PENDAHULUAN
Pikiran normal mengacu kepada komponen ide dari aktivitas mental, proses
menciptakan dan kemauan. Pikiran dibagi menjadi proses (bentuk) dan isi, proses
didasarkan kepada kesimpulan yang salah tentang eksternal, tidak sejalan dengan
intelegensia pasien dan latar belakang kultural, yang tidak dapat dikoreksi dengan
suatu alasan.1
akan tubuhnya yang merasa jelek, berat badan yang berlebihan, bau badan yang
busuk, halitosis atau merasa bau nafas yang busuk, dan lain-lain. Menurut
oleh pasien adalah biasanya didaerah disekitar kepala meliputi otak, tulang bagian
perut terutama regio epigastrium, seluruh tubuh, jantung, dan lain-lainnya seperti
mata, telinga, hidung, dan kaki. Untuk penyebab dari waham ini sendiri
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
(sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar, gangguan isi pikiran, bisa berupa
murni waham saja atau berkaitan dengan khayalan saja yang sifatnya tidak aneh
dan tidak bisa diklasifikasikan sebagai gangguan organik, skizofrenia atau afektif.
tubuhnya yang merasa jelek, berat badan yang berlebihan, bau badan yang busuk,
halitosis atau merasa bau nafas yang busuk, ususnya sudah busuk, otaknya sudah
cair, dan ada seekor kuda didalam perutnya.dan lain-lain, meski tidak ada dasar
realistisk dan tidak akurat terhadap gejala atau sensasi fisik, yang mennyebabkan
pekerjaan.1,2
B. EPIDEMIOLOGI
2
Satu penelitian terakhir melaporkan prevalensi enam bulan sebesar 4
sampi 6 persen pada populasi pasien di klinik medis umum. Persentasi pasien
waham somatik ini, namun pada beberapa kasus yang lebih sering ditemukan
sebesar 42.3% pada laki-laki dan 57.7% pada perempuan. Hal ini juga dapat
Berdasarkan usia, pendeirta untuk laki-laki yang paling banyak adalah umur 48
tahun sedangkan pada perempuan berumur 44 tahun. Rentang umur yang sering
antara usia 20 sampai 30 tahun. Prevalensi pasien akhirnya sadar dan akhirnya
waham kejar. Persentase yang sering dikeluhkan oleh pasien adalah biasanya
didaerah disekitar kepala meliputi otak, tulang bagian perut terutama regio
epigastrium, seluruh tubuh, jantung, dan lain-lainnya seperti mata, telinga, hidung,
dan kaki. 3
3
Sekitar 43% pasien terbukti mengalami depresi dikarenakan berpikir bahwa
penyakit yang mereka derita sangat sulit disembuhkan bahkan oleh dokter yang
melakukan bunuh diri. Dan sekitar 55,7% menolak untuk melakukan terapi ke
bagian psikiatri. Kasus pencetus terbanyak adalah dimulai dari tindakan kekerasan
dilanjutkan karena stres emosional karena tekanan batin. Beberapa lebih sering
diantara orang kulit hitam dibandingkan kulit putih, tetapi posisi sosial, tingkat
sendiri masih belum ditemukan jumlah yang pasti penderita waham ini karena
tidak memiliki riwayat gangguan waham di dalam keluarga, namun beberapa hal
mengalami waham somatik dengan tema adanya lesi kulit yang mengalami abses
dan terdapat parasit serta parasit tersebut menyerah jantung pasien dan organ-
organ lainnya seperti yang dilaporkan pada kasus wanita berumur 59 tahun.
Waham bisa berkembang menjadi respons terhadap stres dan dapat berfungsi
4
Beberapa penelitian juga menyebutkan kemungkinan hubungan antara
menyerap informasi yang tersedia tidak secara selektif dan membuat kesimpulan
berdasarkan informasi yang kurang dari subyek yang sehat tidak mengalami
waham dan tanpa mempertimbangkan penjelasan alternatif dari dokter yang lebih
mempengaruhi pasien termasuk yang sudah menikah, tinggal di kota dan memiliki
Beberapa waham somatik yang sering dikeluhkan pada sub bagian spesialis
adalah adanya nyeri, entah itu nyeri yang dirasakan di kepala, di dada, di otot
ekstremitas, dan diperut. Nyeri pada bagian perut adalah yang sering dilaporkan
dan ironisnya sering dilakukan rawat inap tanpa diketahui penyebab pastinya.4
pernah diterima adalah terdapat beberapa pasien yang mengalami gatal-gatal tanpa
diberi berbagai macam obat topikal maupun oral keluhan tidak berkurang. Banyak
orang melaporkan bahwa parasit, serangga, atau cacing ini telah menggigit atau
membangun sarang atau meletakkan telur di bawah kulit mereka. Dalam kasus
5
kerusakan diri yang ekstrim untuk menghilangkan kutu dari tubuh mereka.
Waham ini adalah waham tipe hipokondrium yang paling umum terjadi.4
Laporan pasien yang mengalami waham hipokondria tipe parasit ini
sudah terjadi ketika akhir abad ke 19 yang saat itu seseorang mengalami waham
akan adanya serangga kecil yang berada di tubuh seorang pasien. Waham
hipokondirum tipe parasitosis adalah nama yang umum dan sering diapakai oleh
beberapa ahli. Terminologi ini dipaparkan oleh Wilson dan Miller pada tahun
1946.4
Beberapa penelitian memaparkan bahwa waham hipochondria tipe
parasitosis ini terjadi pada usia rata-rata 57 tahun, dan perbandingan antara wanita
dan pria adalah lebih banyak pada wanita. Pada sebagian kasus seseorang dapat
Lalu pasien dengan keluhan kelainan pada tubuhnya juga pernah dilaporkan.
Kepercayaan akan bentuk tubuh yang kurang bagus secara estetika. Individu akan
merasa bagian tubuh tidak berbentuk, jelek, atau hilang sama sekali. Individu
dapat menarik diri dari lingkungan sosial, menutup bagian tubuh yang mengalami
mengalami gangguan. Meskipun waham jenis ini bisa berbahaya bagi seseorang
yang menyikapinya dengan cara yang salah tetapi jenis waham ini relatif jarang
terjadi.4
6
Body Dismorphic Disorder (BDD) atau yang dikenal dengan
percaya berhubungan dengan bentuk fisik yang bermasalah. Sekitar 50% pasien
dengan BDD memenuhi kriteria dalam DSM-IV untuk gangguan waham tipe
hipokondrium atau tipe somatik. Individu yang selalu disibukan dengan kegiatan
untuk mengurus atau memperhatikan bentuk tubuhnya yang bermasalah dan tidak
bisa lepas dari kegiatan tersebut dapat dikelompokan kedalam waham jenis
Beberapa komorbiditas pada BDD yang sering terjadi pada pasien terutama
depresi, fobia sosial, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD) serta gangguan
implikasi secara pribadi yang kuat. Misalnya pada seseorang yang mempunya
keyakinan bahwa hidungnya terlalu besar menyebabkan suatu saat pasien bahwa
dia akan berakhir sendirian, tidak dicintai dan bahwa dia mungkin terlihat seperti
penjahat. Pasien juga cenderung akan memunculkan waham curiga yang akan
beranggapan jika orang-orang disekitar dirinya melihat pasien jelek atau cacat,
Aspek selanjutnya yang dilihat dari BDD adalah perilaku yang memakan
waktu yang didasarkan pada penderita selalu memeriksa cacat pada tubuhnya
7
selalu menatap ke cermin untuk membandingkan bagian anggota tubuh tertentu
dengan orang lain, selalu melakukan perawatan tubuh yang berlebihan terutama
perhiasan yang tebal, diet secara berlebihan, perawatan dermatologis atau bedah
kelainan yang dirasakan mereka setidaknya selama satu jam ( waktu rata-rata
Gangguan waham jenis ini merupakan jenis gangguan heterogen yang tidak
diketahui etiologinya yang ciri-ciri dan fitur utamanya adalah adanya sistem
adalah gangguan yang diakibatkan terhadap fobia sosial, gangguan mood, Obsesif
tubuhnya mempunyai bau yang tidak sedap yang sebenarnya tidak dicium oleh
orang lain. Pryse-Phillips pada tahun 1971 mengistilahkan keluhan ini dengan
nama Olfactory Referencee Syndrome (ORS). ORS ini tidak dimasukan sebagai
gangguan terpisah oleh diagnostik dan statistik manual gangguan mental (DSM-
IV) atau ICD-10, namun ORS ini termasuk bagian dari waham somatik atau
bertanggung jawab atas bau busuk masih belum dilaporkan. TMAU atau sindrom
bau ikan diyakini akibat gangguan kekurangan enzim yang mengandung flavin
8
memetabolisme senyawa trimethylamine (TMA) sehingga berbau busuk dan saat
berhenti menjelaskan tentang bau badanya sampai menjadi jelas bahwa bau yang
sering terjadi pada pasien terutama depresi, fobia sosial, dan gangguan obsesif
ORS dimasukan kedalam DSM-V karena bukti tidak mendukung apakah keluhan
Gangguan ini tidak mengancam nyawa akan tetapi seseorang yang mengalaminya
pemikiran untuk melakukan bunuh diri hal ini dikaitkan dengan rasa malu yang
dirasakan akibat bau badan yang meraka yakini dan merasa akan dijauhi oleh
orang-orang sekitar atau dihina oleh orang jika mencium bau tubuhnya. Rata-rata
mereka menghabiskan tiga hingga delapan jam sehari karena memikirkan bau
mereka yang bahkan tidak dicium oleh orang lain. Sekitar 40% orang-orang
menghabiskan setidaknya selama seminggu di rumah karena takut orang lain bisa
mencium bau mereka. Sumber bau yang dibayangkan bisa berasal dari mana saja,
tetapi yang paling umum sekitar 75% orang mengira bau mereka berasal dari bau
mulut. Lalu sekitar 60% orang berpikir bau badan dari ketiak mereka akan
mengganggu orang lain, dan 35% berpikir ada bau dari alat kelamin mereka.4
Beberapa pasien begitu mengkhawatirkan bau tersebut sehingga terkadang
mereka mengira bahwa mereka sedang mengalami gangguan mental. Sekitar 85%
9
dari penelitian yang dilakukan meyakini bahwa mereka memiliki bau tubuh atau
kimia yang terlalu kuat. Beberapa fakta mengatakan bahwa 15% orang memiliki
gagasan bahwa mereka benar-benar tidak bau dan meyakini bahwa mereka
yang ekstrim untuk mencium bau-bauan tertentu. Beberapa dokter sering mengira
bahwa gangguan ini merupakan gangguan halusinasi olfaktorius dan sering salah
tetapi kasus ini jarang terjadi dan masih diperdebatkan apakah memang termasuk
bagian anggota tubuh, atau merasakan adanya nyeri perut yang hilang timbul
akibat trauma dan lain-lainnya yang jika diperiksakan kedokter biasanya dalam
banyak orang yang menderita waham somatik atau waham hipokondria tidak
cenderung mencari bantuan dari dokter kulit, dokter gigi, dan bahkan spesialis
penyakit menular, yang tidak dapat menawarkan mereka nasihat atau perawatan
yang memiliki waham hipokondrium ini merasa tidak percaya apa yang telah
terjadi pada diri mereka dan terkadang bisa mengambil tindakan yang ekstrim
10
mempercayai pendapat orang lain akan keluhan yang dirasakannya walaupun
Dengan adanya waham ini mereka cenderung akan menarik perhatian orang lain
Hal ini sesuai dengan Stuart & Laraia yang menyatakan hubungan yang
tidak harmonis, peran ganda atau bertentangan dapat menimbulkan ansietas dan
koping stress tidak konstruktif atau tidak adaptif, gangguan identitas) merupakan
faktor psikologis yang dapat menyebabkan terjadinya waham. Alasan yang logis
alam bawah sadar pasien akan membuat penyakit tersebut untuk menghindari
permasalahan yang ada. Selain itu menurut Hawari, orang yang mengkonsumsi
amfetamin akan mengalami gangguan waham tetapi waham ini sifatnya kearah
E. Patofisiologi
11
Dalam kriteria diagnostik waham hipokondrium, DSM-IV menyatakan
data yang diterima oleh tubuh pada orang yang mengalami waham hipokondrium
memiliki ambang dan toleransi yang lebih rendah dari umumnya terhadap
ganggguan fisik. Sebagai contoh, apa yang dirasakan oleh orang normal sebagai
sensasi tubuh, salah menginterpretasikannya dan menjadi sinyal oleh hal tersebut
karena skema kognitif yang keliru. Walaupun beberapa studi kasus yang diduga
keinginan untuk mendapatkan rasa diperhatikan atau peranan sakit tersebut dapat
mendapatkan masalah yang tampaknya berat dan tidak dapat dipecahkan dapat
diberikan bantuan atau keringanan. Peranan sakit menawarkan suatu jalan keluar,
kecemasan dan menghindari hal-hal atau permasalahan yang tidak disukai dan
ganguan ini adalah bentuk varian dari ganguan mental lain. Ganguan yang paling
12
sering dihipotesiskan berhubungan dengan waham hipokondrium adalah
terhadap orang lain dapat di alihkan (melalui represi dan pengalihan) kepada
penolakan dan kehilangan yang telah terjadi di masa lalu tetapi pasien
perhatian dari orang lain dan selanjutnya menolak karena tidak efektif. Waham
hipokondrium juga dipandang sebagai adanya rasa bersalah, rasa keburukan yang
melekat, suatu ekspresi yang rendah dan tanda perhatian terhadap diri sendiri
menjadi alat untuk semua kesalahan dan perilaku buruk lainnya (undoing) dan
dapat digunakan sebagai hukuman yang dapat diterimanya atas kesalahan di masa
lalu (baik nyata maupun khalayan) dan perasaan sebagai seseorang yang jahat
somatisasi, gangguan konversi, dan gangguan dismordik tubuh. Studi terkini yang
13
terkait dengan biological markers, dalam DSM – IV- TR kriteria diagnostik
level platelet serotonin (5-HT). NT- 3 adalah salah satu petanda dari fungsi saraf
dan platelet 5-HT adalah salah satu petanda alternatif dari aktivitas serotonergic.3
dalam fungsi otak jika mereka tidak mampu mengatasinya. Penindasan ekstensif
mental dan dalam beberapa kasus, gejala psikotik seperti waham. Anak-anak yang
ditindas secara signifikan lebih mungkin mengalami waham saat mereka remaja
dari pada yang lain. Anak-anak yang ditindas mengalami waham dengan tingkat
Tingkat HVA, ada beberapa bukti bahwa kadar HVA (metabolit dopamin)
dapat menyebabkan waham pada beberapa individu. Saat ini lebih banyak
Isolasi sosial, mereka yang mengisolasi diri dari masyarakat untuk jangka
waktu yang lama lebih mungkin mengalami delusi. Isolasi sosial mampu
14
Gangguan kepribadian, gangguan kepribadian atau temperamen yang sudah
sel otak jika kita tidak dapat tenang. Meskipun sedikit stres terkadang tidak buruk,
menyimpan stres dan kecemasan kronis dapat mengubah otak, membuat kita lebih
dengan keadaan dengan waham sebagai hasilnya. Trauma memicu respons stres
yang tinggi dan mengubah cara kita berpikir dan neurotransmisi kita. Tidak bisa
tersebut mengalami ganggu mental organik atau bukan. Hal ini penting untuk
waham.7
Beberapa teori lain yang coab dipaparkan oleh para peneliti untuk
15
1) Faktor predisposisi7
a. Biologi
menyebabkan respon neurologis yang maladaptif yang baru mulai dipahami, ini
luas dan dalam perkermbangan skizofrenia. Lesi pada area frontal, temporal
Penelitian pada keluarga yang melibatkan anak kembar dan anak yang
terpisah mempunyai angka kejadian yang tinggi pada skizofrenia dari pada
b. Psikologi
16
menyalahkan keluarga sebagai penyebab gangguan ini sehingga menimbulkan
c. Sosial budaya
timbulnya waham.
2) Faktor Presipitasi
a. Biologi
termasuk:
b. Stres lingkungan
c. Pemicu gejala
17
Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering menunjukkan
episode baru suatu penyakit. Pemicu yang biasa terdapat pada respon
mungkin berbeda dari satu gangguan ke gangguan lainnya. Teori lain yang
berkembang saat ini adalah seperti disfungsi lobus prefrontal, temporal dan basal
ganglia. Beberaoa peran untuk ganglia basalis didukung oleh banyak laporan
tentang delusi pada pasien dengan gangguan ganglia basal idiopatik. Teori lainnya
ventral striatum dapat meningkatkan arti penting dari rangsangan yang kurang
alzheimer dan demensia multi infark. Biasanya kana membaik setelah perawatan
dengan dosis rendah obat neuroleptik. Sebaliknya waham yang sudah sangat
kompleks biasanya terjadi pada pasien yang mengalami lesi subkortikal. Catalano
F. Manifestasi Klinis
penyakit yang parah yang belum dapat dideteksi, dan mereka tidak dapat
18
mempertahankan suatu keyakinan bahwa mereka memiliki suatu penyakit tertentu
negatif, perjalan yang yang ringan dari penyakit yang ringan dengan berjalannya
waktu dan penentraman yang tepat dari dokter. Tetapi keyakinan tersebut tidak
disertai gejala depresi dan kecemasan, dan sering kali ditemukan bersama-sama
(transient) dapat terjadi setelah stress berat, paling sering kematian atau penyakit
berat pada seseorang yang penting bagi pasien atau penyakit serius (kemungkinan
tersebut yang berlangsung kurang dari enam bulan harus ditentukan sebagai
sebagai respon dari stress eksternal biasanya menyembuh jika stress dihilangkan
tetapi dapat menjadi kronis jika diperkuat oleh diperkuat oleh orang-orang di
Jika berdasarkan pada PPDGJ – III maka untuk diagnosis pasti kedua hal
19
yang berulang-ulang tidak menunjang adanya alasan fisik yang memadai,
G. Diagnosis
dengan waham adalah pasien biasanya memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-
ulang yang diungkapkan dan menetap tentang keluhan penyakit yang sedang
dideritanya. Pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu atau cemas secara
berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya. Pasien juga dapat ditanyakan tentang
kognitif apakah mampu atau tidak mampu membedakan keluhan yang dirasakan
apakah sifatnya nyata atau tidak nyata. Individu cenderung sangat percaya pada
keyakinannya. Seorang dokter mampu menilai situasi sesuai atau tidak sesuai
memiliki afek yang tumpul atau tidak. Pada perilaku dan hubungan sosial pasien
pemeriksaan fisik biasanya tidak didapatkan adanya kelainan yang berarti. Hal
yang sering ditemukan seperti nafsu makan berkurang dan sulit tidur dikarenakan
20
memikirkan secara terus menerus keluhan yang dirasakan akhirnya berat badan
dan berpakaian rapi, tanpa tanda disintegrasi nyata pada kepribadian atau aktivitas
harian. Tetapi, pasien mungkin terlihat eksentrik, aneh, curiga atau bermusuhan.
Pasien dengan gangguan waham tidak memiliki halusinasi yang menonjol atau
jika hal tersebut adalah konsisten dengan wahamnya. Beberapa pasien dengan
orientasi, kecuali bila mereka memiliki waham spesifik tentang orang, tempat,
waktu. Daya ingat dan proses kognitif pada pasien gangguan waham tidak
tilikan terhadap kondisi mereka dan hampir selalu dibawa ke rumah sakit oleh
21
Pedoman diagnostik gangguan waham (F22.0): Waham-waham merupakan satu-
satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling mencolok. Waham-waham tersebut
(baik tunggal maupun sebagai suatu sistem waham) harus sudah ada sedikitnya 3
bulan lamanya dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya
setempat. Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap
adanya bukti-bukti tentang adanya penyakit otak yang mendasarinya. Tidak boleh
ada halusinasi audiotorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat
rapi dan tidak terlihat menunjukan kelainan apa pun. Cara bicara mereka,
aktivitas psikomotorik dan kontak mata saat berbincang dapat dipengaruhi oleh
keadaan emosi dan suasana hati mereka. Perasaan dan pengaruh itu konsisten
dengan sifat waham. Pasien biasanya tampak normal dan biasanya tidak memiliki
yang berhubungan dengan tema keluhan yang mereka rasakan. Pikiran mereka
orientasi, memori dan kognisi masih utuh, kontrol impuls mungkin terganggu dan
pasien biasanya memiliki kekurangan baik itu dalam hal penilaian maupun
22
dan argumentatif kepribadian juga merupakan ciri khas waham ini. Meskipun
gangguan wahamonal, pasien dapat bekerja dengan baik dan bisa tidak
akibat dari rasa malu, takut menularkan infeksi yang mereka bayangkan atau takut
Diagnosis waham ini sulit untuk ditegakan, faktanya bahwa pasien dengan
bagian internis, ahli bedah, dokter kulit, polisi atau pengacara dari pada psikiatri.
dan keyakinan palsu tersebut didasarkan pada misinterpretasi tanda atau sensasi
enam bulan, walaupun tidak adanya temuan patologis pada pemeriksaan medis
dan neurologis. 8
jika perlu lakukan pemeriksaan penunjang jika secara klinis memang diperlukan.
Pemeriksaan yang baik dan terarah harus dilakukan untuk mengetahui apakah
keluhan yang dialami pasien tersebut memang terbukti secara klinis atau
hipokondrium pada pasien memang dikarenakan faktor etiologi yang ada atau
23
karena waham sekunder yang mempunyai gangguan awal dan bermanifestasi ke
arah waham. 8
H. PENATALAKSANAAN
yang dialaminya.
1. Non Farmakologi
cara ini memberikan dukungan sosial dan interaksi sosial yang tampaknya dapat
Jadwal pemeriksaan fisik yang sering dan teratur mungkin berguna untuk
terapeutik harus dilakukan hanya jika terdapat bukti objektif yang memang harus
Keliat menyebutkan bahwa salah satu tindakan yang dilakukan pada pasien
Strategi yang dilakukan adalah tidak mendukung atau menambah waham pada
24
pasien, meyakinkan pasien berada dalam keadaan aman, mengobservasi pengaruh
dalam mencari solusi untuk mengatasi masalah yang sedang dialami dan disebut
sumber kebebasan karena dengan pikiran positif individu akan terbebas dari
penderitaan dan pengaruh pikiran negatif yang akan berpengaruh terhadap kondisi
fisik.11
yang lengkap pada pasien untuk menentukan apakah terdapat kondisi medis
untuk pengendalian impuls kekerasan seperti bunuh diri dan membunuh, lalu
2. Farmakologi
pasien memiliki suatu kondisi yang responsif terhadap obat, seperti gangguan
kecemasan atau gangguan depresif berat. Jika waham somatik ini merupakan
25
tersebut harus diobati untuk menghilangkan gangguan itu sendiri. Jika
pasien untuk mengatasi stress tanpa mendorong perilaku sakit mereka dan
atau berorientasi wawasan terapi). Kaitan hal antara waham dengan depresi dan
rasa cemas memiliki hubungan maka dari itu pada pasien yang mengalami waham
terapi dan pasien cenderung menolak pengobatan karena mereka dapat dengan
oleh masalah kejiwaan, maka beberapa klinisi sering memutuskan untuk terus
merawatnya pada rawat jalan. Dokter tidak boleh memaksakan medikasi segera
dari penolakan yang tenang hingga agresif. Apalagi, paradigma yang banyak
26
memalukan dan sangat stigmatisasi. Untuk alasan ini, pasien lebih suka
berkonsultasi dengan dokter spesialis sesuai keluhan yang sedang dialami pasien,
dari pada psikiater, jika kondisi mereka tidak mengalami perbaikan maka akan
pada pasien dengan gangguan waham somatik. Keadaan ini biasanya diikuti
kebiasaan pasien membawa seluruh hasil laboratorium yang telah dia dapatkan
lebih lanjut. Untuk langkah pertama biasanya digunakan fluoxetine, dalam dosis
pasien.2,4
keamanan obat (risiko tinggi gejala ekstrapiramidal, interval QTc lebih lama dan
27
menguntungkan dari antipsikotik atipikal dalam waham hipokondrium, tetapi
gejala depresi pada pasien yang tidak respon terhadap lebih dari dua uji coba
terapi, bahkan saat gejala psikotik tidak muncul. Umumnya, dalam praktek klinis,
Tiga jenis antipsikotik atipikal yang telah disetujui Food & Drug Administration
dan dimulai dengan 6 mg olanzapine dan 25 mg fluoxetine setiap hari dan dititrasi
antidepresan dan biasanya dimulai pada 2,5-5 mg / hari dan dititrasi ke atas
Efek samping dengan kombinasi ini dapat bervariasi dari berbagai macam
28
(misalnya aripiprazole), reaksi distonia, parkinsonisme, sindrom neuroleptik
placebo; atau mianserin 60mg/hari ditambah placebo. Kombinasi ini lebih efektif
Terdapat beberapa keuntungan penting dari kombinasi golongan ini dengan SNRIs
cakupan gejala untuk insomnia dan kurangnya nafsu makan; (iii) mencegah efek
samping ganstrointestinal dari SSRIs dan SNRIs (misalnya mual). Manfaat dari
mianserin dalam kombinasi telah diteliti setidaknya dua studi acak terkontrol.
Pilihan lain adalah dengan menambahkan adjuvan terapi non antidepresan seperti
kedua (atipikal). 12
2.2.1 Lithium
sebagian besar penelitian adjuvan lithium fokus pada depresi resisten terapi dan
juga mengurangi risiko jangka panjang bunuh diri. Waktu yang diperlukan
adjuvan lithium bekerja optimal sekitar beberapa hari sampai 6 minggu. Jika
29
efektif dan ditoleransi dengan baik, lithiun harus dilanjutkan setidaknya untuk
masa pengobatan akut dan mungkin setelah fase akut untuk tujuan pencegahan
kambuh.12
tremor, mengantuk, sedasi, mual, anoreksia, sakit perut, diare, poliuria (melalui
SSRI atau SNRIs. Sebuah publikasi hanya mencakup laporan kasus dan serial
daripada tiroksin (T4) dalam mengobati non respon anti depresan trisiklik.12
dengan obat antidepresi dari awal terapi. Dosis yang digunakan untuk tujuan ini
30
jika respon tidak memadai setelah sekitar satu minggu. Durasi pengobatan yang
lain palpitasi, berkeringat, tremor, dan gugup serta mual, sakit kepala, mengantuk,
sebelum memulai pasien dengan kelainan jantung pada terapi adjuvan tiroid.
Seperti adjuvan lithium, lamanya waktu terbaik untuk melanjutkan tiroid dan cara
2.2.3 Buspirone
5-HT. Meskipun faktanya bahwa beberapa studi label terbuka mendukung efikasi
juga telah diuji di STARD trial dan tidak memberikan keuntungan yang signifikan
31
Beberapa studi negatif menunjukkan bahwa methylphenidate efikasinya
pada GDM dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa psikostimulan tidak efektif untuk
mengobati depresi resisten terapi telah terjawab, tapi akan lebih bermanfaat untuk
gejala sisa, namun tidak terbatas pada fatique dan sedasi. Selain itu, studi negatif
sebagai pengobatan depresi resisten terapi (meskipun efikasi terhadap fatique dan
terapi pelengkap terhadap SSRI yaitu pada dosis 5-20mg tiga kali sehari. Stimulan
sangat membantu dalam mengobati gejala sisa fatique dan anergia setelah
respon yang cepat dalam uji sangat terbatas. Alasan kombinasi dengan pindolol
32
kompensasi down-regulasi dari fungsi serotonergik yang dipicu oleh peningkatan
merupakan agonis relatif lemah dibandingkan dengan ligan endogen. Ini dapat
gangguan mood. Konsisten dengan temuan ini, serangkaian laporan klinis telah
ketamin menghasilkan efek antidepresan yang cepat dan lama pada pasien dengan
konvensional.
reseptor AMPA dan aktivasi berikutnya dari target mamalia dari rapamycin
Secara khusus, cepat dan transien peningkatan regulasi dari otak neuroplastisitas
33
penting dalam memfasilitasi dan mendukung populasi neuron tertentu selama
pengembangan dan mediasi plastisitas sinaptik terkait dengan belajar dan memori.
(NMDAR). Infus dosis tunggal ketamin (0.5mg / kg) telah ditunjukkan untuk
meningkatkan gejala depresi dalam waktu 1-4 jam pada individu dengan TRD.
Selain itu, keinginan bunuh diri pada TRD juga dilaporkan telah berkurang secara
dan memiliki bukti sederhana untuk keberhasilan antidepresan, antara lain St.
pada gangguan depresi mayor ringan sampai sedang dibandingkan dengan gejala
yang lebih berat. Suatu percobaan double-blind yang dilakukan pada pasien
depresi rawat jalan dengan gejala ringan sedang dapat disimpulkan bahwa St John
Wort dalam dosis 300 mg/hari dan 1.800 mg/hari memiliki efek yang besar
34
dibandingkan plasebo. St John Wort memiliki khasiat umumnya sebanding dan
efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dosis rendah pengobatan TCA
terkonsentrasi di hati dan otak dan berfungsi sebagai donor metil dalam sintesis
dopamin dan serotonin. Kadar SAMe pada cairan serebrospinal lebih rendah pada
subyek kontrol, dan pengobatan dengan SAMe meningkatkan SAMe pada cairan
tersedia dalam bentuk parenteral dan oral. Beberapa data mendukung efikasi dan
tolerabilitas SAMe pada pasien dengan gangguan depresi mayor. Seperti St John
Wort, SAMe tidak diatur oleh FDA dan tidak memiliki standarisasi komposisi dan
potensi.
35
Papakostas et al. (2010) telah mengevaluasi dan membandingkan SAMe
(800mg / dua kali sehari) dengan placebo pada pasien rawat jalan yang memenuhi
kriteria DSM-IV untuk GDM yang berusia 18-80. Semua subjek menunjukkan
respon tidak cukup baik untuk dosis awal SSRI atau SNRI dengan lamanya dosis
stabil yang adekuat. Angka respon HAM-D dan remisi lebih tinggi untuk subjek
mayor, asam lemak omega-3 yang digunakan dalam penelitian bervariasi yaitu
dosis dan jangka waktu percobaan studi juga telah bervariasi. Asam lemak omega-
besar untuk obesitas dan masalah metabolisme. Dosis 1-9 gram telah dipelajari
penggunaan dosis yang lebih rendah. Adjuvan EPA atau kombinasi dari EPA dan
DHA paling efektif. Data lebih lanjut diperlukan untuk memastikan peran asam
antidepresan dan sebagai adjuvan terapi. Rendahnya kadar folat dalam darah
penyakit depresi, dan kadar folat lebih tinggi pada awal pengobatan terkait dengan
respon yang lebih baik untuk antidepresan. Folat telah dipelajari sebagai adjuvan
36
terapi dibandingkan dengan plasebo selain fluoxetine, terjadi peningkatan secara
signifikan bagi subjek yang menerima folat, terutama pada pasien perempuan.
Secara umum, 0,4-1 mg folat disarankan untuk wanita usia reproduksi, folat dapat
lahir cacat dalam kasus kehamilan. Data tidak memadai untuk menyarankan
adjuvant folat atau SAMe termasuk insomnia, mual, kecemasan, dan sakit kepala.
antidiskinetik, dan antiemetik. Obat ini diindikasikan untuk kelainan psikotik akut
dan kronik, seperti skizofrenia, gangguan manik, dan psikosis yang diinduksi obat
pasien agresif dan teragitasi. Selain itu, obat ini dapat digunakan pada pasien
sindrom mental organik dan retardasi mental. Pada anak haloperidol sering
2.4 Haloperidol
mania pada gangguan bipolar, mual dan muntah, delirium, agitasi, psikosis akut,
dan halusinasi pada putus alkohol. Pada kasus pasien yang tidak mempan terhadap
dikonsumsi per oral, lewat suntikan secara intra muskular, atau intravena.
37
Haloperidol biasanya bekerja dalam 30-60 menit. Suntikan dengan formula long-
acting dapat digunakan sebagai terapi setiap empat minggu pada orang dengan
skizofrenia atau penyakit terkait, yang sering lupa (tidak patuh) atau menolak
pemanjangan gelombang interval QT pada EKG mungkin terjadi. Pada pasien usia
yang dapat digolongkan berdasarkan jalur reseptor dopamin atau reseptor non-
dopamine.22-24
38
2. Penggunaan obat yang meningkatkan aktivitas dopamin, seperti levodopa
yang menjalani terapi ataupun tidak) bila dibandingkan dengan orang yang
tertentu di otak penderita skizofren yang tidak diobati. Pada pasien sindroma
Tourette, tic klinis lebih jelas jika jumlah reseptor D2 kaudatus meningkat.
pasien dan obat-obatan tertentu yang efektif mempunyai afinitas yang jauh lebih
berpasangan secara negatif kepada adenyl cyclase. Efek terapi relatif untuk
39
kebanyakan obat-obatan antipsikotik lama mempunyai korelasi dengan afinitas
mereka terhadap reseptor D2. Akan tetapi, terdapat korelasi dengan hambatan
disosiasi kintekika. Ia memiliki efek mirip dengan fenotiazin. Obat ini berikatan
secara istimewa dengan D2 dan reseptor α1 pada dosis rendah (ED50 = 0,13 dan
0,42 mg/kg, masing-masing), dan 5-HT2 reseptor pada dosis yang lebih tinggi
reseptor pada gejala negatif, karakteristik ini mendasari efek haloperidol yang
lebih besar pada delusi, halusinasi dan manifestasi lain dari psikosis. Afinitas
rendah pada sedasi, kenaikan berat badan, dan hipotensi ortostatik meskipun
memiliki tingkat yang lebih tinggi dari munculnya gejala ekstrapiramidal karena
pengobatan. 22-24
Namun, ada varian yang luas dalam melaporkan rata-rata T max dan T1/2 dalam studi
yang berbeda, mulai 1,7-6,1 jam dan 14,5-36,7 jam masing-masing. 22-24
Obat ini baik dan cepat diserap dengan bioavailabilitas tinggi ketika
disuntikkan intramuskular. Tmax adalah 20 menit pada orang sehat dan 33,8 menit
40
pada pasien dengan skizofrenia. Rata-rata T1/2 adalah 20,7 jam. Formula suntikan
mencapai puncaknya pada sekitar enam hari setelah injeksi, jatuh setelahnya,
cepat terlihat dalam hitungan detik. T1/2 adalah 14,1-26,2 jam. Volume
distribusinya berkisar antara 9,5-21,7 L/kg. Durasi tindakan adalah empat sampai
enam jam. Jika haloperidol diberikan sebagai infus IV secara lambat, maka akan
terutama pada pasien jangka panjang. Tingkat plasma lebih dari kisaran terapeutik
dapat menyebabkan insiden yang lebih tinggi dari efek samping atau bahkan
dihilangkan dari jaringan otak, yang mungkin menjelaskan hilangnya lambat efek
manusia, dengan fraksi bebas hanya 7,5-11,6%. Hal ini juga secara ekstensif
41
dimetabolisme di hati dengan hanya sekitar 1% dari dosis diekskresikan tidak
berubah dalam urin. Proporsi terbesar dari clearance hati adalah dengan
CYP3A4. 22-24
skizofrenia yang dianjurkan pada orang dewasa dengan gejala sedang adalah 0,5-2
miligram (mg) per oral 2 sampai 3 kali sehari, atau dengan gejala berat 3 sampai 5
mg oral 2 sampai 3 kali sehari. Pada orang dewasa penderita skizofrenia yang akut
gelisah dengan gejala cukup parah atau sangat parah, dosis yang dianjurkan
42
adalah haloperidol laktat 2 sampai 5 miligram intramuskular. Tergantung pada
efek klinis, dosis dapat diulang setiap 1 jam, meskipun interval 4 sampai 8 jam
mungkin cukup.25
adalah 1 sampai 15 miligram, dosis melebihi 100 miligram telah digunakan pada
pasien yang sangat resisten terhadap pengobatan. Dosis moderat obat neuroleptik
ini (didefinisikan sebagai antara 165 dan 375 miligram) setara dengan
dalam studi meta-analisis dari 22 uji coba terkontrol secara acak. Hubungan antara
dosis dan efektivitas klinis dan efek samping dinilai. Pada dosis yang lebih besar
dari 375 miligram setara dengan klorpromazin, tidak ada perbaikan klinis
tambahan dilihat, dan reaksi yang merugikan terjadi pada tingkat signifikan lebih
tinggi.25
Ada variasi yang signifikan antara pasien dalam jumlah obat yang
dosisnya). Rentang dosis normal untuk memulai terapi untuk indikasi psikiatri
dosis hingga 100 miligram/hari mungkin diperlukan untuk pasien resisten berat.
Ketika beralih dari parenteral untuk terapi oral, dosis oral pertama harus diberikan
dalam waktu 12 sampai 24 jam. Dosis per oral sama dengan dosis parenteral dapat
43
Sebuah ujicoba dalam 4 minggu menunjukkan bahwa pasien yang
yang jauh di bawah dosis yang biasa diresepkan. Pasien (n = 36) didiagnosis
(mg) setiap hari. Dosis dinaikkan mingguan sampai perbaikan yang signifikan
dari pasien adalah 2 mg setiap hari dan rata-rata, pasien ini mengalami
mg/hari) dari haloperidol pada 40 pasien skizofrenia akut selama 21 hari. Setelah
peningkatan secara signifikan lebih besar. Hasil yang sama ditemukan dalam
penelitian lain.25
tidak menemukan hubungan antara dosis neuroleptik dan hasil mania, dan tidak
ada perbedaan dalam efek samping. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada
minggu pada 80 pasien skizofrenia akut. Hasil setelah dua minggu menunjukkan
20 miligram dosis lebih efektif daripada 5 miligram dosis dan sama dengan dosis
10 miligram. Selama periode dua minggu yang tersisa, 20 miligram dosis per hari
44
tidak dapat mengontrol pasien lagi. Para peneliti menyebut hal ini sebagai efek
c. Kontraindikasi25
serangan jantung
d. Perhatian khusus25
a) Hati-hati penggunaan pada pasien dengan depresi SSP, penyakit hati dan
jantung berat.
b) Hipotensi mungkin terjadi terutama pada pemberian parenteral.
c) Bentuk dekanoat jangan diberikan secara iv.
d) Hindari penggunaan pada tirotoksikosis.
e) Hati-hati digunakan pada gangguan yang menunjukkan depresi SSP karena
menimbulkan sedasi.
f) Hati-hati penggunaan pada pasien yang mengalami ketidakstabilan
aspirasi.
h) Hati-hati pada penderita kanker payudara atau tumor yang dependen terhadap
45
i) Mungkin mengubah pengaturan temperatur tubuh, atau menutupi efek toksik
Hipotensi dapat terjadi dengan pemberian secara im, hati-hati pada pasien dengan
I. DIAGNOSIS BANDING
khususnya gangguan yang tampak dengan gejala yang tidak mudah didiagnosis.
suatu hipokondrium tentang ketakutan pada suatu penyakit dan penekanan pada
gangguan somatisasi dengan banyak gejala. Perbedaan yang tidak jelas bahwa
memiliki usia onset yang kurang spesifik. Pasien dengan gangguan somatisasi
Gangguan konversi adalah akut dan biasanya sementara dan biasanya melibatkan
46
suatu gejala, bukannya suatu penyakit tertentu. Adalah atau tidak adanya la belle
indiference adalah ciri yang tidak dapat dipercaya yang menyebabkan kedua
kondisi tersebut. Gangguan nyeri adalah kronis, seperti juga hipokondrium, tetapi
gejalanya adalah terbatas pada keluhan nyeri. Pasien dengan gangguan dismorfik
tubuh berharap dapat tampil normal tetapi percaya bahwa orang lain
Gejala waham hipokondrium dapat juga terjadi pada gangguan depresi dan
berat atau gangguan kecemasan umum, pasien harus mendapat kedua diagnosis
gangguan mental lainnnya. Pasien dengan gangguan panik mungkin pada awalnya
jantung) tetapi pertanyaan yang cermat tentang riwayat medis biasanya tidak
wahamonal terjadi pada skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya tetapi dapat
waham somatik pasien skizofrenia cenderung kacau, aneh, dan di luar lingkungan
kulturalnya.1,4,6
47
J. PROGNOSIS
beberapa bulan sampai beberapa tahuan dan dipisahkan oleh periode tenang yang
tinggi, onset gejala yang tiba-tiba, tidak adanya gangguan kepribadian dan tidak
hipokondrium menjadi sembuh pada masa remaja akhir atau masa dewasa awal.1
Kurang dari 25% kasus gangguan waham didiagnosa skizofrenia dan <10% pasien
mengalami gangguan mood. Sekitar 50% pasien sembuh dengan pengobatan, 20%
mengalami pengurangan gejala dan 30% lainnya tidak ada perbaikan.16 Pasien
dengan waham kejar, somatik dan erotik diperkirakan memiliki prognosis yang
lebih baik daripada pasien dengan waham kebesaran dan cemburu. Faktor-faktor
fungsional yang tinggi, Jenis kelamin (wanita), Onset sebelum usia 30 tahun,
Onset terjadi tiba-tiba, Lama penyakit singkat, Adanya faktor pencetus, Waham
48
BAB III
KESIMPULAN
(sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar, gangguan isi pikiran, bisa berupa
murni waham saja atau berkaitan dengan khayalan saja yang sifatnya tidak aneh
dan tidak bisa diklasifikasikan sebagai gangguan organik, skizofrenia atau afektif.
tubuhnya yang merasa jelek, berat badan yang berlebihan, bau badan yang busuk,
halitosis atau merasa bau nafas yang busuk, ususnya sudah busuk, otaknya sudah
cair, dan ada seekor kuda didalam perutnya.dan lain-lain. Untuk mendiagnosis
yang tepat dapat mengatasi waham yang diderita oleh pasien yaitu dengan terapi
49
DAFTAR PUSTAKA
1(1): 1-5.
2015.
Udayana. 2013.
50
9. Heuvel VD, Veale D, Stein DJ. Hypochondriasis: consideration for ICD-
10. Issa BA. Delusional disordersomatic type (or body dysmorphic disoder)
134.
51