Transdermal PDF
Transdermal PDF
2. DERMIS
Dermis (corium) tebalnya 3-5 mm, yang merupakan anyaman serabut kolagen
dan elastin. Dermis mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, folikel rambut,
kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, serabut syaraf dan korpus pacini.
Karena pada lapisan dermis sudah terdapat pembuluh darah dan juga pembuluh-
pembuluh yang lain, maka apabila suatu obat yang sudah mencapai lapisan dermis,
absorpsinya akan lebih mudah/cepat.
3. LAPISAN/JARINGAN SUBKUTAN
Merupakan lapisan yang paling dalam, yang berfungsi sebagai bantalan dan
isolator panas.
Kulit yang utuh merupakan rintangan terhadap absorpsi obat melalul kulit.
Penetrasi obat menembus kulit dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu:
a. Penetrasi transelular (menyebrangi sel)
b. Penetrasi interselular (antar sel)
c. Penetrasi transappendageal (melalul folikel rambut, kelenjar lemak, dan
perlengkapan pilo sebaceaus)
Tahap penentuan kecepatan absorpsi perkutan melalui kulit yang utuh adalah
difusi/penetrasi melintasi stratum corneum. Kecepatan absorpsi akan meningkat bila
kulit luka.
Pada waktu yang panjang flot mendekati garis lurus dan kita akan memperoleh
flux dalam keadaan “steady slate” dm/dt.
DCoK
dm/dt =
h
dimana: Co = konsentrasi dan obat dalam larutan donor
K = koef. partisi sari solut antara membran dengan larutan
H = tebal membran
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan suatu bahan obat dan suatu sediaan
ke dalam kulit:
1. Sifat dari kulit
Keadaan kulit, jenis kulit, lokalisasi (nilai pH), dan penanganan kulit.
2. Sifat dan pengaruh bahan obat
Apabila Kp rendah, maka afinitas yang tinggi antara obat dengan pembawa,
obat bertendensi suka tinggal di pembawa. Sebaliknya apabila Kp tinggi, maka obat
dalam stratum korneum lebih besar (obat tidak suka tinggal di pembawa). Sehingga
bahan pembawa harus dipilih sehingga tidak menghalangi absorpsi obat.
Klasifikasi dan dermatika (sediaan obat yang digunakan pada kulit),
hubungannya dengan tingkat kedalaman kerja (semakin meningkat) : Bubuk <
Mikstura kocok < pelembab terbuka < larutan < Emulsi cairan M/A < emulsisuspensi
MIA (pasta lunak) < Gel-emulasi (M/A) < Pasta < Gel-emulsi A/M < Lipogel <Perban
oklusif
Sistem untuk obat transdermal biasanya terdiri dari beberapa lapisan, yaitu
(mulai dan yang terluar):
1. Membran backing
2. Resevoar obat
3. Membran polimer pengontrol kecepatan pelepasan obat
4. Contact adhesive