Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TERMODINAMIKA

POTENSIAL TERMODINAMIK

OLEH :
Kelompok 8
1. NANDA RAHMADANI
2. LINDA RAHMADANI HARAHAP
3. TESYA NATALIA MARPAUNG
4. SAMUEL TOM W. PADANG

FISIKA ND 2015

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan MAKALAH ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. MAKALAH ini kami buat untuk melengkapi tugas mata
kuliah TERMODINAMIKA.

1
MAKALAH ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan MAKALAH
ini.
Medan, 7 November 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….1
1.3 Tujuan………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Potensial Termodinamik………………………………….3
2.2 Energi dalam U………………………………………………….....…3
2.3 Entalpi H...............................................................................................4
2.4 Energi Bebas Helmholzt F....................................................................5
2.5 Energi Bebas Gibbs G..........................................................................7
2.6 Sifat-Sifat Potensial Termodinamik......................................................8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................10
3.2 Saran..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk energi listrik
dan mekanika), daya (kekuatan) yg dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses
kegiatan, misalnya dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan (spt
sinar matahari), tenaga. Energi di alam semesta memiliki berbagai macam cakupan,
seperti energi mekanis, nuklir, potensial, masih banyak lagi. Namun, pada pembahasan
makalah ini lebih menjurus pada energi bebas dalam hubungannya dengan
termodinamika. Parameter termodinamika untuk perubahan keadaan diperlukan untuk
mendeskripsikan ikatan kimia, sruktur dan reaksi. Pengetahuan termodinamika sederhana
sangat bermanfaat untuk memutuskan apakah struktur suatu senyawa akan stabil,
kemungkinan kespontanan reaksi, perhitungan kalor reaksi, penentuan mekanisme reaksi
dan pemahaman elektrokimia.
Sistem dalam termodinamika adalah obyek atau kawasan yang menjadi perhatian
kita. Kawasan di luar sistem disebut lingkungan. Sistem mungkin berupa sejumlah materi
atau suatu daerah yang kita bayangkan dibatasi oleh suatu bidang batas, yaitu bidang yang
membatasi sistem terhadap lingkungannya. Bidang batas ini dapat kita bayangkan pula
mampu mengisolasi sistem dari lingkungannya ataupun memberikan suatu cara interaksi
tertentu antara sistem dan lingkungannya.
Jika sistem terisolasi maka ia tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungannya.
Walaupun demikian perubahan-perubahan mungkin saja terjadi di dalam sistem .
Perubahan-perubahan tersebut misalnya temperatur dan tekanan. Namun demikian
perubahan yang terjadi dalam sistem yang terisolasi seperti ini tidak dapat berlangsung
terus tanpa batas; suatu saat akan tercapai kondisi keseimbangan internal yaitu kondisi di
mana perubahan- perubahan dalam sistem sudah berhenti. umum adalah sumber energi
yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana energy dalam pada potensial termodinamik?
2. Bagaimana entalpi pada potensial termodinamik?
3. Bagaimana energy bebas Helmhots itu?
4. Bagaimana energy bebas Gibbs itu?
5. Apakah sifat-sifat potensial termodinamik?
4
1.3 Tujuan
1. Mengetahui energy dalam pada potensial termodinamik.
2. Mengetahui entalpi pada potensial termodinamik.
3. Mengetahui pengertian energy bebas Helmhots.
4. Mengetahui pengertian energy bebas Gibbs.
5. Mengetahui sifat-sifat potensial termodinamik.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian potensial termodinamik


Potensial termodinamik adalah fungsi termodinamik yang digunakan dalam
membahas sifat dan stabilitas suatu sistem termodinamik.Potensial termodinamik yang
umum digunakan adalah energi dalam ( ), energi bebas Helmholtz ( ), energi bebas
Gibbs (G) , entalpi ( ) dan potensial grand.Proses termodinamik melibatkan peubah
dan fungsi termodinamik tertentu. Secara matematik, biasanya pasangan peubah dan
fungsi tertentu lebih elegan dibandingkan jika menggunakan pasangan peubah
termodinamik yang lain. Contohnya, peninjauan fisika biasanya menggunakan energi
dalam U(V,T) sebagai potensial termodinamik, sedangkan dalam kimia digunakan
entalpi H(P,T). Antara dua peubah ini dapat dilakukan transformasi, yaitu transformasi
Legendre.

2.2 Energi dalam (U)


Energi dalam (U) adalah total energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep) yang ada
di dalam sistem. Oleh karena itu energi dalam bisa dirumuskan dengan persamaan U =
Ek + Ep. Namun karena besar energi kinetik dan energi potensial pada sebuah sistem
tidak dapat diukur, maka besar energi dalam sebuah sistem juga tidak dapat ditentukan,
yang dapat ditentukan adalah besar perubahan energi dalam suatu sistem.

Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur kalor (q) dan kerja (w),
yang akan timbul bila suatu sistem bereaksi. Oleh karena itu, perubahan energi dalam
dirumuskan dengan persamaan U = q + w.

Jika sistem menyerap kalor, maka q bernilai positif. Jika sistem mengeluarkan kalor,
maka q bernilai negatif.

Jika sistem melakukan kerja, maka w pada rumus tersebut bernilai positif. Jika sistem
dikenai kerja oleh lingungan, maka w bernilai negatif.

Jadi bila suatu sistem menyerap kalor dari lingkungan sebesar 10 kJ, dan sistem
tersebut juga melakukan kerja sebesar 6 kJ, maka perubahan energi dalam-nya akan
sebesar 16 kJ.

6
Perubahan energi dalam bernilai 0 jika jumlah kalor yang masuk sama besar dengan
jumlah kerja yang dilakukan, dan jika kalor yang dikeluarkan sama besar dengan kerja
yang dikenakan pada sistem. Artinya, tidak ada perubahan energi dalam yang terjadi
pada system.

2.3 Entalpi H

Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi dari
suatu sistem termodinamika. Entalpi terdiri darienergi dalam sistem, termasuk satu dari
lima potensial termodinamika dan fungsi keadaan,
juga volume dan tekanannya(merupakan besaran ekstensif. Satuan SI dari entalpi
adalah joule, namun digunakan juga satuan British thermal unit dan kalor..

Entalpi dari suatu sistem homogen didefinisikan sebagai:

di mana:

 H = entalpi sistem (joule)


 U = energi dalam (joule)
 P = tekanan dari sistem (Pa)

 V = volume sistem ( )
Entalpi adalah properti ekstensif yang berarti untuk sistem homogen, besarnya
berbanding lurus dengan ukuran sistem. Terkadang digunakan juga entalpi
spesifik h =H/mdengan m adalah massa sistem, atau entalpi molar Hm = H/n,
dengan n adalah jumlah mol (h dan Hm adalah properti intensif. Untuk sistem tak
homogen, entalpi adalah jumlahan entalpi dari beberapa subsistem

dengan k merujuk pada beberapa subsistem. Pada kasus untuk nilai p, T, dan
komposisi yang berbeda-beda maka jumlah menjadi integral:

dengan ρ adalah densitas.

7
Entalpi H(S,p) dari suatu sistem homogen dapat diturunkan sebagai fungsi
karakteristik S dan tekanan p sebagai berikut: kita mulai dari hukum pertama
termodinamika untuk sistem tertutup

Disini, δQ adalah sejumlah kecil panas yang ditambahkan dalam sistem dan
δW adalah sejumlah kerja yang dilakukan sistem. Untuk sistem homohen hanya proses
reversibel yang dapat berlangsung sehingga hukum kedua termodinamika menyatakan
δQ = TdS dengan T adalah temperatur absolut sistem. Jika hanya kerja PV yang ada,
δW = pdV. Sehingga

Menambahkan d(pV) di kedua sisi sehingga menjadi

atau

Maka

2.4 Energi bebas Helmholzt F

Kelvin memformulasikan bahwa pada umumnya alam tidak memperkenankan


panas dikonversikan menjadi kerja tanpa disertai oleh perubahan besaran yang lain.
Kalau formulasi Kelvin ini kita bandingkan dengan pernyataan Hukum
Thermodinamika Ke-dua, maka besaran lain yang berubah yang menyertai konversi
panas menjadi kerja adalah perubahan entropi. Perubahan neto entropi, yangnselalu
meningkat dalam suatu proses, merupakan energi yang tidak dapat diubah menjadi kerja,
atau biasa disebut energi yang tak dapat diperoleh (unavailable energy).

Sesuai Hukum Thermodinamika Pertama, jika kita masukkan energi panas ke dalam
sistem dengan maksud untuk mengekstraknya menjadi kerja maka yang bisa kita peroleh
dalam bentuk kerja adalah energi yang masuk ke sistem dikurangi energi yang tak bisa
diperoleh, yang terkait dengan entropi. Karena mengubah energi menjadi kerja adalah
proses irreversible, sedangkan dalam proses irreversible entropi selalu meningkat, maka

8
energi yang tak dapat diperoleh
adalah TS dimana S adalahentropi dan T adalah temperatur dalam kondisi
keseimbangan. Energi yang bisa diperoleh disebut energi bebas yang yang
diformulasikan oleh Helmholtz sebagai

A = E – TS

Bagi suatu perubahan kecil yang berlangsung tak reversibel pada temperaturT berlaku:
dS> δ q/T atau δ q - T d S<0
kalau sistem hanya dapat melakukan kerja volume, maka persamaan (43) dapatdiubah menjadid
U + pdV -T dS< 0 ..
pada volume tetap, dV = 0, sehinggad
U - T d S < 0 atau d( U — TS ) T,p < 0
fungsi
U - TS,
yang merupakan fungsi keadaan, disebut energi bebas Helmholtz,
A, A=U-TS
Bila persamaan dideferensiasi, diperolehd
A = d U - T dS – Sd T
bagi proses yang berjalan reversibel dan isoterm
d A = δ W ..
jadi penurunan energi bebas helmholtz, -
∆ A , ialah kerja maksimum yang dapatdihasilkan dan suatu proses yang dikerjakan secara
isotherm.

Jadi pada proses isothermal di mana tidak ada kerja, energi bebas Helmholtz menurun
dalam semua proses alamiah dan mencapai nilai minimum setelah mencapai
keseimbangan. Pernyataan ini mengingatkan kita pada peristiwa dua atom yang saling
berdekatan membentuk ikatan atom. Ikatan terbentuk pada posisi keseimbangan yang
merupakan posisi di mana energi potensial kedua atom mencapai nilai minimum.
Demikian pula halnya dengan sejumlah atom yang tersusun menjadi susunan kristal;
energi potensial total atom-atom ini mencapai nilai minimum. Melalui analogi ini, energi
bebas dipahami jugasebagai potensial thermodinamik.

Membuat temperatur konstan dalam suatu proses bisa dilakukan di laboratorium.


Tetapi tidaklah mudah membuat sistem tidak memuai pada waktu energi panas masuk ke

9
dalamnya. Lagi pula sekiranya pemuaian dapat diabaikan seperti pada kasus pemanasan
dielektrik, polimerisasi ataupun depolimerisasi akan terjadi di dalam dielektrik sehingga
kerja selalu diperlukan.

2.5 Energi bebas Gibbs G

Kebanyakan proses biasanya dikerjakan pada temperatur dan tekanan tetap.


d(U — pV — TS)T,p < 0
besaran U + PV — TS merupakan fungsi keadaan, disebut energi bebas Gibbs, G.
G =U+PV—TS =H -TS =A + PV
Jadi, suatu proses yang berlangsung pada temperatur dan tekanan tetap disertai dengan
penurunan energi bebas Gibbs,
dG)T,p < 0 (hanya kerja volume)
Suatu persamaan penting yang mengkaitkan ∆H, ∆S dan ∆G dapat diturunkan sebagai
berikut :
Besaran U + PV – TS merupakan fungsi keadaan,disebut energi bebas gibbs
G =U + PV – TS = H – TS = A + PV
Pada suhu tetap, ∆G =∆H – T ∆S
Persamaan penting ini memberikan hubungan antara ∆H,∆S,dan ∆G pada suhu yang
sama.
Hubungan entropi dengan ketidakteraturan molekul : makin besar ketidakteraturan
atau gerakan bebas atom atau molekul dalam sistem, makin besar entropi sistem.
Susunan yang paling teratur dari setiap zat dengan gerakan bebas atom atau molekul
yang paling kecil adalah kristal sempurna murni pada nol mutlat (0oK).
Hukum kedua termodinamika:
ΔStotal> 0
Untuk menentukan tanda dari ΔStotal, ΔSsis dan ΔSlingk harus diketahui.
Perhitungan Δslingk sulit dilakukan. Fungsi termodinamika lain diperlukan untuk
membantu dalam menentukan apakah suatu reaksi berjalan secara spontan atau tidak
dengan hanya mempelajari sistem itu sendiri. Untuk proses spontan,
ΔStotal = ΔSsis + ΔSlingk> 0
Atau
T ΔStotal = - ΔHsis + T ΔSsis> 0
Kriteria kespontanan reaksi dapat diekspresikan berdasarkan sifat sistem
(ΔHsis dan ΔSsis) dan tidak lagi memperhatikan lingkungan.

10
Persamaan di atas dapat dituliskan sebagai
ΔHsis - T ΔSsis< 0
Untuk menyatakan kespontanan reaksi secara langsung, fungsi termodinamika baru
yang disebut energi bebas Gibbs (G) digunakan dimana
G = H – TS

Semua besaran dalam persamaan merujuk ke sistem dan T merupakan suhu sistem.
G merupakan fungsi keadaan :
ΔG = ΔH - T ΔS
Kondisi kespontanan dan kesetimbangan pada suhu dan tekanan tetap dapat
disimpulkan berdasarkan ΔG sebagai berikut:
ΔG < 0 reaksi spontan
ΔG > 0 reaksi tidak spontan (reaksi spontan dalam arah yang berlawanan)
ΔG = 0 sistem berada pada kesetimbangan

Perubahan Energi Bebas Gibbs Standar


Untuk reaksi yang dilakukan pada kondisi keadaan standar, yakni pereaksi dalam
keadaan standar diubah menjadi hasil reaksi pada keadaan standar, perubahan energi
bebas disebut perubahan energi bebas standar, ΔGfo
aA + bB +cC + dD
Entropi dan energi bebas Gibbs juga merupakan fungsi keadaan sehingga kedua
besaran ini memiliki nilai pada keadaan standart, seperti halnya dengan entalphi. Hasil
pengukuran standart untuk entropi dan Energi bebas Gibbs juga dilakukan pada keadaan
25oC dan dengan tekanan 1 atm. Energi bebas Gibbs pembentukan standart memiliki arti
perubahan energi bebas yang menyertai reaksi pembentukan satu mol senyawa dari
unsur-unsur penyusunnya. Demikian pula untuk entropi standar yang dapat dipergunakan
untuk menentukan entropi reaksi sebagai harga pembandingnya.

2.6 Sifat-sifat Potensial Termodinamik


1. U dan H memiliki banyak persamaan maupun perbedaan.
U = U (V,S) permukaan dalam ruang ini dikenal sebagai permukaan Gibbs. dU = T
dS –p dV, sebenarnya tidak lain adalah hokum pertama untuk proses reversial.
𝜕𝑈 𝜕𝑈
Seandainya tidak reversible : 𝑑𝑈 < 𝑇 𝑑𝑆 − 𝑝 𝑑𝑉. ( 𝜕𝑆 ) = +𝑇 dan (𝜕𝑉 ) = −𝑝;
𝑉 𝑉

11
jika fungsi U = U (V,S) diketahui maka T dan p sebagai fungsi dari V dan S diketahui
dengan diferensial parsial. Sebaliknya, dengan mengetahui T dan p sebagai fungsi
koordinat S dan V, maka fungsi U = U (S,V) dapat ditentukan dengan
pengintegrasian.
2. F dan C banyak kesamaan dan perbedaan.
F = F (T,V) dan dF = dV- S dT, maka pada proses isotermik :
∆𝐹𝑇 = − ∫ 𝑃𝑇 𝑑𝑉 ≠ +𝑊𝑇 𝑃
Pada proses isokhorik : ∆𝐹𝑣 = − ∫ 𝑆𝑉 𝑑𝑇 ≠ 𝑄
𝜕𝐹 𝜕𝐹
(𝜕𝑉) = −𝑃 𝑑𝑎𝑛 (𝜕𝑇 = −𝑆), maka apabila p dan S diketahui sebagai fungsi T ddan
𝑇

V fungsi F dapat dicari.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Potensial termodinamik adalah fungsi termodinamik yang digunakan dalam
membahas sifat dan stabilitas suatu sistem termodinamik.Potensial termodinamik yang
umum digunakan adalah energi dalam ( ), energi bebas Helmholtz ( ), energi
bebas Gibbs (G) , entalpi ( ) dan potensial grand.Proses termodinamik melibatkan
peubah dan fungsi termodinamik tertentu.
Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur kalor (q) dan kerja (w),
yang akan timbul bila suatu sistem bereaksi. Oleh karena itu, perubahan energi dalam
dirumuskan dengan persamaan U = q + w.
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi dari
suatu sistem termodinamika. Entalpi terdiri darienergi dalam sistem, termasuk satu dari
lima potensial termodinamika dan fungsi keadaan,
juga volume dan tekanannya(merupakan besaran ekstensif. Satuan SI dari entalpi
adalah joule, namun digunakan juga satuan British thermal unit dan kalor..
Entalpi dari suatu sistem homogen didefinisikan sebagai:

Energi yang bisa diperoleh disebut energi bebas yang yang diformulasikan
oleh Helmholtz sebagai : A = E – TS

Kebanyakan proses biasanya dikerjakan pada temperatur dan tekanan tetap.


d(U — pV — TS)T,p < 0
besaran U + PV — TS merupakan fungsi keadaan, disebut energi bebas Gibbs, G.
G =U+PV—TS =H -TS =A + PV
Sifat-sifat Potensial Termodinamik : U dan H memiliki banyak persamaan maupun
perbedaan dan F dan C banyak kesamaan dan perbedaan.

3.2 Saran
Diharapkan kepada setiap pembaca supaya membaca referensi yang lain mengenai
topic ini supaya dapat lebih memahami dan mengerti mengenai materi dari makalah yang
telah kami buat ini. Selain pembaca lebih memahami dan mengerti pembaca juga akan
lebih menambah wawasan mengenai materi dan bahkan juga lebih menambah wawasan
mengenai referensi yang dibaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://lubabah.co.id/2012/11/potensial -termodinamik -tentang.html
www.unhas.co.id/termodinamika

14

Anda mungkin juga menyukai