OH OC COO(CH2)2O H + (2n1)H2O
n
Sifat-sifat polyester :
1. Kekuatan dan mulur 4.5 gram/denier dan 25% sampai 7.5
gram/denier dan 7.5% tergantung pada jenisnya.
2. Elastisitas baik sehingga kain polyester tahan kusut
3. Moisture regain 0.4% (keadaan standar) dan 0.6 – 0.8 % dalam
RH
4. Berat jenis polyester 1.38
5. Morfologi polyester berbentuk silinder dengan penampang
lintang bulat
6. Tahan asam lemah pada suhu didih dan tahan asam kuat dingin
7. Tahan basa lemah tetapi kurang tahan basa kuat
8. Tahan serangga, jamur, dan bakteri
9. Titik leleh 250 C di udara dan tidak menguning pada suhu
tinggi
10. Kekuatan berkurang dalam penyinaran yang lama.
11. Tahan terhadap zat oksidasi, alkohol, keton, sabun dan zat – zat
untuk pencucian kering.
2.2 ZAT WARNA DISPERSI
Zat warna dispersi adalah zat warna organik yang dibuat
secara sintetik. Kelarutaanyya dalam air kecil sekali dan larutan
yang terjadi merupakan terdispersi atau partikel-partikel zat warna
yang melayang dalam air.
Sifat-sifat umum zat warna dispersi :
Zat warna dispersi mempunyai berat molekul yang relatif kecil
( partikel 0,5-2 )
Bersifat non ionik walaupun terdapat gugus-gugus fungsionl
seperti –NH2, -NHR, dan –OH. Gugus-gugus tersebut bersifat
agak polar sehingga menyebabkan zat warna sedikit larut
dalam air
Kelarutan zat warna dispersi sangat kecil yaitu 0,1 mg/l pada
suhu 80 0C
Tidak mengalami perubahn kimia selama proses pencelupan
berlangsung
Berdasarkan ketahaan sublimasinya, zat warna dispersi
dikelompokan menjadi empat golongan yaitu :
Golongan A
Zat warna dispersi golongan ini mempunyai berat molekul
kecil sehingga sifat pencelupannya baik karena mudah
terdispersi dan mudah masuk kedalam serat. Sedangkan
ketahanan sublimasinya rendah,yattu tersublim penuh pada
suhu 100 0C. Pada umumnya zat warna dispersi golongan ini
digunakan untuk pencelupan serat rayon asetat dan poliamida,
tetapi dapat juga digunakan untuk pencelupan poliester pada
suhu 100 0C tanpa penambahan zat pengemban.
Golongan B
Zat warna dispersi golongan ini memiliki sifat pencelupan yang
baik dengan ketahanan sublimasi cukup, yaitu tersublim penuh
pada suhu 1900C. Sangat baik untuk pencelupan poliester, baik
pencelupan dengan cara carrier zat pengemban pada suhu didih
(1000C) maupun cara pencelupan suhu tinggi (130 0C).
Golongan C
Zat warna dispersi golongan ini mempunyai sifat pencelupan
cukup dengan ketahanan sublimasi tinggi, yaitu tersublim
penuh pada suhu 200 0C. Bisa digunakan untuk pencelupan
dengan cara carrier, suhu tinggi maupun termosol dengan hasil
yang baik.
Golongan D
Zat warna golongan ini mempunyai berat molekul yang paling
besar diantara keempat golongan lainnya sehingga mempunyai
sifat pencelupan paling jelek karena sukar terdispersi dalam
larutan dan sukar masuk ke dalam serat. Akan tetapi memiliki
ketahanan sublimasi paling tinggi, yaitu tersublim penuh pada
suhu 220 0C. Sangat baik untuk dipergunakan untuk cara
pencelupan suhu tinggii dan cara termosol.
V. FUNGSI ZAT
Zat warna dispersi : Mewarnai bahan dari serat poliester
Zat Pendispersi : Zat untuk mendispersikan zat warna.
Na2S2O4 : Dalam suasana alkali sebagai zat reduktor untuk
menghilangkan zat warna yang tidak terdispersi
Alginat dan CMC : Sebagai zat pengental
Gliserin :Membantu mempermudah proses pendispersian zw
VI. DIAGRAM ALIR PROSES
STEAM THERMO
FIKSASI
Pengukusan suhu 180 ºC, 5 mnt Stenter suhu 180 ºC selama 60 detik
CUCI REDUKSI
Mereduksi sisa zat warna yang menempel
agar mudah dihilangkan