Anda di halaman 1dari 47

MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

DENGAN BENAR DAN TEPAT DI INDUSTRI


RUMAH TANGGA PANGAN

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN


DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA
BADAN POM RI
2012
AGENDA
1 PENDAHULUAN

2 MENGENAL FUNGSI BTP PADA BAHAN PANGAN

3 MENGIDENTIFIKASI GOLONGAN, STAF, DAN KEGUNAAN BTP

4 MEMILIH BTP YANG BENAR

5 MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN AKURAT

6 PENUTUP
1 PENDAHULUAN

• BTP merupakan bahan yang lazim


digunakan masyarakat, namun
masih banyak produsen IRTP yang
kurang paham dan salah dalam
penggunaannya
• Kesalahan dalam menggunakan BTP
menyebabkan timbulnya berbagai
macam bahaya bagi kesehatan
• Produsen pangan (IRTP) perlu
mengetahui sifat dan penggunaan
BTP yang baik sesuai peraturan
MENGENAL FUNGSI BTP PADA BAHAN
2 PANGAN

Contoh:
Contoh: Kalsium
Asam klorida pada
propionat makanan
pada roti sayur dan
dan keju buah kaleng

Contoh: Contoh:
Pewarna Asam cuka
tartrazin (asetat)
pada pada
yoghurt pembuatan
acar
Mengidentifikasi Golongan, Sifat, dan
3 Kegunaan BTP

No Jenis BTP Kegunaan Contoh


1 Anti buih (anti Mencegah atau mengurangi Kalsium alginat dan
foaming agent) pembentukan buih asam lemak
2 Anti kempal (anti Mencegah pengempalan produk Aluminium silikat
caking agent) pangan pada pangan yang berbentuk
tepung atau bubuk
3 Anti oksidan (anti Mencegah kerusakan atau ketengikan Asam askorbat
oxidant) pangan akibat oksidasi pada daging, asam
sitrat pada sari
buah
4 Bahan Untuk membentuk karbonasi di Karbon dioksida
pengkarbonasi dalam pangan pada soda dan
(carbonating minuman riangan
agent)
Mengidentifikasi Golongan, Sifat, dan
3 Kegunaan BTP

No Jenis BTP Kegunaan Contoh


5 Garam pengemulsi Untuk melarutkan protein dalam keju Trikalium sitrat
(emulsifying salt) (Ket: tidak bisa dipergunakan pada (tidak digunakan
IRTP) pada IRTP)
6 Gas untuk kemasan Mempertahankan mutu pangan Karbon dioksida,
(packaging gas) dalam kemasan nitrogen
7 Humektan Menyerap kelebihan air, Gliserol, natrium
(humectant) mempertahankan kelembaban laktat
8 Pelapis (glazing Memberikan perlindungan dan efek Lilin kandella, lilin
agent) mengilap pada permukaan produk karnauba, malam
pangan (bees wax)
9 Pemanis Menimbulkan rasa manis padda Pemanis alami
(sweetener) bahan pangan (maltitol, sorbitol,),
dan pemanis
buatan (aselsulfam
aspartam, sakarin)
Mengidentifikasi Golongan, Sifat, dan
3 Kegunaan BTP

No Jenis BTP Kegunaan Contoh


10 Pembawa (carrier) BTP yang digunakan untuk Polietilen glikol,
memfasilitasi penanganan, aplikasi trietil sitrat
atau penggunaan BTP lain atau zat
gizi dalam pangan dengan cara
melarutkan, mengencerkan,
mendispersikan atau memodifikasi
secara fisik BTP lain atau zat gizi tanpa
mengubah fungsinya dan tidak
mempunyai efek teknologi pada
pangan
11 Pembentuk gel Membentuk gel Karagenan, gelatin,
(gelling agent) pektin
12 Pembuih (foaming Mempertahankan buih Gom xanthan
agent)
Mengidentifikasi Golongan, Sifat, dan
3 Kegunaan BTP

No Jenis BTP Kegunaan Contoh


13 Pengatur Mempertahankan atau meningkatkan Asam asetat
keasaman (acidity keasaman bahan pangan
regulator)
14 Pengawet Meningkatkan daya awet produk Natrium benzoat
(preservatives) pangan pada daging
15 Pengembang Meningkatkan volume adonan Amonium karbonat
(raining agent)
16 Pengemulsi Membantu pembentukan emulsi Kalsium laktat,
(emulsifying agent) gelatin, pektin
17 Pengental Meningkatkan kekentalan produk Kalsium asetat,
(thickener) pangan kalsium alginat
Mengidentifikasi Golongan, Sifat, dan
3 Kegunaan BTP

No Jenis BTP Kegunaan Contoh


18 Pengeras Mempertahankan jaringan buah dan Kalsium laktat
sayuran
19 Penguat rasa Memperkuat rasa dan aroma pada MSG
(flavor enhancer) bahan pangan
20 Peningkat volume Meningkatkan volume pangan Agar-agar, karagen
(bulking agent)
21 Penstabil Menstabilkan sistem dispersi pada Agar-agar, karagen
(stabilizer) bahan pangan
22 Peretensi warna Mempertahankan, menstabilkan, dan Magnesium
(colour retention memperkuat intensitas warna karbonat
agent)
Mengidentifikasi Golongan, Sifat, dan
3 Kegunaan BTP

No Jenis BTP Kegunaan Contoh


23 Perisa (flavouring) Memberikan rasa pada bahan pangan Perisa jeruk, teh
selain rasa manis, asam, dan asin
24 Perlakuan tepung yang ditambahkan pada tepung untuk Amonium klorida,
(flour treatment memperbaiki warna, mutu adonan, kalsium sulfat
agentI) dan atau pemanggangan, termasuk
bahan pengembang adonan,
pemucat dan pematang tepung
25 Pewarna Memperbaiki atau memberi warna Karamel,
(colouring) pada bahan pangan karotenoid,
karmosin
26 Propelan Mendorong pangan keluar dari Nitrogen, propana
(propellant) kemasan
27 Sekuestran Meningkatkan mutu pangan dengan EDTA
(sequestrant) cara mengikat ion logam
4 MEMILIH BTP YANG BENAR
4 MEMILIH BTP YANG BENAR
MEMILIH BTP YANG BENAR
4 Langkah 1 : Mencari BTP yang diinginkan dengan merujuk
aturan yang berlaku

Contoh : IRTP ingin menggunakan pewarna kuning tartrazin untuk jem dan jeli
IRTP merujuk pada Rancangan Pedoman Penggunaan BTP pada PIRT dan PJAS

Spesifikasi Pengawet Asam Sorbat


No. Kategori kategori Pangan Batas Maksimum
Pangan (mg / kg) dihitung
sebagai asam
sorbat URT
...dst ...dst ...dst ...dst
14.1.4 Minuman berbasis air
berperisa, termasuk
minuman olahraga 1 sdt peres
atau elektrolit dan untuk 2 kg
minuman berpartikel 1000
adonan
14.1.4 Minuman ringan
MEMILIH BTP YANG BENAR
4 Langkah 1 : Mencari BTP yang diinginkan dengan merujuk
aturan yang berlaku

Contoh : IRTP ingin menggunakan pewarna kuning tartrazin untuk jem dan jeli

Spesifikasi Pengawet Asam Benzoat


Batas Maksimum
No. Kategori (mg / kg) dihitung
kategori Pangan
Pangan sebagai asam URT
benzoat
14.1.4.1 Minuman berbasis air
berperisa yang 1 sdt peres
berkarbonat 400 untuk 2 kg
adonan

...dst ...dst ...dst ...dst


MEMILIH BTP YANG BENAR
4 Langkah 2 : Memilih BTP yang sesuai

Contoh : IRTP ingin menggunakan pewarna untuk jem dan jeli


Langkah 2 : Memilih BTP yang sesuai

• Dari hasil pencarian, terdapat dua macam bahan pengawet, yaitu asam
sorbat dan asam benzoat
• Batas maksimum asam benzoat (400 mg/kg) lebih kecil daripada batas
maksimum asam sorbat (1.000 mg/kg) -> pergunakanlah asam benzoat
MEMILIH BTP YANG BENAR
4 Langkah 3 : Membeli BTP yang sesuai

5
2 IDENTIFIKASI 8 KUNCI PERSYARATAN SANITASI
1
Perhatikan label dengan seksama

Label harus memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah no 69


tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan dan Peraturan
Menteri Kesehatan RI nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan
Tambahan Pangan:
 Tulisan "Bahan Tambahan Pangan" atau "Food Additive"
 Huruf M dalam lingkaran hitam dengan latar belakang
belakang putih
 Nama golongan BTP, misalnya pemanis, pengawet,
pengental, dan lain-lain.:
 Nomor pendaftaran produsen
 Nomor pendaftaran produk BTP (BPOM RI MD atau
BPOM RI ML dengan 12 digit) untuk BTP yang harus
didaftarkan
2 IDENTIFIKASI 8 KUNCI PERSYARATAN SANITASI
1
Perhatikan label dengan seksama

Label harus memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah no


69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan dan
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 033 Tahun 2012
tentang Bahan Tambahan Pangan:
 Nomor Pendaftaran Produsen BTP, kecuali untuk
sediaan pemanis dalam bentuk table top
 takaran penggunaan dalam pangan
 Nama BTP, misalnya asam askorbat atau karamel atau
kuning FCF
 Berat Bersih / isi netto,
 Nama dan Alamat Produsen
 Kode Produksi,
 Tanggal kedaluwarsa
 Komposisi unit produk campuran
2 IDENTIFIKASI 8 KUNCI PERSYARATAN SANITASI
1
Perhatikan label dengan seksama

Khusus label untuk BTP pewarna mencantumkan:


 Tulisan "Pewarna Makanan" dengan huruf besar
berwarna hijau di dalam kotak persegi panjang
berwarna hijau dan logo huruf M di dalam lingkaran
berwarna hitam
 Nama BTP disertai nomor indeksnya
(Colour Index – CI yang terdiri dari 5 digit), misalnya :
o Pewarna makanan Food Yellow No. 5, CI No. 15985
Khusus label BTP Pengawet, harus mencamtumkan:
 Tulisan pengawet makanan atau food preservatives
2 IDENTIFIKASI 8 KUNCI PERSYARATAN SANITASI
2
Beli BTP di tempat atau supplier resmi

Memiliki izin
Memiliki neraca atau timbangan yang
dikalibrasi
3
Perhatikan Kemasan

Masih bagus
Masih utuh
Bersih
Tidak sobek atau bocor
4
Jangan Mudah Tergiur Tawaran Tidak Jelas

Jangan mudah tergiur tawaran tidak jelas tanpa


label yang dipersyaratkan,
contoh:
paket bakso, paket siomay, paket mie, dan lain-lain
2 IDENTIFIKASI 8 KUNCI PERSYARATAN SANITASI
5
Simpan BTP dengan Baik

Jika BTP yang dibeli tidak habis digunakan atau harus


disimpan terlebih dahulu, maka harus disimpan dalam
tempat dan kondisi yang sesuai agar tidak terjadi
kerusakan terhadap BTP tersebut.
Kemasan BTP hendaknya ditutup rapat, dijauhkan dari
panas dan sinar matahari langsung yang dapat merusak
BTP, serta disimpan pada tempat yang kering dan
hindari penyimpanan pada tempat lembab,
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT

Cara memelihara timbangan


•Kontrol Timbangan
•->Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak
timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak
timbangan eksternal, misalkan 10 g dan 100 g.
Penyimpangan berat yang ada kemudian dicatat pada
lembar kontrol. Jika timbangan tidak dapat digunakan
sama sekali, timbangan harus segera diperbaiki pada
agen/ supplier
•Perhatiakan Cara Penanganan Timbangan
•Gunakan pada suhu yang sesuai, usahakan timbangan
berdiri dengan tegak
•Membersihkan timbangan
•Matikan timbanganketika akan dibersihkan. Bersihkan
timbangan dengan sikat, kain halus, atau kertas.
Gunakan pembersih seperti air, etanol, dan alkohol.
Sesudah dibersihkan cek kembali dengan anak
timbangan
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Menimbang BTP

Contoh 1: IRTP memilih natrium benzoat sebagai pengawet minuman ringannya


Batas Maksimum
(mg / kg)
No. Kategori dihitung
kategori Pangan
Pangan sebagai URT
asam
benzoat
14.1.4.1 Minuman berbasis air berperisa 400 1 sdt peres
yang berkarbonat untuk 2 kg
adonan

Jumlah asam benzoat yang diizinkan untuk minuman ringan yaitu


maksimum 400 mg/kg atau 400 mg Natrium Benzoat untuk
2 kg minuman ringan
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Menimbang BTP

Contoh 1: IRTP memilih asam benzoat sebagai pengawet minuman ringannya


Batas Maksimum
(mg / kg)
No. Kategori dihitung
kategori Pangan
Pangan sebagai URT
asam
benzoat
14.1.4.1 Minuman berbasis air berperisa 400 1 sdt peres
yang berkarbonat untuk 2 kg
adonan

Jika minuman ringan dibuat 150 liter (150 kg) dalam 1 (satu) batch,
penggunaan asam benzoat yang dibutuhkan paling banyak :
= 150 kg minuman ringan x 200 mg asam benzoat / kg minuman ringan
= 30.000 mg (30 g)
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Menimbang BTP

Contoh 1: IRTP memilih natrium benzoat sebagai pengawet minuman ringannya

Asam benzoat

Timbang sampai
tepat 30 g
Catatan : Jika tidak memiliki timbangan, dapat menggunakan
cara lain (melarutkan, menimbang dengan alat ukur rumah
tangga, dll – gunakan alat ukur lainnya yang tepat
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Menimbang BTP

Contoh 2: IRTP memilih karamel sebagai pewarna jeli

Batas Maksimum
No. Kategori Pangan kategori Pangan (mg / kg) URT

Jelly agar-agar
04.1.2.9 Secukupnya Secukupnya
(puding)

Jumlah karamel yang diizinkan untuk jeli adalah secukupnya, artinya


pergunakanlah karamel sebagai pewarna dengan jumlah yang sesedikit mungkin
sampai menghasilkan warna maksimal sesuai dengan karakteristik yang
diinginkan
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Menimbang BTP

Contoh 2: IRTP memilih karamel sebagai pewarna jeli

Bubuk karamel
Jelly

Pergunakan secukupnya
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Mengukur BTP

Contoh : seseorang ingin mengukur BTP sampai volume 80 ml

Tepatkan sampai angka 80


ml

Gelas Ukur
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Mengukur BTP

Contoh : IRTP ingin mengukur asam asetat untuk acar bawang merah

• Berdasarkan resep yang dimiliki salah satu IRTP, untuk membuat


1 kg acar bawang merah dibutuhkan 400 ml asam asetat 25%.
• Jika IRTP tersebut ingin membuat 2 kg acar bawang merah, asam
asetat 25% yang dibutuhkan adalah 400 ml/kg x 2 kg = 800 ml.
• Untuk itu, tuangkan asam asetat ke dalam gelas ukur sehingga
mencapai volume 800 ml

Tuang sampai
800 ml
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Menimbang di toko BTP

Contoh : IRTP ingin mengukur asam asetat untuk acar bawang merah

• Jika ingin menimbang atau mengukur di toko BTP, pastikan toko


tersebut memiliki timbangan yang sudah dikalibrasi
• Mintalah penjual BTP untuk menimbang atau mengukur
sebanyak yang dibutuhkan
• Masukkan dalam beberapa wadah atau botol (untuk persediaan)
• Setiap kali membutuhkan BTP, cukup menggunakan BTP yang
telah ditimbang atau diukur dalam wadah atau botol tersebut
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Menimbang di toko BTP

Contoh : IRTP ingin mengukur asam asetat untuk acar bawang merah

• Jika ingin menimbang atau mengukur di toko BTP, pastikan toko


tersebut memiliki timbangan yang sudah dikalibrasi
• Mintalah penjual BTP untuk menimbang atau mengukur
sebanyak yang dibutuhkan
• Masukkan dalam beberapa wadah atau botol (untuk persediaan)
• Setiap kali membutuhkan BTP, cukup menggunakan BTP yang
telah ditimbang atau diukur dalam wadah atau botol tersebut
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Melarutkan BTP
1
Melarutkan BTP padat

• Langkah ini dilakukan jika stok BTP yang kita miliki telah diukur
sebelumnya (telah diketahui bobotnya) dan ternyata jumlahnya lebih
besar daripada yang dibutuhkan serta IRTP tidak memiliki timbangan
• Pergunakanlah rumus:

• Volume yang dibutuhkan = Massa yang dibutuhkan x Volume larutan


Massa yang dilarutkan
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Melarutkan BTP
1
Melarutkan BTP padat

Contoh :IRTP ingin menggunakan BTP tartrazin sebanyak 7 g untuk


memproduksi 100 kg jeli. Namun, yang tersedia adalah satu sachet BTP
tartrazin dengan isi 10 g. Apa yang harus dilakukan?

1. Pertama, larutkan 10 g BTP tersebut ke dalam air (Volume air yang


dilarutkan tergantung pada ukuran gelas ukur yang tersedia)
-Sebagai contoh, gelas ukur yang tersedia memiliki volume 50 ml.
Kemudian, 10 g BTP tartrazin tersebut pun dilarutkan ke dalam 50 ml
air
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Melarutkan BTP
1
Melarutkan BTP padat

Contoh :IRTP ingin menggunakan BTP tartrazin sebanyak 7 g untuk


memproduksi 100 kg jeli. Namun, yang tersedia adalah satu sachet BTP
tartrazin dengan isi 10 g. Apa yang harus dilakukan?

2. Masukkan data
- Dari hasil pelarutan, diperoleh data berikut:
Volume larutan = 50 ml
Massa yang dibutuhkan = 7 gram
Massa yang dilarutkan = 10 gram
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Melarutkan BTP
1
Melarutkan BTP padat

Contoh :IRTP ingin menggunakan BTP tartrazin sebanyak 7 g untuk


memproduksi 100 kg jeli. Namun, yang tersedia adalah satu sachet BTP
tartrazin dengan isi 10 g. Apa yang harus dilakukan?

3. Masukkan rumus
- Volume yang dibutuhkan = Massa yang dibutuhkan x Volume larutan
Massa yang dilarutkan

- Volume yang dibutuhkan = 7 g x 50 ml = 35 ml


10 g

- Jadi, dengan menggunakan gelas ukur tuangkan 35 ml larutan tartrazin


ke dalam 100 kg adonan jeli
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Melarutkan BTP
1
Melarutkan BTP cair

• Langkah ini dilakukan untuk melarutkan BTP cair yang telah diketahui
konsentrasinya
• Pergunakanlah rumus:
Konsentrasi 1 x Volume 1 = Konsentrasi 2 x Volume 2
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Melarutkan BTP
1
Melarutkan BTP cair

• contoh : seseorang memiliki asam asetat 25 persen. Padahal,


berdasarkan perhitungan resep yang ia miliki, asam asetat yang
dibutuhkan adalah asam asetat 10% sebanyak 100 ml. Apa yang harus
dilakukan?
1. Berdasarkan kondisi di atas, dapat diperoleh data berikut :
 Konsentrasi asam asetat 1 = 25 %
 Konsentrasi asam asetat 2 = 10%
 Volume asam asetat 2 = 100 ml
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Melarutkan BTP
1
Melarutkan BTP cair

• contoh : seseorang memiliki asam asetat 25 persen. Padahal,


berdasarkan perhitungan resep yang ia miliki, asam asetat yang
dibutuhkan adalah asam asetat 10% sebanyak 100 ml. Apa yang harus
dilakukan?
2. Masukkan ke dalam rumus:
Konsentrasi 1 x Volume 1 = Konsentrasi 2 x Volume 2
25% x Volume 1 = 10% x 100 ml
Volume 1 = (10% : 25%) x 100 ml = 40 ml
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Melarutkan BTP
1
Melarutkan BTP cair

• contoh : seseorang memiliki asam asetat 25 persen. Padahal,


berdasarkan perhitungan resep yang ia miliki, asam asetat yang
dibutuhkan adalah asam asetat 10% sebanyak 100 ml. Apa yang harus
dilakukan?
3. Dengan demikian, ambillah asam asetat 25% sebanyak 40 ml
menggunakan gelas ukur. Asam asetat ini kemudian dilarutkan menjadi
100 ml asam asetat 10% dengan cara menambahkan air sebanyak 60 ml.

Tuang sampai
+ 60
40 ml ml air
Asam asetat
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – Menggunakan Ukuran Rumah
Tangga
4. Menggunakan Ukuran Rumah Tangga (URT)

Bahan Pangan Bahan Pangan


Padatan Cairan
• Sendok • Gelas (gls)
makan (sdm) • Cangkir (ckr)
• Sendok teh dengan
(sdt) ukuran
tertentu
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT

4. Menggunakan Ukuran Rumah Tangga (URT)

a.) Mengalibrasi alat ukur rumah tangga


Dilakukan dengan cara membawa alat ukur rumah tangga (misalnya,
cangkir atau sendok makan) ke supplier BTP terdekat dan melakukan
pengukuran berapa kapasitas volume atau massa alat ukur rumah
tangga tersebut

b.) Menggunakan referensi resmi takaran alat ukur rumah tangga


Tidak seakurat metode kalibrasi
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT

Contoh: IRTP ingin menggunakan pengawet asam benzoat pada minuman ringan
Batas Maksimum
(mg / kg)
No. Kategori dihitung
kategori Pangan
Pangan sebagai URT
asam
benzoat
14.1.4.1 Minuman berbasis air berperisa 400 1 sdt peres
yang berkarbonat untuk 2 kg
adonan

Dapat dilihat bahwa jumlah URT (Ukuran Rumah Tangga) maksimal yang
dapat digunakan adalah 1 sendok teh peres untuk 2 kg adonan minuman
ringan
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT

Contoh: IRTP ingin menggunakan pengawet asam benzoat pada minuman ringan

Dengan demikian, jika ingin membuat 10 kg minuman ringan, jumlah asam


benzoat yang dibutuhkan adalah = 1 sendok teh peres / 2 kg adonan X 10 kg
adonan = 5 sendok teh peres

catatan : Metode ini memungkinkan terjadinya perbedaan antara IRTP


dikarenakan berbedanya ukuran sendok teh yang digunakan. Disarankan
untuk menggunakan metode kalibrasi terlebih dahulu
MENGGUNAKAN BTP DENGAN TEPAT DAN
5 AKURAT – BTP dengan batas “secukupnya”

• Definisi dari “secukupnya” adalah BTP


harus digunakan dalam jumlah yang
sesedikit mungkin untuk menghasilkan
karakteristik yang diinginkan.
• sebagai contoh, pengasam asam asetat
merupakan BTP yang memiliki batas
maksimum secukupnya. Asam asetat ini
harus ditambahkan sesedikit mungkin
sampai dihasilkan rasa yang diinginkan.
• Penambahan yang berlebihan justru
menjadi tidak ekonomis dan dapat
mengakibatkan terlalu asamnya
makanan yang dihasilkan
6 PENUTUP
• BTP ibarat pisau bermata dua, jika dapat digunakan dengan
benar dan tepat dapat mendatangkan manfaat bagi berbagai
pihak.
• Sebaliknya jika penggunaan BTP tidak benar dan tidak tepat,
maka.akan mendatangkan risiko bahaya bagi konsumen dan /
atau masyarakat, dan pada akhirnya akan mendatangkan
kerugian bagi berbagai pihak , termasuk industri pangan, tidak
terkecuali IRTP
• Oleh sebab itu, produsen pangan perlu mengetahui dengan baik
jenis BTP yang diijinkan dan aturan penggunaannya, termasuk
bagaimana cara menggunakan BTP dengan benar dan tepat.
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

AMANKAN
AMANKAN PANGAN
PANGAN
dan
dan
BEBASKAN
BEBASKAN PRODUK
PRODUK
dari
dari
BAHAN
BAHAN BERBAHAYA
BERBAHAYA

BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA


Terima kasih

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Dan Bahan Berbahaya
Badan POM RI
2012
Jalan Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat 10560
Telp/Fax : 021-42878701; 021-42875738
Email : surveilanpangan@pom.go.id, foodstarpom@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai