Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“DESAIN DAN EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN”

DISUSUN
OLEH : 6AKB4

1. ANITA KRISTINE ( 160301237 )


2. ERVINA SIMME ( 160301212 )
3. NILLA ANDRIANI (160301236)
4. YOLLANDA CHYNTIA S. (160301230)
5. AIDIL PUTRA (160301007)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahanrahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen. Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak, yang mendukung
secara moril maupun materiil.Besar harapan kami makalah ini akan bermanfaat
dan membantu mahasilswa maupun masyarakat dalam memahami tentang ketatnya
system pengendalian manajemen.Makalah yang kami susun ini kami sadari jauh
dari kata kesempurnaan.Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Kritik dan saran yang membangun dari kelompok sangat kami
harapkan untuk perbaikan makalah ini.

Pekanbaru, 29 maret 2019

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................... 4
1.1Latar belakang .......................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan penulisan ...................................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
2.1 Pilihan Pengendalian ........................................................................................................................... 5
2.1.1Pengendalian Personel/Kultural sebagai Sebuah Pertimbangan Awal ......................................... 5
2.1.2 Keunggulan dan Kelemahan Pengendalian Tindakan .................................................................. 6
2.1.3 Keunggulan dan kelemahan pengendalian hasil.......................................................................... 8
2.2 PEMILIHAN KETATNYA PENGENDALIAN ............................................................................................. 9
2.4 BERADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN ............................................................................................ 10
2.5 TETAP FOKUS PADA PERILAKU .......................................................................................................... 10
2.6 MEMPERTAHANKAN PENGENDALIAN YANG BAIK ........................................................................... 10
BAB III ....................................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 11
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki
tujuan yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan
prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur
karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal
maupun eksternal. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang di
tetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur
dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran.
Pada saat ini, banyak perusahaan yang melakukan aksi korporasi, yang
tujuannya adalah untuk memperkuat, memperbaiki dan memaksimalkan kinerja
perusahaan. Disamping itu juga perusahaan harus bekerja lebih efektif agar
mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidup
perusahaan.
Manajer harus memerhatikan dua pertanyaan Proses mendesain dan
meningkatkan SPM memperhatikan 2 pertanyaan dasar.
1. Apa yang diinginkan
2. Apa yang mungkin terjadi

1.2 Rumusan masalah


1.1.1 Pengendalian seperti apa yang seharusnya di gunakan di dalam perusahaan?
1.1.2 Seberapa ketat pengendalian harus di aplikasikan

1.3 Tujuan penulisan


1.1.3 Untuk mengetahui pilihan pengendalian yang tepat didalam perusahaan
1.1.4 Untuk mengetahui pemilihan ketatnya pengendalian
1.1.5 Untuk mengetahui cara mempertahankan pengendalian yang baik

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pilihan Pengendalian

Setiap jenis pengendalian SPM tidak sama efektifnya dalam menyelesaikan


setiap permasalahan manajemen. Suatu permasalahan bisa jadi diselesaikan dengan
satu jenis pengendalian atau kombinasi beberapa jenis pengendalian.
Alternatif-alternatif pengendalian SPM tersebut harus dipertimbangkan cost and
benefitnya. Alternatif pengendalian yang mahal harus diikuti dengan nilai tambah
yang lebih besar bagi perusahaan.
Serangkaian pengendalian manajemen spesifik dipilih dari alternatif yang
memungkinkan yang akan memberikan manfaat bersih yang lebih besar (misalnya,
manfaat berkurangnya biaya).manfaat SPM berasal dari meningkatnya
kemungkinan keberhasilan . karenga pengendalian manajemen mahal dalam
implementasi dan pengorasiannya, biaya haruslah dipertimbangkan bersamaan
denga manfaat yang di harapkan dari perbaikan pengendalian.

2.1.1 Pengendalian Personel/Kultural sebagai Sebuah Pertimbangan Awal


Pengendalian personel layak menjadi alternatif pertama untukdipertimbangkan
karena memiliki dampak kerugian yang lebih sedikit dan biaya yang relatif lebih
rendah. Dalam beberapa kasus , misalnya perusahaan kecil,pengendalian
persomel/kultur mungkin menetapkan sendiri pengendalian manajemen yang
efektif.
Dalam keadaan pengendalian personel /kulturnya tidak cukup reliable, sangat
berguna dengan lebih focus pada pengendalian tersebut terlebih dulu karena pasti
akan diandalkan sampai tingkat tertentu tanpa memedulikan apa bentuk
pengendalian manajeman lain yang di gunakan. Mempertimangkan pengendalian
personel terlebih dahulu akan membuat perusahaan mempertimbangkan seberapa
reliable bentuk pengendalian manajemen ini dan menilai tingkatan yang
seharusnya mereka pertimbangkan dengan menggunakan bentuk pengendalian
lainnya.
Namun, pengendalian personel hanya akan memenuhi syarat jika karyawan
memahami apa yang diperlukan dalam peran utama mereka, mampu bekerja
dengan baik, didukung oleh struktur dan sistem keorganisasian dan termotivasi
untuk bekerja dengan baik tanpa penguatan tambahan dari perusahaan sangat
jarang keempat konfisi tersebut memuaskan, sehingga manajer dapat
menyimpulkan bahwa pengandalian personel sendiri reliable. Dengan kata lain,

5
samgat jarang perusahaan semata mata mengangalkan karyawan yang sangat
tertarik pada tugasnya, antusias akan apa yang akan terjadi berikutnya,bersemangat
mencari solusi yang lebih baik dan inisiatif yang baru, sehingga mereka dapat
mengesampingkan penggunaan tipe pengendalian yang lain, meskipun beberapa
perusahaan sebisa mungkin berusaha mencapai idealisme ini.

2.1.2 Keunggulan dan Kelemahan Pengendalian Tindakan


Keunggulan Pengendalian Tindakan yang pertama dan paling signifikan
adalah bahwa pengendalian tindakan merupakan bentuk pengendalian yang
paling tepat/langsung ke sasaran. Ketika suatu tindakan dilakukan dengan
benar dari awal ketika dimulai (misal pengambilan keputusan investasi), maka
pengendalian tindakan merupakan pengendalian yang terbaik karena
pengendalian tersebut langsung menuju tepat ke tindakan. Artinya, ketika
pengendalian tindakan sudah mencukupi maka tidak perlu lagi memantau
hasilnya. Kedua, pengendalian tindakan cenderung menuju pada
pendokumentasian (dalam bentuk kebijakan dan prosedur) mengenai tindakan-
tindakan apa yang terbaik bagi perusahaan. Dengan begitu, ketika pegawai
datang dan pergi, pengetahuan tentang tindakan yang terbaik bagi perusahaan
tidak akan hilang. Pengendalian tindakan, khususnya dalam bentuk kebijakan
dan prosedur,merupakan cara yang efisien untuk membantu koordinasi
perusahaan. Pengendalian tersebut meningkatkan kemampuan diprediksinya
suatu tindakan dan mengurangi jumlah aliran informasi antar perusahaan yang
di butuhkan untuk mencapai usaha yang terkoordinasi.selain itu,pengendalian
itu juga merupakan elemen kunci dalam bentuk perusahaan birokratis dalam
artian yang positif,yaitu dalam keadaan stansarisasi dan kerutinan merupakan
cirri perusahaan yang diinginkan.
Kelemahan pengandalian tindakan yang pertama, adanya pembatasan
kemungkinan yang sangat tegas. Khususnya dengan pengendalian tindakan
akuntabilitas, terdapat kecendrungan untuk focus pada tindakan kurang penting
yang telah ada dan mudah di pantau, sehingga mungkin menyebabkan
perubahan perilaku. Kedua, sebgian besar pengendalian indakan juga seringkali
mematahkan kreatifitas, inovasi dan adaptasi. Karyawan seringkali bereaksi
terhadap pengedalian tindakan denga bersikap pasif. Mereka mengembangkan
kebiasaan kerja berdasarkan peraturan kerja yang diberikan kepada mereka.
Adaptasi ini mungkin sangat lengkap sehingga mereka mulau tergantung pada
peraturan, berhenti memikirkan bagaimana proses proses tersebut dapat
ditingkatkan dan inovasi yang tidak dapat di elakkan.

6
Ketiga, akuntabilitas tindakan khususnya, dapat menyebabkan
kecerobohan.karyawan yang terbiasa kerja dengan seperangkan kerja peraturan
kerja yang stabil cendrung berhemat. Keempat, pengendalian tindakan sering
kalo menimbulkan pengaruh negative .beberapa orang, khususnya orang orang
yang lebih mandiri dan kreatif mungkin keluar untuk mencari pekerjaan lain
yang memberikan kesempatan yang lebih besar untuk meraih prestasi atau
aktualisasi diri.
Sebagai contoh yang mungkin agak ekstrem, tetapi sungguh terjadi, oikirkan
bagaimana manajer di the south bend tribune, memerintahkan karyawan ruang
wartawan untuk mulai menulis memo harian yang merici seluruh kegiatan
mereka mereka ini melakukan karena perusahaan surat kabar tersebut berupaya
agar karyawan yang ada tetap termotivasi dan produktif di tengah tengah
kekacauan setelah serangkaian pemberhentian. Tujuan memo harian karyawan
mungkin untuk meningkatkan komunikasi agar menjadikan perusahaan
seproduktif mungkin. Perintah ini ditujukan untuk semua reporter yang
diperhatikan untuk mengirimkan surel setiap hari kepada editor yang paling
dekat (dan lima reporter lain) sebagai hal terhakir yang dilakukan sebelum
pulang pada hari itu. “Memo” surel ini akan merinci apa yang dicapai reporter
pada hari itu, apa yang perlu mereka selesaikan atau tindak lanjuti pada hari
berikutnya, dan apa yang mereka rencanakan untuk hari berikutnya.Dalam hal
yang sama, dalam suatu “peperangan manusia melawan mesin,” pialang
ekuitas di suatu perusahaan pialang menolak desakan perusahaan untuk
membebankan jumlah analisis berbasis komputer yang terus-menerus naik
pada perdagangan mereka.
Walaupun manajemen mungkin memandang “metode pengendalian
elektronik” membantu ketika mengawasi kinerja meja dagang dan
memastikan penyesuaian peraturan, yang lain berpendapat bahwa, tidak
dapat dihindari, metode tersebut akan berakibat buruk seorang pengamat
mengatakan bahwa pialang, yang ciri khasnya berpikir independen.Terakhir,
beberapa pengendalian tindakan, khusunya yang memrlukan kajian
pratindakan, biayanya mahal. Kajian tersebut biasanya harus dilakukan oleh
orang-orang yang sama kualifikasinya atau lebih berkualifikasi dari pada
orang-orang yang melakukan tindakan. Jika mereka tidak memrlukan atau
mempunyai banyak waktu untuk melakuan pengajian sepenuhnya, maka
tujuan pengajian yang diharapkan akan dipedebatkan.

7
2.1.3 Keunggulan dan kelemahan pengendalian hasil
Pengendalian hasil juga memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
Salah satu keunggulan yang umum adalah FEASIBILITY. Pengendalian hasil
dapat menjadi pengendalian yang efektif bahkan ketika kurangnya
pengetahuan mengenai tindakan yang diinginkan.situasi ini sangat khas pada
banyak (bahkan sebagai besar) peran penting dalam banyak perusahaan.
Keunggulan lain pengendalian hasil adalah bahwa perilaku karyawan dapat
dipengaruhi bahkan ketika karyawan memperoleh otonomi yang signifikan. Ini
sangat diinginkan ketika diperlukannya kreativitas karena otonomi memberi
ruang pada cara berpikir yang baru dan inovatif.

Keunggulan pengendalian hasil yang terakhir adalah, dibandingkan dengan


beberapa bentuk pengendalian tindakan, biayanya relatif murah.pengukuiran
kinerja sering kali dikumpulkan karena alasan yang tidak berhubungan secara
langsung dengan pengendalian manajemen, seperti laporan keuangan,
laporan pajak, atau perumusan strategi, dan jika pengukuran ini dapat
digunakan atau mudah berdaptasi terhadap pengendalian hasil, biaya
pengendalian tambah relatif kecil.

Namun, pengendalian hasil memiliki beberapa kelemahan dan


keterbatasan :

1. hasil pengukuran biasanya memberikan indikasi yang kurang sempurna


atau apakah tindakan yang diambil sudah tepat ketika pengukuran gagal
untuk memenuhi satu kualitas pengukuran yang baik atau lebih.
2. Ketika hasil dipengaruhi oleh apapun selain keterampilan dan usaha
karyawan itu sendiri, seperti yang hampir selalu terjadi, pengendalian hasil
memberika risiko pada karyawan.
3. Biasanya tidak munkgin mengoptimalkan sejumlah target kinerja sebagai
bagian dari sistem pengendalian hasil (seperti target anggaran) . sering kali
target diminta memenuhi berbagai fungsi pengendalian yang penting,
tetapi bersaing.
Fungsi pengendalian yang petama adalah motivation-to achieve, yang
menantang , tetapi dapat dicapai. Yang kedua adalah perencanaan,yang

8
digunakan untuk membuat keputusan mengenai tingkat kas dan
persediaan yang dimiliki target yang seharusnya realistis. Ketiga ialah
koordinasi, harus menjadi pikiran yang terbaik dan mungkin sedikit
konservatif.

2.2 PEMILIHAN KETATNYA PENGENDALIAN


Keputusan mengenai apakah pengendalian harus diaplikasikan lebih ketat
atau kurang ketat pada beberapa perusahaan tertentu, atau dalam bagian
tertentu dalam perusahaan. Dalam perusahaan manapun, ketatnya pengendalian
merupakan hal yang paling menguntungkan untuk bagian yang terpenting bagi
keberhasilan perusahaan. Faktor penting keberhasilan sangat beragam pada
seluruh perusahaan. Misalnya, pengendalian persediaan sangat penting bagi toko
pengecer besar karena “menjual persediaan tanpa pengendalian yang ketat tentu
saja menyebabkan kebangkrutan.”

Manfaat potesial pengendalian yang ketat juga cenderung lebih tinggi


ketika kinerjanya buruk sebagai contoh, berkenaan dengan gaya manajemen CEO
jack welch pada general electric, manajer yang sebelumnya mengatakan, “jika
kamu mengerjakan dengan baik, kamu mungkin memliki kebebasan lebih
dibandingkan dengan sebagian besar CEO dari perusahaan perdagangan. Namun,
pengendalian itu akan menjadi sangat ketat ketika suatu unit memiliki kinerja di
bawah standar”

Simultaneous tight-loose controls

Ada kemungkinan untuk mendekati jenis simultaneous tight-loose control yang


sama meskipun tidak ada keltur perusahaan tang kuat. Hal ini dapat dicapai
dengan menggunakan pengendalian ketet pada beberapa tindakan kunci atau
hasil yang berprngaruh paling besar terhadap keberhasilan
perusahaan.pengendalian seharusnya lebih dilakukan terhadap bagian yang
secara strategis penting dari pada bagian yang kurang penting, tanpa
memerhatikan seberapa mudahnya mengendalian bagian yang kurang penting.
Tidak satupun pengendalian yang mungkin menggantikan kultur dapat
diasumsikan terbebas dari efek samping yang merugikan.

9
2.4 BERADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN
Banyak perusahaan menekakan pada satu bentuk pengendalian
manajemen pada satu waktu tertentu, tetapi mereka sering kali mengubah
penekan mereka dari satu bentuk ke bentuk lain karena kebutuhan. Kemampuan,
dan lingkungan mereka berubah. Perusahaan kecil sering kali dapat cukup
terkendali memalui kemampuan sedbagian besar keputusan kunci, dan
melibatkan diri mereka secara personal dalam kajian yang detail mengenai
anggaran belanja dan pengeluran.

2.5 TETAP FOKUS PADA PERILAKU


Apa yang membuat analisis pengendalian manajemen menjadi sulit adalah
bahwa manfaat dan efek sampingnya tergantung pada bagaimana karyawan akan
bereaksi terhadap pengendalian yang sedang digunakan. Memprediksi perilaku ini
tidak semudah mengerjakan ilmu pasti.

2.6 MEMPERTAHANKAN PENGENDALIAN YANG BAIK


Apa yang menyebabkan masalah pengendalian menjadi begitu serius,
sehingga suatu perusahaan berada “di luar kendali” meskipun hali ini tampaknya
berlebihan, kondisi ini sering terjadi. Selain banyaknya perusahaan yang tidak
bertahan lama karean MSC mereka gagal, daftar perusahaan yang masih bertahan
yang dikritik karena pengadilian yang buruk (atau lemah) panjang dan sering kali
melibatkan banyak perusahaan yang “dikagumi” oelh pers bisnis pada suatu
waktu dalam sejarah mereka (seperti Apple computer pada tahun 1990-an. Awal
tahu 2000-an sampai sekarang, sebuah transformasi yang ditandai dengan
perubahan namanya menjdai hanya “Apple Inc.”

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Setiap jenis pengendalian SPM tidak sama efektifnya dalam menyelesaikan


setiap permasalahan manajemen. Suatu permasalahan bisa jadi diselesaikan
dengan satu jenis pengendalian atau kombinasi beberapa jenis pengendalian.
Alternatif-alternatif pengendalian SPM tersebut harus dipertimbangkan cost
and benefitnya. Alternatif pengendalian yang mahal harus diikuti dengan nilai
tambah yang lebih besar bagi perusahaan. Pemilihan pengendalian dalam
perusahaan harus di pertimbangkan dengan menimbang terhadap pengendalian
personel, pengendalian tindakan dan pengendalian hasil untuk hasil yang bik
untuk perusahaan itu sendiri.

3.2 Saran

Dalam desain dan evaluasi sistem pengendalian manajemen, harus sangat di


perhatikan oleh setiap perusahaan guna untuk kepentingan perusahaan itu
sendiri . terutama untuk para manager yang harus lebih ekstra melakukan
pengendalian pengendalian yang harus dilakukan sesuai dengan keadaan
perusahaan. Dengan memperhatikan pengendalian pengendalian perusahaan
akan lebih peduli dan lebih memperhatikan kondisi dan situasi para karyawan
maupun suatu organisasi.

11

Anda mungkin juga menyukai