Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS

GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN


2013

OLEH

Nen Sastri, SST


sastrinen@ymail.com

RINGKASAN
Secara internasional menurut (WHO) tahun 2012 di dunia tiap menit seorang perempuan
meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Sebagian besar
penyebab kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, hipertensi dalam kehamilan, partus macet,
hiperemesis gravidarum. Kasus Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palemabang dalam 2 tahun terakhir cenderung meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya gambaran karakteristik ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2013. Penelitian
yang digunakan adalah penelitian deskriptif, menggunakan data sekunder, yang diperoleh
melalui observasi medical record. Populasinya adalah seluruh ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang, pada tanggal 01 Januari – 31
Agustus 2013. Pengambilan sampel menggunakan teknik total population, jumlah 101 ibu hamil.
Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat.
Hasil penelitian bahwa dari 101 ibu hamil dengan HEG berdasarkan umur resiko tinggi
sebanyak 64,3%, paritas primipara sebanyak 56,5%, ibu tidak bekerja sebanyak 66,3%.
Diharapkan bagi ibu hamil dapat lebih sering melakukan pemeriksaan kehamilannya
ketempat pelayanan kesehatan, agar petugas kesehatan dapat mengupayakan terwujudnya
kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang di kandungnya dan ibu hamil dapat memperoleh
informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.

1. Pendahuluan setiap harinya atau lebih dari 500.000


perempuan meninggal setiap tahunnya [2].
1.1 Latar Belakang Data ASEAN menyebutkan bahwa angka
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kematian ibu akibat komplikasi kehamilan dan
yang diterima wanita selama kehamilan dan persalinan di Singapura 14/100.000 kelahiran
sangat penting dalam membantu memastikan hidup, di Malaysia 62/100.000 kelahiran hidup,
bahwa ibu dan janin selamat dalam kehamilan di Thailand 110/100.000 kelahiran hidup, di
dan persalinan. Hiperemesis Gravidarum adalah Vietnam 150/100.000 kelahiran hidup, di
mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan Philipina 230/100.000 kelahiran hidup, di
gangguan aktifitas sehari - hari dan bahkan Myanmar 380/100.000 kelahiran hidup dan di
dapat membahayakan kehidupan [1]. Indonesia mencapai 420/100.000 kelahiran
Secara internasional menurut World hidup [3].
Health Organization (WHO) tahun 2012 di Sedikitnya 18.000 ibu meninggal di
dunia tiap menit seorang perempuan meninggal Indonesia karena komplikasi kehamilan. Hal ini
karena komplikasi yang terkait dengan berarti setiap setengah jam seorang perempuan
kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain meninggal karena komplikasi kehamilan.
mencapai kisaran 14.000 perempuan meninggal Sebagian besar penyebab kematian ibu adalah

1
perdarahan (25,2%), infeksi (11,1%), sepsis
(15%), hipertensi dalam kehamilan (12%),
partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak 1.2 Rumusan Masalah
aman(13%) dan sebab-sebab lain (8%) Kasus hiperemesis gravidarum di Rumah
misalnya: hipertensi, penyakit jantung, diabetes, Sakit Islam Siti Khadijah Palembang dalam 2
hepatitis, anemia, malaria, dan lain-lain tahun terakhir cenderung meningkat. Kejadian
termasuk hiperemesis gravidarum [4]. Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil
Berdasarkan SDKI 2012 saat ini angka disebabkan oleh beberapa faktor.
kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 1.3 Tujuan Penelitian
per 100 ribu kelahiran hidup. Angka tersebut 1. Tujuan Umum
masih tinggi dan masih jauh dari target Diketahuinya Gambaran Karakteristik Ibu
Mellineum Development Goals (MDG’S) pada Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di
tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
hidup. Tahun 2013.
Angka kematian ibu di Sumatra Selatan Tujuan Khusus
pada tahun 2011 akibat komplikasi kehamilan a. Diketahuinya Distribusi Frekuensi
dan persalinan mencapai 133/100.000 kelahiran Umur Ibu Hamil dengan Hiperemesis
hidup, tahun 2012 angka kematian ibu di Gravidarum di Rumah Sakit Islam Siti
Sumatera Selatan 149/100.000 kelahiran hidup Khadijah Palembang Tahun 2013.
[5]
. b. Diketahuinya Distribusi Frekuensi
Laporan Dinas Kesehatan Kota Paritas Ibu Hamil dengan Hiperemesis
Palembang tahun 2011 angka kematian ibu Gravidarum di Rumah Sakit Islam Siti
akibat komplikasi kehamilan dan persalinan Khadijah Palembang Tahun 2013.
mencapai 11/30.305 kelahiran hidup, faktor c. Diketahuinya Distribusi Frekuensi
penyebab tingginya angka kematian ibu yaitu ; Pekerjaan Ibu Hamil dengan
Pre Eklamsi Berat (31%), Hipertensi Dalam Hiperemesis Gravidarum di Rumah
Kehamilan (23%), Perdarahan (15%), Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Persalinan lama (8%), Syok Hivopolemik (8%), Tahun 2013.
ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum 1.4 Manfaat Penelitian
(5,4%), usia ibu >35 tahun (17,9%), anak >3 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
(14,3%), Ibu hamil Kekurangan Energi Kronis manfaat bagi berbagai pihak antara lain:
(14,3%), ibu hamil dengan Anemia (10,6%), 1. Kepentingan ilmiah
usia ibu >20 tahun (7,9%), Ketuban Pecah Dini Hasil penelitian ini diharapkan dapat
(7,3%), jarak kehamilan <2 tahun (4,5%), menambah bukti-bukti penelitian tentang
Abortus (4,4%), dan Perdarahan (2,9%). Hasil faktor-faktor yang berhubungan pada ibu
rekap laporan pelayanan kesehatan ibu hamil hamil dengan hiperemesis gravidarum.
kota Palembang di dapatkan bahwa pada tahun 2. Bagi Pemangku Kepentingan
2011 cakupan KI sebanyak (97,1%) ibu hamil, Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
cakupan K4 sebanyak (94,5%) dan ibu hamil bahan pertimbangan dalam
dengan hiperemesis gravidarum sebesar (5,6%) menentukan kebijakan dalam memberikan
ibu hamil. Pada tahun 2012 cakupan K1 sebesar pelayanan pada ibu hamil dengan
(98,4%) ibu hamil, cakupan K4 sebesar hiperemesis gravidarum.
(95,8%), dan ibu dengan hiperemesis 3. Kepentingan Subyek Penelitian
gravidarum sebesar (6,4%) ibu hamil [6] . Menambah pengetahuan pada ibu hamil
Berdasarkan data rekam medik Rumah Sakit dengan hiperemesis gravidarum sehingga
Islam Siti Khadijah Palembang, angka kejadian diharapkan dapat mengatasi kondisinya pada
hiperemesis gravidarum pada tahun 2011 saat mual dan muntah dengan rutin
sebanyak 55 orang (9,58%) dari 574 ibu hamil, melakukan pemeriksaan ketempat pelayanan
pada tahun 2012 sebanyak 73 orang (9,31%) kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan.
dari 784 ibu hamil dan pada tahun 2013 1.5 Ruang Lingkup Penelitian
sebanyak 101 orang (15,93%) dari 634 ibu 1. Waktu Penelitian
hamil[7]. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti 2013
tertarik untuk melakukan penelitian yang 2. Lingkup Lokasi
berjudul “Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Tahun 2013.
Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun
2013”.
3. Lingkup Materi data dilakukan pada bulan Agustus Tahun
Materi penelitian ini hanya dibatasi pada 2013.
studi Asuhan Kebidanan pada Pelayanan
Kehamilan dengan hiperemisis Gravidarum.
2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
2.3.1 Populasi
1.6 Kerangka Teori Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu hamil yang mengalami
Skema 1 hiperemesis gravidarum dari 1 Januari-
31 Agustus 2013.
Kerangka Teori 2.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah total
population dimana pengambilan secara
Kehamilan
keselurahan yang berjumlah 101 ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum di
Rumah sakit Islam Siti Khadijah
Palembang tahun 2013.
2.4 Metode Pengambilan Data
Hiperemesis Gravidarum 2.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan merupakan
data sekunder yang diperoleh melalui
observasi data rekam medik pasien (ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum
Umur Paritas Pekerjaan di rumah sakit Islam Siti Khdijah
Palembang tahun 2013).
2.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian ini dengan mengunakan
Ante Natal Care checklist sebagai panduan pengambilan
data dari medical record.
2.4.3 Tempat dan waktu penelitian
2.4..3.1 Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di
Tingkatan hiperemisis Rumah Sakit Islam Siti
Gravidarum Khadijah Palembang

2.4.3.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada
Pengobatan
bulan Agustus 2013.

2.4 Identifikasi Variabel


1.7 Hipotesis 1. Variabel Independen
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Variabel Independen dalam penelitian ini
Terdapat hubungan umur resiko tinggi, paritas adalah: umur, paritas, pekerjaan.
primigravida , ibu hamil tidak bekerja dengan
hiperemisis gravidarum di Rumah Sakit Islam 2. Variabel Dependen
Siti Khadijah Palembang Tahun 2013.
Variabel Dependen dalam penelitian ini
2. Metode Penelitian adalah ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum..
2.1 Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan
dalam penelitian survey deskriptif. 2.6 Analisa Data
Analisis univariat
2.2 Tempat dan Waktu penelitian Digunakan untuk menggambarkan variabel-
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit variabel deskriptif seperti umur, paritas dan
Islam Siti Khadijah Palembang. Pengambilan
pekerjaan ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum. Dari tabel diatas menunjukkan paritas
primigravida sebanyak 57 responden (56,5%),
paritas multigravida 43 responden (42,5%) dan
paritas grandemultigravida 1 responden (1,0%)
3. Hasil Penelitian
1. umur
Pada analisis umur ibu hamil dengan 3. Pekerjaan
hiperemesis gravidarum dibedakan menjadi 2 Pada analisis pekerjaan ibu hamil dengan
hasil ukur, yaitu risiko tinggi jika umur ibu <20 hiperemesis gravidarum dibedakan
tahun dan ≥35 tahun dan risiko rendah jika menjadi 2 hasil ukur, yaitu bekerja bila ibu
umur ibu 20-35 tahun. melakukan kegiatan yang dapat
menghasilkan uang dan tidak bekerja bila
ibu melakukan pekerjaan yang tidak
Tabel 3.1 menghasilkan uang.
Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Tabel 3.3
Palembang Tahun 2013 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu
Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
No umur n % di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang Tahun 2013
1 Resiko tinggi 65 64,3
2 Risiko Rendah 36 35,7
No Pekerjaan n %
Jumlah 101 100
1 Bekerja 34 33,7
Dari tabel diatas menunjukkan umur resiko
tinggi sebanyak 65 responden (64,3%) dan 2 Tidak Bekerja 67 66,3
umur resiko rendah 36 responden (35,7%).
Jumlah 101 100
2. Paritas
Pada analisis umur ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum dibedakan menjadi Dari tabel diatas menunjukkan responden
3 hasil ukur, yaitu primigravida apabila ibu yang tidak bekerja sebanyak 67 responden
hamil pertama kali, multigravida apabila ibu (66,3%) dan yang bekerja 34 responden
hamil 2-4 kali dan grandemultigravida (33,7%).
apabila ibu hamil ≥ 5 kali.
.
4. Pembahasan
Tabel 3.2 Dalam hal ini akan dibahas hasil penelitian yang
Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Hamil ditunjang dengan teori para ahli yang telah
dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah diuraikan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan di
Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang pada
Tahun 2013 bulan Agustus 2013. Dimana respondennya
adalah seluruh ibu hamil dengan hyperemesis
gravidarum dengan variabel independen umur,
No Paritas n % paritas, pekerjaan. Pembahasan ini terdiri dari
hasil analisa univariat yang diuraikan sebagai
1 Primigravida 57 56,5 berikut.

2 Multigravida 43 42,5 1. Umur


Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu
3. Grandemultigravida 1 1,0 hamil dengan hiperemesis gravidarum pada
umur resiko tinggi sebanyak 65 responden
Jumlah 101 100 (64,3%), dan umur resiko rendah 36
responden (35,7%)
Menurut Rochjati (2010) Ibu hamil lebih menimbulkan keraguan jasmani cinta kasih
beresiko menderita hiperemesis gravidarum serta perawatan dan asuhan bagi anak yang
pada umur <20 dan >35 tahun. Pada ibu akan dilahirkannya. Hal ini mempengaruhi
yang terlalu muda atau berumur <20 tahun, emosi ibu sehingga terjadi konflik mental
masih terlalu muda secara fisiologis dan yang membuat ibu kurang nafsu makan. Dan
fungsional rahim seorang ibu belum pada usia ≥ 35 tahun malah tidak
sepenuhnya berfungsi secara optimal dan menginginkan kehamilannya lagi sehingga
secara psikologis belum siap untuk hamil akan merasa sedemikian tertekan dan
dan menjadi orang tua, sehingga terjadi menimbulkan stres pada ibu. Sebaiknya ibu
konflik mental yang membuat ibu tidak hamil pada saat usia reproduksi sehat yaitu
memperhatikan asupan nutrisinya yang 20-35 tahun karena jauh lebih baik.
menyebabkan terjadinya iritasi lambung
sehingga menimbulkan reaksi pada impuls 2. Paritas
motoric untuk memberi rangsangan pada Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu
pusat muntah. Sedangkan untuk ibu yang hamil dengan Hyperemesis graviadarum
umurnya semakin tua atau >35 tahun pada paritas primigravida sebanyak 57
mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi responden (56,5%), multigravida 43
termasuk organ reproduksi dan secara responden (42,5%) dan grandemultigravida
psikologis ibu merasa tidak sanggup lagi 1 responden (1,0%).
untuk hamil yang dapat memacu stres dan Menurut Manuaba (2010) Sekitar 60-80 %
merangsang hipotalamus merangsang pusat primigravida dan 40-60 % multigravida
muntah di otak. mengalami mual dan muntah, namun gejala
Menurut Rochjati (2010) Sedangkan ini menjadi lebih berat hanya pada 1 dari
Hiperemesis Gravidarum yang terjadi diatas 1.000 kehamilan, Walaupun kebanyakan
umur 35 tahun juga tidak lepas dari faktor kasus ringan dan dengan seiring waktu, satu
psikologis yang di sebabkan oleh karena ibu dari setiap 1000 wanita hamil akan
belum siap hamil atau malah tidak menjalani rawat inap, kondisi ini sering
menginginkan kehamilannya lagi sehingga terjadi pada wanita primigravida dan
akan merasa sedemikian tertekan dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan
menimbulkan stres pada ibu. Stres berikutnya.
mempengaruhi hipotalamus dan memberi Menurut Manuaba (2010) Kejadian
rangsangan pada pusat muntah otak hiperemesis gravidarum lebih sering
sehingga terjadi kontraksi otot abdominal dialami oleh primigravida daripada
dan otot dada yang disertai dengan multigravida, hal ini berhubungan dengan
penurunan diafragma menyebabkan tingkat kestresan dan usia si ibu saat
tingginya tekanan dalam lambung, tekanan mengalami kehamilan pertama, Pada ibu
yang tinggi dalam lambung memaksa ibu primigravida faktor psikologik memegang
untuk menarik nafas dalam-dalam sehingga peranan penting pada penyakit ini, takut
membuat sfingter esophagus bagian atas terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terbuka dan sfingter bagian bawah terhadap tanggung jawab sebagai seorang
berelaksasi inilah yang memicu mual dan ibu dapat menyebabkan konflik mental
muntah. yang dapat memperberat mual dan muntah
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian sebagai ekspresi tidak sadar terhadap
Mursyida (2011), dengan judul Hubungan keengganan menjadi hamil atau sebagai
Umur dan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian pelarian kesukaran hidup. Ibu primigravida
Hiperemesis Gravidarum di Instalasi belum mampu beradaptasi terhadap hormon
Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah estrogen dan khorionik gonadotropin.
Kota Palembang, didapatkan hasil bahwa Peningkatan hormon ini membuat kadar
umur dengan resiko tinggi sebanyak 162 asam lambung meningkat, hingga
responden (42.8%) dan umur dengan resiko muncullah keluhan rasa mual. Keluhan ini
rendah 50 responden (30.9%) yang biasanya muncul di pagi hari saat perut ibu
mengalami Hiperemesis gravidarum. dalam keadaan kosong dan terjadi
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan peningkatan asam lambung.
bahwa mayoritas ibu hamil dengan Hasil penelitian sejalan dengan penelitian
Hyperemesis gravidarum terjadi pada usia Oktalina (2010), dengan judul Gambaran
resiko tinggi. Hal ini disebabkan ibu usia < Karakteristik Ibu Hamil dengan
20 tahun belum cukup kematangan fisik, Hiperemesis Gravidarum di Irna Kebidanan
mental dan fungsi sosial dari calon ibu tentu Mohamad Husein Palembang tahun 2010
didapatkan hasil paritas primigravida mungkin melakukan aktifitas / kegiatan
sebanyak 79 ibu hamil (54,8%), diluar rumah.
multigravida 65 ibu hamil (45,2%).
Dari hasil yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa mayoritas ibu hamil 5. Simpulan dan Saran
dengan hiperemesis gravidarum terjadi 5.1 Simpulan
pada paritas primigravida . Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pengalaman Berdasarkan uraian dan pembahasan hasil
dan penyesuaian terhadap fisiologis. penelitian yang dikemukakan dapat di tarik
Sebaiknya ibu hamil dengan paritas kesimpulan sebagai berikut :
primigravida yang kehamilan baru pertama 1. Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
kali dialami agar makan sedikit tapi sering, berdasarkan umur resiko tinggi sebanyak 65
, hindari bau – bauan yang tidak di sukai, responden ( 64,3%).
bila akan bangun dari kondisi istrahat, 2. Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
sebaiknya dilakukan dengan cara perlahan. berdasarkan paritas primigravida sebanyak
dan rutin memeriksakan kehamilannya agar 57 responden (56,5% ).
banyak mendapat penyuluhan dan nasehat 3. Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
dari bidan / tenaga kesehatan tentang mual berdasarkan ibu yang tidak bekerja sebanyak
dan muntahnya. 67 responden (66,3%).

5.2 Saran
3. Pekerjaan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu maka penulis memberikan saran sebagai
hamil dengan hiperemesis gravidarum pada berikut:
ibu yang tidak bekerja sebanyak 67 orang 1. Bagi Ibu Hamil.
(66,3%), dan yang bekerja yaitu 34 orang Diharapkan bagi ibu hamil dapat lebih
(33,7%). sering melakukan pemeriksaan
Menurut Manuaba (2010), bekerja adalah kehamilannya ketempat pelayanan
seorang yang bekerja di luar rumah untuk kesehatan, agar petugas kesehatan dapat
mendapatkan penghasilan di samping mengupayakan terwujudnya kondisi
membesarkan dan mengurus anak di rumah. terbaik bagi ibu dan bayi yang di
Sedangkan ibu tidak bekerja adalah kandungnya dan ibu hamil dapat
melakukan suatu kegiatan namun tidak memperoleh informasi dasar tentang
menghasilkan sesuatu atau uang. kesehatan ibu dan kehamilannya.
Menurut Prawirohardjo (2010) Hiperemesis 2. Bagi tenaga kesehatan
gravidarum sering terjadi pada ibu hamil Diharapkan meningkatkan pelayanan
yang tidak bekerja karena adanya kesukaran kesehatan terutama memberikan konseling
hidup yang hanya mengandalkan pendapatan dan penyuluhan pada ibu hamil dengan
suami atau karena rutinitas ibu di rumah hiperemesis gravidarum terutama dalam
yang membosankan berkaitan dengan faktor mengatasi mual dan muntah, asupan nutrisi
psikologis sebagai faktor pemicu terjadinya yang berkualitas selama hamil dan
hiperemesis gravidarum. dianjurkan untuk kontrol ulang sesuai
Hasil Penelitian sejalan dengan penelitian jadwal yang telah ditentukan.
Mursyida (2011), dengan judul Hubungan 3. Bagi peneliti selanjutnya
Umur dan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat
Hiperemesis Gravidarum di Instalasi lebih banyak meneliti lagi faktor – faktor
Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah yang terkait pada ibu hamil dengan
Kota Palembang, didapatkan hasil ibu yang hiperemesis gravidarum.
bekerja 46 responden (29.5%) dan ibu yang
tidak bekerja sebanyak 87 responden
(43.5%) dari 133 responden. DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa mayoritas ibu hamil dengan 1. Sulistyawati ari. Asuhan kebidanan pada masa
hiperemesis gravidarum terjadi pada ibu kehamilan. Jakarta : salemba medika : 2009.
yang tidak bekerja. Hal ini disebabkan pada 2. Manuaba. Penuntun Kepaniteraan Klinik
ibu yang tidak bekerja dalam hal psikologis Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC : 2009.
terjadi kejenuhan dalam kegiatan rutinitas 3. Erni. Kontribusi Penting Menyelamatkan
rumah tangga. Sebaiknya ibu sedapat Persalinan Sehat Dan KIA Atfikasi Depertement
of Meternhy. Jakarta : Yayasan Penerbit IDL :
2009.
4. Prawiroharjo. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
: 2009.
5. Dinkes Sumsel. Profil Kesehatan Sumatera
Selatan Tahun 2012.
6. Dinkes Kota Palembang. Profil Kesehatan Kota
Palembang Tahun 2012.
7. RSI Siti Khadijah. Rekam Medik RSI Siti
Khadijah Tahun 2013.
8. Yanuar. Petunjuk Medis Bagi Wanita Hamil.
Jakarta : PT. Pustaka Delapratasa : 2011.
9. Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC : 2010.
10. Yulaikhah. Kehamilan. Jakarta : EGC : 2009.
11. Runiari. Asuhan Keperawatan Pada Klien
dengan Hiperemesis Gravidarum: Penerapan
Konsep dan Teori Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika : 2010.
12. Hidayati. Asuhan Keperawatan Pada
Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta :
Salemba Medika : 2009.
13. Nuswantari. Dorland edisi 25. Jakarta : EGC :
2009.
14. Rochjati. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil.
Surabaya : Pusat Safemotherhood : 2010.
15. Mursyida. Hubungan Umur Dan Pekerjaan Ibu
Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum di
Instalasi Kebidanan Rumah Sakit
Muhammadiyah Kota Palembang. Jurnal (KTI).
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan
Kebidanan.
16. Leveno. Obstetri Williams Panduan Ringkas.
Jakarta : EGC : 2010.
17. Hidayat. Metode Penelitian Keperawatan
Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba
Medika : 2007.
18. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan
Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta : 2010
19. Alimul Hidayat, A.Aziz, Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika : 2011.

Anda mungkin juga menyukai