Anda di halaman 1dari 19

Mini Riset

GERAK PADA TUMBUHAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
FISIOLOGI TUMBUHAN

Dosen Pengampu :
Ir. Herkules, MS.
Disusun Oleh :
UTARI PRICYLIA
44172220015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyusun dan menyajikan tugas mini riset ini
dengan judul “Gerak Pada Tumbuhan”

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘’Fisiologi Tumbuhan” semester
ganjil tahun 2018. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah memberikan dorongan, motivasi, dan masukan dalam proses pembuatan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan penulis dalam
menyusun tugas-tugas selanjutnya.

Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat kesalahan
pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud
penulis.

Medan, 30 November 2017

Utari Pricylia

NIM. 41722220015

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 4

1.2.Tujuan ........................................................................................................ 5

1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 6

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 8

3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................... 8

3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 8

3.3 Langkah penelitian .................................................................................... 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 10

BAB V KESIMPULAN .............................................................................................. 16

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 16

5.2 Saran .......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 17

LAMPIRAN ............................................................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan
aktivitas hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan
hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif. Selain itu gerak pada tumbuhan
merupakan respon terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan
(Kadaryanto, 2000).

Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh mata. Gerak pada
tumbuhan tidak seperti pada hewan. Hewan dapat berpindah tempat dari suatu tempat ke
tempat lainnya. Sedangkan tumbuhan tetap berada ditempat tumbuhan. Meskipun tidak
memiliki system saraf seperti hewan, tumbuhan memiliki kemampuan menjawab atau
menanggapi rangsangan walaupun lambat. Kemampuan menanggapi rangsangan atau memberi
reaksi terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Jadi, gerak pada tumbuhan biasanya terjadi
karena rangsangan dari luar. Proses tumbuh dari tumbuhan juga merupakan gerak pada
tumbuhan (Kurnadi, 1980).

Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh
tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu.
Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.
Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya
kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai
tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju
kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.
Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu
tropisme, taksis, dan nasty (Mikrajuddi, 2006).

Arah gerak pada tumbuhan ada yang ditentukan oleh rangsangan (menuju atau menjauhi
sumber rangsang) dan ada yang tidak ditentukan oleh rangsangan. Umumnya gerak pada
tumbuhan berdasarkan penyebabnyadapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu higroskopik
dipengaruhi oleh kadar air, gerak elsionom dipengaruhi oleh rangsangan luar sedangkan gerak

4
endonom/otonom disebabkan oleh rangsangan yang diduga berasal dari dalam tumbuhan itu
sendiri (Ferdinand, 2003).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari peneitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kenapa tumbuhan bergerak


2. Untuk mengetahui bagaimana gerak pada tumbuhan
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gerak pada tumbuhan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis gerak pada tumbuhan
5. Untuk mengetahui bagaimana gerak pada tumbuhan secara fototropisme, geotropisme,
dan hidrotropisme

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kenapa tumbuhan bergerak


2. Mengetahui bagaimana gerak pada tumbuhan
3. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi gerak pada tumbuhan
4. Mengetahui jenis-jenis gerak pada tumbuhan
5. Mengetahui bagaimana gerak pada tumbuhan secara fototropisme, geotropisme, dan
hidrotropisme

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari Mini Riset ini adalah sebagai berikut :


1. Menambah pengetahuan pembaca dan penulis
2. Melatih penulis dalam melakukan penelitian
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah fisiologi tumbuhan

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada
tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada
bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar
daun tertentu (Ferdinand, 2003).

Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar.
Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi,
dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan
terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka
terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti,
dan gerak taksis (Uya, 2010).

Berdasarkan sumber rangsangan gerak, gerak pada tumbuhan dibedakan atas tiga
macam, yaitu gerak endonom, gerak higroskopik, dan gerak esinom. Gerak endonom
merupakan gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar,
misalnya gerak aliran sitoplasma pada tanaman air (hydrilla verticillata). Gerak higroskopik
merupakan gerak pada tumbuhan yang terjadi akibat adanya perubahan kadar air pada
tumbuhan, misalnya gerak pecahnya kulit buah polong-polongan hingga bijinya terlempar
keluar. Gerak esinom merupakan gerak pada tumbuhan yang disebabkan karena adanya
rangsangan dari luar (Kurnadi, 1980).

Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain:
cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang
menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan.
Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau
menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma
(plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada
dinding sel (Kimball, 1992).

Di dalam pertumbuhan tanaman terdapat adanya dominansi pertumbuhan di bagian


apeks atau ujung organ yang disebut sebagian dominansi apikal. Dominansi apical diartikan

6
sebagia persainangan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan.
Dominansi apical atau dominansi pucuk biasanya menandai pertumbuhan vegetative tanaman
yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominansi apical setidaknya berpengaruh dalam
menghambat pertumbuhan lateral. Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral
akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Dominansi pucuk dapat dikurangi dengan
memotong bagian pucuk tumbuhan yang akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (Dahlia,
2001).

Geotropisme merupakan respon terhadap rangsangan terarah oleh gravitasi bumi yang
melibatkan pertumbuhan perpanjangan diferensial sehingga menyebabkan pelengkungan.
Tanggapan rangsangan gravitasi ini terjadi di daerah apikal pada koleoptil. Mekanisme
perilaku ini diduga berkaitan dengan peranan hormon pertumbuhan auksin. Secara analogi
dengan mekanisme respon pada fototropisme, diduga bahwa terjadinya pertumbuhan
diferensial pada bagian atas dan bawah dari organ yang berposisi horisontal melibatkan
ketidakseimbangan distribusi auksin pada bagian yang menerima rangsangan. Pergerakan
distribusi auksin terhadap rangsangan gravitasi adalah ke arah bawah. Pada tanaman yang
diletakkan secara horisontal, konsentrasi auksin yang terbentuk pada bagian bawah lebih tinggi
daripada bagian atas sehingga menyebabkan pelengkungan ke arah bawah. Telah diketahui
bahwa mekanisme geotropisme melibatkan proses persepsi gravitasi dan transduksi. Proses
alur tranduksi dipengaruhi oleh faktor fi siologis dan biokimia tanaman, genetik dan pengaruh
lingkungan (Hapsari, 2011).

Gerak tropisme merupakan salah satu bagian dari gerak pada tumbuhan. Gerak
tropisme merupakan gerak tumbuhan atau bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme dibedakan
menjadi fototropisme, geotropisme, tigmotropisme, hidrotropisme dan kemotropisme. Pada
fototropisme rangsangnya berupa cahaya, contohnya gerak ujung batang kearah cahaya
matahari. Pada gerak geotropisme rangsangannya berupa gaya gravitasi bumi, contohnya gerak
tumbuh akar menuju pusat bumi, gerak tigmotopisme, rangsanganya berupa singgungan /
sentuhan, contohnya gerak melilitnya sulur tanaman markisa, sirih, mentimun, anggur,
semangka pada ajir. Pada gerak hidrotropisme, rangsangannya berupa air, contohnya akar akan
bergerak menuju sumber air, dan gerak kemotropisme rangsangannya berupa zat kimia,
contohnya gerak akar menuju pupuk (Purwendri 2013).

7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 November 2018 di Laboratorium Fisiologi


Tumbuhan Universitas Negeri Medan.

3.2 Alat dan Bahan

ALAT

No Nama Alat Jumlah

1 Kantong plastik 3 buah

2 Kardus 1 buah

3 Gunting 1 buah

4 Jangka 1 buah

BAHAN

No Nama Bahan Jumlah

1 Tanah 3 plastik

2 Biji Kacang Hijau 15 biji

3.3 Langkah Penelitian

Fototropisme

Menyediakan kantong plastik pertama, kemudian mengisinya dengan media tanah yang
sudah bersih. Sebelum diletakkan di kantong plastik, benih direndam selama 15 menit,
kemudian menanam 2 benih kacang hijau pada lubang tanah yang sama, ditengah-tengah pot
dengan kedalaman 2 cm. Siramlah sampai jenuh.

Melubangi kotak kardus dan menyimpan kantong plastik yang telah ditanami kedalam
kotak karton berlubang. Kemudian letakkan pada posisi yang telah diatur. Mengamati

8
pertumbuhan kacang hijau setiap hari sampai satu minggu, mencatat dan menjelaskan perilaku
tanaman tersebut, serta menggambarkan keadaan pertumbuhan setiap harinya.

Geotropisme

Menyediakan kantong plastik kedua dan mengisinya kantong plastik tersebut sebanyak
bagian dengan media tanah yang sudah bersih. Merendam benih selama 15 menit sebelum
penanaman kemudian tanamlah 2 benih kacang hijau pada lubang tanah yang sama, ditengah-
tengah pot dengan kedalaman 2 cm. Siramlah sampai jenuh.

Membiarkannya tumbuh 2 hari. Pada hari ketiga, balikan aqua cup dan letakkan dengan
alas plastik untuk melihat pengaruh gravitasi bumi terhadap akar. Mengamati apa yang terjadi
hingga hari ketujuh serta gambarkan keadaaan pertumbuhannya.

Hidrotropisme

Menyediakan kantong plastik ketiga, dan mengisinya dengan media tanah yang sudah
bersih. Merendam benih selama 15 menit sebelum penanaman kemudian menanam 2 benih
kacang hijau pada lubang tanah yang sama, ditengah-tengah pot dengan kedalaman 2 cm.
Usahakan menanamnya pada pinggir dan kemudian menyiram pot pada sisi yang bersebelahan
dengan benih. Penyiraman sedikit demi sedikit sehingga hanya setengah media tanam yang
basah dengan air.Siramlah setiap hari dan gambarkan keadaan pertumbuhannya.

9
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel Hasil Penelitian

Gerak Pada Tumbuhan Keterangan

Fototropisme Pada hari pertama setelah penanaman,


kecambah sudah mulai terlihat. Pada satu
minggu penanaman, tanaman tumbuh
kearah lubang pada kotak kardus, dan
tanaman sudah memunculkan daunnya
yang berjumlah 2 dengan tinggi tanaman
16,1 cm.

Geotropisme Pada hari pertama setelah penanaman,


kecambah mulai terlihat dan akar mulai
muncul. Seminggu seelah penanaman,
tanaman membengkok ketas dengan tinggi
14 cm dan jumlah daun 2.

Hidrotropisme Pada hari pertama setelah penanaman,


kecambah mulai terlihat dan akar mulai
muncul. Seminggu setelah penanaman
tanaman menuju kebagian tengah, karena
pada bagian yang disiram ada di bagian
tengah pot, tanaman tumbuh dengan tinggi
20,8 cm dan jumlah daun 2.

Pembahasan Tabel

Pada percobaan ini, digunakan tiga perlakuan yaitu fototropisme, geotropisme dan
hidrotropisme

 Pada perlakuan pertama yaitu fototropisme, pada hari pertama setelah penanaman,
kecambah sudah mulai terlihat. Pada satu minggu penanaman, tanaman tumbuh kearah

10
lubang pada kotak kardus, dan tanaman sudah memunculkan daunnya yang berjumlah
2 dengan tinggi tanaman 16,1 cm. Fototropisme adalah pertumbuhan tanman sebagai
respon terhadap cahaya dan berdasarkan penelitian yang saya lakukan bahwa penelitian
ini sesuai dengan teori dimana kacang hijau yag saya tanam tumbuh kearah kardus yang
sudah dilubangi/ kearah datangnya cahaya.

Gambar Pada Perlakuan Fototropisme

 Pada perlakuan kedua yaitu geotropisme, pada hari pertama setelah penanaman,
kecambah mulai terlihat dan akar mulai muncul. Seminggu seelah penanaman, tanaman
membengkok ketas dengan tinggi 14 cm dan jumlah daun 2. Geotropisme gerak pada
tumbuhan kearah/menjauhi gaya gravitasi bumi. Pada penelitian yang sudah saya
lakukan, bahwa sesuai dengan teori dimana tumbuh menegak vertikal.

Gambar Pada Perlakuan Geotropisme

11
 Pada perlakuan ketiga yaitu hidrotropisme, pada hari pertama setelah penanaman,
kecambah mulai terlihat dan akar mulai muncul. Seminggu setelah penanaman tanaman
menuju kebagian tengah, karena pada bagian yang disiram ada di bagian tengah pot,
tanaman tumbuh dengan tinggi 20,8 cm dan jumlah daun 2. Hidrotropisme adalah
gerak pada tumbuhan menuju arah yang basah atau berair. Pada penelitian ini, sudah
sesuai dengan teori dimana ditandai dengan tanaman yang mengarah kebagian tengah
pot.

Gambar Pada Perlakuan Hidrotropisme

Pembahasan

Gerak Pada Tumbuhan

Gerakan pada tumbuhan dapat terjadi setelah ia memperoleh rangsangan. Rangsangan


tersebut bisa berasal baik dari dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungan luar. Yang
dimaksud dimaksud dengan rangsangan dalam hal ini dapat berupa air, cahaya, gravitasi bumi,
zat kimia, dan lain sebagainya. Adapun berdasarkan asal rangsangan, gerak pada tumbuhan
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu gerak endonom dan gerak esionom.

1. Gerak Endonom (Autonom)

Gerak endonom adalah gerak pada tumbuhan yang disebabkan pengaruh adanya
rangsangan yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Oleh karena itu, gerak
endonom juga dapat disebut gerak autonom. Contoh gerak endonom di antaranya adalah gerak
higroskopis atau gerak bagian tubuh tumbuhan karena berubahnya kadar air di dalam tubuh.
pecahnya kulit buah lamtoro dan turi, serta gerak membukanya kotak spora pada tumbuhan
paku dan tumbuhan lumut adalah contoh gerak endonom yang paling sederhana.

12
2. Gerak Esionom (Etionom)

Gerak etionom adalah gerak pada tumbuhan yang disebabkan pengaruh adanya rangsangan
yang berasal dari lingkungan luar. Gerak etionom dibedakan menjadi 3 macam. Macam-macam
gerak etinom tersebut beserta contohnya dijelaskan sebagaimana berikut :

a. Gerak Tropisme

Gerak tropisme adalah gerak pada tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan. Gerak tropisme dibedakan menjadi 2, yaitu gerak tropisme positif dan
gerak tropisme negatif. Dikatakan gerak tropisme positif apabila arah gerak tumbuhan
mendekati sumber rangsangan, dan dikatakan gerak tropisme negatif apabila arah gerak
tumbuhan menjauhi sumber rangsangannya.

Gerak tropisme dapat terjadi pada semua organ tumbuhan, mulai dari daun, cabang, sulur,
kuncup bunga, hingga akar. Adapun berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme
dibedakan menjadi 5 macam, yaitu gerak fototropisme, gerak geotropisme, gerak
hidrotropisme, gerak kemotropisme, dan gerak tigmotropisme.

 Gerak Fototropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan


cahaya. Contoh gerak fototropisme misalnya, tanaman yang diletakkan di dalam kamar
dekat dengan jendela, cabang dan batang tanaman tersebut akan tumbuh ke arah cahaya
yang datang masuk lewat jendela.
 Gerak Geotropisme sering disebut juga Gravitropisme adalah gerak tumbuhan yang
disebabkan pengaruh rangsangan gravitasi bumi. contoh gerak geotropisme adalah
gerakan akar yang tumbuh vertikal ke arah pusat bumi.
 Gerak Hidrotropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan
sumber air. Contoh gerakan hidrotropisme adalah gerakan ujung akar menuju sumber
air.
 Gerak Kemotropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan
zat kimia tertentu. Contoh gerak kemotropisme adalah gerakan ujung akar ke arah zat
kimia pupuk.
 Gerak Tigmotropisme sering disebut juga Haptotropisme adalah gerak tumbuhan yang
disebabkan pengaruh rangsangan sentuhan atau persinggungan. Contoh gerak
tigmotropisme adalah gerak membelit pada ujung sulur tanaman semangka, anggur,
kacang panjang, melon, pare, sirih, dan lain-lain sebagainya.

13
b. Gerak Nasti

Gerak Nasti adalah gerak pada tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan. Artinya, arah gerak tumbuhan yang mengalami gerak nasti dapat terjadi
secara acak. Berdasarkan rangsangan yang mempengaruhinya, gerak nasti dibedakan menjadi
5 macam, yaitu gerak fotonasti, niktinasti, tigmonasti, termonasti, dan dan gerak nasti
kompleks.

 Gerak fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan pengaruh rangsangan cahaya.
Contoh gerak fotonasti misalnya gerak mekarnya bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)
saat siang dan menguncup saat malam hari, serta gerak mekarnya bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa) saat sore hari.
 Gerak niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan pengaruh rangsangan gelap.
Contoh gerak niktinasti misalnya gerak mengatup pada daun majemuk polong-
polongan saat malam dan gerak mekarnya bunga wijayakusuma pada malam hari.
 Gerak tigmonasti disebut juga gerak Seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan
pengaruh rangsangan sentuhan atau getaran. Contoh gerak tigmonasti terjadi pada daun
putri malu dan daun sikejut saat disentuh.
 Gerak termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan pengaruh rangsangan suhu.
Contoh gerak termonasti terjadi pada bunga tulip yang mekar saat suhu lingkungan
mendadak naik dan menutup saat suhu lingkungan mendadak turun.
 Gerak nasti kompleks adalah gerak nasti yang disebabkan pengaruh beberapa
rangsangan sekaligus. Contoh gerak nasti kompleks adalah gerakan membuka dan
menutup pada stomata.

c. Gerak Taksis

Gerak taksis adalah gerak berpindah tempat pada tumbuhan atau bagian tumbuhan yang
arahnya dipengaruhi oleh datangnya rangsangan. Gerak taksis dibedakan menjadi 2, yaitu
gerak fototaksis dan gerak kemotaktsis.

 Gerak fototaksis adalah gerak taksis yang dipengaruhi oleh cahaya. Contohnya gerakan
tumbuhan Euglena ke arah cahaya.
 Gerak kemotaksis adalah gerak taksis yang dipengauhi oleh zat kimia tertentu.
contohnya gerakan spermatozoid ke arah sel telur.
14
Tanda - Tanda Tumbuhan Melakukan Gerak

Tumbuhan juga melakukan gerak, tetapi gerak yang dilakukan tumbuhan tidak seperti
hewan dan manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas, biasanya gerakannya tidak
berpindah tempat (kecuali yang bersel satu).

Gerakan yang dilakukan hanya dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya bagian ujung
tunas, ujung akar, atau bagian lembar daun tertentu kecuali tumbuhan bersel satu. Gerakan
tumbuhan dapat diamati dengan adanya pertumbuhan tanaman yang menuju atau ke arah
tertentu. Sebagai contoh jika kita menancapkan sebatang kayu atau ranting di dekat tanaman
mentimun atau tanaman lain yang merambat, maka selang beberapa waktu ranting kayu
tersebut telah dibelit oleh tanaman mentimun atau tanaman yang merambat lainnya. Demikian
pula akar-akar yang menembus tanah menuju ke tempat yang lembap atau berair. Peristiwa
tersebut merupakan contoh bahwa tumbuhan bergerak. Jadi, gerakan tumbuhan terjadi karena
adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau iritabilita yang
dimiliki oleh tumbuhan tersebut.

Tumbuhan juga memiliki kepekaan terhadap rangsang tertentu. Untuk menanggapi


rangsangan tersebut tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju ke arah rangsang,
menjauhi rangsang, atau hanya sekedar melakukan gerak tanpa menunjukkan ke arah tertentu.
Gerak pada tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu tropisme, taksis,
dan nasti. Gerakan ini karena pengaruh rangsang dari luar yang disebut gerak esionom.

Alasan Tumbuhan Melakukan Gerak

1. Untuk mencari makanan dan unsur hara


2. Untuk menghindari zat kimia dari dalam tanah
3. Mengikuti arah datangnya matahari

15
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat saya simpulkan dari penelitian ini adalah :

1. Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan


2. Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena adanya rangsangan dari
luar. Walaupun tumbuhan tidak memiliki alat indera, namun tumbuhan peka terhadap
lingkungan sekitarnya.
3. Faktor faktor yang mempengaruhi gerak pada tumbuhan antara lain jenis tumbuhan itu
sendiri, jenis rangsangan, besar/kecilnya suatu rangsangan, tempat atau habitat
tumbuhan itu sendiri, cahaya, air, dan gaya gravitasi bumi.
4. Gerak pada tumbuhan terdiri atas gerak tropisme, gerak nasti dan gerak taksis
5. Gerak Fototropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan
cahaya. Contoh gerak fototropisme misalnya, tanaman yang diletakkan di dalam kamar
dekat dengan jendela, cabang dan batang tanaman tersebut akan tumbuh ke arah cahaya
yang datang masuk lewat jendela; Gerak Geotropisme sering disebut juga
Gravitropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan gravitasi
bumi. contoh gerak geotropisme adalah gerakan akar yang tumbuh vertikal ke arah
pusat bumi; Gerak Hidrotropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh
rangsangan sumber air. Contoh gerakan hidrotropisme adalah gerakan ujung akar
menuju sumber air.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan
ketika sedang melakukan penelitian dapat menjalaninya dengan serius dan juga lebih tertib
agar tidak terjadi kesalahan-kesalahana dalam penelitian dan juga hasil yang dicapai lebih
maksimal. Selanjutnya diharapkan pada saat melakukan pengamatan, peneliti melakukannya
dengan sungguh-sungguh.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dahlia, 2001. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.

Ferdinand, Fiktor. 2003. Praktis Belajar Biologi. Yogyakarta : Grafindo

Hapsari, L. 2011. Perilaku Geotropisme Dan Orientasi Tandan Buah Pada Beberapa Kultivar
Pisang Indonesia. Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus. Volume 7A. Hal : 119–123

Kadaryanto. 2000. Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Jakarta : Yudhistira Ghalia


Indonesia

Kimball, J. W. 1992. Biologi, edisi ke-5, jilid 2. Jakarta : Erlangga

Kurnadi, K.A. 1988. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jurdik Biologi-FPMIPA.
Jakarta : UI Press

Purwwndri, R. 2013. Penggunaan Media Pembelajaran Dengan Program Berbasis Lectora


Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar IPA Konsep Gerak Tropisme Pada Siswa
SMP Kelas VIII. Jurnal Ilmiah Guru “COPE”. Nomor 02.

Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.

17
LAMPIRAN

18
19

Anda mungkin juga menyukai