Anda di halaman 1dari 7

F -X C h a n ge F -X C h a n ge

PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Alveoloplasti bedah preprostodontik
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

ALVEOLOPLASTI SEBAGAI
TINDAKAN BEDAH PREPROSTODONTIK

Gabriella Aditya
Bagian Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut-Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

ABSTRACT

Changes in oral and dental tissues occured with the progress of aging. The
alveolar bone is undergone a resorption which requires action in order to maintain
several functions such as esthetic, mastication and phonetic. In edentulous old
people, denture is important. However, in the process of making denture, there are
problems in its preparation, adaptation and stabilization. Therefore, a careful
measure to overcome these problems should be taken, among which is a
consideration to perform a preprosthetic surgery, namely, alveoloplasty. This type of
surgery is meant to preserve good dental supporting tissue. (J Kedokter Trisakti
1999;18(1) : 27 - 33)

Key words: Alveoloplasty, denture, preposthetic surgery

PENDAHULUAN
sepraktis mungkin, sehingga dapat mem-
Menurut Boucher alveolektomi adalah bentuk suatu jaringan pendukung gigi
suatu tindakan pengambilan sebagian tiruan yang baik.
prosesus alveolaris.(9) Tindakan ini
dilakukan untuk mempermudah penca- SEJARAH ALVEOLOPLASTI
butan gigi, memperbaiki sisa alveolar
ridge yang tidak teratur sebagai akibat Tindakan alveolektomi pertama kali
pencabutan satu atau beberapa gigi, dan dilakukan oleh A. T. Willard of Chelsea
mempersiapkan sisa ridge agar dapat pada tahun 1853 di Massachusetts,
menerima gigi tiruan dengan baik. Akhir- Amerika Serikat. Willard melakukan
akhir ini banyak ahli bedah mulut yang pembuangan papila inter-dental gingiva
menggunakan istilah alveoloplasti dan dan margin alveolar, sehingga memung-
alveoplasti untuk menyatakan tin-dakan kinkan penutupan tepi lawan tepi dari
pembentukan kembali prosesus alveolaris jaringan lunak.
dibandingkan pembuangannya. Karena Pada tahun 1876 W. George Beers
setiap tindakan pencabutan gigi selalu dari Montreal melakukan suatu tindakan
diikuti dengan resorbsi tulang alveolar, alveolektomi yang sangat radikal. Ia
maka dalam melakukan tindakan alveol-
ektomi seorang dokter gigi harus beru-
saha melindungi tulang sebanyak dan
J Kedokter Trisakti, Januari-April 1999-Vol.18, No.1 27
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Alveoloplasti bedah preprostodontik
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

melakukan pengambilan sebagian mukoperiosteum tidak dilepaskan dari


besar prosesus transversal, atau tulang, sehingga pasien tidak begitu
septa, serta plat luar dan dalam alveolus mengalami sakit pasca operasi, pem-
dengan menggunakan tang potong. engkakan, serta resorbsi tulang. Banyak
Shearer mempublikasikan “External penulis beranggapan bahwa teknik
Alveolectomy” pada tahun 1920, yang Alveolektomi Intraseptal Dean ini lebih
menggambarkan teknik yang digunakan- dikhususkan pada tindakan bedah untuk
nya sejak tahun 1905. Sejak teori Willard pembuatan gigi tiruan immediate.
dipublikasikan, banyak yang mendukung Pada tahun 1966 Obwegeser,
maupun menentang keseluruhan konsep anggota American Society of Oral
alveolektomi serta tindakan bedah untuk Surgeons, di Walter Reed Army Medical
melakukan pembuangan gigi. Banyak Center, merekomendasikan suatu modi-
dokter gigi maupun prostodontis, fikasi dari teknik Dean untuk menang-
termasuk De Van, merekomendasikan gulangi kasus protrusi premak-silaris yang
tindakan alveolektomi pada masa awal ekstrim. Obwegeser mengembangkan
1920-an, tetapi 10 tahun kemudian ia teknik “crush” Dean yang meliputi
mengundurkan diri dari jabatannya dan pematahan dan pembentukan kembali
menyatakan bahwa tindakan alveolektomi korteks palatal seperti halnya korteks
yang sebelumnya ia anjurkan merupakan labial. (9)
kesalahan terbesar dalam karier Akhir-akhir ini banyak istilah yang
profesionalnya. digunakan untuk menyatakan tindakan
Molt, pada tahun 1923 mendorong pembuangan sebagian maupun seluruh
digunakannya preoperasi studi model prosesus alveolaris, yang bertujuan untuk
untuk menghindari dilakukannya tindakan mempermudah proses pembuatan mau-
bedah yang terlalu luas. Ia menganjurkan pun pemakaian gigi tiruan. Istilah-istilah
agar sedapat mungkin septum interdental tersebut antara lain alveolektomi, alveolo-
dipertahankan sehingga dapat berfungsi plasti, dan alveoplasti.
sebagai matriks pada proses regenerasi Menurut Archer(1) istilah-istilah
tulang. Ia juga menganjurkan agar penu- tersebut dapat didefinisikan sebagai
tupan jaringan lunak tidak terlalu tegang, berikut:
serta tidak terlalu rapat menutupi margin Alveoplasti adalah suatu tindakan
yang luka; untuk mempertahankan keda- bedah untuk membentuk prosesus
laman sulkus vestibular. alveolaris sehingga dapat memberikan
Masalah resorbsi tulang berlebih dukungan yang baik bagi gigi tiruan
yang mengikuti suatu tindakan alveol- immediate maupun gigi tiruan yang
ektomi mulai diakui pada tahun 1936, akan dipasang beberapa minggu
pada saat O. T. Dean mempubli--kasikan setelah operasi dilakukan.
suatu teknik yang benar-benar baru yaitu Alveolektomi adalah suatu tindakan
“Intra-Septal Alveolectomy” yang pertama bedah untuk membuang prosesus
kali digunakannya pada tahun 1916. alveolaris, baik sebagian maupun
Berbeda dengan para pendahulunya di seluruhnya. Adapun pembuangan
bidang bedah prepros-todontik, ia meng- seluruh prosesus alveolaris yang lebih
anjurkan untuk mempertahankan korteks dikenal sebagai alveolektomi diindi-
labial pada waktu pembuangan tulang kasikan pada rahang yang diradiasi
interradikular medular. Dengan metode ini sehubungan dengan perawatan neo-
ia dapat mematahkan dan membeng- plasma yang ganas. Karena itu
kokkan korteks labial ke arah palatal, penggunaan istilah alveolektomi yang
serta membentuknya sesuai bentuk yang biasa digunakan tidak benar, tetapi
diinginkan. Dengan teknik ini maka karena sering digunakan maka istilah

J Kedokter Trisakti, Januari-April 1999-Vol.18, No.1 28


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Alveoloplasti bedah preprostodontik
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

ini dapat diterima. Alveolektomi Tidak semua proses pembuatan gigi


sebagian bertujuan untuk memper- tiruan selalu didahului dengan suatu
siapkan alveolar ridge sehingga dapat tindakan bedah preprostodontik, seperti
menerima gigi tiruan. Tindakan ini alveoloplasti. Karena itu seorang dokter
meliputi pembuangan undercut atau gigi harus mengetahui dengan baik
cortical plate yang tajam; mengurangi keadaan-keadaan yang merupakan indi-
ketidakteraturan puncak ridge atau kasi maupun kontra indikasi dilakukannya
elongasi; dan menghilangkan eksos- tindakan ini.
tosis.
Alveolotomi adalah suatu tindakan
membuka prosesus alveolaris yang INDIKASI ALVEOLOPLASTI
bertujuan untuk mempermudah peng-
ambilan gigi impaksi atau sisa akar Dalam melakukan alveoloplasti ada
yang terbenam, kista atau tumor, atau beberapa keadaan yang harus dipertim-
untuk melakukan tindakan apiko- bangkan oleh seorang dokter gigi.
ektomi. Keadaan-keadaan tersebut antara lain :
(i) pada rahang di mana dijumpai
Indresano dan Laskin(4) mendefi- neoplasma yang ganas, dan untuk
nisikan istilah alveoloplasti seba-gai suatu penanggulangannya akan dilakukan
prosedur untuk membentuk prosesus terapi radiasi(1,3), (ii) pada prosesus
alveolaris, dan alveolektomi adalah suatu alveolaris yang dijumpai adanya undercut;
prosedur pembuangan prosesus alveola- cortical plate yang tajam; puncak ridge
ris. yang tidak teratur; tuberositas tulang; dan
Berdasarkan definisi-definisi di atas, elongasi, sehingga mengganggu dalam
maka dapat disimpulkan bahwa alveolo- proses pembuatan dan adaptasi gigi
plasti adalah suatu tindakan pembuangan tiruan(1,10), (iii) jika terdapat gigi yang
sebagian prosesus alveolaris untuk impaksi, atau sisa akar yang terbenam
mempersiapkan bentuk yang dapat mem- dalam tulang; maka alveoloplasti dapat
berikan dukungan yang baik bagi gigi mempermudah pengeluarannya, (iv) pada
tiruan. prosesus alveolaris yang dijumpai adanya
kista atau tumor, (v) akan dilakukan
tindakan apikoektomi (1), (vi) jika terdapat
TUJUAN TINDAKAN ALVEOLOPLASTI ridge prosesus alveolaris yang tajam atau
menonjol sehingga dapat menyebabkan
Alveoloplasti dilakukan dengan tujuan facial neuralgia maupun rasa sakit
untuk membentuk prosesus alveolaris setempat(1,4,10), (vii) pada tulang interseptal
setelah tindakan pencabutan gigi; mem- yang terinfeksi; di mana tulang ini dapat
perbaiki abnormalitas dan deformitas dibuang pada waktu dilakukan
alveolar ridge yang ber-pengaruh dalam gingivektomi, (viii) pada kasus prog-
adaptasi gigi tiruan; membuang bagian natisme maksila, dapat juga dilakukan
ridge prosesus alveolaris yang tajam atau alveoloplasti yang bertujuan untuk
menonjol; membuang tulang interseptal memperbaiki hubungan antero-posterior
yang terinfeksi pada saat dilakukannya antara maksila dan mandibula (1), (ix)
gingiv-ektomi; mengurangi tuberositas setelah tindakan pencabutan satu atau
agar mendapatkan basis gigi tiruan yang beberapa gigi, sehingga dapat segera
baik, atau untuk menghilangkan undercut- dilakukan pencetakan yang baik untuk
undercut; serta memperbaiki prognatisme pembuatan gigi tiruan(10), (x) adanya torus
maksila sehingga didapatkan estetik yang palatinus (palatal osteoma) maupun torus
baik pada pemakaian gigi tiruan, (1,2,4)

J Kedokter Trisakti, Januari-April 1999-Vol.18, No.1 29


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Alveoloplasti bedah preprostodontik
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

mandibularis yang besar(4,10), (xi) untuk B. Sifat Tulang Yang Diambil


memperbaiki overbite dan overjet. (1,3,4) Untuk mendapatkan suatu hasil
terbaik maka suatu gigi tiruan harus
KONTRA INDIKASI ALVEOLOPLASTI terletak pada tulang kompakta, bukan
tulang spongiosa. Karena itu pada waktu
Adapun kontra indikasi dilakukannya melakukan alveoloplasti dengan pem-
tindakan alveoloplasti adalah : (i) pada buangan tulang yang banyak harus
pasien yang masih muda, karena sifat diusahakan untuk mempertahankan kor-
tulangnya masih sangat elastis maka teks tulang pada saat membuang tulang
proses resorbsi tulang lebih cepat medular yang lunak. Hal ini disebabkan
dibandingkan dengan pasien tua. Hal ini karena tulang spongiosa lebih cepat dan
harus diingat karena jangka waktu lebih banyak mengalami resorbsi diban-
pemakaian gigi tiruan pada pasien muda dingkan dengan tulang kompakta.(9)
lebih lama dibandingkan pasien tua. (ii)
pada pasien wanita atau pria yang jarang C. Usia Pasien
melepaskan gigi tiruannya karena rasa Dalam melakukan alveoloplasti usia
malu, sehingga jaringan pendukung gigi pasien juga harus dipertimbangkan, kare-
tiruan menjadi kurang sehat, karena na semakin muda pasien maka jangka
selalu dalam keadaan tertekan dan jarang waktu pemakaian gigi tiruan semakin
dibersihkan. Hal ini mengakibatkan lama. Tulang pada pasien muda lebih
proses resorbsi tulang dan proliferasi plastis dan lebih cenderung mengalami
jaringan terhambat. (iii) jika bentuk resorbsi dibandingkan atrofi, serta
prosesus alveolaris tidak rata tetapi tidak pemakaian tulang alveolar lebih lama
mengganggu adaptasi gigi tiruan baik daripada pasien tua. Jadi pem-buangan
dalam hal pemasangan, retensi maupun tulang pada pasien muda dianjurkan lebih
stabilitas. (9) sedikit dan mungkin tidak perlu dilakukan
trimming tulang.(4,9)
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN DALAM D. Penambahan Free Graft
MELAKUKAN ALVEOLOPLASTI Jika pada waktu pencabutan gigi atau
Dalam melakukan tindakan alveoloplasti dilakukan ada tulang yang
alveoloplasti terdapat beberapa faktor secara tidak sengaja terbuang atau terlalu
yang harus dipertimbangkan oleh seorang banyak diambil, maka harus diusahakan
dokter gigi, yaitu : untuk mengembalikan pecahan tulang ini
ke daerah operasi. Pecahan tulang ini
A. Bentuk Prosesus Alveolaris disebut free graft. Replantasi free graft ini
Pada pembuatan gigi tiruan dibu- dapat mempercepat proses pembentukan
tuhkan bentuk prosesus alveolaris yang tulang baru serta mengurangi resorbsi
dapat memberikan kontak serta dukungan tulang. Boyne menyatakan bahwa peng-
yang maksimal. Karena itu selain gunaan autogenous bone graft lebih baik
menghilangkan undercut yang dapat daripada homogenous dan heterogenous
mengganggu pemasangan gigi tiruan, bone graft untuk pencangkokan, dan
maka dalam melakukan alveolo-plasti semakin banyak sumsum tulang dan sel-
harus diperhatikan juga bentuk prosesus sel endosteal pada tulang semakin baik.(9)
alveolaris yang baik. Yaitu bentuk U yang
seluas mungkin, sehingga dapat menye- E. Proses Resorbsi Tulang
barkan tekanan mastikasi pada Pada periodontitis tingkat lanjut yang
permukaan yang cukup luas. (3,4,7,9) ditandai dengan resorbsi tulang inter-
radikular, maka alveoloplasti harus

J Kedokter Trisakti, Januari-April 1999-Vol.18, No.1 30


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Alveoloplasti bedah preprostodontik
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

ditunda sampai soket terisi oleh tulang Teknik Kortiko-Labial Alveoloplasti


baru. Penundaan selama 4 - 8 minggu ini Teknik ini merupakan teknik
dapat menghasilkan bentuk sisa ridge alveoloplasti yang paling tua dan paling
yang lebih baik.(9) Selain itu harus diingat populer, di mana dilakukan pengurangan
juga bahwa pada setiap pembe-dahan cortical plate bagian labial. Teknik ini telah
selalu terjadi resorbsi tulang, maka harus dipraktekkan secara radikal selama
dihindari terjadinya kerusakan tulang yang bertahun-tahun, dengan hanya mening-
berlebih akibat suatu tindakan bedah, galkan sedikit alveolar ridge yang sempit.
karena keadaan ini dapat mempengaruhi Dalam tindakan bedah preprostodontik
hasil perawatan. (8) teknik inilah yang paling sering digu-
nakan, karena pada teknik ini pembu-
angan tulang yang dilakukan hanya
TEKNIK-TEKNIK ALVEOLOPLASTI sedikit, serta prosedur bedahnya yang
sangat sederhana.
Starshak (1971) mengemukakan 5
macam teknik alveoloplasti, yaitu : (i) Teknik Dean Alveoloplasti
teknik Alveolar Kompresi, (ii) teknik O.T. Dean menyumbangkan suatu
Simpel Alveoloplasti, (iii) teknik Kortiko- teknik alveoloplasti yang sangat baik
Labial Alveoloplasti, (iv) teknik Dean dalam mempersiapkan alveolar ridge
Alveoloplasti, dan (v) teknik Obwegeser sehingga dapat mengadaptasi gigi tiruan
Alveoloplasti. dengan baik. Thoma menggambarkan
pembuangan tulang interrradicular (di
Teknik Alveolar Kompresi antara akar) tidak dengan istilah
Merupakan teknik alveoloplasti yang intraseptal (di dalam septum), tetapi
paling mudah dan paling cepat. Pada dengan istilah intercortical (di antara
teknik ini dilakukan penekanan cortical cortical plate). Sedangkan ahli-ahli lain
plate bagian luar dan dalam di antara jari- menggunakan istilah teknik “crush” (9).
jari. Teknik ini paling efektif diterapkan Teknik Dean ini didasari oleh prinsip-
pada pasien muda, dan harus dilakukan prinsip biologis sebagai berikut : (i)
setelah semua tindakan ekstraksi, ter- mengurangi alveolar margin labial dan
utama pada gigi yang bukoversi. Tujuan bukal yang prominen, (ii) tidak meng-
dilakukannya tindakan ini adalah untuk ganggu perlekatan otot, (iii) tidak merusak
mengurangi lebar soket dan meng- periosteum, (iv) melindungi cortical plate
hilangkan tulang-tulang yang dapat sehingga dapat digunakan sebagai onlay
menjadi undercut. bone graft yang hidup dengan suplai
darah yang baik, (v) mempertahankan
Teknik Simpel Alveoloplasti tulang kortikal sehingga dapat memper-
Teknik ini dapat digunakan jika kecil resorbsi tulang setelah operasi.
dibutuhkan pengurangan cortical margin McKay memodifikasi teknik Dean ini
labial atau bukal, dan kadang-kadang dengan memecahkan cortical plate ke
juga alveolar margin lingual atau palatal. arah labial sebelum menekannya kembali
Biasanya digunakan flep tipe envelope, ke palatal. Modifikasi ini menjamin onlay
tetapi kadangkala digunakan juga flep tulang dapat bergerak bebas dan terlepas
trapesoid dengan satu atau beberapa dari tekanan.
insisi. Pada teknik ini pembukaan flep
hanya sebatas proyeksi tulang, karena Teknik Obwegeser Alveoloplasti
pembukaan yang berlebihan pada bagian Pada kasus protrusi premaksilaris
apikal dapat menyebabkan komplikasi- yang ekstrim, teknik Dean tidak akan
komplikasi yang tidak diinginkan. menghasilkan ridge anterior berbentuk U

J Kedokter Trisakti, Januari-April 1999-Vol.18, No.1 31


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Alveoloplasti bedah preprostodontik
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

seperti yang diinginkan, tetapi mengha- agar dapat mempermudah pembuatan


silkan ridge berbentuk V. Untuk maupun adaptasi gigi tiruan. Karena itu
menghindari bentuk ridge seperti ini, sebelum proses pembuatan gigi tiruan
Obwegeser membuat fraktur pada cortical dilakukan, seorang dokter gigi harus
plate labial dan palatal. Keuntungan memperhatikan apakah terdapat faktor-
teknik ini adalah dapat membentuk kedua faktor yang dapat mengganggu proses
permukaan palatal dan labial prosesus pembuatan maupun adaptasi gigi tiruan
alveolaris anterior, dan sangat tepat untuk tersebut, serta estetik wajah penderita.
kasus protrusi premaksilaris yang ekstrim. Dalam melakukan tindakan alveo-
Operasi dengan teknik ini harus loplasti pembuangan tulang alveolar
didahului dengan proses pembuatan tersebut dilakukan seminimal mungkin.
model gips, kemudian splint atau gigi Dimana pembuangan tersebut bertujuan
tiruan disusun pada model kerja gips untuk menghilangkan undercut-undercut
tersebut. Dengan dilakukannya proses ini, yang dapat mengganggu pembuatan
maka prosedur operasi yang dilakukan di basis gigi tiruan dan arah masuknya gigi
kamar praktek dokter gigi atau di ruang tiruan tersebut; memperbaiki hubungan
operasi dapat dilakukan dengan lebih antero-posterior maksila dan mandibula,
akurat. dimana tindakan ini sering dilakukan pada
kasus prognatisme maksila; serta setelah
tindakan pencabutan beberapa gigi.
KOMPLIKASI TINDAKAN Teknik alveoloplasti yang banyak
ALVEOLOPLASTI dipakai pada tindakan bedah prepros-
todontik adalah teknik Kortiko-Labial
Dalam melakukan suatu tindakan Alveoloplasti. Dimana pada teknik ini
bedah tidak terlepas dari kemungkinan hanya dilakukan sedikit reduksi pada
terjadinya komplikasi, demikan pula cortical plate bagian labial. Teknik ini
halnya dengan alveoloplasti. Dimana sudah dipraktekkan selama bertahun-
komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi tahun dengan hanya meninggalkan sedi-
antara lain: rasa sakit, hematoma, kit alveolar ridge yang sempit.
pembengkakan yang berlebihan, timbul- Dalam melaksanakan pembedahan,
nya rasa tidak enak pasca operasi terutama yang dilakukan sebelum pem-
(ketidaknyamanan), proses penyembuhan buatan gigi tiruan immediate, secara tidak
yang lambat, resorbsi tulang berlebihan (9), sengaja dapat terjadi pengambilan tulang
serta osteomyelitis (3). Tetapi semua hal yang terlalu banyak atau tulang tersebut
tersebut dapat diatasi dengan melakukan patah. Karena itu perlu dipertimbangkan
prosedur operasi serta tindakan-tindakan untuk melakukan reposisi dengan meng-
pra dan pasca operasi yang baik. gunakan free bone graft. Dimana free
bone graft ini dapat mempercepat proses
pembentukan tulang baru, serta me-
ngurangi resorbsi tulang.
KESIMPULAN Sangat penting bagi seorang dokter
gigi untuk mengetahui hal-hal yang
Tujuan utama dari suatu tindakan berpengaruh dalam melakukan tindakan
bedah preprostodontik adalah untuk alveoloplasti, karena keberhasilan suatu
mempersiapkan bentuk ridge sehingga perawatan bedah tidak mungkin dapat
dapat memberikan dukungan terbaik bagi dicapai tanpa didasari oleh tindakan yang
gigi tiruan dalam hal stabilitas maupun benar. Selain itu keberhasilan suatu
retensi.(7) Selain itu alveoloplasti dilakukan tindakan bedah prepostodontik sangat
untuk membentuk prosesus alveolaris berpengaruh dalam proses pembuatan

J Kedokter Trisakti, Januari-April 1999-Vol.18, No.1 32


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Alveoloplasti bedah preprostodontik
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

serta adaptasi gigi tiruan dan estetik agar agar tidak terjadi komplikasi-
wajah penderita. Pada kasus prognatisme komplikasi yang tidak diharapkan.
maksila estetik wajah penderita harus Kemudian dilakukan evaluasi keadaan
mendapat perhatian khusus karena jaringan dan kondisi pasien beberapa
umumnya pasien menjalani suatu proses minggu setelah operasi. Jika hasilnya
pembedahan dengan tujuan untuk baik, maka dapat segera dilakukan proses
memperbaiki estetik.(5) pembuatan gigi tiruan bagi pasien
Setelah pelaksanaan suatu tindakan tersebut. (6)
bedah preprostodontik perlu dilakukan
kontrol berkala untuk mengetahui jalan-
nya proses penyembuhan, serta menjaga

DAFTAR PUSTAKA
Response to Surgical Correction of
1. Archer, W. H. Oral and Maxillofacial Prognathism. Oral Surgery Oral Medicine
Surgery. 5th ed. Vol. I. Philadelphia: Oral Pathology. 1976; 41:309-313.
Saunders, 1975: 135, 179-187. 6. McGowan, D. A. An Atlas of Minor Oral
2. Birn, H. and Winther, J. E. Manual of Surgery. 1st ed.. London: Martin Dunitz,
Minor Oral Surgery A Step by Step Atlas. 1989: 75, 87-91.
1st ed. Philadelphia: Saunders, 1975: 109- 7. Mercier, P. Ridge Form in Preprosthetic
115. Surgery. Oral Surgery Oral Medicine Oral
3. Guernsey, L. H. Preprosthetic Surgery. In: Pathology. 1985; 60:235-243.
Kruger, G. O., editor. Textbook of Oral 8. Seward, G. R. and Harris, M. Surgical
and Maxillofacial Surgery. 5th ed. St. Preparation of the Mouth for Dentures. In:
Louis: Mosby, 1979: 111. Derrick, D. D., editor. Killey and Kay’s
4. Indresano, A. T. and Laskin, D. M. Outline of Oral Surgery. Part I. Bristol:
Procedures to Improve the Bony Alveolar Wright, 1987: 92,93,110,111.
Ridge. In: Laskin, D. M., editor. Oral and 9. Starshak, T. J. Preprosthetic Oral Surgery.
Maxillofacial Surgery. St. Louis: Mosby, St. Louis: Mosby, 1971: 59-72.
1985: 293-305. 10. Thoma, K. H. Oral Surgery. Ed. 5th ed.
5. Laufer, D., Glick, D., Gutman, D. and Vol. I. St. Louis: Mosby, 1969: 409-416.
Sharon, A. Patient Motivation and

J Kedokter Trisakti, Januari-April 1999-Vol.18, No.1 33

Anda mungkin juga menyukai