JOURNAL READING
Oleh :
1302006059
Pembimbing :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat-Nya Kami dapat menyelesaikan Journal Reading ini
tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat sebagai prasyarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya
(KKM) di BAG/SMF Psikiatri FK UNUD/RSUP Sanglah, Denpasar. Dalam
penyusunan laporan kali ini, Penulis memperoleh banyak bimbingan, petunjuk dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
Penulis
ii
PENGALAMAN BURUK MASA KECIL DAN PERCOBAAN
BUNUH DIRI PADA ORANG DENGAN GANGGUAN
MENTAL DAN PENYALAHGUNAAN ZAT
Diterjemahkan dari:
Choi NG, DiNitto DM, Marti GN, and Segal SP. (2017). Adverse Childhood
Experiences and Suicide Attempts Among Those with Mental and Substance Use
Disorders. Child Abuse & Neglect, 69, 252-262.
ABSTRAK
Menggunakan data National Epidemiologic Survey on Alcohol and Related
Conditions tahun 2012-2013, kami memeriksa kaitan antara sepuluh jenis
pengalaman buruk masa kecil (PBMK) dengan (1) percobaan bunuh diri sepanjang
hidup dan (2) angka dan usia saat percobaan bunuh diri pada orang dewasa di
Amerika Serikat berusia ≥ 18 tahun. Dengan desain kasus-kontrol, orang-orang
yang pernah mencoba bunuh diri (5,14% dari seluruh sampel) dipasangkan dengan
orang-orang yang tidak pernah mencoba (sampel yang terpasangkan berjumlah
3912) di sembilan gangguan mental dan penyalahgunaan zat. Tingkat PBMK lebih
tinggi pada orang-orang yang pernah mencoba bunuh diri (3,30 [SE = 0,071])
dibandingkan kontrol (2,19 [SE = 0,06]). Hasil dari analisis regresi logistik
multivariat menunjukkan bahwa kekerasan seksual dan gangguan mental pada
anggota keluarga lain berkaitan dengan peningkatan peluang percobaan bunuh diri
pada kedua jenis kelamin, dan pengabaian emosional juga merupakan faktor pada
laki-laki. Fraksi risiko kekerasan seksual populasi pada wanita adalah 25,75%
sementara pada laki-laki 8,56%. Kekerasan seksual dan banyaknya PBMK juga
berkaitan dengan percobaan bunuh diri berulang. Angka PBMK yang lebih tinggi
berkaitan dengan usia percobaan bunuh diri yang lebih muda. Orientasi
gay/biseksual pada laki-laki dan kurangnya pendidikan tinggi pada kedua jenis
kelamin merupakan kovariat yang signifikan. Simpulannya, studi ini
menggarisbawahi bahwa PBMK berkaitan secara signifikan dengan percobaan
bunuh diri sepanjang hidup meskipun gangguan mental dan penyalahgunaan zat
telah dikontrol.
Kata Kunci: Pengalaman buruk masa kecil, kekerasan seksual, gangguan mental,
gangguan penyalahgunaan zat, percobaan bunuh diri
1. Pendahuluan
Data Centers for Disease Control & Prevention (CDC) Amerika Serikat
menunjukkan bahwa pada tahun 2014, sebanyak 14,6% pelajar (19,4% dari
perempuan dan 9,8% dari laki-laki) pada kelas 9-12 pernah memiliki rencana bunuh
diri, dan 8,6% pelajar (11,6% dari perempuan dan 5,5% dari laki-laki) pernah
1
2
mencoba bunuh diri sekali atau beberapa kali. Sekitar sepertiga dari kasus tersebut
memerlukan perhatian medis akibat cedera, keracunan, atau overdosis. Pada tahun
2014 diperkirakan 2,7 juta orang dewasa berusia ≥ 18 tahun (1,2% dari perempuan
dan 1,0% dari laki-laki) pernah memiliki rencana bunuh diri, dan 1,1 juta (0,5%
dari perempuan dan 0,4% dari laki-laki) pernah mencoba bunuh diri, dengan angka
percobaan bunuh diri lebih tinggi pada usia 18-25 tahun (1,5% dari perempuan dan
1,0% dari laki-laki) dibandingkan kelompok usia yang lebih tua.
Angka percobaan bunuh diri pada semua kelompok usia tetap stabil di tahun-
tahun belakangan ini. Akan tetapi, data National Center for Health Statistics
menunjukkan bahwa antara tahun 1999 dan 2014, angka bunuh diri yang
disesuaikan dengan usia meningkat 24% dari 10,5 menjadi 13,0 per 100.000
populasi, dengan peningkatan terbesar terjadi setelah tahun 2006. Peningkatan
terjadi pada usia 10-74 tahun, dimana peningkatan terbesar pada jenis kelamin
perempuan adalah usia 10-14 dan jenis kelamin laki-laki adalah usia 45-64 tahun.
Karena besarnya jumlah percobaan bunuh diri dan meningkatnya angka bunuh diri,
risiko dan faktor pelindung perilaku bunuh diri membutuhkan studi tambahan. Di
studi kali ini, menggunakan data epidemiologi terbaru, kami memeriksa lebih jauh
mengenai kaitan antara pengalaman buruk masa kecil (PBMK, misal penganiayaan
dan disfungsi keluarga) dan percobaan bunuh diri sepanjang hidup pada populasi
berusia ≥ 18 tahun di Amerika Serikat.
percobaan bunuh diri seumur hidup, usia dewasa, dan masa kanak-kanak/remaja
akan turun sebanyak 67%, 64%, dan 80%, berurutan. (PAF adalah penurunan
dampak secara proporsional yang akan terjadi apabila sebuah faktor risiko (misal
kekerasan seksual) diubah menjadi scenario ideal (misal tidak ada kekerasan
seksual). Berdasarkan data U.S. National Comorbidity Survey Replication, Afifi
dkk (2008) juga menemukan bahwa sekitar 30% dari percobaan bunuh diri diantara
wanita dan 23% diantara laki-laki dapat dikaitkan dengan salah satu dari tiga PBMK
(kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan menyaksikan kekerasan dalam rumah
tangga). Studi-studi berbasis populasi lainnya menemukan bahwa kekerasan
seksual di masa kecil yang notabene lebih sering terjadi pada wanita ketimbang
pria, lebih berkaitan erat dengan percobaan bunuh diri dibandingkan jenis-jenis
penganiayaan lainnya, menandakan kuatnya efek merusak dari kekerasan seksual
pada psikopatologi secara umum. Bahkan ketika PBMK lain telah dikontrol,
kekerasan seksual di masa kecil berkaitan secara signifikan dengan lima gangguan
mood, kecemasan, dan penyalahgunaan zat pada laki-laki dan 14 gangguan pada
perempuan.
kekerasan seksual akan berkaitan secara signifikan dengan usia percobaan bunuh
diri pertama yang lebih muda.
2. Metode
2.1. Data dan sampel
2.2. Pengukuran
6
Responden ditanyai mengenai apakah mereka pernah mencoba bunuh diri (ya
= 1; tidak atau tidak tahu = 0), dan mereka yang mengatakan ‘ya’ akan ditanyai
tentang jumlah percobaan bunuh diri (1-20) dan usia saat pertama kali dan terakhir
kali mencoba bunuh diri. Terdapat 1995 orang yang pernah mencoba bunuh diri;
terdapat data yang hilang terkait jumlah percobaan dan usia saat pertama kali dan
terakhir kali mencoba bunuh diri pada 43, 59, dan 71 orang.
sebagai gangguan mental) pada orang tua atau anggota keluarga lainnya; (9)
pengurungan orang tua atau anggota keluarga lainnya; (10) orang tua berpisah atau
bercerai. Peneliti menggunakan pengkodean yang sama dengan ACE Score
Calculator (1 = pernah mengalami dan 0 = tidak pernah mengalami). PBMK
direpresentasikan sebagai variabel numerik kontinyu (0-10) atau variabel kategorik
(0, 1, 2, 3, dan 4+).
Usia kronologis dan kelompok usia (18-29, 30-49, 50-64, dan 65 tahun
keatas); jenis kelamin; ras/etnis (putih non-Hispanik, hitam non-hispanik, Hispanik,
penduduk Asia/Pasifik non Hispanik (selanjutnya disebut Asia-Amerika), dan
penduduk asli Indian Amerika/Alaska (selanjutnya disebut Indian Amerika); lahir
di Amerika Serikat atau di luar negeri; orientasi seksual (heteroseksual,
gay/lesbian/biseksual, tidak yakin/tidak tahu); bukti menerima bantuan
kesejahteraan keluarga (stempel makanan, Aid to Families with Dependent
Children or Temporary Assistance for Needy Families) sebelum responden berusia
18 tahun sebagai penunjuk status ekonomi keluarga saat kecil; dan pendidikan (non-
sarjana vs sarjana). Dua variabel tambahan, yakni status pernikahan
(menikah/tinggal bersama atau tidak) dan status pekerjaan (bekerja penuh waktu
atau paruh waktu vs tidak bekerja) saat survei dilakukan, disajikan untuk tujuan
deskriptif saja.
2.3. Analisis
3. Hasil
3.1. Karakteristik sampel: orang-orang yang tidak pernah mencoba dan yang
pernah mencoba bunuh diri
laki-laki vs 48,76% dari perempuan, p < 0,001) karena tidak ada PBMK lain yang
tampak memiliki perbedaan efek jenis kelamin yang signifikan.
3.2. Kaitan antara PBMK dengan percobaan bunuh diri pada sampel
berpasangan
seksual (OR = 2,03, 95% CI 1,58-2,60) dan gangguan mental orang tua/anggota
keluarga lain (OR = 1,47, 95% CI = 1,01-2,14) berkaitan dengan peningkatan
kecenderungan bunuh diri pada perempuan. PAF yang telah disesuaikan untuk laki-
laki adalah 8,56% (95% CI = 3,02-13,80), 17,86% (95% CI = 9,74-25,26), dan
10,94 (95% CI = 5,12-16,50) untuk kekerasan seksual, penelantaran emosional, dan
gangguan mental orang tua/orang dewasa lain; dan PAF yang telah disesuaikan
untuk perempuan adalah 24,75% (95% CI = 17,02-31,77) dan 7,14 (95% CI = 0,64-
13,21) untuk kekerasan seksual dan gangguan mental orang tua/orang dewasa lain.
Hasil-hasil tersebut mendukung H1b.
Dari kovariat yang ada, usia tua (65 tahun keatas) berkaitan dengan
penurunan kecenderungan, sedangkan orientasi gay/lesbian/biseksual, menerima
tunjangan sosial sebelum usia 18 tahun, dan kurangnya pendidikan tinggi berkaitan
dengan peningkatan kecenderungan bunuh diri pada laki-laki. Kurangnya
pendidikan tinggi adalah satu-satunya kovariat signifikan pada perempuan. PAF
yang telah disesuaikan untuk kurangnya pendidikan tinggi adalah 34,81% (95% CI
= 12,24-51,57) untuk laki-laki dan 27,99% (95% CI = 8,25-43,48) untuk
perempuan.
Tabel 5 menunjukkan bahwa dibandingkan dengan tidak ada PBMK, tiga atau
4+ PBMK berkaitan erat dengan usia yang lebih muda saat percobaan bunuh diri
pertama kali, dengan demikian mendukung H3a; akan tetapi, jumlah PBMK tidak
12
berkaitan dengan usia saat percobaan bunuh diri terakhir. Dari kovariat yang ada,
usia tua dan jenis kelamin laki-laki berkaitan dengan usia yang lebih tua saat
percobaan bunuh diri pertama dan terakhir kali, sedangkan gay/lesbian/biseksual
berkaitan dengan usia yang lebih muda saat percobaan bunuh diri terakhir kali.
Masing-masing PBMK tidak berkaitan dengan usia saat percobaan bunuh diri.
4. Diskusi
Seperti yang telah diperkirakan, studi ini menemukan tingkat PBMK dan
gangguan mental dan penyalahgunaan zat yang lebih tinggi pada orang-orang yang
pernah mencoba bunuh diri dibandingkan yang tidak. Diantara mereka yang pernah
mencoba, tingkat prevalensi kekerasan fisik, kekerasan seksual, penelantaran
emosional, dan masalah penyalahgunaan zat orang tua/orang dewasa lain adalah
40-50%. Tingkat gangguan mental dan penyalahgunaan zat bahkan lebih tinggi –
hampir 90% dan lebih dari 70%, berurutan – menandakan bahwa psikopatologi
tersebut mungkin memegang peran penting dalam percobaan pembunuhan. PBMK
telah diketahui berkontribusi besar terhadap gangguan mental dan penyalahgunaan
zat. Akan tetapi, karena gangguan-gangguan tersebut memiliki peran penting, tanpa
atau dengan adanya PBMK, dalam terjadinya perilaku bunuh diri, penting untuk
memeriksa kaitan PBMK dengan percobaan bunuh diri dengan menyeleksi mereka
yang dipengaruhi oleh gangguan mental dan penyalahgunaan zat secara sebanding
namun tidak pernah mencoba bunuh diri sebagai kontrol. Untuk memperkirakan
secara lebih baik kontribusi unik tiap PBMK dalam percobaan bunuh diri, kami
menganalisis sampel yang dipasangkan pada gangguan mental dan penyalahgunaan
zat sepanjang hidup. Hasilnya didapatkan bahwa jumlah PBMK memiliki
hubungan bertingkat dengan percobaan bunuh diri pada wanita, yang mungkin
sebagian dikarenakan lebih tingginya percobaan bunuh diri pada perempuan
dibandingkan laki-laki. Akan tetapi, 4+ PBMK berkaitan erat dengan percobaa
bunuh diri pada laki-laki. Jumlah PBMK yang lebih tinggi juga berkaitan dengan
usia yang lebih muda saat percobaan bunuh diri pertama dan pengulangan
percobaan bunuh diri.
Hasil studi ini juga menunjukkan sejauh mana peran risiko relatif dan PAF
dari PBMK spesifik sambil memperhitungkan efek dari gangguan mental dan
13
Temuan yang berkaitan dengan kovariat juga menunjukkan bahwa faktor lain
dapat meningkatkan dampak negatif PBMK terhadap perilaku bunuh diri. Berkaitan
dengan usia, tingkat percobaan dan percobaan berulang lebih rendah pada laki-laki
berusia 65 tahun keatas dibandingkan dengan laki-laki berusia 18-29 tahun. Akan
tetapi, penulis tidak mengetahui apakah ini adlaah benar-benar perbedaan kohort
usia karena orang lanjut usia memiliki tingkat kesuksesan bunuh diri yang lebih
tinggi (1:4 dibandingkan 1:25 pada semua kelompok usia), mereka yang bunuh diri
sampai menimbulkan kematian tidak dimasukkan ke dalam data. Tingkat percobaan
bunuh diri nonfatal yang lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki
mungkin juga sebagian disebabkan oleh fakta bahwa laki-laki bunuh diri hampir
empat kali lebih sering dibandingkan perempuan dan merepresentasikan 78% dari
semua kasus bunuh diri.
seksual memiliki efek signifikan terhadap percobaan bunuh diri pada laki-laki,
penelitian dibutuhkan untuk memeriksa kemungkinan interaksi antara orientsi
seksual dan penelantaran emosional dan potensi timbulnya perasaan keterpisahan
dan persepsi menjadi beban yang kemudian menjurus pada perilaku bunuh diri.
Temuan juga menunjukkan bahwa percobaan bunuh diri di kalangan laki-laki
gay/biseksual cenderung terjadi pada usia yang lebih muda, mengindikasikan
pentingnya intervensi pada remaja dan dewasa muda.
Kaitan positif yang kuat antara tidak memiliki gelar sarjana dan percobaan
bunuh diri mungkin, sebagian, merupakan artefak dari komposisi usia pasangan
sampel. Sekitar 13,26% sampel berusia 18-24 tahun. Kelompok usia ini memiliki
tingkat percobaan bunuh diri yang tinggi; akan tetapi, banyak yang masih mengejar
pendidikan sarjana atau belum terdaftar di perguruan tinggi, sehingga kemungkinan
memperbesar keterkaitan antara tidak memiliki gelar sarjana dan percobaan bunuh
diri dari seharusnya. Sebaliknya, karena diketahui bahwa lebih dari 70% percobaan
bunuh diri pertama kali terjadi pada usia sebelum 25 tahun, percobaan bunuh diri
mungkin merupakan faktor risiko untuk tidak mendapatkan pendidikan tinggi.
Studi kohort longitudinal berdasarkan register populasi penduduk Denmark
menemukan bahwa kecenderungan para pencoba bunuh diri untuk menamatkan
pendidikan jenjang kedua adalah sepertiga dari mereka yang tidak pernah mencoba
bunuh diri (crude hazard ratio = 0,38) dan individu yang mencoba bunuh diri pada
usia 16-20 tahun atau pernah beberapa kali mencoba bunuh diri lebih cenderung
tidak menamatkan pendidikan jenjang kedua. Para penulis menyimpulkan bahwa
meskipun tidak serta merta merupakan hubungan kausal, percobaan bunuh diri
merupakan penanda dari peningkatan kecenderungan untuk tidak menamatkan
pendidikan jenjang kedua. Studi di Swedia juga menemukan bahwa performa yang
baik di sekolah pada masa remaja berkaitan dengan penurunan risiko bunuh diri
pada laki-laki (tetapi tidak pada perempuan) dan pada individu yang kemudian
mengalami gangguan mental berat. Data terbaru tentang percobaan bunuh diri
menunjukkan bahwa pelajar penuh waktu berusia 18-22 tahun lebih cenderung
tidak melakukan percobaan bunuh diri (0,9% vs 1,9% tahun 2013).
LAMPIRAN
Tabel 1. Karakteristik Sampel
Total Sampel (N = 36,309) Sampel Berpasangan (N = 3912)
Tidak Mencoba Mencoba P Tidak Mencoba Mencoba P
N = 34,644 N = 1995 N = 1956 N = 1956
94.16% 5.14% 51.87% 48.13%
Usia (M, SE) 46.77 (0.19) 42.31 (0.47) < 0.001 44.42 (0.49) 42.33 (0.49) 0.003
18-29 tahun 21.51 24.73 22.29 24.69
30-49 tahun 34.46 41.02 38.53 40.99
50-64 tahun 25.90 27.14 27.86 27.19
65+ tahun 18.13 7.11 11.32 7.12
Jenis Kelamin < 0.001 < 0.001
Laki-laki 48.88 33.46 45.63 33.18
Perempuan 51.12 66.54 54.37 66.82
Ras/etnis < 0.001 0.205
Putih Non-Hispanik 65.93 70.87 71.96 70.79
Hitam Non-Hispanik 11.90 9.76 10.34 9.71
Hispanik 14.77 14.04 12.10 14.18
Asia Amerika 5.94 1.83 2.66 1.79
Indian Amerika 1.45 3.50 2.94 3.53
Lahir di Amerika Serikat 83.64 91.10 < 0.001
Status pernikahan < 0.001 0.103
Menikah 58.38 47.66 50.88 47.69
Janda/duda 5.91 3.68 4.19 3.76
Bercerai 13.34 23.48 19.67 23.49
Tidak menikah 22.37 25.18 25.27 25.06
Orientasi seksual < 0.001 < 0.001
(Heteroseksual) 96.35 87.97 92.66 87.87
Gay/lesbian/biseksual 2.41 9.90 5.68 9.95
Tidak tahu/tidak yakin 1.24 2.13 1.66 2.18
Keluarga saat kecil mendapat tunjangan 15.09 31.07 < 0.001 21.94 30.88 < 0.001
sosial
Tidak ada gelar sarjana 71.17 84.41 75.49 84.46 < 0.001
Bekerja 58.02 45.75 < 0.001 54.61 46.11
Pengalaman Buruk Masa Kecil (PBMK)
Total jumlah PBMK (M, SE) 1.20 (0.01) 3.42 (0.06) < 0.001 2.19 (0.06) 3.40 (0.07) < 0.001
0 46.28 13.17 26.91 13.16
1 25.34 15.79 22.85 16.12
2 11.89 13.97 14.79 14.04
3 6.63 12.52 10.91 12.54
4+ 9.86 44.55 24.54 44.14
Kekerasan psikologis 8.78 37.01 < 0.001 22.31 36.65 < 0.001
Kekerasan fisik 16.56 46.14 < 0.001 32.82 46.00 < 0.001
Kekerasan seksual 9.57 40.20 < 0.001 19.91 40.01 < 0.001
Penelantaran emosional 14.22 41.23 < 0.001 24.38 40.81 < 0.001
Penelantaran fisik 6.21 22.20 < 0.001 12.94 22.03 < 0.001
Menyaksikan kekerasan dalam rumah 8.94 29.32 16.91 29.03 < 0.001
tangga
Penyalahgunaan zat pada orang tua/orang 23.23 50.69 < 0.001 38.16 50.37 < 0.001
dewasa lain
Gangguan mental pada orang tua/orang 6.01 22.47 < 0.001 11.56 22.47 < 0.001
dewasa lain
Pemenjaraan pada orang tua/orang 6.90 21.20 < 0.001 14.43 20.87 < 0.001
dewasa lain
Perceraian orang tua 19.41 31.43 < 0.001 26.01 31.35 0.006
Gangguan mental dan penyalahgunaan
zat sepanjang hidup
Major Depressive Disorder 18.59 57.75 < 0.001 56.17 58.00 0.382
Distimia 4.44 25.92 < 0.001 23.69 25.25 0.423
Gangguan anxietasa 15.41 45.53 < 0.001 44.96 45.08 0.951
Gangguan afektif bipolar 1 atau episode 2.30 12.89 < 0.001 12.67 12.35 0.818
manik/hipomanik
PTSD 4.88 29.0 < 0.001 25.61 27.52 0.289
Gangguan kepribadianb 12.98 57.49 < 0.001 55.49 57.10 0.371
Salah satu gangguan mental diatas 34.64 87.49 < 0.001 86.43 87.22 0.558
Gangguan penyalahgunaan alkohol 27.73 54.23 < 0.001 51.39 53.99 0.176
Gangguan penyalahgunaan obat 8.79 30.44 < 0.001 28.47 29.39 0.600
Gangguan penyalahgunaan nikotin 26.38 55.27 < 0.001 53.39 54.99 0.469
Salah satu gangguan penyalahgunaan zat 41.53 72.79 < 0.001 70.69 72.21 0.412
diatas
Jumlah percobaan bunuh diri (N = 1952)
Jumlah rata-rata (M, SE) 1.84 (0.07)
Sekali 64.82
Dua kali 19.08
3+ kali 16.10
Usia saat percobaan bunuh diri pertama 22.34 (0.28)
(M, SE) (N = 1936)
Keterangan:
a Mencakup fobia spesifik, fobia sosial, gangguan panik, agorafobia, dan gangguan anxietas menyeluruh
b Mencakup gangguan kepribadian ambang, gangguan kepribadian skizotipal, dan gangguan kepribadian antisosial
18
Tabel 2. Hubungan antara Jumlah PBMK dan Percobaan Bunuh Diri Sepanjang Hidup: Hasil
Regresi Logistik Biner.
Laki-laki (N = 1448) Perempuan (2464)
OR (95% CI) OR (95% CI)
Kelompok usia
(18-29 tahun)
30-49 tahun 1.02 (0.69-1.50) 0.94 (0.72-1.23)
50-64 tahun 1.06 (0.69-1.64) 0.90 (0.67-1.21)
65+ tahun 0.35 (0.18-0.67)** 0.86 (0.57-1.28)
Ras/etnis
(Putih Non-Hispanik)
Hitam Non-Hispanik 0.73 (0.51-1.03) 0.95 (0.73-1.23)
Hispanik 0.94 (0.64-1.39) 1.03 (0.78-1.35)
Asia Amerika 0.79 (0.38-1.65) 0.68 (0.36-1.28)
Indian Amerika 0.88 (0.32-2.41) 0.95 (0.49-1.85)
Lahir di Amerika Serikat 0.96 (0.60-1.53) 0.70 (0.48-1.01)
Orientasi seksual
(Heteroseksual)
Gay/lesbian/biseksual 2.59 (1.64-4.08)*** 1.40 (0.91-2.17)
Tidak tahu/tidak yakin 0.90 (0.40-1.99) 1.55 (0.70-3.44)
Keluarga saat kecil mendapat 1.31 (0.92-1.88) 1.03 (0.79-1.35)
tunjangan sosial
Tidak ada gelar sarjana 1.60 (1.12-2.28)* 1.51 (1.12-2.03)**
Jumlah PBMK
(0)
1 1.45 (0.93-2.26) 1.37 (0.95-1.97)
2 1.55 (0.97-2.50) 2.05 (1.44-2.92)***
3 1.56 (1.00-2.44)+ 2.67 (1.78-3.99)***
4+ 2.79 (1.84-4.24)*** 3.50 (2.63-4.66)***
Desain df, F 112 (16.97) = 5.84 113 (16, 98) = 11.24
p < 0.001 < 0.001
Keterangan:
*** p < 0.001.
** p < 0.01.
* p < 0.05
+
p = 0.050.
19
Tabel 3. Hubungan antara PBMK Individual dan Percobaan Bunuh Diri Sepanjang Hidup:
Hasil Regresi Logistik Biner.
Laki-laki (n = 1448) Perempuan (n = 2464)
OR (95% CI) PAF yang OR (95% CI) PAF yang
Disesuaikan disesuaikan
% PAF (95% CI) % PAF (95% CI)
Kelompok usia
(18-29 tahun)
30-49 tahun 0.97 (0.67-1.40) 0.89 (0.69-1.15)
50-64 tahun 0.92 (0.60-1.41) 0.84 (0.63-1.11)
65+ tahun 0.32 (0.17- -7.47 (-12.47 0.85 (0.56-1.27)
0.60)*** sampai (-2.69))
Ras/etnis
(Putih Non-Hispanik)
Hitam Non-Hispanik 0.72 (0.51-1.02) 0.99 (0.75-1.30)
Hispanik 0.95 (0.63-1.42) 1.03 (0.78-1.37)
Asia Amerika 0.84 (0.39-1.78) 0.68 (0.35-1.30)
Indian Amerika 0.91 (0.35-2.36) 0.93 (0.50-1.72)
Lahir di Amerika Serikat 0.98 (0.61-1.58) 0.70 (0.47-1.03)
Orientasi seksual
(Heteroseksual)
Gay/lesbian/biseksual 2.51 (1.58- 6.74 (3.05-20.11) 1.39 (0.90-1.44)
4.00)***
Tidak tahu/tidak yakin 0.76 (0.29-2.00) 1.50 (0.68-3.32)
Keluarga saat kecil mendapat 1.48 (1.01- 10.76 (3.29-2.10) 0.99 (0.75-1.32)
tunjangan sosial 2.19)*
Tidak ada gelar sarjana 1.69 (1.17- 34.81 (12.24- 1.50 (1.11- 27.99 (8.25-
2.44)** 51.57) 2.03)** 43.48)
Kekerasan psikologis 1.17 (0.79-1.73) 1.16 (0.88-1.54)
Kekerasan fisik 1.03 (0.74-1.42) 1.11 (0.87-1.42)
Kekerasan seksual 1.62 (1.19- 8.56 (3.02-13.80) 2.03 (1.58- 24.75 (17.02-
2.21)** 2.60)*** 31.77)
Penelantaran emosional 1.84 (1.37- 17.86 (9.74- 1.30 (0.99-1.71)
2.48)*** 25.26)
Penelantaran fisik 1.01 (0.67-1.53) 1.10 (0.83-1.47)
Menyaksikan kekerasan 1.30 (0.95-1.76) 1.14 (0.86-1.50)
dalam rumah tangga
Penyalahgunaan zat pada 1.20 (0.87-1.66) 1.14 (0.90-1.44)
orang tua/orang dewasa lain
Gangguan mental pada orang 1.92 (1.34- 10.94 (5.12- 1.47 (1.01- 7.14 (0.64-13.21)
tua/orang dewasa lain 2.73)*** 16.50) 2.14)*
Pemenjaraan pada orang 0.67 (0.43-1.06) 1.03 (0.77-1.39)
tua/orang dewasa lain
Perceraian orang tua 0.77 (0.54-1.10) 1.07 (0.82-1.40)
Tabel 4. Hubungan antara PBMK dan Jumlah Percobaan Bunuh Diri: Hasil Regresi Logistik
Multinomial.
Total Jumlah PBMK (n = 1952) PBMK Individual (n = 1952)
Satu vs dua Satu vs tiga Satu vs dua Satu vs tiga
percobaan percobaan percobaan percobaan
RRR (95% CI) RRR (95% CI) RRR (95% CI) RRR (95% CI)
Kelompok usia
(18-29 tahun)
30-49 tahun 0.96 (0.65-1.42) 0.81 (0.51-1.28) 0.86 (0.58-1.28) 0.72 (0.45-1.16)
50-64 tahun 1.04 (0.65-1.65) 0.74 (0.45-1.22) 0.87 (0.55-1.37) 0.63 (0.37-1.06)
65+ tahun 0.47 (0.22-0.99) 0.45 (0.22- 0.40 (0.19- 0.40 (0.18-
0.95)* 0.87)* 0.88)*
Ras/etnis
(Putih Non-Hispanik)
Hitam Non-Hispanik 1.15 (0.78-1.69) 1.27 (0.84-1.80) 1.14 (0.77-1.69) 1.29 (0.89-1.87)
Hispanik 0.89 (0.57-1.40) 0.98 (0.61-1.57) 0.91 (0.57-1.45) 1.03 (0.64-1.65)
Asia Amerika 2.46 (0.98-6.19) 1.78 (0.58-5.47) 2.42 (0.96-6.16) 2.05 (0.63-6.65)
Indian Amerika 0.84 (0.40-1.75) 0.92 (0.45-1.91) 0.79 (0.37-1.70) 0.81 (0.37-1.78)
Laki-laki 1.27 (0.92-1.73) 1.23 (0.84-1.80) 1.36 (0.99-1.87) 1.51 (1.03-
2.21)*
Lahir di Amerika Serikat 0.78 (0.44-1.39) 1.37 (0.66-2.85) 0.84 (0.46-1.56) 1.42 (0.68-2.96)
Orientasi seksual
(Heteroseksual)
Gay/lesbian/biseksual 2.00 (1.25- 1.63 (0.99-2.69) 2.04 (1.29- 1.72 (1.02-
3.20)** 3.21)** 2.91)*
Tidak tahu/tidak yakin 0.55 (0.19-1.59) 1.76 (0.72-4.29) 0.54 (0.19-1.52) 1.76 (0.73-4.25)
Keluarga saat kecil mendapat 0.93 (0.66-1.30) 1.06 (0.76-1.47) 0.96 (0.69-1.35) 1.06 (0.78-4.25)
tunjangan sosial
Tidak ada gelar sarjana 1.29 (0.81-2.06) 1.35 (0.86-2.10) 1.29 (0.80-2.08) 1.33 (0.85-2.06)
Jumlah PBMK
(0)
1 0.77 (0.41-1.52) 1.01 (0.49-2.08)
2 1.40 (0.83-2.38) 1.56 (0.74-3.30)
3 0.99 (0.68-1.69) 1.03 (0.52-2.05)
4+ 1.72 (1.13- 3.04 (1.65-
2.62)* 5.61)***
Kekerasan psikologis 1.18 (0.79-1.76) 1.28 (0.89-1.84)
Kekerasan fisik 1.35 (0.87-2.07) 1.13 (0.78-1.63)
Kekerasan seksual 1.49 (1.11- 2.13 (1.47-
1.99)** 3.11)***
Penelantaran emosional 1.13 (0.79-1.63) 1.32 (0.94-1.85)
Penelantaran fisik 1.02 (0.67-1.56) 1.10 (0.74-1.63)
Menyaksikan kekerasan 1.40 (0.99-1.99) 1.09 (0.77-1.54)
dalam rumah tangga
Penyalahgunaan zat pada 0.97 (0.69-1.37) 1.41 (0.95-2.11)
orang tua/orang dewasa lain
Gangguan mental pada orang 0.95 (0.65-1.41) 1.16 (0.86-1.57)
tua/orang dewasa lain
Pemenjaraan pada orang 0.79 (0.54-1.16) 0.97 (0.65-1.44)
tua/orang dewasa lain
Perceraian orang tua 0.79 (0.55-1.14) 0.82 (0.57-1.18)
Desain df, F, p 113 (34.80) = 113 (46,68) =
3.28, p < 0.001 4.36, p < 0.001
Keterangan:
*** p < 0.001.
** p < 0.01.
* p < 0.05.
21
Tabel 5. Hubungan antara Jumlah PBMK dan Usia saat Percobaan Bunuh Diri: Hasil Regresi
Linier.
Usia saat Percobaan Usia saat Percobaan Terkini
Pertama (N = 1936) (N = 694)
B (SE) B (SE)
Usia 0.33 (0.02)*** 0.54 (0.04)***
Ras/etnis
(Putih Non-Hispanik)
Hitam Non-Hispanik -0.76 (0.56) 1.93 (1.00)
Hispanik 0.62 (0.59) 1.48 (0.99)
Asia Amerika 1.39 (1.50) 2.83 (1.96)
Indian Amerika -0.38 (1.56) -2.35 (2.01)
Laki-laki 2.19 (0.49)*** 2.03 (0.88)*
Lahir di Amerika Serikat -1.22 (0.84) 0.32 (1.37)
Orientasi seksual
(Heteroseksual)
Gay/lesbian/biseksual -0.47 (0.67) -1.96 (0.88)*
Tidak tahu/tidak yakin -1.33 (1.20) 1.43 (1.91)
Keluarga saat kecil mendapat -0.48 (0.67) -0.69 (0.79)
tunjangan sosial
Tidak ada gelar sarjana 0.94 (0.82) 2.40 (1.61)
Jumlah PBMK
(0)
1 -0.68 (0.93) 0.36 (1.60)
2 -0.81 (0.93) 0.28 (1.41)
3 -2.47 (1.03)* -1.29 (1.74)
4+ -3.73 (0.82)*** 0.16 (1.20)
Keterangan:
Usia saat percobaan pertama: Desain df = 113 ; F (15, 99) = 30.17; p < 0.001; R2 = 0.256.
Usia saat percobaan terkini: Desain df = 113 ; F (15, 99) = 24.41; p < 0.001; R2 = 0.449.
*** p < 0.001.
* p < 0.05.