Pertanyaan Minyak Nabati
Pertanyaan Minyak Nabati
Asam lemak bebas ditentukan sebagai kandungan asam lemak yang terdapat
paling banyak dalam minyak tertentu. Lipida terdiri dari asam-asam lemak dan
alkohol. FFA sesuai dengan namanya adalah "free fatty acids" atau "asam lemak
bebas" yaitu nilai yang menunjukkan jumlah asam lemak bebas yang ada di dalam
lemak atau jumlah yang menunjukkan berapa banyak asam lemak bebas yang
terdapat dalam lemak setelah lemak tersebut dihidrolisa. Tujuan analisa angka asam
atau bilangan saponifikasi adalah sebagai indikasi untuk mengetahui seberapa besar
Mr lemak yang dianalisa. FFA adalah bagian dari angka asam untuk mengetahui
tingkat kerusakan minyak, semakin tinggi FFA, semakin tinggi tingkat kerusakan
minyak. Sebagai faktor koreksi pada titrasi, sehingga dapat mengetahui volume titran
yang benar-benar bereaksi dengan titran yang diinginkan. Asam lemak bebas
merupakan hasil degradasi dari trigliserida, sebagai akibat dari kerusakan
minyak (Armstrong, 1995).
Semakin tinggi rendemen asam lemak bebas maka minyak yang dihasilkan
akan semakin rendah mutunya, karena asam lemak bebas yang terlalu tinggi dapat
merusak kesehatan bagi manusia.
Asam lemak bebas dalam kosentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit
sangat merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak
turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak
bebas dalam minyak sawit.
23. Pengaruh apa yang membuat bahan minyak bersifat jenuh dan tak jenuh
Jawab:
Pengaruh bahan yang menyebabkan minyak dapat bersifat jenuh dan tak jenuh
adalah kandungan kadar asam lemak dalam bahan itu sendiri, jika dalam bahan tersebut
lebih banyak mengandung komposisi asam lemak seperti asam lemak laurat, asam lemak
miristat, asam lemak palmitat, asam lemak stearat maka kandungan minyaknya akan
bersifat jenuh, sedangkan jika bahan yang banyak mengandung asam lemak seperti oleat,
linoleate, arakidat, arakidonat, maka minyak yang dihasilkan akan bersifat tak jenuh.
Kandungan asam lemak ini akan membuat masing-masing minyak memiliki perlakuan
yang beda ketika diberikan treatment berupa suhu ruang, pada minyak yang cenderung
tak jenuh ketika berada dalam suhu ruang ia akan tetap berwujud cair sedangkan pada
minyak yang jenuh ia akan mengendap.
26. Apa tujuan proses pemanasan pada biji sawit
Jawab:
Mengurangi peningkatan asam lemak bebas (FFA)
Mempermudah proses pelepasan buah sawit pada threser
Menurunkan kadar air buah sawit
Melunakkan daging buah sawit, sehingga daging buah sawit mudah lepas dari biji
(nut)
27. Apa perbedaan CPO dan PKO kelapa sawit dan apa gunanya
Jawab:
CPO PKO
- Dihasilkan dari daging kelapa - Dihasilkan dari inti kelapa
sawit (mesokarp) sawit (kernel)
- Warnanya merah jingga - Warnanya lebih kekuningan
- Titik lelehnya lebih rendah dari - Titik jenuhnya lebih tinggi dari
PKO CPO
- Kadar asam lemak bebas sedikit - Kadar asam lemak bebas lebih
(2-5%) banyak (25%)
- Persentase komposisi asam - Lebih banyak mengandung
lemaknya berbeda asam laurat
- Kandungan terbesarnya asam - Bilangan asamnya lebih besar
palmitat dari CPO
- Bilangan asam lebih rendah dari
PKO
Kegunaan :
Penggunaannya untuk bahan makanan, kosmetik, obat-obatan, industri berat atau ringan
BAHAN MAKANAN
Dari minyak sawit CPO dan PKO dapat digunakan sebagai bahan baku dari bahan makanan
seperti mentega, minyak goreng atau minyak makan, berbagai jenis asam lemak nabati. Selain
sebagai bahan baku, minyak sawit juga digunakan sebagai bahan penolong (aditif) pembuatan
cokelat, es krim, pakan ternak, vanaspati, berbagai jenis asam lemak dan makanan ringan
lainnya.
Dari minyak sawit dapat dihasilkan berbagai kosmetik dan obat-obatan seperti Cream,
Shampo, Lotion, Pomade, Vitamin. Minyak sawit lebih mudah diabsorpsi kulit dibandingkan
dengan minyak lainnya sehingga relatif lebih efektif dalam penggunaannya. Minyak sawit
mengandung vitamin E yang disebut sebagai tocopherol dan tocotrienol.
Minyak sawit juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan oleochemical, baik
oleokimia dasar maupun oleokimia turunan seperti glycerol, fatty acid, fatty alcohol, fatty
amines, fatty ester, methyl etilene dan senyawa opoksi. Selanjutnya zat-zat ini digunakan
sebagai bahan baku beberapa produk seperti cat, bahan pencetak, pasta gigi, farmasi dan obat-
obatan, plastik, minyak diesel, kerosene dan gasoline. Juga dapat dihasilkan beberapa
senyawa atau zat kimia antioksidan yang sangat dibutuhkan dalam membatasi pembelahan sel
yang tidak sempurna dalam penyakit kangker.
30. Apa yang menyebabkan minyak jenuh membuat badan tidak sehat?
Jawab:
Lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar lama lama akan
menumpuk pada dinding dinding pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan
terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan aliran darah tidak normal, penyakit yang
diakibatkan minyak jenuh ini disebut kolestrol.
PROSES
17. Mengapa minyak yang didapatkan bisa mendapat warna berbeda, meskipun
prosesnya sama?
Jawab:
Perbedaan warna disebabkan karena jumlah pemurnian yang dilakukan terhadap
minyak tersebut berbeda. Minyak yang mengalami proses pemurnian berkali kali akan
berwarna lebih jernih karena zat warnanya telah diserap pada saat proses bleaching.
18. dan 34. Mengapa warna yang disebabkan beta karoten juga harus dihilangkan?
Jawab:
Minyak nabati memiliki kandungan beta karoten 10 kali lebih banyak dari wortel.
Kandungan beta karoten yang berlebih inilah yang menyebabkan penimbunan asam
lemak bebas yang terkandung dalam minyak dan membuat minyak semakin cepat
teroksidasi sehingga dapat menimbulkan bau tengik. Oleh karena itu, kandungan beta
karoten dalam minyak perlu dikurangi untuk mencegah timbulnya bau tengik dan akan
mengalami denaturasi.
19. dan 35. Mengapa reaksi hidrolisis dalam minyak perlu dihindari, jelaskan dengan
reaksi
Reaksi hidrolisis?
Jawab:
Reaksi hidrolisis minyak biasanya terjadi jika adsorben yang digunakan diaktivasi
dengan asam. Reaksi hidrolisis dalam minyak harus dihindari karena akan menghasilkan
asam lemak bebas dan gliserol yang dapat merusak kualitas minyak. Reaksi: