Proposal
Disusun Oleh :
NIM : 151414037
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Hintzman seperti yang dikutip oleh Syah Muhibbin (2008),
belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau
hewan) yang disebabkan oleh pengalaman. Jadi, belajar merupakan suatu proses
atau kegiatan mengolah pengetahuan dan pengalaman untuk memperoleh
pengetahuan yang baru berdasarkan pengalaman, pengalaman manusia
berinteraksi dengan orang lain atau lingkungannya
Menurut Crow & Crow (1958) yang dikutip oleh Rohmah Noer
(2012), menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan, dan sikap. Kebiasaan, pengetahuan, dan sikap yang
diperoleh merupakan hasil dari belajar dan sifatnya relatif menetap dalam
diri individu yang belajar.
Keberhasilan siswa dalam belajar ditandai dengan kriteria, salah
satunya yaitu belajar tuntas. Berdasarkan pernyataan Suwarto (2013),
belajar tuntas merupakan suatu sistem belajar yang mengharapkan peserta
didik mencapai kompetensi atau sasaran yang sudah ditetapkan untuk
dicapai peserta didik dalam waktu dan materi tertentu. Dalam hal ini, peserta
didik yang dikatakan lambat belajar atau pencapaiannya jauh di bawah
kriteria belajar tuntas perlu mendapatkan perhatian, bimbingan, dan
kesempatan untuk dapat berkembang sesuai dengan kemampuan, bakat, dan
minatnya sehingga dapat menguasai materi dengan baik. Beberapa sekolah
menerapkan kriteria ketuntasan belajar antara 70%-80% dari kompetensi
dasar yang ditetapkan. Biasanya di sekolah-sekolah menetapkan nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada setiap mata pelajaran.
Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang pokok dan wajib
dipelajari di setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga perguruan
tinggi karena ilmu dasar matematika penting digunakan di dalam semua
aspek kehidupan. Materi matematika yang dipelajari sifatnya
berkesinambungan, dalam artian materi-materi dasar yang sudah dipelajari
di sekolah dasar akan digunakan di jenjang pendidikan menengah pertama
dan menengah atas. Unsur matematika yang abstrak dan membutuhkan
pengetahuan matematis yang kuat mengharuskan siswa untuk dapat
menguasai setiap pokok materi pembelajaran matematika dengan baik,
supaya di jenjang-jenjang selanjutnya siswa tidak mengalami kesulitan.
Kegiatan remedi bertujuan untuk membantu siswa mencapai
keberhasilan belajar atau mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan
berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, kegiatan
remedi baiknya dilakukan oleh guru saat setelah diketahui beberapa siswa
tidak tuntas atau sebagian besar gagal dalam mempelajari suatu materi. Hal
ini dilakukan melalui sebuah pembelajaran remedial atau bimbingan
individual dengan metode yang sesuai bagi siswa.
Banyaknya siswa yang tidak tuntas dalam mempelajari materi
matematika bisa menjadi indikasi bahwa siswa mengalami kesulitan belajar
matematika. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI
SMA STELLA DUCE Tahun Ajaran 2018/2019 Pada Pokok Materi
Matriks dengan menggunakan aplikasi Microsoft Mathematics.” untuk
mengetahui berbagai kesulitan yang dialami oleh siswa pada materi Matriks,
mengetahui sebab-sebab siswa mengalami kesulitan tersebut, serta upaya yang
dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Diharapkan nantinya penggunaan aplikasi Microsoft Mathematics dapat
membantu para siswa dalam mengatasi kesulitan pada materi matriks, serta
mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika
khususnya. Penggunaan aplikasi Microsoft Mathematics dalam kegiatan
remediasi nantinya, diharapkan para siswa menjadi lebih mudah mengerti dan
mengerjakan serta memahami pokok materi matriks untuk dikedepannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar matematika
khususnya pada materi matriks?
2. Apa penyebab dari kesulitan belajar siswa dalam belajar matematika
khususnya pada materi matriks ?
3. Apakah penggunaan Microsoft Mathematics dapat meningkatkan motivasi
belajar dan pemahaman konsep matematis siswa dalam materi matriks
4. Bagaimana pengajaran remedial dengan menggunakan Microsoft
Mathematics dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan pada
materi matriks?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari kegiatan yang kami lakukan yaitu :
1. Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar
matematika khususnya pada materi matriks
2. Untuk mengetahui penyebab dari kesulitan yang dialami siswa dalam
belajar matematika pada materi matriks
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan Microsoft Mathematics dapat
meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika
siswa dalam materi matriks
4. Untuk mengetahui bagaimana pengajaran remedial dengan
menggunakan Microsoft Mathematics dapat membantu siswa dalam
mengatasi kesulitan pada materi matriks.
D. Pembatasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada upaya menemukan kesulitan
siswa dalam mengerjakan soal tentang matriks, menemukan faktor-faktor
yang menyebabkan kesulitan siswa pada pokok materi matriks, dan upaya
untuk mengatasi kesulitan tersebut dengan melaksanakan pengajaran
remedial dengan menggunakan Microsoft Mathematics.
E. Penjelasan Istilah
Beberapa istilah dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut agar
penelitian ini mempunyai makna yang tidak kabur.
1. Kesulitan belajar
Kesulitan belajar adalah kegagalan dalam mencapai tujuan belajar,
ditandai dengan prestasi belajar yang rendah (nilai yang diperoleh kurang
dari KKM). Proses itu tidak dapat diamati, namun dapat diketahui atau
disimpulkan melalui jawaban siswa melalaui soal-soal tes.
2. Diagnosis kesulitan belajar
Diagnosis kesulitan belajar adalah proses menemukan letak kesulitan dan
jenis kesulitan yang dihadapi siswa agar pengajaran perbaikan yang
dilakukan dapat dilaksanakan secara efektif
3. Remedial
Remediasi merupakan kegiatan bantuan untuk mengatasi kesulitan
belajar siswa berdasarkan hasil diagnosis yang sudah dilakukan. Dalam
hal kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran yang
kurang berhasil.
4. Matriks
Matriks adalah susunan sekelompok bilangan, simbol atau ekspresi
dalam suatu jajaran berbentuk persegi yang diatur berdasarkan baris dan
kolom dan diletakkan antara dua tanda kurung
5. Microsoft Mathematics
Microsoft.Mathematics adalah perangkat.lunak sejenis kalkulator yang
memiliki fitur sangat lengkap dan memiliki kemampuan untuk
menjabarkan secara detail langkah demi langkah penyelesaian suatu
persoalan
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi
kesulitan belajar matematika khususnya pada materi matriks
2. Bagi guru
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan
memberikan gambaran dalam mengadakan diagnosis dan remediasi
belajar untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar matematika
3. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menjadi bekal pengalaman bagi peneliti untuk
mengadakan diagnosis dan remediasi bagi siswa yang mengalami
kesulitan belajar matematika ketika sudah memasuki dunia kerja sebagai
pendidik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Pustaka
1. Kesulitan Belajar
Pengertian kesulitan belajar
The Board of the Association for Children and Adulth with Learning
Disabilities (ACALD) seperti yang dikutip oleh Abdurrahman (2009)
mengemukakan definisi sebagai berikut:
a. Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga
bersumber neurologis yang secara selektif mengganggu
perkembangan, integrasi, dan/atau kemampuan verbal dan/atau
nonverbal.
b. Kesulitan belajar khusus tampil sebagai suatu kondisi
ketidakmampuan yang nyata pada orang-orang yang memiliki
intelegensi rata-rata hingga superior, yang memiliki sistem sensori
yang cukup, dan kesempatan untuk belajar yang cukup pula. Berbagai
kondisi tersebut bervariasi dalam perwujudan dan derajatnya.
c. Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap harga diri, pendidikan,
pekerjaan, sosialisasi, dan/atau aktivitas kehidupan sehari-hari
sepanjang kehidupan.
5. Matriks
a. Pengertian matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan (atau unsur) yang disusun menurut
baris dan kolom tertentu. Bilangan-bilangan yang disusun tersebut
dinamakan elemen-elemen atau komponen-komponen matriks. Nama
sebuah matriks biasanya dinyatakan dengan huruf kapital. Dalam
sebuah matriks ada istilah ordo. Yang dimaksud dengan ordo atau
ukuran matriks adalah banyaknya baris x banyak kolom dalam sebuah
matriks.
b. Operasi Matriks
Tampilan dalam menentukan penjumlahan, pengurangan, perkalian,
determinan, transpose, dan invers dengan menggunakan Microsoft
Mathematics.
1) Penjumlahan
2) Pengurangan
3) Perkalian
4) Determinan
e. Transpose
f. Invers
B. Kerangka Berpikir
Wawancara
Pada akhirnya nanti, hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
kegiatan diagnosis dan remediasi yang dilakukan peneliti ini dapat membantu
subjek siswa mengatasi kesulitan belajar matematika pada materi matriks
melalui proses pengajaran remedial.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilakukan untuk menjelajahi
sesuatu apabila pengetahuan peneliti terhadap objek tersebut masih sangat
sedikit atau terbatas, atau dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan
dilakukannya suatu penelitian lanjutan yang lebih lengkap. Sifat penelitian
ini masih terbuka dan mencari-cari (Kartiko Widi, 2010). Dalam hal ini
peneliti memusatkan perhatian pada masalah kesulitan siswa dalam belajar
dan menyelesaikan soal matematika pada materi matriks dan upaya
mengatasi kesulitan tersebut.
Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini digunakan dalam proses
analisis data hasil belajar siswa dan dampak dari pembelajaran remedial
sebagai upaya untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami
siswa, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan dalam proses diagnosis
kesulitan belajar yang dialami siswa dan mendeskripsikan data.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa siswa kelas XI SMA
Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah paling sedikit 2 orang.
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dialami
siswa pada materi matriks
D. Perumusan Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini, antara lain :
1. Kesulitan-kesulitan subjek dalam menyelesaikan soal-soal dengan
materi matriks.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan subjek mengalami kesulitan pada
materi matriks.
3. Pengajaran remedial dengan menggunakan aplikasi Microsoft
Mathematics untuk membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dialami subjek.
E. Bentuk Data
Data dalam penelitian ini adalah data kesulitan siswa dalam
mengerjakan soal terkait materi matriks dan apa saja faktor penyebab terjadi
kesulitan tersebut, serta apakah penggunaan aplikasi dalam proses remediasi
dapat meningkatkan motivasi siswa dan konsep matematika siswa pada
materi matriks
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
a) Metode Pengumpulan Data
1) Tes Awal
Tes awal merupakan soal tes uji coba yang sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya kemudian direvisi dan divalidasi oleh pakar/ahli. Tes
awal ini bertujuan untuk menentukan subjek mana yang mengalami
kesulitan pada materi matriks berdasarkan letak kesalahan siswa.
Penyusunan tes awal ini melalui beberapa tahap yaitu:
(a) Tahap uji coba soal (Tes Uji Coba)
(b) Uji validitas dan reliabilitas
(c) Tahap revisi dan telaah pakar
(d) Tahap validasi
2) Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang dilakukan untuk menemukan
kesulitan-kesulitan yang dialami subjek dan untuk menentukan
penyebab dari kesulitan-kesulitan tersebut. Setelah menemukan
subjek dan menganalisis hasil tes awal subjek kemudian disusun tes
diagnostik berbentuk soal uraian untuk mendalami kesulitan-
kesulitan yang dialami subjek dan menemukan faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan tersebut.
3) Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dan narasumber atau informan untuk
memperoleh keterangan yang digunakan dalam penelitian. Ada 2
macam wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
(a) Wawancara Diagnostik
Wawancara diagnostik adalah wawancara yang dilakukan untuk
menemukan kesulitan-kesulitan yang dialami subjek dan faktor-
faktor penyebabnya, yaitu penyebab kesulitan belajar dalam
materi matriks. Wawancara ini dilakukan setelah subjek
mengerjakan soal tes diagnostik yaitu dengan menanyakan
langkah-langkah mengerjakan soal-soal tes diagnostik dan
disertai alasannya
(b) Wawancara dengan pihak yang terkait
Wawancara dengan pihak yang terkait dilakukan untuk
menambah keterangan mengenai penyebab kesulitan belajar
yang dialami subjek yang dimungkinkan berasal dari luar materi
pembelajaran
4) Tes Akhir
Tes akhir merupakan tes evaluasi yang dilakukan setelah
pengajaran remedial selesai dilakukan. Tes akhir ini digunakan
untuk mendapatkan data hasil kemajuan subjek setelah
dilakukannya proses pengajaran remedial. Peneliti dapat
menemukan kesulitan-kesulitan siswa yang dapat diatasi
berdasarkan hasil tes akhir ini.
b) Instrumen pengumpulan data
1) Soal tes awal
Soal tes awal merupakan soal tes berbentuk pilihan ganda yang
mencangkup seluruh materi tentang matriks. Soal tes ini nantinya
sudah di uji coba kan untuk memastikan validitas dan reliabilitas
soal tes ini.
Validitas menunjukkan kemampuan alat ukur/instrumen penelitian
dalam mengukur suatu hal yang hendak didapatkan dari penggunaan
instrumen ini. Adapun perhitungan validitas nantinya menggunakan
rumus Korelasi Product Moment Pearson, yaitu sebagai berikut:
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 )(𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 )
Di mana:
X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
N = Banyaknya butir soal
𝑟𝑥𝑦 =Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
Nilai 𝑟𝑥𝑦 yang telah diperoleh kemudian dibandingkan dengan
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Jika 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 < 𝑟𝑥𝑦 maka soal tersebut dinyatakan valid dan
akan digunakan untuk tes awal. Uji validitas soal juga melalui tahap
telaah dan revisi butir pertanyaan oleh pendapat para ahli matematik
nantinya, yaitu validasi oleh dosen bidang studi pendidikan
matematika dan guru matematika.
Reliabilitas instrumen menunjukkan seberapa besar suatu
instrumen tersebut dapat dipercaya dan digunakan sebagai alat
pengumpulan data perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alfa
Cronbach, yaitu sebagai berikut:
𝑘 ∑ 𝜎2
𝑟𝑎̈ = [ ] [1 − 2 ]
𝑘−1 𝜎1
Di mana rumus 𝜎 2 :
(∑ 𝑥)2
∑ 𝑥2 −
𝜎2 = 𝑁
𝑁
Di mana:
𝑟𝑎̈ = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑ 𝜎2 = Jumlah butir pertanyaan
𝜎1 2 = Variansi total
J. Daftar Pustaka
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Asrori, Muhammad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV
Wacana Prima
Buchori, Mochtar. 2001. Transformasi Pendidikan. Jakarta : PT. Pustaka
Sinar Harapan
Entang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial.
Jakarta: Dekdikbud.
Purwanti, Dian Eki, dan Mita Pustari. “The Comparison of Using Microsoft
Mathematics and Traditional Teaching on Students Achievement –
Teaching Mathematics in Senior High School.” Proceeding of the
Global Summit on Education. Kuala Lumpur, 11-12 Maret 2013:
998-1003.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta
Suherman, Erman. 2001. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Matematika.Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Suwarto. 2013. Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran
Panduan Praktis Bagi Pendidik & Calon Pendidik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta : Bumi
Aksara
Uno, Hamzah B. 2011. PerencanaanPembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara