pengalaman pada satu bidang tertentu memang selalu mencerahkan. Mustafril, pria 44 tahun asal Aceh Selatan ini, salah satu sosok si pencerah itu. Ia lahir dan besar di antara masa kejayaan dan kejatu- han komoditas pala. Jaya dan jatuhnya pala tak per- nah mengurangi keyakinannya bahwa komoditas inilah yang akan membawa Aceh Selatan bangkit secara ekonomi dan alamnya tetap terlindungi. Menempuh pendidikan SMA di Kota Tapaktuan, ibukota Aceh Selatan kemudian ia hijrah ke Banda Aceh di tahun 1991 untuk melanjutkan pendidikan “Inovasi-inovasi terus ia upayakan di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), universitas negeri terbesar di nanggroe. Pendidikan formal Mus- bersama petani dan para pihak tafril terus berlanjut sampai program magister dan akhirnya meraih gelar doktor dari kampus Institut lainnya. Ia juga selalu memiliki Pertanian Bogor (IPB). Meski bergelar doktor namun energi untuk berbagi dan saling kesan rendah hati dan sikap terbuka serta menghar- gai pendapat orang lain sangat jelas terasa ketika ber- bersinergi dengan banyak pihak bicara dengannya. untuk menjadikan pala dan Pala Ajaklah ia berbincang tentang pala. Seketika matanya Sambutan sebagai tanaman ber- berbinar dan segala pengetahuan tentang komoditas ini mengalir deras. Mustafril paham betul tentang ta- nilai ekonomi tinggi sekaligus naman khas Aceh Selatan ini karena sejak ia kecil ke- rap diajak ayahnya almarhum T. Bachtiar pergi ke ke- sebagai tanaman konservasi. bun pala milik keluarga mereka di Air Bubuih di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Sarullah, Desa
USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 1
Jambo Apha. Jika diantara pembaca ada yang per- misi dan Pemerintah Aceh Selatan. Pertemuan multi- nah berkunjung ke lokasi ini, pasti tahu bahwa tem- pihak itu menyepakati untuk membentuk Forum Pala pat ini sangat indah karena sungainya yang jernih de- Aceh (FORPALA), Mustafril didapuk sebagai ketua ngan bebatuan yang besar dan eksotisme hutan tro- forum tersebut. Sejak saat itulah Mustafril mengem- pis Leuser yang memanjakan mata. Mustafril ingat ban amanah memajukan pala Aceh Selatan sesuai bahwa hari Minggu adalah jadwal tetap keluarga- dengan rencana-rencana strategis FORPALA. nya untuk mengunjungi kebun pala baik untuk mem- bersihkan kebun atau memetik buah pala. Ia bahkan Pembentukan FORPALA di Aceh Selatan bukan tan- masih ingat bahwa model penanaman yang dipilih pa alasan. Salah satunya adalah mengembalikan ke- ayahnya sudah menggunakan metode tumpang sari jayaan Pala sebagai sumber ekonomi masyarakat yaitu dengan menanam pohon sela berupa kopi jenis dan daerah. Mengingat besarnya produksi pala robusta. Aceh Selatan hingga 5.906 ton setara biji pala ke- ring. Selain itu, provinsi Aceh Selatan juga memi- Kegundahannya mulai muncul pada tahun 1987 ke- liki lahan pala seluas 15.230 Ha (terdiri dari 7.010 tika melihat tanaman pala di kebun keluarganya mu- Ha Tanaman Belum Menghasilkan/TBM, 7.356 Ha lai diserang hama penggerek batang dan jamur akar Tanaman Menghasilkan/TM dan 864 Ha Tanaman putih. Mengingat pala yang menjadi sumber peng- Rusak/TR) dan menjadikanya sebagai sentral pala hidupan keluarganya akan tersungkur. Tahun 1993 terbesar di Provinsi Aceh. Meskipun demikian, an- adalah titik akhir riwayat kebun pala ketika semua caman pada komoditas ini sangat nyata. Jadi tujuan pohon meranggas, layu dan mati. Kebun yang telah dari pendirian forum bukan semata-mata menjadi turun temurun dikelola keluarga itu pun berpindah mitra strategis dengan negara tetangga. tangan tangan karena memang sudah tidak ekonomis lagi jika dipertahankan. Mustafril dan forum pala yang dipimpinnya paham betul bahwa besarnya potensi ini harus berhada- Hari berganti, Mustafril hampir saja melupakan pan dengan kenyataan bahwa masih banyak tanaman pala. Hingga pada suatu waktu, 8 Desember 2010, pala yang diserang hama penggerek batang (Batho- UNDP dan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan cera hercules). Serangan hama tanaman pala terse- mengadakan Workshop Pembentukan Forum Pala but telah perlahan merusak lahan pala di Kabupat- Aceh yang dilaksanakan di Rumah Agam, Tapaktuan. en Aceh Selatan dan kabupaten tetangganya Aceh Workshop itu diikuti oleh lebih dari 150 peserta Barat Daya sejak tahun 1980-an. Bahkan ancaman yang terdiri dari petani, pedagang pengumpul, pe- itu makin nyata sejak tahun 1990-an ketika tanaman nyuling pala, pengumpul minyak pala, LSM, akade- pala juga diserang dengan serangan jamur akar putih
Foto: pala Sambutan berumur 3 tahun 10 bulan berbuah lebat
2 USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN
Foto: Menerima Piagam TOP 25 Inovasi Pelayanan Publik di tahun 2015
(JAP) yang merontokan kebun pala milik keluarganya 2015.
dulu. Tak pelak industry ini turut redup. Semangat Mustafril mengembalikan kesejahteraan Serangan hama dan jamur serentak di antara tahun petani pala di Aceh Selatan juga berbuah penghar- 1990-2000-an sempat membuat goyah perekonomi- gaan. Forum Pala Aceh dinilai berhasil mengembang- an di Aceh Selatan. Berbagai ikhtiar untuk menemu- kan inovasi Pala Sambutan. Melalui program pelati- kan bibit pala yang tahan hama terus dilakukan. Ban- han produksi bibit pala sambutan di 11 kecamatan yak pula penelitian yang dilakukan perguruan tinggi di di Kabupaten Aceh Selatan, melibatkan peserta se- Indonesia untuk mencari solusi agar hama tidak lagi banyak 618 petani pala yang dibagi dalam 11 ang- menyerang tanaman pala. Namun itu pun belum bisa katan. Mustafril juga berhasil meyakinkan keunggulan jadi solusi jangka panjang. bibit pala sambutan yang merupakan temuan anggo- ta forumnya. Ternyata, cara ampuh ditemukan petani anggota FORPALA sendiri, bernama Hamdani. Dia adalah Kegigihannya itu berbuah manis dengan berkunj- seorang petani pala teladan di Kecamatan Tapaktuan, ungnya Walikota Pagar Alam Provinsi Sumatera Se- juga Ketua Forum Pala Kecamatan Tapaktuan. Ham- latan pada Tanggal 1-2 Agustus 2015 ke Sekolah La- dani menyambung pala hutan dengan pala budidaya, pang Forum Pala Aceh di Tapaktuan. Setelah meli- hasilnya cukup maksimal! hat langsung keunggulan pala sambutan di Aceh Se- latan, pada sekitar Januari 2016, Walikota SumSel Metode penyambungan (grafting) dengan batang memesan 2.850 bibit pala sambutan untuk dikirim bawah pala hutan (Myristica argantea Warb) dengan ke Kota Pagar Alam. Pihak lain yang berhasil diyakin- pala produksi tinggi (Myristica fragrant Houtt), telah kan Mustafril adalah Pemerintah Kabupaten Kepu- menghasilkan klon baru yang tahan terhadap seran- lauan Siaw Tagulandang Biaro (SITARO) Provinsi Su- gan jamur akar putih yang diberi nama Pala Sambutan lawesi Utara. Mereka melakukan studi banding dan Setelah melalui serangkaian uji coba, Pala Sambutan berkunjung ke FORPALA pada tanggal 20 Desem- teruji lebih resisten terhadap hama dan produktivi- ber 2015 dan akhirnya juga sangat tertarik untuk tasnya lebih tinggi. FORPALA mendapat kepercayaan mengembangkan pala sambutan untuk peremajaan dan dukungan dari USAID-Indonesia Forest and Cli- pala di kepulauan tersebut. mate Support (IFACS) melalui mekanisme hibah un- Kini, dibawah kepemimpinan Mustafril FORPALA tuk melatih para petani mengembangkan bibit Pala telah menjadi salah satu lembaga yang cukup kom- Sambutan. peten dalam pengelolaan dan pemberdayaan pala. Inovasi Pala Sambutan ini telah mengantar Kabupaten Boleh disebut, Mustafril berkeliling nusantara mem- Aceh Selatan menerima penghargaan dari Kemente- bagi pengetahuan dan pengalamannya dalam ber- rian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi bagai seminar, workshop atau pelatihan hingga ke Birokrasi pada Tahun 2015 dengan Surat Keputusan Maluku Utara dan Papua. Bahkan beliau dipercaya Menteri PAN dan RB No. 100 Tahun 2015 sebagai Dewan Atsiri Indonesia dan Pemerintah Aceh men- TOP 25 INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN jadi Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Nasional Minyak Atsiri (KNMA) yang dilaksanakan di Banda
USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 3
Foto: Bapak Mustafril menandatangani deklarasi Nol Deforestasi di acara Konfresi Nasional Minyak Atsiri pada 19 Oktober 2016.
Aceh Oktober 2016 lalu. Mustafril memiliki satu lagi
cita-cita untuk mendapatkan sertifikasi Pala Sambu- tan agar dapat ditetapkan sebagai klon bibit unggul dari Kementerian Pertanian. Dengan adanya serti- fikasi maka pengembangan Pala Sambutan semakin lebih luas.. USAID LESTARI yang merupakan proyek lanjutan dari USAID IFACS melihat apa yang dilakukan Mus- tafril dan FORPALA dalam membudidayakan pala sangat penting sebagai tanaman kehutanan. Selain memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat dibudiday- akan sebagai tanaman agroforestry - melalui tump- angsari dengan meranti, pule, jati, jabon dan sengon – maka dengan umur tanaman pala yang relatif pan- jang yaitu bisa mencapai 60-100 tahun akan mening- katkan stok karbon. Pala juga dapat berfungsi sebagai produksi hutan non kayu yang mana akarnya mampu mengikat tanah dan bebatuan hingga tidak mudah longsor. Meski pencapaiannya diakui banyak orang, Mustafril belum puas. Inovasi-inovasi terus ia upayakan bersa- ma petani dan para pihak lainnya. Ia juga selalu memi- liki energi untuk berbagi dan saling bersinergi dengan banyak pihak untuk menjadikan pala dan Pala Sambu- tan sebagai tanaman bernilai ekonomi tinggi sekaligus sebagai tanaman konservasi. Baginya ini adalah salah satu solusi dalam mendukung pembangunan berke- lanjutan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat dengan tetap melindungi alam.
Peran Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Makassar Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kelompok Tani Hutan Desa Tabo-Tabo Untuk Mengembangkan Usaha Gula Semut