Cempaka Az-Zahra
Nomor :
Tanggal :
Uraian Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang dan Persyaratan Jabatan
KOMITE ETIK DAN HUKUM (Jurnal Indarwati, H. dkk. 2017 tentang Urgensi Pembentukan Komite Etik
dan Hukum RS dalam Penyelesaian Sengketa Medik Secara Non Litigasi)
Uraian tugas:
- Membantu Direktur rumah sakit dalam bidang pembinaan dan pendidikan tenaga kesehatan
yang berkaitan dengan etika dan hukum dalam pelayanan kesehatan.
- Melindungi hak dan kewajiban dokter-pasien.
- Membahas kasus etikomedikolegal.
- Merespon pengaduan dan menindaklanjuti sengketa medis yang terjadi di rumah sakit.
- Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan terkait etika dan hukum di rumah sakit.
- Mengidentifikasi permasalahan mutu dan etik di RSIA Cempaka Az-Zahra.
- Memberikan usulan/saran baik lisan maupun tertulis untuk peningkatan mutu/etik dan
pengembangan RS.
Tanggung jawab:
- Mencegah dan meminimalisir terjadinya kasus etikomedikolegal di rumah sakit dengan
melakukan pendidikan etika, disiplin profesi dan hukum dalam pelayanan kesehatan.
- Mengkaji kasus etikomedikolegal atau issu yang berkembang.
- Segera merespon keluhan pasien, tenaga kesehatan lain terkait dengan pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit agar tidak menimbulkan sengketa medis.
- Mengupayakan penyelesaian kasus sengketa medik.
- Menyusun kebijakan terkait dengan etika, disiplin profesi dan hukum dalam pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
Wewenang:
- Memberikan pertimbangan, usulan penyelesaian serta pemberian sangsi kepada direktur
rumah sakit.
- Dapat melakukan kerjasama dengan persatuan profesi : IDI, PDGI, ISF, PPNI, IBI, Instansi
Kesehatan maupun instansi diluar kesehatan dalam usaha menyelesaikan pelanggaran etik.
- Memanggil/meminta keterangan pada tenaga rumah sakit yang berkaitan dengan
pelanggaran etik.
- Meminjam serta mempelajari rekam medis.
- Melakukan evaluasi tentang pelaksanaan etik rumah sakit.
- Melakukan penelitian di lingkungan RSIA Cempaka Az-Zahra: observasi, review rekam medis,
audit, wawancara dan kuesioner.
- Menganalisis kritik/saran yang masuk secara lisan maupun tulisan.
- Memberikan jawaban atas kritik/saran dan mengambil tindakan darurat yang diperlukan
untuk penyelamatan mutu layanan dan kepuasan pelanggan.
- Memberikan masukan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan upaya
peningkatan mutu, monitoring dan evalusi penyelenggaraan RS.
Persyaratan jabatan:
Syarat-syarat anggota Komite Etik & Hukum Rumah Sakit yang harus dipenuhi oleh seseorang
untuk dapat dipilih sebagai anggota Komite Etik & Hukum Rumah Sakit adalah :
- Dokter Umum/Spesialis, S1 atau D-III bidang kesehatan, S1 Hukum.
- Taat kepada Tuhan Yang maha Esa.
- Berkepribadian yang dapat diterima dan disegani, disertai profesionalisme yang tinggi.
- Peka dan responsif terhadap perkembangan masyarakat, lingkungan dan nilai-nilai
kemanusiaan dan kehidupan.
- Memiliki kemampuan memimpin.
- Berwibawa, bersih, jujur, sabar terbuka dan dapat menjaga rahasia dan mempunyai minat
terhadap masalah-masalah etik dalam rumah sakit.
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT (PPIRS) (Permenkes No. 27 Tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan)
Uraian tugas:
- Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
- Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan
oleh petugas kesehatan.
- Membuat SPO PPI.
- Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
- Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs (Healthcare Associated
Infections).
- Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
- Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dalam PPI.
- Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang
menggunakan.
- Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
- Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
- Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit, antara lain :
o Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam penggunaanan antibiotika yang
bijak dirumah sakit berdasarkan pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan
menyebarluaskan data resistensi antibiotika.
o Tim kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menyusun kebijakan.
o Tim keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan clinical governance and patient
safety.
- Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana
manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
- Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan
bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen
sesuai dengan prinsip PPI.
- Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan
infeksi.
- Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur/monitoring surveilans proses.
- Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada KLB
dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Tanggung jawab:
- Bertanggung jawab atas:
o Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.
o Penyusunan rencana strategis program PPI.
o Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.
o Tersedianya SPO PPI.
o Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
o Memberikan kajian KLB infeksi di rumah sakit.
o Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.
o Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian resiko infeksi.
o Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.
o Terselenggaranya pertemuan berkala.
- Melaporkan kegiatan Komite PPI kepada Direktur.
Persyaratan jabatan:
- Dokter yang mempunyai minat dalam PPI.
- Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
Tanggung jawab:
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sterilisasi dan pengelolaan administrasi.
- Bertanggung jawab terhadap kinerja staf.
- Bertanggung jawab terhadap peralatan di pusat sterilisasi.
Wewenang:
- Memberi usulan mengenai penambahan peralatan di pusat sterilisasi.
- Memeriksa hasil kegiatan seluruh staf.
- Menilai kinerja staf.
- Mengusulkan untuk pengembangan staf.
- Membuat dan menandatangani form permintaan barang yang dibutuhkan pusat sterilisasi.
- Mendelegasikan tugas kepada kepala sub instalasi/penanggung jawab administrasi.
- Merekomendasikan sumber luar untuk tenaga pusat sterilisasi.
Persyaratan jabatan:
- Pendidikan minimal D-III Keperawatan dengan masa kerja selama 1 - 3 tahun dibidang
sterilisasi.
- Mempunyai kemampuan manajemen.
- Mempunyai penguasaan pengetahuan dibidangnya.
KEPALA INSTALASI GIZI (PMK No. 26 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik
Tenaga Gizi; Permenkes No. 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit)
Uraian tugas:
- Menyusun perencanaan pelayanan gizi.
- Menyususn rencana evaluasi pelayanan gizi.
- Melakukan pengawasan dan pengendalian.
- Melaksanakan pemantauan.
- Melaksanakan pengkajian data kasus.
- Melaksanakan penelitian dan pengembangan.
- Mengkaji hasil skrining gizi perawat dan order diet awal dari dokter.
- Melakukan asesmen/pengkajian gizi lanjut pada pasien yang berisiko malnutrisi, malnutrisi
atau kondisi khusus meliputi pengumpulan, analisa dan interpretasi data riwayat gizi;
riwayat personal; pengukuran antropometri; hasil laboratorium terkait gizi dan hasil
pemeriksaan fisik terkait gizi.
- Mengidentifikasi masalah/diagnosa gizi berdasarkan hasil asesmen dan menetapkan
prioritas diagnosis gizi.
- Merancang intervensi gizi dengan menetapkan tujuan dan preskripsi diet yang lebih
terperinci untuk penetapan diet definitive serta merencanakan edukasi /konseling.
- Melakukan koordinasi dengan dokter terkait dengan diet definitive.
- Koordinasi dengan dokter, perawat, farmasi, dan tenaga lain dalam pelaksanaan intervensi
gizi.
- Melakukan monitoring respon pasien terhadap intervensi gizi.
- Melakukan evaluasi proses maupun dampak asuhan gizi.
- Memberikan penyuluhan, motivasi, dan konseling gizi pada klien/pasien dan keluarganya.
- Mencatat dan melaporkan hasil asuhan gizi kepada dokter.
- Melakukan assesmen gizi ulang (reassesment) apabila tujuan belum tercapai.
- Mengikuti ronde pasien bersama tim kesehatan.
- Berpartisipasi aktif dalam pertemuan atau diskusi dengan dokter, perawat, anggota tim
asuhan gizi lain, klien/pasien dan keluarganya dalam rangka evaluasi keberhasilan pelayanan
gizi.
Tanggung jawab:
- Menghormati hak pasien/klien.
- Memberikan informasi tentang masalah gizi pasien/klien dan pelayanan yang dibutuhkan
dalam lingkup tindakan pelayanan gizi.
- Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani.
- Menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Mematuhi standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional.
Wewenang:
- Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi dan dietetic.
- Pengkajian gizi, diagnosis gizi dan intervensi gizi meliputi perencanaan, preskripsi diet,
implementasi, konseling dan edukasi serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan
makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi dan dokumentasi pelayanan gizi.
- Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gizi.
- Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok orang dalam
jumlah besar.
- Menerima klien/pasien secara langsung atau menerima preskripsi diet dari dokter.
- Menangani kasus komplikasi dan non komplikasi.
- Memberi masukan kepada dokter yang merujuk bila preskripsi diet tidak sesuai dengan
kondisi klien/pasien.
- Merujuk pasien dengan kasus sulit dalam hal preskripsi diet ke dokter spesialis yang
berkompeten.
Persyaratan jabatan:
- Lulus S1 Gizi atau serendah-rendahnya D3 Gizi dengan pengalaman kerja tertentu untuk
rumah sakit tipe C.
- Memiliki kemampuan visual membaca dan mengerti tentang kebutuhan gizi dan diet pasien.
- Mampu mengkomunikasikan secara administratif kepada orang-orang lain untuk keperluan
administrasi dan kemampuan teknik dan menerangkan kepada pasien.
- Kemampuan berhitung yang baik untuk perencanaan biaya dan catatan aktivitas instalasi.
- Memiliki keinginan bekerjasama dengan orang lain dalam rangka koordinasi dengan bagian
lain untuk kebaikan pasien.
- Mampu membuat kesepakatan dalam perencanaan dan koordinasi program kerja dan
membuat diagnosa berdasarkan beberapa materi.
- Menangani laporan gizi.
- Bicara dan mendengar saat mengajar, wawancara dan menjelaskan ke pasien.
KEPALA INSTALASI REKAM MEDIS (PMK No. 55 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Perekam Medis)
Uraian tugas:
- Membuat laporan mingguan IGD, IRJ, IRN dan Inst. Bedah dan CSSD.
- Membuat laporan & presentasi bulanan kegiatan Rekam Medis.
- Membuat laporan & presentasi semesteran kegiatan Rekam Medis.
- Membuat laporan tahunan & presentasi kegiatan Rekam Medis.
- Membuat laporan beban dokter.
- Membuat laporan pengecekan software INA CBG’s dengan berkas yang ada.
- Membuat laporan grouper, finalisasi bulanan dan membuat file txt INA CBG’s.
- Membuat laporan cuti petugas rekam medis.
- Membuat laporan subsidi uang transport petugas rekam medis.
- Membuat laporan Surveilans Terpadu ke Dinas Kesehatan.
- Membuat laporan wabah ke Dinas Kesehatan.
- Membuat pelaporan eksternal SIRS-6 di internet baik bulanan maupun tahunan.
- Membuat pelaporan eksternal ASPAK di internet apabila ada perubahan peralatan
kesehatan.
Tanggung jawab:
- Menghormati hak pasien/klien.
- Menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Memberikan data dan informasi kesehatan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
- Mematuhi standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional.
- Menjadi koordinator di Instalasi Rekam Medis.
- Melakukan koordinasi/pertemuan berkala/insidentil dengan unit lain.
- Menjaga stabilitas unit, melakukan perencanaan dan mengevaluasi kinerja.
- Mempertahankan kinerja unit agar sesuai standar pelayanan minimal RS dan standar
akreditasi.
- Menerima kritik, usulan dan mewujudkannya dalam proses pelayanan.
- Melakukan pengarsipan surat masuk/keluar dan berkas penting dan notulensi setiap
pertemuan.
- Membuat jadwal dinas.
Wewenang:
- Melaksanakan kegiatan pelayanan pasien dalam manajemen dasar rekam medis dan
informasi kesehatan.
- Melaksanakan evaluasi isi rekam medis.
- Melaksanakan sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit yang berkaitan dengan
kesehatan dan tindakan medis sesuai terminologi medis yang benar.
- Melaksanakan indeks dengan cara mengumpulkan data penyakit, kematian, tindakan dan
dokter yang dikelompokkan pada indeks.
- Melaksanakan sistem pelaporan dalam bentuk informasi kegiatan pelayanan kesehatan.
- Merancang struktur isi dan standar data kesehatan, untuk pengelolaan informasi kesehatan.
- Melaksanakan evaluasi kelengkapan isi diagnosis dan tindakan sebagai ketepatan
pengkodean.
- Melaksanakan pengumpulan, validasi dan verifikasi data sesuai ilmu statistik rumah sakit.
- Melakukan pencatatan dan pelaporan data surveilans.
- Mengelola kelompok kerja dan manajemen unit kerja dan menjalankan organisasi
penyelenggara dan pemberi pelayanan kesehatan.
- Mensosialisasikan setiap program pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan.
- Melaksanakan hubungan kerja dengan kode etik profesi.
- Melakukan pengembangan diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Persyaratan jabatan:
- Lulus S1 Gizi atau serendah-rendahnya D3 Gizi dengan pengalaman kerja tertentu untuk
rumah sakit tipe C.
- Minimal D-III Rekam Medis
- Menguasai ICD 10
- Menguasai ICD 9 CM
- Menguasai pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan program MS. Excell
- Pelatihan Pelaporan RS
- Menguasai program SIRS VI
- Menguasai grafik BARBER-JOHNSON
- Memiliki STR dari PORMIKI
- Sehat jasmani maupun rohani
- Mampu bekerja dan bertahan dalam tekanan