Makalah Hukum-Agraria
Makalah Hukum-Agraria
MAKALAH
Oleh :
Hukum Agraria
Dosen :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa
karenaNya kami dari Kelompok 3 mata kuliah Hukum Agraria dapat
menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “HAK ATAS TANAH UNTUK
WARGA NEGARA ASING”. Makalah yang kami buat merupakan suatu kerja keras
yang kami lakukan untuk mengajukan sebuah penelitian ilmiah dalam bentuk
makalah yang kemudian akan digunakan sebagai indikator penilaian dalam mata
kuliah Hukum Agraria. Dalam makalah ilmiah ini, kami menulis mengenai Hak
Atas Tanah (HAT) untuk Warga Negara Asing yang dikaji menggunakan Undang-
Undang No.5 Tahun 1960 atau yang biasa disebut Undang-Undang Pokok Agraria
(UUPA) dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 41/1996 tentang Pemilikan Rumah
Tinggalatau Hunian oleh Orang Asing yang berkedudukan di Indonesia. Dalam hal
ini, penyusun mengkaji lebih jauh mengenain Hak Atas Tanah di Indonesia Untuk
Warga Negara Asing menurut Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
tersebut.
Penulis
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR IS I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Pengertian Agraria. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Macam-macam hak penguasaan atas tanah dalam Hukum
Tanah Nasional. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Peraturan Pemerintah (PP) No.41 tahun 1996 Tentang
pemilikan rumah tempat tinggal atau hunian oleh orang
asing yang berkedudukan di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB IV PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Apa saja Hak Atas Tanah yang dapat dimiliki oleh Warga Negara Asing di
Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
4. Untuk mengetahui kepastian hukum mengenai hak atas tanah yang dapat
diperoleh oleh Warga Negara Asing yang menikah dengan Warga Negara
Indonesia
A. Pengertian Agraria
1
Hasan Wargakusumah, Hukum Agraria I, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta:1992 hlm.5
6. Asas persamaan hak laki-laki dan perempuan serta perlindungan
terhadap golongan ekonomi lemah Pasal 9 ayat (2), Pasal 10, Pasal
11 ayat (1), Pasal 12 ayat (1), Pasal 26 ayat (1)
7. Asas tanah pertanian harus diusahakan secara aktif oleh
pemiliknya, Pasal 10
8. Asas perencanaan bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya, Pasal 14, 15
9. Asas pendaftaran tanah, Pasal 19
Hak Bangsa Indonesia atas tanah ini merupakan hak penguasaan atas
tanah yang tertinggi dan meliputi semua tanah yang adadalam wilayah
negara, yang merupakan tanah bersama, bersifat abadi dan menjadi induk
bagi hak-hak penguasaan yang lain atas tanah (lihat pasal 1 ayata (1)-(3)
UUPA.
4. Hak-hak Individual
Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil
dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang
lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya
atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian
sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal
tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-undang
Subjek hak pakai :
Menurut UUPA :
1. WNI,
2. Orang asing yang berkedudukan di Indonesia,
3.Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan
di Indonesia,
4. Badan hukum asing, yang mempunyai perwakilan di Indonesia (pasal 42
UUPA).
Menurut PP No. 40 Tahun 1996 :
1. WNI,
2. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan
di Indonesia,
3. Departemen, lembaga pemerintah non departemen, dan Pemerintah
Daerah,
4. Badan-badan keagamaan dan sosial,
5. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia,
6. Perwakilan negara asing dan perwakilan badan internasional,
7. Orang asing yang berkedudukan di Indonesia.
Seseorang atau suatu badan hukum mempunyai hak sewa atas tanah,
apabila ia berhak mempergunakan tanah milik orang lain untuk keperluan
bangunan, dengan membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sebagai
uang sewa.
Subjek hak sewa adalah :
Wakaf tanah hak milik adalah hak penguasaan atas tanah bekas tanah
hak milik, yang oleh pemiliknya dipisahkan dari harta kekayaannya dan
melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan peribadatan
atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran islam (lihat pasal 49 ayat
(3) UUPA Jo. PP No.28/1977 tentang Perwakafan Tanah Milik Jo.
Permendagri No. 6/1977 tentang Tata cara Pendaftaran Tanah Mengenai
Perwakafan Tanah Milik).
c. Hak Jaminan atas Tanah : Hak Tanggungan (Pasal 23, 33, 39, 51
UUPA dan Undang-Undang No.4 Tahun 1996)
Hak tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan kepada hak atas
tanah termasuk atau tidak termasuk benda-benda lain yang merupakan satu
kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap
kreditor-kreditor lain. Hak Tanggungan dapat dibebankan kepada Hak Milik,
HGU, HGB dan Hak Pakai atas Tanah Negara (lihat pasal 25, 33, 39 dan 51
UUPA Jo. UU No. 4/1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
Benda-benda yang berkaitan dengan Tanah).
1. Hak Milik
2. Hak Guna Usaha (HGU)
3. Hak Guna Bangunan (HGB)
4. Hak Pakai
5. Hak Sewa
6. Hak Membuka Tanah
7. Hak Memungut Hasil Hutan
8. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut diatas..
Dari 8 hak yang disebutkan diatas, bahwa Hak Atas Tanah yang dapat
dimiliki oleh Warga Negara Asing di Indonesia hanya ada 2, yaitu Hak Pakai
dan Hak Sewa sebagaimana tertulis;
Pasal 2;
Rumah tempat tinggal atau hunian yang dapat dimiliki oleh orang asing
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 adalah:
1. Rumah yang berdiri sendiri yang dibangun di atas bidang tanah:
a. Hak Pakai atas tanah Negara;
b. Yang dikuasai berdasarkan perjanjian dengan pemengang hak atas
tanah.
2. Satuan rumah susun yang dibangun di atas bidang tanah Hak Pakai atas
tanah Negara.
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Sangat disarankan agar apabila seorang WNI tetap ingin dapat memiliki
hak atas kepemilikan tanah setelah menikah dengan WNA, maka sebelum
menikah mereka menanda-tangani Perjanjian Kawin dihadapan Notaris di
Indonesia dan Perjanjian Kawin tersebut dicatatkan di KUA pada Surat Nikah
bagi yang beragama Islam atau pada kantor Catatan Sipil bagi yang
beragama selain agama Islam. Dengan Perjanjian Kawin ini maka tidak
terdapat percampuran harta sehingga harta yang dimiliki oleh para pihak
menjadi milik masing-masing jadi tidak menjadi masalah apabila WNI
membeli dan memiliki hak atas tanah dan bangunan di Indonesia.
WNI yang sudah terlanjur menikah dengan WNA tanpa perjanjian
kawin, sebaiknya tanah yang dimiliki di Indonesia segera dipindahtangankan
dengan cara dijual atau dihibahkan kepada orang tua, anak, saudara
kandung atau kerabat sebelum diketahui oleh pemerintah yang dapat
menyebabkan hak atas tanah tersebut hapus dan jatuh kepada Negara
tanpa ganti rugi sesuai dengan peraturan Pasal 21 (ayat 3) UUPA di atas.