Makalah AMDAL Kel 4
Makalah AMDAL Kel 4
Disusun oleh :
Kelas : M02
1
KATA PENGANTAR
Adapun makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Dasar –Dasar AMDAL yang diampu oleh Bapak Ir. Putut Widjanarko, MP. Kami
menyadari bahwa makalah ini penuh dengan keterbatasan yang ada sehingga
jauh dari bobot materi, kaidah ilmu, serta teknik penyajiannya. Maka pada
kesempatan ini kami mengharapkan saran-saran serta kritikan yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
1. PENDAHULUAN
2.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui landasan hukum mengenai rencana kegiatan
pembangunan Embung
2. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi akibat pembangunan
Embung
3. Untuk mengetahui peran pemerintah dan masyarakat terhadap
pembangunan Embung
4
4. Untuk mengetahui solusi untuk permasalahan terhadap pembangunan
Embung
5
2. PEMBAHASAN
2.2 Permasalahan
Rencana kegiatan rencana pembangunan Embung Bubur Gadung secara
adminstrasi berlokasi di Desa Loyang Kecamatan Cikedung Kabupaten
Indramayu dengan rencana pembangunan menggunakan konstruksi pasangan
batu kali, luas area 50 ha, kedalaman 3 m, debit banjir 123 m3/detik, lebar
6
puncak pelimpah 20,00 meter, Tinggi muka air 2,00 meter, debit pengambilan
maximum 2 m3/detik yang diharapkan mampu mengairi areal persawahan seluas
2.820 ha. Pada setiap tahapan proyek terdapat kegiatan pembangunan Embung
Bubur gadung yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dengan
adanya kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung tersebut selain dapat
mendorong adanya suatu dampak terhadap lingkungan hidup yang bersifat
positif tersebut diatas, juga dapat menimbulkan dampak negatif. Dengan adanya
dampak positif dan dampak negatif tersebut perlu adanya suatu analisis dampak,
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang digunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam mengendalikan pengelolaan dampak yang
ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung.
7
pengelolaan sumber daya air. Dengan adanya pembangunan Embung tersebut
dapat mendorong munculnya dampak positif namun juga dapat menimbulkan
dampak negatif.
8
ancaman bahaya tenggelam. Ini akan terjadi ketika Embung bocor atau
suatu saat retak dan tidak bisa lagi menahan air yang ada.
9
cara bermusyawarah dan memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang
mekanisme pengaduan beserta kompensasinya, apabila terjadi gangguan akibat
kegiatan proyek.
Solusi yang dapat diberikan pada tahap konstruksi agar membuka lapangan
kerja bagi warga sekitar konstruksi dan meminimalisir penurunan kualitas udara,
kerusakan jalan dan lingkungan yang dilalui akibat mobilisasi alat berat dan
material kontruksi adalah merekruitmen tenaga kerja dari desa loyang dan
sekitarnya, sesuai dengan kebutuhan dan bidang keahlian dan memberikan
ruang bagi masyarakat sekitar untuk dapat membuka usaha yang dapat
menunjang pelaksanaan konstruksi, semua alat berat dan transportasi harus
lolos uji emisi dan segera perbaiki jalan yang rusak akibat mobilisasi.
10
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk
menampung air hujan dan air limpasan serta sumber air lainnya untuk
mendukung usaha pertanian, perkebunan dan peternakan terutama pada
saaat musim kemarau. Embung merupakan cekungan yang dalam di suatu
daerah perbukitan. Air embung berasal dari limpasan air hujan yang jatuh
di daerah tangkapan. Embung berfungsi sebagai penampung limpasan air
hujan/runoff yang terjadi di Daerah Pengaliran Sungai (DPS) yang berada
di bagian hulu. Landasan hukum dari Kegiatan pembangunan Embung
yaitu Baku Mutu Lingkungan yang dipergunakan berdasarkan pada
Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara dan Keputusan Nomor 48/MENLH/11/1996 tentang
Tingkat Kebisingan adalah 60 dBA. Kegiatan pembangunan Embung
tertera pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahun
2001 mengenai Irigasi, dimana Embung/waduk merupakan lapangan
tempat/wadah penampungan air pada waktu terjadi surplus air di sungai
atau menampung air hujan.
3.2. Saran
Dalam hal ini pemerintah dengan maysarakat harus berkerja sama untuk
mengawasi secara langsung mencegah terjadinya pencemaran sehingga
dapat menekankan terjadinya kerusakan lingukungan dari efek
pembangunan embung dengan berbagai cara dan sedemikian rupa
sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12