RPP Peluang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 1 Natar

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : XI (sebelas) IPS
Semester : 1 (Satu)
Tahun ajaran : 2011/2012
A. Standar Kompetensi :
2. Menggunakan kaidah pencacahan untuk menentuka peluang suatu kejadian
dan penafsirannya.
B. Kompetensi Dasar :
2.1 Menggunakan sifat dan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam
pemecahan masalah
C. Indikator :
Menyusun dan menggunakan aturan perkalian
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menyusun dan menggunakan aturan perkalian
 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
E. Materi Ajar
A. Perinsip dasar mencacah
Jika ada k pilihan dengan masing-masing pilihan memiliki hasil n1,n2,n3,.... nk
yang berbeda,banyak hasilberbeda yang mungkin dari k pilihan tersebut secara
berurutan diberikan oleh hasil kali berikut
n1 X n2 x n3 x,.... x nk
Dalam kaidah pencacahan,banyak cara yang mungkin terjadi dari sebuah
percobaan dapat ditentukan dengan memakain salah satu atau gabungan dari
metode sebagai berikut:
1. Aturan pengisian tempat yang tersedia
2. Permutasi
3. Kombinasi
Untuk memahami kaidah pencacahan dengan menggunakan aturan pengisian
tempatbyang tersedia,perhatikan contoh soal berikut:
 Misalkan tersedia dua buah celana masing bewarna hitam dan biru.serta tiga
buah baju masing-masing berwarna kuning,merah dan putih berapakah banyak
pasang warna baju dan celana yang dapat disusun?
Jawab :
Untuk menjawab soal diatas dapat diselesaikan dengan diagram pohon dan
tabel silang
 Diagram pohon
Warna celana Warna baju Pasangan warna
k (kuning) (b, k)
b (biru) m (merah) (b, m)
p (putih) (b, p)
k (kuning) (h, k)
h (hitam) m (merah) (h, m)
p (putih) (h, p)
 Tabel silang
Warna baju
k (kuning) m (merah) P (putih)
Warna celana
b ( biru) (b,k) (b,m) (b,p)
h (hitam) (h,k) (h,m) (h,p)
Contoh :
1 . Siswa kelas Xl pada sebuah SMA akan didata tentang jenis kelamin(laki-
laki,perempuan),warna kulit(puti,hitam,sawo mateng),pekerjaan orang
tua(pegawai negeri,pedagang,pegawai swasta,petani)
Berapa banyak cara yang mungkin terbentuk untuk menyusun data jenis
kelamin,warna kulit dan pekerjaan orang tua dari siswa-siswia tersebut?
Jawab :
Jenis kelamin dapat dipilih dengan 2 cara
Warna kulit dapat dipilih dengan 3 cara
Pekerjaan orang tua dapt dipilih dengan 5 cara
Seluruhnya ada 2 x 3 x 4 = 30 cara
1. Misalnya andikaakan pergi kekota A ke kota C dan kembali ke kota A harus

melalui kota B.ari kota A ke kota B ada 3 jalan dan dari kota B ke kota C ada 2
jalan.berapa banyaknya pilihan jalan yang dapat kita pilih?
Jawab :
A B C
3 x 2 x 2 x 3 = 36
F. Metode Pembelajaran
 ekspositori,
 tanya jawab,
 pemberian tugas.
G. Langkah-langkah Kegiatan
URAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
A. Pendahuluan : 2 JP
- Doa dan mengucap salam (10 menit)
- Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- - Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
- pentingnya mempelajari materi ini.
B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
kegiatan eksplorasi, guru: 70 menit
 menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi kaidah
pecacahan dan contoh – contoh soalnya.
 menanyakan kepada Peserta didik tentang pemahaman
pengertian kaidah pencacahan.
 melibatkan peserta didik secara aktif dengan cara
mengerjakan soal – soal kaidah pencacahan yang diberikan
didepan kelas.
 Elaborasi
kegiatan elaborasi, guru:
 memfasilitasi peserta didik mengerjakan soal-soal yang
diberiakan.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal dalam buku paket
mengenai kaidah pencacahan.
 Konfirmasi
Kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan tentang soal-
soal yang diberikan
 memberikan hadiah atau penghargaan kepada siswa yang
dapat mengerjakan soal dengan memberikan nilai plus.
C. Kegiatan Akhir (10 menit)
kegiatan penutup, guru:

Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah sebagai bahan
pembelajaran.
H. Alat dan Sumber Belajar

Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika Kelas Xl program IPS
- Buku Lks.
Alat :
- spidol,penghapus
I. Penilaian Hasil Belajar

Jenis:
 Kuiz
 Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulangan
J. Instrumen penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian
Teknik Bentuk
Kompetensi Instrumen/ Soal
Penilaian Instrumen
 menggunakan sifat – Tes tertulis Tes uraian 1. jalaur penerbangan sebuah
sifat dan aturan pesawat udara dari bali ke
perkalian jakarta dapat melalaui 3
jalur,dari jakarta ke medan
dapat melalui 2 jalur,berapa
banyak pilihan jalur yang
dapat dipilih untuk
penebangan bali ke medan....
2. misalkan rina memiliki sepatu

yang berwarna coklat dan
merah,serta memiliki 4 buah
baju yang berwarna
hijau,krem,kuning dan
hitam,rina ingn memasangkan
sepatu dan bajunya.berapa
banyak pasang sepatu dan baju
yang dapat disusun.....
3. sebuah organisasiterdiri atas 8

anggota putra dan 7 anggota
putri.akan terpilih 2 orang
pengurus yang terdiri dari 1
orang anggota putra da 1
anggota putri.berapa banyak
cara untuk memilih pengurus
dalam organisasi itu....
4. Diketahui ada 2 buku dalam

bahasa jepang,4 buku bahasa
inggris,3 buku dalam bahasa
indonesia.tentukan
kemungkinan mengambil 2
buku.....
5. Disediakan 6 angka :1,3,4,5,7,

dan 8.tentukan banyaknya
bilangan yang dapat dibuat
dari 3 angka ....
Mengetahui Natar, oktober 2011
Guru Mata Pelajaran praktikan
Dra.SITI NURJANAH ROMAILIS EFENTI
NIP :19590117 1988032 001 NPM.08130291
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar
Drs. Suwarlan, M.MPd

NIP. 19610503 198902 1 002
(RPP)

Kelas : XI (sebelas)
Semester : 1 (Satu)
2. Menggunakan kaidah pencacahan untuk menentukan peluang suatu kejadian
dan penafsirannya.
2.1 Menggunakan sifat dan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam
pemecahan masalah
C. Indikator :
menyusun aturan permutasi dan menggunakan aturan permutasi
Siswa mampu menggunakan aturan permutasi

Tekun ( diligence )
E. Materi Ajar
B. Permutasi
a. Faktorial dari bilangan asli
Definisi faktorial adalah :
Untuk setiap bilangan asli n, didefinisikan:
n! = 1 x 2 x 3 x… x (n-2) x (n-1) x n
lambang atau notasi n ! dibaca sebagai n factorial
catatan :
1! = 1 dam 0! = 1
Dengan menggunakan definisi tersebut,factorial suatu bilangan asli dapat
ditentukan :
Contoh :
1. 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
2. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
3. (6! – 3!) = (6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1) – (3 x 2 x 1) = 720 – 6 = 714
b. Permutasi dari unsure-unsur yang berbeda
Definisi permutasi :
Permutasi r unsur yang diambil dari unsure yang tersedia (tiap unsure itu
berbeda)adalah susunan dari r unsur itu dalam suatu urutan ( r ≤ n ).
Permutasi disimbolkan dengan :
nPr
c. permutasi yang memuat benerapa unsur yang sama
contoh:
1. berapa banyak permutasi 3 huruf yang diambil dari huruf – huruf A,A,
dan B?
Jawab :
Unsur yang tersedia ada 3 dan unsure yang sam ada 2 unsur,jadi dapat
dicari permutasinya:
𝑛!
p =
n r
𝑟!
3! (3 𝑥 2 𝑥 1)
= 2! = =3
(2 𝑥 1)
2. berapa banyak susunan huruf yang dapat dibentuk dari huruf PALANG?
Jawab :
6! (6 𝑥 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥 1)
P = 2! = = 6 x 5 x 4 = 360
(2 𝑥 1)
d. permutasi siklis
permutasi siklis adalah penempatan unsur – unsure dengan cara melingkar.
Rumus permutasi siklis:
Psiklis = (n – 1)
contoh :
missalkan ada 4 orang anak A,B,C, dan D menempat kursi yang mengelilingi
sebuah meja bundar.berap banyak susunan yang dapat terjadi ?
jawab :
B C
Psiklis = (4 – 1)! = 3! = 1 x 2 x 3 = 6
 ekspositori,
 tanya jawab,
B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
 menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi permutasi
dan contoh – contoh soalnya.
pengertian permutasi
mengerjakan soal – soal permutasi yang diberikan didepan
kelas.
 Elaborasi
diberiakan.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal dalam buku paket
mengenai permutasi
 Konfirmasi
soal yang diberikan

pembelajaran.

Sumber :
- Buku Lks.
Alat :
Spidol , penghapus

Jenis:
 Kuiz
 Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulangan
Penilaian
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
 menggunakan aturan Tes tertulis Tes uraian 1 . hitunglah permutasi –
dan sifa-sifat permutasi berikut :
permutasi a. 6P2
b. 9P7
2 . misalkan ada 6 orang anak

P,Q,R,S,T, dan U duduk
secara melingkar.berapakah
permutasi siklisnya?
3.hitunglah banyak permutasi
siklis,jika unsur-unsur yang
tersedia 8 unsur yang
berlainan ?
4. sebuah gelang memiliki 5 buah
permata yang berbeda.kelima
buah permata itu ditempatkan
pada keliling gelang.berapa
banyak susunan permata yang
dapat terjadi?
5. berapa banyak susunan huruf
yang dapat disusun dari huruf-
huruf berikut ini secara
berdampingan...
a. JAKARTA
b. MINIMUM
NIP :19590117 1988032 001 NPM.08130263
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar

NIP. 19610503 198902 1 002
(RPP)

Semester : 1 (Satu)
dan penafsirannya.
2.1 Menggunakan sifat dan aturan perkalian, permutasi, dan
kombinasi dalam pemecahan masalah
C. Indikator :
menyusun aturan kombinasi dan menggunakan aturan kombinasi
Siswa mampu menggunakan aturan kombinasi

Tekun ( diligence )
E. Materi Ajar
C. kombinasi
Definisi kombinasi adalah kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang
tersedia (tiap unsur yang berbeda) adalah suatu pilihan dari unsur tanpa
memperhatikan urutannya (r ≤ n).
Lambang dan rumus kombinasi adalah :
𝒏!
nCr dan rumusnya nCr = 𝒓!(𝒏−𝒓)!
 Misalkan dari 3 huruf A,B dan C akn diambil 2 huruf yang tanpa
memperhatikan urutannya,oleh karena urutannya tidak diperhatikan,maka
susunann AB = BA,susunaan AC = CA,dan susunan BC = CB.dengan
demikian hanya terdapat 3 pilihan saja.
Contoh:
2. hitunglah kombinasi – kombinasi berikut ini:
a). 5C2 b). 12C7
jawab :
5! 5! (5 𝑥 4𝑥 3 𝑥 2 𝑥 1)
5C2 = = = (2 𝑥 1)(3 𝑥 2 𝑥 1)
= 10
2!(5−2)! 2!3!
12! (12 𝑥 11 𝑥 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7!)

12C7 = = = 792
7!(12−7)! 7!(5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥 1)
2 . tiga buah huruf diambil dari huruf – huruf PRODUKSI.berapa banyak
cara memili 3 huruf itu jika urutan hurufnya tidak ditentukan?
Jawab :
8! 8! (8 𝑥 7 𝑥 6 𝑥 5!)
8C3 = = = = 56
3!(8−3) 3!5! (3 𝑥 2 𝑥 1 )5!
Jadi banyaknya cara mmemilih 3 huruf dari PRODUKSI ada 56 macam.
3.Hitunglah nilai n dari nC4 = n2 – 2n
Jawab :
𝑛! 𝑛 𝑥 (𝑛−1)𝑥 (𝑛−2)𝑥 (𝑛−3) 𝑛 𝑥 (𝑛−1)𝑥 (𝑛−2)𝑥 (𝑛−3)

nC4 = = =
4!(𝑛−4)! 1 𝑥 2 𝑥 3𝑥 4 24
nC4 = n2 – 2n
𝑛 𝑥 (𝑛−1)𝑥 (𝑛−2)𝑥 (𝑛−3)

= n(n-2)
24
(𝑛−1)𝑥 (𝑛−2)
= 1 → 𝑛2 - 4n + 3 = 24
24
n2 -4n -21 = 0
(n-7)(n+3) = 0
n = 7 dan n = -3
 ekspositori,
 tanya jawab,
B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
 menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi kombinasi
dan contoh – contoh soalnya.
pengertian kombinasi.
mengerjakan soal – soal kombinasi yang diberikan didepan
kelas.
 Elaborasi
diberiakan.
mengenai kombinasi.
 Konfirmasi
soal yang diberikan

pembelajaran.
Sumber :
- Buku Lks.
Alat :
Spidol , penghapus

Jenis:
 Kuiz
 Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulangan
J. instrumen penilaian
Penilaian
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
 menggunakan aturan Tes tertulis Tes uraian 1. hitunglah kombinasi-
dan sifa-sifat kombinasi berikut ini :
kombinasi a. 7C5
b. 9C10
2. Hitunglah nilai n dari

nC2 = 4n +5.....
3. Sebuah pabrik tekstil akan
membuat warna campuran
yang terbentuk dari 3 warna
dasar.jika tersedia 6 warna
dasar yang berlainan,berapa
banyak warna campuran
yangb dapt dibuat...
4. Kelompok belajar yang terdiri
6 orang anggota akan dipisah
menjadi 2 grup brapa banyak
cara membuat grup itu jika
ndengan syarat grup yang
petama terdiri dari 4 orang dan
grup yang kedua terdiri dari 2
orang...
5. Dalam perlombaan bulu
tangkisc ada 8 orang putra
dan 6 orang putri .berapa
banyak pasangn ganda
campuran yang dapt
dibentuk...
NIP :19590117 1988032 001 NPM:08130263
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar
Drs. Suwarlan, M.MP

NIP. 19610503 198902 1 002
(RPP)

Semester : 1 (Satu)
dan penafsirannya.
2.2 Menentukan ruang sampel suatu percobaan
C. Indikator :
- Menentukan banyak kemungkinan kejadian dari berbagai situasi
- Menuliskaaan himpunan kejadian dari suatu percobaan
Siswa mampu memahami pengertian percobaan,ruang sempel dan kejadian.

Tekun ( diligence )
E. Materi Ajar
D. Pengertian percobaan, ruang sampel, dan kejadian
A. percobaan dan hasil percobaan
Yang dinamakan suatu percobaan ialah jika ada kegiatan melempar
sebuah dadu atau melempar sekeping uang logam.
Dan hasil percobaan munculnya sisi gambar atau tulisan dalam pecobaan
melempar sekeping uang logam.
B. Ruang sampel
Himpunan dari semua hasilyang mungkin muncul dalam melempar
sekeping mata uang logam ditlis {𝐺, 𝑇}, disebut ruang contoh atau ruang
sampel.dan yang dinamakan titik contoh atau titik sampel adalah anggota-
nggota dari himpunan semesta.
C. Kejadian
Himpunan bagian dari ruang sampel S disebut dengan kejadian atau
peristiwa.kejadian dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Kejadian sederhana atau kejadian elementer
Kejadian sederhan adalah kejadiah yang hanya mempunyai satu
titik.contoh:
 {1} yaitu kejadin munculnya mata dadun 1
 {6} yaitu kejadian menculnya mata dadu 6
2. Kejadian majemuk adalah kejadian yang mempunyain titik contoh
lebih dari satu.contoh:

Pada pelemparan sebuah dadu berisi 6,berapa peluang kejadian
majemuk :{3,4} yaitu kejadian munculnya mata dadu lebih dari 2
tetapikurang dari 5.
Peluang suatu kejadian dan kompelemenya
a. Menghitung peluang dengan pendekatan frekuensi nibsi
Seorang siswa melakukan sebuah percubaan dengan melempan sekeping
mata uang logam beberapa kali yaitu:
Banyaknya lemparan 10 20 30 40
Frekuensi munculnya gambar 6 9 16 21
Frekuensi nibsi munculnya gambar 6 9 16 21

10 20 30 40
Jadi pada pelempara 100 kali berdasarkan table percobaan
diatas,frekuensi munculnya gambar = (6 + 9 + 16 + 21) = 52

52
Sehingga frekuensinibsinya= 100 = 0,52
Dari contoh diatas maka dapat ditentukan ferekuensi nisbi munculnya
kejadian E adalah:
𝑘
P(E) = 𝑛
Contoh:
1. Sebuah bilangann asli diambil secara acak dari bilangan – bilangan
asli 1,2,3…8 dan 9,jika kejadian E dalah kejadian munculnya
bilangan genap.hitunglah peluang kejadian E.
Jawab:
Karena bilangan- bilangan memilikikesempatan yang sam auntuk
diamabil,sehingga n = 9
Kejadian E adalah kejadian bilangan genap yaitu 2,4,6,8 yaitu k = 4
𝑘 4
P(E) = 𝑛 = 9
4
Jadi Peluang kejadian E adalah 9
2. Sebung kotak yang berisi 10 buah manik,6 buah diantarnya berwarna
merah dan 4 buah yang berwarna putih.dari kotak akan diambil 3
manik secara acak.berapa peluang jika diambilnya:
a. Semuanya manik putih
b. 2 manik merah dan 1 manik putih
Jawab;
10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7 𝑥 6 𝑥 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥 1 10 𝑥 9 𝑥 8
a. 10C3 = =3!7! = (3 𝑥 2 𝑥 1)(7 𝑥𝑧 6 𝑥 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥 1)
= =
3!(10−3)! 3𝑥2 𝑥1
120 k
4! 4! (4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥 1)
4C3 = = 3!1! = (3 𝑥 2 𝑥 1)1
=4
3!(4−3)!
4 1
Jadi, P(E) = 120 = 13
6! 4!
b. 6C2 x 4C1= 𝑥 1!(4−1)! = 15 x 4 = 60 k
2!(6−2)!
6𝑜 1
P(2 manik merah dan 1 manik putih) = =
120 2
E. Metode Pembelajaran
 ekspositori,
 tanya jawab,

B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
 menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi percobaan,
ruang sampel, dan kejadian dan contoh – contoh soalnya.
pengertian percobaan, ruang sampel, dan kejadian
mengerjakan soal – soal percobaan, ruang sampel, dan
kejadian yang diberikan didepan kelas.
 Elaborasi
diberiakan.
mengenai percobaan, ruang sampel, dan kejadian.
a. Konfirmasi
soal yang diberikan

pembelajaran.

Sumber :
- Buku Lks.
Alat :
Spidol , penghapus
i. Penilaian Hasil Belajar

Jenis:
 Kuiz
 Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulangan
Penilaian
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
 Menentukan ruang Tes tertulis Tes uraian 1.Sebuah piringan bernomor 1
sampel suatu
sampai 12,bila piringan
percobaan
tersebut diputar sekali,peluang
munculnya bilangn prima
adalah...
2. Sebuah kelas terdiri atas 24
murit putrea dan 16 murid
wanita.akan dipilih seorang
ketua kelas dengan ketentuan
mirit putra dan murit putri
memiliki hak yang
sama.berapa pelung yang
dapat dipilih menjadi ketua
kelas;
a. Seorang murit putri
b. Seorang mirit putra
3. Ani memiliki Satu set kartu
remi yang terdiri dari 52 buah
kartu.jika sebuah kartu
diambil mak berapa peluang
kejadian yang akan diambil:
a. Kartu as
b. Kartu bernomor genap
c. Kartu yang berwarna
merah dan bernomor 9
4. Suatu bilangan terdiriv dari 3
angka berbeda akan disusun
dari angka-angka 1,2,3,4 dan
5,peluang bilangan ganjil yang
akan terjadi adalah...
5. Sebuah kotak berisi 5 bola
hitam dan 3 bola putih.diambil
2 bola sekaliguspeluang
terambilnya keduanya
berwarna hitam adalah...
NIP :19590117 1988032 001 NPM:08130263
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar

NIP. 19610503 198902 1 002
(RPP)

Semester : 1 (Satu)
dan penafsirannya.
2.3 Menentukan peluang suatu kejadian dan menafsirkannya
C. Indikator :
- Menentukan peluang kejadian melalui percobaan
Siswa mampu menghitung meluang dengan menggunakan ruang contoh.

Tekun ( diligence )
E. Materi Ajar
E. menghitung peluang dengan menggunakan ruang contoh
peluang dengan menggunakan ruang contoh

misalkan s adalah ruang contoh dari sebuah percobaan dan masing-masing dari
anggota s memiliki kesempatn yang sama untuk muncul.jika E adalah suatu
kejadian dengan E ⊂ 𝑆,maka peluang kejadian dapat dirumuskan dengan:
𝑛(𝐸)
P(E) = 𝑛(𝑠)
n(E) adalah banyaknya anggota dalam himpunan kejadian E
n(S) adalah banyaknya anggota dalam himpunan ruang contoh S
contoh:
1. tiga keping mata uang logam dilemparkan secara bersamaan.hitunglah
peluang kejadian munculnya satu sisi gambar dan dua tulisan?
Jawab:
Ruang sampel:
S ={(𝐺, 𝐺, 𝐺), (𝐺, 𝐺, 𝑇), (𝐺, 𝑇, 𝐺), (𝐺, 𝑇, 𝑇), (𝑇, 𝐺, 𝑇), (𝑇, 𝑇, 𝐺), (𝑇, 𝑇, 𝑇)}
A = {(𝐺, 𝑇, 𝑇), (𝑇, 𝐺, 𝑇), (𝑇, 𝑇, 𝐺)} dan n(A) = 3
𝑛(𝐴) 3
Jadi P(A) = =8
𝑛(𝑠)
2. dua buah dadu berisi 6 dilempar secara bersama-sama sebanyak 1
kali.berapakah nilai kejadian munculnya mata dadu sama dengan 8?
Jawab:
dadu kedua
1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1.5) (1,5) (1,6)
Dadu 2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
pertama 3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,3) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (3,6) (6,4) (6,5) (6,6)
S = {(3,6), (4,5), (5,4), (6,3)} sehingga n(E) = 4
Jadi peluang kejadiannya:
𝑛(𝐸) 4 1
P(E) = 𝑛(𝑆) = =9
36
F. Frekuensi harapan suatu kejadian
Apabila ada sekeping mata uang logam dilempar sebanyak 50 kali da
diharapkan 25 kali yang muncul gambar.maka 25 kali yang muncul gambar
itu yang dinamakan frekuensi harapan.
Mak frekuensi harapan adalah banyaknya kejadian atau peristiwa yang
diharapkan dapat terjadi pada sebuah percobaan.
Untuk menghitung frekuensi harapan dapat digunakn rumus;
Fh (E) = n x P(E)
Dengan n adalah sebanyak n kali
P(E) adalah peluang kejadian
Contoh :
1. Sebuah dadu yang berisi enam mata dadu.dilempar sebanyak 300
kali.hitunglah frekuensi harapan untuk kejadian munculnya mata uang
dadu angka ganjil?
Jawab:
1
Misalkan E adalah kejadian munculnya mata dadu ganjil ,maka P(E) =2
1
Fh (E) = n x P(E) = 300 x 2 = 150
2. Bibit ikan lele yang ditebar pada sebuah kolam mempunyai peluang
hidup 0,92 .ke kolam dalamitu ditebarkan ikan lele sebanyak 7000
ekor.berap ikan lele yang dapt diharapkan hidup?
Jawab:
n = 7000 dan P(E) = 0,92
fh(E) = n x P(E) = 7000 x 0,92
 ekspositori,
 tanya jawab,
B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi menghitung
peluang dengan menggunakan ruang contoh dan contoh – contoh
soalnya.
menanyakan kepada Peserta didik tentang pemahaman
menghitung peluang dengan menggunakan ruang contoh.

mengerjakan soal – soal kaidah pencacahan yang diberikan
didepan kelas.
 Elaborasi
diberiakan.
mengenai peluang dengan menggunakan ruang contoh.
b. Konfirmasi
soal yang diberikan

Sumber :
- Buku Lks.
Alat :
Spidol , penghapus
Jenis:
 Kuiz
 Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulangan
Penilaian
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
 Menentukan peluang Tes tertulis Tes uraian 1.Dua buah mata uang logam
suat kejadian dan
dilemparkan bersama peluang
menafsirkannya
munculnya keduanya gambar
adalah...
2. Dua buah dadu dilempar
secara bersama-sama,peluang
munculnya mata dadu yang
berjumlah 4 adalah....
3. Seorang bandar dadu
melempar dadu sekali.jika tiap
mata dadu terdapat seorang
pemasang dengan nomonal
yang sama,mak peluang
bandar tersebut menang
adalah....
4. Sebuah bibit tanaman
memiliki peluang tumbuh
0,85. Bibit tanaman itu
ditanam pada suatu lahan
sebanyak 5000 bibit.berapa
banyak bibit tanaman yang
diharapkan dapat tumbuh?
5. Sebanyak dadu berisi enam
dilempar sebanyak 100
kali.Hitunglah frekuensi
harapan untuk kejadian –
kejadian;
a. Kejadian munculnya mata
dadu yang habis dibagi 2
b. Kejadian munculnya mata
dadu yang habis dibagi 3
NIP :19590117 1988032 001 NPM:08130263
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar

NIP. 19610503 198902 1 002
(RPP)

Semester : 1 (Satu)
dan penafsirannya.
A. Kompetensi Dasar :
C. Indikator :
- Menentukan peluang kejadian melalui percobaan
Siswa mampu memahami peluang komplemn suatu kejadian.

Tekun ( diligence )
E. Materi Ajar
G. Peluang komplmen suatu kejadian
Pada percobaan melempar dadu berisi 6 sebanyak 1 kali,ruang contoh untuk
percobaan S = {1,2,3,4,5,6}.
Misalkan
E adalah kejadian mata dadu angka 1, maka E = {1}
E′ adalah kejaduan mata dadu yang muncul angkanya bukan 1,maka E' = {2,3,4,5,6}
Dengan demikian kejadian E' disebut dengan komplemen kejadian E atau
sebaliknya.
Oleh karena itu E, E′, 𝑆 merupkan himpunan-himpunan,maka hubungan antar E, E′, 𝑆
dapat ditunjukan dengan gambar adalah:
5 E'
6 1 E 4
2 3
Dengan demikian,dapat diambil kesimpulan sbb:
Jika E' adalah komplemen kejadian E,mak peluang kejadian E' ditentukan dengan
aturan:
P(E') = 1 – P(E)
Contoh :
1. Sebuah dadu berisi enam dilemparkan sekali.berapa peluang munculnya mata
dadu bukan angka 2?
Jawab :
Diket :
1
E = {2} dan P(E) = 6
Sehingga:
P(E') = 1 – P(E)
1 5
=1- =
6 6
5
Jadi peluang kejadian munculnya mata dadu bukan 2 adalah 6
2. Sebuah kantong berisi 4 bola merah dan 6 bola putih.dari dikantong itu
diambil dua bola secara acak.hitunglah peluang yang terambil itu dua-duanya
bukan bola merah
Jawab:
4! 10! 4𝑥3 2
P(E) = 4C2 : 10C2 = 2!2! ∶ = = 15
2!8! 10 𝑥 9
Maka kejadian yang terambil kedua-duanya bukan bola merah adalah:

P(E') = 1 – P(E)
2 13
= 1 - 15 = 15

B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
 menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi dan Peluang
komplmen suatu kejadian contoh – contoh soalnya.
Peluang komplmen suatu kejadian
mengerjakan soal – soal Peluang komplmen suatu kejadian
yang diberikan didepan kelas.
 Elaborasi
diberiakan.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal dalam buku paket
mengenai Peluang komplmen suatu kejadian
 Konfirmasi
soal yang diberikan

pembelajaran.

Sumber :
- Buku Lks.
Alat :
Spidol , penghapus

Jenis:
 Kuiz
 Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulangan
J. instrumen penilaian
Penilaian
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
Tes tertulis Tes uraian 1.Pada percobaan melempar dadu berisi 6
 Menentukan
sebanyak 1 kali,ruang contoh untuk
peluang suat
kejadian dan percobaan S = {1,2,3,4,5,6} hitunglah
menafsirkannya
peluang munculnya angka yang bukan
prima?
2. Misalkan kita mempunyai 4 bola putih
(P) dan 3 bola merah (M).kemudian kita
akan menggambil dua bola
sekaligus.maka berapakah peluang
terambilnya kedua-duanya bukan bola
berwarna putih?
3. Hasil survey terhadap penduduk suatu
wilayah menurut jenis kelamin dan jenis

pekerjaan diperoleh data sbb:
bekerja Tidak bekerja
Pria 1000 40
Wanita 800 160
Jika kita memilih satu orang secara acak
tentukan peluang terpilihnya yang
bukan pria?
4. Jika kita melempar 2 mata uang
logam,berapakah peluang munculnya
yang bukan gambar tulisan?
5. Rani memiliki satu pak permen yang
isinya berwarna-warni,yaitu 13 yang
berwarna orange,11 berwarna
merah.rani mengambil secara acak 4
permen.berapakah peluang terambilnya
permen yang berwarna bukan orange?

NIP :19590117 1988032 001 NPM:08130263
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar

NIP. 19610503 198902 1 002
(RPP)

Semester : 1 (Satu)
dan penafsirannya.
C. Indikator :
- Menentukan peluang suatu kejadian secara teoritis
Siswa mampu menentukan banyak kemungkinan kejadian dalam kejadian
sederhan mau pun kejadian majemuk

Tekun ( diligence )
E. Materi Ajar
H. Peluang kejadian majemuk

Kejadian majemuk dapat dibentuk dengan cara menggabungkan dua atau lebih
kejadian sederhan.dengan menggunakan operasi antarhimpunan.operasi yang
dimaksud adalah:
 Operasi gabungan (union),dilambangkan dengan ∪
 Operasi irisan(interseksi),dilambangkan dengan ∩
Kita dapatmelihat bentuk kejadian baru dari kejadian semula dengan menggunakn
operasi gabungn dan operasi irisan:
Misal:
Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu angka ganjil,ditulis dengan A =
{1,2,3}
Kejadian B adalah kejadian munculnya mata dadu angka prima,ditulis dengan B
={2,3,5}
Dari kejadian –kejadian A dan B tersebut akan dibentuk kejadian-kejadian baru sbb;
1. Gabungan dua kejadian
Gabungan kejaduan A dan B,ditulis A ∪ 𝐵 = {1,2,3,5}
Dan dapat dinyataka dengan diagram venn yaitu:
1 3 2
A 5 B
2. Irisan dua kejadian

Irisan kejadian A dan kejadian B,ditulis A ∩ 𝐵 = {3,5}
Dan dapat dinyatakan dengan diagram venn yaitu:
1 3 2
A 5 B
Mengitung peluang gabungan dua kejadian
a. Peluang gabungan dua kejadian
Peluang gabungan dua kejadian (kejadian A dan kejadian B) dapt
ditentukan dengan rumus berikut:
P(A∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
Contoh:
Sebuah dadu berisi enam dilempar satu kali.hitunglah peluang kejadian munculnya
mata dadu angka ganjil atau angka prima?
Jawab:
Sebuah dadu dalam percobaan ini adalah S = {1,2,3,4,5,6}, n(S) = 6
Kejadian A adalah munculnya mata dadu angka ganjil,A = {1,3,5} sehingga n(A) = 3
𝑛(𝐴) 3 1
P(A) = 𝑛(𝑆) = 6 = 2
Kejadian A adalah munculnya mata dadu angka prima,A = {2,3,5} sehingga n(B) = 3
𝑛(𝐵) 3 1
P(B) = 𝑛(𝑆) = 6 = 2
𝑛(𝐴 ∩𝐵) 2 1
Dan kejadian A ∩ 𝐵 = =6=
𝑛(𝑠) 3
1 1 1 2
P(A∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 2 + − =
2 3 3
- pentingnya mempelajari materi ini
B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
 menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi dan Peluang
kejadian majemuk contoh – contoh soalnya.
pengertian Peluang kejadian majemuk
mengerjakan soal – soal Peluang kejadian majemuk yang
diberikan didepan kelas.
 Elaborasi
diberiakan.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal dalam buku paket
mengenai
 Konfirmasi
soal yang diberikan

pembelajaran

Sumber :
- Buku Lks.
Alat : Spidol , penghapus

Jenis:
 Kuiz
 Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulangan
Penilaian
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
Tes tertulis Tes uraian 1. Berdasarkan hasil penelitian yang
 Menentukan
dilakukan pada suatu wilayah yang
peluang suat
kejadian dan sudah ada penerangan listrik diperoleh
menafsirkannya
data 60%,dan yang tidak ada
penerangn listrik 30% sedangkan
yang ada penerangan listrik dan
memiliki TV ada 20%.
Dari daerah itu dipilis satu warga
secara acak,berapa peluang warga yan
sudah ada penerangan listrik atau
memiliki TV?
2. Sebuah dadu berisi 6 dilemparkan 1
kali.hitunglah peluang kejadian
munculnya mata dadu angka genap
atau angka genap?
3. Pada pelemparan dua dadu
berurutan,misalnya A adalah
kejadian munculnya mata dadu
berjumlah 8 dan B kejadian
munculnya angka 5 pada dadu
kedua.tentukan peluang kejadian A
atau B?
4. Misalnya kita melempar dua dadu
bersama – sama.tentukan peluang
berjumlah 3 atau berjumlah 1 pada
dadu pertama?
5. Misalnya kita melempar sebuah
dadu.tentukan peluang munculnya
dadu angka yang kurang dari 3 atau
angka yang lebih dari 1?
Mengetahui Natar, November 2011
NIP :19590117 1988032 001 NPM:08130263
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar

NIP. 19610503 198902 1 002
(RPP)

Semester : 1 (Satu)
dan penafsirannya.
C. Indikator :
Siswa mampu menentukan peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas

Tekun ( diligence )
E. Materi Ajar
Peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas

Dalam percobaan melempar dadu berisi enam sebanyak satu kali,misalnya terjadi
dua kejadian sbb:
 Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu angka < 3, maka A = {1,2}
 Kejadian B adalah kejadian munculnya mata dadu angka ≥ 4, maka B =
{4,5,6}
Maka dari contoh diatas tampak bahwa himpnan A dan himpunan B tidak
mempunyai anggota yang sam, sehimgga A dab B merupakan himpunan saling
lepas.dan dapat digambarkan dengan diagram venn sbb:
 1  4
 2  5
 6
A 3 B
Peluang dari kejadian tersebu dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

P(A ∪ 𝑩) = P(A) + P(B)
B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
 menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi Peluang
gabungan dua kejadian yang saling lepas dan contoh – contoh
soalnya.
pengertian kaidah pencacahan.
 melibatkan peserta didik secara aktif dengan cara mengerjakan
soal – soal Peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas
yang diberikan didepan kelas.
 Elaborasi
diberiakan.
mengenai Peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas
 Konfirmasi
soal yang diberikan

pembelajaran

Sumber :
- Buku Lks.

Jenis:
 Kuiz
 Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulangan
Penilaian
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
Tes tertulis Tes uraian 1. Sebuah dadu dilempar,tentukan
 Menentukan
munculnya peluang mata dadau ganjil
peluang suat
kejadian dan dan mata dadu 2?
menafsirkannya
2. Dua puluh kartu ditandai dengan no.1
sampai dengan 20.dari kedua puluh
kartu itu diambil sebuah kartu secara
acak hitunglah peluang terambil kartu
nomor bilangan ganjik atau kartu
bernomor bilangan prima?
3. Sebuah perusahaan elektronik
mengambil sempel 1000 kepal rumah
tangga.kemudian responden ditanya
tentang apakah mereka merencanakan
untuk membeli mobil atau motor,yang
membeli mobil ada 250dan yang
membeli motor 750 0rang,tidak
membeli mobil.
4. Dua buah dadu berisi enam dilempar
secara bersama-sama sebanyak 1
kali,hitunglah peluang kejadian
munculnya mata dadu 2 atau 8?
5. Sebuah kartu diambl secara acak dari 1
set kartu bridge.hitunglah peluang yang
terambil no 10 atau kartu hitam?
NIP :19590117 1988032 001 NPM:08130263
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar

NIP. 19610503 198902 1 002
(RPP)

Semester : 1 (Satu)
dan penafsirannya.
C. Indikator :
Siswa mampu menentukan peluang gabungan dua kejadian yang saling bebas

Tekun ( diligence )
E. Materi Ajar
Peluang dua kejadian yang saling lepas
Dalam percobaan pelemparan dua dadu secara bersama – sama satu kali, misalnya :
 kejadian A adalah munculnya mata dadu pertama angka 2
 kejadian B adalah munculnya mata dau kedua angka 5
kejadian munculnya mata dadu angka 2 pada dadu yang pertama tidak terpengaruh
oleh kejadian munculnya 5 angka pada dadu kedua,begitu pula sebaliknya .dalam hal
inikejadian A dan kejadian B disebut kedua kejadian yang saling bebas
kejadian tersebut dapat dihitung peluangnya dengan rumus:
P(A ∩ B) = P(A) X P(B)
Menghitung peluang dua kejadian yang saling bebas
Dalam percobaan pelemparan dua mata dadu secara bersama-sama satu
kali,misal:
 Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu pertama angka 2,maka:
A = {(2,1), (2,2), (2,3), (2,4), (2,5), (2,6}
 Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu kedua angka 5,maka:
B = {(1,5), (2,5), (3,5), (4,5), (5,5), (6,5)}
Maka kejadianmunculnya angka pertama dua tidak ber pengaru oleh kejadian
munculnya angka kedu 5,begitu pula sebaliknya dan kejadian disebut dua
kejadian yang saling bebas.
Jika kejadian A dan kejadian B saling bebas,mak berlaku :
P(A∩ 𝑩) = 𝑷(𝑨) 𝒙 𝑷(𝑩)
Dan sebaliknya jika tidak saling lepas maka berlaku P(A∩ 𝑩) ≠
𝑷(𝑨) 𝒙 𝑷(𝑩)
B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
 menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi Peluang dua
kejadian yang saling lepas dan saling bebas dan contoh –
contoh soalnya.
pengertian Peluang dua kejadian yang saling lepas dan saling
bebas
mengerjakan soal – soal yang diberikan didepan kelas.
 Elaborasi
diberiakan.
mengenai Peluang dua kejadian yang saling lepas dan saling
bebas.
 Konfirmasi
soal yang diberikan

pembelajaran

Sumber :
- Buku Lks.

Jenis:
 Kuiz
 Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulangan
Penilaian
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
 Menentukan Tes tertulis Tes uraian 1. Kejadian A mempunyai peluang P(A)
peluang suat 1
kejadian dan = 3, kejadian B mempunyai peluang
menafsirkannya 1
P(B) = 2 dan kejadian A atau B
mempunyai peluang P(A ∪ B) =

3
.tunjukan bahwa kejadian A tau
5
kejadian B tidak lepas?

2. Misalnya A dan B dua kejadian dengan
P(A) = 0,6 ,P(B) = 0,2 dan P(A∩ 𝐵) =
0,1. hitunglah nilai dari 𝑃(A ∪ 𝐵)?
3. Sebuah dadu dilempar sekali.hitunglah
peluang kejadian munculnya mata dadu
angka ≤ 4 atau mata dadu angka ≥ 3?
4. Misalnya kita melempar dua dadu
bersama-sama,tentukan peluang
berjumlah 3 atau 6?
5. Dua buah mata uang logam dilempar
secara bersama satu kali.kejadian A
adalah kejadian mumculnya sisi tulisan
pada mata uang pertama.kejadian B
adalah munculnya sisi kedua-duanya
gambar.apakah kejadian A dan kejadian
B merupakan dua kejadian yang saling
bebas?
NIP :19590117 1988032 001 NPM:08130263
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar

NIP. 19610503 198902 1 002
(RPP)

Semester : 1 (Satu)
3. Menggunakan kaidah pencacahan untuk menentuka peluang suatu
kejadian dan penafsirannya.
C. Indikator :
Siswa mampu menentukan peluang gabungan dua kejadian yang saling bebas

Tekun ( diligence )
E. Materi Ajar
menghitung peluang kejadian bersyarat

jika dalam pelemparan dadau berisi enam .akan ditentukan kejadian munculnya mata
dadu angka ganjil jika diisyaratkan kejadian munculnya mata dadu angka prima
terjadi lebih duludisebut kejadian bersyarat.
Untuk menghitung kejadian bersyarat digunakan rumus:
 Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi lebih dahulu,ditentukan
dengan aturan:
𝑷(𝑨 ∩𝑩)
P(A |𝑩) = , P(B) ≠ 𝟎
𝑷(𝑩)
 Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi lebih dahulu,ditentukan

dengan aturan:
𝑷(𝑨 ∩𝑩)
P(A |𝑩) = , P(A) ≠ 𝟎
𝑷(𝑨)
Peluang kejadian pada pengambilan contoh

a. Peluang pengambilan contoh dengan pengembalian
Pada pengambilan kartu nyang pertama telah diambil.kartu ini dikembalikan
lagi sehingga jumlah jartunya tetap kembali.
Dan dapat dihitung dengan rumus:
P( E1 ∩ E2) = P(E1) X P(E2)
b. Peluang kejadian pada pengambilan contoh tanpa pengembalian
Masalah yang sama dengan pasal A, akan tetapim kartu yang diambil pada
pertama pengambilan tidak dikembalikan.
Dan dapat dihitung dengan rumus:
P( E1 ∩ E2) = P(E1) X P(E1 | E2)
B. Kegiatan Inti :
 eksplorasi
 menjelaskan kepada Peserta didik tentang materi menghitung
peluang kejadiaan bersyarat dan contoh – contoh soalnya.
pengertian kejadian bersyarat
mengerjakan soal – soal yang diberikan didepan kelas.
 Elaborasi
diberiakan.
mengenai menghitung peluang kejadiaan bersyarat .
 Konfirmasi
soal yang diberikan

pembelajaran

Sumber :
- Buku Lks.

Jenis:
 Kuiz
Tugas Individu
 Tugas Kelompok
 Ulanga
Penilaian
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
 Menentukan Tes tertulis Tes uraian 1. Kejadian A dan kejadian B masing-
peluang suat 3
kejadian dan masing mempunyai peluang P(A) = 5
menafsirkannya 1
dan P(B) = 4.diketahui pula bahwa
3
P(A ∩ 𝐵) = 4,berapakah peluang
kejadian bersyaratnya jika kejadian A

dengan syarat kejadian B?
2. Dua buah dadu dilempar secara
bersama-samansebanyak 1
kali.kejadian A adalah kejadian
munculnya jumlah kedua berjumlah
6,kejadian C adalah kejadian
munculnya angka 2 pada salah satu
mata dadu.hitunglah peluang P(C|A)?
3. Dua buah dadu dilempar secara
bersama-samansebanyak 1
kali.kejadian A adalah kejadian
munculnya jumlah kedua berjumlah
6,kejadian C adalah kejadian
munculnya angka 2 pada salah satu
mata dadu.hitunglah peluang P(A|B)?
4. Sebuah bola berisi 7 bola kuning dan
2 bola putih.dari dalam kotak diambil
satu bola secara berturut-turut
sebanyak 2 kali bola tersebut tidak
kembalikan langsung mengambil bola
kedua.hitunglah peluang kejadian
yang terambil jika bola kuning pada
pengambila pertama maupun
pengambilan kedua?
5. Sebuah bola berisi 7 bola kuning dan
2 bola putih.dari dalam kotak diambil
satu bola secara berturut-turut
sebanyak 2 kali bola tersebut tidak
kembalikan langsung mengambil bola
kedua.hitunglah peluang kejadian
yang terambil jika bola kuning pada
pengambila pertama dan bola putih
pada pengambilan keduan?
NIP :19590117 1988032 001 NPM:08130263
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Natar

NIP. 19610503 198902 1 002

RPP Peluang

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

RPP Peluang

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA N 1 Natar

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Warna celana Warna baju Pasangan warna

1. Misalnya andikaakan pergi kekota A ke kota C dan kembali ke kota A harus

C. Kegiatan Akhir (10 menit)

kegiatan penutup, guru:

H. Alat dan Sumber Belajar

I. Penilaian Hasil Belajar

2. misalkan rina memiliki sepatu

3. sebuah organisasiterdiri atas 8

4. Diketahui ada 2 buku dalam

5. Disediakan 6 angka :1,3,4,5,7,

Guru Mata Pelajaran praktikan

Dra.SITI NURJANAH ROMAILIS EFENTI

NIP :19590117 1988032 001 NPM.08130291

Drs. Suwarlan, M.MPd

Nama Sekolah : SMA N 1 Natar

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Definisi faktorial adalah :

Untuk setiap bilangan asli n, didefinisikan:

lambang atau notasi n ! dibaca sebagai n factorial

Dengan menggunakan definisi tersebut,factorial suatu bilangan asli dapat

3. (6! – 3!) = (6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1) – (3 x 2 x 1) = 720 – 6 = 714

b. Permutasi dari unsure-unsur yang berbeda

berbeda)adalah susunan dari r unsur itu dalam suatu urutan ( r ≤ n ).

Permutasi disimbolkan dengan :

c. permutasi yang memuat benerapa unsur yang sama

permutasi siklis adalah penempatan unsur – unsure dengan cara melingkar.

Rumus permutasi siklis:

sebuah meja bundar.berap banyak susunan yang dapat terjadi ?

C. Kegiatan Akhir (10 menit)

kegiatan penutup, guru:

H. Alat dan Sumber Belajar

I. Penilaian Hasil Belajar

2 . misalkan ada 6 orang anak

Guru Mata Pelajaran praktikan

Dra.SITI NURJANAH ROMAILIS EFENTI

NIP :19590117 1988032 001 NPM.08130263

Drs. Suwarlan, M.MPd

Nama Sekolah : SMA N 1 Natar

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

memperhatikan urutannya (r ≤ n).

Lambang dan rumus kombinasi adalah :

memperhatikan urutannya,oleh karena urutannya tidak diperhatikan,maka

susunann AB = BA,susunaan AC = CA,dan susunan BC = CB.dengan

demikian hanya terdapat 3 pilihan saja.

2. hitunglah kombinasi – kombinasi berikut ini:

a). 5C2 b). 12C7

12! (12 𝑥 11 𝑥 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7!)

2 . tiga buah huruf diambil dari huruf – huruf PRODUKSI.berapa banyak

cara memili 3 huruf itu jika urutan hurufnya tidak ditentukan?

3.Hitunglah nilai n dari nC4 = n2 – 2n

𝑛! 𝑛 𝑥 (𝑛−1)𝑥 (𝑛−2)𝑥 (𝑛−3) 𝑛 𝑥 (𝑛−1)𝑥 (𝑛−2)𝑥 (𝑛−3)

𝑛 𝑥 (𝑛−1)𝑥 (𝑛−2)𝑥 (𝑛−3)

C. Kegiatan Akhir (10 menit)

kegiatan penutup, guru:

I. Penilaian Hasil Belajar

2. Hitunglah nilai n dari

Mengetahui Natar, oktober 2011

Guru Mata Pelajaran praktikan

Dra.SITI NURJANAH ROMAILIS EFENTI

NIP :19590117 1988032 001 NPM:08130263