Fistula Vesikovaginal
Fistula Vesikovaginal
A. PENDAHULUAN
dua organ dalam atau dari suatu organ ke permukaan tubuh. Fistula vesikovaginal
persalinan yang memanjang (partus lama), sedangkan pada negara maju trauma
fistula.2,3,4,5,6
oleh suaminya, terpisah dari kegiatan sosial dalam masyarakat, tidak dapat
B. EPIDEMIOLOGI
Insidens fistula vesikovaginal tidak diketahui secara pasti karena banyak
kasus fistula yang tidak dilaporkan akibat penderita tidak berobat ke fasilitas
97,9% fistula urogenital di Negeria disebabkan oleh kasus obstetrik dan sebagian
1
dengan tindakan pembedahan ginekologik, sedangkan 12,6% berhubungan
tiga lapis otot detrusor yang saling beranyaman. Di sebelah dalam adalah otot
longitudinal, di tengah merupakan otot sirkuler, dan paling luar merupakan otot
longitudinal. Mukosa buli-buli terdiri atas sel-sel trasisional. Pada dasar buli-buli
kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang
2
Buli-buli berfungsi menampung urin dari ureter dan kemudian
dewasa kurang lebih 300 – 450 ml, sedangkan pada anak-anak menurut formula
Pada saat kosong, buli-buli terletak di belakang simfisis pubis dan pada
saat penuh berada di atas simfisis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi. Buli-
buli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada saraf aferen dan
menyebabkan aktivasi pusat miksi di medula spinalis segmen sakral S2-4. Hal ini
merupakan jalan lahir bayi dan aliran menstrual, fungsinya adalah sebagai organ
uterus pada sudut sekitar 450 dari vestibula genitalia ekternal dan terletak antara
kandung kemih dan uretra di sisi anterior dan rektum di sisi posterior. Dinding
vagina tersusun dari adventesia terluar, satu lapisan otot polos, dan epitelium
pada lapisan vaginal memiliki reseptor yang terikat pada membran untuk
darah rendah, lapisan vagina menjadi tipis dan hampir seluruhnya terdiri dari sel-
3
sel basal. Selama masa reproduksi dan karena pengaruh estrogen, lapisan vaginal
menjadi tebal dan terdiri dari 40 lapisan sel basal, sel intermediet, dan sel
4
superfisial.10
5
Gambar 2. Anatomi vagina dan hubungannya dengan vesika urinaria.9
Vagina dilembabkan dan dilumasi oleh cairan yang berasal dari kapilar
vaginal bergantung pada kadar estrogen. Pada masa reproduksi suasana vagina
bersifat asam (pH 3,5 – 4,0). Karena stimulasi estrogen, sel-sel mukosa
menyimpan glikogen yang akan dimetabolisme menjadi asam laktat oleh bakteri
pH-nya menjadi basa. Suasana yang asam dan epitelium yang tebal melindungi
6
vagina dari infeksi bakteri berbahaya. Jika kadar estrogen rendah, seperti pada
terhadap infeksi. Infeksi juga sering terjadi pada perempuan dimasa reproduksi
jika bakteri normal vaginal diganggu atau dihancurkan oleh alat kontrasepsi
D. ETIOLOGI
ginekologik.
1. Obstetri
persalinan macet dan memanjang akibat dari panggul yang tertekan dan
kompresi antara tulang pubis dan kepala janin dalam waktu yang lama dan
terjadi pada wanita yang melahirkan pada usia muda dimana panggulnya
7
Gambar 3. Fistula vesikovaginal akibat persalinan macet. Uretra bagian proksimal dan leher kandung
kemih yang sudah tidak ada, tampak kateter melewati uretra.5
kandung kemih dan jika kerusakan ini tidak ditemukan dan diperbaiki
c. Seksio sesarea dapat menjadi penyebab dari fistula dimana operasi yang
kemih. 2,3,5
2. Ginekologik
8
transvaginal, serta operasi ginekologi lainnya. Timbulnya fistula pada
operasi.
endometriosis.3
9
b. Radioterapi dapat menyebabkan fistula vesikovaginal dalam beberapa
nekrosis. 2,3,4,5
kemih dan perforasi akibat alat kontrasepsi dalam rahim diketahui dapat
E. GEJALA KLINIS
inkotinensia urin atau peningkatan pengeluaran sekret vagina yang terjadi setelah
operasi panggul atau radioterapi pada panggul dengan atau tanpa operasi
sebelumnya. 2,3,4,5,6,7
anterior berkaitan dengan fistula obstetri biasanya timbul dalam 24 jam setelah
10
Pada fistula vesikovaginal yang lama bisa terjadi vaginitis dan timbul
ekskoriasi pada perineum akibat iritasi oleh urin. Sebagian besar fistula
Fistula yang besar tidak selalu lebih sulit untuk diperbaiki, yang sulit ditutup
F. DIAGNOSIS
Anamnesis dan pemeriksaan ginekologik dengan spekulum dapat
menetapkan jenis dan tempat fistula yang berukuran besar. Keluhan utama pasien
yang merembes berbeda tiap pasien, tergantung dari ukuran fistula. Jumlah urin
yang keluar ketika berkemih dapat bervariasi, tergantung dari ukuran dan
berukuran besar, urin tidak dikeluarkan seluruhnya oleh karena adanya urin yang
atau sangat kecil (pinpoint) perembesan/ drainase urin ke vagina dapat bersifat
intemiten yang dipengaruhi oleh posisi. Pada posisi supine, misalnya ketika tidur,
jumlah drainase urin ke vagina yang dikeluhkan oleh pasien lebih sedikit
kulit perineum karena basah, infeksi jamur, atau yang lebih jarang nyeri pelvik.
11
Nyeri pada kasus fistula vesikovaginal jarang terjadi kecuali jika terdapat iritasi
Gambar 5. Fistula vesikovaginal pada pemeriksaan fisis. Fistula vesikovaginal dengan ukuran
besar tampak di apeks vagina setelah histerektomi. Fistula vesikovaginal pada gambar ini telihat
berwarna merah jambu yang kemerahan (reddish pink); menunjukkan mukosa vesika urinaria
yang menonjol ke vagina.5
akan terlihat methilen biru keluar dari fistula ke dalam vagina (dye test).
12
bagian tengah tampon mengarah ke fistula vesikovaginal, sedangkan apabila
perubahan warna menjadi biru terjadi di bagian bawah tampon maka hal tersebut
suatu fistula vesikovaginal. Fistula yang masih imatur dapat terlihat sebagai suatu
edema yang terlokalisasi tanpa adanya ostium yang jelas, sedangkan fistula yang
Gambar 6. Endoskopi suatu fistula vesikovaginal. Pasien yang sama pada gambar .
fistula terlihat dari arah vesika urinaria. Fistula tersebut terlihat cukup besar untuk melihat vagina
(V) melalui vesika urinaria (B; Bladder).5
Pada beberapa kasus, banyak lubang kecil dan kavitas di sekitar dinding
vesika urinaria bagian posterior yang mengalami trauma, sehingga fistula yang
sebenarnya dengan ukuran yang kecil sulit untuk diidentifikasi. Pada kasus
Visualisasi kateter pada vagina memastikan lokasi fistula yang sebenarnya baik
pada vesika urinaria maupun pada sisi genital. Sistouretroskopi tidak hanya dapat
13
menentukan ada tidaknya fistula, tetapi juga bisa menilai ukuran, ada tidaknya
fistula kolateral, dan lokasi orifisium uretra yang berhubungan dengan fistula. 3,5
Gambar 7. Konfirmasi suatu fistula vesikovaginal. Sebuah kateter uretra tampak melewati jalur
fistula pada endoskpoi ini. Fistula vesikovagina berada di dinding vesika urinaria bagian posterior
(lokasi fistula vesikovaginal yang sering setelah histerektomi). Ureter kanan tampak pada gambar
(tanda panah).5
menentukan ada tidaknya fistula serta lokasi fistula tersebut. Pada pengisian
vesika urinaria bahan kontras biasanya segera mengisi vagina dengan gambaran
sistografi paling baik dilihat dengan proyeksi lateral karena vesika urinaria dan
vagina tidak tampak tumpang tindih (gambar 8 ). Jalur fistula vesikovaginal yang
14
Gambar 8 . Sistogram suatu fistula vesikovaginal. A. Proyeksi lateral dari suatu fistula
vesikovaginal post histerektomi. B. Proyeksi anteroposterior. Bahan kontras tampak opak dan
mengisi vagina yang tumpang tindih dengan vesika urinaria.5
ureter atau fistula ureterovaginal. Oleh karena itu penting dilakukan pemeriksaan
traktus urinarius bagian atas. Urografi intravena berperan dalam hal tersebut.
Pada sebuah penelitian sebanyak 216 pasien dengan fistula vesikovaginal akibat
bagian atas dengan urografi intravena; kaliektasis ditemukan pada 71% kasus,
tetapi hampir 10% ditemukan dengan unit ginjal yang tidak fungsional. Jika
dicurigai suatu fistula ureterovaginal atau ureter bagian distal tidak tervisualisasi
15
dengan baik pada urografi intravena, maka dapat dilakukan pielografi retrograd
(gambar 10).5
Gambar 10 . Algoritma untuk diagnosis suatu fistula vesikovaginal (VVF; vesicovaginal fistula).
CT, computed tomography; IVU, intravenous urography; RPG, retrograde pyelography; VCUG,
voiding cystourethrography. 5
16
Gambar 11 . CT scan dari suatu fistula vesikovaginal. Setelah bahan kontras dimasukkan
intravena, tampak gambaran dengan densitas tinggi baik pada vesika urinaria maupun vagina
yang mendukung kea rah fistula vesikovaginal. Tanda panah menunjukkan adanya hubungan
fistula antara vesika urinaria bagian anterior dengan vagina bagian posterior. 5
G. PENANGANAN
genital. Efek fisik dan psikis dari suatu inkontinensia urin akibat fistula
vesikovaginal sangat besar karena beban akibat kondisi basah yang terus
menerus, bau yang tidak sedap, infeksi vagina dan vesika urinaria, dan gangguan
1. Penanganan Konservatif
Penanganan konservatif berupa pemasangan kateter jangka panjang
vesikovaginal yang berukuran kecil, vaskularisasi baik, dan tidak ada iritasi.
17
mempertahankan kateter selama 10 hari serta diberikan kortison 100 mg setiap
pada fistula yang berukuran besar atau pada hiperaktivitas dari otot detrusor.
terapi tambahan pada kateterisasi, dapat diberikan terapi antibiotik dan terapi
2. Penanganan Operatif
a. Waktu Pembedahan
proses inflamasi akut dan edema jaringan. Beberapa sarjana seperti Collins,
Pents, Jones (1960) melakukan operasi reparasi fistula pada minggu ke-2
dan ke-3 (setelah penderita diberi kortison 100 mg tiap hari selama 10
hari). Hal ini dilakukan terutama untuk fistula karena trauma operasi
18
dilakukan dengan pertimbangan dampak sosial dari perembesan urin yang
gagal agar terjadi resolusi dari proses inflamasi setelah operasi. 5,12
b. Persiapan Operasi
1)Keadaan umum penderita diperbaiki, termasuk persiapan fisik maupun
atau hidroureter.
19
Moir. Di bagian Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran
transvesikal pada penderita yang dikirim dari Langsa Aceh. Fistula yang
cunam.3,12
atau Vikryl no. 3.0, begitu pula dengan lapisan otot, lalu mukosa
20
Penderita dalam posisi litotomi dan Tredelenburg, lalu labium
majus kanan dan kiri dibuka dengan melakukan fiksasi sementara pada
kain duk yang dipakai untuk menutup daerah sekitar lapangan operasi.
insisi tadi sejauh 1 cm atau lebih. Bila pembesaran ini berhasil maka
akan terlihat lubang dari fistula tersebut lebih kecil dari semula. Perlu
secara interuptus. Jahitan selalu dimulai dari pinggir lateral kanan atau
kiri lebih dulu agar lebih mudah mengetahui bahwa fistula tersebut telah
Lalu vesika urinaria diisi dengan cairan methylen blue sebanyak 100 –
21
tidak ada kebocoran, mukosa vagina dijahit dengan Dexon no. 3.0 atau
khusus digunakan untuk fistula (kateter warna putih, apabila diisi maka
di ujungnya. Kateter ini difiksasi pada labium majus dengan jahitan dan
22
Keberhasilan cara tersebut kurang kebih 98% (Moir, 1956). Akan
boleh jalan-jalan (ambulans) dan dijaga agar jangan ada retraksi pada
kateter melalui uretra juga melalui suprapubik dan dilepas pada hari ke-
Moir. Selain itu diberikan pula antibiotik oral (untuk mencegah infeksi
sesudah reparasi. Hasil yang dicapai 92,8% berhasil dengan satu kali
reparasi.3
23