Home Group 3
Disusun oleh :
Anindito Zufarullah (1706985205)
Guna Suryo Aji (1706043222)
Ikhsan Firdauz (1706985981)
Muhammad Ilham Akbar (1706042970)
Muhammad Syauqi (1706037150)
Mustofa Kamal (1706043020)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Pengaruh Perbedaan Persepsi Terhadap Pola Pikir Masyarakat ”
dengan tepat waktu dan tanpa halangan yang berarti. Makalah ini berisi tentang
peran persepi yang fundamental bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Manusia dibekali akal yang membuatnya berbeda dengan makhluk lain. Akal yang
dimiliki oleh manusia ini juga membuat persepsi masing-masing orang berbeda.
Pada makalah ini diharapkan bisa memperdalam pemahaman tentang peran
persepsi dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam pembuatan makalah ini, kami
mendapat banyak bimbingan, masukan dan juga saran dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang sudah
membantu penyelesaian makalah kami. Pihak-pihak tersebut antara lain :
1. Rani Ratnasari, S.Hum., M.Hum. fasilitator kelas MPKT A- S.301.
2. Teman-teman kelompok lain di kelas MPKT A- S.301 sebagai pemberi
saran dan masukan.
3. Semua pihak terkait yang telah memberikan dukungan terhadap pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah “ Pengaruh Perbedaan Persepsi Terhadap Pola Pikir
Masyarakat ” ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Kami menyadari masih banyak kekuranga dari makalah
ini. Oleh karena itu,kami membutuhkan kritik saran,dan masukan demi perbaikan
untuk kedepannya.
Tim Penulis
ii
ABSTRAK
Sebagai makhluk sosial tentunya manusia selalu berinteraksi satu sama lain. Dalam
interaksi tersebut terjadi pertukaran informasi dalam berbagai hal. Dalam menerima sebuah
informasi manusia memiliki metodenya masing-masing sehingga menghasilkan bentuk informasi
yang dapat dimengerti oleh dirinya. Metode dalam mengolah informasi yang diterima disebut
sebagai persepsi. Persepsi sendiri memiliki peran, faktor yang mempengaruhi, dan gangguan dalam
mempersepsi sesuatu. Selain itu kita juga perlu mengetahui bagaimana cara melakukan persepsi
yang baik sehingga informasi yang didapat sesuai dengan realita.
Kata kunci : faktor; gangguan; informasi; interaksi; metode; peran; persepsi; realita.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................6
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................6
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................6
1.3 Tujuan ..................................................................................................6
BAB II TEORI .........................................................................................................7
2.1 Pengertian Persepsi ..............................................................................7
2.1.1 Sensasi .......................................................................................7
2.1.2 Atensi .........................................................................................8
2.1.3 Interpretasi .................................................................................8
2.1.4 Peran Persepsi ............................................................................8
2.1.5 Dampak Perbedaan Persepsi ......................................................8
2.2 Faktor Persepsi .....................................................................................9
2.2.1 Faktor-Faktor Umum Yang Mempengaruhi Persepsi ................9
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Para
Ahli .........................................................................................10
2.3 Kesalahan dalam Persepsi ..................................................................11
BAB III ANALISIS ...............................................................................................13
3.1 Kasus Kesalahan Persepsi ..................................................................13
3.2 Hubungan Kasus Dengan Teori .........................................................14
3.2.1 Dasar Persepsi Mengenai Kasus ..............................................15
3.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi dalam Kasus ................16
3.2.3 Jalan Pintas Persepsi dalam Kasus ...........................................18
3.3 Menghindari Kesalahan Persepsi .......................................................18
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................23
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perbedaan Persepsi .................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Menginfomasikan peran persepsi dalam kehidupan.
2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi persepsi.
3. Memberitahukan kesalahan ketika melakukan persepsi.
4. Menginformasikan cara menghindari kesalan persepsi.
6
BAB II
TEORI
2.1.1 Sensasi
Sensasi adalah proses dimana alat indra manusia menangkap
rangsangan (stimulus) yang muncul di sekitar kita. Stimulus yang
dikirimkan ke otak, harus dipelajari. Pengelihatan, pendengaran,
7
penciuman, sentuhan serta pengecapan akan mempengaruhi persepsi kita
dalam berkomunikasi antar individu.
2.1.2 Atensi
Atensi atau perhatian adalah aktifitas pemrosesan informasi
secara sadar terhadap tiap tiap stimulus yang ada. Proses atensi
membantu efisiensi penggunaan daya pikir atau daya untuk memproses
informasi yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan
reaksi terhadap rangsangan tertentu. Atensi dapat merupakan proses
sadar maupun tidak sadar.
2.1.3 Interpretasi
Interpretasi merupakan proses penafsiran atau pemberian makna
terhadap setiap informasi yang di dapat, dari komunikasi verbal
maupun nonverbal. Interpretasi merupakan proses penafsiran atau
pemberian makna terhadap setiap informasi yang di dapat, dari
komunikasi verbal maupun nonverbal.
8
perlakuan yang akan kita tunjukkan atau respon kita. Selain hal ini
dampak lain misalnya timbulnya konflik karena perbedaan respon.
9
pemahaman setiap orang terhadap suatu hal bisa jadi berbeda
dengan pemahaman orang yang lainnnya.
d) Pengalaman. Pembentukan persepsi tentunya dipengaruhi oleh
pengalaman seseorang yang terjadi di masa lalu. Karena disaat
suatu peristiwa terjadi, seseorang jadi memiliki gambaran/persepsi
mengenai peristiwa tersebut yang mungkin saja dapat terulang di
masa mendatang.
e) Ekspektasi. Ekspektasi ikut berperan dalam membentuk persepsi
yang membentuk sebuah pencitraan terhdap suatu keadaan.
Selain itu, karakteristik objek yang dipersepsi juga dapat
memengaruhi persepsi seseorang bergantung pada sifat fisiknya maupun
sifat abstrak seperti suara, estetika dan lainnya. Situasi disaat melakukan
persepsi juga ikut memengaruhi bentuk persepsi yang akan kita buat,
karena interaksi yang dilakukan individu dengan objek yang
dipersepsikan akan memberikan sebuah kesan terhadap objek tersebut.
Beberapa faktor situasional yang dapat memengaruhi persepsi antara
lain, tempat, panas, cahaya, waktu. Sebagai contoh: Persepsi orang-orang
mengenai teknologi keluaran terbaru yang ada pada saat ini dapat
berubah di waktu-waktu mendatang ketika muncul berbagai teknologi
yang lebih canggih dan up-to-date.
10
memandangnya dalam hubungan keseluruhan(Rakhmad, 1989:
52).
b) Bimo Walgito(2004: 70)
Menurut Bimo Walgito (2004: 70) faktor-faktor yang
berperan dalam persepsi ada 3, yaitu :
• Objek yang dipersepsi. Objek menimbulkan
rangsangan/stimulus yang ditangkap oleh indera. Rangsangan
dapat datang dari luar individu maupun dari dalam yang
berkaitan dengan sistem saraf penerima.
• Alat indera, saraf dan susunan syaraf. Alat indera merupakan alat
untuk menerima rangsangan dari luar, di samping itu indera juga
harus memiliki saraf sensoris sebagai media untuk meneruskan
rangsangan ke pusat susunan saraf(otak).
Perhatian. Perhatian diperlukan sebagai persiapan dalam
memulai persepsi. Perhatian berguna untuk memusatkan pikiran dan
berkonsentrasi pada satu atau sekumpulan objek.
11
c) Stereotip: menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit
informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan
keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Contoh stereotip:
laki-laki berpikir logis, perempuan bersikap emosional, dsb.
d) Gegar Budaya: disebut juga culture shock. Contohnya adalah
seorang yang baru saja pindah ke benua yang baru dan masih tidak
terbiasa dengan budaya dan adat istiadat daerah baru yang ia
tinggali.
e) Efek Halo: Kesalahan yang terjadi ketika kita memberian suatu
penialaian terhadap seseorang, memberikan kesan atas sifat-
sifatnya yang spesifik. Lalu hal ini menjadikan persepsi kita
terhadap orang tersebut terbatas atas apa yang telah kita nilai
diawal. Contoh lain : kita mengidentikan orang gendut sebagai
orang yang malas.
12
BAB III
ANALISIS
13
Said Aqil Siradj, dimana mereka mengatakan bahwa asalkan Indonesia terus
menjaga persatuan, Indonesia tidak akan bubar .
Sedangkan tanggapan dari masyarakat sangat beragam, dari ada yang
menolak habis-habisan, membela tanpa dasar, memaknai peristiwa ini sebagai
aksi politik saja, dan yang netral dan mengambil sisi postifnya bahwa hal yang
disampaikan Prabowo adalah sebuah peringatan saja.
14
3.2.1 Dasar persepsi mengenai kasus
Sensasi
Pada teori mengani persepsi, sensasi adalah stimulus yang
dapat dirasakan panca Indra. Dalam hal ini, terdapat 2 stimulus, yang
pertama adalah Novel 'Ghost Fleet' yang mempengaruhi pidato
Prabowo, dan pidato Prabowo itu sendiri yang menjadi stimulus bagi
masyarakat yang menanggapinya.
Atensi
Atensi adalah pemrosesan stimulus secara sadar. Dimulai
dari sumber Pidato Prabowo yaitu Novel 'Ghost Fleet'. Dari
Prabowo sendiri, atensi yang dia lakukan tertuju pada kajian
Indonesia bubar pada tahun 2030, pada hal ini Prabowo memproses
bahwa novel 'Ghost Fleet' memberikan argumentasi yang baik.
Disisi lain, atensi Jusuf Kalla memproses bahwa novel tersebut
hanyalah sebagai apa novel itu sendiri, "fiksi". Jusuf Kalla lebih
memperhatikan fakta positif yang terjadi dalam NKRI, yang
menurutnya dapat menghindarkan dari bubarnya Indonesia pada
2030. Sedangkan atensi Jokowi terdapat pada pidato Prabowo
sendiri, dimana Jokowi memproses bahwa pidato tersebut sebagai
penjelasan bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia,
namun Jokowi tetap sadar dengan banyaknya hal positif yang
menajaga keutuhan NKRI, sehingga membentuk opini terakhir
bahwa masyarakat harus optimis Indonesia tidak akan bubar pada
tahun 2030.
Interpretasi
Interpretasi adalah penafsiran stimulus dan atensi menjadi
suatu makna yang mendasari persepsi. Interpretasi Prabowo adalah
sangat pesimis, dimana Indonesia sedang dalam masa krisis dimana
apabila tidak terjadi perubahan drastis Indonesia akan buabar pada
2030. Interpretasi Jusuf Kalla adalah sangat optimis, dimana
kemungkinan Indonesia bubar sangat kecil bahkan tidak nyata. Dan
Interpretasi Jokowi adalah postif dengan syarat harus dapat
15
menghadapi tantangan yang terdapat dalam pidato Prabowo. Seperti
yang Jokowi katakan ketika di wawancarai mengenai hal ini “Kita
memandang ke depan itu dengan rasa optimisme. Kita memandang
ke depan itu juga memberikan sebuah harapan lebih baik kepada
anak-anak muda kita, kepada rakyat kita. Sesulit apapun tantangan
yang ada, sesulit apapun hambatan yang ada, harus ada rasa
optimisme, rasa harapan lebih baik,”
Faktor Internal
Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi adalah
karakteristik individu yang terdiri dari Sikap, Motif, Minat,
Pengalaman, Ekspektasi.
Karakteristik Individual Prabowo:
• Sikap: Pesimis
• Motif: Menyadarkan bahwa Indonesia sedang dalam masalah.
• Minat: Menunjukan bahwa Indonesia sedang dalam masa buruk
dan perlu perubahan besar.
• Pengalaman: Kalah dalam pemilu presiden 2014, diduga kuat
sebagai bakal calon dalam pemilu presiden 2019 .
• Ekspektasi: Indonesia akan bubar pada 2030 apabila tidak ada
perubahan
Karakteristik Individual Jusuf Kalla:
• Sikap: Optimis
• Motif: Menolak pidato Prabowo
• Minat: Menjaga optimisme masyarakat Indoneisa akan tetap
bersatu pada 2030.
16
• Pengalaman: Pernah membentuk Tim juru runding pada
perjanjian Helsinki yang menghasilkan perdamaian NKRI
dengan GAM, sehingga Aceh tidak jadi keluar dari NKRI. Jusuf
Kalla terlibat langsung dalam proses pencegahan terpecahnya
NKRI.
• Ekspektasi: Indonesia pasti tetap bersatu pada 2030.
Faktor Eksternal
Pertama adalah Karakteristik Objek, dimana karakteristik
pidato Prabowo adalah: Penuh dengan Opini, didasari suatu fiksi,
dan bersifat pesimis. Karakteristik objek ini memberi persepsi yang
berbeda bagi 3 subjek yang dibahas dalam analisa makalah ini. Bagi
Prabowo, karakteristik objek yang pesimis ini menunjukan bahwa
perlu ada perubahan besar di Indonesia, dimana dinyatakan bahwa
kondisi Indonesia sedang tidak baik dan memerlukan perubahan
seperti pergantian pemerintahan. Hal ini sesuai dengan keinginan
Prabowo untuk menggantikan Jokowi sebagai Presiden dalam
pemilu 2019.
Kedua yaitu situasi saat melakukan persepsi, yaitu situasi
saat terjadinya pidato Prabowo adalah dekatnya pemilu presiden
17
2019. Yang tentunya menjadikan pidato ini penu dengan maksud
politik. Salah satu kutipan dari pidato prabowo yang penuh dengan
maksud politik adalah kalimat " Pantaskah mereka dipilih kembali?
Pantaskah mereka kita biarkan terus menjarah hasil bumi
nusantara?" dalam keterangan video yang diunggahnya pada laman
facebook Gerindra. kata "dipilih kembali" dapat diartikan bahwa
maksud politik Prabowo yang tidak ingin Jokowi dipilih kembali
sebagai persiden dalam Pemilu Presiden 2019.
18
a) Empati
Kesalahan persepsi dapat menyebabkan kegagalan
komunikasi. Salah satu cara mengatasi kesalahan persepsi adalah
dengan meningkatkan kemampuan untuk berempati. Empati adalah
kemampuan untuk menciptakan kembali perspektif orang lain,
mengalami dunia dari sudut pandang orang lain. Dengan
menempatkan diri dalam perspektif orang lain akan membuat kita
tidak gegabah dalam memberikan persepsi sehingga
kesalahapahaman dapat dihindari.
b) Mengembangkan sikap toleran
Mengembangkan sikap empati dapat mengembangkan
sikap toleran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online,
bersikap toleran adalah bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakukan, dan sebagainya)
yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
c) Memeriksa persepsi
Memeriksa persepsi adalah suatu keterampilan yang
menyuguhkan cara terbaik untuk menangani interpretasi.
Pemeriksaan persepsi memiliki tiga bagian, yaitu deskripsi
perilaku yang diperhatikan, minimal terdapat dua interpretasi
yang mungkin dari perilaku, dan permintaan klarifikasi terkait
bagaimana menafsirkan perilaku.
d) Mengevaluasi persepsi
Beberapa kesalahan persepsi atau persepsi negatif dapat
mendatangkan kerugian bagi diri sendiri. Bila terjadi kesalahan
persepsi, maka kita harus mempertimbangkan sejauh mana
persepsi negatif atau kesalahan persepsi tersebut dapat
mempengaruhi diri. Dengan melakukan evaluasi dan
memprioritaskan kesalahan persepsi dapat mengarah pada
langkah yang harus diambil selanjutnya.
19
e) Menemukan akar masalah
Jika terjadi kesalahan persepsi maka cobalah untuk
menentukan apa yang menjadi dasar orang lain memberikan
persepsi. Hal ini mungkin terjadi akibat adanya kesan pertama
yang negatif atau menerima informasi yang salah dari seseorang.
Jika kita dapat menemukan apa yang menjadi sumber masalah
maka hal tersebut dapat membantu kita menghentikan masalah
yang terjadi akibat kesalahan persepsi.
f) Mengembangkan strategi untuk mengubah persepsi
Mungkin kita perlu mengembangkan sebuah strategi
yang berbeda untuk orang yang berbeda. Jangan
mengembangkan strategi yang sama ketika terjadi kesalahan
persepsi karena setiap orang memiliki cara tersendiri dalam
menghadapi persepsi.
g) Bersedia mengakui dan menerima adanya masalah
Setiap permasalahan yang terjadi ada baiknya tidak
selalu menyalahkan pihak lain. Jika survey yang kita lakukan
mengkonfirmasikan bahwa ada persepsi negatif yang terjadi,
maka kita harus terima hasilnya hanya sebagai sebuah
kebenaran.
h) Jangan bersikap defensif
Ketika terjadi kesalahan persepsi hendaknya kita berhati-
hati untuk tidak menolak adanya kesalahan persepsi. Cobalah
untuk mencari kebenaran dari apa yang dikatakan oleh orang
lain. Bersikap jujur kepada diri sendiri menjadi hal penting
karena dibalik kesalahan persepsi selalu terdapat setitik realitas
bahkan tanpa kita sadari.
i) Memberi waktu
Kesan pertama terbentuk seketika karena itulah
kesalahan persepsi dapat terjadi. Yang dapat kita lakukan adalah
memberi waktu agar kesan pertama tersebut hilang dan
20
melanjutkan ke arah yang baru dengan mulai mecari perubahan
dalam sikap.
j) Berkomunikasi
Kesalahan persepsi dapat diatasi dengan berkomunikasi.
Merubah persepsi tidaklah mudah, diperlukan beberapa
pendekatan untuk melakukannya. Misalnya, dalam konteks
organisasi, langkah yang diperlukan adalah mengadakan
pertemuan untuk membicarakan situasi dengan tenang dan
kepala dingin serta menjelaskan persepsi dan langkah-langkah
yang telah dilakukan untuk mengubah persepsi tersebut.
21
BAB IV
KESIMPULAN
Pada dasarnya manusia pasti akan berinteraksi satu sama lain. Dalam
interaksi ini persepsi berperan penting dalam proses memahami informasi yang
diterima oleh tiap individu yang pastinya berbeda-beda. Perbedaan ini disebakan
oleh berbagai faktor meliputi orang yang mempersepsi, objek yang dipersepsi, dan
situasi yang sedang berlangsung. Selain itu, banyak metode yang mempercepat
pengambilan kesimpulan persepsi yang bisa saja salah, hal ini disebut jalan pintas
persepsi. Penggunaan jalan pintas persepsi ini dapat mengakibatkan berbagai
kesalahpahaman antar individu dan/atau kelompok. Terdapat berbagai cara agar
terhindar dari kesalahan persepsi tersebut, seperti menghindari penggunaan jalan
pintas persepsi, mengklarifikasi informasi yang didapatkan, dan memahami situasi
yang sedang berlangsung.
22
DAFTAR PUSTAKA
- Damayanti, Annisa Ulva. " Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030, Ini 8
Tanggapan Petinggi Negara". Rabu 28 Maret 2018.
https://news.okezone.com/read/2018/03/28/337/1878848/prabowo-sebut-
indonesia-bubar-2030-ini-8-tanggapan-petinggi-negara?page=1. (diakses
pada 3 April 2018)
- DeVito,J.A.1997.Komunikasi Antar Manusia,Kuliah Dasar.Alih bahasa
oleh Agus Maulana. Jakarta: Profesional Books
- Fauzan, Lutfi, dkk.2008. Teknik-Teknik Komunikasi Untuk Konselor.
Universitas Negeri Malang
- King, Laura A. (2011). The science of Psychology. New York: MacGraw-
Hill.
- knoema. "World GDP Rangking 2017". 10 Januari 2018.
https://knoema.com/nwnfkne/world-gdp-ranking-2017-gdp-by-country-
data-and-charts. (diakses pada 3 April 2018)
- Mureen, Veronica. “Kegagalan Persepsi”. 8 Desember 2016.
http://veronicakudo.com/kegagalan-persepsi/ (diakses pada 4 April 2018)
- Nadlir, Moh. " Jusuf Kalla Sebut Ramalan Indonesia Bubar 2030 Hanya
Fiksi". 22 Maret 2018.
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/22/12541601/jusuf-kalla-sebut-
ramalan-indonesia-bubar-2030-hanya-fiksi. (diakses pada 3 April 2018)
- Pendidikan kewarganegaraan. “PENGERTIAN PERSEPSI, SYARAT
PROSES DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERSEPSI”. 28
Januari 2016. http://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-
persepsi-syarat-proses-dan.html (diakses pada 3 April 2018).
- Rachman, Dylan Aprialdo." Prabowo Ungkap Pidatonya soal Indonesia
Bubar Tahun 2030 atas Kajian Ahli Intelijen". 22 Maret 2018.
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/22/13062071/prabowo-ungkap-
pidatonya-soal-indonesia-bubar-tahun-2030-atas-kajian-ahli. (diakses pada
3 April 2018)
23
- Voxpop Indonesia. " Respons Netizen Kita yang Terkenal Kreatif soal
Indonesia Bubar 2030". 23 Maret 2018. http://voxpop.id/indonesia-bubar-
2030/.(diakses pada 3 April 2018)
- Yue. “Faktor Apa Saja yang MEmengaruhi Persepsi?”. 24 April 2012.
https://yueisme.wordpress.com/2012/04/24/faktor-apa-saja-yang-
mempengaruhi-persepsi/#comment-11 (diakses pada 2 April 2018)
24