Nim : 123011801021
Nomor HP : 082122602068
Pekerjaan : Auditor
Alamat : Jl. Padasuka 1 no. 20, Kec. Karawaci, Tangerang.
Setiap kebijakan harus ditegakkan agar efektif. Manajer sumber daya manusia bertanggung
jawab untuk menyusun konsekuensi pelanggaran organisasional dan sering kali untuk menegakkan
kebijakan pula. Kadang kala, manager sumber daya manusia perlu untuk mengambil tindakan bahkan
ketika manager langsung dari karyawan tidak menyetujuinya, terutama jika pelanggaran yang dilakukan
adalah kepatuhan terhadap undang-undang.
Organisasi memodifikasi tempat kerja mereka dengan pilihan penjadwalan dan manfaat untuk
mengakomodasi kebutuhan yang bervariasi dari beranekaragam tenaga kerja. Lebih dari itu, serangan
psikologis dari pekerjaan ke dalam domain keluarga dan sebaliknya, ketika orang-orang merasa khawatir
dengan permasalahan pribadi di tempat kerja dan berpikir mengenai permasalahan pekerjaan di rumah
akan menciptakan konflik. Hal ini menunjukkan organisasi harus mengeluarkan sedikit upaya untuk
membantu para karyawan dengan permasalahahn dalam manajemen waktu dan lebih dalam membantu
mereka membuat segmen kehidupan mereka secara jelas. Menjaga agar beban kerja tetap wajar,
menurunkan perjalanan yang terkait dengan pekerjaan, dan menawarkan tempat penitipan anak yang
berkualitas merupakan contoh-contoh dari praktik pelaksanaan yang dapat membantu dalam upaya ini.
Tidaklah mengejutkan, orang-orang memiliki preferensi berbeda mengenai pilihan penjadwalan dan
manfaat. Beberapa lebih memilih inisiatif dari organisasi yang mensegmentasi pekerjaan dengan lebih
baik dari kehidupan pribadi merek, seperti jam kerja yang fleksibel, pembagian pekerjaan, dan jam kerja
paruh waktu yang dilakukan dengan memungkinkan para karyawan untuk menjadwalkan jam kerja
mereka sedikit memiliki kecenderungan untuk mendapat konflik dengan tanggung jawab pribadi.
Organisasi lainnya lebih memilih inisiatif-inisiatif untuk mengintegrasikan pekerjaan dengan kehidupan
pribadi, seperti misalnya tempat penitipan anak, fasilitas kebugaran dan piknik keluarga yang didanai
oleh perusahaan.
Kadang kala, manajer sumber daya manusia merupakan bagian yang integral dengan proses
penghentian, ketika para karyawan tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan manajemen.
Proses penghentian tunduk pada kontrak dan undang-undang serikat pekerja, yang dapat mengacaukan
situasi. Di Spanyol, sebagai contoh, undang-undang tenaga kerja secara tradisional telah melindungi
para pekerja yang berusia tua dengan sangat menjamin lapangan kerja.
Bagi para karyawan yang akan meninggalkan perusahaan, departmen SDM sering kali menjadi
tempat pemberhentian terakhir bagi mereka yang akan keluar dari perusahaan. Para manajer sumber
daya manusia dengan demikian bertanggung jawab untuk meninggalkan kesan yang menyengangkan
dengan karyawan dan mengumpulkan masukan yang bermanfaat dari wawancara keluar kerja. Hal ini
jarang sekali terjadi dibandingkan ketika organisasi akan menghentikan para karyawan dengan
melakukan pemecatan.
Singkatnya, peranan dari SDM semakin meningkat bagi organisasi-organisasi di seluruh dunia,
dan manajemen puncak mnyadari bahwa kepemimpinan sumber daya menusia diperlukan untuk
menciptakan budaya dan hasil bisnis yang positif bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif.