Author : IJ At 03:39
Beberapa hari yang yang lalu saya giat-giatnya bikin twit berbahasa bugis,
entah ada angin apa. tapi serasa ada hasrat yang mendorong jari-jari ini
menuliskan kata-kata yang bagi saya pun sulit untuk di mengerti. sulit bukan
berarti tidak bisa kan..haha.. meski terbata-bata, kurangkai kata demi kata
akhirnya bisa membentuk suatu kalimat utuh yang saya sendiri tidak pernah
mendengarnya. aneh memang, jika didengarnya. tapi kupikir mungkin karena
saya besarnya di keluarga yang aslinya sehari-hari memakai bahasa bugis
jadi untuk hal seperti ini bukan menjadi hal yang tidak mungkin.
selebihnya saya tidak mau jika twit-twit tadi hanya akan berakhir di timeline
twitter saja, akhirnya beginilah saya menuliskan sebuah artikel yang
berisikan twit-twit tadi. seperti di bawah ini.. sedikit saya akan menjelaskan
apa-apa yang saya maksud disini.
"engka tau mabbura mali mpawe solo, bura'i na tau, mali'i na tuo, mpawe'i
na sabbara, solo'i na riaseng itoto"
"lila kupancaji gau, gau kupancaji sabbe, ada pi naku tettong, mateang pi
naku soro, matammu na warekkeng getteng gau' na la baso sumange.."
_yang berasal dari lidah-lah yang kujadikan perbuatan, apa yang telah
kulakukan itu-lah yang menjadi bukti, barulah saya akan berdiri tatkala lepas
sudah lidah ini berkata, baru pulalah saya akan selesai seketika mati sudah
menghampiri, biarkan-lah matamu yang merekam jejak-jejak seorang lelaki
berselimut semangat.
nah kalo twit dibawah ini jadinya tengah malam, cuma sebatas
menggambarkan suasana malam, tapi lagi-lagi saya terdorong memakai
ungkapan-ungkapan berbahasa bugis. berikut inilah yang saya maksud.
_si bulan malam.. telah datang sekumpulan imaji yang merasuk sukma
seorang pemuda, bertemunya dua arus terang diatas awan malam selepas
senja"
_marilah kita tidur, karena esok adalah hari yang telah diperjuangkan orang-
orang sebelum kita.