BAGIAN 1. ASSESMEN
A. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Data Sosio ekonomi Penghasilan : < Rp. 1000.000,00/bln (sosial ekonomi menengah ke
Jumlah anggota keluarga : 5 orang (tinggal dengan istri dan anak)
Suku : Jawa
Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : 5-6 jam Jumlah jam tidur sehari : 7- 8 jam
Jenis olahraga : Jarang berolah raga Frekuensi : -
Alergi makanan Tidak ada alergi makanan atau diet khusus yang selama ini
dijalankan
Masalah gastrointestinal Nyeri ulu hati (ya), Mual (tidak), Muntah (tidak), Diare (tidak),Konstipasi
(tidak), Anoreksia (tidak), Perubahan pengecapan/penciuman (tidak )
Penyakit kronik Jenis penyakit : Hipertensi Modifikasi diet : tidak ada
Jenis dan lama pengobatan : tidak berobat
Kesehatan mulut Sulit menelan (tidak), Stomatitis (tidak), Gigi lengkap (ya)
Pengobatan Tidak mengkonsumsi vitamin/mineral/suplemen gizi lain
Perubahan berat badan Tidak diketahui
Mempersiapkan makanan Fasilitas memasak (akses makan) : pasien lebih banyak makan
makanan yang dimasakkan istri di rumah, jarang membeli makanan
di luar
Fasilitas menyimpan makanan : tudung saji, almari makan
Riwayat / pola makan Pola makan 2-3x/hari
Makanan pokok
Nasi 2-3x/hr @ 1centong
Mie 2-3x/mg @ 1 bks 70-80 g, direbus
Lauk hewani :
Daging ayam 1-2x /mg, cara pemasakan digoreng, @1 ptg sdg
Telur 1-2x/hr, cara pemasakan digoreng, direbus bersama mie, @1
btr
Ikan lele goreng 1-2x /mg, @1 ptg sdg
Lauk nabati :
Tempe 2- 3x/hr, cara pemasakan dibacem, digoreng, lodeh @1 ptg
sdg
Tahu 2-3x/hr, cara pemasakan digoreng, dibacem, @1 ptg sdg
Pasien laki-laki berusia 57 tahun dengan diagnosis medis NSTEMI dan Hipertensi Stage
II. Sejak 18 Jam sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri dada, dada terasa
sengkrang-sengkrang, tidak tembus ke punggung, menjalar ke leher dan lengan kanan, selama
± 5 menit, hilang-timbul, membaik sendiri. Selang 5 menit, nyeri muncul lagi, pasien juga
mengeluarkan keringat dingin, 7 jam sebelum masuk rumah sakit keluhan rasa nyeri muncul
lagi, ke puskesmas dan diberi obat, setelah minum obat nyeri dirasakan berkurang, 1 jam
sebelum masuk rumah sakit pasien merasakan nyeri kembali, pasien dibawa ke UGD RSS,
dan opname ICCU.
NSTEMI adalah infark miokard akut tanpa elevasi ST yang terjadi dengan
mengembangkan oklusi lengkap arteri koroner kecil/ oklusi parsial arteri koroner utama yang
sebelumnya terkenan arterosklerosis. Hal ini menyebabkan kerusakan ketebalan parsial otot
jantung.
Hipertensi Stage II atau tekanan darah yang tinggi berkisar antara systolic (160-179
mmHg) diastolic (100-109 mmHg). Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk
natrium klorida, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh. Penyakit-
penyakit tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal, penyakit jantung koroner, stroke, gagal
jantung. Pasien mengkonsumsi tinggi makanan sumber natrium seperti telur asin dan ikan
asin/ ikan teri.
B. ANTROPOMETRI
IMT : BB BB
TB TB m2
= 52
(1,63) 2
= 19,57 kg/m2
Kesimpulan :
Status Gizi pasien berdasarkan IMT termasuk status gizi normal karena IMT 18,5 – 22,9
kg/m2. (Kriteria IMT Asia pasifik)
C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA
Kesimpulan :
Berdasarkan data laboratorium yang ada dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami
kerusakan otot jantung, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya APPT, PPT, CKMB, LDH.
Pasien mengalami gangguan fungsi jantung ditandai dengan SGOT tinggi , Kreatinin tinggi, dan
Albumin rendah. Selain itu pasien mengalami Hiperurisemia yang ditandai dengan Uric Acid
tinggi.
D. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 25 November
1. Kesan Umum : cukup, CM, nyeri dada
2. Vital Sign : - Tensi : 175/89 mmHg - Respirasi :
20x/menit
- Nadi : 76 x/menit - Suhu : afebris
3. Kepala/Leher : CA (-), SI (-), JVP =
Thorax : c/ cardiomegali (-), S12 reguler, murmur (-)
p/ sonor, RBB -/-
Abd : DP//DD supel, H/L ttb
Ektrimitas : edema -/-
4. Pemeriksaan penunjang : EKG = SR
5. Mobilitas : bed rest
Kesimpulan :
Fisik : Keadaan Umum Pasian compos mentis,dan nyeri dada, mobilitas pasien bedrest.
Klinis : Pasien mengalami Hipertensi ditandai dengan Tekanan Darah (175/89 mmHg).
Kesimpulan :
Asupan energi, lemak dan karbohidrat pasien termasuk dalam kategori kurang karena
< 80% dari total kebutuhan.
F. Terapi Medis
Jenis Obat/Tindakan Fungsi Interakasi dengan Zat Gizi
Plavix Pengurangan keparahan Hati-hati pada pasien dengan
aterosklerosis seperti infark penderita trauma menyebabkan
miokardis, stroke dan kematian sakit saluran cerna
veskulus pada pasien
aterosklerosis yang mengalami
stroke, infrak miokard, dan
sakit arteri perifer