Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERCULOSIS

Topik : Keperawatan Keluarga


Pokok bahasan : Tuberculosis
Waktu : 1 x 30 Menit
Hari/ tanggal : 21 September 2018
Tempat : Dusun Anjun Barat Rt 06 Rw 09 Kec. Karawang
barat Kab. Karawang
Sasaran : Keluarga Bapak M
Pengajar : Yulianti Sistiana Dewi N

LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil
yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya.
Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain
tubuhmanusia.

Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di
seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan
masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian
penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk
lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan
China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC
terbesar di dunia.

Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan


bahwa Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit kedua penyebab kematian,
sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada
tahun 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat
583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA
positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat
Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.
Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat.
Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua
menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap
empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Kenyataan
mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita
harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit
TBC .

1. Tujuan Pengajaran
a. TUM: Setelah mendapatkan penyuluhan keluarga Bapak M mampu
memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan
sehari-hari.
b. TUK : Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30
menit keluarga Bapak M mampu:
1) Menjelaskan pengertian dari TB paru
2) Mengetahui tanda dan gejala TB paru
3) Mengetahui Penyebab TB paru
4) Mengetahui Komplikasi TB paru
5) Mengetahui Pengobatan TB paru
6) Mengetahui Pencegahan TB paru
2. Metode dan Alat Pengajaran
a. Media/alat bantu
Lembar balik dan Leaflet
b. Metoda
Ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi
c. Materi dan sumber
1) Menjelaskan pengertian dari TB paru (terlampir)
2) Mengetahui tanda dan gejala TB paru (terlampir)
3) Mengetahui Penyebab TB paru (terlampir)
4) Mengetahui Pengobatan TB paru (terlampir)
5) Mengetahui Pencegahan TB paru (terlampir)
6) Mengetahui cara etika batuk (terlmpir)

3. Kegiatan Belajar Mengajar


Pengajar Audience
Kegiatan
Pembuka  Mengucapkan salam  Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Melakukan kontrak  Memperhatikan
waktu
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan

Inti Apersepsi menjelaskan materi


(15 menit) penyuluhan secara berurutan
dan teratur materi:
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan
pengertian dari
tuberculosis
 Memperhatikan
 Menjelaskan tanda dan
gejala dari tuberculosis
 Memperhatikan
 Menjelaskan penyebab
dari tuberculosis
 Menjelaskan pencegahan  Memperhatikan
dari tuberculosis
 Menjelaskan pengobatan
 Memperhatikan
dari tuberculosis
 Mendemonstrasikan
 Memperhatikan
etika batuk
Evaluasi  Bersama audience  Menyimpulkan
menyimpulkan materi bersama pengajar
(10 menit)
yang telah disampaikan
 Mengajukan pertanyaan
 Menjawab
(lisan) dengan materi
Pertanayaan
yang telah disampaikan
 Memberikan kesempatan
 Melakukan
kembali kepada audience
demonstrasi
untuk mengulangi
demonstrasi
 Menjawab salam
 Mengucapakan salam
4. Evaluasi (Terlampir)
a) Prosedur evaluasi (tertulis) :
1) Prosedur : Post test, demonstrasi.
2) Bentuk : Lisan
3) Jenis : Essay
Lampiran Materi

A. Pengertian Hipertensi
Menurut (Elizabeth J Corwin, 2009) tuberkulosis (TB) merupakan
contoh lain infeksi saluran napas bawah. Penyakit ini disebabkan
oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang biasanya
ditularkan melalui inhalasi percikan ludah (droplet), dari satu
individu ke individu lainnya dan membentuk kolonisasi di
bronkiolus atau alveolus, kuman juga dapat masuk ketubuh melalui
saluran cerna, melalui ingesti susu tercemar yang tidak
dipasteurisasi, atau kadang-kadang melaui lesi kulit.

B. Penyebab
Penyebab tuberkulosis adalah Myobacterium tuberculosae, sejenis
kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/Um dan tebal
0,3-0,6/Um. Tergolong dalam kuman Myobacterium tuberculosae
complex adalah :
1. M. Tuberculosae
2. Varian Asian
3. Varian African I
4. Varian African II
5. M. bovis.

Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah
yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam (asam alkohol)
sehingga disebut bakteri tahan asam (BTA) dan ia juga lebih tahan
terhadap gangguan kimia dan fisis. Kuman dapat tahan hidup pada
udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-
tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman bersifat
dormant, tertidur lama selama bertahun-tahun dan dapat bangkit
kembali menjadikan tuberkulosis aktif lagi. Di dalam jaringan,
kuman hidup sebagai parasit intraselular yakni dalam sitoplasma
makrofag. Makrofag yang semula memfagositasi malah kemudian
disenanginya karena banyak mengandung lipid (Asril Bahar,2001).

Cara penularan TB (Depkes, 2006)


Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman
ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei).
Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan
dahak.

Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan


dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat
mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari
langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan
selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.

Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya


kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat
kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien
tersebut.

Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB


ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan
lamanya menghirup udara tersebut.

C. Tanda dan gejala


Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3
minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan
lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih
dari satu bulan (Depkes, 2006).
Keluhan yang dirasakan pasien tuberkulosis dapat bermacam-
macam atau malah banyak pasien ditemikan Tb paru tanpa keluhan
sama sekali dalam pemeriksaan kesehatan. Gejala tambahan yang
sering dijumpai.
1. Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi
kadang-kadang dapat mencapai 40-41°C. Serangan demam
pertama dapat sembuh sebentar, tetapi kemudian dapat timbul
kembali. Begitulah seterusnya sehingga pasien merasa tidak
pernah terbebas dari demam influenza ini.

2. Batuk/Batuk Darah
Terjadi karena iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk
membuang produk-produk radang keluar. Keterlibatan bronkus
pada tiap penyakit tidaklah sama, maka mungkin saja batuk baru
ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni
setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan peradangan
bermula. Keadaan yang adalah berupa batuk darah karena
terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk darah
pada tuberkulosis terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi
pada ulkus dinding bronkus.
3. Sesak Napas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak
napas. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah
lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-
paru.
4. Nyeri Dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila
infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan
pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien
menarik/melepaskan napasnya.
5. Malaise
Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun. Gejala
malaise sering ditemukan berupa anoreksia (tidak ada nafsu
makan), badan makin kurus (berat badan turun), sakit kepala,
meriang, nyeri otot, dan keringat pada malam hari tanpa
aktivitas. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi
hilang timbul secara tidak teratur.

D. Pengobatan
1. Obat TBC Paru (TB Paru)
Jika seseorang telah didiagnosis dengan TB paru aktif (TB yang
mempengaruhi paru-paru dan menyebabkan gejala), maka ia
akan diberikan paket obat TBC (OAT) yang harus diminum
selama enam bulan, obat ini merupakan kombinasi dari
beberapa antibiotik.
2. Jenis obat yang biasa digunakan adalah:
Dua antibiotik; isoniazid (INH/H) dan rifampicin (R) yang harus
diminum selama 6 bulan, setiap hari selama dua bulan pertama,
dan tiga kali seminggu selama empat bulan.
Dua antibiotic tambahan : Pirazinamid (Z) dan Etambutol (E)
diminum setiap hari selama bulan pertama

Pengobatan ini akan bervariasi sesuai kondisi, karena ada


pedoman khusus bagi dokter yang mengelompokkan penyakit
TBC ke dalam beberapa kategori sebagai pedoman pengobatan
yang tepat. Setelah minum obat selama dua minggu,
kebanyakan penderita tidak lagi menular dan merasa lebih baik.
Namun, jangan mentang-mentang membaik langsung berhenti,
tapi harus terus minum obat persis seperti yang dianjurkan oleh
dokter dan habiskan seluruh antibiotik yang diberikan.
Kenapa harus enam bulan Karena berdasarkan penelitian minum
obat TBC selama enam bulan adalah metode yang paling efektif
untuk memastikan bahwa bakteri TBC telah dibunuh
seluruhnya. Jika Anda berhenti minum antibiotik sebelum enam
bulan, atau Anda melewatkan dosis (obat tidak diminum teratur,
alias bolong-bolong), maka infeksi TBC dapat menjadi resisten
(kebal) terhadap antibiotik yang sebelumnya diberikan. Hal ini
berpotensi serius karena jika ini terjadi, maka penyakit TBC
resisten akan sulit diobati sehingga akan memerlukan
pengobatan yang lebih lama atau bahkan jenis obat yang
berbeda. Jika Anda merasa kesulitan untuk minum obat setiap
hari karena lupa atau lainnya, tunjuklah salah satu anggota
keluarga yang terdekat dengan Anda agar menjadi pengawas
minum obat (PMO) guna memastikan bahwa Anda sudah
minum obat hari ini. Selain obat-obatan khusus seperti di atas,
diperlukan juga obat untuk mengurangi gejala, seperti obat
batuk atau obat demam.

E. Pencegahan
Pencegahan TBC Dengan Melindungi Diri dan Orang lain
Jika seseorang memiliki tbc aktif, hal pertama yang perlu dicatat
adalah menjaga kuman dari diri sendiri. Hal ini biasanya memakan
waktu beberapa minggu pengobatan dengan obat tbc sebelum tidak
menular lagi. Ikuti tips ini untuk membantu menjaga dan
pencegahan penyakit TBC kepada teman dan keluarga dari infeksi
bakteri:

1. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di


kamar dengan orang lain selama beberapa minggu pertama
pengobatan untuk tbc aktif.
2. Ventilasi ruangan. Kuman TBC menyebar lebih mudah dalam
ruang tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi
ruangan masih kurang, membuka jendela dan menggunakan kipas
untuk meniup udara dalam ruangan luar.
3. Tutup mulut menggunakan masker. Gunakan masker untuk
menutup mulut kapan saja ketika di diagnosis tb merupakan
langkah pencegahan TBC secara efektif. Jangan lupa untuk
membuangnya secara tepat
4. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi
desinfektan (air sabun)
5. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
6. Menghindari udara dingin
7. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya
ke dalam tempat tidur
8. Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari
9. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain
10. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein
Lampiran Soal

1. Apa yang dimaksud dengan tuberculosis?


2. Apa saja yang dapat menyebabkan tuberculosis?
3. Bagaimana cara pencegahan tuberculosis?
4. Bagaimana cara pengobatan tuberculosis?
Lampiran Jawaban
1. Tuberculosis adalah suatu penyakit yang mneular yang di sebabkan oleh
bakteri mycrobaterium
2. Pada saat imun melemah, perokok, terpapar bakteri oleh pengidap
tuberculosis
3. Tidak menggunakan tempat makan bersamaan dengan pengidap
tuberculosis
4. Periksa kepelayanan kesehatan dan melakukan pengobatan OAT selama 6
bulan tanpa putus obat, makan makanan yang bergizi.
Lampiran Demonstrasi

1. Jika Anda ingin batuk, segeralah ambil tisu untuk menutupi tidak hanya
mulut Anda tetapi juga hidung Anda.
2. Langsung buang tisu setelah digunakan menutup mulut dan hidung yang
Anda gunakan saat batuk ke dalam tempat sampah.
3. Karena batuk merupakan refleks yang tidak dapat dikontrol, ada kalanya
Anda tidak dalam kondisi memegang atau membawa tisu. Batuklah pada
bagian lengan atas Anda. Jangan pada telapak tangan Anda. Mengapa?
Bagian lengan atas merupakan bagian yang jarang melakukan kontak baik
dengan benda (seperti gagang pintu, alat makan, atau telepon) maupun
orang lain seperti saat jabat tangan.
4. Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir.
5. Jika sabun dan air tidak tersedia, kita dapat menggunakan hand sanitizer
berbahan dasar alkohol dengan konsentrasi alkohol setidaknya 60%.
DAFTAR PUSTAKA

Shari, R. ( 2014 ). EFEK EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA (Senna alata) DAN
BUNGA TAHI AYAM (Lantana camara) TERHADAP PERTUMBUHAN
Mycobacterium tuberculosis . Dilihat pada tanggal 20 april 2018, dari :
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/63c2b7aae31f9849eed3f34b575462a2.pdf
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis. Depkes RI : Jakarta.
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai