Anda di halaman 1dari 11

A.

PENGERTIAN ENZIM

Enzim Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat
proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Dalam mengkatalisis suatu reaksi enzim
bersifat sangat spesifik, sehingga meskipun jumlah enzim dan substrat sangat banyak di dalam sel tidak
akan terjadi kekeliruan. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap.
Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Nama enzim sering kali diturunkan dari nama substrat ataupun reaksi kimia yang dikataliskan dengan
akhiran -ase. Contohnya adalah laktase, alkohol dehidrogenase (mengatalisis penghilangan hidrogen
dari alkohol), dan DNA polimerase. International Union of Biochemistry and Molecular Biology telah
mengembangkan suatu tatanama untuk enzim, yang disebut sebagai nomor EC, dimana tiap-tiap enzim
memiliki empat digit nomor urut sesuai dengan ketentuan klasifikasi yang berlaku. Nomor pertama
untuk klasifikasi teratas enzim didasarkan pada ketentuan berikut : EC1 (Oksidoreduktase), EC2
(Transferase), EC3 (Hidrolase), EC4 (Liase), EC5 (Isomerase), EC6 (Ligase). A. Bagian-bagian Enzim
Apoenzim adalah bagian enzim yang merupakan protein, mempunyai struktur 3 dimensi. Kofaktor
adalah bagian enzim yang bukan protein, bentuk tertentu dari kofaktor disebut koenzim. Kofaktor dapat
dibagi menjadi 3 macam yaitu : ¶ Gugus prostetik, adalah senyawa organik yang mengikat dengan kuat
pada poenzim. Contoh : peroksidase dan katalase, dimana hem adalah gugus prostetiknya yang terikat
permanen pada tempat aktif. ¶ Koenzim, ialah senyawa organik yang berasosiasi dengan apoenzim dan
bersifat sewaktu (tidak permanen) biasanya pada saat berlangsung katalisis. Koenzim yang sama dapat
menjadi kofaktor pada enzim yang berbeda. Kebanyakan komponen kimia koenzim adalah vitamin.
¶ Ion metal, sejumlah enzim memerlukan ion metal untuk aktivitasnya. Ion metal tersebut membentuk
suatu ikatan koordinasi (coordination bond) dengan rantai spesifik pada tempat aktif dan pada saat yang
sama membentuk satu atau lebih ikatan koordinasi pula dengan substrat. Kompleks apoenzim dengan
koenzim disebut holoenzim. Struktur 3 dimensi pada enzim sangat penting untuk aktifitas katalisis, oleh
karena itu perubahan konformasi yang sedikit saja pada struktur enzim akan mempengaruhi
aktifitasnya.

B. Kerja Enzim
Enzim dapat bekerja dengan beberapa cara, yaitu :

1. Menurunkan energi aktivasi dengan menciptakan suatu lingkungan yang mana keadaan transisi
terstabilisasi (contohnya mengubah bentuk substrat menjadi konformasi keadaan transisi ketika ia
terikat dengan enzim.)

2. Menurunkan energi keadaan transisi tanpa mengubah bentuk substrat dengan menciptakan
lingkungan yang memiliki distribusi muatan yang berlawanan dengan keadaan transisi.
3. Menyediakan lintasan reaksi alternatif. Contohnya bereaksi dengan substrat sementara waktu
untuk membentuk kompleks Enzim-Substrat.

4. Menurunkan perubahan entropi reaksi dengan menggiring substrat bersama pada orientasi yang
tepat untuk bereaksi.

C. Klasifikasi Enzim
International Union of Biochemistry (IUB) membagi enzim menjadi enam kelas, antara lain sbagai
berikut.
1. Oksidoreduktase, yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, dan biasanya
menggunakan koenzim (NAD+, NADP+, FAD, Lipoat dan Koenzim Q).Yang termasuk enzim ini antara lain
Dehidrogenase, Oksidase, Peroksidase, Reduktase, Hidroksilase, Oksigenase.

2. Transferase, yaitu enzim yang mengkatalisis pemindahan gugus tertentu (seperti : gugus 1-karbon,
gugus aldehid dan keton, gugus asil, gugus glikosil, gugus fosfat, gugus mengandung S). Yang termasuk
enzim ini adalah Amino transferase, asil karnitin transferase, transkarboksilase, transaldolase dan
transketolase, glukokinase, dan piruvatkinase.

3. Hidrolase, yaitu enzim yang meningkatkan pemecahan ikatan antara karbon dengan atom lainnya
dengan penambahan air. Yang termasuk enzim ini adalah esterase, amidase, peptidase, fosfatase, dan
glikosidase.

4. Liase, adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan karbon-karbon, karbon-sulfur, dan karbon-
nitrogen. Yang termasuk enzim ini adalah dekarboksilase, aldolase, sintase, hidrase atau dehidratase,
deaminase, nukleotida siklase.

5. Isomerase, adalah enzim yang mengkatalisis penataan intramolekuler tanpa melibatkan


perubahan neto kadar senyawa selain substrat. Terjadi untuk cis-trans, keto-enol, aldosa-ketosa. Yang
termasuk enzim ini adalah Epimerase, rasemase, mutase, isomerase.

6. Ligase, yaitu enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan antara karbon-karbon, karbon-sulfur,
karbon-nitrogen dan karbon-oksigen. Untuk pembentukan ikatan tersebut diperlukan energi yang
berasal dari ATP. Yang termasuk enzim ini adalah sintetase, karboksilase. Dalam bidang farmasi, secara
umum enzim dibagi menjadi golongan-golongan sebagai berikut. Esterase, yaitu enzim hidrolisis yang
memecah ester menjadi asam lemak dan alkohol dengan batuan air (H2O). Contohnya adalah lipase,
fosfolipase, dan asetilkolinesterase. Carbohydrase atau amylolytic, yaitu enzim yang mengkonversi
tepung/pati mernjadi gula diantaranya diastase, laktase, maltase, invertase, cellulose, hyaluronidase,
glucuronidase, dan lisosim Nuclease, contohnya ribonuclease, dan adenosine deaminase. Amidase,
contoh arginase dan urease. Proteolytic enzim, contohnya pepsin, tripsin, chymotrypsin, papain,
fibrinolysin, streptokinase, dan urokinase.

D. Inhibitor Enzim
Senyawa kimia tertentu secara selektif menghambat (menginhibisi) kerja enzim spesifik.
Beberapa inhibitor menyerupai molekul substrat yang normal dan bersaing untuk dapat menempati
tempat aktif enzim. Senyawa yang mirip ini disebut inhibitor kompetitif, mengurangi produktivitas enzim
dengan cara mencegah substrat memasuki tempat aktif. Sebagai contoh, metotreksat adalah inhibitor
kompetitif bagi enzim dihidrofolat reduktase. Inhibitor nonkompetitif adalah senyawa yang tidak secara
langsung bersaing dengan substrat pada tempat aktif, melainkan menghambat reaksi enzimatik dengan
berikatan pada bagian lain enzim itu. Interaksi ini menyebabkan perubahan bentuk pada molekul enzim
sehingga tempat aktif tidak reseptif lagi terhadap substrat. Oleh karena inhibitor menghambat fungsi
enzim, inhibitor sering digunakan sebagai obat. Contohnya adalah inhibitor yang digunakan sebagai obat
aspirin. Aspirin menginhibisi enzim siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) yang memproduksi pembawa
pesan peradangan prostaglandin, sehingga dapat menekan peradangan dan rasa sakit. Namun, banyak
pula inhibitor enzim lainnya yang beracun. Sebagai contohnya, sianida yang merupakan inhibitor enzim
ireversibel, akan bergabung dengan tembaga dan besi pada tempat aktif enzim sitokrom c oksidase dan
memblok pernafasan sel. Contoh lain adalah DDT dan paration yang merupakan inhibitor enzim-enzim
utama dalam sistem saraf. Banyak antibiotik merupakan inhibitor enzim spesifik pada bakteri, misalnya
penisilin yang membatasi tempat aktif suatu enzim yang digunakan oleh banyak bakteri untuk membuat
dinding selnya.

E. Pemanfaatan Enzim di Bidang Pengobatan


Pemanfaatan enzim dalam pengobatan meliputi penggunaan enzim sebagai obat, pemberian senyawa
kimia untuk memanipulasi kinerja suatu enzim dengan demikian suatu efek tertentu dapat dicapai
(enzim sebagai sasaran pengobatan), serta manipulasi terhadap ikatan protein-ligan sebagai sasaran
pengobatan.

1. Penggunaan enzim sebagai obat Biasanya mengacu kepada pemberian enzim untuk mengatasi
defisiensi enzim yang seharusnya terdapat di dalam tubuh manusia untuk mengkatalis rekasi-reaksi
tertentu. Berdasarkan lamanya pemberian enzim sebagai pengobatan, maka keadaan defisiensi enzim
dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu keadaan defisiensi enzim yang bersifat sementara dan bersifat
menetap. Contoh keadaan defisiensi enzim yang bersifat sementara adalah defisiensi enzim-enzim
pencernaan. Adapun defisiensi enzim yang bersifat menetap menyebabkan banyak kelainan, yang
biasanya juga disebut sebagai kelainan genetik mengingat enzim merupakan protein yang ditentukan
oleh gen. Contoh kelainan akibat defisiensi enzim antara lain adalah hemofilia, yaitu keadaan dimana
penderita mengalami kesulitan penggumpalan darah (cenderung untuk pendarahan) akibat defisiensi
enzim-enzim terkait penggumpalan darah. Saat ini telah diketahui ada tiga belas faktor, sebagian besar
adalah protease dalam bentuk proenzim, yang diperlukan dalam proses penggumpalan darah. Pada
penderita hemofilia, terdapat defisiensi pada faktor VIII (Anti-Hemophilic Factor), faktor IX, dan faktor
XI. Kelainan ini dapat diatasi dengan transfer gen yang mengkode faktor IX. Diharapkan gen tersebut
dapat mengkode enzim-enzim protease yang diperlukan dalam proses penggumpalan darah.
2. Enzim sebagai sasaran pengobatan Merupakan terapi di mana senyawa tertentu digunakan untuk
memodifikasi kerja enzim, sehingga dengan demikian efek yang merugikan dapat dihambat dan efek
yang menguntungkan dapat dibuat. Berdasarkan sasaran pengobatan, dapat dibagi menjadi terapi di
mana enzim sel individu menjadi sasaran dan terapi di mana enzim bakteri patogen yang menjadi
sasaran.

a) Pada terapi di mana enzim sel individu sebagai sasaran kerja terapi, digunakan senyawa-
senyawa untuk mempengaruhi kerja suatu enzim sebagai penghambat bersaing. Contoh
penyakit yang dapat diobati dengan terapi ini adalah : ¶ Diabetes Melitus. Pada penyakit
diabetes melitus, senyawa yang diinduksikan adalah akarbosa (acarbose), di mana akarbosa
akan bersaing dengan amilum makanan untuk mendapatkan situs katalitik enzim amilase
(pankreatik α-amilase) yang akan mengubah amilum menjadi glukosa sederhana. Akibatnya
reaksi tersebut akan terganggu, sehingga kenaikan gula darah setelah makan dapat
dikendalikan. ¶ Dengan menggunakan prinsip pengaruh senyawa terhadap enzim, maka enzim
yang berfungsi untuk memecah AMP siklik (cAMP) yaitu fosfodiesterase (PD) dapat dihambat
oleh berbagai senyawa, antara lain kafein (trimetilxantin), teofilin, pentoksifilin, dan sildenafil.
Teofilin digunakan untuk mengobati sesak nafas karena asma, pentoksifilin digunakan untuk
menambah kelenturan membran sel darah merah sehingga dapat memasuki relung kapiler,
sedangkan sildenafil menyebabkan relaksasi kapiler di daerah penis sehingga aliran darah yang
masuk akan bertambah dan tertahan untuk beberapa saat. ¶ Penyakit kanker merupakan
penyakit sel ganas yang dapat dicegah penyebarannya dengan menghambat mitosis sel ganas.
Reduksi asam folat yang diperlukan dalam mitosis dapat dihambat oleh senyawa ametopterin
sehingga sintesis DNA menjadi tidak berlangsung. Selain itu penggunaan azaserin dapat
menghambat biosintesis purin yang membutuhkan asam glutamate. Penambahan 6-
aminomerkaptopurin juga dapat menghambat adenilosuksinase sehingga menghambat
pembentukan AMP (salah satu bahan DNA) sehingga perkembangan sel kanker bisa dihambat.
b) Pada terapi di mana enzim mikroorganisme yang menjadi sasaran kerja terapi, digunakan
prinsip bahwa enzim yang dibidik tidak boleh mengkatalisis reaksi yang sama atau menjadi
bagian dari proses yang sama dengan yang terdapat pada sel individu. Hal ini bertujuan untuk
melindungi sel individu, sekaligus meningkatkan spesifikasi terapi ini. Karena yang dibidik adalah
enzim mikroorganisme, maka penyakit yang dihadapi kebanyakan adalah penyakit-penyakit
infeksi. Contoh terapi dengan menjadikan enzim mikroorganisme sebagai sasaran kerja antara
lain : ¶ Pada penyakit tumor, sel tumor dapat dikendalikan perkembangannya dengan
menghambat mitosisnya. Mitosis sel tumor membutuhkan DNA baru (purin dan pirimidin baru).
Proses ini membutuhkan asam folat sebagai donor metil yang dapat dibuat oleh
mikroorganisme sendiri dengan memanfaatkan bahan baku asam p-aminobenzoat (PABA),
pteridin, dan asam glutamat. Suatu analog dari PABA, yaitu sulfonamida dan turunannya dapat
dimanfaatkan untuk menghambat pemakaian PABA untuk membentuk asam folat.
¶ Penggunaan antibiotika, seperti penisilin, suatu antibiotika yang menghambat enzim
transpeptidase yang mengkatalisis dipeptida D-alanil D-alanin sehingga peptidoglikan di dinding
sel bakteri tidak terbentuk dengan sempurna. Bakteri akan rentan terhadap perbedaan tekanan
osmotik sehingga gampang pecah. ¶ Penggunaan antibiotika tertentu dapat menghambat
sintesis protein pada mikroorganisme. Contohnya antara lain: J Tetrasiklin yang menghambat
pengikatan asam amino-tRNA pada situs inisiator subunit 30S dari ribosom sehingga asam
amino tidak dibawa oleh tRNA. J Streptomisin yang berikatan langsung dengan subunit 50S dari
ribosom sehingga laju sintesis protein berkurang dan terbentuk protein yang tidak semestinya
akibat kesalahan baca kodon mRNA. J Kloramfenikol yang menyaingi mRNA untuk duduk di
ribosom J Neomisin B yang mengubah pengikatan asam amino-tRNA ke kompleks mRNA
ribosom.

3. Interaksi protein-ligan sebagai sasaran pengobatan Pengobatan dengan sasaran interaksi protein-
ligan mengacu kepada prinsip interaksi sistem mediator-reseptor, apabila mediator disaingi oleh
molekul analognya sehingga tidak dapat berikatan dengan reseptor, sehingga efek dari mediator
tersebut tidak terjadi. Contoh pengobatan dengan menjadikan interaksi protein-ligan sebagai
sasarannya antara lain: ¶ Pengendalian tekanan darah yang diatur oleh hormon adrenalin. Reseptor
yang terdapat pada hormon adrenalin, yaitu α-reseptor dan β-reseptor dapat dihambat oleh senyawa-
senyawa yang berbeda. Penghambatan pada β-reseptor dapat menimbulkan efek pelemasan otot polos
dan penurunan detak jantung. Obat-obatan yang bekerja dengan cara tersebut dikenal sebagai β-
blocker. ¶ Penggunaan antihistamin untuk tujuan tertentu. Histamin merupakan turunan asam amino
histidin yang berperan sangat luas, mulai dari neuromediator, mediator radang pada kapiler,
meningkatkan pembentukan dan pengeluaran asam lambung HCl, kontraksi otot polos di bronkus, dan
lain-lain. Tidak jarang ketika misalnya terjadi peradangan yang memicu pengeluaran histamin, terjadi
efek-efek lain seperti sakit perut. Untuk itu dikembangkan senyawa spesifik yang mampu bekerja
sebagai pesaing histamin, yaitu antihistamin yang dapat menekan respon yang timbul akibat kerja
histamin.
CIRI-CIRI ENZIM

1. Sebagai katalisator
Berfungsi untuk mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi

2. Tersusun dari protein


Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino

3. Dibuat di dalam sel


Enzim dibuat di dalam sel hidup melalu proses anabolisme berupa sintesa protein

4. Dipengaruhi faktor lingkungan (suhu dan PH)


Tiap enzim memerlukan suhu dan PH optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau PH
yang sesuai dengan enzim tidak dapat bekerja optimal, sehingga enzim kehilangan fungsinya
sama sekali

5. Bekerja bolak-balik
Maksud dari sifat ini, enzim akan terbentuk kembali setelah reaksi seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya

6. Bekerja di dalam dan di luar sel


Enzim yang bekerja di dalam sel disebut enzim intraseluler
* enzim yang bekerja di luar sel disebut enzim ekstraseluler

7. memiliki sisi aktif


Di dalam enzim terdapat sisi aktif yang tersusun dari sejumlah kecil asam amino. Bentuk sisi
aktif sangan spesifik sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi
substrat bagi enzim

8. Diperlukan dalam jumlah sedikit


Karena enzim hanya sebagai katalisator, maka enzim tidak ikut bereaksi sehingga tidak
diperlukan dalam jumlah banyak

Enzim-Enzim Yang Dihasilkan Oleh Organ Pencernaan


A. Mulut (kelenjar ludah / sallva)
1. 1.Enzim ptialin(amilase) dihasilkan oleh kelenjar ludah ( parotis ) di mulut dan
kelenjar pankreas . Enzim amilase berfungsi untuk memecah molekul amilum ini
menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.
B. Lambung (kelenjar lambung)
1. Enzim renin : dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi
enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein
susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam
air susu dapat dicerna.
2. 2.Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen .
Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin . Cara
kerja enzim pepsin yaitu : Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton . Molekul pepton perlu
dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah. Enzim pepsin memiliki fungsi
merubah protein yang diserap tubuh menjadi pepton. Enzim pepsin bertugas untuk
memecah protein kompleks agar menjadi molekul sederhana yang disebut pepton.
3. 3.Enzim lipase pada lambung merupakan enzim yang bekerja pada zat lemak
dan mampu mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol

C. Pankreas (saluran pangkreas)


1. 1.Enzim Karbohidrase Pankreas berfungsi untuk mencerna amilum menjadi maltosa
atau disakarida lainnya.
2. 2.Enzim Lipase Pankreas Enzim Lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian
dialirkan ke dalam usus duabelas jari (duodenum). Fungsi enzim lipase untuk mengubah lemak
(lipid)menjadi asam lemak dan gliserol
3. 3.Enzim Tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas
jari (duodenum ). Cara kerja enzim tripsin yaitu : Asam amino memiliki molekul yang lebih
sederhana jika dibanding molekulpepton . Molekul asam amino inilah yang diangkut darah
dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam
amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel. enzim tripsin
berfungsi untuk mengubah pepton menjadi asam amino. Enzim tipsin disereksi ke dalam
duodenum. Di sana, ia bertugas untuk menghidrolisis peptide menjadi asam amino. Kerja
enzim tripsin memungkinkan terserapnya protein oleh tubuh (usus).
D. Usus (kelenjar usus) Enzim Yang Dihasilkan Di Usus Halus
Enzim Maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah
molekul maltosa menjadi molekul glukosa . Glukosa merupakan sakarida sederhana
( monosakarida ). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa,
sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang
membutuhkan.

1. Enzim Sukrase Enzim ini berperan dalam mengubah atau menguraikan sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa. Enzim sakrase dikeluarkan melalui getah usus halus manusia.

2. Enzim erepsin Enzim ini berguna untuk mengurangi pepton menjadi asam-asam
amino.enzim ini pada dasarnya meneruskan pekerjaan enzim pepsin dilambung yang
mengubah zat makanan yang mengandung protein menjadi pepton.

3. Enzim Laktase Enzim mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kedua zat yang
dihasilkan tersebut, struktur kimianya lebih simpel dan lebih mudah diterima sebagai
nutrisi tubuh manusia.

4. Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk


mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan dalam saluran pangkreas dan
mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin.

5. Enzim Paptidase Dikeluarkan bersama getah usus halus (intestinum), peptidase mampu
menguraikan ikatan peptida yang cukup kokoh menjadi asam amino (protein). berfungsi
untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino.

6. Enzim Isomaltase Selain maltase, ada pula enzim isomaltase, yang juga dihasilkan
melalui getah usus. Enzim pencernaan manusia ini mempunyai kelebihan khusus, yaitu
mengubah zat maltosa menjadi komaltosa yang susunannya lebih sederhana.

7. Enzim Peptidase Dikeluarkan bersama getah usus halus (intestinum), peptidase mampu
menguraikan ikatan peptida yang cukup kokoh menjadi asam amino (protein).

8. Enzim Ribonuklease Berperan dalam proses replikasi DNA. Enzim ribonuklease dapat
menghidrolisis RNA. Enzim ribonukease juga dapat memisahkan ikatan fosfat yang saling
menghubungkan nukleotida.
Sponsors Link

25 Jenis jenis Enzim dan Peranannya


Enzim adalah penguraian dari bentuk protein yang berperan besar sebagai senyawa yang reaksinya
terus menerus bergerak dan mendukung terjadinya metabolime untuk mempercepat proses kimia
didalam tubuh.

Berikut adalah penjelasan mengenai jenis jenis enzim :

1. Enzim metabolik – Enzim yang bekerja mengatur, mengontrol dan mengelola kesehatan tubuh
melalui jaringan tubuh, sel darah dan organ, yang berfungsi sebagai:

 Pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan sel


 Memelihara semua jaringan organ tubuh.
 Menyusun banyaknya reaksi yang saling berbeda namun dilakukan dalam waktu yang sama

2. Enzim makanan – Enzim yang mengandung zat nutrisi yang berasal dari buah buahan, sayuran hijau
dan orange serta dari sumber makanan tambahan lain yang berfungsi

 menghancurkan zat protein


 melumatkan lemak
 memecah karbohidrat dan nutrisi lain menjadi senyawa dan partikel kecil bermanfaat yang dapat diserap
tubuh secara simbolik

3. Enzim Pencernaan – Enzim pencernaan manusia yang bertugas menghancurkaan daan mencerna
segala makanan lalu menyerap nutrisinya untuk disebarkan keseluruh jaringan tubuh.
Enzim pencernaan ada 4 bagian , diantaranya:

 Enzim amilolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan karbohidrat dan sari tepung gula
 Enzim Lipolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan asaam lemak dan gliserol
 EnzimProteolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan protein asam amino
 Enzim Nucleolytic yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan Asam nukleat

4. Enzim Renin – Berkaitan dengan kelenjar penghasil enzim diseputar dinding lambung yang berguna
untuk menyimpan protein dan nutrisi lain yang ada pada produk susu agar manfaatnya dapat disebarkan
keseluruh bagian tubuh.
5. Enzim pepton – Mempunyai kemampuan menhancurkan dan memecah protein komplek agar dapat
berubah menjadi molekul molekul pepton.
6. Enzim pepsin – Enzim penting yang terletak didalam lambung yang berguna untuk merubah protein
dan nutrisi lainnya agar dapat diserap dengan baik lalu disebarkan keseluruh jaringan tubuh.
7. Enzim Tripsin – Enzim yang mampu mengubah pepton menjadi zat asam amino yang berguna untuk
proses penyerapan protein oleh jaringan usus
8. Enzim Sukrase – Enzim yang mampu mengubah sukrose menjadi glukosa dan fruktosa yang
sederhana. keberadaan enzim ini dihasilkan lewat saluran getah usus halus
9. Enzim Ptialin – Enzim yang terletak diseputar rongga mulut yang terletak pada kelenjar air liur.yang
berguna menagatur dan mengontrol zat tepung atau pati menjadi glukosa yang naantinya diubah menjadi
sebuah energi
10. Enzim Laktase – Enzim yang menyusun sekaligus mengatur jalnnya enzim menjadi laktosa menjadi
galaktosa dan glukosa. kedua enzim tersebut akan diserap menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh semua
jaringan yang ada didalam tubuh.
11. Enzim Peptidase – Enzim yang akan keluar bersama getah usus halus dan mengubahnya menjadi
sari protein penting yang dibutuhkan jaringan tubuh.
12. Enzim Isomaltase – Enzim yang dihasilkan oleh getah usus agar dapat menggabungkan zat maltase
menjadi kameltosa yang lebih efesien.
13. Enzim Ribonuklease – Enzim yang mampu melakukan penggandaan atau replikasi DNA enzim
yang sudah pasti menghasilkan RNA.
14. Enzim lipase – Fungsi enzim lipase yang bertugas menghancurkan dan mencerna makanan lemak
dan lipid untuk menjaga dan melindungi kantung empediu agar tetap dalam keadaan normal.
15. Enzim Katalse – Berfungsi melindungi dan menjaga hati serta menetralisir gerak dan pertumbuhan
semua racun yang ada pada tubuh. Jika organ hati mengalami gangguan maka racun yang memasuki
tubuh sulit untuk dinetralisir dan dibuang lewat urin dan keringat.
16. Enzim Arsinase – Berfungsi menyupali dan menyebarkan asam amino arginin menjadi ornitin dan
urea. Sifat zat ornitin sangat membatasi dan membelenggu amonia dan karbon dioksida yang bersifat
racun. Kemudian Ornitin dinetralisir oleh hati agar racun daapat segera dihilangkan. (baca : fungsi hati)
17. Enzim Troponin – Berfungsi mengontrol dan mengatur otot jantung untuk merespon sinyal yang
diterima untuk reaksi atau kontraksi.
18. Enzim Aminotransferase alanin – Enzim yang ada pada sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka
yang berfungsi melindungi dan meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara mereka masing masing.
19. Enzim Lisozim – yang berfungsi untuk menyaring, menghambat sekaligus membunuh bakteri
dengan cara menghancurkan dinding selnya. Enzim yang berperan sebagai anti bakteri ini terdapat pada
:

 cairan mulut (saliva)


 ASI (air susu ibu)
 Cairan keringat
 Airmata
 Cairan minyak alami yang ada dibawah kulit

20. Enzim yang ada pada lensa mata – Enzim yang ada pada lensa mata berfungsi melindungi dan
mempertahankan fungsinya pada bagian bagian mata dari degenerasi. Tetapi seiring bertambahnya usia
Enzim akan menurun kualitas fungsinya sehingga menyebabkan perubahan kimia terhadap protein yang
menjadikan koagulasi seperti kabut putih yang menghalangi penglihatan serta jalan masuknya cahaya
kedalam retina. ini biasa terjadi:

 pada mata katarak


 Mata keruh
 Rabun ayam
 Rabun senja
 Rabun jauh
 Rabun dekat

21. Enzim Lizosim – Lizosim adalah sekumpulan protein yang ada pada air mata yang bermanfaat
untuk melemahkan, menurunkan dan mematikan aktifitas kinerja dari bakteri, karena air mata dapat
bertindak sebagai anti biotik alami yang lebih ampuh daripada obat mata. Lizosim bertindaak sebagai anti
kekeringan yang mampu melumasi permukaan retina agar tetap lembab dan terhindar dari iritasi akibat
masuknya debu dan partikel kecil lainnya.
22. Enzim Bradikinin – Enzim Bradikinin mampu mempengaruhi kelenjar keringat yang menyebabkan
cairan keringat mengurai dalam bentuk garam dan urea dari dalam kapiler darah kemudian dikirim
melalui permukaan kulit dan terbentuklah yang namanya keringat. Cairan keringat bermanfaat sebagai
penyembuh luka, pengontrol keseimbangan kelembaban kulit dan dapat memblokir aktifitas bakteri.
Cairan keringat dapat bertindak sebagai antibiotik alami yang lebih baik daripada pemakaian hand body
lotion.
23. Enzim Lisozim – Air susu ibu bersifat penyembuh alami yang lebih ampuh daripada imunisasi bayi
yang biasa dilakukan oleh manusia, karena ASI sarat dengan nutrisi yang sanggup memberikan
pertahanan dan perlindungan kuat terhadap kesehatan dan pertumbuhan bayi, mampu mengatasi infeksi
melalui sel fagosit (pembunuh sel bakteri ) dan Imuniglobulin (antibodi). ASI mengandung dari berbagai
bentuk zat kekebalan tubuh yang bisa dijadikan antibiotik alami dan kinerjanya didukung oleh kinerja
enzim Lisozim dan bahkan Enzim Lisozim sudah menjadi bagian yang mengikat dari ASI yang gunanya
agar ASI selalu sehat dan terhindar dari serangan bakteri.
24. Enzim yang ada pada minyak alami kulit – Kulit adalah benteng untuk menghambat dan
memperlambat aktifitas pertumbuhan virus dan bakteri. Kemudian ada enzim yang menyertai minyak
alami kulit yaitu Enzim fagosit yang fungsinya membunuh bakteri dengan zat antibiotiknya. Bagian bagian
kulit memiliki minyak alami yang tersembunyi dibawah kulit dekat sel kolagen yang berfungsi untuk
melembabkan kulit didalam kondisi cuaca apapun dan mengatur volume keringat agar racun yang keluar
bersama keringat dapat segera disaring agar tidak menjadi tumpukan bakteri.
25. Enzim saliva yang ada pada air liur – Air liur berfungsi mempercepat dan mempermudah
penghancuran dan pencernaan yang terjadi secara kimiawi. Air liur mampu mempercepat pembuhan luka
dan memperbaiki jaringan kulit yang rusak karena infeksi, karena cairan air mengandung antibiotik alami

Hormon
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, langsungmasuk ke
dalam aliran darah dan berpengaruh sangat spesifik terhadap organ tertentuuntuk dapat berfungsi
secara normal. Kelenjar endokrin yang penting adalah kelenjar hipofisa dan hipotalamus,
kelenjar kelamin (ovarium dan testes), kelenjar anak ginjal, pankreas, tiroid dan paratiroid.

Hormon mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Diproduksi dan diekskresikan oleh kelenjar endokrin ke dalam darah dalam jumlah
sangat sedikit.
2. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
3. Mengadakan interaksi dengan resptor khusus yang terdapat dalam sel target.
4. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
5. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga
mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.

Dalam pengobatan, hormon digunakan untuk :


a. Terapi substitusi pada defisiensi hormon, misalnya pemberian insulin pada penderita diabetes
mellitus.
b. Yang banyak digunakan adalah pada pengobatan berdasarkan efek farmakologinyayang tidak
berhubungan dengan efek fisiologisnya. Misalnya kortikosteroida banyak digunakan karena efek
anti radangnya.
c. Secara khusus untuk mempengaruhi fungsi organ ke arah yang dikehendaki,misalnya estrogen
dan progesteron digunakan untuk mencegah kehamilan.
d. Diagnosa penyakit atau kelainan, misalnya tirotropin untuk test terhadap kelenjar tiroid.

Anda mungkin juga menyukai