MEMBRAN PLASMA
• Struktur membran plasma
– membran plasma → struktur trilaminer → lipid bilayer
– terutama terdiri dari lipid (terutama fosfolipid, serta
kolesterol) dan protein ditambah sedikit karbohidrat
– Membran merupakan mosaik fluida yang terdiri atas
lipid, protein, dan karbohidrat
– terdapat protein-protein membran yang melekat atau
terselip di antara lipid lapis-ganda → model mosaik cair
Dua generasi model membran
(a) Model Davson-Danielli, yang diusulkan pada tahun 1935, seperti sandwich bilayer fosfolipid di
antara dua lapisan protein. Dengan modifikasi berikutnya, model ini banyak diterima hingga kira-
kira tahun 1970.
(b) Model mosaik fluida mendispersikan protein dan mencelupkannya ke dalam bilayer fosfolipid,
yang berada dalam wujud fluida. Yang ditunjukkan di sini adalah bentuk yang disederhanakan,
yang merupakan model membran yang kita gunakan saat ini.
Carlson, N. R.
Physiology of
behavior, 9th ed.
Plasma Membrane – Structure
1. BILAYER (2 layers)
2. Each layer made of lipid
molecules
3. Protein molecules
embedded in bilayer
Sherwood, Human
Physiology, 6th edition
Phospholipid Bilayer
POLAR
le
HEAD
olub Phosphate
• Lipids r-S Group
W ate
– Organic compounds Glycerol
Backbone
– Fats + Oils
– Non-polar
– Insoluble in water
(Not attracted to water) FATTY
le
ACIDS
olub
s
• Phosphate Head er-In
– Polar W at
– Water-soluble
(Attracted to water)
• Percentage
• Molality
• Molarity
Percent Concentrations:
(Solute / Solvent) x 100
Osmolalitas
the concentration of osmotically active particles in solution
expressed in terms of osmoles of solutes per kilogram of
solvent.
→ pengukuran kemampuan larutan untuk menciptakan
tekanan osmotik dan dengan demikian mempengaruhi
gerakan air.
Proses Transport
1. Pasif : tidak memerlukan energi
2. Aktif : memerlukan energi
1. Diffusion
2. Osmosis
Pasif
3. Facilitated Diffusion
4. Gated Channels
5. Active Transport
6. Endocytosis Aktif
7. Exocytosis
TRANSPORT PASIF
Difusi : Gerakan spontan dan acak dari partikel pada semua
arah melalui larutan atau gas.
Bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah (adanya
gradien konsentrasi)
karena random thermal motion, juga dapat terjadi
karena perubahan potensial listrik yang melalui
membran. Tidak membutuhkan energi.
Partikel cukup kecil dan larut lemak → tidak tergantung
substansi pembawa → difusi sederhana.
Diffusion of Liquids
Sherwood, Fisiologi
Manusia, edisi 2
Gerakan sepanjang Gradien Listrik
Sherwood,
Human
Physiology, 6th
edition
Sherwood,
Human
Physiology,
6th edition
Sherwood,
Human
Physiology,
6th edition
Osmolarity is
influence by
fluid, ion, &
protein levels.
Compensation
occurs via
renal,
behavioral,
repiratory, and
CV responses
Roles of Osmosis
1. Kidneys use it to maintain water levels in the blood
300 mosm
310 mosm
Sel dalam cairan →
- Isotonik → tidak berubah co. larutan NaCl 0,9 %, Glukosa 5%
- Hipertonik → crenation (keriput) co. larutan NaCl 3 %, Manitol
- Hipotonik → membengkak co. larutan garam (NaCl) 0,45 % (< 0,9%)
ELECTROLYTE BALANCE
• Potassium is the chief intracellular cation and sodium
the chief extracellular cation
• Because the osmotic pressure of the interstitial space
and the ICF are generally equal, water typically does
not enter or leave the cell
K+
Na+
ELECTROLYTE BALANCE
• A change in the concentration of either electrolyte will
cause water to move into or out of the cell via
osmosis
• A drop in potassium will cause fluid to leave the cell
whilst a drop in sodium will cause fluid to enter the
cell Click to see
animation
Na+ K+ K+
Na+ H2O
H2O H2O
H2O
ELECTROLYTE BALANCE
• A change in the concentration of either electrolyte will
cause water to move into or out of the cell via
osmosis
• A drop in potassium will cause fluid to leave the cell
whilst a drop in sodium will cause fluid to enter the
cell Click to see
animation
Na+ K+ K+
Na+ H2O H2O
H2O H2O
Untuk molekul besar tidak larut lemak (co. protein, glukosa,
asam amino) Î carrier-mediated transport (transportasi
dengan perantaraan pembawa) dan transportasi vesikuler.
- this shape shields the molecule from the lipid bilayer & is
transported through
- on the other side, the molecule is released, & protein returns
to original shape
Ion Channels
- small passage ways thru membranes that transport ions
from higher conc. to lower conc.
- ions aren’t soluble in lipids, so they need a channel
Molecule to be carried
Notice
how the
protein
changes
shape!!!
• sebuah sel saraf mengandung sekitar satu juta pompa Na+ -
K+ yang mampu memindahkan sekitar 200 juta ion/detik
Animals need high conc. of Na+ inside & high conc. of K+ outside cells
K+
Na+ K+
Na+ K+
Na+
Na+
Pompa natrium-kalium
Campbell
& Reece,
Biologi,
Edisi
kelima jilid
satu
• Transportasi aktif primer
→ energi diperlukan secara langsung untuk memindahkan
suatu zat melawan gradien konsentrasinya
Perbandingan antara
transpor pasif dan transpor aktif
Endositosis : - pinositosis
- fagositosis
• zat yang dimasukkan endositosis adalah cairan →
pinositosis (sel minum)
Endocytosis
Exocytosis
POTENSIAL MEMBRAN
•Solutes are molecules which dissolve in liquid. Cell membranes prevent most
solutes from diffusing amongst compartments.
• Active transport of solutes helps create and maintain differences in solute
concentrations.
• The body is kept in a state of chemical disequilibrium.
Guyton, Textbook of
Medical Physiology,
10th ed
Efek Donnan (Gibbs-Donnan effect / Donnan effect /
Donnan law / Donnan equilibrium / Gibbs-Donnan
equilibrium)
Potensial keseimbangan
pada dasarnya adalah
ukuran potensial
membran (besarnya
gradien listrik) yang tepat
mengimbangi gradien
konsentrasi ion.
•Efek Perpindahan Natrium Saja pada Potensial Membran
Cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler mengandung berbagai jenis zat terlarut,
yang meliputi beragam zat yang bermuatan listrik (ion).
• Perbedaan konsentrasi Cl- antara CES dan CIS secara
pasif ditentukan oleh adanya potensial membran, bukan
dipertahankan oleh proses pemompaan aktif, seperti
halnya K+ dan Na+
• Potensial membran yang negatif mendorong Cl- ke luar sel
sampai gradien konsentrasi yang melawan secara
seimbang terbentuk
• Potensial keseimbangan Klorida : -70 mV
Sherwood,
Human
Physiology,
6th edition
Fungsi neuron
• Iritabilitas
– Kemampuan berespons thd rangsangan fisik & zat
kimia dgn permulaan suatu impuls.
• Konduktivitas
– Kemampuan menghantarkan impuls tersebut.
Struktur
• Sel saraf / Neuron
– Badan sel (soma atau perikarion)
• Nukleus
• Sitoplasma
• Organel-organel
– Prosesus (juluran)
• 1 akson dengan 1 atau beberapa dendrit
• Sel glia / Neuroglia
• Berdasarkan polaritasnya :
– Unipolar
• Jarang pada vertebrata kecuali tahap embrional
dini.
– Bipolar
• Di ganglia vestibuler dan koklear, dalam epitel
olfaktori hidung.
– Pseudounipolar
• Ganglia kraniospinal.
– Multipolar
• Kebanyakan neuron, SSP.
Jenis-jenis Neuron
• Berdasarkan fungsi :
– Neuron motorik
• Mengawasi organ efektor seperti otot dan kelenjar
(contoh: sel kornu anterior atau sel saraf motoris
pada medula spinalis).
– Neuron sensorik
• Menerima rangsang sensoris eksteroseptif dan
interoseptif.
– Neuron interneuron
• Menghubungkan neuron-neuron lain untuk
membentuk lingkungan fungsional kompleks/rantai
neuron.
Sel Glia (sel neuroglia)
SINAPS
ÎJunction between 2 neurons / taut antar 2 neuron
Nucleus Presynaptic
cell
Axon
hillock
Cell
body
Axon
Synapse
Synaptic terminals
Postsynaptic cell
Neurotransmitter
Synapses
Keterangan Gambar
2 jenis Sinaps :
Sinaps Eksitatorik
Kombinasi neurotransmitter-reseptor Î pembukaan saluran
Na+ dan K+ Î perpindahan Na+ ke dalam sel neuron
pascasinaps (karena gradien konsentrasi dan gradien
listrik) & perpindahan K+ ke luar sel (karena gradien
konsentrasi) Î lebih banyak ion Na+ ke dalam sel
dibandingkan ion K+ ke luar sel Î perpindahan netto ion
positif ke dalam sel Î muatan bagian dalam sel > positif
Î depolarisasi kecil / ringan di neuron pascasinaps Î
membran neuron pascasinaps lebih dekat ke ambang Î
Excitatory post-synaptic potential (EPSP)
Sinaps Inhibitorik
Kombinasi neurotransmitter-reseptor Î ↑ permeabilitas
membran subsinaps terhadap K+ atau Cl- Î K+ keluar sel
/ Cl- masuk ke dalam sel Î muatan bagian dalam sel >
negatif Î hiperpolarisasi kecil / ringan Î potensial
membran menjauhi ambang Î Inhibitory post-synaptic
potential (IPSP)
Neurotransmitter
- Bervariasi dari sinaps ke sinaps
- Neurotransmitter yang sama selalu dikeluarkan di sinaps
tertentu
- Suatu neurotransmitter tertentu akan selalu menginduksi
EPSP sementara yang lain selalu menginduksi IPSP
- Suatu neurotransmitter mungkin menimbulkan EPSP di
satu sinaps tetapi IPSP di sinaps yang lain
- Respons suatu kombinasi neurotransmitter-reseptor selalu
konstan. Suatu sinaps selalu eksitatorik atau selalu
inhibitorik
Neurotransmitter perlu diinaktifkan atau disingkirkan setelah
menimbulkan respons yang sesuai di neuron pascasinaps,
bila tidak EPSP atau IPSP terus berlanjut.
Dengan cara :
- Inaktifasi oleh enzim spesifik di dalam membran subsinaps
- Diserap kembali oleh terminal akson, oleh mekanisme
transportasi di membran prasinaps
- Disimpan dan dikeluarkan di lain waktu (daur ulang)
- Dihancurkan oleh enzim-enzim di dalam synaptic knob
Grand postsynaptic potential (GPSP)
Î Gabungan semua EPSP & IPSP yang terjadi pada waktu
bersamaan
1. Penjumlahan temporal
Î eksitasi cepat dan repetitif neuron prasinaps
membawa neuron pascasinaps mendekati ambang
2. Penjumlahan ruang (spatial)
Î pengaktifan simultan beberapa masukan eksitatorik
menimbulkan potensial aksi di pascasinaps