Manajemen Parkir PDF
Manajemen Parkir PDF
I. UMUM
• Setiap pergerakan kendaraan perlu tempat berhenti baik di asal maupun tujuan
perjalanan
• Pengertian parkir: keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat
sementara.
• Fasilitas parkir untuk umum bisa di badan jalan (on-street parking) dan di luar
badan jalan (off-street parking) berupa pelataran dan gedung parkir
• Permasalahan parkir (terutama di daerah perkotaan):
i. Keterbatasan lahan
Dominasi waktu yang dipakai kendaraan adalah untuk parkir. jumlah
kendaraan pribadi sangat banyak, lahan yang tersedia tidak cukup.
ii. Kernacetan lalulintas akibat parkir
Permasalahan untuk on-street parking akibat terbatasnya lebar jalan.
Sedangkan off-street parking akibat kendaraan yang keluar-masuk lokasi
parkir tidak lancar
iii. Dampak negatif di bidang ekonorni
Bisa dilihat dan pemanfaatan lahan yang tidak sebanding dengan nilai
tanah dan permasalahan yang terjadi selalu memiliki konsekuensi ekonomi.
Tabel 5.1 Lebar Minimum Jalan Lokal Primer Satu Arah untuk
Parkir pada Badan Jalan
• Syarat:
1. Mampu memenuhi kebutuhan.
2. Memberi perhatian.
3. Jelas, simpel, memiliki arti yang tegas.
4. Dihargai oleh pengguna jalan.
5. Diletakkan pada lokasi yang tepat.
6. Ada sangsi legal.
• Tujuan
1. Mengatur lalulintas
- Memberi informasi tentang peraturan yang berlaku pada suatu tempat:
pembatasan kecepatan, larangan parkir, operasi jalan satu arah, larangan
menyalip, dll.
- memberi instruksi untuk melakukan sesuatu : stop, yield/Giveway, jalur kiri
khusus truk, dll.
- Diperbolehkan melakukan manuver tertentu : membuat manuver sesuai yang
diperlihatkan tanda panah hijau.
- Memberikan hak jalan : lampu Ialulintas, jalan menerus, kanalisasi, dll.
2. Memberi peringatan.
- Menunjukkan adanya kondisi geometri jalan khusus yang membahayakan :
tikungan, pertemuan jalan, tanjakan.
- Menunjukkan perubahan-perubahan karakter jalan : jalan menyempit, jembatan
satu lajur,dll.
- Menandai halangan-halangan di jalan di dekatnya pandangan terbatas, lubang,
tonjolan.
- Menunjukkan lokasi yang akan memberikan kondisi berbahaya sekolah, daerah
longsoran, perkerasan hem ketika hujan. perlintasan KA, dll.
- Memberitahu pengguna jalan akan adanya rambu-rambu pengontrol di depan :
Rambu sinyal, speed zone.
- Menyarankan pengemudi untuk mengambil tindakan merging traffic. rambu
kecepatan.
3. Memberi petunjuk
- Identifikasi route : route jalan, nama jalan, route khusus truk, dll.
- Petunjuk bagi “traveller”: rambu tujuan dan jarak, rambu pertemuan jalan,
interchange.
- Menunjukkan lajur : garis-garis pembatas dijalan, marka jalan.
• Keseragaman
1. Design - mempermudah pengenalan dan pemahaman.
- Bentuk, warna, ukuran, simbol, kata, huruf, iluminasi.
2. Arti : - membantu mematuhi peraturan.
3.Operasi/penggunaan - meningkatkan ketaatan pengemudi dan rnencegah
penggunaan yang berlebihan.
4.Penempatan - mengurangi kemungkinan pengemudi tidak melihat
perlengkapan pengontrol lalulintas.
Keuntungan
a. Penggunaan jalan-jalan yang ada bisa Iebih baik.
- menyebarkan beban Ialulintas.
- jalan-jalan dengan jumlah lajur ganjil bisa digunakan lebih baik.
b. Meningkatkan kapasitas, pada:
- Mid-bock, dengan mempermudah gerakan kendaraan lambat atau
kendaraanparkir dua sisi.
- Persimpangan dengan penggunaan yang Iebih efisien lebar “approach” dan
mengurangi konflik kendaraan-kendaraan yang belok.
c. Meningkatkan keselamatan dengan:
- mengurangi jumlah konflik di persimpangan.
- mengurangi jumlah konflik kendaraan dengan pejalan kaki di persimpangan.
MARKA JALAN
NO: KM 60 TH1993
• Pengertian
Suatu tanda di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi
peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, melintang, serong serta
lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalulintas dan
membatasi daerah kepentingan lalulintas.
• Penempatan, harus mempertimbangkan:
memperti
a. Kondisi jalan dan lingkungan
b. Lalulintas
c. Keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalulintas
• Jenis Marka
Berdasarkan fungsinya dibeiakan atas:
1. Marka membujur
- Berupa garis utuh:
a. Larangan bagi kendaraan untuk melintasi garis
gar tersebut
b. Menandakan tepi jalur lalulintas
- Untuk kondisi darurat dapat digunakan alat pemisah lajur yang b
berfungsi
sebagai marka jalan
- Berupa garis putus--putus
a. Mengarahkan lalulintas
b. Peringatan awal akan adanya marka membujur utuh
c. Pembatas jalur pada jalan 2 arah
- Garis ganda
2. Marka melintang
- Garis utuh sebagai batas berhenti kendaraan yang diwajibkan
diwajibkan oleh alat
pemberi isyarat lalu lintas atau rambu larangan
- Garis ganda putus-putus sebagai batas berhenti kendaraan sewaktu
mendahulukan kendaraan lain (rambu/marka ‘yield’)
3. Marka serong
- Garis utuh:
a. dilarang dilintasi kendaraan
b. pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan, pengarah lalulintas dan pulau
lalulintas
4. Marka lambang
Berupa tanda panah, segitiga, atau tulisan
- Fungsi untuk mengulangi maksud rambu-rambu lalulintas atau untuk memberi tahu
pemakai jalan yang tidak dinyatakan dengan rambu lalulintas jalan.
- Penggunaan:
a. Tempat perhentian bus
b. Menyatakan pemisahan arus lalulintas sebelum mendekati persimpangan yang
tanda lambangnya berbentuk panah
- Marka berupa garis berliku-liku berwarna kuning pada sisi jalur
lalulintas menyatakan dilarang parkir pada jalan tersebut.
- Marka berupa garis utuh berwarna kuning pada bingkai jalan menyatakan dilarang
berhenti pada daerah tersebut (bisa diganti garis putus-putus warna kuning di luar
garis tepi jalur lalulintas).
5. Marka lainnya
- Untuk penyeberangan pejalan kaki dinyatakan dengan zebra cross
- Untuk penyeberangan sepeda dinyatakan dengan dua garis putus-putus berbentuk
bujur sangkar atau belah ketupat.
- Paku jalan dengan pemantul cahaya:
a. Berwarna kuning untuk pemisah jalur atau lajur lalulintas
b. Berwarna merah ditempatkan pada garis batas di sisi jalan
c. Berwarna putih ditempatkan pada garis batas sisi kanan jalan.
• Bahan marka jalan : cat, thermoplastik, reflectorization, dll. Harus terbuat dari bahan
yang tidak licin dan tidak boleh menonjol Iebih dan 6 mm.
• Bahan paku jalan plastik, baja tahan karat, aluminium campur. Tidak boleh menonjol
lebih dan 15 mm di atas permukaan jalan, dan bila dilengkapi reflektor tidak boleh
menonjol lebih dan 40 mm.
SINYAL
• Merupakan syarat lalulintas berupa nyala lampu yang berfungsi untuk mengatur
kendaraan atau pejalan kaki
• Jenis dan fungsi sinyal :
a. Lampu tiga warna (merah, kuning, hijau), berfungsi untuk mengatur
kendaraan
b. Lampu dua warna (merah, hijau) berfungsi untuk mengatur kendaraan
dan atau pejalan kaki
c. Lampu satu warna, berfungsi memberikan peringatan bahaya kepada
pemakai jalan
• Arti warna nyala lampu
a. Merah = Kendaraan harus berhenti
b. Hijau = Kendaraan harusjalan
c. Kuning = Kendaraan yang belum sampai pada marka
melintang dengan garis utuh bersiap untuk berhenti
ALAT PENGENDALI DAN PENGAMAN PEMAKAI JALAN
• Terdiri atas :
a. Alat pengendali
Pembatasan kecepatan : alat pembatas kecepatan
Ukuran muatan kendaraan : alat pembatas tinggi dan lebar
b. Alat pengaman
Pagar pengaman
Cermin tikungan
Delinator
Pulau lalulintas
Pita penggaduh