Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR

“PENGENALAN DAN PEMAKAIAN MIKROSKOP”

OLEH :
NAMA :NURUL ISWATI
NIM : Q1A117121
KELAS : ITP B 2017
KELOMPOK/SHEET : III / 2
ASISTEN : FADHLAN FAJRI

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, segalah sesuatu yang kita lihat tidak terlepas dari

komponen-komponen serta bagian-bagian terkecil dari suatu unsur-unsur sebuah

partikel tidak terkecuali mahluk hidup. Tubuh mahluk hidup tersusun dari stuktur-

struktur yang sangat kecil sampai stuktur yang sangat besar atau kompleks.

Struktur yang lebih besar akan sangat mudah diamati oleh mata secara langsung,

bahkan tanpa menggunakan alat bantu.

Akan tetapi bagi struktur yang sangat kecil tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang, seperti sel dan jaringan tubuh mahluk hidup. Oleh karena itu

keterbatasan penglihatan manusia inilah yang menjadi faktor dorongan para

ilmuan/peneliti untuk menemukan alat yang dapat digunakan untuk mempermudah

mengamati objek-objek atau unsur-unsur yang sangat kecil. Bahkan beberapa

mikroskop modern mampu menunjukkan atom bahan dan lainnya.

Bakteri yang berukuran besar dan beberapa organisme bersel tunggal lain

seratus kali lebih kecil dari ukurannya, dan virus ukurannya puluhan ribu kali lebih

kecil. Sedangkan, mata manusia hanya dapat melihat objek yang bergaris tengah

persepuluh milimeter. Sejalan dengan hal tersebut, selama 350 tahun terakhir

mikroskop memungkinkan penggunanya untuk mengamati objek-objek atau

unsur-unsur yang sangat kecil. Bahkan beberapa mikroskop modern mampu

menunjukkan atom bahan dan lainnya.

Mikroskop dalam bahasa yunani berasal dari dua kata yaitu micros yang

artinya kecil dan scopein yang artinya melihat, sehingga dapat disimpulkan bahwa
mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil dengan

menggunakan mata telanjang dan memdapatka hasil yang lebih besar dibanding

dengan wujud aslinya. Dalam hal ini, ilmu yang mempelajari benda kecil dengan

menggunakan alat mikroskop disebut mikroskopi. Kata mikroskopik sendiri,

berarti sangat kecil dan tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskopi merupakan alat

utama yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil. Mikroskop dapat

mengamati berbagai macam ukuran benda atau unsur-unsur partikel yang paling

kecil sekalipun.

1.2. Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui cara penggunaan

mikroskop cahaya.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop merupakan alat yang sering digunakan untuk melihat benda

kecil yang tidak dapat dilihat jelas oleh mata secara langsung. Perkembangan

mikroskop saat ini sudah sampai pada mikroskop digital yang memudahkan

pengamat mikroskop untuk melihat obyek benda cukup dengan mengamati citra

hasil dari obyek pada layar monitor (Wicaksono et al., 2014)

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah

sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata

telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini

disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat

oleh mata (Roy, 2012).

Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman

Renaissans, dan mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya.

Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya tampak diteruskan

melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca (Campbell, 2010).

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua,

yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi

lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan

kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan

pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk

mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk

mengamati bagian dalam sel (Sutarno, 2008).


Mikroskop terdiri atas bagian-bagian optik dan non-optik. Bagian optik

meliputi:lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa gabungan

(compound lenses) yang di satukan menjadi suatu unit kesatuan, dan Bagian non-

optik meliputi: kaki mikroskop, pemutar/pengatur, dan meja sediaan

(Wirjosoemarto, 2007).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit

Fitopatologi, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, pada hari Rabu, 25

Oktober 2017 pada pukul 13.00 WITA – selesai

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah: kertas bertuliskan huruf “A”

dan kertas yang bertuliskan huruf “d”.

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah: mikroskop cahaya, kaca

preparat, dan kaca penutup.

3.3. Prosedur kerja

Prosedur kerja dalam praktikum ini ialah :

1. Membersihkan mikroskop dari kotoran debu dan lain-lain.

2. Meletakkan potongan kertas huruf “A” pada kaca obyek dan ditutup dengan

kaca penutup.

3. Mengamati dengan perbesaran (4 x 10), (10 x 10), (40 x 10), dan (100 x 10)

sambil memandang ke dalam lensa.

4. Melakukan hal yang sama dengan huruf “d”

5. Mendokumentasikan hasil yang telah didapat.

6. Membersihkan semua kotoran yang ada pada mikroskop dengan menggunakan

kertas tissue, Juga merapikan alat yang telah di pakai.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil pengamatan pada praktikum ini yaitu:

a. Bagian-Bagian Mikroskop

1 7

6 4

2 10

11 8

3 9

Gambar 1. Mikroskop Cahaya

Bagian-bagian mikroskop yaitu:

1. Lensa okuler 7. Revolver

2. Lensa obyektif 8. Pemutar kasar (makrometer)

3. Iris diafragma 9. Pemutar halus (mikrometer)

4. Lengan mikroskop 10. Penjepit kaca preparat

5. Kaki mikroskop 11. Meja obyek

6. Tabung mikroskop
b. Pengamatan Preparat Huruf “A” dan “d”

Hasil pengamatan mikroskop ialah sebagai berikut:

A d

Sebelum Sebelum

4x10 4x10

Sesudah Sesudah

10x10 10x10

40x10 40x10

100x10 100x10

Gambar 2. Hasil Pengamatan Preparat Huruf “A” dan “d”


4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan didalam laboratorium dapat diketahui bagian-

bagian dari alat mikroskop dan dijelaskan juga fungsinya:

Lensa okuler terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata

pengamat. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan

diperbesar dari lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara

4-25 kali.

Lensa obyektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati.

Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar.

Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada

mikroskop. Perbesarannya ( 40, 100, 400, dan 1000).

Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit

banyaknya cahaya yang masuk atau yang digunakan. Revolver yaitu bagian yang

berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.

Lengan mikroskop dipergunakan untuk memegang mikroskop pada saat

memindah mikroskop. Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan

dapat ditegakkan atau direbahkan.

Kaki mikroskop yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga

mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, untuk tempat memegang mikroskop

saat mikroskop hendak dipindahkan juga berfungsi menopang dan memperkokoh

kedudukan mikroskop.

Tabung mikroskop yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa

objekti dan lensa okuler mikroskop. Di bagian atas tabung melekat lensa okuler
dan dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver

tersebut terdapat lensa objektif.

Pemutar kasar (makrometer) letaknya pada bagian lengan yaitu bagian yang

berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk

pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan. Pada

mikroskop dengan tabung lurus/tegak, fungsinya untuk menaikturunkan tabung

sekaligus lensa onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar

berfungsi menaikturunkan meja preparat.

Pemutar halus (mikrometer) letaknya sama dengan pemutar kasar, yaitu bagian

yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk

pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan. Pada

mikroskop dengan tabung lurus/tegak, fungsinya untuk menaikturunkan tabung

sekaligus lensa objektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, berfungsi

menaikturunkan meja preparat.

Penjepit kaca preparat berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-

geser ketika diamati. Meja preparat yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat

menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek,

yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.

Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang

mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula,

lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada

mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron

bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar,

dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan

huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan

diperbesar.

Perbesaran total diperoleh dengan cara mengalikan perbesaran objektif dengan

perbesaran okuler. Misalnya perbesaran total yang diperoleh dari objektif 40 kali

dan okuler 10 kali ialah 40 x 10 = 400 kali. Perbesaran saat menggunakan objektif

100 kali, diafragma iris kondensor harus digunakan dalam keadaan terbuka penuh,

karena objektif dengan perbesaran tinggi membutuhkan lebih banyak cahaya


V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat di simpulkan bahwa

mikroskop terdiri 2 bagian yaitu bagian optik dan non-optik. Bagian optik yaitu

lensa okuler, lensa obyektif, diafragma, sedangkan bagian non-optik yaitu lengan,

meja, tabung, dan kaki mikroskop, revolver, mikrometer dan makrometer. Cara

penggunaan mikroskop salah satunya ialah selalu membawa mikroskop dengan

dua tangan.

5.2. Saran

Saran saya pada praktikum kali ini yaitu, sebelum melakukan praktikum

sebaiknya alat yang akan digunakan diletakkan di meja tersendiri dan berada di

tengah-tengah para praktikan, agar praktikan dapat melihat dengan jelas bagian

dari alat-alat yang dijelaskan.


DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2010. Biologi Umum Lanjutan I. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sutarno, Nono. 2008. Penuntun Biologi dasar. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA
UNM

Roy. 2012. Dasar-dasar Biologi. Jakarta: Universitas Hasanuddin.

Wicaksono, D., Isnanto, R. R., Nurhayati, O. D. 2014. Perancangan perangkat lunak


untuk analisis tingkat fokus pada citra mikroskop digital menggunakan
proses ekstraksi ciri, Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer 2(1).

Wirjosoemarto, Koesmadji. 2007. Tekhnik Laboratorium. Jakarta:


Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai