Anda di halaman 1dari 14

BAB I

STATUS PASIEN

1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : petani
Alamat : RT 11 Arab Melayu
2. Latar Belakang Sosial-Ekonomi-Demografi-Lingkungan Keluarga
a. Status perkawinan : Menikah
b. Jumlah anak :3
c. Status ekonomi keluarga : cukup
d. Kondisi rumah :
Pasien tinggal dirumah panggung, lantai kayu, dinding kayu, atap seng.
Rumah pasien terdiri dari 1 ruang tamu, 2 ruang tidur, 1 dapur, dan 1 kamar
mandi di bagian belakang. Sumber air bersih berasal dari PDAM air yang
digunakan cukup bersih, jernih dan tidak berbau sedangkan untuk minum dengan
air yang dimasak. Sedangkan sumber listrik dari PLN.

e. Kondisi lingkungan sekitar rumah


Kondisi lingkungan pasien padat dengan sekitarnya, samping rumah
pasien merupakan rumah warga lainnya.

1
3. Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga
Pasien tinggal bersama anaknya. Tidak ada masalah psikologis dalam
keluarga, hubungan pasien dengan anggota keluarga lainnya cukup baik.

4. Keluhan Utama :
Digigit kucing di tangan kiri sejak 2 jam sebelum ke puskesmas

5. Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan digigit dan di cakar kucing di tangan
kiri sejak 2 jam sebelum ke puskesmas. Luka gigitan dan cakaran didapat
pasien saat pasien sedang memisahkan kucing liar yang sedang berkelahi.
Kucing yang mengigit dan mencakar pasien tidak diketahui oleh pasien.
Sebelum ke puskesmas pasien sudah mencuci lukanya dengan
menggunakan air mengalir dan di beri betadin namun luka bekas gigitan
masih terasa sakit. Lalu pasien berobat ke puskesmas. Demam (-), kejang
(-), BAB dan BAK normal tidak ada keluhan.
.
6. Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Hipertensi (-)
 Riwayat Alergi (-)
 Riwayat penyakit Diabetes Melitus (-)
 Keluhan serupa (-)
7. Riwayat penyakit keluarga
 Riwayat keluarga yang menderita penyakit seperti pasien (-)
 Riwayat Hipertensi (-)
 Riwayat Diabetes Melitus (-)
8. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
TD : 110/70 mmHg

2
Nadi : 80 x permenit
RR : 20 x permenit
Suhu : 36,80C
BB : 55 kg
TB : 160 cm
IMT :21,48
Pemeriksaan Organ
Kepala :
Bentuk : normocephal
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, pupil
isokor, reflex cahaya +/+
Telinga : Serumen -/-, nyeri tekan tragus -/-
Hidung : Sekret -/-, Epistaksis -/-
Mulut : Bibir sianosis (-), lidah kotor (-), atropi papil (-)
Leher : pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cmH2o, kaku kuduk (-)
Thoraks
Paru :
 Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
 Palpasi : Fremitus kiri dan kanan normal
 Perkusi : Sonor
 Auskustasi : Suara nafas vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung :
 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus kordis teraba, tidak kuat angkat
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Cembung, venektasi (-), jaringan parut (-)
Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar lien
tidak teraba, ballottement -/-, ketok CVA -/-
Perkusi : Timpani (+)

3
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas :
Superior : Akral hangat +/+, edema -/-, kekuatan motoric 5/5,
sensoris normotesia +/+, refeleks fisiologis +/+, reflek
patologis -/-
Inferior : Akral hangat +/+, edema -/- , kekuatan motoric 5/5,
sensoris normotesia +/+, refeleks fisiologis +/+, reflek
patologis -/-
Status Lokalisata
Regio antebrachii sinistra (lengan bawah tangan kiri)
Tampak bekas luka gigitan sebanyak 4 buah dengan ukuran 1x1x0,1 cm

9. Pemeriksaan Penunjang
 Tidak Dilakukan

10. Usulan Pemeriksaan Penunjang


 Darah rutin
11. Diagnosa Kerja
Digigit kucing (W55)
12. Diagnosa Banding
 Digigit anjing (W54)
 Digigit ular (X20

4
13. Manajemen
a. Promotif
 Memberikan informasi kepada pasien bahwa keluhan yang dialaminya
adalah akibat reaksi dari gigitan kucig
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya dan
penatalaksanaannya
 Makan makanan yang sehat dan bergizi seperti sayur dan buah-
buahan.
 Menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan sekitar
b. Preventif
 Meminta pasien melakukan pengurungan pada kucing yang menggigit
 Minta pasien untuk kontrol ke puskesmass
c. Kuratif
Non farmakologi
 Diet makan makanan yang sehat dan bergizi seperti sayur dan buah-
buahan.
 Melakukan pencucian menggunakan sabun dengan air mengalir pada
luka gigitan diberi antiseptik

Farmakologi
Pengobatan yang diberikan di Puskesmas :
- Paracetamol tab 500 mg 3 x 1 (selama 3 hari)
- Amoksicilin tab 500 mg 3 x 1 (selama 3 hari)

d. Rehabilitatif
 Menjalani pengobatan sampai tuntas
 Menjalani perilaku hidup bersih dan sehat

5
RESEP
Resep puskesmas Resep ilmiah 1

Dinas Kesehatan Kota Jambi Dinas Kesehatan Kota Jambi


Puskesmas Tahtul Yaman Puskesmas Tahtul Yaman
Jl. H. Tomok, Tahtul Yaman, Pelayangan, Jl. H. Tomok, Tahtul Yaman, Pelayangan,
Kota Jambi, Jambi 36265 Kota Jambi, Jambi 36265
dr. Hafizani Rahmah dr. Hafizani Rahmah
SIP. 123456 SIP. 123456
STR. 78910 STR. 78910
Tanggal : Tanggal :

Resep ilmiah 2 Resep ilmiah 3

Pro : Pro :
Umur : Umur :
BB : BB :
Alamat : Alamat :

Dinas Kesehatan Kota Jambi Dinas Kesehatan Kota Jambi


Puskesmas Tahtul Yaman Puskesmas Tahtul Yaman
Jl. H. Tomok, Tahtul Yaman, Pelayangan, Jl. H. Tomok, Tahtul Yaman, Pelayangan,
Kota Jambi, Jambi 36265 Kota Jambi, Jambi 36265
dr. Hafizani Rahmah dr. Hafizani Rahmah
SIP. 123456 SIP. 123456
STR. 78910 STR. 78910
Tanggal : Tanggal :

Pro : Pro :
Umur : Umur :
BB : BB :
Alamat : Alamat :
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Luka adalah suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh yang terjadi
akibat kekerasan.1
Gigitan binatang adalah gigitan atau serangan yang di akibatkan oleh
gigitan hewan seperti anjing, kucing, monyet,dll. Gigitan dan cakaran hewan
dapat mengakibatkan infeksi, karena air liur kucing terutama kucing liar
banyak terdapat bakteri penyakit yang berbahaya. Penyakit yang ditimbulkan
biasanya bisa tetanus atau rabies. 2
2.3 Etiologi
Bakteri umum yang terlibat dalam infeksi gigitan luka adalah sebagai berikut:3
- Pasteurella spesies
- Actinomyces spesies
- Propionibacterium spesies
- Bacteroides spesies
- Fusobacterium spesies
- Clostridium spesies
- Wolinella spesies
- Peptostreptococcus spesies
- Staphylococcus spesies
- Streptococcus spesies

2.4 Patfisiologi
Daerah luka gigitan kucing memiliki resiko tinggi terkena infeksi dan
menyerang tulang, ligamen, tendon dan pembuluh darah.3
Gigitan kucing yang runcing dan tajam dapat menyebabkan luka tusuk yang
dalam. Bakteri yang terdapat di gigi kucing dapat menyebabkan infeksi di daerah
sekitar luka gigitan, bakteri dapat menembus ke jaringan di tubuh melalui luka

10
gigitan, bakteri tersebut akan terinokulasi dalam jaringan, yang mengakibatkan
infeksi menyebar.3
Infeksi yang paling umum akibat gigitan kucing adalah pasteurella,
streptococcus , staphylococcus. Infeksi pasteurella menunjukkan tanda-tanda
dalam dua sampai dua belas jam digigit. Infeksi ini menyakitkan, dengan
pembengkakan dan kemerahan infeksi ini lebih serius jika gigitan ditangan,
karena bakteri dapat menginfeksi tendon atau tulang ditanga dan dapat
menyebabkan kerusakan permanen.3
Infeksi streptococcus dan staphylococcus memiliki banyak gejala yang sama
seperti infeksi pasteurella. Infeksi streptococcus dapat menyebabkan penyakit
kronis, penyakit ginjal, pembengkakan yang menyakitkan dan kemerahan
disekitar daerah gigitan. Infeksi staphylococcus dapat menyebabkann infeksi kulit,
keracunan darah dan pneumonia.3

2.5 Diagnosis
Beberapa karakteristik luka akibat gigitan kucing :3
- Biasanya berupa luka tusukan pada tangan maupun lengan
- Luka panjang, kecil namun dalam, luka tusukan dapat menembus sampai
ketulang.
- Luka gigitan kucing memiliki resiko tinggi infeksi karena luka yang dalam
dan penanganan yang tertunda atau luka yang kecil dan sulit untuk
mencucinya.

Sebuah infeksi menjadi ancaman yang sangat serius dari gigitan kucing. Pada
umumnya infeksi memang tidak terjadi secara langsung namun membutuhkan
waktu dan terkadang tidak terlihat seperti gejala dari bekas gigitan kucing, tapi
seperti penyakit lain. Beberapa gejala yang harus diwaspadai adalah:1

- Bengkak dan merah pada bagian luka bekas gigitan kucing


- Luka menjadi lebih nyeri dan sakit saat disentuh
- Bagian yang terkena luka kehilangan kemampuan, seperti sulit untuk
digerakkan dan digunakan beraktivitas

11
- Keluar nanah dari bekas luka gigitan kucing seperti bahaya gigitan
kelabang
- Terjadi pembengkakan pada bagian kelenjar getah bening
- Demam yang tinggi lebih dari 39 derajat Celcius.

Gambar luka gigitan kucing pada tangan


Laboratorium
luka gigitan baru tanpa tanda-tanda infeksi tidak perlu di kultur. Luka gigitan
yang terinfeksi harus dikultur untuk membantu menentukan pilihan terapi
antibiotik.3
2.6 Diagnosis Banding
Diagnosis banding gigitan kucing didasarkan oleh bentuk luka yang
ditimbulkan akibat luka gigitan binatang.
a. Gigitan Anjing
Kasus gigitan anjing merupakan kasus yang paling sering terjadi.
Anjing merupakan vektor atau salah satu penyebab dari penyakit rabies.
Rabies atau dikeal juga dengan istilah anjing gila adalah penyakit infeksi
yang bersifat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus
rabies. Virus rabies ditemukan pada air liur hewan yang menderita rabies
virus ini dapat ditularkan melalui luka gigitan.3

12
Gambar luka gigitan anjing
b. Gigitan ular
Ular merupakan salah satu binatang yang banyak ditemukan di
negara tropis seperti Indonesia. Salah satu mekanisme pertahanan ular
apabila terganggu atau terancam adalah dengan menggigit. Luka akibat
gigitan ular bisa berasal dari ular berbisa atau yang tidak berbisa,
umumnya ular menggigit saat aktif, yaitu di pagi dan sore hari.4
Setiap tahunnya, terdapat ribuan orang yang meninggal di dunia
akibat gigitan ular berbisa. Gigitan ular berbisa merupakan sebuah darurat
medis karena dapat menyebabkan syok dan kematian. Penanganan yang
cepat dan tepat dari gigitan ular dapat menurunkan angka kematian hingga
lebih dari 90%.4
2.7 Penatalaksanaan
a. Perawatan Pra Rumah Sakit
-
Mengetahui mekanisme gigitan, bagian tubuh yang terkena gigitan
dan gejala lainnya
-
Cuci luka gigitan dengan air mengalir dan mild soap 3-5 menit.
Berikan antiseptik. Tutup luka dengan kassa steril. Jika terjadi
perdarahan tekan langsung menggunakan kain steril sampai
perdarahan berhenti.
-
Mengupayakan pasien mendapat penanganan selanjutnya.3
b. Medika Mentosa
- Antibiotik diberikan amoksisilin 500 mg + klavulanat 125 mg
- Kebanyakan luka gigitan diobati dengan obat anti nyeri seperti
acetaminophen atau ibuprofen.

13
- Imunisasi Tetanus Toxoid. Diberikan jika ada riwayat tiga atau
lebih vaksinasi tetanus toxoid, tapi injeksi terakhir lebih dari lima
tahun tang lalu.
- Tetanus Imunoglobulin. Dewasa profilaksis 250 unit IM (single
dose). Aktive tetanus 3000-6000 unit. Anak-anak >7tahun 250 unit
IM (single dose). Anak-anak <7tahun 4 unit/Kg atau 250 unit
IM.2,3

2.8 pencegahan
- Pelajari cara mengetahui tanda-tanda kucing merasa terancam
- Tunjukkan sikap yang baik dan lembut kepada kucing
- Hindari interaksi dengan kucing liar atau kucing jalanan.5

14
BAB III
ANALISA KASUS

a. Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar


Tidak ada Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan
sekitar pada kasus ini, karena penyakit pasien ini bukan merupakan penyakit
berbasis lingkungan.

b. Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan dalam


keluarga
Tidak ada hubungan antara diagnosis dengan keadaan keluarga dan
hubungan dalam keluarga

c. Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga


dan lingkungan sekitar
Tidak ada hubunga antara diagnosis dengan erilaku kesehatan dalam
keluarga dan lingkunga sekitar
d. Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit pada
pasien ini
Dari hasil anamesis dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa penyebab
dari penyakit pasien adalah karena gigitan kucing

e. Analisis untuk mengurangi paparan atau memutus rantai penularan


dengan faktor risiko atau etiologi pada pasien ini
 Hindari interaksi dengan kucing liar atau kucing jalanan
 Pelajari cara mengetahui tanda-tanda kucing merasa terancam

f. Edukasi yang diberikan pada pasien atau keluarga


 Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk mengurung
kucing yang menggigit pasien untuk semantara waktu

15
 Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk menghidari
berinteraksi dengan kucing liar.
 Memberitahu pasien dan keluarga untk datang berobat ke puskesmas jika
keluhan tidak berkurang atau memberat.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. https://halosehat.com/penyakit/sumber-penyakit/bahaya-gigitan-kucing

2. http://wwwkesehatan-education.blogspot.com/2011/02/hewan-bites-ikhtisar-
many-different.html

3. https://www.slideshare.net/iffahafifah/first-aid-gigitan-ular-kucing-dan-anjing

4. https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/pertolongan-pertama-saat-digigit-
ular-berbisa/

5. https://id.wikihow.com/Menangani-Gigitan-Kucing

17

Anda mungkin juga menyukai