Anda di halaman 1dari 22

SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PKN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Drs. H. Dadang Kurnia selaku
dosen mata kuliah Pengembangan Pembelajaran PKN di SD pada tahun
akademik 2016.

Disusun oleh:
Alvina Mutia Sandhi 1303980/02
Dwi Kartika Santi 1301296/11
Khaerani Haerun N 1303892/20
Yosi Pebriana 1306320/47

Kelompok 4
Kelas Paket 3

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2016

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur seraya penulis panjatkan kehadirat Allah


Subhanahuwata’ala atas karunia, rahmat, dan nikmat-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai Sumber belajar dan Media pembelajaran
dalam PKN.
Makalah ini berisi Pengertian Media pembelajaran, Kedudukan Media
dalam proses pembelajaran, Kriteria pemilihan media, dan Klasifikasi media
pembelajaran.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs.H.Dadang Kurnia selaku dosen mata kuliah Pengembangan
Pembelajaran PKN di SD yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara materil
maupun moril, serta doanya sehingga penulis mempunyai kekuatan lahir
dan batin untuk menulis makalah ini.
3. Semua orang yang terlibat dalam penulisan makalah ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan kemampuan
penulis sendiri. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari
semua pihak, khususnya para pembaca. Harapan penulis, semoga makalah ini
bermanfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi para pembaca.Amin.
Sumedang, oktober 2016

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Pentingnya sumber belajar....................................................................
B. Jenis – jenis sumber belajar........................................................................
C. Pengertian media pembelajaran.................................................................
D. Kedudukan media pembelajaran..............................................................
E. Kriteria media pembelajaran...............................................................
F. Klasifikasi media pembelajaran..........................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan seiring perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya – upaya pembaharuandalam
pemanfaatan hasil teknologidalam proses belajar. Oleh karena itu, tugas
yang dilakukan oleh seorang guru atau pembelajar adalah mampu
menggunakan alat – alat yang disediakan oleh sekolah atau bahkan secara
kreatif dan inovatifmampu menggunakan alat yang murah dan efisien
dalam pembelajaran.
Kenyataan di atas menuntut guru di dalam melaksanakan tugasnya
sebagai perancang maupu pengelola pembelajaran untuk memiliki
keterampilan dalam menyusun rencana pengajaran maupun melakukan
interaksi dengan anak didik, mengelola kelas, menggunakan sumber
belajar termasuk di dalamnya menggunakan media pembelajaran. untuk
itu, guru yang profesional memerlukn pemahaman mengenai ilmu yang
mendasari profesinya.
Sumber belajar dan media belajar yang baik itu dapat bermafaat
bagi peserta didik yang menuju kearah yang positif. Sebagai seorang
pendidik kita harus bisa menggunakan sumber dan media pembelajarn
yang baik agar sumber dan media dapat berjalan dengan baik sesuia
dengan tujuan pembelajaran. Sumber belajar dan media belajar yang baik
terlalu berlebihan, karena sumber belajar dan media pembelajaran yang
baik dapat mendukung proses pembelajaran agar berjalan sesuai yang
diharapkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
penulis jabarkan adalah
1. Bagaimana peran pentingnya sumber belajar ?
2. Apa saja jenis – jenis sumber belajar dalam PKN ?
3. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran ?

5
4. Bagaimana kedudukan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran?
5. Apa saja kriteria media pembelajaran ?
6. Apa saja klasifikasi media pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
Melihat rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penulisan makalah
ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pentingnya sumber belajar.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis sumber belajar.
3. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kedudukan media pembelajaran.
5. Untukmengetahui kriteria media pembelajaran.
6. Untuk mengetahui klasisfikasi media pembelajaran.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Sumber belajar


Seorang guru harus memiliki kompetensi yang utama yaitu

pedagogik, kepribadian, sosial, dan kepribadian. Salah satu yang harus

dikuasai dalam kompetensi yang mendukung mata pelajaran yang

diampu.Untuk menguasai hal tersebut khususnya menguasai materi

pembelajaran guru dituntut mahir memilih dan menggunakan sumber

belajar yang bervariasi dan memadai.

Dengan demikian berkembangnya berbagi pendekatan dan model

pembelajaran yang pada intinya menekan pada aktivitas dan kreativitas

siswa, guru dituntut untuk memfasilitasi berbagai kemudahan belajar

siswa diantaranya memberikan informasi dan menggunakan sumber

belajar baik buku cetak maupun sumber belajar lainnya seperti media

massa dan media elektronik.

Kekeliruan yang sering dilakukan guru dilapangan adalah hanya

menggunakan buku teks atau paket yang hanya satu-satunya dijadikan

sumber bahan ajar.Padahal realitas kehidupan dimasyarakat dan berita

media cetak dan elektronik merupakan sumber belajar yang lebih aktual

dibandingkan dengan isi buku teks atau paket. Buku teks atau paket akan

mudah ketinggalan informasi baru khususnya informasi yang berkenaan

dengan politik ketatanegaraan yang saat ini sedang mengalami perubahan

yang mendasar. Oleh karena itu, kita dituntut untuk aktif dan kreatif

mencari informasi baru yang diperoleh dariberbagai media massa baik

7
media cetak ,Maupun elektronik yang relevan dengan materi pokok yang

akan disampaikan. Misalnya ketika akan membahas materi pokok

kedaulatan rakyat dan system politik khususnya yang berkaitan dengan

contoh-contoh pemyimpangan pelaksanaan pemilihan umum atau

pemilihan kepa la daerah yang sedang terjadi, kita dapat mengkaji dari

berita surat kabar dan siaran atau diskusi dalam televise. Demikian pula

dalam membahas budaya demokrasi dapat diperkaya dengan mengambil

sumber dari kehidupan masyarakat.

Dengan demikian sumber belajar tidak cukup hanya dari buku teks

atau paket, tetapi harus dilengkapi dengan sumber-sumber lain. Bahkan

nasution (1992) mengemukakan bahwa sumber-sumber belajar bisa

diperoleh dari masyarakat dan lingkungan berupa manusia, museum,

organisasi, dan lain-lain bahan cetakan, perpustakaan, alat audio visual,

dan sebagainya.

PKN merupakan mata pelajaran yang digunakan Sebagai wahana

untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral

tersebut diwujudkan dalam bentuk prilaku kehidupan sehari-hari siswa,

baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan mahluk

ciptaan tuhan yang maha esa. Melihat kenyataan tersebut sudah barang

tentu tekanan mata pelajaran pkn ini bukan hanya pada aspek kognitif

(civic knowledge) belaka, akan tetapi justru

harusmemperhatikandimensiketerampilan (civic skill) dan pembinaan

watak kewarganegaraan (civic diposition). Namun demikian dengan

pelaksanaannya tidak berarti meninggalkan aspek kognitif karena

8
sebagaimana dinyatakan oleh A.Azis wahab (1989) bahwa ketgamatra itu

tidaklah berdiri sendiri.Selain itu hubungan ketiga matra tersebut sangatlah

erat, karena saling berinteradiasi, sebab yang satu tidak dapat terjadi tanpa

adanya unsur kedua lainnya.

Untuk terjadinya saling keterkaitan dan interaksi tersebut.Model

komunikasi PKN bukan hanya sekedar satu atau dua arah.Tetapi harus

multiarah, dalam arti pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik

diberi kesempatan untuk saling menanggapi terhadap materi yang

diberikan guru juga terhadap masukan-masukanyang berupa pertanyaan

pendapat dan sanggahan peserta didik lainnya.Dengan demikian suasana

kelas akan benar-benar hidup.

Dalam pembelajaran PKN tidakkalah pentinya mencari dan

menentukan sumber belajar sebab bahan ajarnya sangat dinamis sesuai

dinamika perkembangan kehidupan sosial politik yang terjadi saat ini.

B. Jenis – Jenis Sumber belajar PKN


Dalam pembelajaran PKN kita dapat menggunakan sumber belajar
yang diperoleh dari media cetak seperti buku, majalah, surat kabar, jurnal,
media elektronik seperti internet, siaran TV, radio, film dan manusia
(narasumber) baik tokoh masyarakat dan pakar di bidang tertentu maupun
pejabat di suatu instansi/organisasi. Pemanfaatan sumber-sumber belajar
tersebut akan lebih memperkaya bahan ajar yang diuraikan dalam buku
paket tersebut. Disamping akan meningkatkan gairah belajar siswa,
A.Kosasih Djahiri (1990) menegaskan bahwa diantara sumber belajar
penting dalam PKN adalah:
a. Buku paket / acuan resmi
b. Sumber formal perundangan
c. Bahan / publikasi / informasi instansi resmi (deppen, perpustakaan, dan
lain-lain)

9
d. Buku / literatur keilmuan
e. Kitab suci
f. Kehidupan rill, adat, ipolek sosbud hankam, lingkungan sekitar, daerah,
nasional dan internasional.
Sumber belajar lain yang tidak lepas dari kehidupan siswa adalah
sumber masyarakat. Menurut nasution (didaktik, 1986:133) sekolah tidak
lepas dari masyarakat, karena sekolah didirikan oleh masyarakat untuk
mendidik anak menjadi warganegara yang berguna dalam masyarakat.
Disamping itu masyarakat atau lingkungan dapat pula merupakan
laboratorium dan sumber yang penuh kemungkinan untuk memperkaya
pembelajaran.
Ada beberapacara yang dapatdilakukan guru untuk menggunakan
sumber masyarakat setempat dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan yaitu:
a. Membawa sumber lain dari masyarakat kedalam kelas untuk
kepentingan pembelajaran. Sumber – sumber tersebut dapat berupa
narasumber atau benda-benda yang berkaitan dengan bahan ajar.
b. Mengunjungi langsung anggota – anggota atau tokoh – tokoh
masyarakat ditempat mereka tinggal. Untuk itu siswa diberi penjelasan
lebih dahulu tentang tujuan kunjungan itu dan mereka harus
menyiapkan sejumlah pertanyaan – pertanyaan yang bisa mereka
ajukan (wawancara)
Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan narasumber
yaitu:
a. Narasumber perlu mempunyai sesuatu pesan bagi anak – anak
b. Narasumber diundang karena pengetahuan khusus yang dimilikinya
c. Narasumber diundang menyampaikan sajian secara jelas. Sejalan yang
efektif dapat mendorong tumbuhnya perhatian.
d. Narasumber adalah mereka yang tertarik pada anak – anak
C. Pengertian Media Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru sebagai
fasilitator dengan siswa sebagai pembelajaran. Dalam komunikasi ada

10
proses penyampaian pesan (Message) dari komunikator kepada
komunikan. Dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan diperlukan saluran (media), agar Message trsebut dapat
tersalurkan secara efektif dan efisien.
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
kata medium, yang berarti perantara atau pengantar, dengan kata lain
media adalah perantara atau pengatur pesan dari pengirim ke penerima.
Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Terdapat beberapa pengertian mengenai media pembelajaran
menurut para ahli (dalam Sapriya, dkk. 2009, hlm. 132):
a. Schram (1977): teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.
b. Aect (1977): segala bentuk dan saluran yang dapat diperlukan untuk
proses penyaluran pesan.
c. Miraso (1989): segala sesuatu yang dapat diperlukan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan kemauan siswa untuk belajar.
Pada dasarnya media pembelajaran merupakan segala bentuk atau
saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Bahkan
media pembelajaran dapat berupa sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Dengan menerapkan suatu media dalam pembelajaran bukan hanya
akan memudahkan guru dalam menyampaikan pembelajaran, namun juga
akan membantu siswa dalam menerima atau memahami suatu
pembelajaran dengan mudahnya. Media pembelajaran ini sangat
mempengaruhi pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dan antusias ketika
guru membawa atau menggunakan media pembelajaran, berbeda apabila
guru dalam meberikan penjelasan hanya dengan kotekstual dan lebih
meminta siswa untuk membayangkan apa yang sedang dipelajarinya.

11
Apalagi dalam suatu media pembelajaran tersebut siswa yang lebih
dominan dalam proses pembelajaran (Student Center), karena jika siswa
yang mengalami sendiri pembelajarannya maka siswa akan lebih mudah
paham dan mengigat apa yang telah dipelajarinya.
Media pembelajaran yang disusun dengan baik, memiliki manfaat
atau nilai praktis, yaitu:
a. Memvisualkan yang abstrak (animasi peredaran darah).
b. Membawa objek yang sukar didapat (binatang buas/berbahaya).
c. Membawa objek yang terlal besar (gunung/pasar).
d. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati mata (mikro organisme).
e. Mengamati gerakan yang terlalu cepat (jalannya peluru).
f. Memungkinkan berinteraksi dengan lingkungan.
g. Membangkitkan motvasi belajar.
h. Dapat disajikan dalam bentuk yang menarik dan variatif.
i. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

D. Kedudukan Media dalam Proses Pembelajaran


Sumber belajar yang digunakan pengajar dan anak adalah buku-
buku dan sumber informasi, tetapi akan lebih jelas dan efektif jika
mengajar menyertai dengan berbagai media pembelajaran. Dalam
pembelajaran PKN, mencari pentingnya adalah mencari dan menentukan
media pembelajaran. Dalam pembelajaran PKN, mencari dan menentukan
media dan sumber belajar sangat penting sebab bahan ajarnya sangat
dinamis.
Dalam pembelajaran Kewarganegaraan dapat menggunakan
berbagai macam media yang mempunyai potensi untuk menambah
wawasan dan konteks belajar serta meningkatkan hasil belajar. Media
pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting karena media bisa
dijadikan sebagai alat bantu yang dapat mempermudah proses penerimaan
materi pelajaran yang disampaikan pendidik dan sudah barang tentu akan
mempermudah pencapaian keberhasilan tujuan pembelajaran. Dalam hal
ini peserta didik lebih termotivasi dalam mempelajari materi bahasan.

12
Media pengajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat
mendorong terjadinya proses kegiatan pada diri siswa. Disamping itu
media dapat membawakan pesan atau informasi belajar dengan keandalan
yang tinggi yaitu dapat diulang tanpa mengalami perubahan isi. Dengan
begitu media sangat berpngaruh dan penting sekali dalam proses
pmbelajaran, dengan adanya media akan memudahkan siswa dan guru
ketika belajar, guru akan lebih mudah meaparkan suatu pembelajarannya,
sedangkan siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat
pembelajaran. Berbeda dengan pembelajaran yang kontekstual atau tidak
menggunakan media, siswa cenderung lebih pasif dan guru hanya meminta
siswa untuk membayangkan materi yang sedang ia pelajari, dengan
kelemahan bahwa setiap siswa memiliki karakteristik pemikiran yang
berbeda.

E. Kriteria Pemilihan Media


Media pembelajaran sangat berperan untuk keberhasilan proses
belajar mengajar. Peranan media pembelajaran terutama adalahuntuk
membantu penyampaian materi kepada siswa dalam proses pembelajaran.
untuk mendapatkan kualitas media yang baik agar dapat pengaruh yang
signifikan dalam proses belajar mengajar, maka diperlukan pemilihan dan
perencanaan penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan media
pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia – sia jika diterapkan.
Menurut Wilkinson ( dalam Nelly, 2011) ada beberapa kriteria
yang perlu diperhatikan dalam memilih media pemmbelajaran:
1. Tujuan pembelajaran
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang
dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling
cocok, sedangkan tujuan pembelajaran ang lain merupakan kelenkapan
dari kriteria utama.

13
2. Ketepatgunaan dalam memilih media
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian – bagian penting dari
benda makagambar seperti bagan dan slide yang akan digunakan.
Apabila yang akan dipelajari dalah aspek – aspek yang menyangkut
gerak, maka media film atau video akan lebih tepat. Menurut Wilkinson
( dalam Nelly, 2011) mengemukakan bahwa penggunaan bahan – bahan
yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapaian akademik.
3. Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari benda
interindividual antara siswa. Misalnya kalau siswa tergolong tipe auditif
atau visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan
media visual sedangkan siswa yang tergolong visual dapat juga belajar
dengan menggunakan media auditif.
4. Ketersediaan waktu
Suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran,media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak
tersedia.Menurut Wilkinson ( dalam Nelly,2011) mengemukakan media
merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus tersedia
ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran.
5. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,
hendaknya benar – benar seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
Dalam kaitannya dengan pemilihan media pembelajaran yang sesuai
dan tepat guna, kriteria yang paling utama adalah media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai.Contohnya adalah bila tujuan atau kompetensi peserta didik
bersifat menghafalkan kata – kata tentunya media audio yang tepat
untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat
memahami isi bacaan maka media cetak yeng lebih tepat digunakan.
Bila tujuan pembelajaran bersifat motorik ( gerak dan aktivitas ), maka
media film dan video bisa digunakan.

14
F. Klasifikasi Media Pembelajaran
Burton (dalam Nasution (dalam Sundawa, D., dkk. 2009. hlm. 138)
“membagi media berdasarkan pengalaman langsung dan pengalaman tak
langsung.” Pengalaman langsung adalah sesuatu yang dialami oleh siswa
secara langsung. Sedangkan pengalaman tak langsung ialah pengalaman
yang di dapat melalui pengamatan langsung (suatu peristiwa yang
dipentaskan), gambar (melihat video atau film, foto), lukisan (peta, grafik,
dll), berdasarkan bahasa dan berdasarkan lambang.
Jenis media yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran PKn
(Pendidikan Kewarganegaraan) diantaranya:
1. Hal-hal yang bersifat visual, seperti diagram, matrik, gambar, flip chart,
flannel, data dan lain-lain.
2. Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset.
3. Suara yang disertai visualisasi (audio-visual) seperti tayangan televisi,
film, video, dan sebagainya.
4. Hal-hal yang bersifat materil, seperti model-model, benda contoh dan
lain-lain.
5. Gerak, sikap dan perilaku seperti simulasi, bermain peran, dan lain-lain.
6. Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur.
7. Peristiwa atau cerita kasus yang mengundang dilema moral.
Media-media di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Media visual.
Media visual ialah media yang dapat dilihat oleh indera
penglihatan. Secara garis besar media dikelompokkan sebagai berikut.
Media visual diam, yang digolongkan menjadi:
a. Media gambar datar, misalnya foto, buku, ensiklopedia, majalah, surat
kabar, buku referensi dan hasil cetakan lain, gambar ilustrasi, gambar,
kliping.
b. Media proyeksi diam, misalnya film bingkain/slides, film rangkai/film
strip, transparansi,mikrofis, overhead projector.
c. Media grafis atau carta, misalnya grafik, bagan, diagram, sketsa, poster,
gambar kartun, peta dan globe.

15
d. Media visual yang bergerak, misalnya film bisu.
Adapun penjelasan beberapa media visual yaitu:
a. Gambar
Gambar adalah media yang sering digunakan karena mudah
didapatkan. Media gambar ini akan lebih menarik jika berwarna.
Pemilihan gambar disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran.
Ukuran gambar pun harus diperkirakan agar efektif.
b. Foto
Media foto tidak jauh berbeda dengan gambar. Foto digunakan
untuk mendapatkan gambaran yang nyata, menjelaskan ide, dan
menunjukkan objek (benda) yang sebenarnya. Foto ini media yang lebih
konkret daripada buku bacaan.
c. Slide, film strip, film gerak
Slide dan film strip adalah gambar film transparan yang
ditayangkan secara “diam” dengan menggunakan proyektor film slide dan
film strip. Media ini sangat mudah pengoperasiannya. Kesulitan yang
biasa dihadapi dalam penggunaan media ini adalah ruang kelas yang tidak
mendukung penggunaan media ini sebab dibutuhkan ruang yang gelap.
d. Media diagram, chart, grafis
Diagram dapat disusun untuk menjelaskan suatu peristiwa tertentu.
Akan banyak petunjuk tentang hubungan antar peristiwa serta
distribusinya. Jika dalam chart dapat digambarkan berupa gambaran
tentang silsilah suatu tokoh atau alur waktu suatu periode pemerintahan
dan suatu “flow chart” untuk memberikan petunjuk suatu alur organisasi
suatu pemerintahan yang pernah berlaku. Chart yaitu gambar yang
menginformasikan hubungan, misalnya kronologis, jumlah, hierarki.
Sedangkan grafis biasanya menyajikan bentuk visual dari sejumlah angka
yang diwakili oleh bentuk visualnya seperti garis, batang, gambar orang,
dsb.
e. Transparansi dan Overhead Projector (OHP)

16
Transparansi dibuat dengan cara menulisis plastik transparansi.
Transparansi juga memerlukan proyektor, sebagaimana film bingkai dan
film strip. Proyektor yang digunakan disebut overhead projector.
f. Kliping
Guntingan/potongan gambar atau tulisan yang diperoleh dari
berbagai sumber seperti dari majalah, surat kabar, buku, kalender,
katalog, iklan dan poster disebut dengan kliping.
g. Poster
Poster pada dasarnya bersifat simbolik dan dirancang untuk
memberi pesan dengan cepat dan ringkas. Poster yang baik biasanya
berwarna, menyajikan ide tunggal, tulisan jelas, kaya dengan variasi,
lugas, dan terkadang mengandung pernyataan yang berlebihan. Guru dapat
menggunakan media ini untuk menyimpulkan suatu unit bahasan tertentu
ataupun pembahasan unit tertentu. Misalnya poster tentang dampak
pelanggaran HAM, ajakan memilih calon partai politik tertentu, dan
sebagainya.
h. Gambar kartun dan karikatur
Gambar kartun dan karikatur adalah gambar imajinatif yang
menggunakan simbol-simbol tertentu dan terkadang agak berlebihan untuk
menggambarkan orang atau situasi tertentu.Gambar kartun biasanya
memuat esensi pesan dalam gambar yang sederhana, tidak rinci,
menggunakan simbol-simbol dan karakter yang mudah dikenal.
Pembelajaran yang dapat menggunakan gambar karikatur, misalnya
pembahasan tentang hutan yang gundul, korupsi kolusi dan nepotisme
(KKN), kegiatan pedagang asongan atau petani pada waktu musibah
banjir, dan sebagainya.
i. Flip Chart
Tujuan penggunaan flip chartadalah membantu dan mempermudah
siswa dalam memahami inti pelajaran, dan membantu guru dalam
mengemukakan rangkaian ide atau informasi dengan dengan
menggunakan rangkaian gambar atau bagan yang telah disusun dengan
rapi. Dalam penggunaannya, guru menjelaskan materi pelajaran dengan

17
memperlihatkan bagan/gambar/pernyataan satu persatu mengikuti urutan
bahan yang sedang dibahas. Sesekali selingi dengan mengajukan
pertanyaan atau meminta tanggapan siswa supaya siswa aktif dan kritis
dalam mengikuti proses pembelajaran.
j. Diorama
Diorama merupakan suatu bentuk model media sejarah yang
khusus, sebab yang diperagakan bukan hanya bangunan atau satu
peninggalan saja tetapi kegiatan atau peristiwa yang penting, seperti
misalnya diorama tertangkapnya Pangeran Diponegoro, Rapat BPUPKI,
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan, dan sebagainya.
2. Media Audio
Media Audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari
sumber ke penerima pesan. Media audio ini berkaitan erat dengan indera
pendengaran. Macam-macam media yang termasuk ke dalam media audio
ialah:
a. Radio
Siaran audio dapat membantu siswa untuk meningkatkan
komunikasi audio, membuat suasana belajar lebih hidup dan
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi kejadian yang
disiarkan. Apabila jadwal siaran acara radio sesuai dengan jadwal jam
pelajaran PKn, acara tersebut dapat langsung dimanfaatkan. Misalnya
pembacaan tentang prosentase perolehan suara dalam pemilu atau
pemilihan kepala daerah secara langsung, nama-nama menteri yang
baru dilantik, nama-nama partai politik peserta pemilu, dan
sebagainya.
b. Tape Recorder, Pita Suara, dan Piringan Hitam
Kegunaan media ini hampir sama dengan media radio, yaitu
meningkatkan komunikasi audio, meningkatkan suasana belajar dan
melatih daya apresiasi siswa.Pita suara (kaset audio) dapat dipakai
untuk merekam suara khas. Misalnya untuk menggambarkan hiruk
pikuk di pasar, keramaian waktu panen di suatu daerah atau upacara
tradisional yang khas.

18
3. Media Audio-Visual
Media Audio-Visual merupakan gabungan antara media audio dan
media visual, misalnya slide, dan film rangkai yang disertai dengan suara.
Media ini lebih efektif dibandingkan dengan kedua media sebelumnya.
Ditinjau dari sifatnya, media audio visual dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Media audio visual diam : televisi diam, slide dan suara, film rangkai
dan suara, buku dan suara.
b. Media audio visual gerak : video, CD, film rangkai dan suara, televisi,
gambar dan suara.
Beberapa media audio visual dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Siaran televisi
Televisi di Indonesia sudah digunakan untuk pendidikan. Tinggal
memilih acara yang relevan dengan PKn. Pada saat ini guru dihadapkan
pada berbagai pilihan stasiun televisi yang masing-masing mempunyai
jenis acara yang berbeda-beda, yaitu TVRI, TV swasta, dan jaringan TV
luar negeri. Dengan demikian guru mempunyai kesempatan sekaligus
tantangan untuk dapat memilih dan memanfaatkan program siaran yang
relevan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
b. Film
Film memberikan sumbangan yang besar bagi pembelajaran PKn.
Film memberikan kepada siswa pengalaman belajar dan dapat membantu
menampilkan waktu berabad-abad (film sejarah atau peristiwa bersejarah)
dan tempat yang berjarak ribuan kilometer di mana siswa dapat melihat
tempat, orang peristiwa yang tidak mungkin dilihatnya dengan cara lain.
c. Video dan Compact Disc
Seperti halnya film dan televisi, video tape atau pita video dan CD
dapat pula menyajikan pesanaudio visual gerak untuk hal-hal yang nyata
maupun fiktif. Dalam penggunaannya video dan CD memerlukan player
dan televisi. Itu sebabnya mengapa banyak guru yang belum menggunakan
video dan CD karena jangkauannya terbatas, peralatannya cukup mahal,
dan kurang praktis.

19
Pembelajaran materi PKn sebagai pendidikan nilai moral
memerlukan media tertentu yang dapat berperan sebagai stimulus
(perangsang) bagi potensi afektual siswa. Untuk keperluan tersebut,
kualifikasi media stimulus hendaknya:
a. Terjangkau oleh pengetahuan dan potensi afektual siswa.
b. Memuat nilai/moral yang dilematis.
c. Diambil dari kehidupan atau peristiwa nyata.
d. Menarik perhatian dan minat siswa untuk melibatkan diri.
Salah satu media stimulus yang sering digunakan dalam
pembelajaran materi pendidikan nilai adalah lembaran VCT daftar dan
lembaran cerita kasus baik kisah nyata maupun fiktif yang direkayasa oleh
guru. Contoh cerita kasus (fiktif) “tabrak lari”. Cerita tersebut dapat dibuat
sendiri atau mengutip dari media massa.

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang guru harus memiliki kompetensi yang utama yaitu
pedagogik, kepribadian, sosial, dan kepribadian. Salah satu yang
harus dikuasai dalam kompetensi yang mendukung mata pelajaran
yang diampui.
Dengan demikian sumber belajar tidak cukup hanya dari
buku teks atau paket, tetapi harus dilengkapi dengan sumber-
sumber lain. Bahkan nasution (1992) mengemukakan bahwa
sumber-sumber belajar bisa diperoleh dari masyarakat dan
lingkungan berupa manusia, museum, organisasi, dan lain-lain
bahan cetakan, perpustakaan, alat audio visual, dan sebagainya.
Pada dasarnya media pembelajaran merupakan segala
bentuk atau saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran
informasi. Bahkan media pembelajaran dapat berupa sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar.
Menurut Wilkinson ( dalam Nelly, 2011) ada beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media
pemmbelajaran yaitu tujuan pembelajaran, Ketepatgunaan dalam
memilih media, Keadaan siswa, ketersediaan waktu dan biaya.
Burton (dalam Nasution (dalam Sundawa, D., dkk. 2009.
hlm. 138) “membagi media berdasarkan pengalaman langsung dan
pengalaman tak langsung.” Pengalaman langsung adalah sesuatu
yang dialami oleh siswa secara langsung. Sedangkan pengalaman
tak langsung ialah pengalaman yang di dapat melalui pengamatan
langsung (suatu peristiwa yang dipentaskan), gambar (melihat
video atau film, foto), lukisan (peta, grafik, dll), berdasarkan
bahasa dan berdasarkan lambang.

21
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan dapat
mengetahui bagaimana sumber belajar dan media pembelajaran.
Selain itu, pembaca juga diharapkan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari.

22
DAFTAR PUSTAKA

Sapriya, dkk. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:


UPI PRESS.
Wedya, N. (2011). Kriteria Pemilihan Media dalam Proses Pembelajaran.
[Online]. Diakses dari: https://nellywedya.wordpress.com/bahan-
ajar/praktek-media-pembelajaran/kriteria-pemilihan-media-dalam-proses-
pembelajaran/

23

Anda mungkin juga menyukai