Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

KASUS 1-2 WALMART INC.

Disusun Oleh:
1402150049 M. NUR FACHRUZI JAYA
12402150009 KURNIA RESKY PAMBUDI
1402150033 VICKRY ANGGRIAWAN
1402154305 DELLA ANGGRADITA
1402150097 ADLI DZIL IKRAM

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018
A. ANALISIS SITUASI
Walmart merupakan perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan
jaringan department store. Didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962, Walmart
mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York pada tahun 1972. Walmart
beroperasi di Argentina,Brasil, Britania Raya (dengan nama ASDA), Jepang
(dengan nama Seiyu), Kanada, Meksiko(dengan nama Walmex), Puerto Riko, dan
RRC. Walmart pernah beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun 2006
karena rugi. Perusahaan Walmart bertumbuh 276 toko di 11 negara pada akhir
dekade. Setiap minggu, sekitar 100 juta pelanggan mengunjungi sebuah toko Wal-
Mart diseluruh dunia. Perusahaan memperkerjakan lebih dari 1,3 juta karyawan di
seluruh duniamelalui lebih dari 3.200 toko di AS dan lebih dari 1.100 unit
di Meksiko, PuertoRico, Kanada, Argentina, Brazil, Cina, Korea, jerman dan
Inggris. Pada tahun 1983, perusahaan membuka keanggotaan Sam's Club
dan pada tahun 1988membuka supercenter pertama sebagai toko penyedia
sayuran terlengkap dan barang dagangan lainnya. Walmart menjadi sebuah
perusahaan internasional pada tahun 1991 ketikapertama kali membuka
Sam's Club di dekat Mexico City. Pada akhir tahun 2002, Wal-mart
merupakan perusahaan ritel terbesar di dunia, dengan penjualana $218 milyar.
Keberhasilan itu tidak lepas dari strategi yang diterapkan oleh Wal-mart seperti :
a. Penjualan produk bermerek dengan biaya rendah
b. Pendekatan dengan pelanggan atau lebih dikenal 10-foot attitude

Pada tahun 2001, majalah Fortune menyebut Wal-Mart sebagai perusahaan


ketiga yang paling mengagumkan di Amerika, dan Financial Times dan
Pricewaterhouse Coopers menempatkannya pada peringkat delapan sebagai
perusahaan yang paling mengagunkan didunia. Pada tahun berikutnya, Wal-Mart
disebut sebagai nomor satu pada daftar fortune 500dan disajikan dengan Ron
Brown Award for Corporate Leadership, suatu penghargaan presiden yang
mengakkui perusahaan-perusahaan atas pencapaian dalam hubungan
masyarakatdan karyawan.
B. ANALISIS MASALAH
Pada tahun 1998, Walmart bergabung dengan perusahaan ritel untuk
membentuk sebuah perusahaan di Asia, setelah dua tahun sebelumnya Wal-Mart
gagal memasuki pasar ritel Korea akibat ketatnya persaingan sesama perusahaan
ritel. Walmart juga pernah mencoba memasuki pasar internasional Eropa melalui
Jerman. Namun Walmart mengalami kesalahan strategi saat memasuki pasar
Eropa melalui Jerman. Kebanyakan perusahaan Amerika masuk pasar Eropa
melalui UK, karena kesamaan budaya, bahasa, lingkungan danperaturan hukum.
Kesalahan anggapan Walmart bahwa dengan menaklukkan pasar Jermanakan dapat
menaklukan hampir ke seluruh bagian besar pasar Eropa. Walmart tidak
bisamengaplikasikan strategi EDLP (Every Day Low Price) di Eropa yang
sangat sensitifterhadap harga. Moral pegawai dipengaruhi oleh pergantian aturan
internal Walmart. Eksekutifmengalami perubahan budaya saat dalam perjalanan
bisnis, mereka diminta untuk berbagikamar dengan alasan pengurangan biaya,
dimana hal ini tidak pernah dialami mereka diperusahaan terdahulu. Walmart
kesulitan membina hubungan dengan suppliernya di Jerman.Di Amerika
perusahaan dengan pihak supplier menyukai distribusi secara sentralisasi, namun
supplier di Jerman tidak menyukai distribusi secara sentralisasi.
Walmart juga mengalami masalah penyimpanan (inventory), hanya
memiliki satutempat untuk penyimpanan segala macam barang /stok, kondisi ini
menyulitkan pengaturan.Walmart kekurangan pegawai di bagian inventory karena
biaya gaji pegawai yang tinggi dijerman, sehingga perputaran stok barang sangat
lambat. Walmart tidak memahami budayakerja orang Jerman, dengan tidak
menunjuk perwakilan serikat pekerja. Walmart jugamembayar gaji pegawai
dengan rendah, dan Walmart tidak memenuhi Kondisi lingkungankerja yang baik,
hingga terjadi pemecatan besar, dikarenakan walmart harus mengurangibeban
biaya pegawai. Walmart memiliki kendala pada budaya di Jerman.
Wal-Mart mempunyai stategi“ten-foot ruless” namun tidak dapat diterapkan
di Jerman, karena orang Jerman tidak sukaorang asing ikut campur saat mereka
berbelanja. Walmart tidak bisa menugaskan seseorangdipintu masuk toko untuk
menyapa selamat datang pada pelanggan, karena orang Jermantidak
memperdulikan hal tersebut. Walmart tidak bisa memberikan “loyalty card” karena
terbentur aturan pemerintahyang melarang diskon tanpa penyesuaian. Walmart
juga memiliki kendala pada bahasa diJerman. Petinggi manajemen Amerika tidak
belajar bahasa Jerman, English adalah bahasaresmi di Walmart, kondisi ini
mengakibatkan pekerja merasa asing, mereka tidak dapatberbaur dan tertekan
dengan kondisi seperti ini, bahkan pegawai Jerman kesulitan denganpelafalan
(Pronounce) Walmart dengan benar.

C. ANALISIS KEPUTUSAN
Dari hambatan yang diterangkan diatas, seharusnya manajeman Walmart
melakukan observasi terlebih dahulu sebelum membuka cabang atau toko-toko
di negara lain. Dari hambatan di atas kesalahan utama yang dilakukan oleh
Walmart adalah terlalu percaya diri saat membuka cabang di Jerman karena
Walmart berpikir jika ia dapat menguasai pasar Jerman maka ia dapat
menaklukan sebagian besar pasar Eropa. Selain itu wal mart membuat kebijakan
atas kasus pencurian kecil oleh karyawannya. Kebijakan ini merupakan salah satu
upaya untuk meminimalisir kejadian tersebut. Kebijakannya adalah memberikan
bonus kepada karyawan atas loyalitasnya terhadap toko. Selain itu ada lagi mngenai
10 feet attitude, yang mana karyawan harus menyapa, dan menanyakan apakah ada
yang bisa di bantu. Kebijakan tersebut dilakukan agar semakin membuat konsumen
merasa nyaman. Para karyawan juga berhak menerima inmbalan bagi hasil. Dengan
syarat 1000 jam pertahunnya. Dengan adanya kebijakan ini tentunya membuat
karyawan merasa nyaman dan sejahtera. Ketika pensiun juga diberi kebebasan
untuk memilih memiliki saham di Wal Mart.

D. ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH


Strategi yang ditetapkan Wal-Mart’s :
a. Wal-Mart berusaha untuk menyediakan barang untuk para pelanggannya
dengan harga yang murah sesuai dengan taglinenya yaitu “harga rendah
setiap hari”
b. Tidak ada vendor tunggal yang merupakan lebih dari 4% dari volume
penjualan keseluruhan
c. cMenggunakan strategi “saturasi” Wal-Mart melakukan proses bisnis
dengan IT dan mendukung para pemasoknya untuk menggunakan IT pula.
Hal ini akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, layanan
pelanggan dan memangkas waktu ke pasar atau ke tempat pemasok
d. Wal-Mart memberikan keterampilan para karyawannya untuk melayani
pelanggan danselalu mengingatkan bahwa penghasilan mereka berasal
dari konsumen. Para karyawannya juga selalu menyambut pelanggan
dengan senyuman di pintu masuk.
e. Strategi dalam bidang teknologi informasi, Wal-Mart membangun
jaringan satelit yang canggih yang menghubungkan point of sale di semua
tokonya. Jaringan tersebut ditujukan untuk para manajer dan bagian
penjualan mengenai informasi status penjualan dan persediaan terbaru.
Walmart dapat menerapkan strategi IT. Berikut strategi dasar penggunaan IT yang
dilakukan oleh walmart :
Walmart membangun jaringan satelit canggih yang menghubungkan point of
sales di semua tokonya. Jaringan tersebut didesain untuk memberi para manajer dan
bagian penjualan terkait informasi status penjualan serta persediaan yang paling
baru agar dapat meningkatkan pemebelian produk. Walmart melakukan strategi
inovasi dengan membuat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI secara
dramatis sehingga akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisensi, layanan
pelanggan dan memangkas waktu ke pasar. Walmart memiliki pusat-pusat
distribusi yang berlokasi strategis di daerah daerah niaga di seluruh AS, paling jauh
jaraknya sekitar 350 mil (atau satu hari berkendaraan) dari took toko yang mereka
layani. Tiap barang yang ada di pusat distribusi mereka dipasangi kode komputer,
dan sebuah komputer melacak lokasi dan pergerakan tiap kotak barang, saat barang
tersebut disimpan dan dikirmkan. Walmart mengonsolidasikan rincian penjualan
dari 3000 toko. Hasilnya memungkinkan Walmart untuk memprediksi penjualan
setiap produk di setiap toko dengan keakuratan yang sangat tinggi, yang kemudian
menghasilkan penghematan besar dalam persediaan dan hasil maksimum dari
pengeluaran promosi. Dan sekarang, Walmart dan Apple sedang melakukan
kerjasama dalam pembangunan inovasinya dengan memanjakan bagi pelanggan
pengguna gadget dengan menggunakan system “ Scan and Go” yang
memungkinkan pelanggan melakuakan pembayaran hanya dengan menggunakan I-
phone. Strategi pertumbuhan yang digunakan Walmart adalah menggunakan TI
untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global. Perusahaan-
perusahaan seperti Walmart mulai memperluas jaringan mereka ke para pelanggan
dan pemasok mereka, agar dapat membangun sistem pengisian persedian secara
berlanjut yang akan mengamankan bisnis mereka. Penggunaan RFID dapat
meningkatkan efisiensi suppy chain, mengurangi kosongnya persediaan suatu
produk tertentu, mencegah pencurian dan pemalsuan barang.

Anda mungkin juga menyukai