Anda di halaman 1dari 158

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN PENGADAAN MENARA ANTEN JARINGAN INTERNET

NO URAIAN HAL

2.1 SYARAT-SYARAT UMUM 2- 1

2.2 PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN 2-4


PEKERJAAN TANAH
2- 8
2.3 PEKERJAAN PASANGAN

2.5 PEKERJAAN DINDING PARTISI 2-22

2.6 PEKERJAAN KAYU 2-26

2.7 PEKERJAAN TALANG DAN PENUTUP ATAP 2-29


2.8 PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, 2-32
KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG

2.9 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT 2-43

2.10 PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA 2-45


2-51
2.11 PEKERJAAN RAILING

2.12 PEKERJAAN WATERPROOFING 2-52

2.13 PEKERJAAN KHUSUS 2-57

2.14 PEKERJAAN LUAR BANGUNAN 2-65

2.15 PEKERJAAN LOGAM 2-66


2-68
2.16 PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

2.17 PEKERJAAN LANSEKAP 2-71

2.18 PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP 2-76


2.19 PEKERJAAN PANEL KOMPOSITE DAN ATAP 2-77
TRANSPARAN
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Laporan Final merupakan laporan terakhir yang harus diserahkan Pihak Konsultan,
sebagai Prasyarat yang harus dipenuhi berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan
“ Perencanaan Pembangunan PENGADAAN MENARA ANTEN JARINGAN
INTERNET “.

Laporan Final ini merupakan penyempurnaan dari draft final yang berisi , Dokumen
Gambar Kerja dan Sekaligus dipergunakan untuk Dokumen Tender bidang Arsitektur,
Struktur, Mekanikal-Elektrikal yang lengkap dengan ukuran dan detail serta informasi lain
yang diperlukan untuk pelaksanaan , Dokumen RKS, Spesifikasi, Rencana Kegiatan dan
Volume Pekerjaan (BQ) , Rencana Anggaran Biaya (RAB), Dokumen /laporan teknis
perhitungan struktur, perhitungan ME, yang lebih terinci tentang Menara anten Jaringan
Internet Kabupaten Buton Tengah.

Harapan kami adalah semoga Laporan Final ini dapat memenuhi persyaratan yang
diminta dan dipergunakan dalam Pembangunan Menara anten Jaringan Internet Kabupaten
Buton Tengah. Masukan dan Saran yang berguna bagi perbaikan laporan ini sangat kami
harapkan.

Hormat kami
Jakarta, Agustus 2010

i
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama
Pengertian Istilah

Pasal 1

0 Pedoman dan Peraturan Perundang-undangan yang dipakai, adalah Buku Pedoman


Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa , Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
43/PRT/M/2007;
1 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang
dibiayai dengan APBN/APBD;
2 Pengguna Anggaran adalah Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia selaku
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran;
3 Pejabat Pembuat Komitmen, adalah pejabat yang diangkat oleh Bupati Buton Tengah
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pembangunan Menara anten Jaringan Internet
Kabupaten Buton Tengah.
4 Penyedia Barang/Jasa, adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan
usahanya menyediakan barang/layanan jasa;
5 Pelelangan Umum, adalah pemilihan penyedia barang/jasa dengan cara terbuka untuk
umum melalui metode pascakualifikasi, dengan membandingkan nilai penawaran serta
kompetensi jasa usaha penyedia barang/jasa;
6 Metoda Satu Sampul, adalah penyampaian dokumen penawaran yang terdiri dari
persyaratan administrasi, teknis, dan penawaran harga yang dimasukkan ke dalam 1
(satu) sampul tertutup kepada panitia/pejabat pengadaan;
7 Sistem Gugur, adalah cara penilaian atau evaluasi terhadap penawaran yang masuk,
melalui pendekatan kualitatif terhadap persyaratan administrasi dan teknis serta data-
data kualifikasi kompetensi jasa usaha. Salah satu saja persyaratan administrasi/ teknis/
data kualifikasi perusahaan tidak dipenuhi, penawaran dinyatakan gugur;
8 Pascakualifikasi, adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan tertentu Iainnya setelah memasukkan penawaran;
9 Sistem Nilai (Scoring System), adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara
memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan kreteria dan
nilai yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, kemudian
membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta
lainnya;
10 Surat Jaminan, adalah jaminan tertulis untuk Jaminan Penawaran maupun Jaminan
Pelaksanaan yang dikeluarkan Bank Umum /lembaga keuangan lainnya yang diberikan
oleh penyedia barang/jasa kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk menjamin
terpenuhinya persyaratan/kewajiban penyedia barang/jasa;
11 Bukti Otentik, adalah bukti asli atau rekaman sesuai asli yang dilegalisir oleh badan
hukum/lembaga yang berwenang terhadap data-data perusahaan yang menjadi
persyaratan dalam proses pelelangan sesuai ketentuan dalam Dokumen ini;
12 Panitia / Panitia Pengadaan, adalah tim yang diangkat oleh Pemerintah Kabupaten
buton Tengah untuk melaksanakan pemilihan penyedia Barang/Jasa;
13 Peserta Lelang, adalah badan usaha atau orang perseorangan termasuk koperasi yang
kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa yang telah terdaftar sebagai peserta

1-1
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

pelelangan di Panitia Pengadaan Barang/Jasa pembangunan Menara anten Jaringan


Internet Kabupaten Buton Tengah
0 Fakta Integritas, adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Panitia pengadaan
yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme
(KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
1 Surat Kuasa Direktur/Direksi, adalah surat kuasa yang dikeluarkan Dirut/Direktur
kepada orang yang termasuk dalam akta pendirian perusahaan untuk mewakili
perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.

Bagian Kedua
Dokumen Pengadaan

PasaI 2

0 ISI DOKUMEN PENGADAAN

1.1 Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang disiapkan oleh Panitia Pengadaan sebagai
pedoman dalam proses pembuatan dan penyampaian penawaran oleh calon penyedia
barang/jasa pemerintah serta pedoman evaluasi penawaran oleh panitia pengadaan, yang
harus dibaca dan menjadi ketentuan mengikat dalam seluruh tahapan proses kegiatan
pelelangan, pelaksanaan pekerjaan sampai dengan Serah Terima Pekerjaan
dilingkungan , serta menjadi satu kesatuan dengan addendum yang mungkin dikeluarkan
dalam bab selanjutnya. Isi Dokumen Pengadaan adalah:

BAB I : Ketentuan umum


BAB II : Instruksi Umum kepada peserta lelang
BAB III : Instruksi Khusus kepada peserta lelang
BAB IV : Bentuk Surat Penawaran dan Lampirannya (Daftar Kuantitas
dan Analisa Harga Satuan)
BAB V : Syarat Umum Kontrak
BAB VI : Syarat Khusus Kontrak
BAB VII : Spesifikasi Teknis
BAB VIII : Daftar Analisa Harga Satuan dan Gambar Rencana Pekerjaan
Lampiran-Lampiran : Formulir Isian Kualifikasi dan contoh-contoh surat

1.2 Dokumen Pengadaan disediakan bagi peserta lelang dan lampiran-lampiran yang
tersedia harus diisi dan disampaikan bersama-sama dengan surat penawaran serta
kelengkapan Iainnya sebagaimana ditentukan dalam Dokumen ini.

1.3 Dokumen Kualifikasi dan dokumen penawaran dimasukkan dalam satu amplop
tertutup dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan.

5888 KLARIFIKASI DOKUMEN PENGADAAN

Peserta lelang yang memerlukan klarifikasi Dokumen Pengadaan dapat memintakan


penjelasan kepada Panitia Pengadaan secara tertulis dengan alamat sekretariat pelelangan
seperti tercantum dalam sampul dokumen ini. Panitia Pengadaan akan menanggapi setiap

1-2
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

permohonan klarifikasi yang diterima 1 (satu) hari sebelum batas akhir pemasukan
dokumen penawaran.

0 ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

3.1 Sebelum batas waktu pemasukan penawaran, Panitia pengadaan dapat mengubah
Dokumen Pengadaan dengan mengeluarkan addendum.
3.2 Setiap addendum yang dikeluarkan merupakan bagian dari Dokumen Pengadaan dan
dapat diterima oleh seluruh calon peserta lelang.
3.3 Untuk memberi waktu yang cukup kepada calon penawar peserta lelang termasuk
untuk memperhitungkan addendum, dalam menyiapkan penawaran mereka, panitia
akan memberikan waktu secukupnya terhadap batas akhir pemasukan penawaran.

Bagian Ketiga
Penjelasan Umum Pelaksanaan Pengadaan

PasaI 3

Pelaksanaan pengadaan barang/ jasa, khususnya jasa pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa


kegiatan di lingkungan Tahun 2010 adalah sebagai berikut;

1. UMUM
Pembangunan Menara anten Jaringan Internet
1.1 Nama Paket : Kabupaten Buton Tengah

1.2 Lokasi : Kabupaten Buton Tengah


1.3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Buton Tengah
1.4 Tahun Anggaran : 2018
1.5 Penanggung Jawab Program
: Dinas Komunikai, Informatika, Statistik dan
Persandian Kabupaten Buton Tengah
1.6 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN/PPTK : Yang Ditunjuk oleh
Bupati Kabupaten Buton Tengah
1.9 Penyelenggara : Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan
Kabupaten Buton Tengah
2.0 Dasar Hukum : Buku Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa Keppres 80 tahun 2003, Perat uran
Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
43/PRT/M/2007.

← PROSEDUR PENGADAAN BARANG JASA

Beberapa ketentuan umum tentang Prosedur Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan


dengan pelelangan adalah sebagai berikut:

2.1 Seluruh Peserta Lelang akan menanggung seluruh biaya-biaya yang diperlukan
untuk pelaksanaan persiapan dan pemasukan penawarannya dan Pihak
Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan
Panitia Pengadaan dalam hal apapun tidak akan bertanggung jawab atau
1-3
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

berkewajiban untuk mengganti biaya tersebut sebagai akibat dari pelaksanaan dan
proses penawaran atau proses evaluasi penawaran;
2.2 Metode pengadaan yang digunakan adalah dengan Pelelangan Umum;
2.3 Sistim evaluasi Penawaran terhadap pemenuhan persyaratan Administrasi adalah
menggunakan Sistem Gugur; Penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi,
akan dilanjutkan dengan evaluasi teknis dengan menggunakan sistem nilai;
2.4 Sistem kualifikasi Perusahaan untuk menilai kompetensi dan kemampuan badan
usaha dilakukan dengan proses Pascakualifikasi;
2.5 Sistem Kontrak Pengadaan Barang/ jasa adalah berdasarkan bentuk gabungan
antara Kontrak Lump Sum dan kontrak harga satuan, dengan jangka waktu
pelaksanaan adalah yang ditentukan kemudian;
2.6 Dokumen ini diterbitkan sebagai pedoman bagi para peserta Pengadaan Barang/ Jasa
dalam pengisian formulir-formulir dan dokumen penawaran masing-masing paket
pekerjaan guna memenuhi syarat-syarat Evaluasi dan Kualifikasi yang ditentukan oleh
Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan tetap memenuhi prinsip-prinsip Efisien,
Efektif, Terbuka dan Bersaing, Transparan Adil/Tidak Diskriminatif serta
AKUNTABEL;
2.7 Seluruh isi dokumen ini adalah bersifat mengikat, kecuali ada perubahan dan atau
penambahan atas isi dokumen dan dicantumkan dalam sebuah Berita Acara
Perubahan dan atau Penambahan Dokumen Pengadaan.

← JADWAL PELAKSANAAN PELELANGAN

Pelaksanaan Pelelangan Umum akan dilakukan mulai dari Pendaftaran dan Pengambilan
Dokumen hingga Pengumuman Pemenang calon Penyedia Barang/ Jasa untuk masing
masing pekerjaan, dengan rincian sebagai berikut:

3.1 Pendaftaran Pelelangan;


Hari : Hari kerja
Tanggal : .... s/d .... 2010
Jam : ….s/d…., kecuali hari Jum’at hingga jam ….
Tempat : Kantor
Jl. Merdeka Selatan - Jakarta Pusat
Catatan : - Pendaftaran langsung dilakukan oleh Direktur atau orang yang
dikuasakan (tercantum dalam akte pendirian perusahaan) dengan
membawa surat kuasa bermaterai cukup (Rp. 6.000,-) dan
membawa / menunjukkan KTP Asli (bagi yang dikuasakan wajib
menunjukkan KTP Asli yang menguasakan),- membawa SBU Asli,
Sertifikat ISO 9001:2000,SIUJK Asli, Akte Pendirian Perusahaan;
- Diluar hari dan jam yang ditetapkan, tidak akan dilayani.

3.2 Pengambilan Dokumen Pengadaan;


Hari : Hari Kerja
Tanggal : ….s/d … 2010
Jam : …. s/d …. wib, kecuali hari Jum’at hingga jam …..
Tempat : Kantor Diskominfo Kabupaten Buton Tengah
Jl. Gersamata, Labungkari, Kabupaten Buton Tengah
Catatan : Diluar hari dan jam yang ditetapkan, tidak akan dilayani.

1-4
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

3.3 Aanwijzyng (Penjelasan Pekerjaan Teknis dan Administrasi)


Hari : Hari Kerja
Tanggal : ..... 2010
Jam : .... WIB s/d selesai
Tempat : Kantor

3.4 Peninjauan Lapangan


Hari : Hari Kerja
Tanggal : ... 2010
Jam : .... s/d Selesai
Tempat : Lokasi di Kabupaten Buton Tengah

3.5 Pemasukan Penawaran


Hari : Hari Kerja
Tanggal : .... s/d ... 2010
Jam : .... s/d ....
Tempat : Kantor Diskominfo Kabupaten Buton Tengah
Jl. Gersamata, Labungkari, Kabupaten Buton Tengah
Catatan : - diluar hari dan jam yang ditetapkan tidak akan dilayani

batas akhir Pemasukan Penawaran adalah :


Hari : Hari Kerja Kamis
Tanggal : ...... 2010
Jam : ...... WIB
Tempat : Kantor Diskominfo Kabupaten Buton Tengah
Jl. Gersamata, Labungkari, Kabupaten Buton Tengah
Catatan : - diluar hari/tanggal/jam (toleransi waktu diatur kemudian) batas
akhir dianggap terlambat.

3.5 Pembukaan Penawaran :


Hari : Hari Kerja
Tanggal : .... 2010
Jam : ..... WIB s/d Selesai
Tempat : Kantor Diskominfo Kabupaten Buton Tengah
Jl. Gersamata, Labungkari, Kabupaten Buton Tengah

← RAPAT PENJELASAN UMUM

4.1 Peserta Pengadaan disarankan hadir pada rapat Penjelasan Umum yang telah
ditentukan sesuai dengan Jadwal yang tertera dalam pengumuman / dokumen ini.
4.2 Rapat Penjelasan Umum hanya dapat dihadiri oleh Perusahaan yang telah mendaftar
sebagai peserta pengadaan barang/jasa di Lingkungan
4.3 Rapat penjelasan Umum dihadiri oleh Direktur Perusahaan atau orang yang
ditugaskan yang mengerti perihal teknis dan administrasi dengan membawa Surat
Kuasa bermaterai dari Direktur/Direktur Utama Perusahaan.
4.4 Dalam Rapat Penjelasan Umum, peserta pengadaan diberikan kesempatan untuk
menanyakan persyaratan baik yang berkaitan dengan administrasi maupun teknis
yang dirasa kurang jelas.
1-5
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

4.5 Hasil Rapat Penjelasan Umum akan dituangkan ke dalam Berita Acara (BA) Rapat
Penjelasan Umum yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan
Barang/Jasa.
4.6 Berita Acara Rapat Penjelasan Umum tersebut ditandatangani oleh Panitia
Pengadaan Barang / Jasa dan sekurang-kurangnya oleh 2 (dua) wakil dari peserta
pengadaan.

Bagian Keempat
Persyaratan Penyedia Barang/Jasa

Pasal 4

Persyaratan Penyedia Barang/ Jasa untuk Pekerjaan Pembangunan Mess Pusat harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :

← Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan usaha/kegiatan


sebagai penyedia barang/jasa, sesuai yang ditetapkan dalam dokumen ini (BAB III
Instruksi Khusus Pada Peserta Lelang);
← Memiliki keahlian, Pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan
barang/jasa;
← Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana;
← Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
← Memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan dengan melampirkan
rekaman bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan
(PPh) tahun terakhir, dan laporan bulanan PPN, PPh 3 (tiga) bulan terakhir;
← Dalam waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan
barang/jasa baik di Iingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
← Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain serta mampu
menunjukkan bukti-bukti otentik;
← Tidak masuk dalam daftar hitam;
← Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos;
← Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan kemampuan usaha
yang dimilikinya;
← Membuat pernyataan kebenaran atas dokumen yang disampaikan dan kesediaan
dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku apabila dokumen yang disampaikan
terbukti tidak benar.
← Membuat/mengisi formulir FAKTA INTEGRITAS (pada saat pendaftaran lelang);
← Mampu menunjukkan asli segala kelengkapan kualifikasi seperti yang disyaratkan dalam
dokumen ini, sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pasal 5

Persyaratan-persyaratan yang lain dalam Pengadaan Barang/ Jasa ini adalah:

1-6
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

← Peserta Lelang telah terdaftar dalam proses Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen
Pengadaan sesuai paket pekerjaan yang diminati pada Jadwal yang ditetapkan;
← Peserta lelang memasukkan Dokumen Penawaran sesuai Jadwal yang ditetapkan;
← Dokumen penawaran yang disampaikan memenuhi butir-butir ketentuan lnstruksi
Persyaratan Penawaran;
← Penawarannya merupakan harga penawaran yang responsif serta mempergunakan
semaksimal mungkin bahan produksi dalam negeri, dan yang sesuai dengan spesifikasi
yang diminta atau setara;

1-7
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

BAB II
INSTRUKSI UMUM KEPADA PESERTA LELANG
Bagian Pertama
Penyiapan Penawaran

Pasal 6

← BAHASA PENAWARAN

Semua penawaran yang berkenaan dengan penawaran harus mempergunakan Bahasa


Indonesia.

← MATERI DOKUMEN PENAWARAN

Penawaran yang diserahkan peserta lelang harus terdiri dari hal-hal sebagai berikut :
2.1 Surat Penawaran, sesuai syarat / ketentuan dalam dokumen ini;
2.2 Jaminan Penawaran Asli
2.3 Daftar Kuantitas dan Analisa Harga Satuan;
2.4 Metode dan Teknologi Pelaksanaan;
2.5 Diagram Jadwal Waktu Pelaksanaan;
2.6 Spesifikasi teknis yang memenuhi persyaratan;
2.7 Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakan bila ada;
2.8 Dokumen Kualifikasi Perusahaan (dalam bentuk bundel atau dijilid).

← HARGA PENAWARAN

3.1 Kecuali dinyatakan lain dalam dokumen ini, harga penawaran adalah harga untuk
seluruh pekerjaan berdasarkan dafar harga satuan dan harga yang diserahkan oleh
peserta lelang;
3.2 Peserta lelang harus mengisi harga satuan dan harga untuk semua mata pekerjaan
yang tercantum kuantitasnya dalam daftar kuantitas. Apabila harga dicantumkan
nol mata pekerjaan tertentu, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN tidak
akan membayar apabila dilaksanakan dan harus dianggap termasuk dalam harga
satuan dan lainnya dalam daftar kuantitas;
3.3 Bea-bea, keuntungan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPn 10%) sudah termasuk
dalam harga penawaran total dalam dokumen penawaran;
3.4 Harga satuan yang dicantumkan peserta penawar adalah tetap selama masa
pelaksanaan lelang dan kontrak, kecuali apabila dinyatakan bahwa dapat
disesuaikan selama masa pelaksanaan kontrak.

← MATA UANG PENAWARAN

Seluruh penawaran yang disampaikan adalah dengan menggunakan mata uang


Indonesia (Rupiah)

1-8
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

← MASA BERLAKU PENAWARAN

Penawaran harus tetap berlaku sepanjang waktu yang ditetapkan dalam dokumen ini.

← BENTUK PENAWARAN

6.1 Peserta lelang harus menyiapkan satu dokumen penawaran asli dan dijilid serta
satu dokumen isian kualifikasi asli dan dijilid secara terpisah yang merupakan
bagian dari penawaran dan diberi tanda secara jelas “ASLI”. Disamping itu
peserta/penawar juga melampirkan masing-masing 2 (dua) dokumen rekaman
dan dijilid serta diberi tanda secara jelas “REKAMAN”. Apabila terdapat
perbedaan antara dokumen asli dan rekaman, maka asli yang berlaku.
6.2 Penawaran yang dimaksud pada butir 6.1 diatas merupakan penawaran tunggal
atau bukan penawaran alternatif.
6.3 Seluruh isi dokumen penawaran harus diketik pada kertas kop perusahaan, kecuali
Jaminan Penawaran dengan menggunakan tinta yang tidak dapat dihapus.
6.4 Surat Penawaran dan semua lampirannya harus dibuat pada kertas berukuran F4.
6.5 Surat Penawaran dan dokumen-dokumen lain yang mensyaratkan, harus distempel
dengan Materai Rp. 6.000- dan harus ditandatangani oleh Direktur
Utama/pimpinan perusahaan atau pihak lain yang disertai Surat Kuasa Direksi
yang dilegasisasi oleh Notaris.
6.6 Penawaran asli dan semua rekamannya ditujukan kepada:

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA


PEMBANGUNAN MESS
Kantor
Jl. Merdeka Selatan –Jakarta Pusat

6.7 Penawaran tidak boleh terdapat coretan, penghapusan atau penambahan yang
secara substansi dapat merubah isi penawaran.
6.8 Segala isi sampul penawaran menjadi tanggung jawab perusahaan penawar.

← SURAT PENAWARAN TIDAK SAH

Surat Penawaran tidak sah apabila (salah satu atau lebih) :


7.1 Surat penawaran tidak ditandatangani oleh yang berhak sesuai ketentuan pada Bab
I pasal 4 butir ke 4;
7.2 Surat Penawaran tidak ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Mess ;
7.3 Tidak mencantumkan nama paket pekerjaan;
7.4 Tidak mencantumkan masa berlaku penawaran;
7.5 Tidak mencantumkan jangka waktu pelaksanaan;

1-9
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

7.6 Tidak dibubuhi materai sebagaimana disyaratkan atau tidak bermaterai cukup (Rp.
6.000,-);
7.7 Materai tidak bertanggal dan tidak terkena tandatangan;
7.8 Tidak bertanggal, bulan, tahun, dan cap perusahaan;
7.9 Harga yang tercantum dalam angka tidak sama atau tidak sesuai dengan yang
tercantum dengan huruf;
7.10 Besarnya biaya/harga penawar tidak jelas, baik dengan angka maupun dengan
huruf;
7.11 Terdapat coretan, penghapusan atau penambahan secara substansi dapat merubah
penawaran.

← PENYAMPULAN PENAWARAN

8.1 Peserta Lelang harus memasukkan dokumen penawaran dengan sistem 2 (dua)
sampul, yaitu:
a). Sampul I ( Dokumen Administrasi dan Teknis ) terdiri dari 1 (satu) asli dan 2
(dua) copy/rekaman, Sampul I tersebut direkat dan dilak untuk menjaga
kerahasian.
b). Sampul II ( Dokumen biaya ) terdiri dari 1 (satu) asli dan 2 (dua)
copy/rekaman, Sampul II tersebut direkat dan dilak untuk menjaga kerahasian. c).
Sampul I dan sampul II dimasukkan kedalam sampul luar/ sampul penutup
kemudian direkat dan dilak untuk menjaga kerahasian.

8.2. Dokumen penawaran dimasukkan ke dalam sampul tertutup berwarna coklat,


berukuran F4 (folio).

8.3. Pada sampul luar/ sampul penutup bagian depan hanya dicantumkan alamat tujuan
yaitu Kepada Panitia Pengadaan Barang/ Jasa yang mengadakan proses pelelangan
dengan alamat sesuai tempat pemasukan penawaran serta kata-kata “dokumen
penawaran pengadaan barang/jasa yang mencantumkan : nama paket, hari, tanggal,
bulan, tahun dan jam pemasukan), seperti contoh format dibawah ini:

CONTOH SAMPUL SURAT PENAWARAN BAGIAN DEPAN

1 - 10
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

DOKUMEN PENAWARAN

: Pembangunan Pengadaan Menara Anten


Kegiatan Jaringan Internet Kabupaten Buton Tengah
Tempat : Kabupaten Buton Tengah
Hari : (………………………) (diisi Panitia/Petugas)
Tgl/Bln/Thn : (………………………) (diisi Panitia/Petugas)
Diterima Pukul : (…… WIB) (diisi Panitia/Petugas)
Paraf : ...................... (Paraf Panitia/Petugas)

Kepada Yth.
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Kabupaten Buton Tengah
Tahun Anggaran 2018
di-
LABUNGKARI

8.4. Pada sampul luar bagian belakang sampul penawaran dibubuhi lack atau disegel
pada kelima sisi yang merupakan sambungan sampul (lihat contoh gambar).

Gambar 1. Contoh sampul luar Dokumen Penawaran

← SISTIM PENYAMPAIAN PENAWARAN

9.1 Setelah butir 8.2 ayat 8 Pasal ini diisi oleh panitia, Dokumen Penawaran dimasukkan
langsung oleh wakil perusahaan ke tempat yang telah disediakan panitia.
9.2 Apabila Dokumen Penawaran disampaikan melalui Pos, sampul pertama dimasukkan
dalam satu sampul (sampul luar) yang mencantumkan Alamat Panitia Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Kabupaten Buton Tengah serta catatan nama serta
tanggal dan jam penerimaan.
9.3 Panitia berhak memberi kode pada sampul penawaran yang disampaikan, dihadapan
peserta yang menyampaikan penawaran, disesuaikan kode kotak penawaran;
1 - 11
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

9.4 Ketentuan mengenai sampul penawaran diatas tidak bersifat mengikat (kecuali
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 8.2 ayat 8 pasal ini),
namun apabila tidak diikuti, maka segala resiko yang terjadi terhadap dokumen
penawaran yang disampaikan menjadi tanggung jawab penawar. Hal-hal yang
menyangkut penyimpangan terhadap sampul penawaran akan dicatat oleh petugas
pemasukan penawaran dan ditandatangani oleh peserta yang memasukkan
penawaran.

Bagian Kedua
Kelengkapan Sampul Dokumen Penawaran

Pasal 7

Kelengkapan sampul dokumen penawaran adalah berisi dokumen penawaran dan dokumen
isian kualifikasi kompetensi dan kemampuan usaha.

Pasal 8

Kelengkapan DOKUMEN PENAWARAN, berisikan:

← Seluruh peserta lelang diharuskan membuat surat Penawaran yang berisikan nilai
penawaran untuk paket pekerjaan yang akan diikuti serta jangka waktu pelaksanaan
yang akan dilakukan. Surat tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama atau Kuasa
yang ditetapkan diatas Materai dan bertanggal sesuai tanggal penawaran. Ketentuan lain-
lain adalah:
1.1 Contoh Surat Penawaran sebagaimana tertera dalam Dokumen ini (Bentuk Surat
Penawaran dan Lampirannya);
1.2 Besaran Nilai Penawaran tercantum dalam angka dan huruf;
1.3 Masa berlaku Surat Penawaran adalah tidak kurang dan 30 (tiga puluh) hari;
1.4 Jangka waktu pelaksanaan tertulis dalam Angka dan Huruf, dan tidak boleh melebihi
sesuai yang disyaratkan dan menjadi ketetapan masing-masing paket pekerjaan.

← Seluruh Penawaran harus disertai dengan Jaminan Penawaran Asli dengan ketentuan –
ketentuan sebagai berikut :
2.1 Contoh Jaminan Penawaran tertera dalam Lampiran Dokumen ini;
2.2 Diterbitkan oleh Bank Umum Pemerintahdan akan diverifikasi oleh panitia (tidak
termasuk Bank Perkreditan Rakyat);
2.3 Masa berlaku Jaminan Penawaran adalah selama masa berlaku penawaran ditambah
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender;
2.4 Nama Kegiatan, Pengguna Barang/ Jasa dan Penyedia Barang/Jasa yang dijamin
harus sesuai;
2.5 Besaran nilai Jaminan Penawaran adalah tidak kurang 3% terhadap besar Nilai
Penawaran;
← Seluruh Penawaran harus disertai dengan Daftar Kuantitas Pekerjaan (Bill of Quantity)
disertai Analisa Harga Satuan untuk masing-masing jenis sub pekerjaan dengan
ketentuan sebagai berikut :
← Lembaran isian untuk Daftar Kuantitas tertera dalam bagian Dokumen Pengadaan
ini, dan Analisa Harga Satuan dibuat oleh masing-masing kontraktor
1 - 12
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

← Seluruh Penawaran harus disertai Metode Pelaksanaan dan Jadwal Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagai berikut :
4.1 Metode Pelaksanaan sekurang-kurangnya memuat tata cara pelaksanaan pekerjaan
mulai dari tata cara Persiapan hingga tahap akhir;
4.2 Jadwal pelaksanaan disusun dalam bentuk diagram balok dan atau Kurva S, dengan
masa pelaksanaan sesuai dengan yang tertera dalam Surat Penawaran;

Pasal 9

Kelengkapan DOKUMEN KUALIFIKASI, berisikan :

← Isian Formulir Kualifikasi Asli yang bermaterai Rp. 6000,- dan bertandatangan sesuai
penandatangan surat penawaran, meliputi :
1.1 Form isian data adiministrasi
1.2 Form isian Ijin Usaha
1.3 Form isian landasan Hukum Pendirian Perusahaan
1.4 Form Isian Kepengurusan Perusahaan
1.5 Form isian data keuangan
← Susunan Kepemilikan Saham
← Pajak-pajak
← Lapaoran Keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik {Neraca
perusahaan (per 31 Desember 200)}
1.6 Form isian data personalia (teknis dan administrasi) dilengkapi dengan struktur
organisasi dengan melampirkan ijasah terakhir dan daftar riwayat Pekerjaan, Surat
Keterangan Keahlian/Ketrampilan dari LPJK, yang akan diverifikasi melalui website
LPJK
1.7 Form isian daftar peralatan
1.8 Form isian data pengalaman pekerjaan
1.9 Form isian data pekerjaan yang sedang dilaksanakan
1.10 Membuat SKK dan SKP
1.11 Form isian Modal Kerja/Dukungan bank,
← Foto copy akte pendirian perusahaan dan akte perubahan terakhir (bila ada perubahan).
← Foto copy Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang berlaku, asli dibawa dan
ditunjukan kepada panitia pada waktu pembukaan penawaran.
← Foto copy SBU (Sertifikat Badan Usaha) Bidang Arsitektur ;
← asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pembukaan penawaran. Untuk
menunjukkan ke-aslian SBU panitia akan melakukan pengecekan langsung pada
website LPJK
← Foto copy SBU (Sertifikat Badan Usaha) Bidang Sipil ( Sub Bidang/Bagian Sub Bidang) ;
← asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pembukaan penawaran. Untuk
menunjukkan ke-aslian SBU panitia akan melakukan pengecekan langsung pada
website LPJK
← Foto copy SBU (Sertifikat Badan Usaha) Bidang Mekanikal ;
← asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pembukaan penawaran. Untuk
menunjukkan ke-aslian SBU panitia akan melakukan pengecekan langsung pada
website LPJK
← Foto Copy Sertifikat ISO 9001:2000 ISO 14001; OHSAS 18001 dan atau SMK3 yang
dikeluarkan oleh Lembaga Resmi dan bukti hasil audit tahun 2008 ( minimal 2 sertifikat )

1 - 13
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

← Foto copy Kartu Tanda Anggota GAPENSI/GAPEKNAS/Asosiasi lainnya yang masih


berlaku, asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pendaftaran.
← Foto copy Kartu NPWP (Nomor Poko Wajib Pajak), asli dibawa dan ditunjukan kepada
panitia lelang waktu pendaftaran.
← Foto copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang masih berlaku, asli dibawa dan
ditunjukan kepada panitia pada waktu pendaftaran.
← Foto copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku, asli dibawa dan
ditunjukan kepada panitia pada waktu pendaftaran.
← Foto copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PK) yang dikeluarkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak.
← Referensi Bank dari Bank Umum Pemerintah.
← Foto copy Jaminan Penawaran dari Bank Umum Pemerintah sebesar minimal 3 % dari
harga penawaran, yang asli diserahkan kepada panitia.
← Surat Pernyataan Tunduk pada Panitia Pelelangan beserta ketentuan dan peraturannya
diatas materai Rp. 6000,-
← Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri Sipil atau Anggota TNI/Polri diatas materai Rp.
6000,-
← Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan, dan atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana, dengan dinyatakan dalam surat pernyataan
bermaterai Rp. 6000,-
← Melampirkan Surat Pernyataan Asli bermaterai bukan penyedia barang/jasa yang masuk
dalam daftar hitam perusahaan;
← Dalam hal penyedia jasa akan melakukan kemitraan, penyedia barang/jasa wajib
mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan
dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.
← Foto copy (SPT/PPh) tahun terakhir serta Fotokopi laporan bulanan PPh pasal 25, pasal
21, dan PPn minimal 3 (tiga) bulan terakhir tahun 2018 & Surat Keterangan Fiskal dari
Direktorat Jendral Pajak tahun terakhir.
← Melampirkan Surat Pernyataan Asli bematerai kebenaran atas dokumen yang
disampaikan;
← Melampirkan Rekening Koran 3 Bulan terakhir tahun 2018 ( Rekaman yang dilegalisir
Bank yang mengeluarkan ).

Bagian Ketiga
Pemasukan Sampul Dokumen Penawaran

Pasal 10

← Pemasukan sampul penawaran dilakukan pada hari, jam dan tempat yang telah
ditetapkan dalam Jadwal pelelangan;
← Panitia berhak memberikan kode pada muka sampul dokumen penawaran disesuaikan
dengan jenis pekerjaan dan kode kotak pemasukan penawaran;
← Pemasukan penawaran dilakukan dengan membawa bukti asli pendaftaran / bukti
pengambilan Dokumen Pengadaan dan ditunjukkan kepada Petugas Pemasukan
Penawaran;
← Penawaran yang dikirim melalui pos, hanya diterima dalam Jadwal yang ditetapkan, serta
dicatat waktu pemasukannya dalam bukti pengiriman untuk yang melalui pos tercatat;

1 - 14
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

← Panitia berhak penuh menolak pemasukan sampul dokumen penawaran perusahaan yang
belum terdaftar dalam proses pendaftaran.

Pasal 11

← Peserta lelang tidak boleh mengubah sebagian/menambah dokumen penawaran setelah


masa pemasukan berakhir;
← Penawar dapat mengundurkan diri selama masa pemasukan penawaran dengan
mengajukan surat pengunduran diri disertai bukti asli pendaftaran dan bukti
pengambilan Dokumen Pengadaan dan diserahkan kepada Panitia. Peserta yang telah
memasukkan penawaran dan kemudian mengundurkan diri sebelum acara pembukaan
dimulai, maka dokumen penawaran akan dikembalikan tanpa dibuka pada saat sebelum
pembukaan penawaran atau belum melewati batas toleransi pemasukan penawaran;

Pasal 12

1 Batas akhir penyampaian penawaran adalah batas akhir Jadwal yang ditetapkan, tanpa
toleransi dari batas waktu akhir;
← Penetapan batas akhir toleransi pemasukan penawaran rnenjadi kewenangan penuh
Panitia Pengadaan, disesuaikan sistem Waktu Bagian Barat Indonesia (WIB);
← Panitia Pengadaan dapat mengundurkan batas akhir pemasukan penawaran dengan
mengeluarkan addendum dokumen pengadaan dan peserta lelang akan mengikuti batas
akhir tersebut, dengan membuat berita acara.

Pasal 13

← Setiap pemasukan sampul dokumen penawaran yang diterima oleh Panitia Pengadaan
Barang/Jasa sesudah batas akhir toleransi pemasukan penawaran dinyatakan terlambat;
← Panitia berhak menolak penawaran yang terlambat, serta segala kerugian yang
diakibatkan menjadi tanggung jawab penawar bersangkutan;
← Penawaran yang terlambat akan dicatat dan dikembalikan dalam keadaan tidak dibuka,
serta dinyatakan gugur;
← Penawaran terlambat yang disampaikan melalui Pos, akan diberitahu kepada peserta
untuk pengambilan kembali dokumen penawaran.

Pasal 14

Penutupan pemasukan penawaran serta pencatatan penawaran terlambat akan dituangkan


dalam sebuah Berita Acara.

Bagian Keempat
Pembukaan dan Pembacaan Penawaran

Pasal 15

1 - 15
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

← Pembukaan penawaran Sampul I (dokumen Administrasi dan Teknis ) dilakukan pada


hari terakhir pemasukan dokumen penawaran dan di tempat yang telah ditentukan
Panitia.
← Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan Panitia setelah menyatakan dihadapan
para peserta pengadan bahwa saat pemasukan dokumen penawaran telah ditutup;
← Dokumen Penawaran tidak dapat lagi diterima setelah lewat batas toleransi waktu
pemasukan, setelah dinyatakan ditutup oleh Panitia dihadapan para peserta pengadaan;
← Setelah Pemasukan Dokumen Penawaran ditutup, perubahan atau susulan pemberian
bahan dan penjelasan secara lisan atau secara tertulis atas dokumen penawaran yang
telah disampaikan tidak dapat diterima;
← Sebelum penawaran dibuka, ditunjuk dua orang wakil Penawar yang dipilih oleh
peserta lelang untuk bertindak sebagai saksi;
← Apabila tidak terdapat dua orang saksi dari penawar, Panitia Pengadaan dapat menunjuk
dua orang saksi selain anggota panitia pengadaan (atas persetujuan Pimpinan Proyek);
← Panitia / Petugas akan membuka sampul penawaran di hadapan para Peserta Lelang,
tidak termasuk yang mengundurkan diri dan menghitung jumlah sampul penawaran
serta memeriksa kelengkapan administrasi sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen
ini disaksikan oleh 2 (dua) orang wakil peserta pengadaan, kemudian membacakannya
dengan jelas dihadapan para peserta lelang;
← Apabila jumlah sampul penawaran kurang dari 3 (tiga) maka dilakukan pemasukan
penawaran ulang dengan mengundang calon peserta baru termasuk yang sudah
memasukan penawaran;
← Semua harga dan dokumen-dokumen Iainnya yang diperlukan serta perubahan dalam
penawaran atau mengundurkan diri, dibacakan oleh Panitia pada saat pembukaan;
← Dokumen Penawaran yang telah dibuka sampulnya dan telah dilakukan pemeriksaan
kelengkapan data administrasi kemudian diparaf oleh Panitia dan sekurang-kurangnya
2 (dua) wakil peserta yang disepakati oleh peserta undangan yang hadir;
← Hasil Pembukaan Dokumen Penawaran dituangkan kedalam Berita Acara Pembukaan
Dokumen Penawaran dan pemeriksaan Data Administrasi, yang ditandatangani oleh
seluruh Anggota Panitia yang hadir serta 2 (dua) orang wakil peserta pengadaan
sebagai saksi;
← Peserta Pengadaan yang mewakili Direktur Perusahaan harus membawa surat
pernyataan tugas sebagai wakil perusahaan yang ditandatangani oleh Pemimpin
Perusahaan, selain itu diharapkan wakil perusahaan tersebut adalah orang yang hadir
pada acara Penjelasan Umum (Aanwijzing).
← Pembukaan dan pembacaan isi sampul penawaran tidak bersifat menggugurkan,
kecuali untuk penawaran yang jenis paket yang ditawar tidak sesuai.
← Pembukaan penawaran sampul II (dokumen penawaran biaya) yang akan dibuka, hanya 3
(tiga) peserta dengan nilai teknis tertinggi dan lulus passing grade yang disyaratkan.

Pasal 16

Khusus dokumen kualifikasi, cukup dicatat ada/tidaknya secara keseluruhan serta dihitung
jumlah lembar dalam satu bundel/jilid dokumen asli tersebut serta ditulis pada muka sampul
yang ditandatangani oleh saksi-saksi.
1 - 16
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Pasal 17

← Peserta Lelang yang mengundurkan diri setelah dilakukan pembukaan penawaran,


maka jaminan penawaran bersangkutan menjadi hak Panitia Pengadaan untuk
menyimpan dan mencairkan, sesuai ketentuan yang berlaku;
← Panitia Pengadaan segera membuat berita acara pembukaan penawaran yang memuat
perincian hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaan dan keterangan lain yang berkaitan.

Bagian Kelima
Evaluasi Dokumen Penawaran

Pasal 18

← Evaluasi penawaran teknis bersifat rahasia hingga saat penandatanganan kontrak;


← Informasi yang berhubungan dengan evaluasi, klarifikasi dan perbandingan penawaran
serta rekomendasi pemenang lelang tidak dapat diberitahukan kepada peserta atau
orang lain yang tidak secara resmi berkepentingan dengan proses tersebut, sampai
keputusan pemenang diumumkan;
← Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses keputusan pemenang oleh
Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan mengakibatkan digugurkannya penawaran yang
bersangkutan.

Pasal 19

← Sebelum evaluasi yang lebih rinci atas penawaran-penawaran, Panitia Pengadaan akan
memutuskan apakah setiap penawaran :
1.1 Berasal dari peserta Pelelangan yang telah mendaftar;
1.2 Telah dibubuhi materai cukup dan ditandatangani sebagaimana mestinya
1.3 Disertai dengan jaminan yang diperlukan
1.4 Nyata-nyata memenuhi ketentuan-ketentuan dari Dokumen Pengadaan ini.
← Bila ketentuan pada ayat 1 pasal ini tidak dipenuhi, maka penawaran akan dinyatakan
gugur dan tidak dilanjutkan proses evaluasi.

Pasal 20

← Penawaran yang ditentukan memenuhi syarat akan diperiksa oleh Panitia Pengadaan
terhadap ada atau tidaknya kesalahan aritmatik,
← Kesalahan aritmatik akan diperbaiki oleh panitia pengadaan apabila terdapat perbedaan
antara harga satuan dan total jumlah dalam baris sebagaimana hasil perkalian harga
satuan dengan volume,
← Perbaikan kesalahan aritmatik dengan ketentuan harga satuan penawaran tidak boleh
diubah, serta kuantitas sesuai dengan yang tertera dalam Dokumen Pengadaan ini,
Pasal 21

← Seluruh penawaran akan dilakukan evaluasi terhadap ketentuan-ketentuan lain seperti


yang tercantum pada Bagian Kedua pasal 7, pasal 8 dan pasal 9 Bab ini,

1 - 17
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

← Ketentuan-ketentuan yang disebut pada ayat 1 pasal ini bersifat menggugurkan apabila
tidak dipenuhi,
← Penawaran yang memenuhi syarat/ketentuan sesuai Dokumen Pengadaan ini akan
dilakukan evaluasi dokumen kualifikasi.

Bagian Keenam
Evaluasi Dokumen Kualifikasi

Pasal 22

← Evaluasi kompetensi dan kemampuan badan usaha bersifat rahasia hingga saat
penandatanganan kontrak,
← Informasi yang berhubungan dengan kualifikasi dan klarifikasi serta rekomendasi
pemenang Pengadaan Barang/Jasa tidak dapat diberitahukan kepada peserta atau orang
lain yang tidak secara resmi berkepentingan dengan proses tersebut, sampai keputusan
pemenang diumumkan,
← Setiap usaha peserta lelang untuk mempengaruhi proses keputusan pemenang oleh
Panitia Pengadaan Barang/ Jasa akan mengakibatkan ditolak/digugurkannnya penawaran
yang bersangkutan.

Pasal 23

← Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi syarat/ketentuan


sesuai Dokumen Pengadaan ini,
← Penilaian kualifikasi meliputi aspek administrasi, kemampuan keuangan, pengalaman
pekerjaan dan kemampuan teknis
← Penilaian kualifikasi aspek administrasi menggunakan sistem gugur apabila
syarat/kemampuan pada bagian kedua pasal 7, pasal 8 dan pasal 9 bab ini tidak dipenuhi,
← Penilaian kualifikasi aspek kemampuan keuangan, pengalaman pekerjaan dan
kemampuan teknis menggunakan sistem evaluasi nilai
← Tata cara perhitungan/penilaian ayat 4 pasal ini diatur pada bagian tersendiri bab ini,

Bagian Ketujuh
Sistim Evaluasi

Pasal 24

← Sistem Evaluasi Administrasi menggunakan Sistem Gugur, dan Teknis memakai sistem
nilai.

Bagian Kedelapan
Tata Cara Penilaian Kualitas Teknis
(Kualifikasi Keuangan, Pengalaman dan Kemampuan Teknis)

1 - 18
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Pasal 25

← KUALIFIKASI ADMINISTRASI

Penilaian Administrasi menggunakan Sistem Gugur, apabila ada sebagian atau


seluruhnya tidak dilengkapi dalam dokumen kualifikasi maka dinyatakan tidak
memenuhi syarat administrasi.

← KUALIFIKASI KEMAMPUAN KEUANGAN

2.1. Penilaian Keuangan (Nilai Maksimum 10)


Penilaian terhadap data-data isian formulir kualifikasi (Neraca Keuangan) untuk
perhitungan Sisa Kemampuan Keuangan (SKK)
Penilaian maksimum SKK adalah
7,5. Rincian penilaian adalah :
Untuk Nilai Paket (NP) sebesar X, maka :

← SKK ≥ X diberikan nilai 100% terhadap nilai maksimum


← 0,2 X ≤ SKK < X diberikan nilai 50% terhadap nilai maksimum
← SKK < 0,5 X diberikan nilai 0

2.2. Sisa Kemampuan Paket tidak boleh lebih dari:

¾ Untuk usaha besar : 8 Paket atau 1,2 N

2.3. Dukungan Bank/ DB (Nilai maksimum 2,5)


Dukungan keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Umum Pemerintah yang
besarnya minimum 10% dari nilai paket.
Penilaian ;
a. Bila DB ≥ 0.1 X diberi nilai 100 % dari nilai maksimal b.
Bila DB < 0.1 X diberi nilai 100 % dari nilai maksimal

← PENGALAMAN PEKERJAAN

Penilaian tehadap data-data isian formulir kualifikasi terhadap pengalaman yang pernah
dikerjakan selama 7 (tujuh) tahun terakhir. Pengalaman pekerjaan yang dinilai disertai
bukti penyelesaian pekerjaan dengan baik oleh pengguna jasa.
Penilaian Maksimum Pengalaman adalah 25. Sistem Penilaian meliputi 3 (tiga unsur)
yaitu :

3.1. Bidang Pekerjaan (Nilai maksimum 10)

← Pekerjaan yang Bidang dan Sub Bidangnya sama mendapat bobot nilai 100%
terhadap nilai maksimum;

1 - 19
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

← Pekerjaan yang Bidang sama dan sub Bidangnya berbeda mendapat bobot nilai
50% terhadap nilai maksimum;
← Pekerjaan yang Bidang dan Sub Bidangnya berbeda mendapat nilai 0.

3.2. Besaran Nilai Kontrak Pengalaman Pekerjaan (Nilai Maksimum 10)

Rincian bobot nilai pengalaman pekerjaan terhadap besaran nilai paket pekerjaan
(X) adalah sebagai berikut :
a. Pengalaman Pekerjaan ≥ X, mendapat bobot nilai 100% terhadap nilai
maksimum;
0.5 X ≤ Pengalaman Pekerjaan < X, mendapat bobot 50% terhadap nilai
maksimum;
Pengaalaman Pekerjaan (0,5 X mendapat nilai 0)

3.3. Status Badan Usaha dalam pelaksanaan pekerjaan (nilai maksimum 5)


0 Sebagai kontraktor utama, mendapat bobot nilai 100% terhadap nilai maksimum;
I Sebagai sub kontraktor atau anggota Joint Operation, mendapat bobot nilai
30% terhadap nilai maksimum.

KEMAMPUAN TEKNIS

Penilaian terhadap data-data isian formulir kualifikasi terhadap peralatan dan personil
yang dimiliki.
Penilaian maksimum kemampuatn teknis adalah
65 Penilaian kemampuan teknis meliputi :
4.1. Penilaian Peralatan (nilai maksimum 20)

Kondisi alat yang dinilai hanya yang kondisinya tidak kurang dari 70% dan disertai
dengan rekaman bukti kepemilikan. foto perlatan terakhir dengan tanggal foto yang
tertera, dan alamat Gudang peralatan. Peralatan minimal yang harus dimiliki adalah :
Tower Crane, minimal 1 buah
3
Winget kapasitas 1,2 m , minimal 1 buah
Fibrator pengecoran, minimal 2 buah
Stamper, minimal 1 buah
Pompa Air, minimal 1 buah
Ordinary Truck/ Pick Up, minimal 1 buah
Genset kapasitas 50 Kva, minimal 1 buah

Untuk kepemilikan peralatan dinilai sebagai berikut:


Milik sendiri dengan bukti, dinilai 100% terhadap sub nilai maksimum
Sewa beli dengan bukti, dinilai 100% terhadap sub nilai maksimum
Sewa jangka panjang dengan bukti, dinilai 50% terhadap sub nilai maksimum
Milik sendiri, sewa beli dan sewa berjangka yang tidak disertai rekaman bukti
dinilai 0
4.2. Penilaian Personil (nilai maksimum 5)

1 - 20
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Penilaian personil adalah personil minimal yang harus dimiliki, dengan disertai
bukti otentik ijazah yang bersangkutan. Personil yang harus dimiliki adalah :
Tenaga lulusan S-1 Teknik Informatika , minimal 1 orang
Tenaga lulusan S-1 Teknik Sipil , minimal 1 orang
Pelaksana Lapangan (min 4 orang STM sipil dan 2 orang STM mesin) pengalaman
5 tahun, minimal 6 orang
CAD Operator/juru gambar (min STM) pengalaman 5 tahun, minimal 1 orang
Tenaga Administrasi (D-3) pengalaman 3 tahun, minimal 2 orang

Perhitungan penilaian personil adalah sebagai berikut :


Memiliki tenaga S-1 Teknik, STM Sipil dan Mesin dan tenaga administrasi
sekurangnya12 orang, disertai bukti otentik ijazah dan sertifikat keahlian,
dinilai 100% terhadap masing-masing sub nilai maksimum.
Memiliki tenaga S-1 Teknik, STM Sipil dan Mesin dan tenaga administrasi
sekurangnya 12 orang, hanya disertai bukti otentik ijazah, dinilai 50 % terhadap
masing-masing sub nilai maksimum.
Memiliki personil yang dibutuhkan dan tidak disertai bukti otentik atau rekaman
ijazah, dinilai 0% terhadap masing-masing sub nilai maksimum.

Tenaga Teknik S- 1 yang diusulkan, akan mengikat selama proses pelaksanaan


pekerjaan apabila penyedia jasa ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan ini.
Penggantian Tenaga teknik S-1 selama proses pelaksanaan harus mempunyai
kualifikasi dan persayaratan yang sama dengan Tenaga Teknik yang diganti sudah
mendapat rekomendasi Konsultan Supervisi dan disetujui PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN.

4.3. Penilaian Metode Pelaksanaan dan Jadwal Pelaksanaan (nilai maksimum 40)

Membuat metode pelaksanaan dan Jadwal pelaksanaan yang memenuh persyaratan


substantiv dan menggambarkan penguasaan dalam menyelasaikan pekerjaan
sesuai dengan rincian pekerjaan yang diminati (diberi nilai 100%) dari nilai
maksimum.
Membuat metode pelaksanaan dan Jadwal pelaksanaan yang kurang memenuh
persyaratan substantiv dan atau menggambarkan penguasaan dalam
menyelasaikan pekerjaan sesuai dengan rincian pekerjaan yang diminati (diberi
nilai 10%) dari nilai maksimum.
Apabila tidak membuat metode pelaksanaan dan Jadwal pelaksanaan diberi nilai 0

Pasal 26

Penilaian terhadap kualifikasi kompetensi dan kemampuan badan usaha seperti pada pasal
25 selanjutnya dijumlahkan sehingga menjadi nilai total kualifikasi perusahaan penawar
peserta lelang,
Jumlah total nilai kualifikasi perusahaan tidak boleh kurang dari total nilai ambang batas ,

1 - 21
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Total nilai ambang batas adalah 80 ( tujuh puluh ),

Bagian Kesembilan
Klarifikasi dan Verifikasi Data-data Dokumen Penawaran / Kualifikasi

Pasal 27

Untuk menunjang pemeriksaan, evaluasi, kualifikasi, perbandingan penawaran dan


pemenuhan bukti-bukti asli/otentik, Panitia Pengadaan dapat melakukan klarifikasi dan
peserta lelang yang melakukan penawaran wajib memberi tanggapan klarifikasi atas
dokumen yang disampaikan termasuk untuk kesalahan aritmatik, harga yang tidak wajar
dan atau harga satuan timpang yang ditemukan oleh Panitia Pengadaan selama proses
evaluasi.
Panitia pengadaan berhak meminta kehadiran seluruh tenaga ahli yang akan ditugaskan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Calon tenaga ahli tersebut wajib hadir dengan membawa
KTP dan Ijazah Asli sesuai dengan yang telah disampaikan salinannya pada dokumen
penawaran.
Bila diperlukan panitia berhak mengambil tindakan pembuktian/verifikasi dengan
melakukan konfirmasi kepada instansi terkait tentang keabsahan semua dokumen dan
informasi data yang ada dalam formulir isian kualifikasi penyedia barang/jasa;
Panitia Pengadaan berhak melakukan verifikasi lapangan atau peninjauan langsung ke
Perusahaan / tempat usaha calon pemenang lelang.
Proses klarifikasi / verifikasi dilakukan Panitia Pengadaan kepada calon pemenang lelang
sebelum diusulkan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.
Proses klarifikasi / verifikasi tidak dapat dihadiri oleh peserta lain.
Apabila setelah Klarifikasi dan atau Verifikasi dengan peserta peringkat pertama dan
peringkat pertama tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4 dan ayat 5 Pasal ini , maka panitia melanjutkan
Klarifikasi / Verifikasi dengan peserta peringkat kedua, dan demikian seterusnya sampai
diperoleh calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan Dokumen Pengadaan
ini.
Panitia berhak membatalkan calon pemenang apabila ditemukan bukti-bukti bahwa calon
pemenang telah melakukan penipuan/pemalsuan dan atau menyampaikan data yang
tidak benar dalam proses pengadaan barang/jasa ini termasuk dalam hal setelah
peninjauan langsung ke Perusahaan / tempat usaha calon pemenang lelang Panitia
menemukan ketidaksesuaian antara data lapangan dengan dokumen yang disampaikan,
dan kepada perusahaan tersebut, panitia akan mengajukan usul kepada PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN untuk menjatuhkan sanksi kepada peserta calon pemenang
lelang yang melanggar peraturan tersebut dengan sanksi dimasukkan dalam daftar hitam
selama 2 (dua) tahun dan tidak boleh mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa
pemerintah selama 2 (dua) tahun berikutnya.

Bagian Kesepuluh
Perlakuan Terhadap Harga Tidak Wajar dan Harga Satuan Timpang

Pasal 28

1 - 22
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Perlakuan terhadap Penawaran yang dinilai terlalu rendah atau tidak wajar akan dikenakan
penambahan nilai jaminan pelaksanaan yang hanya diterbitkan oleh bank
umum/Pemerintah menjadi sekurang-kurangnya 80% dikalikan Harga Penawaran
bilamana ditunjuk sebagai pemenang lelang.
Calon Pemenang Lelang dengan harga penawaran tidak wajar sebagaimana dimaksud ayat 1
pasal ini harus bersedia menaikkan jaminan pelaksanaannya menjadi sebesar
sebagaimana disebutkan pada ayat 1 pasal ini.
Dalam hal calon pemenang lelang tidak bersedia menaikkan nilai jaminan pelaksanaannya
maka Penawarannya digugurkan dan jaminan penawarannya disita untuk negara dan
kepada perusahaan tersebut, panitia akan mengajukan usul kepada PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN untuk menjatuhkan sanksi kepada peserta calon pemenang
lelang yang melanggar peraturan tersebut berupa sanksi tidak boleh mengikuti kegiatan
pengadaan barang/jasa pemerintah selama 1 (satu) tahun.
Harga Timpang adalah harga satuan yang Iebih besar terhadap nilai harga satuan dalam
Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dengan ketentuan melebihi dari 110% HPS;

Bagian Kesebelas
Penetapan Pemenang Lelang Barang / Jasa

Pasal 29

Kriteria pemenang adalah penawaran yang memiliki nilai tertinggi dari hasil evaluasi
gabungan antara nilai Teknis dan harga setelah dilakukan Koreksi Aritmatik dan
Klarifikasi terhadap harga-harga timpang jika diperlukan, serta memenuhi syarat
ketentuan penawaran dan kualifikasi perusahaan dalam Dokumen Pengadaan ini,
Pemenang yang dimaksud ayat 1 pasal ini adalah salah satu peserta yang terdaftar dalam
proses pelelangan ini.

Pasal 30

Panitia Pengadaan rnempunyai kewenangan untuk menerima atau menolak setiap


penawaran dan membatalkan Proses Pengadaan Barang/Jasa serta menolak semua
penawaran setiap saat sebelum penentuan pemenang pelelangan,

Pasal 31

Berdasarkan hasil Evaluasi, Klarifikasi/verikasi, Panitia mengusulkan Pemenang pengadaan


barang/jasa untuk setiap paket pekerjaan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
dengan menyertakan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk mengambil
keputusan.
Setelah mempelajari usulan-usulan panitia, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
mengambil keputusan salah satu dari alternatif berikut :

2.1 Menyetujui usulan panitia


2.2. Meminta panitia untuk melakukan evaluasi ulang atau klarifikasi/verifikasi ulang
berdasarkan ketentuan dalam dokumen pengadaan, atau

1 - 23
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

2.3. Menetapkan keputusan yang disepakati bersama untuk melakukan lelang ulang atau
menetapkan pemenang pengadaan barang/jasa yang dituangkan dalam Berita Acara
2.4. Dalam hal usulan panitia disetujui, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
menerbitkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk
tiap paket pekerjaan.

PasaI 32

Pemenang lelang diumuSupervisian oleh panitia kepada peserta melalui papan pengumuman
Dikantor Pusat selambat-Iambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya Surat Penetapan
Penyedia Barang/ Jasa (SPPBJ) dari PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

Bagian kedua belas


Sanggahan

Pasal 33

Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang diberikan
kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-lambatnya dalam
waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang,
Sanggahan hanya disampaikan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN atas penetapan
pemenang, disertai bukti-bukti terjadinya penyimpangan,
Apabila sanggahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas ditujukan kepada pihak yang
tidak terkait pada proses pelelangan ini sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diatas
menjadi dasar yang kuat kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk tidak
menjawabnya;
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN wajib memberikan jawaban selambat-lambatnya 5
(lima) hari kerja sejak surat sanggahan diterima;
Apabila penyedia barang/jasa tidak puas terhadap jawaban PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 maka dapat mengajukan surat
sanggahan banding;
Ketentuan atas jawaban surat sanggahan banding sesuai dengan yang diatur dalam peraturan
dan ketentuan yang berlaku sebagai dasar hukum dokumen ini.

Bagian Ketiga belas


Penunjukan Pemenang dan Penandatanganan Kontrak

Pasal 34

Selama masa sanggah ternyata tidak ada sanggahan yang memberatkan terhadap proses
pelelangan maka Panitia akan menuangkan dalam Berita Acara Selesai Masa Sanggah.
Selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah selesai masa sanggah PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN akan menerbitkan Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SKPPBJ).
Setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ),
maka kepada peserta yang kalah dalam pelelangan ini dapat mengambil Jaminan
Penawarannya dengan membawa salinan Jaminan Penawaran dan identitas perusahaan.
1 - 24
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Pasal 35

Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah menerima Surat Keputusan
Penunjukan penyedia Barang/Jasa dari PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, pemenang
lelang harus menyerahkan Jaminan Pelaksanaan kepada PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN dan disertai dengan Surat Pernyataan Kesanggupan
Besaran Jaminan Pelaksanaan adalah tidak kurang dan 5% terhadap nilai penawaran yang
menjadi nilai kontrak, kecuali nilai penawaran yang tidak wajar,
Jaminan Pelaksanaan dikeluarkan berupa Bank Garansi dari Bank Umum Pemerintàh (tidak
termasuk Bank Perkreditan Rakyat), disertai bukti setor 100% dari nilai Jaminan
Pelaksanaan.
Kegagalan pemenang lelang untuk memenuhi ketentuan ayat 1 pasal ini, merupakan dasar
yang cukup untuk membatalkan pemenang Pengadaan Barang/ Jasa dan menyita
jaminan penawarannya serta mengusulkan kepada yang berwenang untuk memasukkan
kedalam daftar hitam perusahaan.

Pasal 36

Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pemenang lelang


menyerahkan Jaminan Pelaksanaan disertai Surat Pernyataan Kesanggupan kepada
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus
menyiapkan draft perjanjian (kontrak) untuk ditanda tangani oleh PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN dan Pemenang Lelang selaku Penyedia Barang/Jasa.
Perjanjian / Dokumen Kontrak mencakup semua kesepakatan antara Pengguna dan Penyedia
Barang Jasa. Dokumen tersebut disampaikan kepada Penyedia Barang/Jasa segera
setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan dan dalam waktu
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya surat tersebut, Penyedia
Barang/Jasa harus menanda tangani perjanjian (kontrak) secara bersama-sama dan
berhadap-hadapan dengan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.
Penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan utama
dengan mensubkontrakkan kepada pihak lain dengan cara dan alasan apapun, dengan
sanksi akan dimasukan kedalam daftar hitam.

Bagian Keempat belas


Pengadaan Gagal Dan Pengadaan Ulang

Pasal 37

Pengadaan dinyatakan gagal apabila :


1.1 Penyedia barang/jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta lelang kurang dari 3
(tiga); atau
1.2 Penyedia barang/jasa yang menyampaikan dokumen penawaran kurang dari 3 (tiga)
peserta; atau
1.3 Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam dokumen
pengadaan barang/jasa; atau
1.4 Semua penawaran diatas pagu dana yang tersedia; atau

1 - 25
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1.5 Sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam
dokumen Pengadaan Barang/Jasa terbukti benar; atau
1.6 Sanggahan dari peserta lelang atas terjadinya KKN dari calon pemenang lelang
urutan 1,2,dan 3 terbukti benar; atau
1.7 Semua calon pemenang lelang urutan 1, 2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak
bersedia ditunjuk; atau
1.8 Pelaksanaan lelang umum tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pengadaan
barang/jasa atau prosedur yang berlaku; atau
1.9 Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang ternyata
benar.

Pengadaan Ulang
Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, pejabat yang berwenang memerintahkan
pelelangan ulang dengan prosedur :
2.1. Pengadaan ulang yang disebabkan oleh butir 1.1 dan/atau 1.2 dan/atau 1.5 pada
pasal ini dilakukan lelang ulang, dengan cara mengumuSupervisian kembali dan
mengundang calon peserta lelang yang baru selain calon peserta lelang yang telah
masuk dalam daftar calon peserta lelang;
2.2. Pengadaan ulang yang disebabkan oleh butir 1.3 dan atau 1.4 dan atau 1.8 pada
pasal ini dilakukan lelang ulang, dengan cara mengundang ulang semua peserta
lelang yang tercantum dalam daftar calon peserta untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap (administrasi, teknis, dan biaya). Bilamana dianggap perlu
panitia dapat pula melakukan lelang ulang dengan mengundang calon peserta
lelang yang baru.
2.3. Pengadaan gagal yang disebabkan oleh butir 1.6 dan 1.9 pada pasal ini maka
dilakukan sebagai berikut :
2.3.1 Apabila panitia pengadaan tidak terbukti terlibat KKN, maka panitia
mengundang ulang semua peserta lelang yang tercantum dalam daftar calon
penyedia barang/jasa untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap
(administrasi, teknis dan harga). Bilamana dianggap perlu panitia dapat pula
melakukan lelang ulang dengan mengundang calon peserta lelang yang baru.
Panitia tidak akan mengundang peserta lelang umum yang terlibat KKN.
2.3.2 Apabila panitia pengadaan terbukti terlibat KKN, maka dibentuk panitia
pengadaan baru untuk melakukan proses lelang ulang. Panitia pengadaan
baru dilarang mengikutsertakan peserta lelang yang terbukti terlibat KKN.
2.4. Pengadaan gagal yang disebabkan butir 1.7 pada pasal ini, maka dilakukan lelang
ulang dengan cara sebagai berikut :
2.4.1 Mengundang peserta yang memenuhi syarat lainnya untuk menyampaikan
penawaran harga yang baru apabila peserta lelang yang memenuhi syarat
sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk peserta yang
mengundurkan diri).
2.4.2 MengumuSupervisian kembali / mengundang peserta lelang yang baru dan
lama yang memenuhi syarat untuk mengajukan penawarannya apabila
peserta yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk
peserta yang mengundurkan diri).
2.5. Apabila dalam lelang ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga), maka :
2.5.1 Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat lainnya 2 (dua), maka proses
pemilihan dilanjutkan seperti pada proses pemilihan langsung.

1 - 26
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

2.5.2 Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 1 (satu), maka proses
pemilihan dilanjutkan seperti pada proses penunjukan langsung.

Pasal 38

Dalam hal terjadinya perbedaan pendapat dalam penetapan pemenang antara panitia
pengadaan dan pengguna barang/ jasa, maka keputusan Direksi adalah bersifat akhir
dan dituangkan dalam suatu Berita Acara,
Apabila terdapat perbedaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini maka panitia
pengadaan akan mengubah/menyesuaikan Berita Acara hasil Evaluasi dan kualifikasi
penawaran menurut keputusan Direksi

Bagian Kelima belas


Ketentuan Penutup

Pasal 39

Dalam hal pemenang lelang berasal dari daerah lain diluar wilayah Propinsi Bengkulu,
apabila dianggap perlu oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN maka pemenang lelang
tersebut wajib membuka rekening bank pada setelah menerima Surat Keputusan
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
Kegagalan pemenang lelang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
pasal ini menjadi dasar yang kuat untuk membatalkan Surat Keputusan Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

Pasal 40

Hal-hal yang belum diatur dalam pasal-pasal Dokumen Pengadaan ini, akan diatur kemudian
oleh panitia pengadaan dan dituangkan dalam bentuk Addendum Dokumen Pengadaan.

Jakarta, …………. 2010

Disahkan Oleh : Disiapkan oleh :

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA


PENGADAAN MENARA ANTEN PENGADAAN MENARA ANTEN
JARINGAN INTERNET JARINGAN INTERNET
KABUPATEN BUTON TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH
Ketua,

............................ ………………………

1 - 27
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

BAB III
INSTRUKSI KHUSUS KEPADA PESERTA LELANG DAN
DATA LELANG

Acuan
Ketentuan
No.
Instruksi Data
Urut Umum Kepada
Peserta Lelang
1 2 3

1. 1.1 Nama Pekerjaan : Pengadaan Menara Anten Jaringan Internet


Jumlah : 1 Paket yang terdiri dari :
- Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Pemasangan Tower, dan
Pekerjaan Installasi Jaringan,
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Buton Tengah

2. Pasal 4 ayat 1 Memiliki SuratIjin Usaha Jasa yang diterbitkan oleh


pemerintah Provinsi dimana penyedia barang/jasa berdomisili

3. Pasal 25 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan : ...... hari kalender.


Ayat 4.5.1

4. 6.3 Jumlah dokumen penawaran yang harus disampaikan adalah 3 (tiga)


16.1 buah, yaitu 1 (satu) asli dan 2 (dua) rekaman.

5. Bab I Pasal 4 Penjelasan Dokumen Pengadaan akan dilaksanakan, pada :


Hari/Tanggal : Hari Kerja, ….. 2010
Tanggal : ...... wib s/d selesai
Tempat : ..................................
Labungkari

Bab II Pasal 6 Besarnya jaminan penawaran adalah minimal 3 % dari Penawaran Ayat
2
Butir 2.2

1 - 28
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

7. Bab I Pasal 3 Pemasukan penawaran mulai hari ………tanggal ….. 2018, dan batas
Ayat 3 akhir waktu pemasukan penawaran adalah hari ………….tanggal ……..
Butir 3.4 . 2018, Jam ..... wib.

Alamat pemasukan dokumen penawaran adalah :


Kantor Diskominfo Statistik dan persandian Kab.Buton Tengah
Jl. Gersamata – Buton Tengah

8. 21.1 Pembukaan Penawaran, pada :


Hari/Tangal : Hari Kerja , .... 2010
Jam : ….. wib s/d selesai
Tempat : Kantor Diskominfo Statistik dan persandian Buton Tengah

9. Pasal 29 Ketentuan Jaminan Pelaksanaan terhadap harga tidak wajar, cukup jelas.
ayat 1,2

10. 31.1 Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% dari nilai kontrak yang diterbitkan
oleh Bank Umum

1 - 29
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

BAB IV
A. BENTUK SURAT PENAWARAN DAN LAMPIRANNYA
KOP PERUSAHAAN

………………., …...……… 2018

Kepada :
Nomor : Yth. Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Menara Anten Jaringan
Lampiran : 1 (satu) bundel Internet
Perihal : Surat Penawaran Harga Labungkari
di
Jakarta

Sehubungan dengan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa termasuk Berita


Acara Penjelasan Pekerjaan dan addendumnya Nomor :
.................................(diisi sesuai nomor dan tanggal Berita Acara), dengan ini
mengajukan penawaran untuk pekerjaan ....................... (diisi sesuai nama paket
pekerjaan), sebesar Rp. …………………. (diisi dengan huruf terbilang yang
jelas).
Di dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan bahan, tenaga kerja,
peralatan, keuntungan dan semua jenis pajak yang dikenakan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut di atas, dengan jangka waktu pelaksanaan .…
(…………………) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja.
Penawaran ini berlaku selama …. (…………………) hari kalender sejak
pembukaan penawaran atau waktu yang lebih panjang yang dapat kita setujui
bersama dan penawaran itu akan tetap mengikat dan dapat diterima setiap
waktu sebelum berakhirnya masa waktu tersebut.
Kami mengerti bahwa Panitia Pengadaan tidak terikat dalam menyetujui
penawaran yang terendah atau penawaran lain yang diterima, dan kami akan
tunduk pada ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Dokumen Pengadaan.
Sesuai dengan persyaratan yang diminta, bersama ini kami lampirkan :
Surat kuasa (jika diperlukan) asli dengan 2 (dua) berkas rekaman;
Surat jaminan penawaran, asli dengan 2 (dua) berkas rekaman;
Daftar Kuantitas dan Harga, asli dengan 2 (dua) berkas rekaman;
Analisa Harga Satuan; asli dengan 2 (dua) berkas rekaman;
Foto copy bukti tanda terima penyampaian surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak
Penghasilan (PPh) tahun terakhir, dan foto copy setoran pajak (SSP) pasal
29,
Metode Pelaksanaan dan spesifikasi teknis asli dengan 2 (dua) berkas rekaman;
Jadwal Waktu Pelaksanaan, asli dengan 2 (dua) berkas rekaman;
Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan
Spesifikasi teknis yang memenuhi persyaratan
Daftar personil yang akan ditempatkan dalam pelaksanaan pekerjaan, asli
dengan 2 (dua) berkas rekaman;
1 - 30
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakan bila ada


Dokumen kualifikasi yang telah diisi lengkap

Penawar,

Tanda tangan, cap,


materai Rp. 6.000 (diberi tanggal)

______Nama jelas_____
(jabatan*)

1 - 31
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

B. BENTUK SURAT KUASA


KOP PERUSAHAAN

SURAT KUASA

Nomor : …………………

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : ………………….
Jabatan : Direktur Utama CV/PT …………. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Perusahaan berdasarkan Akte Notaris Nomor : ………………tanggal
………….. beserta perubahannya yang berkedudukan di ……………… (alamat
perusahaan).

Memberikan kuasa kepada :

Nama : …………………..
Jabatan : (nama perusahaan yang sama dengan tersebut di atas) yang diangkat berdasarkan
Akte Notaris Nomor………………tanggal ………….. beserta perubahannya
atau yang berkedudukan di ………………(alamat perusahaan).

Untuk dan atas nama pemberi kuasa diberi wewenang untuk menandatangani surat
penawaran pelelangan pekerjaan ………….(nama pekerjaan) beserta lampiran-lampirannya.

Kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

…………………., ………………..

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

Tanda tangan, cap,


Tanda tangan materai (diberi tanggal)

( ( ………………………….)
…………………………)

1 - 32
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

BAB V
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

KETENTUAN UMUM

0 DEFINISI

1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan


harus mempunyai arti seperti yang dimaksudkan atau didifinisikan disini.

0 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN adalah kepala kantor / satuan


kerja / pemimpin proyek / pemimpin bagian proyek sebagai pemilik
pekerjaan yang bertanggung jawab atas pengadaan barang/jasa dalam
lingkungan kantor / satuan kerja / proyek / bagian proyek tertentu.
Nama, jabatan dan alamat PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
tercantum dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
I Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya
menyediakan layanan jasa;
II Panitia Pengadaan adalah tim yang diangkat oleh PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN / Pengguna Anggaran untuk melaksanakan
pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
III Dokumen Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur
hubungan hukum antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan
Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan, yang terdiri dari :
0 Surat Perjanjian;
A Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
B Surat Penawaran;
C Dokumen Pengadaan dan Addendum Dokumen Pengadaan (bila
ada);
D Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
E Syarat-Syarat Umum Kontrak;
F Spesifikasi Teknis;
G Gambar-gambar;
H Daftar Kuantitas dan Harga;
I Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.
IV Harga Kontrak adalah harga yang tercantum dalam Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa yang disesuaikan menurut ketentuan kontrak;
V Hari adalah hari kalender, bulan adalah bulan kalender;
VI Direksi Pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam
Syarat-Syarat Khusus Kontrak untuk mengelola administrasi kontrak
dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya direksi pekerjaan dijabat
oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, namun dapat dijabat oleh
orang lain yang ditunjuk oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

1 - 33
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

I Tim Teknis / Konsultan Supervisi adalah tim yang ditunjuk oleh


direksi pekerjaan yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan;
II Daftar kuantitas dan harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi
harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian
dari penawaran;
III Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi
pekerjaan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan perubahan
pekerjaan;
IV Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja Penyedia Barang/Jasa
yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang
dikeluarkan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;
V Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama
pekerjaan, dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan
yang diterbitkan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;
VI Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN dan Penyedia Barang/Jasa untuk
menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua;
VII Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepatan PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN dan Penyedia Barang/Jasa, atau ditunjuk oleh
pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase, untuk
memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan
penyelesaiannya melalui arbitrase.

PENERAPAN

2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan


secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak
keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.2. Dokumen kontrak harus diinterprestasikan dalam urutan kekuatan hukum
sebagai berikut :
0 Surat Perjanjian;
I Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
II Surat Penawaran;
III Addendum Dokumen Pengadaan (bila ada);
IV Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
V Syarat-Syarat Umum Kontrak;
VI Spesifikasi Teknis;
VII Gambar-gambar;
VIII Daftar Kuantitas dan Harga;
IX Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.

ASAL JASA

3.1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan layanan jasa dari
Penyedia Barang/Jasa nasional yang berdomisili di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

1 - 34
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

3.2. Bagi Penyedia Barang/Jasa asing harus mempunyai kantor perwakilan di


wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PENGGUNAAN DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI

4.1. Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen kontrak


dan informasi yang ada kaitannya Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat
umum kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan
yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

HAK PATEN, HAK CIPTA DAN MEREK

5.1. Apabila Penyedia Barang/Jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan merek
dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi tanggungjawab Penyedia
Barang/Jasa sepenuhnya dan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas
pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek.

JAMINAN

6.1. Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari kerja setelah diterbitkannya surat penunjukan Penyedia Barang/Jasa,
sebelum dilakukan penandatanganan kontrak. Besarnya jaminan
pelaksanaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. Masa
berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah
tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
6.2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN wajib membayar uang muka kepada
Penyedia Barang/Jasa sejumlah tertentu sesuai ketentuan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan jaminan
uang muka yang bernilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang
muka. Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-kurangnya sejak
tanggal permohonan pembayaran uang muka sampai dengan 14 (empat
belas) hari setelah tanggal penyerahan pertama pekerjaan.
6.3. Jaminan pelaksanaan dan jaminan uang muka diserahkan dalam bentuk
jaminan bank kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN. Bentuk jaminan
menggunakan bentuk yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

KESELAMATAN KERJA DAN ASURANSI

7.1. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan


sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

1 - 35
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

7.2. Penyedia Barang/Jasa wajib meng-ansuransikan pekerjaan pembangunan


sesuai nilai pekerjaan sebelum memulai pekerjaan dengan CAR Insurance
(Contractor All Risk) melalui Asuransi Umum yang akan ditentukan pihak
Diskominfo Kab. Buton Tengah.

PEMBAYARAN

8.1. Cara Pembayaran

0 Pembayaran pekerjaan dengan termijn :


1). Pembayaran Termijn ke-1, sebesar 25% dari nilai kontrak, setelah
kemajuan pekerjaan mencapai 30%, dengan Berita Acara
Pemeriksaan;
2). Pembayaran Termijn ke-2, sebesar 65% dari nilai kontrak, setelah
kemajuan pekerjaan mencapai 70%, dengan Berita Acara
Pemeriksaan;
3). Pembayaran Termijn ke-3, sebesar 95% dari nilai kontrak, setelah
kemajuan pekerjaan mencapai 100%, dengan Berita Acara
Pemeriksaan;
4). Pembayaran Termijn ke-4, pembayaran retensi sebesar 5%, setelah
habisnya masa pemeliharaan/jaminan, atau setelah 6 bulan dari
serah terima tahap pertama;
5). Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah
mengajukan surat permintaan pembayaran;
6). Sistem pembayaran pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-
syarat khusus kontrak;
7). Pembayaran harus dipotong denda (bila ada), dan pajak;
I Ganti rugi
1). Ganti rugi kepada Penyedia Barang/Jasa dituangkan dalam
amandemen kontrak;
2). Pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, apabila Penyedia Barang/Jasa telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data;
3). Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah
mengajukan surat permintaan pembayaran;

8.2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus sudah membayar kepada


Penyedia Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam kurun waktu 14 (empat
belas) hari sejak Penyedia Barang/Jasa telah mengajukan tagihan yang telah
disetujui oleh direksi pekerjaan.

HARGA DAN SUMBER DANA

9.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN membayar kepada Penyedia


Barang/Jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan
kontrak; 9.2. Kontrak pekerjaan ini dibiayai oleh APBD 2018
9.3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga.

1 - 36
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

WEWENANG DAN KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

10.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN memutuskan hal-hal yang bersifat


kontraktual antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan Penyedia
Barang/Jasa dalam kapasitas sebagai pemilik pekerjaan.

TIM TEKNIS / KONSULTAN SUPERVISI DAN PANITIA PENELITI


PELAKSANAAN KONTRAK

11.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menetapkan Tim Teknis / Konsultan


Supervisi ,untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan mewakili
direksi pekerjaan;
11.2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dapat membentuk panitia peneliti
pelaksanaan kontrak untuk membantu direksi pekerjaan.

DELEGASI

12.1. Direksi pekerjaan dapat mendelegasikan sebagian tugas dan


tanggungjawabnya kepada Tim Teknis / Konsultan SUPERVISI ,dan dapat
membatalkan pendelegasian tersebut setelah memberitahukan kepada
Penyedia Barang/Jasa.

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

13.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus sudah menerbitkan SPMK


selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak penandatanganan kontrak;

13.2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan


kontrak yang akan dinyatakan Penyedia Barang/Jasa dalam pernyataan
dimulainya pekerjaan.

PERUBAHAN KEGIATAN PEKERJAAN

14.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN bersama Penyedia Barang/Jasa dapat


melakukan perubahan kontrak yang meliputi :
0 Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak;
I Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata pembayaran;
II Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan.
14.2. Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai
harga yang tercantum dalam kontrak awal;
14.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa, ditindaklanjuti

1 - 37
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan
yang tercantum dalam kontrak;
14.4. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan
amandemen kontrak.

PEMBAYARAN UNTUK PERUBAHAN

15.1. Apabila diminta oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, Penyedia


Barang/Jasa wajib mengajukan usulan biaya untuk melaksanakan perintah
perubahan;
15.2. Tim Teknis / Konsultan Supervisi ,wajib menilai usulan biaya tersebut
selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
15.3. Apabila pekerjaan dalam perintah perubahan harga satuannya terdapat
dalam daftar kuantitas dan harga, dan apabila menurut pendapat direksi
pekerjaan bahwa kuantitas pekerjaan tidak melebihi batas sesuai ketentuan
Pasal 14.2. atau waktu pelaksanaan tidak mengakibatkan perubahan harga,
maka harga satuan yang tercantum dalam daftrar kuantitas dan harga
digunakan sebagai dasar untuk menghitung biaya perubahan;
15.4. Apabila harga satuan berubah atau pekerjaan dalam perintah perubahan
tidak ada harga satuannya dalam daftar kuantitas dan harga, jika dinilai
wajar, maka usulan biaya dari Penyedia Barang/Jasa merupakan harga
satuan baru untuk perubahan pekerjaan yang bersangkutan;
15.5. Apabila usulan biaya dari Penyedia Barang/Jasa dinilai tidak wajar, maka
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN mengeluarkan perintah perubahan
dengan mengubah harga kontrak berdasarkan harga perkiraan PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN;
15.6. Apabila perintah perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan
usulan biaya serta negosiasinya akan menunda pekerjaan, maka perintah
perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
15.7. Penyedia Barang/Jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk
biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini.

PERUBAHAN KUANTITAS DAN HARGA

16.1. Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga digunakan untuk membayar
pekerjaan;
16.2. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah
lebih dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka harga satuan
perubahan mata pembayaran utama tersebut disesuaikan dengan negosiasi;
16.3. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka Penyedia Barang/Jasa
harus menyerahkan analisa harga satuannya kepada PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN. Penentuan harga satuan mata pembayaran baru dilakukan
dengan negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut dan harga
satuan dasar penawaran.

1 - 38
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

AMANDEMEN KONTRAK

17.1. Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan kontrak.


Perubahan kontrak dapat terjadi apabila :
0 Perubahan pekerjaan disebabkan oleh para pihak dalam kontrak
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
I Perubahan Jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan;
II Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan
perubahan pelaksanaan pekerjaan.
Amandemen bisa dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat
kontrak tersebut.
17.2. Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai berikut :
a. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN memberikan perintah tertulis
kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan perubahan kontrak,
atau Penyedia Barang/Jasa mengusulkan perubahan kontrak;
b. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas perintah
perubahan dari PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan mengusulkan
perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh)
hari;

III Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita
acara hasil negosiasi;
IV Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat amandemen kontrak.

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

18.1. Hak dan kewajiban PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN :


0 Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia
Barang/Jasa;
I Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa;
II Melakukan perubahan kontrak;
III Menangguhkan pembayaran;
IV Mengenakan denda keterlambatan;
V Membayar uang muka dan hasil pekerjaan;
VI Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan;
VII Memberikan instruksi sesuai Jadwal;
VIII Membayar ganti rugi, melindungi dan membela Penyedia
Barang/Jasa terhadap semua tuntutan hukum, tuntutan lainnya, dan
tanggungan yang timbul karena kesalahan, kecerobohan dan
pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN.

18.2. Hak dan kewajiban Penyedia Barang/Jasa :


Menerima pembayaran uang muka dan hasil pekerjaan;
Menerima pembayaran ganti rugi / kompensasi (bila ada);
Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

1 - 39
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

0 Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PEJABAT


PEMBUAT KOMITMEN;
I Memberikan peringatan dini dan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN;
II Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan Jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
III Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi
perusakan dan pengaruh / gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang
disebabkan kegiatan Penyedia Barang/Jasa.

RESIKO PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DAN PENYEDIA


BARANG/JASA

19.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN bertanggung jawab atas resiko yang


dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN, dan Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas resiko
yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko Penyedia Barang/Jasa.
19.2. Resiko PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
0 Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda (di
luar pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan untuk pelaksanaan
pekerjaan) yang disebabkan oleh :

1). Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan


pekerjaan yang tidak dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan
tersebut; atau
2). Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggungjawab, gangguan
terhadap hak yang legal oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
atau orang yang dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh
Penyedia Barang/Jasa.

I Resiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan, instalasi, dan bahan


yang disebabkan karena desain atau disebabkan oleh kesalahan
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, keadaan kahar dan
pencemaran/terkontaminasi limbah radio aktif/nuklir;
II Resiko yang terkait dengan kerugian atau kerusakan dari pekerjaan,
peralatan, instalasi dan bahan sejak saat pekerjaan selesai sampai
berakhirnya masa pemeliharaan, kecuali apabila :

1). Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan; atau


2). Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang
bukan tanggung jawab PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

19.3. Resiko Penyedia Barang/Jasa


Kecuali resiko-resiko PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, maka Penyedia
Barang/Jasa bertanggungjawab atas setiap cidera atau kematian dan semua
1 - 40
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

kerugian atau kerusakan atas pekerjaan, peralatan, instalasi, bahan dan harta
benda yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kontrak.

LAPORAN HASIL PEKERJAAN

20.1. Buku harian diisi oleh Penyedia Barang/Jasa dan diketahui oleh Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktivitas
pekerjaan sebagai bahan laporan harian.
20.2. Laporan harian dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa, diperiksa oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi, dan disetujui oleh direksi pekerjaan;
20.3. Laporan harian, berisi :
0 Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan;
I Jenis dan kuantitas bahan di lapangan;
II Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan;
III Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
IV Cuaca dan peristiwa alam lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
V Catatan lain yang dianggap perlu.
20.4. Laporan mingguan dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa, terdiri dari
rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan
mingguan serta catatan yang dianggap perlu;
20.5. Laporan bulanan dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa, terdiri dari rangkuman
laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan bulanan serta
catatan yang dianggap perlu;
20.6. Untuk kelengkapan laporan, Penyedia Barang/Jasa dan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi ,wajib membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan.

CACAT MUTU

21.1. Tim Teknis / Konsultan Supervisi ,wajib memeriksa pekerjaan Penyedia


Barang/Jasa dan memberitahu Penyedia Barang/Jasa bila terdapat cacat
mutu dalam pekerjaan. Tim Teknis / Konsultan Supervisi , dapat
memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk menguji hasil pekerjaan yang
dianggap terdapat cacat mutu;
21.2. Apabila Tim Teknis / Konsultan Supervisi memerintahkan Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan pengujian dan ternyata pengujian
memperlihatkan adanya cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan
menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa. Apabila tidak ditemukan cacat
mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;
21.3. Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, Penyedia Barang/Jasa harus segera
memperbaiki dalam waktu sesuai yang tercantum dalam surat
pemberitahuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi;
21.4. Direksi pekerjaan dapat meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu
bila Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakannya dalam waktu masa
perbaikan cacat mutu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan Tim

1 - 41
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Teknis / Konsultan Supervisi dengan biaya dibebankan kepada Penyedia


Barang/Jasa;
21.5. Cacat mutu harus diperbaiki sebelum penyerahan pertama pekerjaan dan
selama masa pemeliharaan. Penyerahan pertama pekerjaan dan masa
pemeliharaan dapat diperpanjang sampai cacat mutu selesai diperbaiki.

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

22.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
tercantum dalam SPMK;
22.2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus menerbitkan SPMK selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak;
22.3. Mobilisasi peralatan dan personil harus mulai dilaksanakan selambat-
lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK, dan
dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan;
22.4. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila Penyedia Barang/Jasa telah
melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai ketentuan
kontrak dan telah dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama
pekerjaan yang diterbitkan oleh direksi pekerjaan;
22.5. Apabila Penyedia Barang/Jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai Jadwal karena keadaan di luar pengendaliannya dan
Penyedia Barang/Jasa telah melaporkan kejadian tersebut kepada PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia Barang/Jasa
dengan amandemen kontrak;

PENGAWASAN

23.1. Untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan


pekerjaan di lapangan yang sedang atau telah dilaksanakan oleh Penyedia
Barang/Jasa, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN diwakili oleh Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi.

KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

24.1. Apabila Penyedia Barang/Jasa terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai


Jadwal, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus memberikan
peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan sesuai Pasal 25. tentang
kontrak kritis;
24.2. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terjadi karena keadaan kahar,
maka Pasal 24.1 tidak diberlakukan.

KONTRAK KRITIS

1 - 42
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

25.1. Kontrak dinyatakan kritis, apabila :


Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0%-70% dari kontrak), realisasi
fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 15% dari rencana;
Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70%-100% dari kontrak),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana.

25.2. Penanganan kontrak kritis


Rapat pembuktian (show cause meeting/SCM)
1). Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi pekerjaan menerbitkan
surat peringatan kepada Penyedia Barang/Jasa dan selanjutnya
menyelenggarakan SCM;
2). Dalam SCM direksi pekerjaan, Tim Teknis / Konsultan Supervisi
dan Penyedia Barang/Jasa membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia Barang/Jasa
dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan
dalam berita acara SCM tingkat proyek;
3). Apabila Penyedia Barang/Jasa gagal pada uji coba pertama, maka
harus diselenggarakan SCM tingkat atasan langsung yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia Barang/Jasa dalam periode waktu tertentu
(uji coba kedua) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat
atasan langsung;
4). Apabila Penyedia Barang/Jasa gagal dapa uji coba kedua, maka
harus diselenggarakan SCM tingkat atasan yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia Barang/Jasa dalam periode tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan;
5). Pada setiap uji coba yang gagal, PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN harus menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia
Barang/Jasa atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan
pekerjaan;
6). Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN dapat menyelesaikan pekerjaan melalui
kesepakatan tiga pihak atau memutuskan kontrak secara sepihak
dengan mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.

Kesepakatan tiga pihak


1). Penyedia Barang/Jasa masih bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
2). PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menetapkan pihak ketiga
sebagai Penyedia Barang/Jasa yang akan menyelesaikan sisa
pekerjaan atau atas usulan Penyedia Barang/Jasa;
3). Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga
satuan kontrak. Dalam hal pihak ketiga mengusulkan harga satuan
kontrak, maka selisih harga menjadi tanggungjawab Penyedia
Barang/Jasa;
4). Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung;

1 - 43
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

5). Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi
dasar pembuatan amandemen kontrak.

PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN

26.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PEJABAT


PEMBUAT KOMITMEN atas pertimbangan yang layak dan wajar, yaitu
untuk :
0 Pekerjaan tambah;
I Perubahan desain;
II Keterlambatan yang disebabkan oleh PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN;
III Masalah yang timbul di luar kendali Penyedia Barang/Jasa;
IV Keadaan kahar.
26.2. Penyedia Barang/Jasa mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu
pelaksanaan dilengkapi alasan dan data kepada PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menugaskan panitia
peneliti pelaksanaan kontrak dan Tim Teknis / Konsultan Supervisi untuk
meneliti dan mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi
dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi dapat atau
tidaknya diberi perpanjangan waktu;
26.3. Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan waktu
pelaksanaan dan rekomendasi, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
dapat menyetujui / tidak menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan;
26.4. Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus dituangkan
di dalam amandemen kontrak.

KEADAAN KAHAR

27.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi;
27.2. Yang digolongkan keadaan kahar, adalah :
0 Peperangan;
I Kerusuhan;
II Revolusi;
III Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
longsor, wabah penyakit, dan angin topan;
IV Pemogokan;
V Kebakaran;
VI Gangguan industri lainnya.
27.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan
oleh perbuatan atau kelalaian para pihak;
27.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena
terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi;

1 - 44
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

27.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang
menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar
kesepakatan dari para pihak;
27.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka Penyedia Barang/Jasa memberitahukan
kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN selambat-lambatnya dalam
waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar;
27.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin Penyedia
Barang/Jasa memberitahukan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan,
dengan ketentuan :

a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap


mengikat. Apabila harus diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama
dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat
keadaan kahar;
b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar,
Penyedia Barang/Jasa berhak menerima pembayaran sebagaimana
ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar
sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk
melaksanakan tindakan yang disepakati;
VII Bila sebagai akibat dari keadaan kahar Penyedia Barang/Jasa tidak
dapat melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 60
(enam puluh) hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak
dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan
setelah itu Penyedia Barang/Jasa berhak atas sejumlah uang yang harus
dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 31.2.

PERINGATAN DINI

28.1. Penyedia Barang/Jasa wajib menyampaikan peringatan dini kepada direksi


pekerjaan melalui Tim Teknis / Konsultan Supervisi / selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu atau
keadaan-keadaan yang dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan, kenaikan
harga kontrak atau keterlambatan tanggal penyelesaian pekerjaan. Direksi
pekerjaan melalui Tim Teknis / Konsultan Supervisi dapat meminta
Penyedia Barang/Jasa untuk membuat perkiraan akibat yang akan timbul
terhadap pekerjaan, harga kontrak dan tanggal penyelesaian pekerjaan.
Perkiraan tersebut wajib diserahkan Penyedia Barang/Jasa sesegera
mungkin;
28.2. Penyedia Barang/Jasa wajib bekerja sama dengan direksi pekerjaan melalui
Tim Teknis / Konsultan Supervisi dalam menyusun dan membahas upaya-
upaya untuk menghindari atau mengurangi akibat dari kejadian atau
keadaan tersebut;
28.3. Penyedia Barang/Jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk
biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini.

RAPAT PELAKSANAAN

1 - 45
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

29.1. Direksi pekerjaan, Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Penyedia


Barang/Jasa dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan yang dihadiri
semua pihak, untuk membahas pelaksanaan pekerjaan dan memecahkan
masalah yang timbul sehubungan dengan peringatan dini Pasal 28.1.
29.2. Tim Teknis / Konsultan Supervisi wajib membuat risalah rapat pelaksanaan
Pasal 29.1. Tanggung jawab masing-masing pihak atas tindakan yang harus
diambil ditetapkan oleh direksi pekerjaan secara tertulis.

ITIKAD BAIK

30.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan
dengan hak dan kewajiban yang terdapat dalam kontrak;
30.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Bila selama kontrak salah
satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.

PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK

31.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai;


31.2. Penhentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan
(keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat
melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak. Dalam hal
kontrak dihentikan, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN wajib
membayar kepada Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai;
31.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana Penyedia Barang/Jasa cidera janji
atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur
di dalam kontrak. Kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi sesuai
Pasal 31.5.
31.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan
kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pelelangan
maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini :

0 Penyedia Barang/Jasa dapat dikenakan sanksi, yaitu :


1). Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara;
2). Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia Barang/Jasa;
3). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
I PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dikenakan sanksi berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
31.5. Pemutusan kontrak oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis
kepada Penyedia Barang/Jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini,

1 - 46
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dapat memutuskan kontrak. Kejadian


dimaksud adalah :

Penyedia Barang/Jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan


kontrak pada tanggal mulai kerja sesuai dengan Pasal 12.2;
Penyedia Barang/Jasa gagal pada uji coba ketiga dalam melaksanakan SCM
sesuai pasal atau Pasal 25.2.a.6).
Penyedia Barang/Jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan
pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan
penangguhan pembayaran.
Penyedia Barang/Jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau
bangkrut;
Penyedia Barang/Jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian
perselisihan;
Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sudah melampui besarnya
jaminan pelaksanaan;
Penyedia Barang/Jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan pernyataan tersebut
berpengaruh besar pada hak, kewajiban, atau kepentingan PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN;
Terjadi keadaan kahar dan Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 27.7.
Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu
kejadian sebagaimana dirinci dalam huruf a. sampai h. di atas, Pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan.
Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu kejadian yang
diuraikan dalam huruf a. sampai g. Penyedia Barang/Jasa dimasukan dalam
daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
31.6. Pemutusan kontrak oleh Penyedia Barang/Jasa
Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah Penyedia Barang/Jasa
menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis
kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk kejadian tersebut di
bawah ini, Penyedia Barang/Jasa dapat memutuskan kontrak. Kejadian
dimaksud adalah:
a. Sebagai akibat keadaan kahar, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 27.7.c.;
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN gagal memenuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan.
31.7. Prosedur pemutusan kontrak
Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima pemberitahuan
pemutusan kontrak, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut,
Penyedia Barang/Jasa harus :
Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
pemberitahuan pemutusan kontrak;
Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan.
Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan
pada waktu yang ditentukan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;
Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN.
1 - 47
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

31.8. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 31.5., PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN tetap membayar hasil pekerjaan sampai dengan
batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan
Pasal 31.6., selain pembayaran tersebut di atas, PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN harus membayar pengeluaran langsung yang dikeluarkan
oleh Penyedia Barang/Jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak;
31.9. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, Penyedia Barang/Jasa tidak
bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan kontrak.

PEMANFAATAN MILIK PENYEDIA BARANG/JASA

32.1. Semua bahan, peralatan, instalasi, pekerjaan sementara, dan fasilitas milik
Penyedia Barang/Jasa, dapat dimanfaatkan oleh PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN bila terjadi pemutusan kontrak oleh PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

33.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui :


0 Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi
atau abritase di Indonesia;
I Pengadilan;
33.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus
kontrak;
33.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah
pihak sesuai keputusan akhir.

BAHASA DAN HUKUM

34.1. Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

PERPAJAKAN

35.1. Penyedia Barang/Jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap


semua peraturan perundang-undangan tentang pajak yang berlaku di
Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran;
35.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi
setelah pembukaan penawaran harus dilakukan penyesuaian.

KORESPONDENSI

36.1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis;
36.2. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos, telex, kawat;
1 - 48
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

36.3. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak;


36.4. Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.

DENDA DAN GANTI RUGI

37.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia


Barang/Jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan
kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, karena terjadinya cidera janji
terhadap ketentuan yang tercantum dalam kontrak;
37.2. Besarnya denda kepada Penyedia Barang/Jasa atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan adalah 1 ‰ (per seribu) dari harga kontrak atau
bagian kontrak untuk setiap keterlambatan;
37.3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan
yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat
itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai
ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak;
37.4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai ketentuan dalam
syarat-syarat khusus kontrak.

SERAH TERIMA PEKERJAAN

38.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN membentuk panitia penerima


pekerjaan yang terdiri dari unsur atasan langsung, proyek dan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi;
38.2. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), Penyedia Barang/Jasa
mengajukan permintaan secara tertulis kepada PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN untuk penyerahan pertama pekerjaan;
38.3. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN memerintahkan panitia penerima
pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh Penyedia Barang/Jasa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
setelah diterimanya surat permintaan dari Penyedia Barang/Jasa. Apabila
terdapat kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa
wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian panitia penerima pekerjaan
melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan
ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan;
38.4. Penyedia Barang/Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa
pemeliharaan sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat penyerahan
pertama pekerjaan;
38.5. Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia Barang/Jasa mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
untuk penyerahan akhir pekerjaan;
38.6. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menerima penyerahan akhir pekerjaan
setelah Penyedia Barang/Jasa melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik, setelah diperiksa oleh panitia penyerahan pekerjaan
dan telah dibuat berita acara penyerahan akhir pekerjaan;

1 - 49
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

38.7. Setelah penyerahan akhir pekerjaan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


wajib mengembalikan jaminan pemeliharaan dan jaminan pelaksanaan;
38.8. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan
sesuai kontrak, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN berhak mencairkan
jaminan pemeliharaan untuk membiayai pemeliharaan pekerjaan dan
mencairkan jaminan pelaksanaan dan disetor ke kas negara, Penyedia
Barang/Jasa dikenakan sanksi masuk daftar hitam selama 2 (dua) tahun.

0 PERHITUNGAN AKHIR

39.1. Penyedia Barang/Jasa wajib mengajukan kepada direksi pekerjaan


perhitungan terinci mengenai jumlah yang harus dibayarkan kepadanya
sesuai ketentuan kontrak sebelum penyerahan pekerjaan. PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN harus mengajukan surat permintaan pembayaran
untuk pembayaran akhir paling lambat 7 (tujuh) hari setelah perhitungan
pembayaran akhir disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

KETENTUAN KHUSUS

0 PERSONIL

40.1. Penyedia Barang/Jasa wajib menugaskan personil inti yang tercantum


dalam daftar personil inti atau menugaskan personil lainnya yang disetujui
oleh direksi pekerjaan. Direksi pekerjaan hanya akan menyetujui usulan
penggantian personil inti apabila kualifikasi, kemampuan, dan
pengalamannya sama atau melebihi personil inti yang ada dalam daftar
personil inti;
40.2. Apabila direksi pekerjaan meminta Penyedia Barang/Jasa untuk
memberhentikan personilnya dengan alasan atas permintaan tersebut, maka
Penyedia Barang/Jasa harus menjamin bahwa personil tersebut sudah harus
meninggalkan lapangan dalam waktu 7 (tujuh) hari dan harus diganti
selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari.

I PENILAIAN PEKERJAAN

41.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus melakukan penilaian atas hasil


pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan;
41.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik
pekerjaan.

1 - 50
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

0 PENANGGUHAN PEMBAYARAN

42.1. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan


dalam kontrak, maka dikenakan sanksi penangguhan pembayaran setelah
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN memberitahukan penangguhan
pembayaran tersebut secara tertulis;
42.2. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian keterlambatan
disertai alasanalasan yang jelas dan keharusan Penyedia Barang/Jasa untuk
memperbaiki dan menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai yang
tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran.

PENUNDAAN ATAS PERINTAH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

43.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dapat memerintahkan Penyedia


Barang/Jasa untuk menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau
memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.

INSTRUKSI

44.1. Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan semua instruksi direksi


pekerjaan yang berkaitan dengan kontrak;
44.2. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.

1 - 51
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

BAB VI
BENTUK SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

KETENTUAN UMUM

DEFINISI
1.1. a. Nomor Proyek : ..........................................................
Nomor Kontrak : ..........................................................
Tanggal Kontrak : ..........................................................
Harga Kontrak : ..........................................................
( )
Jangka Waktu Pelaksanaan : .............................. (....) hari kalender
Rencana Tanggal Penyelesaian : ..........................................................
SK Penunjukan : ..........................................................
SPMK Nomor : ..........................................................
Penyedia Barang/Jasa Mulai
Kerja : ..........................................................
b. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN adalah :
Nama : ..........................................................
Jabatan : ..........................................................
Alamat : Kantor
Nomor Telepon : ..................
Nomor Fax : ..................
c. Penyedia Barang/Jasa adalah :
Nama : ..........................................................
Jabatan : ..........................................................
Alamat : ..........................................................
..........................................................
Nomor Telepon : ..........................................................
Nomor Fax : ..........................................................
d. Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Buton Tengah

JAMINAN
6.1.Besarnya jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari nilai
kontrak, atau sebesar Rp... ...... ...... ......... ( ....................................... )
6.2. Besarnya uang muka adalah 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak,
atau sebesar Rp. ... ...... ...... ......... ( ....................................... )

PEMBAYARAN
8.1.a.1). Besaran uang muka adalah adalah 20% (dua puluh persen) dari nilai
kontrak.

1 - 52
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

8.1.b.1). Pembayaran selanjutnya berdasarkan termin yang disepakati, dipotong


uang muka secara proporsional, denda (bila ada), pajak serta dikurangi
progres 5% sebagai retensi ;
2). Pembayaran terakhir adalah, pembayaran retensi sebesar 5%, setelah
habisnya masa pemeliharaan/jaminan, selama 1 (satu) tahun sejak serah
terima pekerjaan tahap pertama;

JADWAL PELAKSANAAN
22.1. Waktu pelaksanaan kontrak selama (l s) hari kalender, mulai tanggal
.......... s/d ..................

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
33.2. Penyelesaian perselisihan melalui Panitia Arbitrage yang terdiri dari
masing-masing wakil dari kedua belah pihak, dan seorang wakil dari
pihak ketiga yang disetujui oleh kedua belah pihak. Apabila Panitia
Arbitrage tidak dapat menyelesaikan perselisihan sebagaimana tersebut
dalam ayat 1 pasal ini, maka Kedua Belah Pihak sepakat untuk
diputuskan dan diselesaikan oleh kedua belah pihak melalui Kantor
Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

DENDA DAN GANTI RUGI


37.3. Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap
nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga
yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
37.4. a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada Penyedia
Barang/Jasa.
0 ganti rugi dibayar kepada Penyedia Barang/Jasa setelah dibuat
amandemen kontrak.

1 - 53
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

LAMPIRAN – LAMPIRAN

CONTOH SURAT DAN FORMULIR ISIAN DOKUMEN PENAWARAN


BAGIAN PERSYARATAN TEKNIS

1 - 54
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN MINAT


UNTUK MENGIKUTI PENGADAAN BARANG/JASA
PEKERJAAN ………………………………………………………………

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : …………………………
Jabatan : …………………………
Bertindak Untuk : PT/CV …………………
dan atas nama
Alamat : …………………………
Telepon/Fax : …………………………
Email : …………………………

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui pengadaan yang akan


dilaksanakan oleh , tahun Anggaran 2018, maka dengan ini saya menyatakan berminat
untuk mengikuti proses pengadaan pekerjaan/kegiatan : Pengadaan Menara Anten Jaringan
Internet

Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.

…………, ………………………… 2018


PT/CV …………………

Materai
Rp. 6.000
tanggal &
Cap
perusahaan

( Nama Jelas )
Jabatan

1 - 55
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Contoh Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN
KEBENARAN DOKUMEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ...............................................................................................
Jabatan : ...............................................................................................
Bertindak untuk dan : ...............................................................................................
Atas Nama
Alamat : ...............................................................................................
...............................................................................................
Telepon / Fax : ...............................................................................................
E-mail : ...............................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


Segala dokumen yang kami berikan adalah benar.
Apabila dikemudian hari ditemui bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan tidak
benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi dan dimasukkan dalam daftar sanksi
perusahaan dan atau dikeluarkan dari Daftar Registrasi Perusahaan.

Demikan surat pernyataan ini dibuat dengan rasa penuh tanggung jawab.

...................., ………………
PT/CV. ………………................….

Materai
Rp. 6000,-

…………………………..
Direktur/Direktris

1 - 56
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Contoh Bentuk Surat Pernyataan

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN TIDAK


SEDANG DALAM PENGAWASAN PENGADILAN/ BANGKRUT/ MENJALANI
SANKSI PIDANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :
Umur :
Alamat Rumah :
Telepon :

Dalam jabatan selaku …………………………….. Dalam perusahaan …………………….


dengan alamat …………………….. menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya pribadi
maupun atas nama perusahaan tersebut diatas :
a. Tidak dalam pengawasan pengadilan
b. Tidak bangkrut dan atau kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan c. Tidak sedang menjalani sanksi pidana.

Dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi hukum pidana
maupun perdata sesuai hukum yang berlaku.

…………………………2018
Yang membuat pernyataan

(cap perusahaan dan tanda tangan)


materai Rp. 6.000,-

……………………………….(**)
Jabatan

Catatan:
(**) Jabatan sesuai dengan peraturan yang berlaku

1 - 57
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Contoh Bentuk Surat Pernyataan

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN BUKAN


PEGAWA NEGERI SIPIL (BI / BHMN / BUMN / BUMD) / POLRI / TNI)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :
Umur :
Alamat Rumah :
Telepon :

Dalam jabatan selaku Direktur/ Pimpinan perusahaan untuk PT/CV(*) ……………………


dengan alamat ………………………..menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bukan
seorang Pegawai Negeri Sipil (BI / BHMN / BUMN / BUMD) maupun bukan anggota
POLRI / TNI manapun.

Dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi hukum pidana
maupun perdata sesuai hukum yang berlaku.

Hari…………….., tanggal …………… 2018


Yang Membuat Pernyataan

(cap perusahaan dan tanda tangan)


materai Rp. 6.000,-
………………………………..(**)
Jabatan

Catatan:
(*) Pilih yang sesuai
(**) Jabatan sesuai dengan peraturan yang berlaku

1 - 58
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Contoh Bentuk Surat Pernyataan

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN TIDAK


TERMASUK PERUSAHAAN / BADAN USAHA DALAM DAFTAR HITAM

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat Rumah :
Telepon :

Dalam jabatan selaku …………….. …………….. dalam perusahaan


………………………………………….
dengan alamat …………………………………….menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
perusahaan kami tersebut diatas tidak masuk dalam daftar hitam yang diterbitkan oleh
pengguna barang/jasa manapun.

Dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi hukum pidana
maupun perdata sesuai hukum yang berlaku.

Hari …………… tanggal …………. 2018


Yang rnembuat pernyataan

(cap perusahaan dan tanda tangan)


materai Rp. 6.000,-
…………………………………………….
Jabatan (**)

Catatan:
(**) Jabatan sesuai dengan peraturan yang berlaku

1 - 59
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

BENTUK SURAT PENAWARAN

KOP PERUSAHAAN

Nomor : ……………………. ….…………,…………..2018


Lampiran : …………………….

Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
………………………………..…*)
di ……………………….

Perihal : Penawaran jasa Konsultansi Paket Pekerjaan……………………….*)

Sehubungan dengan surat undangan dari panitia pengadaan nomor………….


tanggal…………. Prihal …………………………., dengan ini kami mengajukan penawaran
dalam rangkap 3 (tiga) yang masing-masing terdiri dari : Dokumen Administrasi dan
penawaran Teknis (Sampul I) serta Penawaran Biaya (Sampul II) dengan penjelasan sebagai
berikut :

Kami telah menerima dan mempelajari dokumen seleksi dan mempelajari dokumen seleksi (
Beserta adendum nomor .......... s/d ...........) serta Berita Acara Hasil rapat Penjelasan
Kami menjamin :
0 Tersedianya personil yang diusulkan sesuai dengan jadwal penugasan dalam ususlan
teknis terlampir;
I Kebenaran dan keabsahan data yang dilampirkan pada penawaran.
Kami setuju bahwa :
0 Segala biaya yang dilkeluarkan untuk penyusunan penawaran, rapat penjelasan,
peninjauan lapangan, klarifikasi dan negoisasi, kami tidak akan meminta
penggantian lapangan, klarifikasi dan negoisasi, kami tidak akan meminta
penggantian dari Pejabat Pembuat Komitmen..................................*)
I Pejabat Pembuat Komitmen.............................................*) tidak terikat untuk
menyetujui penawaran kami, dan tidak terikat untuk memberikan alasan penolakan
penawaran.
II Kami harus tunduk pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen seleksi.

1 - 60
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

4. Penawaran ini berlaku selama ........ ( .......................................)*) hari kalender sejak


tanggal pembukaan penawaran.

Nama Perusahaan

(...................................)

Nama dan jabatan pimpinan perusahaan/


Wakil yang diberi kuasa, materai Rp. 6000,-
Bertanggal, tanda tangan, cap perusahaan

Catatan :
*) diisi oleh panitia pengadaan

1 - 61
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

CONTOH
JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Nama Perusahaan : ................................................................................

No. POSISI NAMA NAMA BULAN KE KET


PERSONIL PERUSAHAAN I I III IV V dst JM
I L
OB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 - 62
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

KOP PERUSAHAAN

CONTOH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Posisi yang diusulkan : ……………………………………


2. Nama Perusahaan : ……………………………………
3. Nama Personil : ……………………………………
4. Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………………
5. Alamat : ……………………………………
6. No. Telp / Hp : ……………………………………
7. Pendidikan Formal ( Lembaga pendidikan, : ……………………………………
tempat dan tahun tamat belajar,
dilampirkan fotocopy ijazah )
8. Sertifikat Keahlian : ……………………………………
(Untuk Jasa Konstruksi)
9. Penguasaan Bahasa Inggris : ……………………………………
10. Pengalaman Kerja
Tahun ini 200…..
a. Nama Proyek : ……………………………………
b. Lokasi Proyek : ……………………………………
c. Pejabat yang berwenang (Kepala
kantor/Satker/Pembuat Komitmen
pengguna barang
jasa/pemimpin/pemimpin bagian proyek,
dsbnya) : ……………………………………
d. Nama Perusahaan : ……………………………………
e. Uraian Tugas : ……………………………………
f. Waktu Pelaksanaan : ……………………………………
g. Posisi Penugasan : ……………………………………
h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : ….…………(Tetap/Tidak Tetap)
i. Surat Referensi / Rekaman Kontrak : ……………………………………
Dari pejabat yang berwenang baik instansi pemerintah maupun swasta ( Kepala
kantor / Satker / Pembuat Komitmen pengguna barang jasa / pemimpin / pemimpin
bagian proyek, dsbnya )

Tahun Sebelumnya
a. Nama Proyek : ……………………………………
b. Lokasi Proyek : ……………………………………
c. Pejabat yang berwenang (Kepala
kantor/Satker/Pembuat Komitmen
pengguna barang
jasa/pemimpin/pemimpin bagian proyek,
dsbnya) : ……………………………………

1 - 63
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

d. Nama Perusahaan : ……………………………………


e. Uraian Tugas : ……………………………………
f. Waktu Pelaksanaan : ……………………………………
g. Posisi Penugasan : ……………………………………
h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : ….…………(Tetap/Tidak Tetap)
i. Surat Referensi / Rekaman Kontrak : ……………………………………
Dari pejabat yang berwenang baik instansi pemerintah maupun swasta ( Kepala
kantor / Satker / Pembuat Komitmen pengguna barang jasa / pemimpin / pemimpin
bagian proyek, dsbnya )

dst.

11. Status kepegawain pada perusahan ini : ….…………(Tetap/Tidak Tetap)

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab.

………,
…………………………2018….
Mengetahui
Direktur/ Pemimpin Perusahaan...............

(cap perusahaan dan tanda tangan)

(.......................................... ) (.......................................... )
Nama jelas Nama jelas

Keterangan :
Apabila nama personil tenaga ahli yang diusulkan pada pekerjaan ini juga diusulkan pada
perusahaan yang lain maka akan dilakukan penelitian dan bagi perusahaan yang tidak
dapat membuktikan kebenarannya akan dikenakan sanksi.

1 - 64
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

KOP PERUSAHAAN

CONTOH
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ................................ ( nama tenaga ahli )


Alamat : .........................................................................................................................
No. Telp / Hp : .........................................................................................................................
Email : .........................................................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi
paket pekerjaan ......................................................................................................
Untuk perusahaan .................................................sesuai dengan usulan jadwal penugasan
saya dari bulan........................ tahun ................sampai dengan
bulan.....................tahun .................dengan posisi sebagai tenaga ahli ............................
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab.

………, …………………………2018….
Mengetahui Yang membuat pernyataan
Direktur/ Pemimpin Perusahaan...............

(cap perusahaan dan tanda tangan) Materai Rp. 6.000

(.......................................... ) (.......................................... )
Nama jelas Nama jelas

1 - 65
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

CONTOH
BENTUK PENAWARAN BIAYA

KOP PERUSAHAAN

................………, ………200….
Nomor : .....................
Lampiran : .....................

Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
*)
di......................................................................................

Perihal : Penawaran Jasa Konsultansi Paket Pekerjaan ................................................ *)

Menunjuk surat penawaran kami Nomor :............................ tanggal......................... Perihal


diatas, bersama ini kami sampaikan penawaran biaya sebesar
Rp............................... (.................................................................. ) sudah termasuk PPN 10%,
dengan rincian terlampir.

Demikian kami sampaikan dengan penuh tanggung jawab.

Nama Perusahaan

(...................................)

Nama dan jabatan pimpinan perusahaan/


Wakil yang diberi kuasa, materai Rp. 6000,-
Bertanggal, tanda tangan, cap perusahaan

Catatan :
*) diisi panitia
1 - 66
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

KOP PERUSAHAAN

Formulir Isian Penilaian Kualifikasi


Pengadaan …………………………………………………
Di Lingkungan
Tahun Anggaran 2018

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : …………………………
Jabatan : …………………………
Bertindak Untuk : PT/CV …………………
dan atas nama
Alamat : …………………………
Telepon/Fax : …………………………
Email : …………………………

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa

Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan surat


…………… (sesuai akte pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas
no. akta pendirian/perubahan/surat kuasa dan tanggalnya).
Perusahaan kami tidak sedang dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan
usaha kami tidak sedang dihentikan.
Kami tidak sedang menjalani hukuman pidana, dan belum pernah dihukum berdasarkan
putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan kondite profesional
perusahaan/perorangan.
Data-data saya/perusahaan saya adalah sebagai berikut :

1 - 67
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

DATA ADMINISTRASI 1. Umum

1. Nama Perusahaan :
2. Status Perusahaan : Pusat Cabang
3. Alamat :
No. Telepon :
No. Fax. :
Email :

2. Ijin Usaha dan Sertifikasi

No. SIUP : Tanggal


Masa Berlaku Ijin Usaha :
Instansi pemberi ijin usaha : Tanggal
No. Sertifikasi : Tanggal
Masa Berlaku Sertifikasi :
Instansi pemberi Sertifikasi :

LANDASAN HUKUM PENDIRIAN PERUSAHAAN *

0 Akte Pendirian Perusahaan


a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :
2. Akte Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
3. Pendaftaran Akte ke Pengadilan Negeri
a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
4. Pendaftaran Akte oleh Menteri Kehakiman
a. Nomor :
b. Tanggal, bulanan, tahun :
5. Pendaftaran dalam Berita Acara Negara
a. Nomor :
b. Tanggal, bulanan, tahun :
6. Perusahaan PMA/PMDN
a. Nomor Surat Ijin :
b. Tanggal, bulanan, tahun :
*) Lampirkan rekamannya

1 - 68
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

PENGURUS PERUSAHAAN 1.

Komisaris (untuk PT)

Jabatan dalam
No. Nama No. KTP * Alamat Domisili Perusahaan
**
**

2. Direksi / Penanggung Jawab / Pengurus Perusahaan

Jabatan dalam
No. Nama No. KTP * Perusahaan
**
**

Lampirkan Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri


Lampirkan Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri

DATA KEUANGAN

1. Susunan Kepemilikan Saham

No. Nama No. KTP * Alamat Prosentase

2. Pajak-pajak

1. Nomor Pokok Wajib Pajak :


2. Bukti Pelunasan Pajak Tahun Terakhir :
Nomor/Tanggal
3. Laporan Bulanan PPH/PPN tiga bulan terakhir
Nomor/Tanggal :

1 - 69
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Lapaoran Keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik {Neraca


perusahaan (per 31 Desember 2008)}

NO. AKTIVA NO. PASIVA

I. Aktiva Lancar
- Kas : Rp. IV. Utang Jangka Pendek
- Bank : Rp. - Utang Dagang : Rp.
- Piutang *) : Rp. - Utang Pajak : Rp.
- Persedian Barang : Rp. - Utang Lainnya : Rp.
- Pekerjaan dlm Proses : Rp. Jumlah (d) Rp.
Jumlah (a) Rp.
V. Utang Jangka Panjang (e) Rp.
II. Aktiva Tetap
- Peralatan dan Mesin : Rp.
- Inventaris : Rp. VI. Kekayaan Bersih Rp.
- Gedung-gedung : Rp. ( a+b+c ) - ( d+e )
Jumlah (b) Rp.

III. Aktiva Lainnya (c) Rp.

JUMLAH AKTIVA ( a + b + c ) Rp. JUMLAH PASIVA ( a + b + c ) Rp.

*) Piutang Jangka Pendek (sampai dengan enam bulan) : Rp -


Piutang Jangka Panjang (lebih dari enam bulan) : Rp -
Jumlah : Rp -

Keterangan : Harus melampirkan rekening koran perusahaan 3 bulan terakhir (Okt-Des 2009)

……………, ………………………… 2010


PT/CV …………………
Direktur utama/Penanggung jawab
Perusahaan
Materai
Rp. 6.000
tanggal &
Cap
perusahaan
( Nama Jelas )
Jabatan

1 - 70
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

E. MODAL KERJA

Surat dukungan keuangan dari Bank :

Nomor :
Tanggal :
Nama Bank :
Nilai :

Demikian Pernyataan ini Kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab.
Apabila di kemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan
dalam daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan
pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

…………, ………………………… 2010


PT/CV …………………

Materai
Rp. 6.000
tanggal &
Cap
perusahaan

( Nama Jelas )
Jabatan

1 - 71
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

DATA PERSONALIA

1. Tenaga Ahli/Teknis yang diperlukan

Tgl/bln/thn Jabatan dalam Pengalaman Profesi/ Sertifikat/


No Nama lahir Pendidikan Proyek Kerja (tahun) Keahlian Ijasah
1 2 3 4 5 6 7 8

…………, ………………………… 2010


PT/CV …………………

( Nama Jelas )
Jabatan

1 - 72
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

G. DATA PERALATAN/PERLENGKAPAN

Kapasitas atau
Jenis Peralatan/ Merk dan Tahun Kondisi Lokasi Bukti
No Output pada
Perlengkapan Jumlah Saat Ini tipe Pembuatan Baik/ rusak Sekarang Kepemilikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9

DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN ( NILAI 3 PAKET TERTINGGI PENGALAMAN DI BIDANG / SUB BIDANG YANG
SESUAI )

Pemberi Tugas / PEJABAT Tanggal Selesai


Nama Paket Bidang PEMBUAT KOMITMEN Kontrak *) Menurut
No Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan BA Serah
Nama Alamat/Telepon No./Tanggal Nilai Kontrak Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dilampirkan fotocopy surat perjanjiannya

1 - 73
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

I. DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN

Pemberi Tugas / PEJABAT


PEMBUAT KOMITMEN Kontrak *) Progres Kerja
No Bidang Pekerjaan Sub Bidang Lokasi No./ Prestasi
Pekerjaan Nama Alamat/Telepon Tanggal Nilai Tanggal Kerja
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dilampirkan fotocopy surat perjanjiannya

1 - 74
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

KOP PERUSAHAAN

…………, ………………………… 2010


PT/CV …………………

( Nama Jelas )
Jabatan

1 - 75
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

BENTUK JAMINAN PENAWARAN

JAMINAN BANK

OIeh karena…….(Nama Perusahaan) (selanjutnya disebut “pemilik”) telah mengundang


………… (Nama Penyedia Barang/Jasa) ……………(Alamat Penyedia Barang/Jasa)
(selanjutnya disebut “Penyedia Barang/Jasa”) untuk mengajukan penawaran
pekerjaan………..(Uraian singkat Pekerjaan).
Dan oleh karena itu Penyedia Barang/Jasa terikat oleh Instruksi kepada Penawar mengenai
Pekerjaan tersebut diatas, Penyedia Barang/Jasa wajib memberikan kepada Pemilik
suatu Jaminan Penawaran sebesar ( Besarnya Jaminan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan ) terbilang……………….
Maka kami Penjamin yang bertanggung jawab dan mewakili Bank ( Nama Bank) berkantor
resmi di : (Alamat Bank) selanjutnya disebut “Bank”), dan berwenang penuh untuk
menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas nama Bank, dengan ini rnenyatakan
bahwa Bank menjamin Penyedia Barang/Jasa atas seluruh nilai uang sebesar tersebut diatas
sebagal Jaminan Penawaran Penawar yang mengajukan Penawaran untuk Pekerjaan yang
disebutkan diatas tertanggal …… ( Tanggal Penawaran)
Ketentuan-ketentuan kewajiban ini adalah :
4.1 Apabila Penawar menarik kembali Penawaran tersebut sebelum berakhirnya jangka
waktu berlakunya Penawaran yang dicantuSupervisian oleh Penawar dalam surat
Penawarannya; atau
4.2 Apabila Penawaran disetujui dalam jangka waktu berlakunya Penawaran dan
Penawar gagal atau menolak:
a. Memberikan Jaminan Pelaksanaan yang diperlukan;
atau b. Menandatangani Kontrak.
Kami akan rnenyerahkan sepenuhnya uang sebesar tersebut diatas kepada Pembeli
dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima permintaan pertama dari Pembeli
meskipun Penawar keberatan.
Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu … ( …… ) hari kalender sejak waktu
dan tanggal Pembukaan Penawaran.
Tuntutan rnengenai jaminan ini harus telah diterima oleh Bank selambat-larnbatnya 30 (tiga
puluh) hari setelah tanggal masa berlakunya Jaminan Bank yang disebutkan dalam
nomor 5.
Menunjuk pada pasal 1832 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Bank mengesampingkan
hak preferensinya atas harta benda Milik Penawar dan penyitaan serta penjualan harta
benda tersebut untuk rnelunaskan hutangnya sebagaimana ditentukan dalam pasal 1831
kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Sebagai itikad baik Jaminan ini, kami peminjam, wakil Bank yang sah dengan ini
menandatangani dan mencantumkan cap pada Jaminan ini pada tanggal……..............

BANK
Tandatangan, cap dan materai

(Penjamin)

1 - 76
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

KOP PERUSAHAAN

Kepada :

Nomor : …………………….. Yth. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Sifat : Biasa Pengadaan Menara Anten Jaringan Internet
Lampiran :- di
Perihal : Kesanggupan Melaksanakan LABUNGKARI
Pekerjaan

Dengan hormat,

Berdasarkan Surat Keputusan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pembangunan Mess Nomor : ……………………………
tanggal ……………………. perihal Surat Keputusan Penetapan
Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Kegiatan ……………………………..,
dengan ini kami nyatakan sanggup melaksanakan pekerjaan tersebut
sesuai dokumen pengadaan/pekerjaan dan ketentuan serta persyaratan
yang berlaku maupun yang telah ditetapkan pada Kegiatan-kegiatan di
lingkungan .

Sebagaimana ketentuan yang berlaku, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari


sejak tanggal Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa
dikeluarkan, kami akan memasukkan Jaminan Pelaksanaan sebesar
…. % (………… persen) *) dari Nilai Penawaran atau
Rp. ………………… dari harga Penawaran kami yang telah disetujui
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Pengadaan Menara Anten Jaringan
Internet

Demikian agar maklum atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.

……………, ……………….

PT/CV. *) ………………….

_____________________
Direktur Utama/Direktur *)

Keterangan :
*) pilih yang sesuai

1 - 77
PERSYARATAN TEKNIS
BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

LAMPIRAN DOKUMEN FORMULIR KUALIFIKASI

Akte pendirian dan perubahannya (photo copy)


Surat Ijin Usaha Perdagangan (photo copy)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan PKP (photo copy)
Rekening Koran 3 bulan terakhir (asli atau legalisir)
Surat bukti pelunasan Pajak Tahun terakhir (SPT) dan Laporan Bulanan (PPh dan PPN)
3(tiga) bulan terakhir (photo copy)
Lampiran lain yang diminta dalam Dokumen Pengadaan

1 - 78
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

BAB 2

PEKERJAAN STRUKTUR DAN JARINGAN

2.1. SYARAT-SYARAT UMUM

2.1.1. UMUM

Tanah dan halaman untuk pembangunan akan diserahkan kepada Kontraktor


dalam keadaan seperti pada waktu peninjauan lapangan / observasi lapangan.

Pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor dalam keadaan selesai keseluruhan


sesuai dengan lingkup pekerjaan yang diborongkan, dalam mana termasuk juga
pembetulan kerusakan yang mungkin timbul / terjadi dalam menyingkirkan segala
bahan-bahan sisa atau bongkaran lainnya.

2.1.2. ALAT DAN PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN

Kontraktor, sub-sub Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan


pekerjaan pelaksanaan didalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan
perlengkapan-perlengkapan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-
masing.

Disamping itu harus menyediakan juga :

0 Buku-buku laporan (harian, mingguan, dan bulanan)

I Rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang


bertanggung jawab penuh untuk memutuskan segala sesuatu di lapangan
dan bertindak atas nama Kontraktor dan sub-Kontraktor yang
bersangkutan, serta berpengalaman.

II Perlengkapan pengaman / keselamatan kerja sesuai peraturan K3


Depnaker R.I.

2.1.3. BARANG CONTOH (SAMPLE)

Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh


(sample) dari material yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapat
persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2-1
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti


sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-material
tersebut.

Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui


pemasaran), maka Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
0 Brochure

I Katalogue

II Gambar kerja atau shop drawing

III Moster dan sample.


yang dianggap perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan harus
mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2.1.4. PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAAN

Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu


bahan dan mutu pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing, misalnya :

Pengujian mutu beton


Pengujian kabel-kabel listrik (merger)
Pengujian tekanan untuk pipa-pipa (plumbing)
Pengujian kebocoran
Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya.

Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor


dan sub-sub Kontraktor yang bersangkutan.

2.1.5. GAMBAR-GAMBAR “AS BUILT DRAWING”

Kontraktor atau sub-sub kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar


“As Built Drawing” untuk Arsitektur, Struktur dan M/E sesuai dengan pekerjaan
yang telah dilakukan di lapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan
pemeriksaan dan maintenance dikemudian hari. Gambar-gambar tersebut
diserahkan kepada Pemilik setelah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi
diserahkan sebelum serah terima pertama.

2-2
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.1.6. SHOP DRAWING

Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar “Shop


Drawing” setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , gambar-gambar
tersebut harus diserahkan minimum 10 hari sebelum pekerjaan tersebut akan
dilaksanakan.

2.1.7. MATERIAL DELIVERY SCHEDULE

Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat material delivery schedule


untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , material delivery
schedule harus diserahkan minimum 10 hari sebelum pekerjaan tersebut akan
dilaksanakan.

2-3
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
2.10. PEKERJAAN TANAH

2.10.1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi Galian Batu dan pengurugan dan lain-lain pekerjaan yang


berhubungan dengan pekerjaan ini.

2.10.2. PENYELESAIAN DENGAN HOMOGENIOUS TILE/ KERAMIK

1. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan meliputi Galian Batu untuk pondasi utama termasuk


pondasi suspender dengan pola yang telah ditentukan sesuai gambar atau seperti
pada syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

2. Bahan

Bahan untuk pengurugan adalah pasir urug sesuai dengan pasir lokal.

3. Dasar Lantai

Lantai plat beton harus rata permukaannya.

Sedang untuk lantai dasar yang tidak berupa plat beton, harus dengan flooran yang
rata dengan campuran yang disyaratkan, tidak bergelombang dan cukup kuat dan
padat serta benar-benar horizontal/tidak miring.

Untuk mencapai kepadatan yang baik maka sebelum pembuatan rabat beton atau
beton tumbuk tanah urugan harus dipadatkan atau ditumbuk terus setiap turun 20
cm disiram air dan diurug lagi dan seterusnya.

4. Persiapan Keramik

Setelah lantai dasar siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang diseleksi
setempat untuk mendapatkan ubin yang baik dan warna yang sama dengan lay-out
plan (Rencana Pola Lantai), sesuai dengan gambar serta tidak ada bagian yang
gompal retak atau cacat lain dan yang telah mendapat persetujuan dan petunjuk Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.

2 - 45
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
Pemotongan unit ubin hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.

5. Pemasangan

Setelah dasar lantai rata, miring yang tepat dan dilapisi waterproofing dan dicover
mortar (untuk toilet) ubin dipasang dengan menggunakan tile adhesive.

Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi


penggunaan oleh manufakturer/pabrik.

Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan siar
ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak
lurus.

Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.

3 x 24 Jam setelah pemasangan ubin selesai, siar (naad) diisi dengan grouting
warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa
sehingga lubang-lubang terisi padat.

Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari permukaan
lantai.

Selama masa pengeringan yaitu 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin, bidang ubin
tidak boleh diinjak/diberi beban apapun.

Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta
larutan lemah air keras.

Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit ubin seperti : minyak, residu, teak oil
harus dijauhkan dari permukaan lantai.

2.10.3. PEKERJAAN PASANGAN TOPPING CONCRETE

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan beton finish (topping
concrete) seperti yang ditunjukkan dalam gambar rancangan.

Pekerjaan dilaksanakan pada tempat-tempat/bagian bangunan seperti yang


ditunjukkan dalam gambar.

2 - 46
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
2. Pengendalian Pekerjaan

Pekerjaan pasangan beton finish/topping concrete ini harus memenuhi


ketentuan-ketentuan:

NI-2-1971
NI-3-1970
NI-5-1961
NI-8-1974
SII-0051-74
SII-0136-84
SII-0013/81

Bahan-bahan

0 Agregat Pasir & Split (koral)

Agrerat harus terdiri dari gradasi yang sama dan sesuai dengan persyaratan di
dalam NI-2 Bab 3.3

I Portland Cement

0Semen yang digunakan harus dari mutu yang disyaratkan dalam NI-8 Bab 3.2.
A Kontraktor diharuskan menggunakan semen dari satu merk saja untuk
seluruh pekerjaan toping concrete.
B Penyimpanannya harus pada tempat yang tertutup dengan lantai
terangkat oleh ganjal

II Pembesian / Penulangan

Penulangan besi yang digunakan adalah U-24 atau digunakan baja anyaman
(wiremesh) diameter 6 mm dan ukuran anyaman maximum 20 x 20 cm dari
merek BHP, Lionmesh atau setara.

IIIAir

Air yang digunakan harus bersih dan memenuhi persyaratan dalam NI-2.

Pelaksanaan

0 Campuran beton yang digunakan adalah campuran beton 1:2:3 yaitu 1 semen : 2
pasir : 3 split

2 - 47
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
Sebelum mulai pekerjaan pengecoran beton finish (Topping Concrete), permukaan
beton slab yang akan di cor harus dibersihkan dari debu dan kotoran-kotoran yang
mengandung minyak atau lemak dan harus disiram air kalbont.

Sebelum pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan


memeriksa slump pada setiap campuran, dengan mutu beton K-225 tidak
tercapai dengan 1:2:3

Pemasangan wiremesh digelar setelah slab sudah dalam keadaan bersih dan siap
untuk dicor dengan adukan beton.

Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh stek-stek maupun anker-anker yang


diperlukan pada kolom-kolom, balok-balok beton yang akan berhubungan
dengan konstruksi di atasnya.

Beton cor tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 meter kecuali
menggunakan perlatan khusus yaitu elephant chute atau tremi yang telah
disetujui oleh Direksi Lapangan.

Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan PB-1971

Sesudah pengecoran, lapisan beton ini harus dipadatkan dengan penggetar


(internal concrete vibrator) dengan dibantu alat penyendokan dan perajakkan.

Penggetar / vibrator tidak boleh digunakan untuk memasukkan beton ke dalam


cetakan beton dan kecepatan getaran vibrator dalam aduk beton harus tetap
berkisar antara ± 7.000 impuls/menit.

Portland Cement

Semen yang digunakan harus dari mutu yang disyaratkan dalam NI-8 Bab 3.2.

2.10.4. PEKERJAAN LANTAI SCREED

Lingkup Pekerjaan

0 Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga, perlatan dan perlengkapan


serta pemasangannya untuk menghasilkan pekerjaan yang berkwalitas.

I Lantai screed digunakan pada lantai bawah finishing lantai seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rencana dan sesuai dengan petunjuk Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

2 - 48
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
2. Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan salah satu persyaratan dalam:

II NI-8, SII-0013-81, atau ASTM C 150-78A


III PUBI 1982 pasal 11 dan SII-0404-80
IVPUBI 1982 pasal 11 dan SII-0404-80
V PUBI 1982 pasal 9 AFNOR P 18-303
VIPengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam
NI-2, NI-8 dan PUBI 1982

Bahan-bahan

0 Semen Portland harus dari kualitas terbaik dan memenuhi persyaratan dalam
NI-8, SI-81 dan ASTM

I Pasir harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 11.

II Air harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982

Pelaksanaan

Lantai screed dilakukan pada dasar lantai plat beton yang telah diberikan dari
segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.

Bahan lantai screed 2 cm dari adukan 1PC : 4 pasir. Permukaan lantai screed
harus betul-betul rata dengan kemiringan sesuai ketentuan dan tidak cacat.

Sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan dengan air
bersih, setelah bersih alas lapisan dilpais cairan semen (air semen) maksimum
20 menit, selanjutnya lapisan screed dapat dilaksanakan.

Pengecoran dilakukan sekaligus pada masing-masing lokasi pasangan.

Screed harus dibasahi selama 7 hari.

Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dipasang minimum


setelah 2 (dua) minggu atau setelah mendapat persetujuan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

2 - 49
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
2.10.5. PENYELESAIAN DENGAN GRANIT

Permukaan diperiksa sebelum memulai pekerjaan, laporkan secara tertulis


permukaan yang perlu diperbaiki, cocokkan pekerjaan yang telah dilakukan
sebelum memulai dengan pemasangan.

1. Bahan

Granite yang digunakan adalah granite ex. Import.


Tebal, ukuran dan pola sesuai gambar.
Perekat yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara

2. Persiapan

Pembersihan permukaan lantai yang akan dipasang granite.


Pembersihan barang material lain yang menyangga daya rekat, perletakan dan
penampilan.
Bersihkan batu granite sebelum dipasang

3. Pemasangan

Secara umum menggunakan sistem pemasangan wet system yang sesuai


dengan kondisi dan kebutuhan pemasangan, atas persetujuan perancang, sesuai
standar yang berlaku untuk lantai granite.

4. Pembersihan

Setelah pekerjaan selesai, membersihkan lantai batu granite, perbaiki


sambungan yang terbuka dan menggati pekerjaan yang salah.

2 - 50
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.11. PEKERJAAN RAILING

2.11.1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi pengadaan bahan, peralatan dan tenaga kerja yang cukup ahli dalam
pekerjaan halus dan presisi (besi, kayu).

Kontraktor bertanggung jawab sejak persiapan bahan, pemasangan sampai


penyerahan dalam kondisi finish sesuai gambar rencana.

2.11.2. BAHAN

Tiang railing besi hollow dan handrail dari kayu Nyatoh kelas 1 untuk interior dan
exterior, yang dibentuk sesuai gambar rencana.

Finishing melamin ex. impra atau setara.

Bagian kaki/tanggul dari beton bertulang yang merupakan satu kesatuan dari
pekerjaan struktur, Pada dinding void yang mempunyai ketinggian + 10 cm dari
muka lantai atau sesuai gambar harus sudah disiapkan dudukan untuk pasangan-
pasangan railing.

Bagian ini diberi plint sesuai gambar rencana dan bagian permukaan atas dinding
tersebut dipasang keramik atau material lain sesuai gambar rencana.

2.11.3. PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN

Pelaksanaan pekerjaan merupakan perakitan masing-masing bagian bahan yang telah


disiapkan sesuai gambar rencana.

Pembuatan dan perakitan bahan-bahan tersebut sesuai gambar rencana harus pada
tempat khusus atau bengkel yang menjamin pekerjaan tersebut rapih dan halus.

Pemasangan railing pada tempat yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga
benar-benar presisi sebagaimana dalam gambar rencana.

Pelaksanaan pemasangan harus selalu mendapat pengawasan dan persetujuan Tim


Teknis / Konsultan Supervisi.

Masing-masing pasangan railing dipasang pada tempat/bagian yang sudah disiapkan


dudukannya, dan dites permukaan atau railing tersebut harus rata horizontal dan
mempunyai ketinggian yang sama terhadap lantai, serta masing-masing bagian
railing harus tepat pada bagian tersebut.

2 - 51
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.12. PEKERJAAN WATERPROOFING

2.12.1. LINGKUP PEKERJAAN

Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan


peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan
dalam gambar, memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi
dari pabrik yang bersangkutan.

Bagian yang harus diwaterproofing ini, mencakup seluruh bagian pelat atap, dak
teras, Ground Reservoir, daerah-daerah basah pada dinding dan pelat lantai.

2.12.2. BAHAN

1. Persyaratan Standar Mutu Bahan

Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar
lainnya seperti NI 3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.

Pemborong tidak dibenarkan mengubah standar dengan cara apapun tanpa izin dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Bahan

0 Untuk lapisan kedap air pada atap menggunakan Sheet Membrane,


menggunakan ex. Sika atau setara.

I Untuk lapisan kedap air pada pelat lantai area basah, seperti pada toilet,
digunakan Liquid Waterproofing ex.Sika atau setara.

II Untuk lapisan kedap air pada Ground Reservoir digunakan Sheet Membrane
Waterproofing ex. Sika atau setara pada lantai dan dinding bagian luar, dan Liquid
Waterproofing ex. Sika atau setara pada lantai dan dinding bagian dalam.

2.12.3. PENGUJIAN

Bila diperlukan, wajib mengadakan test bahan pada laboratorium yang


independent, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan hasil yang
ditimbulkannya. Pemborong harus menunjuk rekomendasi dari lembaga resmi
yang ditunjuk sebelum memulai pekerjaan.

2 - 52
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Pada waktu penyerahan, Pemborong harus memberikan jaminan atas produk yang
digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan
yang terjadi.
Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta
jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan.

Pemborong diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air di


atas permukaan yang diberi lapisan kedap air dan pelaksanaan pekerjaan dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2.12.4. PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN

Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya.

Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup tidak lembab, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Tempat penyimpanan
harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik


sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena
tindakan Pemilik.

2.12.5. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Persyaratan Umum

Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan pada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/
persyaratan pabrik yang bersangkutan.

Semua bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Jika
dipandang perlu diadakan penukaran atau penggantian, maka bahan-bahan
pengganti harus yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi berdasarkan
contoh yang diajukan oleh Kontraktor.

Sebelum pekerjaan ini dimulai, permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini
harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

Peil dan ukuran harus sesuai.

2 - 53
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari


pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,
Pemborong harus segera melaporkan kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi
sebelum pekerjaan dimulai. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di
suatu tempat dalam hal ada kelainan/ perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.

2. Cara Pelaksanaan

Pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak
pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan "metode
pelaksanaan" sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang berhubungan langsung dengan


matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka di bagian
atas dari lembar waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar
pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed maupun material finishing.

Waterproofing untuk atap, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer, screed lapisan ke-
1 dan screed lapisan ke-2, kawat ayam dan pengaturan ke-miringan harus sesuai
dengan yang dibutuhkan.

Waterproofing untuk ruang-ruang basah, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer.

3. Gambar Detail Pelaksanaan

Pemborong wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan


pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di
lapangan. Pemborong juga wajib membuat shop drawing untuk detail detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar/ dokumen kontrak.

Dalam shop drawing harus jelas mencamtumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang
belum tercakup secara lengkap dalam gambar kerja/ dokumen kontrak sesuai
dengan spesifikasi pabrik.

Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan lebih dulu dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2 - 54
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

4. Pemborong dan Tanggung jawabnya.

Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan


saat-saat berakhirnya masa garansi.

Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan-
peraturan yang berlaku.

Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan
bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di lapangan, baik teknis
maupun administratif.

5. Contoh

Pemborong wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik, kecuali bahan disediakan oleh proyek. Kepada Tim Teknis /
Konsultan Supervisi sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai
merek pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi atau Arsitek.

Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merek yang memenuhi spesifikasi akan
diambil oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan akan diinformasikan kepada
Pelaksana selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut.

6. Pengujian Mutu Pekerjaan

Pemborong diwajibkan untuk melakukan percobaan/ pengetesan terhadap hasil


pekerjaan atas biaya sendiri, seperti memberi siraman diatas permukaan yang
telah diberi lapisan kedap air. Pekerjaan percobaan dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Pada waktu penyerahan maka Pemborong harus memberikan jaminan atas semua
pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya,
akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan
yang terjadi.

7. Syarat Pengamanan Pekerjaan

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah


dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan
lainnya.

2 - 55
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Kalau mendapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan maka
Pemborong/Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab
Pemborong.

2 - 56
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.13. PEKERJAAN KHUSUS

2.13.1. SANITER & PERLENGKAPANNYA

Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan


peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan
dalam gambar, memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi
dari pabrik yang bersangkutan.

Perlengkapan Saniter

Perlengkapan saniter yang digunakan adalah ex Toto, KIA atau setara


dimana pemasangan mengikuti prosedur pabrik :

CLOSET JONGKOK
Tipe: Standart
Warna : Ditentukan kemudian
Lokasi : Semua toilet (sesuai gambar)

CLOSET DUDUK
Tipe : SUPERIOR C 436 dengan kelengkapannya
Warna : Ditentukan kemudian
Shower Spray : TX.475 SW
Lokasi : Kamar mandi Mess

LAVATORY / WASTAFEL
Tipe : LW 587 J dengan kelengkapannya
Warna : Ditentukan kemudian
Faucet : ditentukan kemudian
Lokasi : Kamar Mandi Mess

URINAL
Tipe : U. 57 M dengan kelengkapannya
Warna : Ditentukan kemudian
Lokasi : Seluruh Toilet Pria

2 - 57
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

FLOOR DRAIN
Tipe : TX. 1BN
Lokasi : Setiap WC, seluruh toilet, tempat wudhu, dapur, M/E
Room, tempat sampah

CLEAN OUT
Tipe : TOTO
Lokasi : Seluruh Toilet

SHOWER
Tipe : TX 475 SE
Lokasi : Kamar Mandi Mess

TEMPAT TISSUE
Tipe : Ditentukan Kemudian
Warna : Chrome
Lokasi : Toilet (sesuai gambar)

KRAN AIR
Tipe : T. 30.AR.13V7N untuk Dapur/Pantry
T. 23.BQ.13N untuk Tempat Wudhu, Janitor, Tempat
Sampah, M/E Room
T.26.13 untuk tanaman

KITCHEN SINK SINGGLE BOWL


Tipe : Ex. MEIWA atau setara – Stainless Steel dengan sayap
Lokasi : Pantry/Dapur (sesuai gambar)

2.13.2. PEKERJAAN GLASS FIBRE REINFORCED CONCRETE (GFRC)

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang

dipergunakan untukmelaksanakan pemasangan pekerjaan GFRC sesuai


gambar rencana.

0 Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Pengendalian Pekerjaan

Semua pekerjaan yang disebutkan dalam Bab ini harus dikerjakan sesuai standar
spesifikasi :

2 - 58
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

ASTM :
A 36 – 84 A Structural Steel
A 307 – 83 A Standard Fastener
E 84 – 84 A Fire Rsistant Rating

3. Bahan –Bahan

Fabricated dari pabrik, dengan density yang tinggi reinforced cement dengan
glass-fibre yang tahan sinar ultraviolet.
Alkali resistant sebesar 5 %.
Rangka dan angker dari bahan galvanized steel, tebal lapisan 20 mikron. o
Bahan yang dipakai dari produksi PT. Krazu Nusantara atau setara.
Material Sample dengan ukuran 30 x 30 cm agar diserahkan untuk
mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis / konsultan Supervisi.
Testing Sertifikat yang menerangkan bahwa bahan tersebut sudah ditest oleh
Laboratorium Independent agar diserahkan pada Tim Teknis / konsultan
Supervisi untuk mendapatkan persetujuan :
0 test beban angin
I test sealant
II test ketahanan kebocoran air
proses pengetesan ini harus disaksikan oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
o Finishing : Motif sesuai desain
o Warna : Natural

Pelaksanaan

0 Sebelum mulai pekerjaan, Pemborong harus membuat gambar kerja + detail


(shop drawing), dengan skala besar dan diserahkan kepada Tim Teknis /
Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan.

I Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini.

II Pelaksanaan pekerjaan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk


mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil yang akurat,
teliti, dan tepat pada posisinya.

III Pengukuran di lapangan hendaknya agar dilaksanakan sebelum


pelaksanaan pekerjaan dan pembuatan gambar kerja.

IVJaminan 2 tahun secara tertulis dari Kontraktor dan Installer tentang


persetujuam mengenai perbaikan atas segala kerusakan.

V Finish joint agar mengikuti instruksi-instruksi dari pabrik, sambungan harus


kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap angin.
2 - 59
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Detail pada setiap pertemuan harus rapih, bersih dari goresan-goresan/cacat.

Koordinasi dengan pekerjaan-pekerjaan yang lainnya agar dilaksanakan.

2.13.3. PEKERJAAN CAULKING DAN SEALING

Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga dan pekerjaan


“caulking” dan “sealing” pada sambungan-sambungan antara kusen alumunium
dan bahan lain, pekerjaan kaca, atap, saniter dan lain-lain seperti tertera dalam
gambar-gambar.

Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar-standar yang disebutkan dalam :


ASTM - C - 920 - 86 : Elastomeric Joint Sealant
ASTM - C - 679
JIS A - 5758
BS – 5889

Rekomendasi Aplikator : 5 tahun pengalaman.

3. Diskripsi

Sealant : untuk sambungan interior dan exterior yang bergerak dan terekspos
tahan terhadap cuaca.

Caulking : untuk sambungan (bergerak) interior.

Bahan-Bahan dan Produk

0 Produk yang digunakan Dow Corning, GE Silglaze atau setara

I Backgrout material (bahan pengisi) daribatang busa polystyrene berbentuk


silinder d. 10-15 mm, atau bahan lain yang sejenis dan disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

II Selant untuk Pasangan Bata dan Kosen (exterior). Sealant (bahan penutup)
dari produksi Shinetsu, GE atau setara.

2 - 60
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

III Sealant untuk pasangan kaca yang setaraf dengan Weather Seal produksi
Dow Corning, GE atau setara.

IVSilicon Sealant Translution agar memakai produksi Dow Corning, GE Silicon


Sanitary Grade Anti Fungus atau setara.

V Warna akan diberikan oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi berdasarkan


rekomendasi Konsultan.

VIDempul sesuai NI – 3 Pasal 45

VII Bahan pembersih yang dapat dipakai untuk pemasangan caulking dan
sealant antara lain adalah Xylol, Xylene dan Toluene.

Pelaksanaan

Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga terlatih untuk jenis pekerjaan


ini. Pekerjaan harus rapih, teliti, bersih, dan menodai pekerjaan-pekerjaan lain
yang ada di sekitarnya. Sedapat mungkin, permukaan yang akan disealant harus
kasar (untuk rekatan).
Penggunaan bahan harus sepenuhnya mengikuti rekomendasi produsen, sesuai
kondisi daerahnya.

Tidak diperbolehkan ada gelembung udara, kotoran, pada hasil pemasangan


sealant.

Bubuhkan pasir silica ada bagian luar permukaan sealant untuk mencegah keluar
dari dinding luar.

2.13.4. PEKERJAAN GRILL

Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan


peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Bahan

2 - 61
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

0 Grill Alumunium dari bahan ex Alexindo atau setara yang dibentuk sesuai
dengan gambar rencana.
I Finishing Extrusion ex Alexindo atau setara.

II Alumunium Perforated sheet t=2 mm menggunakan ex Alexindo atau setara.

III Finishing Al. Perforated dengan cat synthetic enamel ex Catylac atau setara.

IV Rangka penyangga menggunakan besi hollow 4cm dibuat sesuai dengan


gambar rencana.

Pelaksanaan dan Pemasangan

• Pelaksanaan pekerjaan menggunakan sistem, unitized panel yang dibuat


berdasarkan gambar rencana.

Pembuatan dan perakitan bahan-bahan tersebut sesuai gambar rencana harus


dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dan pada tempat
khusus atau bengkel yang menjamin pekerjaan tersebut rapih, halus.

Pemasangan panel pada tempat yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga
benar-benar presisi sebagaimana dalam gambar rencana.

Pemasangan unit-unit panel secara keseluruhan harus kaku dan kuat serta tidak
mudah goyah.

Pelaksanaan pemasangan harus selalu mendapat pengawasan dan persetujuan Tim


Teknis / Konsultan Supervisi.

2 - 62
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
2.14. PEKERJAAN LUAR BANGUNAN

2.14.1. PEKERJAAN PAVING BLOCK

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pekerjaan pedestrian dan lantai luar bangunan dengan menggunakan


bahan paving block dan beton jepit sebagai pembatas (transisi)

Bahan

0 Paving block yang digunakan ex. Cisangkan atau Conblock Indonesia atau
setara.
I Beton jepit dan lain-lain disesuaikan degan prosedur pabrik diatas.
II Ketebalan Paving 8 cm ( untuk parkir kendaraan )

Pelaksanaan Pemasangan

0 Untuk melaksanakan paving block pertama-tama tanah harus diratakan,


kemudian dipadatkan dengan menyiram air pada permukaan tanah terutama
tanah urugan.

I Khusus tanah urugan perlu pemadatan dengan stamper dan setiap penurunan
15-20 cm harus disiram air dan ditambah urugan, lalu dipadatkan lagi sampai
benar-benar tidak turun lagi atau sudah rata, dengan CBR untuk sub grade
lebih dari 5%.

II Setelah permukaan tanah cukup rata, maka sirtu dipasang dengan ketebalan
20 cm, dipadatkan dengan stamper sampai rata. Selanjutnya lapisan base case
diatasnya adalah batu pecah setebal 15 cm. Kemudian dilapisi pasir setebal 4
cm dan dipadatkan sampai rata.

III Kemudian baru disusun paving block, ditaburi pasir halus dan diratakan.

IV Pasir yang digunakan adalah pasir kelas 1 (satu). Pemasangan pada bidang
atau area-area yang sulit atau memerlukan penanganan khusus harus
dikonsultasikan pada pihak produsen/pabrik.

Perawatan dan Pengujian

Selama dan masa garansi adalah masa pengujian dan perawatan, sehingga bila ada
perubahan-perubahan di luar ketentuan rencana, maka Pemborong harus segera

2 - 65
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
mengganti bahan baru atau memperbaiki kondisi tanah atau bahan pendukungnya
atas biaya sendiri dan tanpa mengganggu aktivitas atau sirkulasi kendaraan.

2 - 66
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.15. PEKERJAAN LOGAM

2.15.1. PEKERJAAN LOGAM FABRIKASI

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan logam
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat atau bangunan seperti yang


ditunjukan dalam gambar rancangan dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

2. Pengendalian Pekerjaan

Sesuai dengan:
SII-0163-79 (Hot Rolled Plate)
SII-0589-81 (Steel)
SII-0780-83 (Bolts)
SII-0589-81 (Nuts)

3. Bahan-bahan

Pelat, pipa bulat, pipa kotak, siku dan alat-alat pendukung seperti angkur,
brachets, sesuai standar SII, JIS

Besi cor: “Grey Cast Iron”

Groot: Non Metalic, anti korosi, anti susut, tidak bergas.

Pelat besi galvanized

Pelat besi perforated

Besi bulat: - Galvanized Steel (Exterior) – cat duco


- Black Steel (Interior) – cat duco

4. Fabrikasi

Dibuat sesuai shop drawing yang sudah disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi

2 - 66

Indonesia
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Sambungan dan tempelan bila ada, dibatasi seminimal mungkin, harus rata dan
rapat
5. Pelaksanaan

Grill strip baja ukuran sesuai dengan gambar untuk menutup kontrol bak saluran air
buangan sesuai gambar-gambar dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Sebelum dilakukan pemasangan di lapangan, Kontraktor harus menyerahkan


contoh bahan dan pekerjaaannya kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi untuk
mendapatkan persetujuan.

Handrail tangga harus dibuat contoh satu segmen, dipasang di tempat yang ditunjuk
Tim Teknis / Konsultan Supervisi, untuk mendapat persetujuan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi dan dijadikan acuan untuk kualitas pekerjaan berikutnya.

2 - 67

Indonesia
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.16. PERKERASAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan bahan interlocking block, split, sirtu, pasir, persiapan bagian
bagian halaman yang akan dipasang interlocking block, serta pemadatan tanah urug,
dan lain lain konstruksi bagian bawahnya sampai mendapat hasil sesuai dengan
gambar rencana

PROSEDUR UMUM

2.1 Contoh bahan dan Data Teknis.

Contoh berikut data Teknis bahan yang akan dipakai harus diserahkan kepada
Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan dan diuji kebenarannya
terhadap standar atau ketentuan yang diisyaratkan.

2.3 Pengiriman dan Penyimpanan.

2.3.1. Bahan harus didatangkan kelokasi pekerjaan dalam keadaan baik, tidak
cacat dan harus dilengkapi merek dagang yang jelas dan asli.

2.3.2. Barang harus tetap berada dalam kemasan nya dan harus dilindungi
terhadap kerusakkan.

BAHAN -BAHAN

3.1 Bahan untuk jalan dan parkir

a. Material : Paving Block


b. Profil dan ukuran : Sesuai gambar rencana
c. Tebal : 8 cm
d. Kunci : kansteen dan Tali air
e. Produksi setara dgn : Conblock Indonesia, Cisangkan

PELAKSANAAN PEKERJAAN

0 Galian dan urugan harus mencapai peil yang dibutuhkan sesuai gambar rencana.

I Urugan kemudian dipadatkan dengan digilas sehingga padat dan stabil sesuai
dengan CBR yang dibutuhkan pada gambar rencana

II Kemudian dipasang lapisan sesuai dengan spesifikasi struktur jalan

III Jalan dibuat dengan kemiringan 2% kearah pembuangan air hujan ditepi jalan
sesuai gambar rencana

2 - 68
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

4.1 PERSYARATAN SEBELUM PEMASANGAN

Sebelum paving block mulai dipasang, harus diperhatikan terlebih dahulu syarat
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :

Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan


Bingkai (kansteen) / tanggul
Perlengkapan dan peralatan
Contoh Bahan

4.1.1 . Lapisan Dasar Jalan

Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan

Permukaan sub-base harus sesuai dengan kemiringan permukaan


interlocking block yang diinginkan dan bila tidak disebutkan lain
dalam perencanaan harus minimum 2% pada arah yang disesuaikan
dengan rencana.

4.1.2 . Bingkai (Kansteen), tanggul

Semua bingkai (kansteen) harus sudah terpasang dengan baik sebelum


pemasangan interlocking block.

Semua galian untuk instalasi dibawah dan saluran saluran harus sudah
dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemasangan interlocking block

4.1.3 . Kelengkapan Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan


interlocking block dimulai:

Peralatan tersebut adalah:


Mesin pemadat interlocking block (plate vibrator) kapasitas minimal
ton dan maksimal 1,5 ton

Alat pemotong interlocking block

Kayu dan papan, yang sudah diserut rata untuk jidar perataan pasir

Benang, sapu ijuk dan peralatan lainnya yang dianggap perlu.

4.1.4 Contoh bahan

a. Sebelum mulai pekerjaan , pelaksana harus menyerahkan kepada


Konsultan Supervisi contoh contoh bahan yang akan digunakan
b. harus dikerjakan oleh tenaga yang sudah trampil dan dipimpin oleh
tenaga ahli yang berpengalaman lengkap dengan peralatannya.

2 - 69
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

c. Pelaksana wajib membuat gambar gambar Shop Drawing untuk


pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar rencana dengan ukuran
ukuran berdasarkan kondisi lapangan.

4.2 .PEMASANGAN

4.2.1. Pasir

Pasir untuk lapisan bawah interlocking harus merupakan pasir yang tajam dan
bersih dengan kadar tanah tidak lebih dari 3% berat , dikenal dengan nama
pasir extra beton
Pasir tersebut digelar dalam 2 tahap. Lapisan I digelar pasirlebih kurang tebal
4 cm kemudian dipadatkan dengan vibrator. Lapisan kedua digelar pasir
lebih kurang 3 cm dan pasir tidak boleh dipadatkan, tetapi hanya diratakan
dengan jidar dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan yang rata.

4.2.2. Cara Pemasangan

0 Cara pemasangan harus sesuai dengan syarat dari produsen dan gambar
rencana dengan memperhatikan antara lain, bentuk pola, start pemasangan.
I Kemiringan permukaan adalah 2% kearah drainase.
II Celah atau naad antar unit maksimum 5 mm.
III Penyimpangan/deviasi permukaan datar adalah 8 mm bila diukur pada
setiap jarak 3 m’ garis lurus. Perbedaan maksimum antara material
interlocking maksimal 2 mm.
IV Bagian bagian yang dipotong harus dipotong dengan alat pemotong khusus.
V Pemasangan yang telah terkunci tepi tepinya kemudian dipadatkan dengan
plate vibrator (luas darasar plate 0,3 – 0,5 m2 dengan sentrifugal 1,6 – 2
ton)
VI Pemadatan pertama dilakukan minimal 3 kali jalan sebelum celah antara
diisi pasir
VIIKemudian abu batu berukuran maksimal 1 mm ditaburkan diatas
permukaan interlocking dan disapu dengan sapu ijuk. Sambil disapu,
block dipadatkan 3 kali jalan sampai celah celah antara interlocking block
betul betul terisi penuh.

SYARAT PEMELIHARAAN

0 Setiap pekerjaan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan prosedur


produsen/pabrik. Semua kerusakan menjadi tanggung jawab kontraktor
I Pengisian abu batu antar celah block dilaksanakan kembali sebelum serah terima
terakhir.

2 - 70
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.17. PEKERJAAN LANSEKAP

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat bantu yng
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini, untuk mencapai hasil yang baik
(maksimal).
Pekerjaan tersebut mulai dari pembersihan tanah, persiapan tanah dan penambahan
top soil serta pembentukan tanah kemudian penanaman pohon lengkap dengan
steiger, tanaman semak/perdu/penutup tanah serta penanaman rumput di halaman.

Uraian macam pekerjaan:

0 Pekerjaan Persiapan Penanaman

I Pekerjaan tanah / Pengolahan tanah

II pekerjaan penanaman

III Pekerjaan Perawatan / Pemeliharaan tanaman

PROSEDUR UMUM

2.1 Semua Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk dan syarat syarat
pekerjaan lansekap, peraturan pemakaian bahan yang berlaku, standard
spesifikasi bahan yang digunakan serta sesuai dengan petunjuk konsultan
Konsultan Supervisi

2.2 Sebelum memulai pekerjaan, harus dilaksanakan kordinasi dengan struktur,


arsitek M&E dan lainnya, supaya tidak terjadi kerusakan terhadap pekerjaan
yang sudah terpasang atau sedang dipasang.

2.3 Semua bahan sebelum dipasang, harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Supervisi

PERSYARATAN PELAKSANAAN PENANAMAN TANAMAN 3.1

PEKERJAAN PERSIAPAN

0 Pembersihan lokasi

Lokasi yang akan ditanami, harus bersih dari kotoran, puing bangunan, sisa
akar tanaman dan tanaman liar. Kemudian tanah digemburkan

I Pengadaan tanaman atau penyediaan bibit.

2 - 71
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

I Tanaman harus berasal dari stock nursery yang sudah tumbuh, dalam
keadaan terbungkus (keranjang/poly bag)
II Perlu diperhatikan cara pengangkutan yang baik untuk mengurangi
resiko kerusakan tanaman.

Pengujian bibit tanaman

Pengujian dilakukan berupa memeriksa jumlah dan jenis tanaman, melihat


bentuk / form dari tanaman, tanaman harus bebas dari penyakit. Jika
tanaman terssebut sudah dalam keadaan baik dan memenuhi syarat, maka
bibit tanaman tersebut disimpan teratur ditempat yang teduh.

Pengadaan peralatan kerja/ bahan penunjang lain

Disediakannya peralatan peralatan standard untuk melakukan pekerjaan


tersebut termasuk ketersediaan air bersih yang bebas dari lumpur dan bahan
kimia yang merusak.

3.2 PEKERJAAN TANAH

Pembersihan tanah

Tanah yang telah siap untuk dilaksanakan penanaman harus benar benar
bersih dari puing, kerikil, dll Tanah yang dipakai untuk urugan adalah
lapisan tanah top soil

Pengolahan tanah

Pembuatan lubang lubang sesuai dengan kebutuhan dan didiamkan selama


5 hari. Tanah yang dibuang diganti dengan top soil baru yang dicampur
dengan pupuk dengan perbandingan seperti disebutkan di uraian berikut.
Pembentukan tanah, leveling tanah mengikuti gambar rencana.

3.3 PEKERJAAN PENANAMAN

Semua pekerjaan harus sesuai dengan rencana. Jika terjadi perbedaan antara
gambar dan keadaan di lapangan, maka harus dilaporkan kepada konsultan
Konsultan Supervisi untuk diambil keputusan dari perbedaan tersebut.

3.3.1. PEKERJAAN PENANAMAN POHON

Pekerjaan Persiapan

0 Pekerjaan persiapan meliputi persiapan peralatan

2 - 72
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

I Ketersediaan alat pemeliharaan seperti selang, ember, alat penggembur


tanah
II Steger tanaman
III Penyediaan pupuk
IVPenyediaan bibit

b. Pematokan dan Pengolahan Tanah

V Seluruh permukaan tanah diurug dengan top soil (tanah merah super
tanpa batu), minimal setebal 20 cm padat ketinggian sesuai rencana.
Kemudian baru diadakan pengolahan tanah.
VI Top soil sampai kedalaman 50 cm dicampur dengan humus dengan
bandingan 3 bagian top soil berbanding dengan 1 bagian humus.
Periksa PH tanah. PH yang baik adalah sekitar 4,5 – 8,5.
VIIPenggalian lubang tanaman untuk pohon :
ukuran atas 80 x 80 cm
0 ukuran dasar lubang 80 x 80 cm
I ukuran dalam 100 x 100 cm

Pelaksanaan Penanaman Pohon

0 Setelah didiamkan selama 5 hari dan pupuk sudah menyatu dengan


tanah olahan lubang tersebut disiram dengan air
I Keranjang atau pembungkus tanaman harus dilepas dengan hati-hati
dekat lubang yang ditanami
II Bibit tanaman tersebut dimasukkan dengan hati hati kedalam lubang
yang akan ditanamiTanah diurug sedikit demi sedikit (top soil + pupuk)
sambil dipadatkan secukupnya supaya tanaman tidak goyah
III Pangkal batang pohon harus tepat pada permukaan tanah, setelah itu
kompos steril siap pakai diletakkan diatas permukaan tanah setebal 5 cm.
IVBatas permukaan tanaman harus lebih tinggi 5 – 10 cm dari permukaan
tanah yang sebenarnya.
V Setelah pekerjaan penanaman selesai, kemudian dipasang steger
(penunjang tanaman) yang diikat dengan tali ijuk.
VIBatang tanaman yang diikat denngan steger terlebih dahulu dibungkus
dengan karung supaya batang tanaman tersebut tidak rusak.
VII Daun yang terlalu tua/ masih muda harus dikurangi, dengan
maksud untuk membantu mengurangi penguapan.
VIII Kemudian disiram dengan air sebanyak 10 liter untuk setiap
pohon, dan untuk selanjutnya penyiraman dilakukan setiap 2 kali sehari
selama dua bulan pertama setelah penanaman.

3.3.2. PEKERJAAN PENANAMAN SEMAK/PERDU

Pekerjaan Persiapan

0 Secara umum sama dengan Persiapan penanaman pohon.

2 - 73
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Pengolahan Tanah

0 Seluruh tanaman harus bersih dari tanaman liar/sampah


I Tanah asli diganti dan diolah dengan perbandingan 7 bagian tanah
top soil berbanding dengan 3 bagian humus steril. Kedua bahan
dicampur merata, setelah itu tanah digemburkan dan dicangkul
sedalam 50 cm
II Lapisan kompos diletakkan pada lubang lubang yang akan
ditanami tanaman setebal 5 cm
III Kemudian lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.

Pelaksanaan Penanaman

0 Secara umum, teknis pelaksanaan penanaman sama dengan


penanaman pohon
I Setelah selesai penanaman, kemudian disiram air sebanyak 10
liter/m2 dan penyiraman selanjutnya dilakukan 2 (dua) kali sehari
II Jarak tanaman sesuai gambar
III Pekerjaan diatas dilakukan setelah selesai pekerjaan
sipil/engineering dan penanaman pohon.

3.3.3. PEKERJAAN PENANAMAN RUMPUT

Petunjuk Penanaman

0 Seluruh areal yang akan ditanami rumput, dicangkul minimum 20


cm kemudian tanah asli diganti dengan top soil bercampur humus
dengan perbandingan 3 bagian top soil berbanding dengan 1
bagian humus.
I Areal bebas dari sampah, puing dan rumput liar
II Permukaan tanah untuk penanaman rumput pada bidang luas harus
dibuat kemiringan 2 per mil atau sesuai gambar. Hindari terjadi
lubang lubang genangan air serta erosi.

Cara Penanaman Rumput

0 Rumput berupa lempengan 30x30 cm dari jenis rumput gajah mini


I Daerah yang ditanami harus dicangkul dan diratakan sambil
dipadatkan
II Untuk meratakan permukaan, cukup menggunakan sebilah papan
yang dipukul berulang kali ke permukaan rumput atau digiling
dengan buis beton ukuran kecil diberi lapisan pasir.
III Penyiraman dilaksanakan 2 kali sehari sampai rumput tumbuh
dengan baik. Selanjutnya cukup disiram sehari sekali.
IVDalam proses pertumbuhan rumput, tanaman liar lainnya harus
dibuang tanpa menggunakan weed killer.
V lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.

2 - 74
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

0 Penyediaan pupuk kandang steril siap pakai

Pupuk organik diberikan pada awal penanaman, dengan kondisi


pupuk matang / pupuk siap pakai, sehingga tidak terlalu panas bagi
tanaman.
Lokasi penyimpanan pupuk pada daerah yang tidak terlalu lembab.
Jumlah pupuk yang diperlukan disesuaikan dengan jumlah tanaman
( 1kg / 3 m2)

PEMELIHARAAN

4.1 LINGKUP PEKERJAAN

0 Meliputi penyediaan tenaga, bahan bahan serta peralatan dan alat bantu untuk
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
I Pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang dilaksanakan untuk memelihara
dan merawat segala tanaman yang telah selesai ditanam maupun yang belum
ditanam dari segala kerusakan.
II Pekerjaan ini meliputi:
0 penyiraman
A Penyiangan
B Penggantian pohon/tanaman mati atau rusak
C Pemangkasan
D Pemupukan
E Pemberantasan hama/penyakit

4.2. PERSYARATAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN TANAMAN

Semua pekerjaan dilaksanakan mengikuti petunjuk gambar dan syarat pekerjaan


Pemeliharaan tanaman adalah selama 6 bulan setelah penanaman
Selama jangka waktu tersebuut kontraktor diwajibkan secara teratur memelihara
tanaman yang rusak atau mati. Semua penggantian menjadi tanggung jawab
kontraktor
Pemeliharaan tanaman ini disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman

4.3. BAHAN DAN MATERIAL

Bahan dan peralatan harus memenuhi syarat kerja


Pupuk dan obat anti hama yang digunakan sesuai dengan syarat yang berlaku
Penggantian tanaman harus sesuai dengan rencana.

4.4. PENYIRAMAN

Penyiraman dilakukan dengan air bersih, bebas dari segala bahan organis/zat
kimia lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
Penyiraman dilakukan dengan selang dan dilakukan secara teratur ( 2 x sehari
sampai tanaman tersebut tumbuh dan sehat)
2 - 75
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Banyaknya air harus sampai membasahi permukaan tanah.


Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang air, air harus dapat
terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

4.5. PENYIANGAN

Penyiangan harus dilakukan teratur setiap dua minggu sekali bagi semua
tanaman
Penggemburan tanah dilakukan disekeliling tanaman . hindari jangan sampai
merusak akar
Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang air, air harus dapat
terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

4.6. PEMANGKASAN

Pemangkasan dilakukan setiap bulan


Untuk rumput, pemangkasan dilakukan dengan gunting tanaman

4.7. PEMUPUKAN

Pemupukan menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik


Kebaikan dari pupuk organik yaitu dapat merubah keadaan tanah padat menjadi
tanah berongga dan subur. Pupuk organik baik digunakan untuk pemupukan
tanaman baru.
Pupuk Anorganik dapat memberikan kekurangan unsur makanan yang kurang
pada tanaman

0 Pupuk yang mengandung unsur N, misal Urea

0 14 gram Urea untuk setiap 1 m2 luas tanah


A kegunaannya untuk mempercepat pertumbuhan, menyuburkan daun
B Digunakan pada rumput, dengan cara ditabur sesuai dosis ,
kemudian disiram dengan air secukupnya..

I Pupuk yang mengandung unsur P,K, misalnya NPK & TSP

0 Unsur P untuk merangsang pembungaan


A Unsur K untuk memperkuat akar
B Untuk pohon : 0,3 kg/pohon tiap 2 bulan sekali
C Untuk semak/perdu : 0,1 kg/m2 tiap 2 bulan sekali.

II Pupuk Kandang

0 Terdiri dari kotoran ayam, kambing, sapi dengan catatan pupuk


kandang tersebut sudah membusuk dan menjadi tanah (sudah
matang).
A Pemakaian 2 – 5 kg / m2

2 - 76
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.18. PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan barang pencegahan rayap oleh Kontraktor dan pengerjaannya


pada area tanah dan seluruh material dari kayu.

BAHAN

Jenis obat anti rayap yang tidak membahayakan manusia yang sudah disetujui oleh
Ditjen POM Depkes RI, sesuai dengan PP No. 7 Th. 1973, antara lain adalah : Primise
200 SL, Basileum dll.Peralatan kerja yang digunakan antara lain : Power Sprayer,
Drilling Master, Safety shoes, Power injector, Hand Sprayer, Sarung tangan.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1 Secara umum mengikuti petunjuk teknis pemakaian dari pabriknya, yang dikerjakan
oleh pelaksana khusus dibidangnya.

3.2 Penyemprotan pada tanah sekitar pondasi :


0 Setelah parit pondasi selesai digali, maka parit tersebut disemprotkan larutan
termitisida.
I Penyemprotan pada tanah urug (back fill) di kedua sisi pondasi.
II Penyemprotan pada kedua sisi pondasi.

3.3 Penyemprotan pada tanah yang akan tertutup lantai.

3.4 penyemprotan dengan Injection pada material kayu. Material kayu


yang disemprot/injection harus tidak berubah warnanya dan menjadikan
berbahaya.

3.5 Komposisi larutan bahan-bahan kimia dengan bahan lain yang dipakai sesuai
dengan petunjuk pabrik yang mengeluarkan.

JAMINAN GARANSI

Jaminan Garansi adalah selama 5 tahun. Kontraktor memberikan sertifikat bebas


dari serangan rayap yang dibuat diatas kertas bermaterai Rp. 6.000,- (Enam ribu
rupiah) dan diserahkan kepada pemilik proyek. Apabila selama masa berlakunya
garansi terjadi re-infestasi (serangan rayap ulang), maka kontraktor akan dilakukan
re-treatment pada tempat-tempat munculnya rayap tanpa ada tambahan biaya.

2 - 77
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.19PEKERJAAN PANEL KOMPOSITE DAN ATAP


TRANSPARAN

A. PEKERJAAN PANEL KOMPOSITE

Pekerjaan Pemasangan Rangka dan Panel Alumunium Composite

0 Rangka dengan Hollow Alumunium 4 x 4cm dengan T= 1,2 mm.

I Jarak rangka, sistem pemasangan, type-type assesoris, harus sesuai dengan standart
pemasangan dari pabrik, setelah mendapat persetujuan dari team teknis atau
pengawas.

Pekerjaan Pemasangan Insulasi

0 Insulasi dipasang sebelum dilakukan pemasangan atap.

I Cara, sistem pemasangan, dan assesoris insulasi dipasang oleh tenaga ahli yang
direkomendasikan dari pabrik dan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pabrik
setelah mendapat persetujuan dari team teknis atau pengawas.

B. PEKERJAAN ATAP TRANSPARANT

Lingkup Pekerjaan

0 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan atap transparant
(pergola/canopy) seperti yang ditunjukan pada gambar rencana.

I Pekerjaan ini dilaksanakan pada sebagian atap area seperti yang ditunjukan dalam
gambar rencana dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Pengendalian Pekerjaan
0 Sesuai dengan standar dan spesifikasi dari pabrik dan telah disetujui oleh Tim
Teknis / Konsultan Suprevisi.

Bahan-Bahan
0 Polycarbonate clear tebal 6 mm ( 1 lapis), dipasang pada daerah-daerah yang
dinyatakan dalam gambar rencana.

I Bahan rangka dan penjepit sesuai gambar pelaksanaan standar pabrik dan
dilengkapi dengan gutter system.
3 -78
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Pelaksanaan
0 Bahan ini dipasang sesuai gambar dan diperkuat dengan rangka-rangka baja dan
penguat lain.

I Bahan yang datang di site harus lengkap dengan lapisan pelindung dari pabrik dan
dapat dibuka setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan.

3 -79
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.3. PEKERJAAN PASANGAN

2.3.1 PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini seperti tercantum
dalam spesifikasi dan/atau gambar kerja, antara lain dan tidak terbatas pada :

0 Pekerjaan pondasi pasangan batu kali

I Pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar kerja

II Lantai kerja yang terdiri dari batu belah dan urugan pasir

III Penyediaan cerucuk (sparing), lubang, rangka/selubung/pipa-pipa untuk pipa-pipa


utilitas yang melalui/menumpu pada pekerjaan pondasi dan penyediaan bahan yang
sesuai untuk rangka/selubung dan pengukurannya pada pondasi agar memenuhi
persyaratan dari utilitas-utilitas yang disebut terdahulu

IV Menyediakan dan memasang semua anker yang terletak diatas/menumpu pada


pondasi batu kali sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana

V Plaster kasar (berapen) pada sisi-sisi pondasi

VI Pekerjaan dewatering (pengeringan air).

STANDAR/RUJUKAN

0 NI.2/3/8/10

I P.B.I 1971

II ASTM

SYARAT PROSEDUR DAN PELAKSANAAN

0 Contoh batu kali, pasir, yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu
kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi untuk diperiksa dan disetujui secara
tertulis, sebelum dikirimkan kelokasi proyek.

2-8
2-8
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi akan
dipakai sebagai standart/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang
dikirim oleh Kontraktor kelapangan.

Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat,
disimpan ditempat yang telah ditentukan/disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan
dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

Tempat Penyimpanan

Bahan

0 Semen

0 Semen harus didatangkan dalam kantong yang utuh, tidak pecah, tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada kantong.

I Kontraktor harus menyediakan penyimpanan semen yang memenuhi


persyaratan sebagai berikut :

0 Terlindung dari segala cuaca


A Lantai kayu setinggi 30 cm dari lantai dasar dan minimal 20
cm dari dinding
B Persediaan semen harus menunjang kelancaran kerja
C Tinggi maksimal tumpukan semen 200 cm
D Kedatangan semen yang berbeda hari harus dipisahkan

II Untuk mencegah semen dalam kantong disimpan terlalu lama sesudah


penerimaan, kontraktor hendaknya menggunakannya menurut
kronologis yang diterima dalam pekerjaan. Semua kantong semen
kosong harus disimpan dengan rapi ditempat yang tidak mangganggu
jalannnya pekerjaan.

I Pasir

0 Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan


menimbun semua pasir dengan cara yang disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

I Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat


persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Kontraktor harus
menanggung segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan kerikil
yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna. Pasir dan krikil tidak
boleh dipindah-pindahkan dari timbunan, kecuali bila diperlukan untuk
meratakan pengiriman bahan berikutnya.
2-9
2-9
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil-profil/bentuk pondasi dari


bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar
kerja dan telah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Pekerjaan pondasi baru dapat dilaksanakan bila semua pekerjaan galian dan ukurannya
telah diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi
dan telah diberi anti rayap seperti yang disyaratkan dalam pekerjaan perlindungan.

Air/air hujan/air tanah harus dipompa dan dibersihkan dari galian sebelum dimulai
pekerjaan pondasi.

Dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm, disiram dengan air sampai
jenuh kemudian diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

Diatas lapisan pasir diberi pasangan batu kali kosong (aanstamping) yang
dipasang sesuai gambar kerja.

Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1PC : 5PSR,
kecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja.

Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air 1PC : 2PSR setinggi 20 cm,
dihitung dari permukaan atas pondasi kebawah. Pasir yang digunakan adalah
pasir pasang

Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.

Setiap jarak 60 cm as-as harus ditanam stek-stek besi dengan diameter 10 mm dan
tertanam sedalam 30 cm untuk sloof dan dinding pasangan batu bata seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.

Pada peletakkan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stek-
stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan
tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus
tertanam dengn baik pada pondasi sedalam minimum 40x diameter tulangan
atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.

Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat keatas
sepanjang minimum 40 kali diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran dalam
gambar kerja.

Pengamanan pekerjaan

0 Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum tiga


(3) hari setelah pelaksanaan pekerjaan, pondasi harus dilindungi dari
benturan keras dan tidak dibebani.

2 - 10
2 - 10
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

0 Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang


diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang lain.

I Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan


tidak mengurangi mutu pekerjaan. Segala perbaikan menjadi tanggungan
kontraktor.

PERSYARATAN BAHAN DAN PELAKSANAAN.

0 Batu kali

0 Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras, bersudut
runcing berwarna abu-abu hitam dan tidak poros/berpori serta mempunyai
kekerasan sesuai dengan persyaratan dalam PBI-1971.

I Portland Cement.

Menggunakan Portland Cement jenis II sesuai standart NI-8 atau tipe I


sesuai standart ASTM dan memenuhi S 400 standart Portland Cement
yang digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia. Produk semen Gresik
atau setaraf.

Merk yang dipilih harus dari satu produk, kecuali dinyatakan lain dengan
persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Pertimbangan
tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tidak adanya persediaan
dipasaran dari merk yang tersebut diatas.

Kontraktor harus memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa mutu


semen penggantinya berkualitas setaraf mutu semen tersebut diatas.

II Pasir

0 Arti-arti istilah

Pasir buatan, adalah pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu.
Pasir alam, adalah pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai atau
pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

Pasir paduan, paduan dari pasir buatan dengan pasir alam dengan
perbandingan campuran tertentu sehingga dicapai gradasi (susunan butir)
tertentu sesuai dengan yang diinginkan.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kualitas tiap jenisnya dari semua
bahan yang dipakai dalam pekerjaan.

2 - 11
2 - 11
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Timbunan alam pasir harus dibersihkan oleh Kontraktor dari semua tumbuhan
dan dari bahan lain yang tidak dikehendaki. Bahan tersebut harus diayak dan
dicuci sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan pasir alam sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan disini.

Pasir yang digunakan harus halus, bersih dari timbunan tanah liat, mika dan hal-
hal lain yang merugikan dari substansi yang merusak. Jumlah prosentase dari
segala macam substansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 5%.

Semua pasir yang akan dipakai dengan spesifikasi ini harus pasir alam
dan apabila terpaksa boleh dipakai pasir paduan. Persyaratan selanjutnya
adalah pasir harus mempunyai modulus kehalusan butir antara dua
sampai tiga puluh dua atau jika dengan standart Indonesia untuk beton
PBI-1971 atau dengan ketentuan sebagai berikut :

PROSENTASE SATUAN TIMBANGAN


SARINGAN NO. TERTINGGI DISARINGAN

4 0 15
8 6 15
16 10 25
30 10 30
50 15 35
100 12 20
PAN 3 7

Jika prosentase satuan tertinggi dalam saringan NO. 16 adalah 20%


atau kurang, maka batas maksimum untuk prosentase satuan dalam
saringan NO. 8 dapat naik sampai 20%.

0 Bila Tim Teknis / Konsultan Supervisi menghendaki contoh yang representatif


untuk tujuan penyelidikan, maka Kontraktor harus menyediakan bantuan tanpa
tambahan biaya. Contoh cukup seberat 15 kg dari pasir alam yang diusulkan
untuk dipakai sedikitnya 14 hari sebelum diperlukan.

Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organis/bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu
pekerjaan. Apabila dipandang perlu, maka Tim Teknis / Konsultan Supervisi dapat
meminta kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

Pekerjaan timbunan, lantai kerja pasir dan sub-grade pondasi pasangan batu kali harus
dipadatkan.

2 - 12
2 - 12
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.4. PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

2.4.1. PEKERJAAN DINDING

2.4.1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.

Meliputi pekerjaan pemasangan dengan bahan yang disebut dalam


persyaratan ini atau dalam Syarat-syarat & Spesifikasi Khusus.

2.4.1.2. BAHAN

Semen untuk pekerjaan dinding kualitasnya harus seperti semen yang


ditentukan untuk pekerjaan struktur beton, sesuai dengan PBI 1971.

Pasir untuk pekerjaan menembok kualitasnya harus baik, bersih, bebas dari
bahan lain.

Air untuk pekerjaan menembok juga harus memenuhi syarat dalam pekerjaan
struktur beton.

Kapur (kalau disyaratkan) harus kapur aduk bermutu tinggi dan disetujui oleh
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Jenis adukan yang dipakai sesuai dengan gambar-gambar atau dalam


Spesifikasi Umum.

Adukan harus dicampur dalam alat atau pada tempat pencampuran yang telah
disetujui atau dicampur dengan tangan, diatas permukaan yang keras.
Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai mengeras atau
membubuhkannya untuk dipakai lagi.

2.4.1.3. PERSIAPAN DAN PENGERJAAN

1. Bata

Bata harus bata biasa dari tanah liat, hasil produksi lokal dengan ukuran nominal
6 cm x 12 cm x 24 cm yang dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan
rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran.

Meskipun ukuran bata yang biasa diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda
dengan ukuran tersebut diatas harus diusahakan supaya tidak terlalu

2 - 13
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

menyimpang dari ukuran-ukuran tersebut.Sesuai dengan pasal 81 dari A.V.


1984, minimum daya tekan ultimate harus 100 kg/cm.

Bata yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

0 Kualitas baik.
I Pembakaran matang
II Warna merah merata, tidak belang-belang karena pembakaran yang tidak
merata.
III Permukaan rata, tegak lurus antar sisi-sisinya dan ujung runcing.
IV Keras dan tidak mudah patah
V Ukuran setiap bata sama dan satu kualitas (toleransi ±3 mm).
VI Penyerahan ditempat pekerjaan hanya boleh diizinkan maksimum 5 %
yang patah.

2. Adukan

Semua finish dinding mulai dari ujung atas balok pondasi beton (sloof) sampai
0 cm diatas permukaan lantai finish yang sudah jadi harus dibuat dari adukan
I PC : 2 pasir (pasangan trasraam).

Demikian pula pada semua pasangan dinding tembok untuk list plank setinggi
0 cm dari permukaan atas. Seperti ditunjukan dalam gambar dinding untuk
kamar mandi, toilet, dsb.

Untuk dinding tembok toilet, WC, R. Wudhu, Janitor, dsb, jika tidak ada
ketentuan lain, harus memakai adukan jenis trasraam sampai ketinggian 1,80
m diatas permukaan lantai finish.

Untuk dinding-dinding lain dipakai adukan 1 PC : 4 pasir.

3. Pelaksanaan

Dinding harus dipasang dan diukur ketelitianya (uitzet) dan didirikan menurut
masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti
pada gambar, dan kontraktor harus memasang piket (uitzet), lubang-lubang
dan sebagainya dengan alat uitzet yang disetujui.

Bata dipasang dengan adukan pengikat sambungan 10 mm didasari dengan baik


dengan sambungan-sambungan yang tegak lurus dan rata.

2 - 14
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan di suatu bagian lebih dari 1
meter tingginya dalam satu hari.

Mengorek Sambungan

Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar finish dinding
dapat melekat dengan baik.

Perlindungan Pasangan Bata

Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu


hujan lebat, harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari
tembok.

Perawatan Pasangan Bata

Dinding tembok harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit 7 hari
setelah didirikan.

Angker-angker dan Pengikat-pengikat Lainnya

Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-lain harus dipasang
angker pengikat besi harus dipasang pada sambungan-sambungan dinding
tersebut setelah dibersihkan dari kulit ozin besi, karat dan debu bangunan.

Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan vertikal dengan
dinding agar adukan tembok dapat merekat.

Siar-Siar (nad)

Dimana ada pertemuan kusen kayu dengan tembok dimana tidak ada list
kayu, plesteran harus diberi siar (nad) selebar 0,5 cm dan dalam 0,5 cm.

Kolom Praktis
2
Harus ada kolom praktis, sloof dan ringbalok untuk tiap maksimum 12 m
2
dinding dalam (interior) dan 9 m dinding luar (eksterior). Dimensi kolom
praktis 13 cm x 13 cm dengan tulangan dan sengkang diameter 8 mm.

2 - 15
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.4.2. PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan yang disebut dalam


gambar dan Spesifikasi Material, persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan
spesifikasi khusus.

2.4.2.1. PENYELESAIAN DENGAN PLESTERAN ACI DAN DICAT

1. Lingkup Pekerjaan

Plesteran pada semua tembok-tembok, kolom, bidang-bidang pasangan


bata, bidang beton yang tidak dinyatakan penyelesaiannya dengan bahan lain,
diselesaikan dengan plesteran/aci yang kemudian dicat tembok, kecuali
disebut lain dalam gambar.

0 Bahan

Portland semen, pasir dan air sesuai dengan bab pekerjaan beton.

● Komposisi adukan = 1 PC : 3 pasir


plesteran ada 2 jenis ; Jenis P.1. = 1 PC : 2 pasir
Jenis P.2.

Plesteran jenis P.2 (plesteran trasraam), dilaksanakan untuk plesteran dinding


sampai setinggi 30 cm dari permukaan lantai finish dan 20 cm dari bagian
atas listplank pasangan batu bata.

Semua plesteran lainnya harus dilaksanakan dengan adukan jenis P.1.

Cat tembok yang digunakan ex. ICI (Dulux Weathershield) atau setara untuk
exterior, dan ex. ICI (Dulux Pentalite) atau setara untuk interior.

Plamir dan cat dasar yang digunakan sebaiknya yang dikeluarkan oleh pabrik
yang sama untuk masing-masing lapisan pemakaian.

Semua warna dipilih oleh Perencana dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi, dan Kontraktor harus memasukkan dalam penawarannya biaya
pengadaan contoh-contoh warna untuk disetujui.

Semua bahan-bahan cat harus diperoleh dari leveransir yang telah disetujui dan dapat
memberikan keterangan lengkap mengenai bahan tersebut dan prosesnya.

2 - 16
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

3. Pengolahan permukaan plesteran

Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton harus diberikan cukup
waktu.

Tidak boleh memulai pekerjaan plesteran sampai tembok dinding betul-betul


kering.

Permukaan-permukaan beton harus dikasarkan dengan jalan dicetak atau dipalu.


Lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan sebelum persiapan
permulaan.

Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku,
untuk membersihkan dari bintik-bintik, semua bahan-bahan dan lapisan-
lapisan yang lepas.

Tempat-tempat yang rendah harus digosok sampai halus dan untuk


menghaluskan ini harus diberikan cukup waktu sampai kering, sebelum diberi
lapisan plesteran pertama.

Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya, permukaan-


permukaannya harus dibasahi dengan air sehingga tetap lembab.

4. Pelaksanaan

Untuk penyelesaian muka beton, diberi lapisan yang tebalnya tidak lebih dari 1,5
cm dan diberi lapisan finish yang diterima oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga merupakan permukaan yang


rata.

Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan
halus.

Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang.

Perbaikan semua pekerjaan yang cacat harus dilaksanakan dengan membongkar


bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar.

Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat
lainnya.

Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan dan penyelesaian


pekerjaan, semua permukaan-permukaan yang menjadi kotor dalam
pelaksanaan pekerjaan,harus dibersihkan.

2 - 17
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

5. Proses Pengecatan Pada Plesteran

Persiapan dan Pengerjaan Pengecatan Pada Plesteran

0 Plesteran harus diberi waktu secukup-cukupnya untuk mengering dan jangan


dipulas (dicat) sampai permukaannya benar-benar kering.

I Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan
diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.

II Retak-retak sedikit harus ditambal dengan penambal keras.

III Retak retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir- pinggirannya
bersambung menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya.

IVSebelum permukaan plesteran diberi satu lapisan cat dasar yang tahan alkali,
debu-debu menempel pada permukaannya harus dibersihkan dengan lap yang
kering dan kasar lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap yang
dibasahi dengan air bersih, lalu dikeringkan.

V Pengecatan dilakukan sampai 2 – 3 kali atau sampai kondisi sempurna dan


disetujui oleh Tim Teknis / konsultan Supervisi.

VIKhusus untuk pemakaian / setara, tata cara pengecatan harus sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan oleh produsen cat tersebut. Semua pekerjaan
pengecatan tersebut diatas harus dilakukan oleh Pelaksana yang merupakan
ahlinya pada pekerjaan ini.

VII Setelah pekerjaan praktis selesai, Kontraktor harus menyimpan sejumlah


bahan-bahan dan cat yang terpilih untuk persediaan jika ada perbaikan-
perbaikan waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya (finish).

2.4.2.2. PENYELESAIAN DINDING DENGAN HOMOGENIOUS TILE /


KERAMIK

Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan


pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau
dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

Bahan-bahan

0 Homogenious tile yang digunakan ex.Gelaisi Summit, atau setara. Ceramic


tile yang digunakan ex. Roman atau setara.

2 - 18
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

I Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara.

II Warna dan motif disesuaikan dengan perencanaan.

Persiapan Keramik

0 Setelah dinding siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang diseleksi setempat.
Untuk mendapatkan ubin-ubin yang baik dan warna yang sesuai dengan lay-
out plan (Rencana Pola Lantai), serta tidak ada bagian yang gompal retak atau
cacat lainnya.

I Pemotongan unit keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin


potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.

Pemasangan

0 Setelah permukaan dinding rata, keramik dipasang dengan menggunakan


pasta perekat khusus, adukan 1 PC + 2 pasir atau perekat lain yang sesuai
dengan ketebalan 2 cm.

I Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi


penggunaan oleh manufakturer/pabrik.

II Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap
perpotongan siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus
yang saling tegak lurus.

III Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.

IV3 x 24 Jam setelah pemasangan keramik selesai, siar (naad) diisi dengan
grouting warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi,
sedemikian rupa sehingga lubang-lubang terisi padat.

V Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari


permukaan dinding.

VISelama masa pengeringan 3 x 24 jam setelah pemasangan keramik,


permukaannya jangan tertekan atau terkena benturan

VII Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan
serta larutan lemah air keras.

VIII Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit keramik seperti : minyak,


residu, teak oil harus dijauhkan dari permukaan dinding.

2 - 19
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.4.2.3. PENYELESAIAN DINDING DENGAN BATU ALAM

Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan


pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau
dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

Bahan-bahan

0 Digunakan batu alam ex. lokal dengan kualitas baik.

I Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.

II Coating anti lumut ex. AM, Lemkra atau setara, dan disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

Bahan coating anti lumut: Polyurethane, bening, gloss.


Produk: Polyurethane Clear Gloss = 2 x 25 microns dry.

Persiapan Bahan/Material

0 Setelah dinding siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi
motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan
harus mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui oleh
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

I Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong, diprofil
atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan
menggunakan mesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau mesin
khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.

Pemasangan

● Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum dalam gambar.

● Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan ukuran dan pola
dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan yang rata.

● Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing bentuk atau


pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai disetujui Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.

● Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan adukan dengan
campuran 1 semen + 4 pasir.
2 - 20
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan dinding batu.

2.4.2.4. PENYELESAIAN DINDING DENGAN GRANITE

Permukaan diperiksa sebelum memulai pekerjaan, laporkan secara tertulis


permukaan yang perlu diperbaiki, cocokkan pekerjaan yang telah dilakukan
sebelum memulai dengan pemasangan.

Bahan-bahan

0 Digunakan Granit ex. import kualitas baik dan disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi

I Ukuran, jenis batu,warna, dan pola sesuai dengan gambar rencana.

II Special Additives dan Coloured Grout yang dipakai ex. AM, Lemkra atau
setara.

Persiapan

0 Pembersihan permukaan dinding yang akan dipasang Granite.

I Pembersihan barang material lain yang menyangga daya rekat, perletakan


dan penampilan.

II Bersihkan batu granite sebelum dipasang

Pemasangan

0 Secara umum menggunakan sistem pemasangan yang sesuai dengan


kondisi dan kebutuhan pemasangan, atas persetujuan perancang, sesuai
standar yang berlaku untuk dinding granite.

Pembersihan

Setelah pekerjaan selesai, bersihkan dinding granite dan perbaiki


sambungan yang terbuka.

2 - 21
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.5. PEKERJAAN DINDING PARTISI

2.5.1. KETENTUAN UMUM

Sebelum pekerjaan pembuatan dan pemasangan dinding partisi dilakukan maka;

Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan pengukuran dilapangan agar tahu


ukuran dinding partisi/kusen yang dilapangan.

Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang


akan digunakan dan membuatkan mock-up untuk mendapatkan
persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana.

Bahan yang cacat tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang harus sesuai
contoh yang sudah disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan
Perencana.

Pemborong harus membuat shop drawing

2.5.2. LINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran, pengiriman,


penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material, dan peralatan.

Meliputi penyediaan bahan kayu dan gypsum board termasuk finishing


pendukung seperti compound, kape, material cat dan melamic dan
sebagainya, penyiapan bidang yang akan dipasangi bahan gypsum board,
serta pemasangannya pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar
rencana.

Khusus untuk partisi toilet dipakai sistem partisi siap pasang dari bahan high
density board difinish dengan high pressure laminated (HFL) sheet.

Bagian yang terkait :


0 Pasal Kusen / Daun Jendela / Pintu Kayu & Aluminium
I Pasal Pekerjaan Keramik
II Pasal Pekerjaan Batu Alam / Granit
III Pasal Pekerjaan Plesteran
IV Pasal Pekerjaan Pengecatan

2.5.3. REFERENSI

Semua pekerjaan harus merefer ke standar


2 - 22
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

0 ASTM A 123, A164 atau A386


I BS 4965 untuk Cubicle High Density Board
II BS 5150

Quality Assurance :

Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi


oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang
sukses dan diterima oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Kualifikasi pekerja :

0 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti


terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode
yang dibutuhkan selama pelaksanaan.

I Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki


skill yang dibutuhkan.

II Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Tim Teknis /


Konsultan Supervisi dan Perencana tidak mengijinkan tenaga
kerja tanpa atau kurang skillnya.

2.5.4. PENGIRIMAN ( SUBMITTALS)

Kontraktor harus mengirimkan contoh bahan dan sistem partisi yang akan
dipakai lengkap dengan tehnikal spesifikasi dan label dari pabrik pembuat.

Mengirimkan shop drawing yang menunjukkan sistem pemasangan partisi


dan sistem sambungan/hubungan dengan bagian-bagian lain seperti
jendela, pintu, penguat-penguat yang dipakai, hubungan dengan dinding,
ceiling, plat beton lantai, dan sebagainya untuk disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

Mengirimkan schedule pemasangan yang dikoordinasikan dengan bagian-


bagian kepentingan-kepentingan terkait lain pada area yang sama untuk
disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Membuat mock-up hubungan yang sebenarnya termasuk untuk masalah


hubungan-hubungan yang sulit.

2.5.5. PENYIMPANAN DAN PERAWATAN

Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai

2 - 23
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

pada tempat yang kering, terlindung, dan ventilasi secukupnya.


Rangka pasangan besi harus sudah dicat dasar zynchromate untuk
memudahkan dan menghemat waktu kerja.

2.5.6. GARANSI

Kontraktor harus memberi garansi untuk kerapihan kerja, kebenaran sistem,


kekokohan, ketahanan partisi terhitung 1 tahun dari telah selesainya
pemasangan ruang interior dan alat-alat yang menempel pada partisi atau atas
petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2.5.7. BAHAN

2.5.7.1. KUNCI DAN PERLENGKAPAN PINTU PARTISI

(Lihat pasal pekerjaan alat pengunci dan penggantung)

2.5.7.2. BAHAN PARTISI

a. Produk : Jaya Board atau setara


b. Bahan : gypsum board
c. Tebal Panel : 12 mm
d. Ukuran partisi : sesuai gambar rencana
e. Warna : ditentukan kemudian
f. Rangka : Hollow 4 x 4 , tebal = 16 mm

2.5.8. PEMASANGAN

Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan dinding partisi khusus dan


alat-alat penggantung/kunci dan perlengkapan lainnya perlengkapan lainnya
harus dilaksanakan oleh kontraktor dengan memakai tenaga tukang-tukang
yang berpengalaman dan ahli di dalam bidangnya masing-masing.

Setelah terpasang, bidang permukaan rangka partisi harus rata, lurus dan
waterpass.

Semua alat-alat penggantung dan kunci serta perlengkapan-perlengkapan


lainnya, harus terpasang dengan baik, rapih, tepat dan teliti, sehingga dapat
berfungsi dengan sebaik-baiknya.

Pemasangan kusen pintu harus menempel pada rangka-rangka aluminium dan


dipasang dengan sekrup, termasuk pada bagian atasnya (frame head).

Penggunaan rangka, sekrup dan lain-lain harus rapih dan tertanam dengan
baik,sehingga tidak merusak daun pintu, kusen maupun alat-alat
2 - 24
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

penggantung.

Sekrup/mur setelah terpasang harus didempul (compound) agar finishing


terlihat rapi.

Pemasangan yang tidak rapih dan menimbulkan cacat-cacat harus diperbaiki


dan diganti atas beban kontraktor sendiri.

Kontraktor harus menjaga agar supaya dinding partisi khusus ini setelah
terpasang, terjaga dan terpelihara dari kotoran-kotoran dan kerusakan-
kerusakan akibat pekerjaan-pekerjaan lain yang sedang dikerjakan, ataupun
terkena benturan-benturan baik oleh manusia maupun alat-alat kerja dan
sebagainya.

Instalasi :

Pemasangan instalasi yang tertanam pada partisi khusus harus betul-


betul diperhatikan sehingga tidak merusak tampak dinding partisi
khusus yang ada.

Stop kontak, saklar, volume control dan lain-lain dipasang pada


dinding partisi harus ada perkuatan yang menyatu / menyambung
dengan rangka partisi.

2 - 25
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.6. PEKERJAAN KAYU

2.6.1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan kayu (kasar dan halus) dalam hubungannya dengan
gambar dan spesifikasi.

Pekerjaan yang berhubungan :

0 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela ( termasuk Bouwventlicht, juga


pekerjaan pengunci & penggantung / finish hardware ),

I Pekerjaan Locker & Lemari Kayu

2.6.2. BAHAN

Kualitas

0 Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik,
serta memenuhi persyaratan yang terdapat pada SII-045/81.

I Tidak ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut pinggir-
pinggirnya, bekas dimakan bubuk dan cacat lainnya.

Kelembaban (Moisture Contents)

0 Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan
pekerjaan kayu halus, harus kurang dari 15 % dan untuk pekerjaan kayu
kasar harus kurang dari 20 % (dengan wood moisture tester).

I Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ketempat


pekerjaan dan harus konstan sampai bangunan selesai.

Jenis Kayu

0 Daftar kayu yang dipakai sesuai dengan macam-macam pekerjaan


disusun dalam syarat-syarat dan Spesifikasi khusus.

I Jenis kayu selain yang ditentukan dalam daftar tersebut akan


dipertimbangkan jika jenisnya memenuhi syarat dan mutu untuk
penggunaan yang dimaksud.

2 - 26
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Contoh-contoh harus dikirim terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan


Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Untuk pemakaian khusus yang tidak
tercantum dalam daftar, harus digunakan jenis yang ditentukan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang sebanding.

Untuk pekerjaan lemari kayu/ locker menggunakan kayu halus.

2.6.3. PEKERJAAN KAYU

0 Ukuran dan Toleransi

0 Semua ukuran di dalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran
kayu setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu kasar diketam, dibor,
atau jika tidak, dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan
bentuk yang tertera dalam gambar.

I Ukuran-ukuran nominal telah disebutkan untuk kayu yang sudah


dikerjakan, maka potongan (kekurangan) sampai dengan 3 mm
diperbolehkan untuk tiap permukaan yang sudah dikerjakan.

Permukaan Luar

0 Semua permukaan kayu halus yang akan kelihatan permukaannya bila


sudah jadi (finish), harus dikerjakan dengan baik kecuali jika ada
penentuan lain.

I Semua kayu untuk pekerjaan kayu kasar dibiarkan berkas gergajiannya


kecuali jika ditentukan untuk dihaluskan.

II Jika terdapat mata kayu yang mulus (keras) pada salah satu permukaan
kayu yang akan dicat, dan mata kayu itu diameternya tidak lebih dari 4
cm dan tidak memenuhi lebih dari setengah permukaan kayu tersebut,
maka kayu ini dapat diterima.

IIIBagi permukaan-permukaan yang akan dipelitur/ di teak oil hanya mata


kayu yang kecil (2 mm), mulus dan keras yang dapat diterima.

Susut (Mengkerut)

Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu harus


sedemikian rupa, hingga susut pada bagian dan arah manapun tidak akan
mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang
sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.

2 - 27
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Pembuatan

0 Kontraktor harus melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan seperti :


memasak, memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lubang
pasak, skoning dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk
penyambungan kayu dengan baik.

I Juga harus menyediakan pelat-pelat logam/ besi, skrup-skrup, paku dan


lain-lain yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kayu
halus yang ditentukan.

II Kontraktor juga harus melakukan segala pekerjaan-pekerjaan yang


diperlukan untuk konstruksi semua rangka-rangka, lapis-lapis dan
sebagainya dan pasangan-pasangan serta penyangganya pada bangunan.

Pengawetan/Perlindungan Kayu

Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet/ pelindung.
Untuk kayu yang akan dicat dengan bahan solignum/ creosot, untuk kayu
halus yang akan dicat dengan lapisan meni.

2 - 28
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.7. PEKERJAAN TALANG DAN PENUTUP ATAP

2.7.1. LINGKUP PEKERJAAN

Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.

Pekerjaan meliputi pembuatan penutup atap, lisplank dan talang.

2.7.2. PEKERJAAN TALANG CORONG

Talang corong adalah pipa dari pipa besi 6” terbaik disetujui Tim Teknis / Konsultan
Supervisi , ex lokal kelas AW atau setara.

Saluran untuk talang corong dibuat dengan bentuk dan ukuran penampang dalam
gambar untuk itu dan direkatkan pada rangka atap dan dimasukkan/ditanam
(inbow) kedalam dinding/kolom kemudian diberi klem secukupnya sehingga
dijamin kekuatannya.

Pada sambungan sudut dipakai “Bog” (sambungan) dari bahan yang sama dan sesuai
dengan ukuran pipa.

Pada sambungan talang corong dengan talang datar telah dilipat dengan rapi dan kuat.

Setelah talang corong terpasang pipa talang harus lurus, pada sambungan ulir diberi
“seal” sehingga tidak bocor, talang corong PVC dipasang pada dinding dengan
jarak 3 cm dan diberi klem tiap jarak 150 cm dengan ketinggian seragam.

Talang corong diberi menie dan dicat dengan cat besi sesuai dengan warna yang di
tentukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2.7.3. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

Penutup Atap Metal Deck

0 Lingkup pekerjaan adalah pada keseluruhan unit bangunan seperti tertera dalam
gambar dan dilokasi.yang ditentukan, meliputi pula penyediaan tenaga kerja, bahan
dan peralatan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan hasil yang baik.

I Penutup atap menggunakan Roof Sheet Zincalume dengan ketebalan 0.4 mm.

II Warna ditentukan oleh Perencana dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan


Supervisi.

2 - 29
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

III Sebelum pemasangan penutup atap, rangka atap harus sudah tertutup dengan
heat Insulation.
IVPetunjuk pemasangan penutup atap mengikuti prosedur pabrik.

Pekerjaan Atap Dak Beton (lihat spec Struktur)

a. Umum

0 Lingkup Pekerjaan seperti tertera dalam gambar dan dilokasi yang ditentukan,
meliputi pula penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk terlaksanya
pekerjaan ini dengan hasil yang baik.

I Syarat-syarat umum dan bahan pekerjaan atap plat beton sepenuhnya mengikuti
Peraturan Beton Indonesia (PBI) tahun 1971 (NI-2) dimana pelaksanaan pekerjaan
dan aturan-aturan lainnya.

b. Bahan

II Bahan disesuaikan dengan Bab Pekerjaan Beton

III Untuk waterproofing plat atap digunakan jenis Sheet Membrane ex. Grace (type
3000) atau setara, dan penggunaannya disesuaikan dengan persyaratan pabrik.

Pemasangan

0 Harus sesuai dengan bab pekerjaan beton. Harus diperhatikan arah kemiringan atap
dan harus sudah dipersiapkan corong/lubang-lubang cucuran talang dan lain-lain
sehingga tidak perlu membobok beton yang sudah dicor.

I Atau untuk talang yang direncanakan pada shaft-shaft yang telah disiapkan yang
fungsinya juga sebagai saluran jaringan (ducting) AC, maka waktu pengecoran
harus dipasang sparing, hal ini harus dikonsultasikan dengan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

Finishing Atap

0 Finishing dilakukan setelah dak beton kering betul dan mendapat persetujuan dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi apakah atap tersebut memenuhi syarat untuk
difinish.

I Sebagian finishing untuk meratakan dan memberikan kemiringan atap, mula-mula


diberi plesteran dengan adukan 1 bagian pc : 3 bagian pasir.

II Pada saat ini dicek kemiringan-kemiringan atap, setelah itu diberi finish akhir
dengan lapisan waterproofing.

2 - 30
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Sedangkan untuk atap dak beton yang memang dibuat miring, maka kemiringan
tersebut disesuaikan dengan rencana dalam gambar bestek.

2.7.4. PEKERJAAN ATAP TRANSPARANT

Lingkup Pekerjaan

0 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan atap transparan
(pergola/canopy) seperti yang ditujukkan pada gambar rencana.

I Pekerjaan ini dilaksanakan pada sebagian atap area void seperti yang ditunjukkan
dalam gambar rencana dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi

Pengendalian Pekerjaan

Sesuai dengan standar dan spesifikasi dari pabrik dan telah disetujui oleh Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.

Bahan- Bahan

0 Polycarbonate clear tebal 6 mm (1 lapis), dipasang pada daerah-daerah yang


dinyatakan dalam gambar – gambar rencana.

I Bahan rangka dan penjepit sesuai gambar pelaksanaan standar pabrik dan
dilengkapi dengan internal gutter system.

Pelaksanaan

0 Bahan ini dipasang sesuai gambar dan diperkuat dengan angka-rangka baja dan
penguat lain.

I Bahan yang datang di site harus lengkap dengan lapisan pelindung dari pabrik dan
dapat dibuka setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2 - 31
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.8. PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA


PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

2.8.1. UMUM

Lingkup pekerjaan

Lingkup Pekerjaan meliputi pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan
kayu sesuai dengan gambar dan syarat-syarat serta spesifikasi khusus.

Pekerjaan Pemasangan

0 Kontraktor wajib membuat shop drawings untuk persetujuan perencanaan yang


dibuat berdasarkan gambar-gambar rencana yang tersedia.

I Shop drawings harus sudah menggambarkan detail hubungan-hubungan dan


sambungan-sambungan, pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua
komponen lengkap dengan ukuran-ukuran.

II Kontraktor harus memeriksa apakah kualitas bahan yang dipakai, dimensi yang
ditunjukan dalam gambar rencana sudah memenuhi ketentuan struktur dan
ketahanan.

III Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan
pekerjaan tembok, dan memberitahukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi
seandainya permukaan - permukaan yang bersangkutan dalam keatidak
memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.

IV Kontraktor harus mengukur semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.

V Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/


diselesaikan bersama dengan Perencana, untuk mendapatkan kepastian.

VI Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang


ditentukan.

Pabrikasi dan Pemasangan

0 Bahan-bahan yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harus sesuai dengan


contoh-contoh yang disetujui dan dalam keadaan baik. Bahan-bahan ini harus
dijaga dan dilindungi sebaik-baiknya saat penyimpanan, pemasangan sampai
diserahkan.

2 - 32
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terlatih/ berpengalaman untuk


pekerjaan yang serupa dan dipimpin oleh tenaga ahli.

Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan-pembersihan semua alat-


alat pelindung, tanda-tanda label-label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan
larutan asam (acid solution) ringan atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer
kaca.

Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan kerusakan baik pada bahan
maupun cara pengerjaannya watertight, dan perlu jaminan pemeliharaan.

2.8.2. PEKERJAAN PINTU-PINTU DAN JENDELA-JENDELA KAYU

Bahan

0 Kusen, jendela dan daun pintu dari material kayu Nyatoh dan Kamper (kelas 1).

I Finishing melamin ex. impra atau yang setara.

II Kaca ex. Asahimas, atau yang setara.

III Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar yang bersangkutan.

IVPerlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.

Pengerjaan

0 Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar.

I Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin


dan selesai siap untuk dicat atau penyelesian lainnya.

II Permukaan yang bersentuhan dengan adukan tembok harus dicat meni alkali atau
cat meni besi.

Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela

0 Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan
tebal cat dan kemungkinan pengembangan atau pengerutan kayu.

I Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada
rangka vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 2,5

2 - 33
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

mm, lubang yang dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang
runcing harus dibulatkan dan rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit.

Perlindungan Terhadap Pekerjaan Kayu Halus

0 Pekerjaan kayu halus tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika sudah
dipasang.

I Untuk pekerjaan kayu halus yang harus dibuat, kalau belum selesai sama sekali,
tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika
bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.

II Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk
memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di
lapangan.

III Kontraktor harus menyediakan pintu-pintu sementara dan penutup semua lubang-
lubang yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan kayu halus selama dalam
pelaksanaan.

IVJuga harus menyediakan pembungkus atau penutup sementara yang diperlukan untuk
pekerjaan-pekerjaan kayu halus yang sudah selesai seperti ambang-ambang pelindung
dan sebagainya yang mungkin dapat rusak selama pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan Pekerjaan Kayu Halus

0 Jika pekerjaan kayu halus akan dipasang setelah rangka pada bangunan
sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan kayu
halus yang harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.

I Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan kayu


halus harus dibuat lurus dan tegak.

II Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan


harus diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.

III Pekerjaan kayu halus tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai
rangka pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.

Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna

0 Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak
longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-
engsel cocok dan dapat bekerja dengan wajar.

2 - 34
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

I Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau


bengkok, atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya pada pekerjaan kayu halus atau
kasar sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut
harus dibongkar dan diganti hingga Tim Teknis / Konsultan Supervisi / Perencana
merasa puas dan pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran tersebut
harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.

Pekerjaan Pemasangan Kaca

0 Kaca (floated glass) harus standard yang jernih, dari pabrik yang disetujui dan yang
tebalnya seperti yang disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.
I Dempul untuk memasang kaca ke kusen-kusen kayu harus diperoleh dari leveransir
yang terkenal dan disetujui. Dempul untuk pemasangan kaca pada waktu diterima,
dikaleng, tidak boleh kering atau sudah mengeras.

II Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum
kacanya dipasang.

III Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sesuai standar
pabrik, lalu dipasang dan dikukuhkan memakai dempul kaca dan lat-lat kayu dan
dipaku dengan sekrup.

IVKaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi
dempul kaca.

V Daun-daun kaca tersebut dipasang dengan kokoh memakai list kayu kecil yang
keras.

VIKaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan
hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.

VII Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.

VIIIKaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara


lain yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.

IXSemua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti
cipratan cat, plesteran, noda atau percikan las

2.8.3. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN TERALIS BESI

Kondisi lokasi diperiksa terlebih dulu, ukur dimensi lubang yang akan dipasang
kusen, pintu atau teralis besi. Laporkan secara tertulis kondisi yang ada di lapangan,
cocokkan perbaikan yang telah dilakukan sebelum memulai pekerjaan berikutnya.

2 - 35
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Pekerjaan Besi

0 Pemilihan jenis besi dan warna cat yang digunakan ditentukan oleh perencana.

I Pengelasan besi oleh ahlinya.

II Setelah bagian-bagian besi dilas, sambungan-sambungan diperhalus dengan amplas.

Pengecatan Besi

0 Kusen, pintu dan teralis besi dicat duco.

I Tahapan lapisan atau pengecatan mengikuti aturan pabrik pembuat.


II Penggunaan cat besi diaduk dengan benar sebelum dan selama penggunaan untuk
mencegah pengendapan.

III Sebelum pengecatan pastikan permukaan besi bebas dari debu, minyak, karat dan
cat lama yang terkelupas.

IVSandblasting sangat dianjurkan setelah pembersihan, atau menggunakan sikat saja.

V Beri 1 lapis cat dasar anti karat.

VIDisarankan sebelum cat akhir diberi 1 lapis cat Undercoat kayu & Besi untuk
menutupi warna cat dasar anti karat.

VII Terakhir diberi 2 lapis cat khusus besi dengan selang waktu pengecatan 16 jam.

VIIISebaiknya cat diencerkan sampai 10% dengan Thinner Synthetic N-005-95 agar
setiap lapisan cukup tipis dan hasil permukaan lebih rata, sehingga kilapnya akan
lebih baik.

IXUntuk mendapatkan stabilitas dimensi yang optimum dan perlindungan maksimum


lapisan diulas/disemprotkan dengan spraygun bertekanan ±30 kg/m2 merata pada
seluruh permukaan.

Pelaksanaan

0 Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang mempunyai pengalaman


khusus di bidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman,
dengan menunjukan surat refensi proyek-proyek yang telah dilaksanakan.

I Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan perlatan/mesin-mesin


khusus untuk pekerjaan ini dan mempunya lisensi dari Dinas Pemadam Kebakaran.

II Pemasangan rangka pintu (kusen) harus dilakukan setelah pekerjaan penulangan


dan sebelum pengecoran dinding beton bertulang.

2 - 36
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.

Perhatikan Bab “Pekerjaan Pengecatan” dipersyaratan teknis ini untuk pengecatan


pintu-pintu baja.

Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat
bekerja dengan baik dan sempurna.

2.8.4. PEKERJAAN PINTU-PINTU DAN JENDELA-JENDELA ALUMUNIUM

Bahan

0 Kusen, jendela dan daun pintu dari alumunium, kecuali pintu interior yang
ditentukan

I Finishing powder coating.

II Kaca ex. Asahimas, atau yang setara.

III Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar yang bersangkutan.

IVPerlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.

Pengerjaan

0 Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar.

I Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin


dan selesai siap untuk difinish atau penyelesian lainnya.

Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela

0 Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan
tebal cat .

I Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya.

2 - 37
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Perlindungan Terhadap Pekerjaan Pintu/Jendela Alumunium

0 Untuk pekerjaan pintu/jendela yang harus dibuat, kalau belum selesai sama sekali,
tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika
bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.

I Tim Teknis / Konsultan Supervisi /Perencana harus diberikan fasilitas untuk


memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di
lapangan.

Pemasangan Pekerjaan Pintu/Jendela Alumunium

0 Jika pekerjaan pintu/jendela akan dipasang setelah rangka pada bangunan


sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan
pintu/jendela alumunium yang harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang
telah disediakan.

I Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan kusen


alumunium harus dibuat lurus dan tegak.

II Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan


harus diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.
III Pekerjaan pintu/jendela alumunium tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya
sampai rangka pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.

Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna

0 Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak
longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-
engsel cocok dan dapat bekerja dengan wajar.

I Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan pintu/jendela tersebut menjadi


bengkok, atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya sebelum masa pemeliharaan
berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti hingga
Tim Teknis / Konsultan Supervisi /Perencana merasa puas dan pekerjaan lain yang
terganggu akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.

Pekerjaan Pemasangan Kaca

0 Kaca (floated glass) harus standard yang jernih, dari pabrik yang disetujui dan yang
tebalnya seperti yang disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.

I Karet dan sealant untuk memasang kaca ke kusen-kusen alumunium harus diperoleh
dari leveransir yang terkenal dan disetujui. Karet dan sealant untuk pemasangan kaca
pada waktu diterima, dikaleng, tidak boleh kering atau sudah mengeras.

2 - 38
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum
kacanya dipasang.

Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sedikit, lalu dipasang
dan dikukuhkan menggunakan alat-alat yang telah ditentukan.

Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi karet
lalu di-sealant.

Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan hati-
hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.

Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.

Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.

Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti cipratan
cat, plesteran, noda atau percikan las.

2.8.5. PEKERJAAN PINTU BAJA DAN PINTU TAHAN API

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini melingkupi pengadaan bahan, peralatan dan pemasangan pekerjaan pintu
baja berikut kusen dan perlengkapan lainnya yang sesuai standar untuk pekerjaan ini.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada ruang-ruang seperti pintu ruang tangga darurat (tahan
api 2 jam) dan pintu baja biasa seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

Pengendalian Pekerjaan

0 SII-0233-79
0 SII-0137-80
I SII-0192-78
II AWS-01.0-89
III Syarat Dinas Kebakaran Pemda DKI
IV Sesuai Rekomendasi Pabrik
V Petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi

2 - 39
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Bahan-bahan

0 Rangka pintu (Kusen)

Rangka pintu (Kusen) dibuat dari profil baja sbb:


0 Plat Baja 3,0 mm sebagai frame
I Angker Baja 1,9 mm
II Bahan-bahan yang diperlukan

I Daun Pintu

Daun pintu harus dibuat dari bahan-bahan sbb:


0 2,00 mm sebagai frame
A Plat Baja 1,6 mm
B Mineral Wall sebagai bahan pengisi (pintu tahan api)
C Flashing dari plat baja 0,3 mm
D Tebal daun pintu minimal 55 mm

II Perlengkapan Pintu

Semua perlengkapan pintu engsel, flush bolt, handle (penampang bulat) dan lain-
lain harus sesuai dengan pekerjaan ini.

III Contoh Bahan

Pintu yang digunakan adalah produksi Bostinco, Lion Metal, atau yang setara.

Pelaksanaan

0 Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang mempunyai pengalaman


khusus di bidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman,
dengan menunjukan surat refensi proyek-proyek yang telah dilaksanakan.

I Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan perlatan/mesin-mesin khusus


untuk pekerjaan ini dan mempunya lisensi dari Dinas Pemadam Kebakaran.

II Pemasangan rangka pintu (kusen) harus dilakukan setelah pekerjaan penulangan


dan sebelum pengecoran dinding beton bertulang.

III Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabriknya.

IV Perhatikan Bab “Pekerjaan Pengecatan” dipersyaratan teknis ini untuk pengecatan


pintu-pintu baja.

2 - 40
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat
bekerja dengan baik dan sempurna.

2.8.6. PEKERJAAN KUNCI-KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini, yaitu
pemasangan kunci, engsel, rel dan kelengkapan pintu, jendela lainnya.

Kunci-Kunci

Kunci – kunci yang digunakan ex. CISA, Dorma atau setara.

Tiap kunci harus mempunyai 3 buah anak kunci. Pemborong harus memperlihatkan
contohnya terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

Handle, Engsel - engsel, Door Closer, Door Stopper, Cylinder, Flush, Bolt, Lockcase,
Rail/Runner dan Hinges

0 Handle - handle yang digunakan ex. CISA, Dorma atau setara.


I Engsel-engsel yang dipakai ex. CISA, Dorma atau setara.
II Door stopper ex. CISA, Dorma atau setara
III Untuk Shower Hinges DTS 10 series complete set dan door closer digunakan ex.
Dorma atau setara.
IV Handle - handle dan engsel-engsel harus dari baja yang digalvanisir dengan
memakai ring nylon.
V Engsel-engsel menerus atau engsel-engsel piano untuk pekerjaan kayu halus harus
dari kuningan.
VI Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas.
VII Untuk pintu geser, rail/runner dan accessories disarankan memakai ex. Eltrak,
Hillaldam atau setara.

Pemasangan Barang-barang dari Besi

0 Sekrup-sekrup dalam pemasangannya harus cocok dengan barang besi yang


dipasang.
I Tidak diperbolehkan memukul sekrup pada barang-barang besi, pengokohan
sekrup harus dengan memutar.

2 - 41
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

II Sekrup yang rusak pada waktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti.
III Semua kunci-kunci, pegangan, engsel dan lain-lain harus terpasang dengan baik,
presisi dan tidak ada cacat.
IV Semua bagian yang cacat atau rusak harus segera diganti.

Perlindungan terhadap barang-barang dari besi

0 Semua barang-barang dari besi harus disingkirkan dan dibungkus dengan plastik
atau tempat aslinya setelah dicoba.
I Pemasangannya dilakukan setelah bangunan selesai dan dicat.

2 - 42
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.9. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

2.9.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan tenaga ini.

Pekerjaan meliputi pembuatan langit-langit dengan bahan-bahan yang disebut dalam


gambar atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

2.9.2. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUMBOARD DAN KALSIBOARD

Material / Bahan

0 Gypsum board yang digunakan ex. Jayaboard atau setara dengan ketebalan T = 9
mm

I Kalsi board yang digunakan ex. Eternit Gersik dengan ketebalan T = 6 mm

II Rangka plafond yang digunakan adalah rangka metal puring ex. Jayaboard atau
setara.

III Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas.

Lingkup pekerjaan

Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan, peralatan,dan lain- lainnya yang diperlukan


untuk pemasangan dinding maupun ceiling gypsum seperti yang telah ditentukan pada
gambar.

Pekerjaan Rangka Gypsum Board dan Kalsiboard

0 Masing-masing rangka disambung dengan las (spot welding) atau riveting. Setiap
sambungan harus siku dan lurus.

I Pemasangan kerangka metal diatur sedemikian rupa agar tepat pada as sambungan
gypsum board.

II Rangka harus benar-benar kuat dan tegak lurus, sesuai dengan peil yang
dikehendaki.

Pekerjaan Pemasangan Gypsum Board dan Kalsiboard

0 Pekerjaan pemasangan gypsum board harus harus ditangani oleh orang yang benar-
benar ahli dalam bidang ini.
2 - 43
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Pemasangan antara sambungan gypsum board harus tepat di as rangka metal.

Penempelan gypsum board pada rangka menggunakan skrup berkualitas baik.

Penyambungan antara antara gypsum board dengan gypsum board menggunakan


plaster penyambungan dan metal lath serta dempul yang sesuai dengan spesifikasi
pabrik.

Permukaan sambungan gypsum board yang telah diberi dempul dan kering, diampelas
sehingga rata dan halus.

2 - 44
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.2. PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN


TANAH

2.2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Umum

Sebelum memulai sesuatu pekerjaan Pemborong harus mengunjungi dan meninjau


kondisi lokasi proyek (keadaan Eksisting).

Persiapan Penggalian Tanah

0 Pemborong tidak diperkenankan membasmi, menebang, atau merusak pohon-


pohon atau pagar hidup kecuali yang ada di dalam batas-batas penggalian atau
yang jelas diberi tanda pada gambar-gambar, dan harus mendapat izin dari Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.

I Pohon-pohon yang tidak diperkenankan disingkirkan dan yang mungkin dapat


menjadi rusak karena pelaksanaan pekerjaan harus dilindungi dengan memakai
papan-papan yang kuat, diikat sekeliling batangnya.

II Sebelum memulai penggalian, Pemborong harus yakin bahwa permukaan tanah


baik setempat maupun garis transis yang tertera dalam gambar adalah benar. Jika
ia tidak merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah, maka dalam waktu 21
hari setelah tanggal SPK, ia harus memberitahukan secara tertulis kepada Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.

III Tanah yang ada tanaman harus digali terpisah dari tanah yang tidak ada
tanamannya, menggalinya rata sedalam 20 cm dan tanah galiannya harus dipakai
bahan urugan.

2.2.2. PEKERJAAN GALIAN TANAH

Penggalian

0 Penggalian harus dilaksanakan menurut yang disyaratkan mengenai panjangnya,


dalamnya, serongan-serongan dan kelokan-kelokan yang diperlukan untuk
konstruksi pekerjaan-pekerjaan, atau seperti yang tertera dalam gambar, dan tanah
kelebihannya dipergunakan sebagai urugan atau dibuang dengan persetujuan Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.

I Sebelum penggalian tanah untuk pondasi dimulai harus dilakukan penggalian top
soil sedalam 20 cm dari permukaan tanah.

2-4
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

II Lapisan lumpur harus diangkat dan diganti dengan tanah urug yang disetujui.
Akar-akar bekas tanaman harus diangkat sampai bebas akar.

Tulang-belulang dan Bekas Kuburan

Jika ditemukan tulang-belulang atau bekas kuburan di lokasi pada waktu pelaksanaan
pekerjaan, Pemborong harus memberikan perlindungan secukupnya sampai Tim
Teknis / Konsultan Supervisi mengadakan peninjauan dan memberikan perintah-
perintah selanjutnya. Tidak ada perpanjangan waktu yang diberikan atas
terganggunya pekerjaan yang disebabkan oleh penemuan seperti itu.

3. Galian Supaya Tidak Digenangi Air

Pemborong harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang berasal dari
hujan, dari parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab, dengan jalan memompa,
menimba, menyalurkan ke parit-parit atau lain-lain, dan biaya untuk pekerjaan-
pekerjaan tersebut harus dianggap telah masuk harga kontrak.

4. Lanjutan Pekerjaan Setelah Penggalian Selesai

Pemborong tidak diperkenankan membiarkan sampai lama galian, sumuran dan


sebagainya yang tidak diperlukan, tapi harus segera setelah galian disetujui, memulai
tahap pembangunan berikutnya. Ini akan memerlukan koordinasi yang ketat antara
pihak yang bersangkutan/ terkait.

5. Galian yang Dalamnya Melebihi yang Dikehendaki

Bilamana sesuatu galian telah dilaksanakan, dalamnya melebihi yang dikehendaki


maka Pemborong harus mengisi galian yang terlalu dalam itu dengan bahan yang
sama seperti yang ditentukan untuk pondasi atau dengan beton jenis ( 1 : 3 : 5 ) atas
biaya pemborong dan tidak ada penggantian pembayaran untuk penggalian atau
pengurugan kembali, juga tidak untuk pembuangan tanah galiannya.

6. Menyangga Pinggir-pinggir Galian

Pemborong bertanggung jawab untuk menyangga pinggir-pinggir semua galian dan


tidak ada tuntutan yang bakal dipertimbangkan untuk galian tambahan, pekerjaan
menembok bahan atau cara pembuatan lainnya dalam hal ini. Pemborong harus
bertanggung jawab atas kerusakan terhadap bangunan lain di tempat pekerjaan atau
jalan umum, gedung dan lain-lain yang diakibatkan oleh runtuhnya pinggir-pinggir
dan tanggul galian-galian.

2-5
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.2.3. PEKERJAAN TANAH URUGAN

Umum

0 Lapisan tanah paling atas harus dibuang dan permukaan tanah harus digilas untuk
mencapai 90% kepadatan maksimum standard proctor atau ASTM D1557 dengan
ketebalan pengurugan 15 cm sebelum menebarkan lapisan urugan berikutnya.
I Semua bahan urugan atau pengurugan kembali harus disetujui oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi sebelum dipakai. Bahan tanah urug harus granulair dengan
keadaan clay tidak lebih dari 20 % .

Pelaksanaan Pengurugan

0 Pengurugan harus dilakukan lapisan demi lapisan yang tebalnya 15 cm tanah


buyar dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum. Jika tidak ada persetujuan
sebelumnya dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi, pemadatan tersebut tidak
dengan dibasahi air.

I Pemadatan urugan dengan memakai alat penggilas bobot 8 ton, yang telah disetujui
atau alat lainnya yang sesuai dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

II Daerah tapak bangunan, jalan dan tempat parkir dipadatkan sampai 90 %


kepadatan maksimum, Standar test ASTM D 1557 / Standard Proctor.

Pemeriksaan Penggalian dan Pengurugan

0 Penggalian dan pengurugan harus diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi sebelum tahap pembangunan selanjutnya dimulai.

I Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain yang


dibangun yang akan ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa dulu
oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

II Dalam hal pengurugan, jika bagian-bagian yang dipadatkan sudah siap, Tim
Teknis / Konsultan Supervisi harus segera diberitahu, agar segera mengatur untuk
mengadakan pengujian kepadatan. Pengujian dengan sand cone test dilakukan
pada setiap lapisan setebal 15 cm yang telah dipadatkan.

III Kayu-kayu, sampah dan lain-lain tidak boleh dibiarkan tertinggal pada waktu
pengurugan dilaksanakan, kecuali jika ada persetujuan dari Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

2-6
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

4. Pengurugan

Pengurugan sekitar pondasi, septic-tank, dan lain-lain yang sudah dibangun harus
dilaksanakan sekaligus berturut-turut dan tidak boleh melakukannya terpisah-
pisah kecuali jika ada persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Perataan Terakhir

0 Daerah-daerah yang diurug atau digali yang tercantum di dalam kontrak ini, harus
diratakan hingga sama halusnya dan tidak ada permukaan yang tidak rata.
I Bilamana ada perubahan kemiringan yang dikehendaki, maka harus diusahakan
agar terjadi peralihan penampang yang lengkung tanpa ada perubahan yang
mencolok.

II Di sekitar bangunan dan lain-lain yang didirikan dibuat suatu kemiringan yang
tidak kurang dari 2 %, kecuali jika ada penentuan lain atau ditunjukan pada
gambar.

2-7

Anda mungkin juga menyukai