Pengendalian Korporasi
PT di Indonesia: pemilik saham pengendali menempatkan anggota keluarga mereka sebagai bagian dari dewan
komisaris (Lukviarman, 2004)
Anggota keluarga pemilik mayoritas yang dilibatkan dalam kepengurusan perseroan harus mengikuti arahan
keluarga, terutama berkewajiban untuk menjaga kepentingan keluarga dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab mereka di perusahaan.
Tingkat pengendalian yang tinggi dikombinasikan dengan keterlibatan keluarga dalam sebuah korporasi
merupakan struktur organisasi perusahaan yang berorientasi pada upaya memaksimumkan nilai perusahaan.
Keterlibatan pemilik dalam perseroan cukup dalam jumlah minimal saja karena sudah dapat melindungi
kepentingan pemilik pengendali.
Di Indonesia pemegang saham mayoritas bisa mengendalikan perusahaan tanpa melibatkan anggota keluarga
dalam perusahaan, namun dengan menunjuk anggota dewan komisaris yang terafiliasi dengan mereka.
Walaupun pemilik pengendali tidak menempatkan anggota keluarga di dewan komisaris/direksi, pemimpin
keluarga tetap memiliki kekuasaan besar sehingga mampu melakukan pengendalian/menunjukkan pengaruh
mereka.
Hal ini juga tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Hoftede (1984) mendefenisikan budaya sebagai ‘cara’ sekelompok indvidu dalam masyarakat menyelesaikan masalah
mereka dan melakukan rekonsiliasi terhadap berbagai dilema yang dihadapi dengan ‘cara mereka’.
Defenisi dimaksud memberikan dasar argumentasi bahwa sekelompok indvidu yang berbeda dapat memiliki pola pikir
yang berbeda, memahami suatu permasalahan secara berbeda, sehingga mencari serta menemukan solusi terhadap
masalah mereka dengan cara meraka yang dapat pula berbeda dibandingkan sekelompok individu lainnya.
Perbedaan Antarnegara
Sebelum melaksanakan penelitian yang berhubungan dengan aspek budaya, setiap peneliti terlebih dahulu harus
mampu memberikan penjelasan dan pertimbangan sebagai argumentasi untuk memperoleh higher external validity.
Dalam kaitan ini Redding (1995) menyarankan cara terbaik untuk mengidentifikasi sebuah budaya adalah melalui
penggunaan batasan nasionalitas suatu negara. Kesepakatan atau kenyamanan di dalam menggunakan batasan
negara sebagai suatu entitas budaya, tidak banyak dipertanyakan dan telah digunakan dalam berbagai studi
komparasi terutama dalam bidang manajemen.