Laporan Praktikum Mikrobiologi Dasar
Laporan Praktikum Mikrobiologi Dasar
ACARA I
PENGENALAN ALAT
Disusun Oleh
Kelompok IV
Syarah Meiga E. PT/6214
Masdar PT/6221
Bernadetha Ana M. PT/6224
Moh. Sofi’ul A. PT/6266
Ershanti Meifrila W. PT/6326
Dini Dwi L. PT/6384
Tujuan
Tujuan dari praktikum pengenalan alat adalah untuk mengetahui
alat-alat yang digunakan dalam penanaman jamur, bakteri, dan medium,
serta mengetahui semua alat yang digunakan dalam penelitian bidang
mikrobiologi.
Tinjauan Pustaka
Laboratorium, seperti layaknya tempat bekerja harus dapat
memberikan kenyamanan, kesehatan dan keamanan kepada semua
orang yang bekerja didalamnya, termasuk pengelola laboratorium itu
sendiri. Perlu adanya studi kelayakan mengenai perencanaan dalam
merancang laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur
pengoperasian baku yang memerhatikan kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) dilaboratorium. Adanya ventilasi dan perlengkapan pelindung
yang berfungsi baik, adanya penataan dan pengelolaan bahan kimia dan
peralatan laboratorium, serta adanya prosedur pengolahan limbah
laboratorium merupakan contoh dari penerapan K3 di laboratorium (Day &
Underwood, 1998).
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu harus mengenal
atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan
praktikum tersebut. Tujuannya adalah untuk mempermudah kita dalam
melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium
dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting
untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata
bersih, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis
mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik.
Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen
panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).
Menurut Walton (1998), praktikan wajib mengenal dan memahami
cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium saat
praktikum. Tujuannya adalah untuk menghindari kecelakaan dan bahaya,
serta memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, sehingga
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. Menurut
Imamkhasani (2000), pengenalan alat meliputi macam-macam alat,
mengetahui nama-nama alat, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja
alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan
yang berbeda satu sama lain dan memiliki fungsi yang sangat spesifik.
Umumnya peralatan yang digunakan untuk percobaan-percobaan di
laboratorium terbuat dari gelas.
Menurut Dwidjoseputro (2003), mikrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam
mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau
cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala
laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun
karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang akan
digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat-alat yang
berhubungan dengan penelitian unutk memudahkan dalam melakukan
penelitian. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam
keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu
adanya pengetahuan tentang cara-cara atau teknik sterilisasi, sebab alat-
alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda. Menurut
Sumadji (2005), penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan
dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat
menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan
kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat
digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.
Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter, seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dsb.
Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi
tambahan “graph” seperti thermograph, barograph. Berdasarkan uraian
tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai
kegunaan alat dan menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Berdasarkan penggunaannya, ada alat-alat yang bersifat
umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan
untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak
digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Rohman,1998).
Pada laboratorium mikrobiologi ada beberapa alat yang umum
digunakan dan harus dikenal serta diketahui cara penggunaannya, antara
lain autoklaf, kaca penutup, oven, mikroskop medan terang, kulkas, pipet
tetes dan pipet serologis, cawan petri, gelas ukur, tabung reaksi, neraca
analitik, ose, inkubator, lampu spiritus, shaker, beaker gelas, penangas air,
hot plate, stirrer, labu erlenmeyer, colony counter, kaca obyek biasa,
haemasitometer, kaca obyek cekung, laminar air flow (Millati, 2010).
Materi dan Metode
Materi
Materi yang digunakan pada praktikum kali ini adalah erlenmeyer,
tabung reaksi, cawan petri, pembakar spirtus, ose jarum, ose cincin,
spreadder, vortex, pipet, quebec qolony counter, mikroskop, timbangan
analitik, lemari asam, stirer, laminar kabinet, shaker, inkubator, autoklaf,
dan spektofotometer
Metode
Alat-alat yang ada di laboratorium mikrobiologi diamati, kemudian
difoto.
Hasil dan Pembahasan
Quebec qolony counter. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghitung
jumlah koloni mikroba. Cara kerjanya adalah kabel power dihubungkan ke
sumber listrik, kemudian tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai
lampu menyala dan stabil, lalu cawan petri diletakkan dengan posisi
terbalik, kemudian tombol set ditekan agar angka pada display
menunjukkan angka 0. Jumlah koloni mikroba dihitung dengan menekan
koloni yang terlihat. Jumlah yang tertera pada display menunjukkan
jumlah koloni yang telah dihitung (Dahlia, 2011).