Makalah Objek Tujuan Dan Ruang Lingkup Ilmu Fiqh
Makalah Objek Tujuan Dan Ruang Lingkup Ilmu Fiqh
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Fiqh
Dosen Pengampu : Drs. Didi Sumardi, M.Ag.
Disusun oleh :
- Mochamad Rezkha Fauziansyah (1143020113)
- Muhammad Sugiharto (1143020123)
- Ilham Wirya Praja (1143020087)
Semester I / Mu’amalah C
A. Latar Belakang
Ilmu Fiqh merupakan ilmu yang sangat penting bagi manusia terutama umat
islam, agar didalam nya manusia dapat mengetahui hukum-hukum syara’ yang
membatasi kehendaknya, dengan bertujuan membuat ketentraman hidup dan
ketenangan jiwa.
Dengan diwajibkannya setiap orang memahami ilmu Fiqh, maka banyak
pertanyaan mengenai dasar hukum-hukum syara’ yang berlaku di ilmu Fiqh,
sehingga muncul sebuah kajian mengenai dasar-dasar pada hukum Fiqh, yang
kita kenal sebagai kajian Ushul Fiqh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu objek, tujuan, dan ruang lingkup fiqh dan ushul fiqh?
2. Bagaimana pembahasan ilmu fiqh dan ushul fiqh?
3. Mengapa ilmu fiqh dan ushul fiqh di pelajari?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan objek, tujuan, dan ruang lingkup fiqh
dan ushul fiqh.
2. Mengetahui bagaimana pembahasan objek, tujuan, dan ruang lingkup ilmu
fiqh dan ushul fiqh.
3. Mengatahui mengapa harus mempelajari ilmu fiqh dan ushul fiqh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Objek kajian Fiqh dapat diartikan segala sesuatu yang menjadi sasaran
syara’, yang pada kenyataanya tersusun dari dua bagian. Yang pertama,
hukum-hukum syara’ amaliah dan kedua, dalil-dalil tafshiliyah (yang jelas)
mengenai hukum itu.
Objek kajian Ushul Fiqh, menurut Muhammad al-Zuhaili (ahli fiqh dan
ushul fiqh dari Syria). Menyatakan bahwa yang menjadi objek kajian ushul
fiqh yang membedakannya dari kajian fiqh, antara lain :
Sumber hukum Islam atau dalil-dalil yang digunakan dalam menggali
hukum syara’,
Mencarikan jalank keluar dari dalil-dalil yang secara dzahir dianggap
bertentangan, baik melalui al-jami’u wa al-taufiq (pengkompromian
dalil), tarjih (menguatkan salah satu dari dalil-dalil yang bertentangan),
naskh, atau tasaqut al-dalilain (pengguguran dua dalil yang
bertentangan).
Pembahasan ijtihad.
Pembahasan tentang hukum syara’
Pembahasan tentang kaidah-kaidah yang digunakan dan cara
menggunakannya.
Tujuan Ilmu Fiqh, adalah sebagai batasan-batasan pemahaman umat
tentang hukum-hukum syara’ yang berlaku dalam kehidupan beragama dan
bermasyarakat. Yang biasanya berpautan dengan masalah-masalah amaliah,
yang dikerjakan oleh para mukkalaf sehari-hari.
A. KESIMPULAN
Ilmu Fiqh merupakan ilmu yang sangat penting bagi manusia terutama umat
islam, agar didalam nya manusia dapat mengetahui hukum-hukum syara’ yang
membatasi kehendaknya, dengan bertujuan membuat ketentraman hidup dan
ketenangan jiwa. Banyak dasar yang membuat Ilmu Fiqh wajib dipelajari,
dikarenakan kebutuhan kita beribadat pada Allah dan beramaliah, semua di atur
dalam ilmu Fiqh.
Dengan diwajibkannya setiap orang memahami ilmu Fiqh, maka banyak
pertanyaan mengenai dasar hukum-hukum syara’ yang berlaku di ilmu Fiqh,
sehingga muncul sebuah kajian mengenai dasar-dasar pada hukum Fiqh, yang kita
kenal sebagai kajian Ushul Fiqh. Didalam Ushul Fiqh, hal-hal yang dikaji adalah
bagaimana hukum itu bias berlaku, atau apa yang menjadi dasar bahwa hukum itu
bias ditetapkan. Jadi Ushul Fiqh adalah kajian yang menggali sumber-sumber
hukum Islam yang terdapat pada dalil-dalil, baik dalil Naqli yang berasal dari
Nash Al-Qur’an dan Al-Hadist atau pun dalil Aqli yang berasal dari hasil ijtihad
para ulama dan fuqoha.
DAFTAR PUSTAKA