Diskriminasi
Disusun oleh:
Daffa Iqbal R.
(0216101397)
Sharmila a wijaya
(0216101108)
Niken Dwi O.
(0216101127)
Manajemen S1
Universitas Widyatama
Bandung
2017
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penyusun
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Diskriminasi tepat waktu.
Diskriminasi merupakan hal yang wajib dipahami karena sangat berpengaruh bagi kelangsungan
hidup perusahaan maupun etika yang dimiliki suatu perusahaan.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana
layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi
merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena
kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara
tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran
politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan
diskriminasi..
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penyusun
menerima segala saran dari pembaca. Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
penyusun
2
Daftar Isi
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................................. 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
LANDASAN TEORI .......................................................................................................................................... 6
DISKRIMINASI ...................................................................................................................................... 12
BAB III .......................................................................................................................................................... 14
KASUS .......................................................................................................................................................... 14
BAB IV.......................................................................................................................................................... 14
ANALISIS KASUS .......................................................................................................................................... 14
BAB V........................................................................................................................................................... 15
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 15
5.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 15
5.2 SARAN ............................................................................................................................................... 15
\ ................................................................................................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Arti dasar dari diskriminasi itu sendiri adalah membedakan satu objek dari objek yang lainnya,
suatu tindakan yang secara moral adalah netral dan tidak dapat disalahkan. Akan tetapi, dalam
pengertian modern, istilah ini secara moral tidak netral: karena biasanya mengacu pada tindakan
membedakan seseorang dari orang lain bukan berdasarkan keunggulan yang dimiliki, namun
berdasarkan prasangka atau berdasarkan sikap-sikap yang secara moral tercela. Diskriminasi ini
dapat dibuktikan dengan 3 perbandingan yaitu :
(a) perbandingan atas keuntungan rata-rata yang diberikan institusi pada kelompok yang
terdiskriminasi dengan keuntungan rata-rata yang diberikan pada kelompok lain;
(b) perbandingan atas proporsi kelompok terdiskriminasi yang terdapat dalam tingkat pekerjaan
paling rendah dengan proporsi kelompok lain dalam tingkat yang sama; dan
(c) perbandingan proporsi dari anggota kelompok tersebut yang memegang jabatan lebih
menguntungkan dengan proporsi kelompok lain dalam jabatan yang sama.
Menilai dan menangani tenaga kerja yang beragam adalah lebih dari tindakan yang benar secara
etis dan moral. Demografi tenaga kerja untuk dekade selanjutnya menunjukkan dengan jelas
bahwa perusahaan-perusahaan yang gagal melaksanakan tugas merekrut, melatih, dan
mempromosikan kaum perempuan dan kaum minoritas tidak akan mampu memenuhi kebutuhan
akan tenaga kerja.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.Apakah sudah terjadi keadilan dalam bisnis pada PT Dinuo Indonesia dan hukum apa yang
mengatur permasalahan tersebut?
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Banyak juga pengertian tentang etika, yang menurut para ahli berbeda-beda yang dimana
saya menggaris bawahi bahwa itu semua tertuju sama.
Berikut ini beberapa Pengertian Etika Menurut para Ahli:
Menurut K. Bertens, Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Menurut W. J. S. Poerwadarminto, Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
(moral).
Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno, Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau
ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.
Menurut Ramali dan Pamuncak, Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar
dalam satu profesi.
Menurut H. A. Mustafa, Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran.
7
bagaimana penerapan aturan yang dipelajari dan diatur melalui etika. Seseorang yang merokok
tidak dapat dikatakan tidak bermoral jika merokok pada tempat yang di sediakan, akan tetapi
tempat untuk merokok di indonesia ini masih jarang di temui, meskipun sama-sama merokok,
tetapi yang tidak merokok di tempat umum di katakan lebih beretika karena tidak mengganggu
orang lain. Hal ini disebabkan adanya etika (aturan) yang membenarkan dan “mengizinkannya”
untuk melakukan hal itu.
Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. jadi
9
kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang
baik, bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.
10
Ada tiga prinsip pokok keadilan komutatif menurut Adam Smith:
1 Prinsip no harm
Prinsip no harm atau tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan
kepentingan orang lain. Secara negatif prinsip ini menuntut agar dalam interaksi sosial apapun setiap
orang harus menahan dirinya untuk tidak sampai merugikan hak dan kepentingan orang lain.
2 Prinsip non-Intervention
Atau prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut agar demi jaminan dan
penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang, tidak seorang pun diperkenankan untuk iku
campur tagan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain. Campur tangan dalam bentuk apapun akaan
merupakan pelanggaran terhadap hak orang tertentu yang merupakan suatu harm(kerugian), dan itu
telah terjadi ketidakadilan. Prinsip ini berlaku bagi bagi hubungan antara pemerintah dan rakyat
sedemikian rupa sehingga pemerintah tidak diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam
kehidupan pribadi setiap warga tanpa alasan yang dapat diterima.
3 Prinsip keadilan tukar
Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud dan
terungkap dalam mekanisme harga dalam pasar.Adam Smith membedakan antara harga alamiah dan
harga pasar atau harga aktual.
f) Teori Keadilam Distributif John Rawls
Karena pasar memberikan kebebasan dan peluang yang sama bagi semua pelaku ekonomi.
Kebebasan adalah nilai dan salah satu hak asasi paling penting yang dimiliki oleh manusia, dan ini
dijamin oleh sistem ekonomi pasar.Pasar memberi peluang bagi penentuan diri manusia sebagai
makhluk yang bebas. Ekonomi pasar menjamin kebebasan yang sama dan kesempatan yang fair.
Prinsip-Prinsip Keadilan Distributif Rawls
1) Prinsip kebebasan yang sama, prinsip ini berbunyi: “setiap orang harus mempunyai hak yang sama
atas sistem kebebasan dasar yang sama yang paling luas sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi
semua.”
2) Prinsip perbedaan, yaitu bahwa ketidaksamaan sosial dan ekonomi harus diatur sedemikian rupa
sehingga ketidaksamaan tersebut menguntungkan mereka paling kurang beruntung dan sesuai dengan
tugas dan kedudukan yang terbuka bagi semua dibawah kondisi persamaan kesempatan yang sama
11
DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah suatu perlakuan yang membedakan antara satu kelompok dengan kelompok
lainnya yang secara moral hal tersebut tidak perlu dibedakan (netral) dan tidak salah.
Perbedaan perlakuan dalam hal :
Ras
Agama
Jenis kelamin
Status sosial
Koneksi / nepotisme
Prinsip diskriminasi
Jika menilai berdasarkan kelompok , tidak berdasarkan kemampuan
Keputusan dibuat berdasarkan prasangka (prejudie)
Diskriminasi ini merugikan bagi kedua belah pihak
Bentuk diskriminasi
1. Uninstitutionalized : tidak semua orang yang ada dalam organisasi tersebut bersikap
diskriminasi.
a. Isolated intentionaly : apabila seseorang dalam suatu organisasi bersikap diskriminatif
dengan sengaja atau sadar.
b. Isolated unintentionaly : seseorang bersikap diskriminatif tanpa disadari.
2. Instutionalised
Semua anggota organisasi melakukan tindakan diskriminatif
a. Internationaly : contoh : Klu Klux Klan , Nazi Hitler
b. Uninternationaly : contoh : syarat kerja yang hanya membutuhkan wanita / pria.
Suatu perusahaan dikatakan diskriminasi apabila para minoritas yang ada dalam jajaran
pekerjaan tidak seimbang jumlahnya dengan masyarakat. Contoh diskriminasi pada
perusahaan, perbedaan perbedaan pendapatan dengan pekerjaan.
Diskriminasi dan teori utilitarian
Menurut teori utilitarian masyarakat produktifitasnya dapat dioptimalkan kalau orang-
orang ditempatkan berdasarkan kemampuan masing-masing.
Setiap pekerjaan memerlukan keterampilan dan sumber daya yang berbeda dan setiap
orang memiliki kepribadian masing-masing,kita harus menggunakan prinsip “The rigth man on
the right place” agar pekerjaan ras,agama,jenis kelamin dan nepotisme yang tidak berhubungan
dengan kinerja seseorang akan menyebabkan inefesien.
Oleh karena itu harus dihindarkan :
1. Bila dihubungkan dengan teori utilitarian, maka landasan COB)
12
Teori utilitarian berdasarkan cost of benefit artinya suatu keputusan akan diambil apabila
memberikan suatu manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
2. Bila dihubungkan dengan teori Kantion (Immanuel Kant)
Teori ini,setiap individu mempunyai hak untuk diperlukan sebagai orang yang bebas dan
sama derajatnya dengan orang lain. Jadi, oleh karena itu diskriminasi harus dihindarkan.
Cara menghilangkan diskriminasi :
1. Kita harus merubah cara berfikir para anggota organisasi agar mereka tidak bersikap
diskriminatif.
2. Suku bangsa , jenis kelamin , agama dan kriteria lainnya yang tidak berhubungan dengan
kinerja seseorang harus dihindari/tidak boleh dijadikan standar penilaian.
3. Memberi kesempatan lebih banyak kepada pihak minoritas rtinya : Bila hasil tersebut
hampir sama , maka diberikan kesempatan lebih banyak kepada minoritas.
4. Untuk pegawai wanita, perusahaan hendaknya memberikan beberapa kelonggaran.
Misalnya : Membawa jadwal kerja yang lebih fleksibel.
Tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja
1. Membayar gaji sesuai kemampuan dan hasl kerja pegawai harus memperhatikan beberapa
faktor dan membayar gaji.
a. Biaya hidup di suatu daerah
b. Kemampuan perusahaan
c. Serikat buruh
d. Peraturan pemerintah
e. Pasar upah di industri
2. Menyediakan pekerjaan yang aman dan sehat
3. Kepuasan kerja , artinya perusahaan harus menyediakan kondisi kerja yang dapat
memotivasi para pekerja untuk berkembang.
a. Variasi keterampilan adalah setiap pekerja dieri kesempatan untuk mengembangkan
berbagai keterampilan yang diperlukan oleh perusahaan.
b. Otonomi adalah setiap pekerja diberi kesempatan dalam menentukan jadwal kerja dan
cara mengerjakan tugasnya secara bebas.
c. Feed back adalah setiap pekerja berhak mendapat respon dari atasan sehubungan
dengan hasil kerja.
4. Memberi hak pribadi
Hak pegawai untuk menyimpan rahasia pribadi.
Misalnya : besarnya gaji tidak dibertahu orang lain.
13
BAB III
KASUS
Pada tanggal 5 September 2007, Steve Jobs, CEO Perusahaan Apple melakukan praktek
diskriminasi harga sebagai strategi pemasarannya yaitu menurunkan harga product iPhone mereka
yang sangat sukses sejumlah $200 dari harga semula sebesar $599 yang merupakan harga
perkenalan yang sudah sejak dua bulan. Tak perlu dibicarakan, dia menerima email yang sangat
banyak dari para pelanggan yang kecewa dan marah. Dua hari kemudian, Steve Jobs menawarkan
$100 kredit yang dapat di gunakan di toko Apple dan online store kepada para pelanggan yang
sudah membayar harga penuh. Apakah keputusan untuk mengurangi $200 dan sikap untuk
melakukannya tepat dari sudut pandang etika?
Seandainya pihak management Apple melakukan sniff test sebelum mengambil keputusan
mungkin mereka memiliki kesimpulan bahwa ibu mreka tidak akan bangga atau nyaman dengan
keputusan tersebut. Sama halnya, mungkin mereka akan sadar bahwa pengurangan harga juga
bertentangan dengan kode etik pelayanan pelanggan Apple.
Jika Apple hanya melihat dari sisi pemegang saham dalam mengambil keputusan tersebut,
mereka akan sadar selain pelanggan awal yang terkena imbas, perusahaan Apple sendiri ternoda
dan itu bisa juga berimbas terhadap pelanggan lain yang mereka coba untuk dekati. Sebagai
tambahan, para pekerja Apple yang mana banyak diantara mereka sudah tergoda oleh reputasi
Apple yang kuat yang selalu menyediakan solusi yang inovatif dengan standar tinggi akan
dipertanyakan oleh company mothers, yang mana akan melemahkan komitmen dan kesetiaan
mereka.
BAB IV
ANALISIS KASUS
14
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
15