Disusun oleh:
KELOMPOK III
Laporan hasil Observasi Lapangan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) UPT
(Unit Pelaksana Teknis) Puskesmas Garuda Kota Bandung Jawa Barat
.
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
Observasi Lapangan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
UPT Puskesmas Garuda Kota Bandung Jawa Barat
Disusun oleh:
KELOMPOK III
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas rahmat yang
dilimpahkan-Nya kepada penulis dalam menyusun laporan Observasi Lapangan Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS) UPT Puskesmas Garuda Kota Bandung Jawa Barat. Laporan ini
disusun untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan bagi peserta Diklat Teknis Rekam Medis
Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2016.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Kepala Badan Diklat Propinsi Jawa Tengah beserta seluruh jajarannya;
2. Pengajar dan Widyaiswara Diklat Teknis Rekam Medis Propinsi Jawa Tengah Tahun 2016;
3. Pembimbing Observasi Lapangan Diklat Teknis Rekam medis Propinsi Jawa tengah Tahun
2016;
4. Pimpinan dan seluruh staf UPT Puskesmas Garuda Kota Bandung Jawa Barat;
5. Teman-teman seperjuangan peserta Diklat Teknis Rekam Medis Propinsi Jawa Tengah Tahun
2016;
6. Serta pihak-pihak yang mendukung terselesainya laporan ini.
Semarang,
Kelompok III
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Hatta, 2008). Sedangkan menurut Permenkes
No:269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam medis merupakan salah satu aspek penting yang digunakan untuk
mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, pengembangan
sistem dan penerapannya harus didukung oleh data yang berkualitas dan valid. Untuk
mendapatkan data medis yang baik, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan oleh
dokter dan ahli di bidang kesehatan lainnya, yaitu mencatat secara tepat waktu, up to
date, cermat dan lengkap, dapat dipercaya dan menurut kenyataan, berkaitan dengan
masalah dan pokok perihalnya, sehingga tidak bertele-tele, bersifat subjektif sehingga
menimbulkan kesan jelas.
Selain data yang berkualitas dan valid, faktor lain yang mendukung dalam
pengembangan sistem adalah tenaga profesi yang berkualitas dan kompeten dalam
bidangnya. Dengan adanya tenaga yang berkualitas, maka akan tercapai pelayanan rekam
medis yang profesional pula. Salah satunya, mengenai job description di bagian analisa
laporan rumah sakit, sangat dibutuhkan tenaga yang kompeten karena laporan ini
nantinya dibutuhkan untuk mengevaluasi dari semua kegiatan yang ada di rumah sakit
dan hasilnya digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dari pihak managerial
B. Tujuan
Tujuan observasi lapangan ini adalah:
1. Membandingkan teori yang didapat dengan kondisi lapangan yang ada
2. Mengetahui Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di UPT Puskesmas
Garuda Kota Bandung Jawa Barat
1
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup observasi lapangan ini hanya membahas tentang Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di UPT Puskesmas Garuda Kota Bandung Jawa Barat
F. Sistematika Penyusunan
Penyusunan laporan dengan menggambarkan kegiatan di Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di UPT Puskesmas Garuda Kota Bandung Jawa Barat
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Puskesmas
UPT Puskesmas Garuda terletak di Jalan Dadali No.81 Kelurahan Garuda
Kecamatan Andir. Mempunyai Wilayah Kerja 1 Kecamatan yang terdiri dari 6
Kelurahan (Garuda, Maleber, Campaka, Dunguscariang, Kebon Jeruk dan Ciroyom).
UPT Puskesmas Garuda mempunyai 1 puskesmas jejaring yaitu Puskesmas Babatan
yang mempunyai wil kerja 2 kelurahan (Kebon jeruk dan Ciroyom). UPT Puskesmas
Garuda merupakan Puskesmas PONED dengan layanan 24 jam. Rata-rata kunjangan
pasien per hari 250-300 pasien.
Jumlah penduduk 104.919 jiwa, terdiri dari: Jumlah penduduk miskin 30.806
jiwa (29,4 %), Maskin dalam sk walikota memiliki kartu jkn : 15.668 (50, 9 %), tidak
memiliki kartu JKN : 15.318 (49,1 %), jumlah peserta JKN : 40.846. Dalam struktur
organisasi UPT Puskesmas Garuda, setiap pemegang program dapat membuat laporan
yang dikoordinir oleh Tata Usaha.
Sarana dan prasarana yang tersedia adalah: UPT Puskesmas Garuda Memiliki
Bangunan 3 Lantai, terdiri dari : Lantai 1 (satu) digunakan untuk pelayanan rawat jalan
(UGD, POLI UMUM/LANSIA, MTBS, GIGI, DOTS, KONSELING), Lantai 2 (dua)
dipergunakan untuk pelayan PONED & KIA + KLINIK HARM REDUCTION, Lantai 3
(tiga) dipergunakan untuk kegiatan administrasi, pertemuan, dll, Mobil Pusling 1 Unit,
Mobil Ambulance 1 Unit, Kendaraan Roda Dua 3 Unit.
Ketenagakerjaannya berjumlah 47 orang, yang terdiri dari: Dokter Umum: 7
orang, Dokter Gigi: 3 orang, Bidan: 18 orang, Perawat: 7 orang, Perawat Gigi: 2 orang,
Pelaksana Gizi: 1 orang, Pelaksana Kesehatan Lingkungan: 1 orang, Pelaksana Obat: 1
orang, Pelaksana Laboratorium: 1 orang, dan Tata Usaha: 6 orang.
Pelayanan kesehatan dalam gedung, meliputi: PONED, Klinik KIA/KB, Poli
Umum, Poli Lansia, Poli MTBS/MTBM, Poli Gigi, Poli Tb / Dots, Ugd, Harm
Reduction, Klinik Ims, Klinik Vct, Tumbang, Pojok Asi, Layanan Konseling : Gizi,
Sanitasi, Remaja, dan Berhenti Merokok.
Program upaya kesehatan masyarakat, yang ada terdiri dari: Upaya Promosi
Kesehatan, Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak Serta
Keluarga Berencana, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan Dan
Pemberantasan Penyakit Menular, Upaya Pengobatan. Program upaya Pengembangan
3
yang ada, meliputi: Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Upaya
Kesehatan Indra, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Olah Raga, Upaya Pelayanan
Kesehatan Gigi, Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Kerja.
B. Gambaran SIMPUS
4
BAB III
MASALAH DAN UPAYA PEMECAHANNYA
B. Pemecahan Masalah
Dari berbagai masalah yang muncul sebaiknya di setiap kegiatan di dalam gedung
dan di luar gedung dalam hal ini UGD dan puskesmas jejaringnya bisa memanfaatkan
SIMPUS yang sudah berjalan. Dengan cara menginput kegiatan yang sudah berjalan di
dalam ataupun di luar gedung UPT Puskesmas Garuda. Dan sistem pelaporannya bisa
langsung di ambil semua dari SIMPUS. Sedangkan untuk pelaporan dari UPT Puskesmas
Garuda ke Dinas Kesehatan Kota Bandung bisa dilaksanakan secara online.
5
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil observasi yang di laksanakan bahwa penggunaan SIMPUS
di UPT Puskesmas Garuda belum maksimal.
B. SARAN
1. Kepada penanggung jawab di setiap kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung
(UGD dan puskesmas jejaringnya) diharapkan bisa memaksimalkan SIMPUS yang
ada (entry data).
2. Mengembangkan SIMPUS yang tadinya offline menjadi SIMPUS online, sehingga
laporan bisa langsung terkoneksi ke Dinas Kesehatan Kota Bandung
6
DAFTAR PUSTAKA