Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK BELAJAR DENGAN CARA

MERANGKUM

OLEH KELOMPOK IV
KELAS : VIII - G
DAFTAR NAMA KELOMPOK :

1. M. Afif Tri F. (10)


2. M. Fatchul Huda (11)
3. M. Wahyu Mustofa (14)
4. Novareiza A. S. (19)
5. Nur Afni Amelia (20)
6. Ratih Dyah S. (25)
7. Rina Novia M. (36)
8. Salsabilla Ulfa Q. (27)
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT penyusunan modul materi Iayanan


klasikal kelas VIII oleh tim Musyawarah Bimbingan & Konseling (MGBK) SMP
kabupaten Tuban dapat terselesaikan. Bagi guru BK, adanya Iayanan kIasikaI sangat
membantu pemahaman diri peserta didik se?a optimalisasi fungsi dan peran guru BK.
Sehingga modul ini merupakan media dan sumber belajar yang membantu guru BK dan
peserta didik untuk mencapai tujuan Iayanan klasikal itu sendiri.
Penyusunan modul ini didasarkan pada analisis kebutuhan peserta didik terutama di
kelas VIII dengan mengacu SKKPD pada Panduan Operasional Penyelenggaraan
Bimbingan & Konseling (POP-BK) tahun 2016. SKKPD atau Standar Kemandirian Peserta
Didik pada tingkat SMP mencakup 10 aspek atau tugas perkembangan yaitu: Iandasan
hidup religius, Iandasan perilaku etis, kematangan emosi, kematangan intelektual,
kesa'daran tanggungjawab sosial, kesadaran gender, pengembangan pribadi, perilaku
kewirausahaan/kemandirian, perilaku ekonomis, wawasan dan kesiapan karir, dan
kematangan hubungan dengan teman sebaya.
Ucapan terimakasih kami sampaikah kepada semua pihak yang telah membantu
mulai proses penyusunan, cetak, sampai pada penerbitan dan distribusi hingga sampai di
sekoIah-sekolah di wilayah kabupaten Tuban. Tak Iupa masukan dansaran kami harapkan
untuk. Perbaikan kedepan. Akhir kata, semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

Hormat kami

Penyusun
TEKNIK BELAJAR DENGAN CARA MERANGKUM

Rangkuman ialah ringkasan sebuah teks atau nonteks fiksi ataupun nonfiksi secara singkat,
jelas, dan berurutan (kronologis). Menurut Djurhani, rangkuman ialah membuat ringkasan
tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat yang tersusun secara
proporsional.

Dengan demikian, merangkum artinya membuat catatan panjang menjadi lebih pendek
yang mana tetap memperhatikan sistematika urutan kronologis ide pokok dalam tulisan
atau lisan yang hendak di rangkum. Kegiatan merangkum mungkin sudah tidak asing lagi,
karena sejak duduk di bangsu sekolah dasar kita telah diberi tugas oleh guru untuk
membuat rangkuman suatu buku pelajaran atau merangkum cerita dan lainnya.

Namun, apakah rangkuman yang telah kita buat sudah baik atau belum???
Kelasindonesia.com memberikann langkah-langkah (cara) yang dilakukan dalam membuat
rangkuman:

1. Membaca teks asli atau mendengarkan naskah yang dibacakan. Dengan membaca
maka kita akan mengetaui informasi yang ada di dalamnya. Dalam merangkum, membaca
adalah kegiata pokok utama yang harus dilakukan sebelum membuat rangkuman.

Hal ini akan memudahkan kita untuk mengingat, memahami, dan mengerti akan isi naskah.
Sehingga akan mempermudah ketika membuat rangkuman.

2. Tentukan ide pokok pada tiap paragraf. Pada tahap kedua, setelah membaca teks atau
mendengarkan isi teks, selanjutnya ialah menentukan gagasan atau ide poko para tiap-tiap
paragraf (naskah teks) atau menentukan isi pokok dari naskah yang dibacakan.

Setelah memperoleh ide pokok, rangkuman dapat dibuat dengan mengembangkan ide
pokok dengan bahasa sendiri (bahasa yang lebih sederhana) dibanding dengan teks.
(biasanya buku-buku teks pelajaran menggunakan bahasa yang sulit dipahami).

3. Menulis rangkuman. Setelah memahami isi teks dan menentukan ide pokok, langkah
selanjutnya ialah membuat rangkuman. Ingat, rangkuman adalah ringasan, tulislah yang
menjadi teks pokok yang memang harus ditulis (ide pokok).

Pengembangan seperti pada langkah kedua dapat dilakukan untuk memperjelas ide pokok.
Rangkuman disusun secara kronologis.

4. Membaca kembali rangkuman yang telah dibuat. setelah selesai membuat


rangkuman, maka bacalah kembali rangkuman yang telah dibuat. hal ini untuk
mengantisipasi adanya ide pokok atau informasi penting lainnya yang belum ditulis.
3 METODE TEPAT MERANGKUM PELAJARAN DEMI PEMAHAMAN YANG
LEBIH OPTIMAL

Tahukah Anda bahwa merangkum pelajaran bisa membantu menjaga ingatan akan
pelajaran yang diberikan? Daripada hanya mengobrol atau bermain ponsel di dalam kelas,
alangkah lebih bermanfaat bila kita merangkum pelajaran yang sedang dijelaskan
guru/dosen. Ketika merangkum, otak akan berusaha memahami materi lalu mengubahnya
ke dalam kata-kata kita sendiri dan menuliskannya. Dengan melakukan kegiatan ini, otak
akan lebih lama menyimpan memori.
Saat ini membuat rangkuman bisa dengan kertas ataupun gawai, tergantung kenyamanan
dan kebiasaan masing-masing. Banyak hal yang biasanya ditulis saat merangkum pelajaran.
Misalnya saja definisi istilah, penjelasan konsep atau contoh penyelesaian soal. Terkadang
juga kita mencatat perkataan guru yang penting untuk bahan ujian. Dengan isi rangkuman
yang sebanyak itu, bagaimana cara membuat catatan kita rapi dan nyaman dibaca?
Ada beberapa cara yang bisa digunakan agar rangkuman kita efisien, lengkap dan nyaman
untuk dibaca kembali di kemudian hari. Di bawah ini akan kita bahas 3 metode dalam
merangkum pelajaran. Yuk simak penjelasannya!

Metode Outline (Garis Besar)

Metode Outline (Garis Besar)-maribelajar.wordpress.com


Sesuai namanya, pada metode ini kita merangkum pelajaran dengan cara menuliskan secara
garis besar materi yang sedang diterangkan. Dimulai dengan judul paling awal, lalu
dipecah menjadi beberapa subjudul penting di bawahnya. Apabila dirasa kurang spesifik,
kita juga bisa menambahkan sub-subjudul di bawah subjudul. Setelah itu kita bisa
menambahkan keterangan secara lebih spesifik di bawahnya.
Misalnya materi pada pelajaran biologi dengan judul ‘Makhluk Hidup’, bisa memiliki
beberapa subjudul seperti ‘Monera’, ‘Protista’, ‘Fungi’, ‘Plantae’ dan ‘Animali’’. Lalu pada
subjudul ‘Fungi’ bisa dijelaskan karakteristiknya, cara mendapat makanan, cara
berkembang biak, dsb.
Keuntungan dari merangkum pelajaran dengan metode Outline ini adalah kita bisa
membuat rangkuman pelajaran yang ringkas, sederhana namun bisa mencakup semua
detail. Sedangkan kekurangannya, rangkuman kita akan terlihat lebih kaku dan
membosankan.

Metode Cornell

Metode Cornell-indonesiamengglobal.com
Metode ini dikembangkan tahun 1950-an oleh Prof. Walter Pauk dari Universitas Cornell.
Pada metode ini, kita akan membagi lembar kertas catatan menjadi 3 bagian (cue, notes,
summary). Bagian tengah halaman dibagi 2 kolom dengan ukuran kolom sebelah kiri lebih
kecil. Sekitar 3-4 baris paling bawah dipisahkan oleh garis horizontal untuk menuliskan
ringkasan (summary).
Pertama, tuliskan judul di baris paling atas. Untuk menulis detail catatan, pakai kolom
catatan (notes) di sebelah kanan. Catat semua gagasan penting yang dijelaskan secara
ringkas di sini. Pada kolom isyarat (cue) di sebelah kiri, kita bisa menuliskan gagasan
utama (keyword), pertanyaan yang masih perlu dicari kembali dan informasi penting
mengenai materi tersebut seperti diagram. Setelah pelajaran berakhir, segera tuliskan 1-2
kalimat ringkasan di kolom paling bawah. Ringkasan berisi refleksi dan gambaran materi
secara umum.

Metode Mind Mapping (Pemetaan Pikiran)

Metode Mind Mapping (Pemetaan Pikiran)-blogspot.com


Rangkuman pelajaran dalam bentuk mind map akan memiliki wujud seperti pohon yang
bercabang atau jaring laba-laba di sebuah kertas kosong. Mirip seperti metode outline, kita
menuliskan satu judul besar sebagai gagasan utama di tengah halaman.
Namun, alih-alih menuliskan subjudul secara linear ke bawah, kita akan membuatnya
bercabang seperti diagram pohon yang memiliki hierarki. Di tiap cabangnya, dituliskan
kata kunci penting yang menjadi inti pelajaran. Dengan begitu, kita dapat merangkum
seluruh materi hanya dalam satu lembar kertas saja dalam bentuk yang lebih kreatif dan
lebih mudah diingat.
Itulah 3 metode yang dapat digunakan untuk merangkum pelajaran. Metode mana yang
akan Anda pilih? Silakan disesuaikan dengan kebutuhan. Tiap pelajaran bisa memakai
metode yang berlainan bahkan gabungan beberapa metode sekaligus. Nah setelah tahu
metode yang tepat, jangan malas untuk merangkum ya!

Manfaat Rangkuman

Rangkuman yang telah disusun sangat bermanfaat, baik bagi si penulis maupun orang lain
(pembaca). Manfaat dari suatu rangkuman, antara lain sebagai berikut.
a. Isi teks akan mudah diingat dan dipahami.
b. Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat.
c. Membantu keperluan yang sifatnya praktis. Misalnya untuk informasi secara cepat.
d. Menggambarkan garis besar isi bacaan.

Anda mungkin juga menyukai