Makalah Diare
Makalah Diare
Mardiawati, lahir di Mamuju tanggal 9 Juni 1988. Anak ke empat dari enam
bersaudara, menyelesaikan sekolah SD Negeri 07 Binanga pada tahun 2000.
Menyelesaikan sekolah SLTP NEGERI I SENDANA pada tahun 2007. Dan lulus
SMU NEGERI I SENDANA pada tahun 2007. Saat ini masih dlam pendidikan pada
sebuah perguruan tinggi di STIKES BINA BANGSA MAJENE. Selama sekolah
sampai kuliah ia baru pertama kali menulis sebuah karya ilmiah. Wujud cita-citanya
sejak lama memang ingin menjadi seorang perawat yang baik. Dan sekarang ia sangat
berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari
tiga kali sehari. Dimana pada dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling
umum kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 Juta orang pertahun. Diare
kondisinya dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (Fructose, Lactose),
penyakit dan makana atau kelebihan Vitamin C dan biasanya disertai sakit perut dan
seringkali enek dan muntah. Dimana menurut WHO (1980) diare terbagi dua
berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan diare kronik.
B. Identifikasi Masalah
Penderita diare sudah sangat mewabah dimasyrakat mngingat kurangnya
perhatian dan kesadaran tentang perlunya kebersihan lingkunyannya.
C. Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dana, dan teori pendukung, dan
supaya penulisan dapat dilakukan secara baik dan mendalam, maka masalah yang
akan diangkat hanya pokok bahasan yang mendalam saja, karena kita dibatasi waktu
yang diberikan.
D. Rumusan Masalah
Setelah masalah yang diteliti dan ditulis itu akan ditentukan variabel apa saja
yang akan diangkat dan bagaimana hubungannya variabel yang satu dengan yang
lain. Supaya dapat terjawab secara akurat maka masalah yang akan diteliti perlu
dirumuskan secara spesifik.
Yaitu :
1. Apaka penderita diare semakin mengalami peningkatan
2. Apakah tingkat kesadaran masyarakat semakin kurang dalam menjaga
kebersihan lingkungan.
E. Tujuan Penulisan
1. Agar masyarakat dapat memahami apa itu penyakit diare dan mengetahuai
apa bahaya dari pada penyakit diare.
2. Agar masyarakat dapat memahami penyebab timbulnya penyakit diare dan
bagaimana cara pencegahan dari pada penyakit diare.
3. Agar kita juga dapat mengetahui tentang macam-macam dan tanda-tanda
penyakit diare.
4. Untuk mengajak masyarakat, agar labih memperhatikan dan menyadari
tentang perlunya kebersihan lingkungan.
F. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode
perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
DIARE
A. Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah
cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat.
Pengertian lain diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami buang air
besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan.
c. Manifestasi klinis
Secara klinis diare karena infeksi akut dibagi menjadi dua golongan
yaitu :
1. Koleriform, dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja
2. Disentriform, pada diare di dapat lendir kental dan kadang-kadang
darah.
d. Penatalaksanaan
Pada orang dewasa, penata laksanaan diare akut akibat infeksi
terdiri dari :
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan
Empat hal penting yang perlu diperhatikan adalah :
1) Jenis cairan
2) Jumlah cairan
3) Jalan masuk atau cara pemberian cairan
4) Jadwal pemberian cairan.
2. Identifikasi penyebab diare akut karena infeksi
3. Terapi simtomatik
4. Terapi defenitif
2) Diare kronik
Diare kronik ditetapkan berdasarkan kesepakatan, yaitu diare yang
berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa,
sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu dua minggu.
a. Etiologi
Diare kronik memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya
diketahui.
b. Patofisiologi
Proses terjadinya diare dipengaruhi dua hal pokok, yaitu konsistensi feses
dan motilitas usus, umumnya terjadi akibat pengaruh keduanya. Gangguan
proses mekanik dan ensimatik, disertai gangguan mukosa, akan
mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit, sehingga mempengaruhi
konsistensi feses yang terbentuk.
Diare kronik dibagi tiga yaitu :
1. Diare osmotik
Dijelaskan dengan adanya faktor malabsorpsi akobat adanya gangguan
absorpsi karbohidrat, lemak atau protein, danb tersering adanya
malabsorpsi lemak. Teses berbentuk steatore.
2. Diare sekretorik
Terdapat gangguan tranpor akibat adanya perbedaan osmotif
intralumen dengan mukosa yang besar sehungga terjadi penarikan
cairan dan alektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar. Teses
akan seperti air. Diare sekresi terbagi dua berdasarkan pengaruh puasa
terhadap diare :
1. Diare sekresi yang dipengaruhi keadaan puasa berhubungan
dengan proses intralumen, dan diakibatkan oleh bahan-bahan yang
tidak dapat diabsorpsi, malabsorpsi karbohidrat, letesiensi laktosa
yang mengakibatkan intolerassi laktosa.
2. Diare cair yang tidak dipengaruhi keadaan puasa terdapat pada
sidrom korsinoid, VIP (Vasoactive Inkestinal Polypeptida) oma,
karsinoma tiroid medular, adenoma vilosa, dan diare diabetik.
3. Diare inflamasi
Diare dengan kerusakan kematian enterosit disertai peradangan. Fese
berdarah. Klompok ini paling sering ditemukan. Trbagi dua yaitu
nonspesitik dan spesitik.
c. Penatalaksanaan
a. Simtomatis
1. Rehidrasi
2. Antipasmodik, antikolinergik
3. Obat anti diare
a. Obat antimotilitas dan sekresi usus : Laperamid, ditenoksilat,
kodein fosfat.
b. Aktreotid (sadratatin)
c. Obat anti diare yang mengeraskan tinja dan absorpsi zat toksin
yaitu Arang, campura kaolin dan mortin.
4. Antiemetik (metoklopromid, proklorprazin, domperidon).
5. Vitamin dan mineral, tergantung kebutuhan, yaitu:
a. Vitamin Bie, asam, vitamin A, vitamin K
b. Preparat besi, zinc,dan lain-lain.
6. Obat ekstrak enzim pankreas.
7. Aluminium hidroksida, memiliki efek konstifasi, dan mengikat
asam empedu.
8. Fenotiazin dan asam nikotinat, menghambat sekresi anion usus.
b. Kausal
Pengobatan kausal diberikan pada infeksi maupun non infeksi Pada
diare kronik dengan penyebab infeksi, obat diberikan berdasarkan
etiologinya.
B. Saran-saran
Dengan melihat pembahasan dan mengetahui dampak dari pada diare tersebut,
maka kita harus dapat menyadari betapa pentingnya kebersihan dalam diri dan
lingkunyan. Oleh karena itu, kita berharap dengan adanya kesadaran, semua
masyarakat mau bergotong royong untuk membersihkan dan memelihara lingkunyam
dengan baik. Mudah-mudahan harapan kita semua untuk hidup bersih dapat
diwujudkan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Noer HMS, Waspdji S, Rachman AM, dkk. Buku aja Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3.
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996.