Anda di halaman 1dari 7

BAHAN BAKU

10. Apa fungsi karbon aktif pada proses bleaching


Jawab:
Karbon aktif berperan penting sebagai adsorben dalam proses bleaching. Arang
aktif memliki pori pori yang lebih luas dari arang biasa sehingga daya serap terhadap zat
warnanya pun lebih tinggi. Selanjutnya adsorbsi akan terjadi karena adanya perbedaan
energi potensial antara permukaan arang dan zat yang diserap. Berdasarkan adanya
perbedaan energy potensial, maka jenis adsorbsi terdiri dari adsorbsi listrik, adsorbsi
mekanis, adsorbsi kimia dan adsorbsi termis. Sifat adsorbsi tersebut masing-masing
disebabkan karena perbedaan muatan listrik, perbedaan tegangan permukaan, perbedaan
potensial sifat kimia dan perbedaan potensial karena panas.
21. Mengapa pemanasan dapat merusak asam lemak tak jenuh
Jawab:
Karena ketika minyak dipanaskan dengan suhu tinggi, maka asam lemak tak
jenuh yang ada di dalamnya akan teroksidasi, terpecah menjadi gliserol dan asam lemak
bebas. Ketika suhu melebihi smoke point (batas maksimal suhu memanaskan minyak)
gliserol tersebut berubah menjadi akrolein yang merupakan komponen asap yang
mengakibatkan iritasi pada mata dan tenggorokan. Sedangkan asam lemak bebas
selanjutnya berubah menjadi lemak trans yang jika masuk ke dalam tubuh akan
mengendap di dinding pembuluh darah. Asap yang muncul dari pemanasan minyak ini
menandakan bahwa telah terjadi penurunan zat gizi yang ada di dalam minyak maupun
makanan yang dimasak di dalam minyak.
22. Sebutkan analisis minyak tentang bilangan yodium, bilangan peroksida, FFA
Jawab:
- Bilangan yodium
Bilangan yodium mencerminkan ketidak jenuhan asam lemak penyusun minyak dan
lemak. Asam lemak tak jenuh mampu mengikat iodium dan membentuk senyawaan
yang jenuh. Banyaknya iod yang diikat menunjukan banyaknya ikatan
rangkap.semakin banyak iodium yang digunakan semakin tinggi derajat ketidak
jenuhan. Bilangan iodium ini dinyataka sebagai banyaknya garam iod yang diikat
oleh 100 gram minyak atau lemak
- Bilangan peroksida
Bilangan peroksida adalah bilangan terpenting untuk menentukan derajat kerusakan
pada lemak dan minyak. Asam lemak tak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan
rangkapnya sehingga membentuk peroksida.
- FFA

Asam lemak bebas ditentukan sebagai kandungan asam lemak yang terdapat
paling banyak dalam minyak tertentu. Lipida terdiri dari asam-asam lemak dan
alkohol. FFA sesuai dengan namanya adalah "free fatty acids" atau "asam lemak
bebas" yaitu nilai yang menunjukkan jumlah asam lemak bebas yang ada di dalam
lemak atau jumlah yang menunjukkan berapa banyak asam lemak bebas yang
terdapat dalam lemak setelah lemak tersebut dihidrolisa. Tujuan analisa angka asam
atau bilangan saponifikasi adalah sebagai indikasi untuk mengetahui seberapa besar
Mr lemak yang dianalisa. FFA adalah bagian dari angka asam untuk mengetahui
tingkat kerusakan minyak, semakin tinggi FFA, semakin tinggi tingkat kerusakan
minyak. Sebagai faktor koreksi pada titrasi, sehingga dapat mengetahui volume titran
yang benar-benar bereaksi dengan titran yang diinginkan. Asam lemak bebas
merupakan hasil degradasi dari trigliserida, sebagai akibat dari kerusakan
minyak (Armstrong, 1995).

Semakin tinggi rendemen asam lemak bebas maka minyak yang dihasilkan
akan semakin rendah mutunya, karena asam lemak bebas yang terlalu tinggi dapat
merusak kesehatan bagi manusia.

Asam lemak bebas dalam kosentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit
sangat merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak
turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak
bebas dalam minyak sawit.

23. Pengaruh apa yang membuat bahan minyak bersifat jenuh dan tak jenuh
Jawab:
Pengaruh bahan yang menyebabkan minyak dapat bersifat jenuh dan tak jenuh
adalah kandungan kadar asam lemak dalam bahan itu sendiri, jika dalam bahan tersebut
lebih banyak mengandung komposisi asam lemak seperti asam lemak laurat, asam lemak
miristat, asam lemak palmitat, asam lemak stearat maka kandungan minyaknya akan
bersifat jenuh, sedangkan jika bahan yang banyak mengandung asam lemak seperti oleat,
linoleate, arakidat, arakidonat, maka minyak yang dihasilkan akan bersifat tak jenuh.
Kandungan asam lemak ini akan membuat masing-masing minyak memiliki perlakuan
yang beda ketika diberikan treatment berupa suhu ruang, pada minyak yang cenderung
tak jenuh ketika berada dalam suhu ruang ia akan tetap berwujud cair sedangkan pada
minyak yang jenuh ia akan mengendap.
26. Apa tujuan proses pemanasan pada biji sawit
Jawab:
 Mengurangi peningkatan asam lemak bebas (FFA)
 Mempermudah proses pelepasan buah sawit pada threser
 Menurunkan kadar air buah sawit
 Melunakkan daging buah sawit, sehingga daging buah sawit mudah lepas dari biji
(nut)

27. Apa perbedaan CPO dan PKO kelapa sawit dan apa gunanya
Jawab:

CPO PKO
- Dihasilkan dari daging kelapa - Dihasilkan dari inti kelapa
sawit (mesokarp) sawit (kernel)
- Warnanya merah jingga - Warnanya lebih kekuningan
- Titik lelehnya lebih rendah dari - Titik jenuhnya lebih tinggi dari
PKO CPO
- Kadar asam lemak bebas sedikit - Kadar asam lemak bebas lebih
(2-5%) banyak (25%)
- Persentase komposisi asam - Lebih banyak mengandung
lemaknya berbeda asam laurat
- Kandungan terbesarnya asam - Bilangan asamnya lebih besar
palmitat dari CPO
- Bilangan asam lebih rendah dari
PKO
Kegunaan :

Penggunaannya untuk bahan makanan, kosmetik, obat-obatan, industri berat atau ringan

BAHAN MAKANAN

Dari minyak sawit CPO dan PKO dapat digunakan sebagai bahan baku dari bahan makanan
seperti mentega, minyak goreng atau minyak makan, berbagai jenis asam lemak nabati. Selain
sebagai bahan baku, minyak sawit juga digunakan sebagai bahan penolong (aditif) pembuatan
cokelat, es krim, pakan ternak, vanaspati, berbagai jenis asam lemak dan makanan ringan
lainnya.

KOSMETIK DAN OBAT

Dari minyak sawit dapat dihasilkan berbagai kosmetik dan obat-obatan seperti Cream,
Shampo, Lotion, Pomade, Vitamin. Minyak sawit lebih mudah diabsorpsi kulit dibandingkan
dengan minyak lainnya sehingga relatif lebih efektif dalam penggunaannya. Minyak sawit
mengandung vitamin E yang disebut sebagai tocopherol dan tocotrienol.

INDUSTRI BERAT DAN RINGAN

Minyak sawit juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan oleochemical, baik
oleokimia dasar maupun oleokimia turunan seperti glycerol, fatty acid, fatty alcohol, fatty
amines, fatty ester, methyl etilene dan senyawa opoksi. Selanjutnya zat-zat ini digunakan
sebagai bahan baku beberapa produk seperti cat, bahan pencetak, pasta gigi, farmasi dan obat-
obatan, plastik, minyak diesel, kerosene dan gasoline. Juga dapat dihasilkan beberapa
senyawa atau zat kimia antioksidan yang sangat dibutuhkan dalam membatasi pembelahan sel
yang tidak sempurna dalam penyakit kangker.

28. Apa perbedaan minyak curah dan berkualitas


Jawab:
perbedaan minyak curah dan minyak kualitas terdapat pada proses pengolahannya
yang meliputi tahap fraksionasi dan filtrasi. pada minyak curah, pengolahan hanya
dilakukan sampai tahap fraksionasi sehingga minyak yang diperoleh masih mengandung
banyak stearin yang akan mengendap jika berada pada suhu ruang serta kandungannya
yang masih banyak terdapat asam lemak jenuh. Sedangkan pada minyak kualitas proses
pemurnian atau penyaringan dilakukan sampai pada tahap filtrasi, sehingga minyak yang
didapatkan benar-benar berupa olein, olein ini akan tetap berwujud cair meskipun ia
berada pada suhu ruang, dan kandungan pada minyak kualitas ini lebih banyak
mengandung asam lemak tak jenuhnya.
29. Kerusakan apa pada minyak jelantah
Jawab:

Kerusakan pada minyak jelantah dikarenakan pada saat digunakan menggoreng,


minyak akan mengalami proses degradasi, oksidasi dan dehidrasi.

 Degradasi minyak disebabkan ketika minyak digunakan untuk menggoreng, ikatan


rangkap pada asam lemak tak jenuh pada minyak akan putus menjadi asam lemak jenuh.
Hal ini akan menurunkan kualitas minyak, karena minyak berkualitas mempunyai asam
lemak tak jenuh lebih banyak dari pada asam lemak jenuh.
 Oksidasi minyak terjadi akibat minyak berkontak dengan oksigen. Proses ini berakibat
ikatan rangkap pada minyak membentuk peroksida dan monomer siklik. Oksidasi
minyak menyebabkan perubahan molekul, penurunan titik asap secara drastis dan akan
berbau tengik jika disimpan. Bau tengik ini terjadi akibat pecahnya ikatan trigliserida
menjadi gliserol dan FFA(Free Fatty Acid)/asam lemak bebas.
 Dehidrasi (proses hilangnya air dari dalam minyak) menyebabkan minyak menjadi kental
dan membentuk radikal bebas (molekul yang mudah bereaksi dengan senyawa lain).
Akibatnya akan menghasilkan toksik(racun) bagi manusia.

30. Apa yang menyebabkan minyak jenuh membuat badan tidak sehat?
Jawab:
Lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar lama lama akan
menumpuk pada dinding dinding pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan
terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan aliran darah tidak normal, penyakit yang
diakibatkan minyak jenuh ini disebut kolestrol.
PROSES

17. Mengapa minyak yang didapatkan bisa mendapat warna berbeda, meskipun
prosesnya sama?
Jawab:
Perbedaan warna disebabkan karena jumlah pemurnian yang dilakukan terhadap
minyak tersebut berbeda. Minyak yang mengalami proses pemurnian berkali kali akan
berwarna lebih jernih karena zat warnanya telah diserap pada saat proses bleaching.
18. dan 34. Mengapa warna yang disebabkan beta karoten juga harus dihilangkan?
Jawab:
Minyak nabati memiliki kandungan beta karoten 10 kali lebih banyak dari wortel.
Kandungan beta karoten yang berlebih inilah yang menyebabkan penimbunan asam
lemak bebas yang terkandung dalam minyak dan membuat minyak semakin cepat
teroksidasi sehingga dapat menimbulkan bau tengik. Oleh karena itu, kandungan beta
karoten dalam minyak perlu dikurangi untuk mencegah timbulnya bau tengik dan akan
mengalami denaturasi.
19. dan 35. Mengapa reaksi hidrolisis dalam minyak perlu dihindari, jelaskan dengan
reaksi
Reaksi hidrolisis?
Jawab:
Reaksi hidrolisis minyak biasanya terjadi jika adsorben yang digunakan diaktivasi
dengan asam. Reaksi hidrolisis dalam minyak harus dihindari karena akan menghasilkan
asam lemak bebas dan gliserol yang dapat merusak kualitas minyak. Reaksi:

24. Mengapa dalam pembuatan minyak perlu deodorisasi?


Jawab:
Deodorisasi perlu dilakukan dalam proses pemurnian agar rasa dan bau tidak enak
dalam minyak dapat hilang. Selain itu deodorisasi juga membantu menghilangkan zat
warna berupa beta karoten dan membantu mengurangi kandungan asam lemak bebas
yang terkandung dalam minyak
25. Apa pengaruhnya apabila pengolahan limbah tidak sempurna dalam
pengolahannya?
Jawab:
Pengaruh pengolahan limbah minyak nabati yang tidak sempurna akan
mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan dan kesehatan, serta berkurangnya nilai
ekonomis dari suatu pengolahan, karena limbah yang harusnya bisa dimanfaatkan malah
menjadi tidak berguna.

Anda mungkin juga menyukai