Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PASAR MODAL

“RIGHT, OPSI DAN WARAN”

DOSEN PENGAMPU :
DWI SOEGIARTO, SE, M.M

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pasar Modal


Prodi Akuntansi

DISUSUN OLEH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI NON REGULER
KELOMPOK 4 :

1. NURUL AINI PUTRI ( 201712138 )


2. UMI KHALIMATUS SA’ADAH ( 201712056 )
3. WAHYU CATUR AJI S. ( 201612268 )

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


Kampus Gondangmanis PO.BOX 53 BAE KUDUS
Telepon : (0291) 438229, Fax. (0291) 437198
E-mail : muria@umk.ac.id, http://www.umk.ac.id

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Daftar Isi ii
Kata Pengantar iii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
Bab II Pembahasan 2
2.1 Right Issue 2
2.2 Opsi 4
2.3 Waran 5
2.4 Perbedaan Rights Issue, Opsi dan Waran 7
Bab III Penutup 8
3.1. Kesimpulan 8
3.2. Penutup 8
Daftar Pustaka 9

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Right, Opsi Dan Waran” shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Makalah ini di susun dan di ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti
proses belajar mengajar antara mahasiswa dan dosen di Universitas Muria Kudus. Selama
penyusunan dan pembuatan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
yang sebanyak banyaknya kepada:
1. Dwi Soegiarto, Se, M.M. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Pasar Modal.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
Akhirnya kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kami serta bagi para pembaca.

Kudus , 18 Maret 2019

Penulis

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal adalah sebuah aktivitas yang hampir sama dengan pasar pada umumnya.
Yang membadakan dalam pasar modal aktivitas pertemuan antara para pemilik modal dan pihak
yang membutuhkan modal, dengan perantaraan broker atau pialang efek. Pemilik modal adalah
mereka atau pihak yang memiliki modal atau yang lazim disebut sebagai investor, sedangkan
yang membutuhkan modal adalah perusahaan atau pihak yang akan menjual saham, obligasi dan
instrumen pasa modal lainnya.
Pada pasar modal terdapat instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan seperti
saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk
turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call). Karena pasar modal merupakan sebuah pasar dari
instrumen keuangan jangka panjang, memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian
suatu negara. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan
fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana. Maka dari itu para investor harus
mengenal semua instrumen yang ada pada pasar modal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka rumusan masalah yang akan
dibahas yaitu :
1. Apa yang dimaksud right issue ?
2. Apa yang dimaksud Opsi ?
3. Apa yang dimaksud waran?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Right Issue


A. Pengertian
Kata “right” pada “right issue” adalah bahasa Inggris yang artinya adalah hak bukan “right”
yang berarti "kanan" serta bukan pula “right”, yang artinya benar atau betul. “Issue” artinya
menerbitkan. Jadi kalau diterjemahkan kata per kata dari bahasa Inggris, “right issue” artinya
menerbitkan hak.
Secara terminologi right issue adalah penerbitan surat hak kepada pemegang saham lama
perusahaan publik untuk membeli saham baru yang hedak diterbitkan. Selain itu juga ada yang
menyebutkan bahwa right adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah
terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran
terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-
saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14
hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang
dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional. Right diterbitkan oleh perusahaan
setelah mendapat persetujuan dari mayoritas pemegang saham.
Artinya, right issue adalah aksi yang dipilih dilakukan oleh pemegang saham mayoritas. Jika
di asumsikan seseorang sebagai pemegang saham dalam jumlah yang kecil, maka orang tersebut
mau tidak mau harus ikut keputusan mayoritas pemegang saham. Yang diterbitkan adalah hak
(right) memesan saham baru yang akan dijual oleh perusahaan. Yang boleh membeli saham baru
ini adalah orang-orang yang memiliki “right”. Tidak punya right, tidak bisa beli saham baru.
Dengan kata lain, yang boleh membeli saham baru (menyetor modal tambahan) adalah
pemegang saham lama. Kalau anda bukan pemegang saham, anda tidak boleh ikut membeli
saham baru. Yang mendapat right adalah pemegang saham yang memiliki saham sampai hari EX
right issue. Persentase “right” yang mereka miliki adalah sama dengan persentase kepemilikan
saham mereka pada perusahaan.

B. Tujuan Right Issue


Pada umumnya tujuan dilakukannya right issue adalah untuk menghimpun dana segar yang
akan digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman atau untuk modal kerja. Beberapa
tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan porsi kepemilikan pemegang saham atau
meningkatkan jumlah saham yang beredar. Jadi dengan adanya right issue, kapitalisasi pasar
saham akan meningkat dalam jumlah yang lebih kecil dari pada presentase jumlah lembar saham
yang beredar. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham di pasar akan
meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata lain dapat meningkatkan
likuiditas saham. Inti tujuan dari right issue bagi sebuah perusahaan adalah untuk menambah
modal perusahaan. Mengapa perlu menambah modal perusahaan? Mari kita lihat ilustrasi
berikut. Sabar dan Heri Bayeun pada tahun 2013 masing-masing menyetor modal sebesar Rp 50
2
juta (total Rp 100 juta) untuk berkongsi berdagang pakaian wanita di pasar Tungkop. Dalam dua
tahun ini, toko mereka padat dikunjungi pembeli. Sukses toko ini mendorong Sabar dan Heri
Bayeun untuk membuka toko kedua di pasar Lambaro. Masalahnya, untuk membuka toko di
Lambaro ini mereka butuh modal Rp 100 juta, sedangkan kas perusahaan (dari laba yang didapat
selama dua tahun ini) hanya ada Rp 40 juta. Artinya, mereka butuh suntikan modal Rp 60 juta.
Jika hal ini dilakukan di bursa saham, proses suntikan modal inilah yang disebut “Right issue”.

C. Dampak Right Issue


Right Issue berdampak pada persentase kepemilikan saham. Bagi investor, right issue
berdampak positif kalau tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya, berdampak
negatif kalau menyebabkan menurunnya harga. Secara umum, dampak right issue bisa dirasakan
oleh semua pemodal. Right issue merupakan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan oleh emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat harus membelinya.
Investor boleh mengabaikan haknya dengan konsekuensi berkurangnya kepemilikan saham atas
emiten tersebut. Hal ini, karena pada dasarnya perusahaan menawarkan right sama dengan
mengeluarkan saham baru. Akibatnya akan mempengaruhi presentase kepemilikan bila tidak
membeli secara proporsional. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu penerbitan
right, antara lain : waktu, harga, dan rasio. Bagi investor informasi waktu penerbitan sangat
penting untuk mengambil keputusan. Apakah dia akan melaksanakan haknya membeli right atau
tidak, sebab right mempunyai masa berlaku yang sangat singkat. Perhatikan: pada tahun 2013
Sabar dan Heri Bayeun masing-masing memiliki 50% saham pada toko mereka. Kepemilikan
50% ini memberi mereka “hak memesan” 50% saham baru yang akan mereka terbitkan. Dalam
konsep “right issue” besarnya hak memesan saham baru adalah sama dengan PERSENTASE
kepemilikan pada saat itu. Kalau memiliki 50% saham berarti berhak membeli sampai dengan
50% saham baru; kalau memiliki 10% saham berarti berhak membeli sampai dengan 10% saham
baru. Pada contoh di atas, Sabar dan Heri Bayeun masing-masing berhak memesan sampai
dengan 50% saham baru (50% dari Rp 60 juta = @ Rp 30 juta). Kalau mereka masing-masing
menyetor Rp 30 juta, kepemilikan saham mereka dalam struktur baru tetaplah sama.
\

D. Istilah-istilah yang terkait dengan Right Issue

1) Cum Date, yaitu tanggal terakhir / batas akhir seorang investor mendapatkan haknya
untuk memesan efek terlebih dahulu.

2) Ex Date, yaitu batas dimana investor sudah tidak mempunyai hak lagi akan suatu
penawaran / corporate action (right issue).

3) Daftar Pemegang Saham (DPS), adalah daftar nama orang atau investor yang berhak atas
suatu corporate action, biasanya diumumkan dalam tanggal yang dikenal dengan nama
DPS Date.

4) Trading Period of Right Certificate, adalah periode pelaksanaan right tersebut dicatatkan
di bursa dan kapan berakhirnya.

3
5) Exercise Date, adalah tanggal jatuh tempo atas pelaksanaan right issue.

6) Allotment Date, adalah tanggal penentuan jatuh investor yang mendapatkan right dan
berapa besar tambahan saham baru akibat right issue.

7) Listing Date, adalah tanggal right itu pertama kalinya diperdagangkan di bursa atau
tanggal dimana penambahan saham akibat right tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.

2.2 Opsi
A. Definisi Opsi
Opsi adalah “hak” kepada pemegangnya (pembelinya) untuk melakukan sesuatu, pada
waktu yang telah ditentukan, sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam opsi tersebut. Hak ini
bermacam-macam, bisa hak membeli, menjual, didahulukan pembelian atau penjualannya dan
lain sebagainya.
Opsi juga termasuk kategori kontrak berjangka, karena opsi terdapat proses fembuatan
kontrak sekarang untuk membeli atau menjual aset dimasa yang akan datang. Kontrak opsi
merupakan kontrak untuk meqrberikan hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual
suatu aset tertentu pada harga tertentu pula.
Opsi secara murni, biasanya diterbitkan oleh lernbaga di luar lingkungan perusahaan
penerbit saham yang dijadikan jaminan (Brigman & Gapenski, l99l: 588). Misalnya, PT Rimba
Raya, sebuah perusahaan industri pengolah kayu lapis, adalah emiten dari 25 juta saharn. Harga
perdana per lernbar saham adalah Rp. 10.000. Untuk penerbitan opsi dengan jaminan saharn PT
Rimba Raya tersebut, tidak harus PT Rimba Raya sendiri yang rnenerbitkan. Boleh perorangan
atau lernbaga. Misalnya Tuan Sastro, yang dikenal luas sebagai pialang saharn yang sukses.
Dengan memiliki satu juta lembar saham PT Rimba Raya, Tuan Sastro bisa menerbitkan
opsi. Tapi pemilikan saham bukan keharusan. Seandainya, Tuan Sastro tidak memiliki saham PT
Rirnba Raya pun, dia boleh menerbitkan opsi atas jaminan saham PT Rimba Raya. Namun yang
lazim menerbitkan opsi biasanya bursa efek yang khusus memperdagangkan opsi. Jadi PT Rimba
Raya tidak perlu berbuat sesuatu atas pasar opsi yang dijamin oleh sahamnya. Atau dapat
dikatakan secara ekstrirn, PT Rirnba Raya tidak ada hubungannya dengan pasar opsi, meskipun
sahamnya dijadikan sebagai jaminan atas perdagangan opsi tersebut.
Posisi keuangan PT Rimba Raya pun tidak mengalami perubahan atas penerbitan opsi itu.
Pembeli opsi juga tidak memiliki hak apapun dalam rapat umum pemegang saham PT Rimba
Raya, termasuk pembagian dividen, kecuali kalau kelak pembeli opsi menggunakan haknya,
sehingga merubah statusnya, yang semula sebagai pemegang opsi, kini sebagai pemegang saham
PT Rimba Raya yang menjadi jaminannya. Inipun haknya berlaku bagi pemegang calls option.
Dalam praktiknya jaminan saham tersebut tidak pernah ada. Dengan kata lain perdagangan opsi
dan saham sebagai jaminan bisa tidak ada hubungan sama sekali.

B. Jenis-jenis Opsi
Dalam praktiknya- jenis-jenis opsi meliputi :
1) Opsi call (call option)
4
Put dan call merupakan dua pmduk derivatif menganut sistem kontrak berjangka, dimana
dalam kontrak disebutkan bahwa pemegang opsi dapat menjual dan membeli suatu aset finansial
dengan volume dan harga yang ditentukan sebelum sewaktu-waktu berubah di masa yang akan
datang.
Dikatakan derivasi karena hanya memiliki nilai-nilai selagi terhubung ke aset finansial
yang bersangkutan. Setiap opsi memiliki masa hidup pasar tertentu, sehingga jika masa hidup
pasarnya sudah habis, maka efek dari derivasi tersebur sudah tidak ada nilainya lagi.
Tujuan dari derivasi modal adalah selain untuk merangsang dan memberikan insentif
pemegang saham dan obligasi lama juga memacu peningkataa pasar modal.
Kontrak opsi saham yang diperdagangkan di BEI disebut KOS (Kontrak Opsi Saham). Dalam
perdagangan KOS, jatuh tempo atau hari berakhimya setiap seri KOS pada setiap bulan adalah
hari bursa terakhir pada bulan yang bersangkutan.

2) Opsi put (put option)


Opsi put merupakan instrumen negosiasi yang memungkinkan pemiliknya untuk menjual
suatu efek tertentu dalam jangka waktu tertentu. Di sini, Opsi put tidak lain adalah efek yang
memberikan hak (rights) kepada pemiliknya untuk menjual efek tertentu (saham), dengan harga
tertentu, pada waktu tertentu.

2.3 Waran
A. Pengertian Waran
Waran adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah tertentu isntrumen keuangan (saham)
pada waktu tertentu dengan harga tertentu. Menurut UUPM penjelasan Pasal 1 angka 5 waran
adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek
untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak
efek dimaksud diterbitkan. Selain itu ada juga yang mengartikan Waran dengan hak untuk
membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya
oleh penerbit waran/perusahaan emiten. Harga pasar saham dapat berubah-ubah setelah penawaran
umum perdana. Ketika harga tersebut naik menjadi lebih tinggi, maka pemilik waran akan
mendapat keuntungan karena dapat membeli saham tersebut dengan harga awal.
Sebaliknya jika harga pasar turun menjadi lebih rendah dari harga awal, pemilik waran
akan mengalami kerugian sesuai harga waran, karena waran tersebut tidak dapat digunakan untuk
membeli saham dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar. Waran umumnya dapat
diperdagangkan juga di bursa, sehingga pemilik waran dapat juga mendapat keuntungan (capital
gain) jika bisa menjual waran tersebut lebih tinggi dari harga beli. Right issue maupun warrant
merupakan hak untuk membeli sejumlah (jumlah ini berdasarkan ratio) saham tertentu pada harga
yang tertentu di dalam jangka waktu tertentu ke depan (sejak mulai conversion period s.d.
expiration date). hak tersebut diperjualbelikan. masa tugas warrant jauh lebih panjang dibanding
right (expiration date dari warrant di IDX minimal 3 tahun sejak warrant tersebut mulai
diperdagangkan).

5
Secara teoretis:
 Makin mahal harga saham makin mahal harga warrant tersebut
 Makin hebat gejolak harga saham makin mahal harga warrant tersebut
 Makin mendekati pensiun/expiration date makin murah harga warrant tersebut
 Makin tinggi tingkat suku bunga makin mahal harga warrant.

B. Manfaat dari Waran

Diantara manfaat yang dapat diperoleh dari waran:(1) Pemilik waran memiliki hak untuk
membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah daripada harga saham
tersebut di Pasar Sekunder. Caranya adalah dengan menukarkan waran yang dimilikinya ketika
harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan. Contohnya, Jika seorang investor
membeli waran pada harga Rp200,00 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.500,00 dan
pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp1.800,00 per saham,
maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya Rp1.700,00 (Rp1.500,00
+ Rp200,00). Jika ia langsung membeli saham perusahaan tersebut di Pasar Sekunder, ia harus
mengeluarkan Rp1.800,00 per saham. (2) Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka
pemilik waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain), yaitu
apabila harga jual waran tersebut lebih besar daripada harga beli.

C. Risiko Memiliki Waran

1) Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih
rendah daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang
dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga
beli waran tersebut.

Contohnya, Seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp200,00
serta harga pelaksanaan Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan
yang bersangkutan turun menjadi Rp1.200,00. Pada saat itu investor tidak akan
menukarkan waran yang dimilikinya karena ia harus mengeluarkan Rp1.700,00
(Rp1.500,00 harga pelaksanaan + Rp200,00 harga waran). Jika ia tidak menukarkan
waran yang dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya Rp200,00; yaitu harga
beli waran tersebut.

2) Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa, maka
pemilik waran juga dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih
tinggi daripada harga jualnya.

6
2.4 Perbedaan Rights Issue, Opsi dan Waran

Suatu perusahaan dapat menerbitkan right, waran atau opsi yang mengizinkan pembelian
saham perusahaan pada satu periode tertentu (exercise period) ada harga tertentu (exercise price).
Walaupun istilah right, waran dan opsi kadang-kadang digunakan bergantian, ada perbedaan
diantara ketiganya :

1. Right issue diterbitkan untuk pemegang saham yang sudah ada guna mengizinkan mereka
untuk menjaga persentase kepemilikan ketika saham baru akan diterbitkan (beberapa
undang-undang negara bagian mewajibkan hak memesan terlebih dahulu).

2. Waran dijual oleh perusahaan secara tunai.

3. Opsi diberikan kepada pejabat atau karyawan, biasanya sebagai bagian dari program
kompensasi.

Suatu perusahaan dapat menawarkan rights, waran, atau opsi untuk mendapatkan modal,
mendorong, penjualan jenis efek tertentu, atau sebagai kompensasi untuk jasa yang diterima.
Periode pelaksanaan biasanya lebih lama untuk waran dan opsi dibandingkan rights. Waran dan
rights dapat diperdagangkan secara independen diantara investor, sedangkan opsi biasanya
terbatas pada orang atau kelompok tertentu yang diberikan pada orang atau kelompok tertentu
yang diberikan opsi tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Right issue adalah pemberian hak pemegang saham untuk memesan terlebih dahulu saham
emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu.
2. Opsi adalah “hak” kepada pemegangnya (pembelinya) untuk melakukan sesuatu, pada waktu
yang telah ditentukan, sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam opsi tersebut. Hak ini
bermacam-macam, bisa hak membeli, menjual, didahulukan pembelian atau penjualannya
dan lain sebagainya.
3. Jenis-jenis opsi antara lain, Opsi call, Opsi put, dan Waran.
4. Waran adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan
harga yang telah ditentukan, biasanya dalam beberapa tahun. Penerbitan waran biasanya
disertakan pada sekuritas lain seperti saham atau obligasi untuk lebih menarik minat
pemodal.
5. Perbedaan diantara rights issue, opsi dan waran yaitu :
a) Right issue diterbitkan untuk pemegang saham yang sudah ada guna mengizinkan mereka
untuk menjaga persentase kepemilikan ketika saham baru akan diterbitkan.
b) Opsi (optional) diberikan kepada pejabat atau karyawan, biasanya sebagai bagian dari
program kompersasi.
c) Waran dijual oleh perusahaan secara tunai.

3.2. Penutup
Demikian makalah ini kami buat. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan
pembahasan makalah ini kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan untuk lebih baiknya makalah yang kami buat selanjutnya. Selamat membaca dan
semoga bermanfaat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sawidji Widoatmodjo. Seri Membuat Uang Bekerja Untuk Anda, Cara Sehat Investasi di Pasar
Modal, Pengantar Menjadi Investor Profesional. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 2005.
Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Alfabeta. Bandung.
2009.
Ferdinand D. Saragih dkk. Dasar-dasar Keuangan Bisnis Teori dan AplikasI. PT Elex Media
Komputindo. Jakarta. 2005.
Nor Hadi. Pasar Modal Edisi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. RajaGrafindo. Jakarta Persada. 2000.
https://pureliefde.wordpress.com/2010/01/27/perbedaan-stock-rigt-waran-dan-opsi/,

Anda mungkin juga menyukai