Anda di halaman 1dari 6

UROLITHIASIS

Insidens batu ginjal dan ureter


Amerika + Eropa + Jepang 45 - 80 per 100.000
Indonesia :
Merupakan kasus tersering di urologi
RSUPNCM
-

Merupakan penyakit paling sering di urologi


Pada umur produktif
Menjadi penyebab tersering gagal ginjal

Di negara berkembang lebih sering daripada negara maju


Di Indonesia sejak tahun 1980 kesan berkurang

Batu saluran kemih


Sejarah :
4000 SM
Batu vesika pada mumi
Hypocrates
Operasi batu kandung kemih oleh stone cutter
Galen
Menulis kolik ginjal pada buku VI De Cocis Affectis
Depuytren
Membuat alat mengeluarkan batu dari perineum
Bigelow
Litholypsi
Abad pertengahan :
Ron Dellet 1500 (Murphy 1972)
Menulis etiologi batu vesika oleh karena penyempitan jalan keluar
Batu bulat seperti river pebbies
Jean Babtise van Helmont
Etiologi batu : mutli factoral
Uric acid
Alkohol
Decompositing fermentation
Macam batu yang sering ditemukan di Indonesia
Ca oxalat
Ammonium magn. phospat
Asam urat
Cystine
Teori pembentukan batu berdasarkan teori kimia : saturasi
Prinsip :
Bila konsentrasi ion mencapai saturasi --> kristal
KSP : solubility product
Ion pembentuk batu :
Calcium
Oxalat
Fosfat
Asam urat
Natrium (Na)
Citrat --> inhibitor
Mg --> inhibitor

Sulfat --> inhibitor


GAG (Gylcos Amino Glycan), pyrofosfat, uropontin

Bagan
Faktor resiko :
Kelainan anatomik
Kristal uria
Sosioekonomi (banyak makan protein hewani kemungkinan meningkat)
Kalau kurang --> batu vesika
Diet
Fatty acid
Protein hewan
Gula
Pekerjaan (tempat kerja tanpa AC, penguapan meningkat dehidrasi)
Iklim --> tropis
Keluarga (terutama batu cystin --> sex linked resessive)
Obat (antacid, Na (ikan asin))
Kelainan anatomi
Retrocaval ureter : ureter membelit vena cava sehingga terjadi bendungan urin -> terbentuk batu
Faktor kelainan anatomi
Makro : batu vesika
Mikro :
Plaque Randall
Konkresi carr
Penyebab pembentukan batu saluran kemih
Supersaturasi - kristalisasi
Dehidrasi
Ekskresi solute berlebihan
Kekurangan inhibitor
Citrate, phyrophosfate, Mg
Matrix A : muco protein
Etiologi batu
Ca Oxalat :
Banyak dipelajari metabolisme calcium
Oxalat :
80 - 85% berasal dari endogen
15 - 20% dari diet
Hypercalciuria
Ekskresi Ca lebih dari biasa
3 type :
Absorptive type I
Badan hanya menyerap bila Ca dalam tubuh berlebihan
Absorptive type II
Menyerap walau Ca normal
Kebocoran ginjal (renal leak)
Hyperparatiroid
DD / Hypercalciuria
Absorptive hypercalciuria
Renal hypercalciuria
Resortive hypercalciuria

Faktor inhibitor (Thomas + Howar 1959)


Inhibitor kristalisasi (mencegah ion --> kristal)
Inhibitor aggregasi (mencegah ion --> batu)
Tamm-Horsfall
Uromucoid secresi dari tubulus ginjal
Contoh
-

inhibitor :
Citrat : 50% aktivitas inhibitor
Phyrophospate > 20 - 30%
Magnesium

Citrat
-

berkurang pada :
Metabolic asidosis
RTA
Medullary sponge kidney dengan RTA

Citrat bertambah oleh pengaruh estrogen


Teori nukleasi
Adanya nukleus berasal dari :
Benda asing
Papil necrosis (kebanyakan makan analgetik)
Bakteri, uric acid, monosodium urat kristalisasi
Faktor pH
pH
Baik untuk
pH
Baik untuk

asam < 6,2


pembentukan batu urat
basa > 6,8
pembentukan struvit

Gambaran klinik
Anamnesa :
Nyeri :
Pegel (dull pain)
Kolik
Tiba-tiba
Hilang timbul
Intensitas tinggi
Gejala-gejala saraf otonom
Muntah, keringat dingin
Menjalar
Perubahan warna urin
Hematuria
Makroskopik
Mikroskopik
Kruh : bila ada infeksi
Seperti air teh (hematuri)
Bakteri
-

penghasil urease :
Proteus
Providencia
Klebsella
Psudomonas
Serratia

Ureum --> ammonum --> pH meningkat --> Am.Mg.phosfat


Penyebab batu kalsium

Kelainan
Macam batu
%
1.
Idiopatik hypercalcium Calcium oxalat/phospate 60 - 70
2.
Hypercalcium (Hyperparatiroid, sarcoidosis, hypervitamin D)
oxalat / phospat
2 - 5
3.
Hyperoxaluna
Calcium oxalat 1
4.
Asam urat
Asam urat
10 - 15
5.
Infeksi Stuvit 10 - 20

Calcium

Pemeriksaan fisik
Urethra pars pendularis : batu teraba pada batu urethra
Meatus urethra : batu terlihat
Supra pubik : vesika teraba bila ada retensi
Sudut costovertebra
Ginjal teraba pada :
Hydronephrosis yang besar
Ballotement (+)
Nyeri ketok (+) pada : sumbatan oleh batu
Anamnesis
Batu di vesika
Terminal dysuria : nyeri waktu akhir mixi
Retensio urinae : bila batu menyumbat uretra
Pada anak kecil :
Menarik-narik penis untuk mengurangi sakit di akhir miksi
Pemeriksaan Laboratorium
Darah tepi + LED
Fungsi ginjal
Ureum
Kreatinin
Asam urat darah
Elektrolit K, Na, Cl (Ca, Fosfat)
Urine lengkap
(+ kultur urine) + test sensitivitas
Atas indikasi
CCT
Eksresi Calcium urni / 24 jam
Ekskresi urat urine / 24 jam
Ekskresi phospat urine / 24 jam
Pemeriksaan pencitraan (imaging)
BNO - IVP
USG ginjal vesika
Atas indikasi :
RPG
Renogram --> melihat fugnsi ginjal menggunakan radioaktif
Penatalaksanaan :
Fase akut
Kolik
Analgetik
Anti prostaglandin
Spasmolitik --> akibatnya malah kembung
Nyeri ginjal karena tekanan intra ureter meningkat --> tekanan intra ginjal meni
ngkat, arteri terjepit --> keluar prostaglandin --> sakit
Panas / sepsis : drainage

Pyonephrosis
Perirenal
Abcess
Retensi urine :
Kateter
Sistostomi

Sejarah Pengobatan Saluran Kemih


'Stone cutter' pada zaman mesir kuno
Abad pertengahan : cara-cara operasi batu saluran kemih ditulis dalam 'r
es medika'
Sectio alta unuk meluarkan batu vesika
Kemajuan teknik operasi untuk batu ginjal + ureter
Kemajuan mengetahui anatomi
Kemajuan teknik pembedahan
Kemajuan teknik anestesi
Kemajuan pengobatan infesi
Trend in Stone Treatment
Less invasive
Repeatable
Short morbidity
Cost effective
Less complication
Eliminasi batu
Ginjal
ESWL
PCNL (Percutaneus Nefro Litompsi)
Operasi terbuka
Batu ginjal
< 3cm :
ESWL
PCN
Operasi
> 3 cm :
ESWL + Double J
PCN
Operasi
Staghorn :
Operasi
PCN
ESWL + Double J
Eliminasi batu
Ureter :
Konservatif
ESWL
Uteroskopi
Basket
Batu vesike urine
Lithotripsi
Sectio alta
Batu uretra
Di dorong ke vesika
Lithotripsi
Ekstrasi batu

Pencegahan residif
Banyak minum (bila fungsi ginjal masih baik)
Batu calcium :
Diet rendah calcium (absorptive type II)
Cellulose phosphate (absorptive type II)
Diet rendah garam
Batu urat :
Diet rendah purin
Alkalnisasi (pH > 6,2)
Citrat
Allopunikol
Batu stuvit :
Berantas infeksi
pH < 6,8
Akibat negatif batu :
Obstruksi --> penurunan fungsi ginjal
Infeksi --> sepsis

Anda mungkin juga menyukai