pasal 1 mengenai pengertian-pengertian guru, sertifikasi, organisasi profesi guru, guru tetap,
guru dalam, SD, MI, dll
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
Bab 2
pasal 2 Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional
bagian 1 Kompetensi
bagian 2 Sertifikasi
pasal 6 (8ayat) beban belajar ppg, TK SD sederajat 18-20 sks, selain untuk TK SD 36-40 sks,
SMP SMA 36-40 sks
pasal 7 (3ayat) muatan belajar pendidikan profesi: kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian,
profesional
Pasal 9 (5ayat) jumlah peserta tiap tahun ditetapkan menteri. Cakupan ujian tertulis: wawasan
kependidikan, materi pelajaran, konsep keilmuan, teknologi, dan seni yg terkait.
Pasal 10 (6ayat) guru yg tdk memiliki sertifikat pendidik dapat diangkat bila punya keahlian
khusus atau diperlukan daerah khusus, setelah lulus uji kelayakan.
Pasal 12 (6ayat) guru dalam jabatan memperoleh sertifikat pendidik melalui uji kompetensi
(penilaian portofolio: kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar,
prestasi, organisasi pendidikan, dll).
Pasal 13 (3ayat) kriteria PT penyelenggara pendidikan profesi: prodi relevan dan terakrditasi,
pendidik sesuai standar, sarpras memadai. Kriteria tambahan: kondisi geografis, ekonomi,
dan tercapainya pemerataan pelayanan penyelenggaraan pend profesi
Bab 3 Hak
Pasal 18 tunjangan profesi dianggarkan sebagai belanja pegawai atau bantuan sosial
Pasal 19 syarat guru mendapat tinjangan profesional: memiliki sertifikat pendidik, memenuhi
beban kerja, mengajar sesuai sertifikat, terdaftar sebagai guru tetap, maks 60 th,
melaksanaa]kan kewajiban guru, tidak terikat pada instansi selain tempat tugas.
Pasal 21 tunjangan fungsional dianggarkan sebagai belanja pegawai atau bantuan sosial
Bagian 3 tunjangan khusus
Pasal 22 tunjangan khusus dianggarkan sebagai belanja pegawai atau bantuan sosial
Pasal 23 tunjangan untuk guru tetap non pns diberikan sesuai kualifikasi guru pns
Pasal 24 maksud guru berprestasi: berprestasi akademik dan non akademik, pengarang buku,
menghasilkan invensi inovasi, ada penghargaan, ada karya tulis yg diterbitkan di jurnal yg
diakui, berdedikasi baik.
Syarat maslahat tambahan: memiliki sertifikat pendidik, memenuhi beban kerja, mengajar
sesuai sertifikat, maks 60 th, melaksanaa]kan kewajiban guru, tidak terikat pada instansi
selain tempat tugas.
Pasal 27 satuan pendidikan memberi kemudahan berupa kesempatan atau keringanan biaya
untuk ptra kandung yg memenuhi syarat
Pasal 28 maslahat tambahan dianggarkan sbg belanja pegawai atau bantuan sosial
Bagian 6 penghargaan
Pasal 30 guru berhak mendapat pengharagaan sesuai prestasi. Prestasi berupa: menghasilkan
peserta didik yang menang kejuaraan, menghasilkan invensi an inovasi pemb yg diakui,
berdedikasi baik.
Pasal 31 penghargaan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat, jabatan, uang, piagam.
Pasal 32 kenaikan pangkat prestasi kerja luar biasa diberikan pada guru yang memiliki
dedikasi luar biasa
Pasal 33 guru yang bertugas di daerah khusus dapat diberikan kenaikan pangkat setigkat lebih
tinggi
Pasal 34 guru yang gugur saat bertugas diberikan penghargaan sesuai ketentuan
Bagian 7 promosi
Pasal 36 guru berhak mendapat promosi sesuai prestasinya, berupa kenaikan pangkat atau
jabatan fungsional
Bagian 8 Penilaian, Penghargaan, dan Sanksi oleh Guru kepada Peserta Didik
Pasal 38 guru bebas memberi penghargaan pada peserta didik yang berprestasi
Pasal 39 guru bebas memberi sanksi pada peserta didik yang melanggar aturan, berupa:
teguran lisan atau tulisan, hukuman yang mendidik
Bagian 9 Perlindungan dalam Melaksanakan tugas dan Hak atas Kekayaan Intelektual
Pasal 40 guru berhak mendapat perlindungan (hukum, profesi, keselamatan, kesehatan) dari
pemerintah
Pasal 41 guru berhak mendapat perlindungan hukum dari pihak peserta didik, orang tua,
masy, dan pihak lain. Guru juga berhak mendapat perlindungAn profesi dan keselamatan
kesehatan dari satuan pendidikan
Pasal 42 guru mendapat perlindungan dalam melaksanakan hak atas kekayaan intelektual
Pasal 45 guru berkesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan sesuai
tingkat pendidikan
Pasal 47 Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi Guru yang belum memiliki
Sertifikat Pendidik dilakukan dalam rangka memenuhi ketentuan
Bagian 14 cuti
Pasal 51 guru dapat memperoleh cuti studi maksimal 6 bulan untuk pengembangan profesi,
tetap memperoleh gaji penuh
Pasal 52 kegiatan pokok cakupan beban kerja guru: merencanakan, melaksanakan, menilai
pembelajaran, membimbing peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan. Beban kerja
guru paling sedikit 24 jam tatap muka, dan paling banyak 40 jam tatap muka.
Pasal 53 Menteri dapat menetapkan ekuivalensi beban kerja untuk memenuhi ketentuan
beban kerja
Pasal 54 beban kepala satuan pendidikan min 6 jam tatap muka, wakil kepala, ketua program
keahlian, kep perustakaan, kepala lab, min 12 jam tatap muka, buru BK min 150 peserta didik
per tahun
Pasal 55 Pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada Guru dan/atau
warga negara Indonesia lainnya yang memenuhi Kualifikasi Akademik dan kompetensi untuk
melaksanakan tugas sebagai Guru di Daerah Khusus maks 1 tahun. WN selain guru: S-1 atau
D-IV, ikut pelatihan keguruan. WN selain guru akan mendapat tunjangan
Pasal 56 Pemerintah menetapkan pola ikatan dinas bagi calon Guru untuk kepentingan
pembangunan pendidikan nasional
Pasal 57 calon guru yg akan mengikuti pendidikan ikatan dinas harus menandatangani
penyataan tertulis bermaterai. Pemerintah mengangkat calon guru yg selesai pendidikan katan
dinas menjadi PNS
Bagian 1
Pasal 58 (3ayat) pengangkatan dan penempatan guru dilakukan pemerintah dan atau pemda.
Perencanaan kebutuhan guru mempertimbangkan pemerataan guru.
Pasal 59 (3ayat) Guru yang diangkat wajib menandatangani pernyataan kesanggupan untuk
ditugaskan di Daerah Khusus paling singkat selama 2 tahun, dan berhak pindah tugas setelah
teredia guru pengganti.
Pasal 60 (4ayat) guru yang bertugas di daerah khusus berhak atas rumah dinas.
Bagian 2
Pasal 61 (6ayat) guru yang diangkat dapat ditempatkan pada jabatan struktural setelah
bertugas sebagai guru min 8 tahun.
Bagian 3
Pasal 62 (4ayat) Pemindahan Guru yang diangkat Pemerintah dilakukan setelah Guru
bertugas pada satuan pendidikan paling singkat selama 4 tahun, kecuali Guru yang bertugas
di Daerah Khusus.
Bab 7 sanksi
Pasal 63 (6ayat) Guru yang tidak dapat memenuhi Kualifikasi Akademik, kompetensi, dan
Sertifikat Pendidik dalam 10 tahun akan kehilangan tunjangan
Sanksi bagi guru atau selain guru yg menolak wajib kerja di daerah khusus: penundaan
kenaikan pangkat dan jabatan 1 tahun, pencabutan tunjangan fungsional selama 2 tahun,
pencabutan hak menjadi guru bagi selain guru selam 4 tahun
Pasal 66 dalam jangka 5 tahun sejak berlakunya PP ini, guru dalam jabatan yg belum
memenuhi kualifikasi akademik dapat mengikut uji kompetensi, bila mencapai usia 50,
pengalaman menjadi guru 20 tahun, golongan IVa.
Pasal 67 Pengawas selain guru yang diangkat sebelum berlakunya PP ini diberi jangka 5
tahun untuk memperoleh sertifikat pendidik
Bab 9 penutup