Anda di halaman 1dari 5

Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 19 November 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
08

Kepemimpinan merupakan hal yang paling Koperasi sebagai business entity yang
sulit dari semua tugas-tugas sosial agar mengelola sumber daya ekonomi untuk
dapat terlaksana dengan baik. Kendala menghasilkan output yang optimal rasanya
terbesarnya adalah mengetahui apa yang perlu menata efisiensi secara lebih serasi. Ini
harus dilakukan dan bagaimana bisa saja mengombinasikan lingkup efisiensi
melakukannya. Walaupun telah banyak teknis, efisiensi alokatif, efisiensi sosial dalam
penelitian mengenai kepemimpinan, suatu tatanan yang membaik (Mutis, 2004).
sebagian besar hanya mengukur dan Ini menuntut suatu kepemimpinan strategik
menggolongkan berbagai ragam tipe terkait bagaimana mendefinisikan dan
kepribadian dan "gaya" para pemimpin. menetapkan arah untuk mewujudkan tujuan
Pendekatan seperti ini bisa dipastikan gagal koperasi tersebut. (School & Sherwood,
karena tiap pemimpin pada dasarnya adalah 2014).
berbeda. Dan jauh lebih parah lagi, fokus
psikologis pada karakter individual Untuk itulah dalam tulisan ini akan
mengacaukan fakta fundamental bahwa melanjutkan pembahasan pilar ke-3 dalam
kepemimpinan bukanlah suatu tindakan yang Pilar Pengelolalaan Koperasi (Peraga 1),
berdiri sendiri. Hal yang penting ialah Kepemimpinan Strategik (Strategic
kapasitas kepemimpinan secara keseluruhan Leadership) yang akan menekankan pada
dalam organisasi di semua tingkatan bagaimana perangkat koperasi memahami
manajerial. (O’toole, 2003) dan memfasilitasi pencapaian tujuan koperasi
yang ditetapkan bersama.

Peraga 1
Pilar Pengelolaan Koperasi
Sumber diolah dari Marilyn School & Art Sherwood. Four Pillars
of Cooperative Governance. 2014. From Cooperative Grocer

 https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 ibnu.khayath@gmail.com
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 19 November 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
08

KEPEMIMPINAN STRATEGIK KOPERASI


(Cooperative Strategic Leadership)

Setiap perangkat koperasi memegang dengan prinsip-prinsip dasar


peranan penting dalam perumusan dan koperasi]
perwujudan strategi koperasi dalam
menghadapi dan memenangkan tantangan Tahap awal untuk mampu berpikir strategik
dan persaingan yang keras terjadi masa kini. adalah mampu menanyakan pertanyaan yang
Ini memang tidaklah mudah tetapi akan “tepat” sebagaimana diungkapkan oleh
menjadi kekuatan besar jika potensi yang Tovstiga (2013):
dimiliki dapat disesuaikan dan diselaraskan, Asking the “right” questions is an
dengan menarik partisipasi tersebut maju integral element of strategic thinking
dari depan, bukan mendorong maju dari Strategic thinking is supported by
belakang. critical-reflective processes (such as
critical inquiry, reflection, dan
Untuk itulah diperlukan Kepemimpinan dialogue) and complex cognitive
Strategik Koperasi (Cooperative Strategic functions such as conceptual,
Leadership) untuk meramu dan meracik intuitive, and creative thinking. The
setiap potensi dari partisipasi yang diberikan purpose of strategic thingking is to
dari setiap perangkat agar benar-benar support the process of generating
bermanfaat yang dapat membuka jalan bagi suitable strategic response to the
masa depan yang baik bagi koperasi, strategic challenge that vokep its
sebagaimana Art Sherwood (2011) necessity in the first place.
menjelaskan:
Cooperative Strategic Leadership [Mengajukan pertanyaan yang
(CSL) is defined as the ability to think “tepat” adalah elemen yang menyatu
strategically and thus anticipate, dalam pemikiran strategik Pemikiran
envision, maintain flexibility and strategik didukung oleh proses
work with others to provide direction refleksi kritis (seperti pemeriksaan
and facilitate changes that will create cermat, refleksi, dan dialog) dan
a viable future for the organization fungsi kognitif yang kompleks
consistent with cooperative seperti pemikiran konseptual, intuisi,
principles. dan pemikiran kreatif. Tujuan
pemikiran strategik adalah untuk
[Kepemimpinan Strategik Koperasi mendukung proses yang
didefisinikan sebagai suatu menghasilkan respon tepat sesuai
kemampuan berpikir strategik dalam dengan tantangan tepat yang
mengantisipasi, membayangkan, memang menjadi prioritas
mengelola fleksibilitas dan bekerja kebutuhan]
bersama untuk memberikan arah dan
memfasilitasi perubahan dimana Untuk dapat menanyakan pertanyaan level
akan membuka jalan masa depan tinggi yang tepat (high-level strategic
yang layak bagi organisasi sesuai questions “right”) ada tiga langkah yang
dapat dilakukan (Tovtiga, 2013):

 https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 ibnu.khayath@gmail.com
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 19 November 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
08

1. Melakukan pemantauan lingkungan oleh para pengurus dan pengawas


eksternal secara kontinu. sebagai tujuan yang ingin dicapai.
Ini akan membawa ke arah yang lebih 2. Perencanaan (Planning)
cepat dalam suatu kompetisi yang Pengurus dan Pengawas kemudian
terjadi. Pengetahuan minimal yang menyusun secara bersama-sama
terkait politik, ekonomi, sosial, teknologi, rencana-rencana dalam mewujudkan
lingkungan dan hukum akan selalu Arah Strategik yang telah ditetapkan. Ini
menjadi langkah awal untuk memulai. harus diuraikan dan dapat diukur dengan
Dengan mengetahui perubahan yang jelas sebagai pelaksanaan dari
terjadi akan memicu pertanyaan akuntabilitas koperasi.
strategik: apa yang terjadi dan mengapa? 3. Pelaksanaan (Action)
2. Mencermati perubahan kondisi terhadap Semua rencana yang disusun kemudian
strategik internal yang relevan. dilaksanakan, dengan tetap menjaga
Suatu perubahan pasti ada yang akan komunikasi secara transaparan.
berdampak pada kemampuan organisasi 4. Pemantauan Kinerja (Performance
untuk bersaing. Melakukan beberapa Monitoring)
perubahan relevan akan membawa Peran Pengawas sangat penting dalam
dampak menyeluruh terhadap posisi fase ini untuk menjaga agar koperasi
kompetisi organisasi. tetap di jalur yang telah ditetapkan.
3. Menggali respon yang sesuai di sebagian 5. Pengumpulan Pengetahuan (Knowledge
organisasi atas perubahan kondisi Pool)
kompetisi. Informasi terkini merupakan hal penting
Ketika suatu perubahan strategik relevan yang harus diketahui sebagai bagian dari
dilakukan tentu membutuhkan respon pembelajaran Pengumpulan Informasi
yang tepat. Terlebih bila itu terjadi penting dilakukan secara berkala untuk
karena faktor eksternal yang secara memastikan setiap insan koperasi paham
umum tidak dapat dibendung. dengan perubahan situasi yang terjadi.
6. Pembahasan Strategik (Strategic
Dengan menemukan pertanyaan yang tepat Coversations)
di awal pemikiran akan mempermudah Dari Pengumpulan Pengetahuan tentu
langkah selanjutnya dalam menentukan akan terdapat hal yang mungkin
langkah-langkah di kemudian hari. Untuk berdampak terhadap kehidupan
mempermudah pemahaman maka Sherwood koperasi. Tentu tidak semua informasi
(2015) menawarkan sebuah model CSL harus diantisipasi, perlu dipilih dan
(Peraga 2) yang terdiri dari: dipilah sesuai dengan pertimbangan
1. Arah Strategik (Strategic Direction) kondisi sumber daya koperasi. Ini
Rapat Anggota menentukan suatu arah mungkin dapat mengubah arah strategik
strategik utama yang ingin dicapai oleh yang dapat dijadikan usulan dalam Rapat
koperasi. Ini kemudian diterjemahkan Anggota nantinya.

 https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 ibnu.khayath@gmail.com
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 19 November 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
08

Peraga 2
Model Cooperative Strategic Leadership (CSL)
Sumber: Sherwood, Art. Cooperative Strategic Leadership.
Cooperative Grocer, Juli-Agustus 2011, hal. 20-23

Lebih ringkas, Richard Hughes dan Katherine keunggulan kompetitif organisasi


Beatty, sebagaimana dikutip dari Merlin secara berkelanjutan.]
Switzer (2008) untuk membangun kebiasaan
berpikir strategik melalui : Dengan demikian, suatu pemikiran strategis
the collection, interpretation, akan memperhatikan informasi yang muncul
generation, and evaluation of secara tiba-tiba, mengidentifikasikannya
information and ideas that shape an mengenai dampak yang mungkin akan
organization’s sustainable membuka peluang atau ancaman terhadap
competitive advantage. organisasi, membangun respon organisasi
untuk selalu mengambil keuntungan dari
[suatu koleksi, pemahaman, setiap potensi kesempatan yang muncul dan
kesimpulan umum dan mengantisipasi atas segala ancaman.
pengevaluasian atas informasi dan Kemampuan ini haruslah dikuasai individu
ide-ide yang akan membentuk dalam organisasi agar dapat berpikir lebih
cepat dan efektif yang kemudian akan

 https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 ibnu.khayath@gmail.com
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 19 November 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
08

menjadikan suatu keuntungan kompetitif meggunakan istilah The Butterfly Effect (Efek
bagi organisasi. Kupu-kupu), suatu perubahan kecil suatu
sistem yang memiliki dampak pada sistem
Ini penting, perubahan adalah konstan, akan yang lebih besar. Contohnya adalah internet
selalu terjadi! Kebanyakan perubahan terjadi yang hanya sebuah perubahan sistem kecil
tidak secara linier dan bahkan tidak besar. T. namun dapat mengubah bisnis dan
Irene Sanders, dikutip dari Switzer (2008) komunikasi secara global.

DAFTAR BACAAN

Marilyn School & Art Sherwood. Four Pillars of Cooperative Governance. Jan-Feb 2014. From
Cooperative Grocer.

Merlin Switzer. Strategic Thinking in Fast Growing Organization. Journal of Strategic Leadership
Vol. 1 Iss. 1, 2008. ISSN 1941-4668

Mutis, Thoby. Pengembangan Koperasi: Suatu Orientasi dari Kondisi Sosial di Indonesia.
Pengembangan Koperasi: Kumpulan Karangan. Cet. 4, Januari 2004. Jakarta: Grasindo, 1992.
ISBN 979-553-042-9

O’toole, James. Leadership A to Z: aguide for the appropriately ambitious: panduan berambisi
secara positif. Alih Bahasa, Neneng Natalina; Editor, Nurcahyo Mahanani. Jakarta: Erlangga,
2003 ISBN 979-688-832-7

Sherwood, Art. Cooperative Strategic Leadership. Cooperative Grocer, Juli-Agustus 2011, hal. 20-23

Tovstiga, George. Strategy in practice: a practitioner’s guide to strategic thinking. UK: John Wiley &
Sons, 2013. ISBN 978-1-119-12167-1

INTERNET UNTUK SEGALANYA


(Internet of Everythings)

Internet Untuk Segalanya, dalam bahasa Inggris disebut Internet of Everythings (IoT) merupakan
sebuah konsep dalam dunia komputer tentang ide konektivitas internet terhadap semua benda
fisik sehari-hari yang mempu mengidentifikasikan diri secara mandiri dengan perangkat lain.
Dengan kata lain, Internet Untuk Segalanya menggambarkan sebuah dunia dimana segala sesuatu
saling berhubungan dan berkomunikasi dalam hubungan otomatis yang menjadikan dunia fisik
sebagai satu sistem informasi yang besar. Untuk mewujudkannya, implementasi teknologi internet
untuk segalanya akan menggunakan identifikasi melalui: kode batang (barcode), kode QR (Quick
Response), atau RFID (Radio Frequency Identifity).

Sumber:
https://www.techopedia.com/definition/28247/internet-of-things-iot
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_untuk_Segala

 https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 ibnu.khayath@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai