Konsentrat PDF
Konsentrat PDF
Konsentrat
1. Konsentrat Energi
Yaitu : Semua macam bahan pakan yang merupakan sumber energi dan
memenuhi syarat tertentu (serat kasar < 18%, dinding sel <35% dan
protein < 20%).
Kegunaannya antara lain:
Terutama untuk menaikkan jumlah konsumsi energi atau untuk menaikkan
densitas energi di dalam ransum.
Konsentrat Energi meliputi:
- Berbagai macam bahan pakan butiran sebangsa padi termasuk hasil
sampingnya
- Berbagai macam umbi
- Berbagai macam tetes dan yang sejenis
- Berbagai macam minyak dan lemak
1.1. Jagung
Yang dimaksud jagung di sini adalah : Butiran jagung yang merupakan hasil
utama tanaman jagung. Jagung sering disebut the king of cereal atau the golden grain,
hal ini karena: mempunyai mulai nutrien yang tinggi.
Beberapa sifat jagung antara lain:
- palatabel
- serat kasar rendah
- nilai kecernaannya tinggi yaitu TDN nya sekitar 80%
Nilai energi jagung digunakan sebagai standar untuk membandingkan dengan
energi dan bahan pakan butiran lain. Bila energi jagung diberi 100 ternyata nilai energi
butiran yang lain adalah <100.
Pengunaan jagung sebagai pakan dapat diberikan ternak dalam keadaan:
- masih dalam bentuk bulir utuh
- sudah digiling kasar
- digiling kasar bersama tongkol
- masih dalam keadaan segar bersama tongkolnya
Disamping terdapat jagung kuning dan putih, ada juga opaque-2 yaitu jagung
yang lebih tinggi kandungan lisin nya. Namun karena produksi bulirnya rendah, maka
kurang diminati. Kelebihan dan Kekurangan jagung antara lain:
1. Jagung kuning mengandung pigmen kriptosantin yang sebagian dapat diubah
menjadi vitamin A di dalam tubuh ternak.
2. Kadungan protein (zein) dan mineral rendah.
3. Kandungan sistin tinggi, tetapi metionin, lisin, dan triptofan rendah
4. Kandungan lisin dan triptofan pada jagung apoque-2 tinggi.
5. Dapat diberikan kepada semua jenis ternak.
1.2. Cantel
Tanaman ini mirip jagung, yaitu dapat digunakan sebagai forase dan juga dapat
dipanen hasil utamanya yang berupa bulir. Terdapat banyak vatrietas cantel, tetapi
yang terkenal untuk pakan butiran ada 2 macam jenis utama, yaitu:
1. Cantel merah
2. Cantel putih
Disamping itu ada yang punya rasa manis (batangnya) sehingga jenis ini lebih
banyak digunakan sebagai forase. Bulir cantel lebih kecil daripada bulir jagung, tetapi
1.3. Gabah
Gabah atau bulir padi yang merupakan hasil utama tanaman padi jarang
diberikan kepada ternak pada umumnya. Gabah hanya khusus digunakan sebagai
bahan pakan untuk kuda dan unggas. Untuk ternak kuda disebabkan karena kuda
dapat menngunyahnya dengan sempurna, sehingga gabah mempunyai nilai yang
tinggi bagi kuda. Dari gabah terdapat diperoleh hasil utama yang berupa beras sebagai
bahan pangan dan hasil samping yang berupa dedak/bekatul yang dapat digunakan
sebagai bahan pakan.
Dari proses penggilingan gabah akan diperoheh:
- beras 50% - 60%
- menir 1% - 20%
- sekam 20% - 25%
- dedak/bekatul 10% - 15%
1.5. Tetes
Adalah tetes yang merupakan hasil samping dari pembuatan gula tebu.
Tanaman tebu sendiri terdiri dari bagian batang (60%) yang merupakan bahan utama
untuk pembuatan gula, pusuk tebu (30%) dan daun (10%) yang dapat digunakan
sebagai bahan pakan (forase).
Dari batang tebu yang digunakan pada pembuatan gula akan didapat:
2. Konstrat Protein
Yaitu: Semua macam bahan pakan yang mengandung protein kasar > 20%.
Penggunaan konsentrat protein terutama ditujukan untuk ternak muda, ternak tumbuh
cepat dan ternak produksi tinggi. Berdasarkan sumbernya, konsentrat protein berasal
dari:
- ikan laut
- hewan darat
- tanaman
- asam amino sintetik
Konsentrat protein terdiri dari tiga macam, yaitu:
1. Konsentrat protein hewan
2. Konsentrat protein nabati
3. Konsentrat protein sinteti
Tabel 1. Kandungan nutrien dari tepung ikan dan bahan pakan lainnya(%)1)
Bahan Protein air lemak Serat abu lisin Metonin
kasar
Tepung ikan 62,2 8,8 8,9 0,8 20,2 4,04 1,61
Bungkil kedelai 44,0 11,7 2,5 5,2 6,0 2,64 0,60
Rapeseed meal 37,4 10,1 2,3 10,7 9,1 1,69 0,73
1)
Sumber dari Swick, 2002.
- Tepung Udang
Bahan bakunya adalah berupa udang yang tidak layak dikonsumsi manusia
dari hasil sisa perusahan udang beku ataupun perusahaan ebi yang terdiri dari kepala
dan kulit.
Bahan baku tersebut selanjutnya dikeringkan dan digiling menjadi
tepung udang cukup tinggi, sehingga bila digunakan di dalam ransum unggas
tidak perlu adanya suplementasi kholin, namun kandungan khitin nya tinggi,
dan khitin ini dapat dikatakan hampir/ tidak dapat dicerna. Walaupun cukup
tinggi kandungan protein kasar di dalam tepung udang, tetapi sebetulnya 10%
protein kasarnya dan 50% nitrogen dalam kulitnya adalah berasal dari khitin.
Nilai nutritif tepung udang mirip dengan tepung daging, namun penggunaan
tepung udang untuk ransum babi dan unggas sebaiknya dicampur dengan
konsentrat protein yang lain.
- Tepung Daging
Berasal dari daging afkir dari berbagai jaringan lunak lain yang tidak dikonsumsi
manusia dari pemotongan ternak (rumah potong), juga dapat berasal dari ternak yang
mati. Oleh karena itu kualitasnya tergantung dari:
- komposisi bahan asal
- metode
- suhu pembuatannya
Nilai nutritifnya lebih rendah daripada tepung ikan. Kandungan proteinnya
umumnya berkisar 45 — 55%. Diberi nama tepung daging bila kandungan
mineral P < 4,4%. Jika kandungan mineral P > 4,4% maka disebut tepung
daging tulang.
Tingginya kandungan mineral P dibarengi dengan tingginya kandungan
mineral Ca, hal ini dikarenakan keduanya penyusun utama dari tulang. Oleh
karena itu maka diberi nama tepung daging tulang.
Penggunaan daging/ tepung daging tulang akan lebih baik bila dicampur
dengan sumber protein hewan yang lain, terutama bila digunakan untuk
menyusun ransum babi dan unggas. Disamping itu jumlah penggunaannya
- Tepung Darah
Berasal dari : darah hasil samping pemotongan ternak (rumah potong). Darah
yang sudah membeku direbus terlebih dahulu, kemudian dikeringkan menjadi
tepung darah. Dan bobot ternak seberat 1000 kg nantinya hanya dapat diperoleh
sekitar 6 kg tepung darah.
Tepung darah mengandung protein yang cukup tinggi, yaitu 80 — 85%,
namun nilai kecernaan dan kualitas proteinnya lebih rendah daripada protein
hewan yang lain, yaitu rendah kandungan asam amino isoleusin. Disamping itu
kandungan mineral Ca dan P nya juga rendah, oleh karena itu penggunaannya
akan lebih baik bila dicampur dengan sumber protein lain.
Sebagai sumber protein, tepung darah kurang populer dan
penggunaannya dibatasi yaitu tidak lebih dari 5% di dalam ransum babi dan
unggas, namun untuk ransum sapi dan campuran susu untuk pedet
penggunaannya dapat lebih tinggi.
- Tepung Susu
Mengandung hampir semua nutrien yang dibutuhkan temak. Walaupun susu
merupakan pakan yang sangat baik, namun karena harganya mahal dan juga
membutuhkan tempat yang besar maka penggunaannya terutama hanya untuk
ternak muda.
Kekurangan yang ada pada susu, yaitu: Defisiensi mineral Fe dan Cu.
Oleh karena itu bila ternak muda diberi susu (tidak disapih) terlalu lama tanpa
diberi tambahan pakan sumber Fe dan Cu maka akan dapat menderita anemia.
Khusus pada anak sapi (pedet) yang diberi susu dalam waktu yang lama
akan dapat menghasilkan daging anak sapi (veal) yang berwarna pucat yang
dikenal dengan nama White Veal.
Untuk menghindari tempat yang besar dan lebih mudah untuk disimpan
maka susu cair dibuat menjadi tepung susu yaitu berupa tepung susu skim dan
tepung susu penuh. Tepung susu skim adalah tepung susu yang telah diambil
lemaknya termasuk vitamin yang larut dalam lemak, tetapi proteinnya masih
penuh (>35%).
- Tepung Bulu
Yang dimaksud bulu di sini adalah bulu ayam yang berasal dan rumah potong
ayam. Tepung bulu adalah bulu ayam yang telah mengalami hidrolisis dengan
jalan pengukusan pada suhu dan tekanan tinggi, kemudian dikeringkan dan
digiling menjadi tepung bulu Tepung bulu mengandung protein yang cukup tinggi,
yaitu: sebesar 75 — 80% dengan nilai kecernaan protein diantara 32 - 75%, bila
proses pembuatannva baik maka kecernaan protein kasarnya dapat maksimum
(± 75%). Kandungan nutrien tepung bulu yang pernah di laporkan oleh Han dan
Parsons (1991) tertera pada Tabel 2.
- Bungkil Kedelai
Biji kedelai adalah : biji-bijian yang tertinggi kandungan proteinnya (± 42%).
Sewaktu panen biji kedelai masih cukup tinggi kandungan airnya, oleh karena itu
perlu diturunkan kandungan airnya (< 15%) agar dapat tahan lama disimpan. Bila
digunakan sebagai bahan pakan perlu digiling dulu agar mudah dicampur dengan
bahan pakan butir-butiran.
Bagi ternak ruminansia : penggunaan biji kedelai tidak perlu diperlakukan
terlebih dahulu, tetapi bagi ternak non ruminansia (babi muda dan unggas) perlu
adanya perlakuan pemanasan pada suhu 115 °C selama 10 menit agar antikualitas
(anti tripsin atau trypsin inhibitor) yang disebut soyin menjadi tidak aktif, sehingga
tidak mengganggu proses pencernaan protein.
Biji kedelai jarang digunakan sebagai pakan ternak, sebab merupakan bahan
pangan sumber protein nabati yang sangat baik. Khusus untuk ternak, yang
digunakan sebagai bahan pakan adalah bungkilnya yaitu merupakan hasil samping
dan pembuatan minyak kedelai.
Bungkil kedelai adalah : salah satu bahan pakan konsentrat protein nabati
yang sangat baik. Kandungan asam amino esensialnya mendekati asam amino
esensial dari protein susu kecuali metionin dan lisin (rendah), sumber vitamin B
kecuali vitamin B12 yang sangat rendah yaitu tidak seperti yang terkandung di
dalam konsentrat protein hewani.
Sebagai setandar, bungkil kedelai mengandung protein kasar:
- 50% untuk yang berasal dan kedelai tanpa kulit biji (khusus untuk bahan pakan
ayam daging)
- 44% untuk yang berasal dan kedelai yang masih mengandung kulit biji (khusus
untuk bahan pakan babi)
Secara umum bungkil kedelai mempunyai kelebihan, yaitu:
- kecernaannya tinggi
- bau sedap
- Bungkil Kelapa
Disebut pula sebagai bungkil kopra. Disebut bungkil kopra karena disebabkan
bahan baku yang diambil minyaknya adalah kopra. Kopra adalah daging kelapa
yang sudah dikeringkan sampai kadar airnya tinggal kurang dan 6% dengan
maksud agar kopra tersebut tidak rusak.
Dari 1000 butir daging kelapa akan menghasilkan sekitar 110 kg minyak dan
55 kg bungkil. Kandungan protein bungkil kelapa banya sekitar 20%, hal ini
tergantung dari kualitas kopranya dan macam peralatan yang digunakannya.
Kualitas proteinnya termasuk rendah, karena defisiensi asam amino lisin, disamping
itu juga tinggi kandungan serat kasarnya.
- Bungkil Kapok
Yang dimaksud bungkil kapok adalah bungkil dari biji kapok. Biji kapok merupakan
hasil samping dari tanaman kapok, oleh karena itu lebih tepat disebut bungkil biji
kapok. Hasil utama dan tanaman kapok adalah kapoknya sendiri yang digunakan
untuk berbagai jenis bantal tahan air. Bungkil kapok kecernaannya agak rendah,
sebab terdapatnya serat kasar di dalamnya (± 25%).
- Bungkil Kapas
Bungkil Kapas adalah bungkil dari biji kapas, oleh karena itu lebih tepat
disebut bungkil biji kapas. Biji kapas merupakan hasil samping tanaman kapas,
sedang hasil utamanya adalah serat kapasnya yang digunakan untuk berbagai
macam kebutuhan.
Ada 2 macam bungkil kapas, yaltu:
1. Bungkil dari biji kapas tanpa kulit dengan kandungan protein ± 45%.
2. Bungkil dari biji kapas bersama kulitnya dengan kandungan protein ±26%.
Sebagai sumber protein, bungkil kapas rendah kandungan asam amino sistin,
metionin dan lisin.
Dilihat dari kandungan proteinnya, bungkil kapas tanpa kulit merupakan
konsentrat protein nabati kedua setelah bungkil kedelai. Bungkil kapas terutama
digunakan sebagai suplemen protein untuk temak ruminansia, tetapi untuk ternak
non ruminansia penggunaannya dibatasi karena mengandung pigmen kuning
(gossypol) yang bersifat racun bila penggunaannya berlebihan.
Disamping itu penggunaan bungkil kapas di dalam ransum unggas dapat
mengakibatkan penurunan kualitas telur yang dihasilkan yaitu terjadinya wama
kehijau-hijauan pada yolk dan warna kemerah-merahan (pink) pada albumen. Salah
satu cara untuk menetralkan sifat racun dan gossypol adalah mencampurnya
dengan FeSO4 atau garam Fe yang lain ke dalam bungkil kapas.
3. Sumber Mineral
Mineral yang terkandung di dalam ransum ternak kadarnya relatif rendah, tetapi
keberadaannya sangat penting. Hal ini tampak dan adanya penambahan/
suplementasi mineral tertentu ke dalam ransum agar terpenuhi sesuai dengan yang
dibutuhkan temak.