Anda di halaman 1dari 36

Bella nabila 115

PEMERIKSAAN PENUNJANG UROLITHIASIS

Pemeriksaan penunjang yang penting pada batu saluran kemih ada 2 jenis yaitu pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi pemeriksaan laboratorium berprinsip mengetahui tingkatan faktor risiko pasien dengan melihat kadar zat dankeadaan yang potensial membentuk batu saluran kemih Pada radiologi pemeriksaanbertujuan untuk melihat apakah ada batu atau tidak pada saluran kemih pasien

Kristal asam urat


Kristal asam urat adalah pleomorfik dibanding semua kristal urin, mereka ada dalam berbagai bentuk, seperti batang, kubus,mawar enam sisi, piring, rhombi, dan seperti batu asahan. Mereka sangat birefringent dan bervariasi dalam ukuran. Mereka biasanya tidak berwarna sampai berwarna kuning pucat, pink atau coklat.

Urinalisis kristal

Amorf urate dapat digambarkan sebagai granular, birefringent, kristal tidak berwarna sampai kuning mereka tampak sebagai butiran halus ketika diamati dengan pembesaran 10 x atau 40

Dalam garam asam urat mungkin membentuk kristal lain , yaitu natrium dan kalium urate. Hal ini dapat dilihat sebagai tidak berwarna, berbentuk kristal jarum dan spherules kecoklatan.

Kristal kalsium oksalat


Kristal kalsium oksalat yang paling sering diamati pada urine asam dan netral. Varian yang umum adalah bentuk dihidrat, sebuah oktahedral, kristal berwarna mirip bentuk amplop. Bentuk lainnya adalah monohidrat, berbentuk seperti halter atau elips tergantung pada apakah posisi datar atau miring Kristal jenis ini ditemukan dalam urin normal, terutama setelah menelan asam askorbat dalam dosis besar atau makanan yang kaya akan asam oksalat seperti tomat /asparagus.

Kristal kalsium oksalat, bentuk monohidrat. Kristal kalsium oksalat , bentuk dihidrat. Catatan penampilan oval ketika berbaring datar, berbentuk persegi seperti "bintang," atau bentuk halter ketika miring. Dari urin "envelope ", penampilan yang khas. pasien penyakit kuning. ( mikroskop cahaya, ( mikroskop cahaya, 160.) 160.)

Kristal triple fosfat


Triple fosfat (amonium-magnesium fosfat) adalah kristal birefringent bentuknya mirip sebuah "peti mati-tertutup" ,sangat bervariasi dalam ukuran. Kristal juga dapat ditemukan dalam urin netral

Kristal kalsium karbonat

kristal karbonat kalsium berbentuk spheruleshalter kecil ditemukan dalam urin basa

Px radiologi
Pemeriksaaan radiologi yang dilakukan bisa foto polos abdomen, IVP(Intravenous Pyelogram), USG (Ultrasonography), dan CTscan (Computed Tomography Scan).

Foto polos abdomen


akan nampak adanya batu radio opaq pada daerah proyeksi ginjal, sepanjang ureter atau vesika urinaria. Pada kasus urolithiasis,pembuatan foto polos abdomen yang merangkup ginjal,ureter dan buli buli dapat: Menunjukkan ukuran bentuk dan posisi batu Keterbatasan pemeriksaan foto sinar tembus abdomen adalah tidak dapat untuk menentukan batu radiolusen, batu kecil dan batu yang tertutup bayangan strukturtulang.

Intravenous pyelography
Ilmu yang mempelajari prosedur /tata cara pemeriksaan ginjal, ureter, dan blass (vesica urinary) menggunakan sinar-x dengan melakukan injeksi media kontras melalui vena. Pada saat media kontras diinjeksikan melalui pembuluh vena pada tangan pasien, media kontras akan mengikuti peredaran darah dan dikumpulkan dalam ginjal dan tractus urinary, sehingga ginjal dan tractus urinary menjadi berwarna putih.

Alergi terhadap media kontras Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung Multi myeloma Neonatus Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah Pasien yang sedang dalam keadaan kolik Hasil ureum dan creatinin tidak normal

Pemeriksaan IVP membantu dokter mengetahui adanya kelainan pada sistem urinary, dengan melihat kerja ginjal dan sistem urinary pasien. Pemeriksaan ini dipergunakan untuk mengetahui gejala seperti kencing darah (hematuri) dan sakit pada daerah punggung. Dengan IVP dokter dapat mengetahui adanya kelainan pada sistem tractus urinary dari : batu ginjal pembesaran prostat Tumor pada ginjal, ureter dan blass.

Pada kasus urolithiasis, IVP telah dianggap sebagai alat dignostik utama. IVP digunakan untuk menunjukkan :Informasi anatomi dan fungsi, Identifikasi lokasi batu dan ukurannya Dibandingkan dengan foto polos abdomen, IVP mempunyai sensitivitas yang lebih besar (64% hingga 87%) dan spesifitas (92% hingga 94%) untuk mendeteksi urolithiasis.

Foto diambil dalam beberapa interval waktu untuk melihat pergerakan. Menit ke 5 (nefrogram), menit 15 (pielogram),menit 30/45 (sistogram),post miksi

usg
Ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan dimana memberi gelombang bunyi ultra pada organ dan menangkap gelombang bunyi ultra yang dipantulkan kembali oleh organorgan yang berbeda kepadatannya. Pada kasus urolithiasis, USG dapat menunjukkan ukuran, bentuk dan posisi batu. Biasanya dipadukan dengan foto polos abdomen Batu yang mudah terlihat dengan USG(gambaran echoic shadow) namun tidak terlihat pada foto polos mungkin merupakan batu asam urat atau sistin.

Pemeriksaan ini diperlukan pada perempuan hamil dan pasien yang alergi kontras radiologi. Keterbatasan pemeriksaan ini adalah kesulitan untuk menunjukkan batu ureter

Penampakan ultrasonografi dari batu ginjal. Batu ginjal tidak tampak sebagai gambaran batu bulat yang mencolok, tetapi diidentifikasi sebagai bayangan hipoechoic acoustic shadow,

Ct scan
Pemeriksaan dengan CT-Scan ini umumnya dilakukan untuk mengetahui batu yang ada di ginjal Dapat bersifat informatif tentang morfologi dan kelainan ginjal, beserta morfologi batu CT scan memiliki tingkat sensitivitas 97%, spesifitas 96% dan 97% dalam ketepatan diagnosis batu Kesemua batu saluran kemih tampak putih(opak) pada CT Scan. Banyak batu yang tampak seperti gambaran radiolusen seperti batu asam urat dapat terlihat pada CT scan.

Pasien disarankan tidak makan padat 4 jam sebelum pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan pasien minum air putih sebanyak 500600 ml untuk menjamin keadaan hidrasi yang terjaga baik sehingga ekskresi urin akan maksimal dan menghasilkan opasifikasi dan distensi optimal traktus urinarius bagian atas. Kontras diberikan intravena sebanyak 100 ml dengan konsentrasi 300 mg I/mi dan kecepatan 3 ml- /detik 2-3 menit sebelum penyuntikan kontras media, disuntikkan 10 mg furosemide intravena akan menghasilkan opasitas maksimal pada pelviokalises dan ureter.

Scan dilakukan 100 detik pasca kontras untuk visualisasi fase nefrografik, dan 10-12 menit pasca kontras untuk visualisasi fase ekskresi. Seluruh pemeriksaan terdiri dari 3 akuisisi CT scan, akuisisi pertama dan terakhir mencakup seluruh abdomen pelvis, sementara akuisisi kedua hanya pada daerah ginjal saja.

Anda mungkin juga menyukai