Oleh:
FITRIYAWATI
180070300111064
Kelompok 3B
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Ny.S
DENGAN HIPERTENSI DI WISMA ANGGREK
UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA PASURUAN
Dyah Fitriyawati
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi petunjuk,
hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan
akhir berupa “Asuhan Keperawatan pada Lansia Binaan” untuk memenuhi Tugas
Profesi Ners Departemen Gerontik di Panti Sosial Tresna Werda Pasuruan.
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Akhir ini tidak akan
selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasi kepada :
1. Bapak Imam Cahyono, SH, MM, selaku Kepala UPT Panti Sosial Tresna
Werdha Pasuruan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan praktik profesi Departemen Gerontik
2. Bapak Darmanto, selaku Pembimbing Lahan di UPT Panti Sosial Tresna
Werdha Pasuruan , yang senantiasa membimibing penulis
3. Ibu Dyah, selaku pembimbing wisma Mawar di UPT Panti Sosial Tresna
werdha Pasuruan, yang senantiasa membimibing penulis
4. Ibu Ns. Annisa Wuri Kartika,S.Kep, M.Kep, selaku Pembimbing Akademik
Program Profesi Ners Departemen Gerontik, Universitas Brawijaya
Malang, yang senantiasa membimibing penulis
5. Segenap karyawan/i UPT Panti Sosial Tresna werdha yang telah
membantu, berbagi ilmu dan pengalaman selama penulis praktek di
tempat ini.
6. Teman-teman kelompok 3 Program Profesi Ners Universitas Brawijaya
yang telah bekerjasama dengan baik dan saling membantu satu sama
lain.
Penulis menyadari Laporan Akhir ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Penulis berharap Laporan Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan di UPT PSTW Pasuruan ini.
Fitriyawati
DAFTAR ISI
Halaman
3
Judul ............................................................................................................. 1
Halaman Pengesahan................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................... 5
BAB VI PENUTUP..................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 71
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
maka kini berkembang panti-panti berbasis swasta yang umumnya untuk lansia
dengan keadaan ekonomi berkecukupan.
UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Pasuruan merupakan salah satu
panti yang terdapat di Jawa Timur, panti ini merupakan milik Dinas Sosial
Provinsi Jawa Timur. Panti ini menampung lansia dari berbagai daerah dengan
jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Lansia di Panti ini mengalami berbagai
permasalahan kesehatan di antaranya yaitu lansia dengan post stroke,
osteoarthritis, arthritis gout, reumatoid arthritis, dan hipertensi. Panti Werdha
Pandaan terbagi menjadi beberapa wisma yang berisi 8 sampai 10 lansia, salah
satunya wisma Mawar. Wisma ini merupakan wisma yang ditempati 8 lansia
perempuan dan hanya terdapat 1 laki-laki. Lansia wisma Mawar memilki status
kesehatan yang termasuk dalam kategori kurang sehat secara fisiologis dan
psikologis. Permasalahan yang banyak dialami pada lansia di wisma Mawar yaitu
remathoidarthritis dan hipertensi. Salah satu lansia di Wisma Mawar yaitu Ny. S
yang memiliki masalah kesehatan yaitu Hipertensi dan asam urat, klien sering
mengeluh linu-linu dan sulit memulai tidur. Oleh karena hal tersebut perlu
penanganan khusus agar dapat tertangani dengan tepat dalam proses adaptasi
terhadap kondisi dari diri yang terus mengalami penurunan dan mulai melemah.
Proses penanganan pada lanjut usia harus bersifat holistik baik penanganan
pada kondisi fisik, psikologis, serta sosial. Hal tersebut menunjukkan bahwa
lanjut usia memerlukan penanganan khusus agar dapat mempertahankan
kesehatannya dan meningkatkan kemandirian. Berkaitan dengan kondisi di atas
kami mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners FK UB Malang ingin
menerapkan konsep asuhan keperawatan tentang lansia secara langsung di UPT
Pelayanan Sosial Tresna Werdha Pandaan, Pasuruan Jawa Timur.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.3 Faktor Resiko
2.4 Epidemiologi
2.5 Patofisiologi
2.6 Tanda dan Gejala
2.7 Pemeriksaan Diagnostik
2.8 Penatalaksanaan
2.9 Pencegahan
2.10 Komplikasi
7
BAB III
RUMUSAN MASALAH
8
BAB IV
PENANGANAN MASALAH
9
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER
1. IDENTITAS :
KLIEN
Nama : Ny.S Jenis kelamin: P
Umur : 68 Status
Perkawinan: Meniklah
Agama : Islam
Alamat asal : Malang
2. DATA :
KELUARGA
Nama Darmaji :
Hubungan Suami :
Pekerjaan :
Tidak bekerja
Alamat Malang :
Telp : ...................................................
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan: Klien mengetahui bahwa
linu-linu yang dirasakan disebabkan karena asam urat sejak 1998. Sejak dulu klien
meminum parutan mengkudu namun sudah berhenti karena dipanti tidak bisa
mendapatkan buah mengkudu. Klien melanjutkan minum obat jika merasa sakit.
Obat-obatan: Nifedipin dan Allupurinol
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan :
Perubahan BB :
Perubahan nafsu makan :
Masalah tidur :
Kemampuan ADL :
KETERANGAN : Cara berjalan klien terlihat sedikit kesusahan. Klien sering
tersenyum/terlihat bahagia ketika berbicara mengenai masa
lalu.
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka :
Pruritus :
Perubahan pigmen :
Memar :
10
Pola penyembuhan lesi :
KETERANGAN : Kulit klien terlihat putih bersih.
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal :
Pembengkakan kel. Limfe :
Anemia :
KETERANGAN : Klien terlihat segar dengan balutan make up (bedak dan
lipstik).
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala :
Pusing :
Gatal pada kulit kepala :
KETERANGAN : Rambut klien terlihat bersih, berwarna putih dan tersebar merata.
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan :
penglihatan
Pakai kacamata :
Kekeringan mata :
Nyeri :
Gatal :
Photobobia :
Diplopia :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : Klien dapat membaca tulisan dengan baik walaupun harus sedikit
dijauhkan (rabun dekat).
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran :
Discharge :
Tinitus :
Vertigo :
Alat bantu dengar :
Riwayat infeksi :
Kebiasaan membersihkan telinga :
Dampak pada ADL : Tidak adadampak apapun
KETERANGAN : Telinga klien bersih
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea :
Discharge :
Epistaksis :
Obstruksi :
Snoring :
Alergi :
11
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : Hidung klien bersih, tidak ada luka, tidak ada pembengkakan atau
massa.
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan :
Kesulitan menelan :
Lesi :
Perdarahan gusi :
Caries :
Perubahan rasa :
Gigi palsu :
Riwayat Infeksi :
Pola sikat gigi : Klien biasanya sikat gigi 2 kali sehari pagi dan sore hari
KETERANGAN : Mulut klien bersih, tidak terdapat karang gigi
9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan :
Nyeri tekan :
Massa :
KETERANGAN : Tidak terlihat pembesaran pada vena jugularis
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk :
Nafas pendek :
Hemoptisis :
Wheezing :
Asma :
KETERANGAN : Klien bernafas dengan spontan, RR16x/menit
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain :
Palpitasi :
Dipsnoe :
Paroximal nocturnal :
Orthopnea :
Murmur :
Edema :
KETERANGAN : Suara S1 dan S2 tunggal
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia :
Nausea / vomiting :
Hemateemesis :
Perubahan nafsu makan :
Massa :
Jaundice :
12
Perubahan pola BAB :
Melena :
Hemorrhoid :
Pola BAB : Klien BAB setiap hari di pagi hari
KETERANGAN : Klien mengatakan jika makan memang terbiasa sedikit
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria :
Frekuensi : .....................................................................................................
..
Hesitancy :
Urgency :
Hematuria :
Poliuria :
Oliguria :
Nocturia :
Inkontinensia :
Nyeri berkemih :
Pola BAK : Jika malam hari klien BAK 5-7 kali
KETERANGAN : Klien banyak BAK karena setiap hari minum the di pagi dan
sore hari
Reproduksi (perempuan)
Lesi :
Discharge :
Postcoital bleeding :
Nyeri pelvis :
Prolap :
Riwayat menstruasi : Klien tidak memiliki keluhan dalam riwayat menstruasinya
Aktifitas seksual :
Pap smear :
KETERANGAN : Klien tidak memiliki masalah
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi :
Bengkak :
Kaku sendi :
Deformitas :
13
Spasme :
Kram :
Kelemahan otot :
Masalah gaya berjalan :
Nyeri punggung :
Pola latihan : Klien mengikuti senam lansia 3 kali seminggu
Dampak ADL : Klien membutuhkan bantuan dalam mencuci pakaian
sendiri karena mengharuskan untuk jongkok lama
KETERANGAN : Klien terlihat kesulitan dalam gaya berjalannya
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache :
Seizures :
Syncope :
Tic/tremor :
Paralysis :
Paresis :
Masalah memori :
KETERANGAN : Tidak terdapat masalah
6. LINGKUNGAN :
Kamar : Kamar tertata rapi, terdapat banyak barang terutama botol air mineral
dan dus, jendela tertutup rapat.
Kamar mandi : Kamar mandi bersih, tidak ada keset dan tidak ada pegangan
14
untuk lansia.
Dalam rumah : Rumah bersih, peralatan rumah tertata rapi.
Luar rumah : Di depan rumah bersih hanya terdapat beberapa daun kering di
halaman depan dan belakang, terdapat tangga didepan dan belakang wisma.
7. FAKTOR-FAKTOR RESIKO
A. Stresor
Stresor fisiologis : kadang-kadang linu-linu pada lutut dan
kaki.
Stresor Psikologis: Malas tinggal bersama orang-orang kurang
pendidikan.
B. Kebiasaan Lansia
Hobi/kegemaran : Memasak. Namun di panti tidak boleh
masak.
Kebiasaan positif : Membersihkan rumah.
Kebiasaan negatif : Berdiam diri di kamar.
C. Pengetahuan
Pengetahuan lansia tentang kesehatan: Klien mengetahui cara
menjaga kesehatan dan sejak dulu telah melakukan pencegahan.
D. Riwayat Pengobatan dan efek samping
Jenis pengobatan: Nifedipin dan Allupurinol.
Efek samping obat: Tidak ada efek samping yang dirasakan.
1. Kemampuan ADL
Klien melakukan aktivitas secara mandiri hanya saja dalam mencuci
pakaian, klien membutuhkan bantuan suami karena mengharuskan klien
jongkok lama. Klien terlihat kesulitan dalam gaya berjalannya dan
mengatakan sering mengalami linu-linu.
2. Aspek Kognitif
Tidak terdapat masalah dalam aspek kognitif klien. Klien dalam
berhitung dengan baik. Klien dapat menceritakan masalalunya secara
berkesinambungan dan terkonfirmasi dengan jawaban suaminya.
3. Resiko Jatuh
Klien terlihat kesulitan dalam gaya berjalannya. Klien berjalan secara
pelan-pelan. Setelah dilakukan tes Time Up Get Up didapatkan hasil
bahwa klien beresiko jatuh sedang. Klien juga mengatakan pernah jatuh
2 kali di pintu belakang wisma.
4. Pemenuhan Kebutuhan Tidur
Insomnia sering dialami pasien. Pasien mengatakan sering kencing
dimalam hari dengan frekuensi 5-7 kali. Klien memulai tidur pada pukul
9 namun klien tidak langsung tidur. Klien masih bercengkrama dengan
suami atau tiduran saja. Klien baru bisa tidur jam 2 pagi dan terbangun
pada jam 4.30 pagi. Walaupun klien mengalami insomnia, klien
mengatakan bahwa kualitas tidur klien sangat bagus. Klien jarang tidur
disiang hari. Jika klien tidur disiang hari, klien hanya tidur 1 jam.
5. Kecemasan, GDS
15
Klien mengalami depresi karena klien mengatakan tidak cocok dengan
teman-teman se wismanya. Klien mengatakan teman-temannya kurang
pendidikan. Klien mengatakan sudah meminta keluarga yang di luar
panti untuk membawanya pergi dari panti. Klien sering berada dikamar
dan mengunci pintunya.
6. Status Nutrisi lansia
Status nutrisi klien berada pada beresiko sedang. Klien mengatakan tidak
bisa menghabiskan seporsi. Klien mengatakan tidak makan banyak
bukan karena tidak nafsu makan tetapi karena kebiasaan.
7. Hasil pemeriksaan Diagnostik
Berdasarkan tes Asam urat pada taggal 13 Agustus 2018, didapatkan
hasil 5,8. Riwayat pemeriksaan pada bulan sebelumnya juga didapatkan
hasil yang tidak jauh berbeda yaitu 5,1. Klien mengatakan tidak
mengalami linu-linu jika pekerjaan yang dilakukan ringan.
16
KUESIONER KUALITAS TIDUR (PSQI)
h) Mimpi buruk
i) Terasa nyeri
antusias
8 Seberapa besar antusias anda ingin
menyelesaikan masalah yang anda
hadapi
Sangat Baik kurang Sangat
baik kurang
9 Pertanyaan pre intervensi : Bagaimana
kualitas tidur anda selama sebulan
yang lalu
Pertanyaan post intervensi :
Bagaimana kualitas tidur anda selama
seminggu yang lalu
PENILAIAN PSQI
Komponen :
1. Kualitas tidur subyektifàDilihat dari pertanyaan nomer 9
0 = sangatbaik
1 = baik
17
2 = kurang
3 = sangatkurang
2. Latensi tidur (kesulitan memulai tidur) à total skor dari pertanyaan nomer 2 dan
5a
Pertanyaan nomer 2:
≤ 15 menit = 0
16-30 menit = 1
31-60 menit = 2
> 60 menit = 3
Pertanyaan nomer 5a:
Tidak pernah =0
Sekali seminggu = 1
2 kali seminggu = 2
>3 kali seminggu = 3
Jumlahkan skor pertanyaan nomer 2 dan 5a, dengan skor dibawah ini:
Skor 0 = 0
Skor 1-2 = 1
Skor 3-4 = 2
Skor 5-6 = 3
3. Lama tidur malamàDilihat dari pertanyaan nomer 4
> 7 jam = 0
6-7 jam = 1
5-6 jam = 2
< 5 jam = 3
4. Efisiensi tiduràPertanyaan nomer 1,3,4
Efisiensitidur= (# lama tidur/ # lama di tempat tidur) x 100%
# lama tidur – pertanyaan nomer 4
# lama di tempat tidur – kalkulasi respon dari pertanyaan nomer 1 dan 3
Jika di dapat hasil berikut, maka skornya:
> 85 % = 0
75-84 % = 1
65-74 % = 2
< 65 % = 3
5. Gangguan ketika tidur malamàPertanyaan nomer 5b sampai 5j
Nomer 5b sampai 5j dinilai dengan skor dibawah ini:
Tidakpernah =0
Sekali seminggu = 1
2 kali seminggu = 2
>3 kali seminggu= 3
Jumlahkan skor pertanyaan nomer 5b sampai 5j, dengan skor dibawah ini:
Skor 0 =0
Skor 1-9 =1
Skor 10-18 =2
Skor 19-27 =3
6. Menggunakan obat-obat tiduràPertanyaan nomer 6
Tidak pernah =0
Sekali seminggu = 1
2 kali seminggu = 2
>3 kali seminggu= 3
18
Sekali seminggu = 1
2 kali seminggu = 2
>3 kali seminggu= 3
Pertanyaan nomer 8:
Tidak antusias =0
Kecil =1
Sedang =2
Besar =3
Jumlahkan skor pertanyaan nomer 7 dan 8, dengan skor di bawahini:
Skor 0 = 0
Skor 1-2 = 1
Skor 3-4 = 2
Skor 5-6 = 3
19
KEMAMPUAN ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor
Bantuan Yang
Didapat
1 Makan 5 10 10
5 Mandi 0 5 5
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
20
ASPEK KOGNITIF
21
Total nilai 30 30
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif Kesimpulan:
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat Tidak ada gangguan kognitif
22
TES KESEIMBANGAN
Time Up Go Test
2 17 Agustus2018 16.34
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
≥12 detik Resiko jatuh
<12 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun
waktu 6 bulan
23
GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 1
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 1
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 1
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 1
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah 8
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological
Nursing, 2006)
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
24
STATUS NUTRISI
Interpretasi:
0 – 2 : Good
25
HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
26
FUNGSI SOSIAL LANSIA
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
27
Analisa Data
DO : ketidaksesuaian
sosiokultural dengan
- Klien mengunci pintu kamar lansia yang lain
jika keluar masuk kamar
- Klien membuntuti suami saat
sedang menyapu
Ketidaknyamanan
- Jika salah satu dari suami
dalam situasi sosial
istri ada dikamar, dan yang
lainnya mandi, maka kamar
juga dikunci dari luar
menggunakan gembok. Mengunci dan
- Klien berada di dalam kamar berdiam diri di
ketika lansia lainnya berada kamar bersama
di ruang tamu. suami
Hambatan
inmteraksi sosial
DO :
Gangguan
- Usia Ny. S 68 tahun
- Terdapat tangga di sekitar
28
panti keseimbangan
- Lantai wisma di pel setiap
pagi
- Klien terlihat kesulitan dalam
gaya berjalannya
- TUG: 18,15 Linu-linu pada kaki
Kesulitan dalam
gaya berjalan
Resiko jatuh
DO :
Insomnia
29
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
30
RENCANA KEPERAWATAN
1. 14/07/2018 Hambatan Setelah dilakukan kriteria hasil sesuai dengan indikator pada NIC : Peningkatan sosialisasi
interaksi sosial tindakan NOC
1. Buat interaksi terjadwal
keperawatan
2. Dorong pasien ke kelompok atau
selama 1 jam NOC : Status kenyamanan: sosiokultural
program keterampilan
interaksi sosial
interpersonal yang membantu
klien bertambah No. Indikator 1 2 3 4 5
meningkatkan pemahaman
lancar
1. Dukungan sosial tentang pertukaran informasi atau
sosialisasi, jìka perlu
dengan keluarga
3. Identifikasi perubahan perilaku
2. Hubungan tertentu
4. Berikan umpan balik positif jika
dengan keluarga pasien berinteraksi dengan orang
lain
3. Hubungan 5. Fasilitas pasien dalam memberi
dengan teman- masukan dan membuat
perencanaan
teman 6. Anjurkan bersikap jujur dan apa
adanya dalam berintraksi dengan
4. Interaksi sosial
orang lain
dengan orang lain 7. Anjurkan menghargai orang lain
8. Bantu pasien meningkatkan
kesadaran tentang kekuatan dan
keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan orang lain
9. Gunakan teknik bermain peran
untuk meningkatkan keterampilan
31
dan teknik berkomunikasi
10. Minta dan harapkan adanya
komunikasi verbal
2. 14/07/2018 Resiko jatuh Setelah dilakukan kriteria hasil sesuai dengan indikator pada NIC : Terapi latihan: keseimbangan
tindakan NOC
keperawatan 1. Tentukan kemampuan pasien
selama 5 X 24 NOC : Keseimbangan untuk berpartisipasi dalam
jam resiko jatuh kegiatan-kegiatan yang
klien berkurang No. Indikator 1 2 3 4 5 membutuhkan keseimbangan
2. Berikan kesempatan untuk
1. Mempertahankan mendiskusikan faktor-faktor yang
keseimbangan mempengaruhi ketakutan akan
jatuh
dari posisi duduk 3. Sediakan lingkungan yang aman
ke posisi berdiri untuk latihan
4. Instruksikan pasien mengenai
2. Mempertahankan pentingnya terapi latihan dalam
menjaga dan meningkatkan
keseimbangan
keseimbangan
ketika berjalan 5. Dorong program latihan dengan
intensitas rendah dengan
3. Mempertahankan memberikan kesempatan untuk
keseimbangan berbagi perasaan
6. Monitor respon pasien pada
saat berputar360 latihan keseimbangan
derajat
3. 14/07/2018 insomnia Setelah dilakukan kriteria hasil sesuai dengan indikator pada NIC : Peningkatan tidur
tindakan NOC
1. Fasilitasi untuk mempertahankan
keperawatan
rutinitas waktu tidur pasien,
selama 3 x 24 NOC : Tingkat depresi
persiapan/ritual sebelum tidur.
jam kesulitan
No. Indikator 1 2 3 4 5 2. Berikan atau lakukan tindakan
memulai tidur
kenyamanan, seperti masase,
klien berkurang
1. Perasaan depresi pengaturan posisi, dan sentuhan
32
2. insomnia efektif
3. Berikan waktu tidur siang, jika
3. Kehilangan minat diperlukan untuk memenuhi
pada kegiatan kebutuhan tidur
4. Anjurkan klien untuk membatasi
4. Kurangnya asupan cairan di sore hari untuk
menurunkan kemungkinan
kesenangan pada terbangun di malam hari karena
kegiatan ingin berkemih
5. Anjurkan klien untuk meminum
5. Rasa takut diuretik di pagi hari jka
memungkinkan
6. Evaluasi adanya depresi atau
ansietas, yng umum terjadi pada
lansia
7. Bantu klien untuk memilih aktivitas
fisik dan sosial di siang hari yang
sesuai dengan kemampuan
fungsionalnya (misnya berjalan)
8. Anjurkan klien untuk mengurangi
waktu tidur di siang hari, atau jika
diperlukan tidur lebih awal di siang
hari dan membatasi durasinya
9. Ajarkan klien tentang perubahan
tidur yang terjadi seiring penuaan
normal
10. Gunakan lampu malam hari untuk
keamanan pasien
33
klien yang bisa membantu klien
4. Tawarkan mandi air hangat atau
rendam kaki dengan air hangat
IMPLEMENTASI
34
perendaman kaki O:
- Mengedukasi klien mengenai
pengurangan minum di sore hari untuk - TD: 140/90 mmHg
- N: 70 x/menit
menurunkan frekuensi kencing di malam - RR: 16 x/menit
hari - S: 36,2 C
A:
P:
P:
36
A:
P:
A:
37
Masalah telah teratasi (pengontrolan resiko jatuh)
P:
A:
P:
39
BAB V
40
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Proses penuaan adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh
semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari
oleh siapapun. Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami
penurunan akibat proses degeneratif (penuaan). Di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Pasuruan tepatnya di wisma anggrek terdapat 5 dari 9 lansia
menderita penyakit sendi yang yang mengakibatkan terganggunya kehidupan
sehari-hari lansia tersebut. Selain itu juga terdapat klien Ny. S.H yang
mengalami asma dan mengeluhkan sesak. Intervensi asuhan keperawatan
yang telah dilakukan kepada klien menunjukkan hasil yang belum signifikan
membaik, namun perlu tindak lanjut sesuai intervensi masalah keperawatan
yang telah disusun, sehingga dapat memberikan perbaikan kondisi lansia
secara maksimal.
6.2 Saran
1. Bagi lansia
Lansia diharapkan lebih meningkatakan kewaspadaan terkait penyebab
asma dengan selalu menjaga pola makan, istirahat, serta mematuhi
regimen pengobatan yang telah diresepkan.
2. Bagi petugas UPT PSTW Pasuruan
Petugas UPT PSTW atau pihak yang terkait diharapkan dapat lebih
meningkatkan kegiatan di poli dengan melakukan kunjungan ke masing-
masing wisma
3. Bagi Mahasiswa
Hasil rencana asuhan keperawatan dan intervensi yang telah dilakukan
diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam
penatalaksanaan keperawatan klien dengan kasus sesak (asma)
khusunya pada gerontik.
41