Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERCOBAAN

PROYEK KIMIA FISIKA III

“PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI”

DISUSUN OLEH :

1. DEVI AYU SEPTIANI [E1M 015 020]


2. HAYANI [E1M 015 028]
3. R. RORO DYAH AYU R.S [E1M 015 056]

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2017
PERCOBAAN I

PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI OBAT JESSCOOL

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi
obat Jesscool.

2. Hari, Tanggal Percobaan : Minggu, 17 Desember 2017

B. LANDASAN TEORI

Reaksi kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses perubahan ini
dapat berlangsung cepat atau lambat. Dalam kimia fisik, kinetika kimia atau kinetika
reaksi mempelajari laju reaksi dalam suatu reaksi kimia. Dalam menentukannya dapat
dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan cara eksperimen dan pengelolaan data
sederhana. Analisis terhadap pengaruh berbagai kondisi reaksi terhadap laju reaksi
memberikan informasi mengenai mekanisme reaksi dan keadaan transisi dari suatu reaksi
kimia. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain konsentrasi, luas
permukaan sentuh, suhu dan katalis (Aby, 2015: 01).

Pada kelajuan reaksi ternyata suhu juga berpengaruh, suhu juga hampir menaikkan
kelajuan dari setiap reaksi. Sebaliknya penurunan dalam suhu akan menurunkan kelajuan,
dan ini tidak bergantung apakah reaksi eksotermis dan endotermis. Perubahan kelajuan
terhadap suhu dinyatakan oleh suatu perubahan dalam tetapan kelajuan yang spesifik K
(Moore,2005). Begitupula dengan konsentrasi, jika konsentrasi suatu larutan makin besar,
larutan akan mengandung jumlah partikel semakin banyak sehingga partikel-partikel
tersebut akan tersusun lebih rapat dibandingkan larutan yang konsentrasinya lebih rendah.
Susunan partikel yang lebih rapat memungkinkan terjadinya tumbukan semakin banyak
dan kemungkinan terjadi reaksi lebih besar. Sehingga semakin besar konsentrasi zat,
semakin cepat laju reaksinya.

Laju reaksi bertambah dengan naiknya suhu. Menaikkan suhu reaksi berarti
menambah energi yang diserap oleh molekul-molekul sehingga energi kinetik molekul
bertambah besar. Akibatnya, molekul-molekul bergerak lebih cepat dan tumbukan akan
lebih sering terjadi, laju reaksi makin tinggi. Suhu atau temperatur ternyata juga

UNIVERSITAS MATARAM 1
memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi potensialnya kecil, jika
bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-zat
tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini
akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan
reaksi. Secara kuantitatif dapat dituliskan sebagai berikut:
V2 = 2∆T/10 . V1

t2 = (1/2)∆T/10 . t1

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a) Botol plastik
b) Gelas ukur
c) Termometer
d) Balon
e) Karet gelang
f) Stopwatch
2. Bahan
a) Air kran
b) Air panas
c) Es batu
d) Obat Jesscool

D. LANGKAH KERJA
1. Semua alat dan bahan yang digunakan disiapkan.
2. 3 botol plastik diberikan label nama (air panas, air normal, dan air dingin).
3. 200 ml air panas, air normal dan air dingin dimasukkan ke dalam masing-masing
botol plastik sesuai dengan label nama.
4. 1 buah obat Jesscool dimasukkan ke dalam masing-masing botol plastik yang berisi
air dengan suhu berbeda-beda, secara bersamaan stopwatch dinyalakan.
5. Kemudian balon dipasang pada tutup botol dan diikat dengan karet gelang.
6. Setelah semua obat Jesscool pada masing-masing botol habis bereaksi dengan
ditandai habisnya obat, maka stopwatch dimatikan.
7. Perubahan yang terjadi dilihat dan dicatat pada tabel hasil pengamatan.

UNIVERSITAS MATARAM 2
E. HASIL PENGAMATAN
(Terlampir).

F. ANALISIS DATA
1. Tabel Hasil Pengamatan
Percobaan Suhu Volume Obat Waktu Keterangan
Pada Air Jesscool
Botol Plastik 49°C 200 ml 1 Keping 38 detik Ketika Jesscool
Air Panas dimasukkan lansung
berada di atas
permukaan, dan
menghasilkan
gelembung yang
banyak.
Botol Plastik 4°C 200 ml 1 Keping 1 menit Ketika Jesscool
Air Normal 46 detik dimasukkan lansung
berada di dasar
(tenggelam)
kemudian lama-
kelamaan naik ke
atas permukaan, dan
menghasilkan
gelembung yang
lumayan banyak.
Botol Plastik -20°C 200 ml 1 Keping 3 menit Ketika Jesscool
Air Dingin 59 detik dimasukkan lansung
berada di dasar
(tenggelam)
kemudian lama-
kelamaan naik ke
atas permukaan, dan
menghasilkan
gelembung yang

UNIVERSITAS MATARAM 3
lumayan banyak.

G. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi obat
Jesscool. Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang
berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi merupakan penurunan konsentrasi reaktan
setiap perubahan waktu atau peningkatan konsentrasi produk setiap satuan waktu. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi yaitu luas permukaan bidang
sentuh, suhu, tekanan, volume, konsentrasi dan katalis.
Pada percobaan ini dilakukan pengujian salah satu faktor dari laju reaksi yaitu faktor
pengaruh suhu. Secara teori semakin besar suhu akan menambah energi kinetik molekul-
molekul, akibatnya molekul akan bereaksi lebih aktif mengadakan tumbukan sehingga
akan mempercepat laju reaksi. Dalam laju reaksi juga terdapat pula teori tumbukan, reaksi
berlangsung sebagai hasil tumbukan antara pertikel pereaksi. Reaksi kimia tidak
dihasilkan oleh setiap tumbukan tersebut, melainkan hanya tumbukan yang memiliki
energi yang cukup dan arah yang tepat saja. Tumbukan dipengaruhi oleh konsentrasi, luas
permukan, suhu. Pada suhu, apabila suhu bertambah maka partikel reaktan bergerak cepat
sehingga tumbukan sering terjadi. Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut
tumbukan efektif. Energi minimum yang harus dimiliki partikel pereaksi sehingga dapat
dihasilkan tumbukan yang efektif disebut energi aktivasi (Ea).
Berdasarkan hasil percobaan, dibandingkan laju reaksi dari obat Jesscool untuk
habis bereaksi terhadap 3 sampel air dengan suhu yang berbeda dan didapatkan waktu
untuk masing-masing sampel yaitu untuk sampel air panas (suhu 49°C) dibutuhkan waktu
38 detik sampai obat Jescool habis bereaksi di dalam air tersebut, kemudian untuk sampel
2 air normal (suhu 4°C) dibutuhkan waktu 1 menit 46 detik atau 106 detik, dan untuk
sampel 3 air dingin (suhu -20°C) dibutuhkan waktu 3 menit 59 detik atau 239 detik.
Berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing suhu terlihat jelas bahwa pada
sampel 1 air panas yang memiliki suhu paling tinggi dibandingkan dengan 2 sampel
lainnya sehingga waktu yang dibutuhkan sangat singkat, ini sesuai dengan literatur bahwa
semakin tinggi suhu semakin cepat terjadinya reaksi atau laju reaksinya lebih tinggi
dibandingkan 2 sampel lainnya yang ditandai dengan waktu untuk obat Jesscool habis
bereaksi di dalam air sampel tersebut, dimana hal ini terjadi disebabkan karena pada air
yang memiliki suhu lebih tinggi pergerakan partikelnya cepat sehingga sering terjadinya
tumbukan antara zat pereaktan yang menghasilkan nantinya tumbukan efektif, dimana
UNIVERSITAS MATARAM 4
setiap pertambahan suhu atau suhu yang tinggi menambah energi kinetik molekul-
molekul, akibatnya molekul akan bereaksi lebih aktif mengadakan tumbukan sehingga
akan mempercepat laju reaksi. Selain itu untuk percobaan pada air yang memiliki suhu
paling rendah yaitu sampel 2 air dingin memiliki pergerakan partikel yang lambat
sehingga terjadinya tumbukan yang kurang efektif dan tumbukannya terjadi sangat lambat
sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk obat Jesscool habis bereaksi.

H. KESIMPULAN
1. Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang
berlangsung per satuan waktu.
2. Semakin tinggi suhu pereaksi semakin cepat laju reaksi yang terjadi, dan begitu
sebaliknya.
3. Semakin besar suhu akan menambah energi kinetik molekul-molekul, akibatnya
molekul akan bereaksi lebih aktif mengadakan tumbukan sehingga akan mempercepat
laju reaksi.

UNIVERSITAS MATARAM 5
DAFTAR PUSTAKA

Aby. 2015. Pengaruh Konsentrasi dan Suhu pada Laju. (Diakses pada tanggal 05 Desember
2017 pukul 13.00 di website Abyspacetion.blogspot.co.id.)

Irma I. Kartohadiprodjo. (1999), Kimia Fisika, Jilid 2, (Terjemahan: P.W. Atkins).


Jakarta: Erlangga.

Moore, John. 2005. Chemistry The Molecular Science. Thomson Learning, Inc: United
States.

UNIVERSITAS MATARAM 6
LAMPIRAN I
ALAT & BAHAN

Alat:

Gelas Ukur Botol Plastik Karet Gelang

Balon Termometer Stopwatch

Bahan:

Obat Jesscool Air Krran Es Batu

UNIVERSITAS MATARAM 7
LAMPIRAN II
HASIL PERCOBAAN

Gambar Hasil Percobaan


Dari kiri ke kanan; Air Panas – Air Dingin – Air Normal

UNIVERSITAS MATARAM 8

Anda mungkin juga menyukai