Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SHOFIANTI

NIM : 11171110000043

Review 5: Kebudayaan
(Kata Kunci: Si Doel, Betawi, Interaksi, Nilai, Sistem)

Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi”
atau “akal”. Dengan demikian ke-budayaan dapat diartikan: “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Kata
Culture merupakan kata asing yang sama artinya dengan “kebudayaan”. Berasal dari kata Latin colere yang
berarti “mengolah, mengerjakan,” terutama mengolah tanah dan bertani. Dari arti ini berkembang arti culture
sebagai “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam.” 1 Menurut imu
antropologi, “kebudayaan” adalah: keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. 2 Sedangkan menurut William H.
Haviland, kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan
dapat di terima oleh semua masyarakat.3 Sedangkan Tylor berpendapat, budaya adalah keseluruhan kompleks
yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, kebiasaan, dan kemampuan dan
kebiasaan lainnya yang diakuisisi oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Tylor 1871/1958, hal 1).4

Tiga Wujud Kebudayaan


Prof. Koentjaraningrat berpendirian bahwa kebudayaan itu ada tiga wujud, yaitu: 5
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dsb. Wujud Pertama
ini adalah wujud ideal dari kebudayaan, disebut juga sistem kebudayaan. Idenya bersifat sangat abstrak,
tidak bisa diraba atau difoto dan terdapat dalam alam pikiran individu penganut kebudayaan tersebut.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat. Wujud yang kedua ini adalah sebagai wujud dari sistem sosial atau social system, mengenai
tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem ini terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi,
berhubungan, dan bergaul antara satu sama lain. Sistem ini bersifat konkret, terjadi disekeliling kita sehari-
hari, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasi.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud yang ketiga ini disebut sebagai
kebudayaan fisik. Berupa seluruh ahsil fisik dan aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat. Sifatnya paling konkret dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
difoto.

Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, diantarannya:6
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem pralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian
6. Sistem religi
7. Kesenian

Bagaimana bentuk kebudyaan betawi yang dihadirkan dalam serial sinetron si doel ini?

Bentuk kebudayaan betawi dalam sinetron si doel ini berbentuk atau berwujud sistem sosial. Ini
merupakan salah satu bentuk dari ketiga wujud dari pemikiran Koentjaraningrat. Kenapa bisa disebut sebagai

1
Koentjoroningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta, h. 146
2
Ibid, h. 144
3
Pengertian kebudayaan menurut William H. Haviland
4
Pengertian Kebudayaan yang dikutip dalam buku Conrad Phillip Kottak. Cultural Anthropology.
5
Koentjoroningrat (2015), h. 150
6
Ibid, h. 164-165
NAMA : SHOFIANTI
NIM : 11171110000043
sistem sosial, dalam sinetron si doel menggambarkan suatu kegiatan yang berpola dari individu dalam suatu
masyarakat. Dan si deol merupakan salah satu contoh objek individu tersebut. Dalam sinetron si doel ini
memperlihatkan aktivitas manusia yang saling berinteraksi dan berhubungan secara kontinu dengan sesamanya.
Seperti kita lihat dalam keluarga si doel ini, mereka berhubungan dan berinteraksi secara kontinu karena
merupakan satu kesatuan yang disebut “keluarga”, dimana terdapat atau adanya hubungan ikatan darah.
Bentuk kebudyaan ini bersifat konkret, terjadi disekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto, dan
didokumentasi. Dalam kegiatan ini juga terdapat perilaku berpola dari individu yang dibentuk atau lahir dari
budayanya. Contohnya dari keluarga si doel ini, si doel yang bisa seni bela diri. Dimana itu termasuk ke dalam
bentuk kesenian Betawi. Orang Betawi juga dikenal dengan penganut Islam yang kuat, sehingga nilai-nilai agama
pun memperngaruhi nilai-nilai pada kebudayaan Betawi. Seperti yang dikatakan Chaer (2012), prinsip hidup
yang menjadi pegangan individu Betawi secara umum terdapat tiga prinsip, yaitu: bisa mengaji, bisa bela diri
(pancak silat) dan bisa pergi haji.

Cara hidup yang ada dalam sinetron si doel digambarkan dengan enyak si doel yang membuka warung
atau usaha toko kelontong di rumahnya. Dari sinetron ini bisa kita ambil nilai keteguhan dan keikhlasan yang
dicerminkan dari usaha yang dijalankan enyak si doel. Enyak si doel juga sosok ibu yang penuh kasih dan bijak,
beliau selalu memberikan kata-kata bijaknya ketika sedang berinteraksi dengan anggota keluarganya.
Sedangkan Mandra digambarkan seseorang yang memiliki karakter gigih dan apa adanya, ia menjadi kenek mobil
oplet yang di supiri oleh si doel. Si doel digambarkan sebagai orang yang memiliki prinsip yang kuat dalam
hidupnya. Ia membantu perekonomian keluarganya dengan bekerja sebagai supir oplet. Doel hidup dengan cara
yang disiplin serta patuh dan berbakti kepada kedua orangtuanya.

Cara berinteraksi anatara si babeh dengan keluarganya maupun orang lain dengan logat dan nada yang
tinggi khas watak orang Betawi pada umumnya. Seperti senang berbicara apa adanya tanpa ada rasa gengsi,
kepolosan dalam gaya berbicara, penyayang dan juga gigih dan tegas layaknya pemimpin keluarga. Orang
betawi jaman dulu selalu berfikir dan beranggapan bahwa tak ada gunanya sekolah tinggi-tinggi, cukup
membaca dan menulis sudah cukup bagi mereka. Karena menurut mereka berdagang dan menghasilkan uang
adalah hal yang paling penting daripada sekolah. Makanya kebanyakan orang betawi jaman dulu sekolah hanya
sebatas lulusan SD saja. Begitupun dengan babeh si deol. Walaupun begitu babeh sudah mulai paham dan tahu
bahwa pendidikan menjadi sesuatu yang penting, ia pun tak mau anaknya menjadi seperti dirinya, babeh ingin
si deol menjadi orang insiyur atau seorang gubernur. Apapun ia lakukan untuk mewujudkan keinginannya agar
si deol jadi orang ternama, walaupun ia harus menjual tanahnya sekalipun.

Hadirnya si doel mematahkan semua anggapan orang Betawi jaman dulu itu ketinggalan jaman dan
sama sekali tidak mementingkan pendidikan. Ini dibuktikan dengan Doel yang berhasil mencapai pendidikan
tingkat perguruan tinggi, dengan jurusan teknik. Untuk membayar kuliahnya dia bekerja sambilan sebagai supir
oplet saat pulang kuliah, selian itu dia juga diangkat sebagai asisten dosen saking terkenal pintar dan cerdasnya
dia. Si doel belajar dengan giat dan tekun agar membuktikan bahwa anggapan anak betawi yang tidak bisa
sekolah tinggi itu salah. Maka dari itu si deol ingin membuktikan kepada semua orang bahwa anak betawi juga
mampu dan bisa bersekolah di perguruan tinggi. Namun ada saja hari-hari dimana dia kepikiran dengna
perekonomian keluarganya yang tidak bisa melunasi pembayaran untuk ujiannya. Tapi itu tak membuatnya
surut dan putus asa begitu saja. Ia terus bangkit dan melakukan semua yang ia bisa. Seperti mencari uang untuk
membantu perekonomian keluarga. Dalam sinetron ini berlatarkan berupa rumah adat Betawi, dimana bentuk
rumah Betawi yang terbuka tanpa pembatas pagar sama sekali. Disinilah ada nilai kehidupan dimana adanya
nilai keterbukaan yang menjadi ciri identitas betawi. Ada kebudayaan orang betawi yang sampai sekarang pun
masih di lakukan yaitu permainan panjat pinang. Dalam sinetron tersebut diperlihatkan bagaimana hiburan
orang-orang Betawi pada masa itu.

Anda mungkin juga menyukai