Anda di halaman 1dari 15

Statistik Bose – Einstein:

Distribusi Bose-Einstein dan Gas Bose-Einstein

By : Paian Tamba
E-mail :
paian_6tamba@yahoo.co.id
DISTRIBUSI BOSE-EINSTEIN
Dalam statistik Bose Einstein semua keadaan kuantum
dianggap berpeluang sama untuk diisi, gs menyatakan banyaknya
keadaan (sel) yang memiliki energi sama єs .
Setiap keadaan kuantum bersesuaian dengan satu sel dalam
ruang fasa, dan langkah kita yang pertama adalah menentukan
banyaknya cara ns partikel tak terbedakan dapat didistribusikan
dalam sel gs.
Mempertimbangkan sel gs dari lembaran s yang ditunjukkan pada
gambar. di mana sistem dan sel diperlihatkan disusun dalam satu baris.
sistem ns harus diatur diantara sel-sel gs. pengaturan jelas harus dimulai,
misalnya penyusunan pertama partikel pada sebuah sel di sebelah kiri.
sel bagian pertama mungkin memiliki salah satu sistem ns atau salah
satu dari (gs-1) sel yang tersisa di sebelah kanan dan sistem ini dapat dipilih
dengan total Dari (gs-1+ns) cara.
Jumlah total dari cara memposisikan sistem ns ini dan sel gs-1 setelah sel
bagian pertama telah dipilih adalah [(gs-1 + ns)]! bersama-sama dengan cara
gs dari pemilihan sel bagian pertama, hal ini memberikan cara mengatur
sistem ns antara sel-sel gs, yakni:
[(gs-1 + ns)]!
Jumlah ini termasuk pengaturan gs!dari sel di antara mereka sendiri dan
pengaturan ns! dari sistem takterbedakan.
jumlah pengaturan dibedakan, ws, dari sistem di dalam lembar s adalah:

g s [(ns g s 1)]!
ws
ns !( g s )!
[(ns g s 1)]!
1)
ns !( g s 1)!
Pengaturan dari sistem dalam lembar yang diberikan adalah selalu
independen dari pengaturan dalam setiap lembar lainnya. oleh karena itu
setiap pengaturan dari sistem dalam satu lembar dapat diambil bersama
dengan salah satu pengaturan dari sistem dalam lembar lain. Jumlah
total pengaturan untuk konfigurasi tertentu dari perakitan adalah:

( ns g s 1)!
W ws
ns !( g s 1)!
Banyaknya cara W agar N partikel tak terbedakan dapat
didistribusikan diantara sel ialah :
( ns g s 1)!
W 2)
ns !( g s 1)!

Melalui Logaritma dari kedua ruas persamaan (2), didapatkan:

log W log (ns gs 1)! log ns ! log ( gs 1)!

Rumus Stirling log n!= n log n –n , sehingga:

log W (ns gs 1) log (ns gs 1) ns log ns ( gs 1) log ( gs 1) 3)


Dari persamaan 3 diperoleh:
log W
log (ns g s 1) log ns 8)
ns
Diasumsikan bahwa : (ns + gs ) >> 1 , sehingga (ns + gs – 1)
dapat diganti dengan (ns + gs ),

log W ns g s
log 9)
ns ns
Sama halnya seperti Statistik Maxwell_Boltzmann, Konfigurasi
yang paling mungkin ditentukan Dengan:

log W
s dns 0 10)
ns
Persamaan ini harus bernilai benar untuk semua nilai kecil dari
d ns . Oleh karena itu:
log W
s 0
ns
Dengan mensubsitusi persamaan 9 diperoleh:
ns gs
log s 0
ns
gs
log 1 ( s )
ns
gs ( )
1 e s

ns
gs ( )
e s
-1
ns
Konfigurasi yang paling mungkin adalah ketika
gs ( )
e s
-1 11)
ns
Dan bentuk umum dari Distribusi Bose- Einstein untuk assembli
dari boson adalah:
gs
ns ( )
12)
e s
-1
Jika pendapat Termodinamika umum kita gunakan, yakni :
1
kT

Dan dengan pemisalan A = eα , Persamaan ...... Menjadi:

gs
ns 13)
1 / kT
e s
-1
A
GAS BOSE-EINSTEIN

jika molekul dalam gas biasanya memiliki momentum sudut yang


tidak terpisahkan dalam satuan h/2 maka mereka, tegasnya, boson
dan mereka akan mematuhi bose Einstein statistik.
distribusi molekul gas dalam lembaran telah diberikan
oleh persamaan 13.
karena masing-masing keadaan membutuhkan volume h-3 dari
lembaran ruang fasa, keadaan yang dapat dipertimbangkan untuk
menempati volume ruang fase dT, akan menjadi

d
g 3
14)
h
Volume ruang fase dalam rentang energi є hingga є +d є sebagai
3/2 1/ 2
d 2 (2m) d .V
.jumlah energy sel yang tersedia sesuai kisaran energi adalah :
3/2 1/ 2
2 (2m) d .V
g( )d 3
15)
h

jumlah molekul yang memiliki energi dalam rentang є hingga є+d є ,


sesuai persamaan 13 dan 15 sebagai:
3/2 1/ 2
1 2 (2m) d .V
n( )d 3
16)
h 1 / kT
e s
-1
A
Nilai dari parameter A untuk gas cukup kecil, memungkinkan 1 dalam
penyebut pada persamaan 13 dapat diabaikan.
Distribusi dari persamaan 13 tersebut menjadi:
gs
ns
1
e s

A
ns gs A e s
17)
Dari kondisi dimana jumlah total sistem adalah:

N n( )d 18)
0
Maka,
N A gs e s

N
A 19)
gs e s

0
Telah diperoleh bahwa:
3/2 1/2
gs BV.2 (2m) d

Dan nilai B yang proporsional adalah h-3 , maka persamaan 19 menjadi:


N
A 20)
3/2 1/2
BV.2 (2m) e d
0

1/2 3/2 1/2 -x 3/2 3 3/2


e d (- ) . x e (- ) (- )
0 0
2 2
Persamaan 20 dapat dituliskan:
3
Nh
A 3/2
21)
V[2 mkT]
A= eα

3
Nh
log A log 3/2
21)
V[2 mkT]
PERBEDAAN STATISTIK M.BOLTZMANN & STATISTIK BOSE EINSTEIN

Parameter Statistik Statistik


M. Boltzmann Bose Einstein
Partikel Partikel dapat dibedakan Partikel tidak dapat
dibedakan
Ukuran Ruang sel Ukuran dari Ruang Sel Ukuran dari Ruang
dapat lebih kecil dari yang Sel tidak bisa lebih
kita butuhkan sedikit dari h 3

Jumlah Sel Jika ni menjadi Banyaknya Banyaknya sel


partikel dan gi adalah kurang dari
bannyaknya sel, kemudian banyaknya partikel
gi>>ni maka ni/gi <<1. atau
Untuk itu, Jumlah Sel perbandingannya:
dapat dibuat Lebih besar ni/gi ≥ 1 .
jika mungkin

Anda mungkin juga menyukai