Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL OBSERVASI

MASJID MUHAMMAD CHENG HOO SURABAYA


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengantar Studi Manajemen

Dosen Pembimbing :

Rahmat Husein Andriansyah

Disusun Oleh :

Nur Lailiya Mayangsari (B94217060)


M. Rafli Firmansyah (B94217054)
Febrian Kisworo Aji (B94217094)
Laili Nur Azizah P (B04217020)
M. Alfian Kurniawan (B94217049)
Miftaqul Janah (B94217105)

PRODI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2017
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Manajemen merupakan suatu seni untuk mengatur, menjalankan,
dan mengawasi. Manajemen mengajarkan proses untuk mencapai
tujuan yang dilakukan secara sistematis. Manajer adalah orang yang
merencanakan dan melaksanakan manajemen. Manajemen tidak jauh
dengan organisasi. Manajemen berjalan berdampingan dengan
organisasi.
Organisasi adalah sekumpulan orang banyak yang memiliki satu
tujuan yang sama. Organisasi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
organisasi profit dan organisasi non profit. Organisasi profit adalah
kumpulan beberapa orang yang menjalankan suatu pekerjaan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang menghasilkan suatu
keuntungan. Organisasi non profit merupakan sekumpulan orang yang
memiliki tujuan yang tidak komersil, menarik perhatian publik, dan
tidak mencari suatu keuntungan.
Organisasi memiliki strategi untuk menggerakan seluruh sumber
daya manusia yang bertujuan untuk mencapai visi dan misi. Strategi
tersebut adalah sistem penggerakan organisasi. Sistem penggerakan
organisasi mengarahkan jalannya roda organisasi sesuai dengan
kebijakan yang telah disepakati.
Masjid Cheng Hoo memiliki organisasi yang bernama PITI
(Persatuan Islam Tionghoa Indonesia). PITI merupakan organisasi
non-profit. PITI merupakan organisasi yang berkembang di bidang
keagamaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah perkembangan Masjid Cheng Hoo Surabaya.
2. Apa visi dan misi dari Masjid Cheng Hoo Surabaya.
3. Bagaimana struktur organisasi Masjid Cheng Hoo Surabaya.
4. Bagaimana sistem pergerakan organisasi Masjid Cheng Hoo
Surabaya.
5. Bagaimana sistem kepemimpinan Masjid Cheng Hoo Surabaya.

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Masjid Cheng Hoo
Surabaya.
2. Untuk mengetahui visi dan misi dari Masjid Cheng Hoo Surabaya.
3. Untuk mengetahui struktur organisasi Masjid Cheng Hoo
Surabaya.
4. Untuk mengetahui sistem pergerakan organisasi Masjid Cheng
Hoo Surabaya.
5. Untuk mengetahui bagaimana sistem kepemimpinan Masjid Cheng
Hoo Surabaya.

1.4 Metode
Penulisan laporan ini diperoleh dari kegiatan observasi dan
studi pustaka. Kegiatan observasi tersebut meliputi wawancara
kepada narasumber dan mengamati lingkungan dari Masjid
Muhammad Cheng Hoo Surabaya. Sedangkan studi pustaka
diambil dari jurnal atau referensi yang terkait dengan Masjid
Muhammad Cheng Hoo Surabaya. Metode wawancara
memudahkan dalam menggali informasi secara konkret.
Wawancara dilakukan dengan pihak yang bersangkutan. Pihak
yang bersangkutan tersebut adalah orang yang telah bergelut di
dalam lingkungan Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya dalam
waktu yang lama.
1.5 Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan dua sumber daya yaitu :
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti dari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber
data primer dalam kegiatan observasi ini adalah melakukan
wawancara kepada bagian administrasi, bagian humas, ta’mir
masjid Cheng Hoo.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga
dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.
Dalam kegiatan observasi ini, dokumentasi dan buku merupakan
sumber data sekunder.

1.6 Instrumen
1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Masjid Muhammad Cheng
Hoo ?
2. Apa visi dan misi dari Masjid Muhammad Cheng Hoo ?
3. Bagaimana cara mengaplikasikan visi dan misi dari Madjid
Muhammad Cheng Hoo ?
4. Apa saja program kegiatan di Masjid Muhammad Cheng Hoo ?
5. Apa jenis kepemimpinan yang digunakan untuk menggerakkan
SDM di Masjid Muhammad Cheng Hoo ?
6. Bagaimana struktur organisasi dari Masjid Muhammad Cheng Hoo
?
7. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menjalankan jenis
kepemimpinan tersebut ?
8. Bagaimana sistem kerja SDM yang ada di Masjid Muhammad
Cheng Hoo ?
BAB 2

Deskripsi Profil Organisasi

2.1 Sekilas Sejarah Berdirinya

Masjid Muhammad Cheng Hoo merupakan sebuah masjid yang


berciri khas Tiongkok. Masjid Muhammad Cheng Hoo merupakan
masjid yang pertama kali didirikan di Surabaya. Masjid Muhammad
Cheng Hoo yang ada di Surabaya terletak di Jl. Gading No.2
Ketapang Surabaya. Masjid Muhammad Cheng Hoo mempunyai
keunikan tersendiri dibandingkan masjid umum lainnya. Penampilan
arsitektur Tiongkok dengan dominasi warna hijau, merah, dan kuning
terdapat pada bangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo.

Masjid Muhammad Cheng Hoo adalah sebuah bukti, bahwa dahulu


pernah ada orang yang bernama Cheng Hoo telah mengarungi
samudra sebanyak tujuh kali, salah satunya adalah Indonesia. Ia
adalah seorang muslim yang menyebarkan agama Islam di Asia
Tenggara. Sehingga dengan sejarah yang besar, maka nama
Laksamana Cheng Hoo diangkat menjadi sebuah nama masjid di
Surabaya.

Rancangan arsitektur Masjid Cheng Hoo terinspirasi dari Masjid


Niu Jie di Beijing. Pembangunan tahap awal Masjid Cheng Hoo
menghabiskan dana sebesar Rp.500.000.000. Dana tersebut diperoleh
dari penerbitan Jus Amma yang diinterpretasikan dalam tiga bahasa.
Selain itu, dana diperoleh dari sumbangan masyarakat. Total
keseluruhannya pembangunan Masjid Cheng Hoo menghabiskan
biaya sebesar Rp. 3.300.000.000.

Masjid Muhammad Cheng Hoo mulai digunakan untuk berbagai


kegiatan pada tanggal 13 Oktober 2002. Seluruh anggota Yayasan
Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia dan PITI menyepakati bahwa
pada tanggal tersebut sebagai hari ulang tahun Yayasan dan Masjid
Muhammad Cheng Hoo Indonesia. Masjid Muhammad Cheng Hoo
Indonesia diresmikan oleh menteri agama RI yaitu Bapak Prof. Dr.
Said Agil Husain Almunawar, MA.

2.2 Visi-Misi
Visi : Mewujudkan Islam sebagai ajaran yang rohmatan lil alamin
secara utuh dan menyeluruh.
Misi :
1. Melaksanakan dahwah Islamiah berupa amar ma’ruf nahi munkar
untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan pengalaman ajaran
Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Menyelenggarakan pendidikan berupa pengajaran dan
pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam guna
membina umat muslim yang taqwa, berbudi luhur, terampil, dan
berpengetahuan luas.
3. Menjalin kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan lain guna
meningkatkan kesejahteraan sosial dalam rangka mewujudkan
ukhuwah Islamiah.

2.3 Program
Sebagai organisasi non profit berjalan dalam konteks keagamaan
tentunya Yayasan Masjid Muhammad Cheng Hoo memiliki beberapa
program. Beberapa program tersebut berfungsi untuk menunjang
syi’ar Islam. Program-program tersebut adalah :
1. Mengadakan pengajian rutin setiap hari
2. Memeriahkan peringatan hari besar Islam
3. Mengadakan kegiatan sosial (sembako murah, donor darah,
pengobatan akupuntur)
4. Menyelenggarakan tabligh akbar
2.4 Struktur Organisasi
 Pengurus PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) Jawa Timur
Ketua DPW PITI Jatim : H. Haryanto Satryo
Ketua 1 Bidang Organisasi dan Hukum : Gunawan Wibisono
Ketua 2 Bidang Dakwah Pendidikan dan Hukum : Uzt. Hariyono
Ong
Sekretaris : H. Wantono Gono Putro
Bendahara : HM. Chandra Gunawan
 Pengurus Masjid Cheng Hoo Surabaya :
Ketua / Ketua Ta’mir : Ahmad Haryono, S.HI. M.EI.
Bendahara : Min Tarjo Gunawan
Muadzin : 1. Ustadz Muhammad Iskha’
2. Muhammad Ayik Fuad Romadlon
Cleaning Service : Muhammad Rozy

2.5 Deskripsi SDM di Organisasi


SDM organisasi di Masjid Muhammad Cheng Hoo memiliki cukup
banyak anggota pengurus organisasi. Masjid Muhammad Cheng Hoo
memiliki pengurus harian dan pengurus mingguan. Pengurus harian
masjid ini adalah bagian keamanan, kebersihan, administrasi, humas,
ta’mir. Sedangkan pengurus mingguan adalah bagian ibu pengajian
dan ustadz pengajian.
Adapun jam kerja yang diterapakan di Masjid Muhammad Cheng
Hoo adalah menggunakan sistem shif, yaitu sebagai berikut :
1. Pagi hari mulai jam 08.00 sampai 16.00
2. Siang hari mulai jam 16.00 sampai 18.00
3. Malam hari mulai jam 11.00 sampai 19.00

Ikatan kerja karyawan atau pegawai Masjid Muhammad Cheng Hoo


memiliki dua model ikatan kerja antara lain sebagai berikut :
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap adalah karyawan yang tidak memiliki ikatan kerja
dengan organisasi maupun perusahan lain. Karyawan tetap di
Masjid Muhammad Cheng Hoo meliputi karyawan bagian
administrasi, kebersihan, keamanan, dan ta’mir.
2. Karyawan Tidak Tetap
Kayawan tidak tetap adalah karyawan yang memiliki ikatan kerja
dengan organisasi maupun perusahaan lain. Biasanya karyawan
tidak tetap ini merangkap dan ikatan kerja.

BAB 3

Deskripsi Analisa Sistem Penggerakan

3.1 Deskripsi Sistem Penggerakan


1. Menurut Koontz and O’Donnel : Pergerakan merupakan
hubungan antara aspek-aspek individual yang timbul oleh adanya
pengaturan terhadap bawahan untuk dapat dimengerti dan
pembagian pekerjaan yang efektif dan efisien untuk tujuan
perusahaan yang nyata.
2. Menurut George R. Terry : Pergerakan adalah menempatkan
semua kerja secara sadar untuk mencapain suatu tujuan yang telah
ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.
3. Menurut Prof. Dr. S. Prajudi Atmosudirdjo : Pergerakan adalah
pengaktifan dari pada orang-orang sesuai dengan rencana rencana
dan pola organisasi yang telah ditetapkan.
4. Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA : Pergerakan
adalah kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain
suka dan dapat berkerja.
Jadi, pergerakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan
untuk membimbing, mengarahkan , mengatur segala kegiatan yang
telah diberi tugas dalam melakukan kegiatan usaha. Untuk dapat
melaksanakan pergerakan harus mempunyai keahlian menggerakkan
orang lain, supaya mau bekerja baik sendiri maupun bersama-sama
dengan penuh kesadaran dan ke ikhlasan untuk menyelesaikan
tugasnya supaya tujuan tercapai sesuai dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya. Karena manajemen adalah kegiatan pecapaian
tujuan bersama atau pun melalui usaha usaha orang lain, maka
jelaslah bahwa actuating merupakan bagian yang paling penting
dalam proses manajemen.

Ada bermacam macam istilah dari sistem penggerakan antara lain


adalah sebagai berikut :

a. Actuating : menggerakkan orang lain secara umum.


b. Directing : menggerakkan orang lain dengan memberikan
petunjuk-petunjuk dan pengarahan
c. Commanding : menggerakkan orang lain dengan memberikan
alasan-alasan, bimbingan dan nasehat.
d. Staffing : menggerakkan orang lain dengan menempatkan pada
fungsi-fungsi yang sesuai atau pun dengan memberikan jabatan
jabatan tertentu
e. Leading : menggerakkan orang lain dengan memberikan contoh
dan teladan yang baik, membawa kepada tujuan.

3.2 Kajian Teoritik Sistem Penggerakan


Tujuan Penggerakan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan motivasi, semangat, dan inspirasi sebagai dorongan
sehingga muncul kesadaran dan kemauan dari para anggota
organisasi untuk bekerja dengan baik.
2. Memberikan bimbingan untuk mengambil keputusan, mengadakan
komunikasi yang baik antar pimpinan dan anggota, serta
memperbaiki sikap, pengetahuan, dan keterampilan anggota.
3. Memberikan pengarahan yang jelas dan tegas agar perintah yang
diperintahkan kepada anggota dapat dilaksanakan dengan baik dan
terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan merupakan salah satu sistem penggerakan untuk


menggerakkan SDM dalam sebuah organisasi. Kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi dan memberi contoh maupun teladan oleh
pemimpin kepada anggotanya untuk mencapai suatu tujuan dalam
sebuah organisasi.

Tipe Kepemimpinan :
1. Pemimpin Otoriter : Pemimpin yang bersifat dominan dalam
mengambil keputusan dan kebijakan. Prosedur diambil dari
idenya sendiri. Ia beranggapan bahwa maju dan mundurnya
organisasi bergantung pada dirinya. Pemimpin yang otoriter tidak
memperhatikan kebutuhan anggotanya.
2. Pemimpin Bebas : Pemimpin yang tidak memiliki sikap yang kuat
dalam pendiriannya. Ia cenderung menuruti keinginan dari
anggota yang aktif dalam organisasi tersebut. Pemimpin yang
sifatnya cenderung apatis, yaitu kurangnya emosi dalam
memimpin, kurangnya motivasi, dan kurang antusiasme.
3. Pemimpin Demokrasi : Pemimpin yang merupakan bagian dari
kelompok, memiliki sifat terbuka, dan memberikan kesempatan
kepada para anggota untuk ikut berperan aktif dalam membuat
perencanaan maupun keputusan.
4. Pemimpin Transformasional : Pemimpin yang mampu mengajak
anggotanya untuk ikut serta dalam mencapai tujuan organisasi. Ia
mampu membuat anggotanya lebih menyadari kepentingan dan
nilai dari pekerjaan, serta membujuk anggotanya untuk tidak
mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan organisasi.
Pemimpin transformasional memiliki karisma yang tinggi, yaitu
dapat mempengaruhi orang lain serta mampu membuat
anggotanya percaya diri dan saling percaya terhadap
pemimpinnya.

3.3 Analisa Sistem Penggerakan


Pimpinan memiliki kewenangan untuk memberi aturan,
merencanakan program kerja, dan menyetujui keputusan bersama.
Pimpinan juga berhak untuk mengawasi proses kerja dari sumber daya
manusia yang ada. Anggota tidak mempunyai wewenang untuk
mengatur pimpinan. Yayasan Masjid Muhammad Cheng Hoo
menggerakkan SDM secara desentralisasi. Desentralisasi adalah
penyerahan sebagian wewenang kerja kepada bawahan, cabang, dan
sebagainya. Pemegang wewenang tertinggi adalah Yayasan Masjid
Muhammad Cheng Hoo. Yayasan Masjid Muhammad Cheng Hoo
menyerahkan wewenang ke berbagai divisi, salah satunya adalah
bagian pengelola masjid. Seluruh kegiatan Masjid Muhammad Cheng
Hoo Surabaya dikelola oleh takmir. Takmir tersebut menggerakkan
SDM bertujuan untuk mengembangkan wawasan keislaman serta
mengajak SDM anggota untuk meningkatkan beban moralitas.
Dari sedikit pemaparan materi diatas dapat dianalisa bahwa sistem
kepemimpinan yang dijalankan dalam menggerakkan organisasi di
Masjid Muhammad Cheng Hoo adalah transformasional. Ketua takmir
Masjid Muhammad Cheng Hoo mengajak anggotanya bagaimana
mereka sendiri sendiri dapat menjadi pemimpin-pemimpin dan
mendorong untuk melakukan peranan aktif dalam perubahan.
Perubahan yang dilakukan tersebut adalah merealisasikan nilai-nilai
keislaman dan berbudaya dalam kehidupan bebrbangsa dan negara.
Perubahan tersebut bernuansa dalam etnik tionghoa, namun pada
dasarnya masih menerapkan nilai-nilai keislaman.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Masjid Muhammad Cheng Hoo merupakan sebuah masjid yang
pertama kali didirikan di Surabaya dengan ciri khas Tiongkok. Masjid
Muhammad Cheng Hoo adalah bukti, bahwa dahulu terdapat seorang
Tiongkok yang menyebarkan agama Islam yaitu bernama Cheng Hoo.
Ia telah mengarungi samudera sebanyak tujuh kali. Masjid Muhammad
Cheng Hoo mulai digunakan untuk berbagai kegiatan pada tanggal 13
Oktober 2002. Masjid ini memiliki cukup banyak anggota pengurus
organisasi yang terbagi menjadi dua yaitu pengurus harian dan
pengurus mingguan. Masjid ini memiliki sistem kepemimpinan yang
baik dan dapat menjadikan SDM organisasinya menjalankan tugasnya
dengan baik dan tanggungjawab. Sistem kepemimpinan tersebut
adalah sistem transformasional. Pemimpin transformasional memiliki
karisma yang tinggi, yaitu dapat mempengaruhi orang lain serta
mampu membuat anggotanya percaya diri dan saling percaya terhadap
pemimpinnya. Masjid ini terletak pada tempat yang dikelilingi oleh
orang nonmuslim agar orang-orang di sekitar masjid tersebut dapat
tergoyah hatinya agar masuk agama Islam. Masjid ini bersifat umum,
tidak hanya dikhususkan untuk orang Tionghoa yang muslim tetapi
segala kalangan dapat beribadah di masjid ini.
4.2 Saran
Tanggung jawab kaum muslimin terhadap masjid sangatlah berat.
Kaum muslimin harus berusaha menjaga sisi lahiriah dan batiniah
sebuah masjid. Mereka juga harus berupaya memberikan suasana
positif terhadap masjid dan mengajak umat muslim lainnya untuk
bergabung dan menjadikan masjid sebagai pusat ibadah. Manajemen
masjid atau pengelolaan masjid adalah hal yang sangat penting untuk
memperkuat motivasi masyarakat dalam meningkaykan intensitas
ibadah dan kontribusi dalam dakwah, karenanya strategi membangun
umat yang paling tepat adalah pembinaan dari masjid dengan
pengelolaan yang matang dari berbagai aspek.

LAMPIRAN
Dokumentasi
Absensi Kelompok

Hari / Tanggal
Nama Kelompok Kamis /14 Senin / 11 Selasa / 19 Jum’at / 22 Kamis / 27
Des 2017 Des 2017 Des 2017 Des 2017 Des 2017

Nur Lailiya Mayangsari

M Rafli Rahmansyah

Febrian Kisworo Aji

Laili Nur Azizah P.

M Alfian Kurniawan

Miftaqul Janah

Anda mungkin juga menyukai