Anda di halaman 1dari 17

SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melihat kemajuan teknologi saat ini, dipandang perlu adanya


perhatian dari para ahli farmasi untuk menyeleksi pembuatan obat-
obatan yang dalam dunia kesehatan banyak sekali diproduksi obat-
obatan baru. Sebagian besar obat-obatan yang beredar dewasa ini
merupakan hasil sintesa sehingga perlu untuk diketahui kemurnian
dari hasil sintesa tersebut.
Disini perlu dikemukakan iod, yang dalam bentuk larutan iod sangat
luas pemakaiannya sebagai antiseptika dan desinfekltansia luka.
Sebagai organik adalah iodoform yang dalam bidang kedokteran gigi
masih kadang-kadang sebagai antiseptika dan desinfektansia.
Dari uraian di atas merupakan dasar yang melatarbelakangi
dilakukannya percobaan sintesa iodoform. Selain dari itu zat iodoform
bersifat bakterisid yang dalam penggunaannya sebagai antiseptik
untuk luka, tetapi karena kurangnya bukti maka sebagian besar diganti
dengan komponen lain yang kurang enak baunya, tetapi iodoform
masih mempunyai nilai untuk penyakit kulit.
Titik leleh zat padat adalah suhu di mana zat tersebut akan
berubah wujud menjadi cair. Titik leleh suatu zat padat tidak
mengalami perubahan yang berarti dengan adanya perubahan
tekanan. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik leleh tidak begitu
besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul cukup berdekatan
dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul zat
dan bentuk simetris molekul. Titik leleh senyawa organik mudah untuk
diamati sebab temperatur dimana pelelehan mulai terjadi hampir sama
dengan temperatur dimana zat telah habis meleleh semuanya.
Perbedaan titik leleh senyawa-senyawa dipengaruhi oleh beberapa
hal, di antaranya adalah perbedaan kuatnya ikatan yang dibentuk

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

antar unsur dalam senyawa tersebut. Semakin kuat ikatan yang


dibentuk, semakin besar energi yang diperlukan untuk
memutuskannya. Dengan kata lain, semakin tinggi juga titik lebur
unsur tersebut. Perbedaan titik leleh antara senyawa-senyawa pada
golongan yang sama dapat dijelaskan dengan perbedaan
elektronegativitas unsur-unsur pembentuk senyawa tersebut. Dengan
mengetahui titik leleh suatu zat, maka kita dapat mengetahui
kemurnian suatu zat, maka dari itu kita akan melakukan praktikum
penentuan titik lebur.
1.2 Maksud Praktikum
Untuk mengetahui dan memahami pembuatan senyawa-
senyawa halogen dari methane.
Menentukan titik lebur zat padat secara mikro dengan alat tile
1.3 Tujuan Praktikum
Untuk dapat menghasilkan senyawa halogen yaitu senyawa
iodoform dari reaksi pembentukan antara iodium dengan aseton.
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk
menentukan titik lebur dari zat padat yaitu asam salisilat dengan
menggunakan paraffin cair sebagai medium penghantar panas zat
tersebut.

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Sintesis merupakan bentuk lain dari kegiatan atau metode


berpikir. Secara sederhana, Russel menyatakan bahwa sintesa logik
berarti menentukan makna pernyataan atas dasar empirik. Meskipun
demikian, kebenaran proposisi Russel perlu dianalisis dengan
membedah pengertian yang dikemukakan(Cairns, 2008).
Elemen iod adalah salah satu zat bakterisid terkuat (sudah efektif
pada kadar 2-4 mcg/ml air = 2-4 ppm), dengan kerja cepat. Hampir
semua kuman patogen, termasuk fungi dan virus, dimatikan olehnya.
Begitu pula spora, walaupun diperlukan waktu lebih lama : larutan 2%
memerlukan waktu 2-3 jam. Iod merupakan antiseptikum yang sangat
efektif untuk kulit utuh, maka sebagai tingtur iod banyak digunakan
sebeblum injeksi atau pembedahan untuk desinfeksi kulit, juga untuk
mengobati infeksi fungi (dermatomikosis) (Tjay T., 2002)
Iodoform pertama kali disintesis oleh George Serullas pada
tahun 1882 dan rumus molekul di identifikasi pertama kali oleh Jean
Baptieste Dumas pada tahun 1834. Hal ini disintetis oleh reaksi
haloform reaksi iodium dengan natrium hidroksida dengan salah satu
dari empat jenis den senyawa organik yaitu metal keton, asetaldehida,
etanol dan alkohol sekunder tertentu. Reaksi Iodium dengan basa
metil keton akan menghasilkan endapan berwarna kuning pucat
(iodoform test). Selain dari warnanya, iodoform dapat dikenali dengan
baunya yang khas yaitu berbau obat. Iodoform adalah senyawa yang
dibentuk dari reaksi antara iodine dengan etanol / aseton dan
asetaldehida dalam suasana basa. Iodoformadalah zat padat kuning
dengan bau yang khas. Iodoform banyak digunakan dalam bidang
kedokteran yaitu sebagai antiseptik terhadap luka-luka lecet, karena
membebaskan I2 yang dapat membunuh bakteri. Selain itu juga masih

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

dalam bidang kedokteran iodoform berfungsi sebagai pencegah


keluarnya nanah dan pencegah pertumbuhan bakteri (Carey, 2006).
Iodum mengandung tidak kurang dari 99,8 % dan tidak lebih dari
100,5 % I. Pemerian keping atau granul, berat, hitam keabu-abuan,
bau khas, berkilau seperti metal. Kelarutan sangat sukar larut dalam
air, mudah larut dalam karbon disulfida, dalam kloroform, dalam
karbon tetraklorida dan dalam eter, larut dalam 13 bagian etanol
(95%)P dan dalam larutan iodida, agak sukar larut dalam gliserin.
Khasiat dan penggunaan Antiseptikum ekstern dan antijamur (Moore,
2003).
Iodoform sangat sukar larut dalam air dan sedikit larut dalam
alcohol. Senyawa ini di dekomposisi oleh cahaya, alkalis, tannin, dan
Merkuri klorida lemah. Senyawa ini juga incompatible dengan Merkuri
oksida. Jika suatu senyawa iodida direaksikan dengan larutan perak
nitrat, akan terjadi endapan kuning pucat, yang tidak larut dalam asam
nitrat encer dan larutan amonia. Untuk membedakanya dari perak
klorida dan perak bromida adalah bahwa perak iodida tidak
membentuk kompleks perak diamin yang larut dengan amonia. Jika
suatu senyawa iodida direaksikan dengan asam encer dan kalium
bikromet, akan terjadi iod yang mudah larut dalam kloroform dengan
warna violet kemerahan. Daam larutan asam, iodida dioksidasi
menjadi iod yang larut dalam senyawa hidrogen karbon dan hidrogen
karbon yang terhalogenasi dengan warna violet
kemerahan(Carey,2006).
Iodoform adalah turunan trihalogen sederhana metana lainnya.
Iodoform diperoleh dengan mensubtitusikan 3 atom hydrogen dari
metana oleh 3 atom iodium. Iodoform adalah Kristal kuning padat
dengan karakteristik bau yang tidak menyenangkan. Iodoform meleleh
pada suhu 392 K ( 119oC) (Arora, 2006).

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

Reaksi alkana dengan halogen disebut halogenasi. Halogenasi


pada dasarnya adalah reaksi substitusi (pergantian) karena atom
halogen menggantikan posisi hidrogen dalam struktur. Hasil
eksperimen menunjukkan bahwa dalam proses halogenasi, reaksi
berlangsung dalam beberapa langkah yang disebut reaksi rantai
radikal bebas. Pada halogenasi aldehid dan keton, reaksi dapat
dipercepat dengan penambahan asam atau basa. Telah ditemukan
bahwa kecepatan halogenasi suatu keton berbanding langsung
dengan konsentrasi asam yang ditambahkan, tetapi tidak bergantung
pada konsentrasi atau jenis halogen yang digunakan (klor, brom, atau
iod). (Fessenden, 1992).
Halogenasi terhadap keton asimetris seperti metil propil keton
memperlihatkan bahwa orientasi halogenasi terjadi lebih dominan
terhadap karbon yang lebih tersubstitusi. Di dalam halogenasi
terkataliss basa terhadap keton, ditemukan juga bahwa kecepatan
reaksi sama sekali tidak tergantung pada konsentrasi dan identitas
halogen (Fessenden, 1992).
Dalam proses sintesis iodoform ini dilakukan penambahan air
yang banyak setelah terjadi kristal Iodoform dengan maksud
mengencerkan NaOH yang mungkin berlebihan. Jadi mengurangi
kecepatan terhidrolisisnya Iodoform yang terjadi kecepatan
terhidrolisirnya Iodoform yang terjadi dengan adanya NaOH (Raharjo,
2007).
titik didih normal adalah temperature dimana tekanan uap cairan
menjadi sama dengan tekanan luar yaitu 760 mmHg (system terbuka).
(Moore, 2003).
Titik didih suatu cairan ialah suhu pada saat tekanan uap jenuh
cairan itu sama dengan tekanan luar (tekanan yang dikenakan pada
permukaan cairan). Apabila tekanan uap sama dengan tekanan luar,
maka gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

diri ke permukaan menuju fase gas. Oleh karena itu, titik didih suatu
cairan bergantung pada tekanan luar (Raharjo, 2007).
Titik beku atau titik leleh dari senyawa murni adalah temperature
di mana fase padat dan fase cair berada dalam keseimbangan pada
tekanan atm. Keseimbangan di sini berarti kecenderungan zat padat
berubah menjadi wujud cair sama dengan kecenderungan terjadinya
proses sebaliknya, karena cairan dan padatan keduanya mempunyai
kecenderungan melepaskan diri yang sama (Martin, 1990)
Dalam menentukan titik leleh suatu zat, adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi cepat atau lambatnya zat tersebut meleleh adalah :
1. Ukuran Kristal.
Ukuran kristal sangat berpengaruh dalam menentukan titik
leleh suatu zat. Apabila semakin besar ukuran partikel yang
digunakan, maka semakin sulit terjadinya pelelehan.
2. Banyaknya sampel
Banyaknya sampel suatu zat juga dapat mempengaruhi
cepat lambatnya proses pelelehan. Hal ini dikarenakan
apabila semakin sedikit sampel yang digunakan, maka
semakin cepat proses pelelehannya. Begitu pula sebaliknya
jika semakin banyak sampel yang digunakan maka semakin
lama proses pelelehannya.
3. Pengemasan dalam kapiler.
Pemanasan dalam suatu pemanas harus menggunakan
baraapi atau panas yang bertahan. Adanya senyawa lain yang dapat
mempengaruhi range titik leleh. (Sunarya, 2010)
2.2 Uraian Bahan
a. Alkohol (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Alkohol
RM / BM : C2H6O / 46,0

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

Rumus struktur : CH3 – CH2 – OH


Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah
menguap, bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
95% P, dengan eter P dan dengan kloroform
P, membentuk larutan jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform
b. Asam Salisilat (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama Lain : Asam salisilat
RM / BM : C7H6O3 / 138, 12
Suhu Lebur : 141o – 144o C
Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atauserbukberwarna
putih; hamper tidakberbau; rasaagak manis dan
tajam.
Kelarutan :Larut dalam 550bagian air dan dalam 4bagianetanol
(95%) P; mudah larut dalamkloroform Pdandalam
eter P ; larut dalamlarutanammoniumasetat P,
dinatriumhidrogenfosfat P,kalium sitratP dan natrium
sitrat P.
Kegunaan : Sebagai sampel
RS :

c. Aseton (Dirjen POM, 1979)


Nama resmi : DIMETIL KETON
Nama lain : Aseton

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

RM / BM : (CH3)2CO / 69,0801
Rumus struktur : CH3 – CO – CH3
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah
menguap, bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
95% P, dengan eter P dan dengan kloroform
P, membentuk larutan jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform
d. AQUA DESTILLATA (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : H–O–H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi dan pembilas.
e. Iodoform (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Iodoform
Nama lain : Iodoform
RM / BM : CHI3 / 394
Rumus struktur : CH – I3
Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti
logam; hitam kelabu; bau khas
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 3500 bagian air,
dalam 13 bagian etanol (95%) P, dalam lebih
kurang 80 bagian gliserol P, dan dalam lebih
kurang 4 bagian karbondisulfida P; larut

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

dalam kloroform P dan dalam


karbontetraklorida P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan sintesis
f. Natrium Hidroksida (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama lain : Natrium Hidroksida
RM / BM : NaOH / 40,00
Rumus struktur : Na – OH
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau
keping, kering, keras, rapuh, dan
menunjukkan susunan hablur; putih, mudah
meleleh, mudah basah, sangat alkalis dan
korosif segera menyerap karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95
%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai katalisator
g. Paraffin cair (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama lain : Parafin cair
Pemerian : Cairan kental,transparan,tidak
berfluoresensi;tidak berwarna; hampir tidak
berbau; hampir tidakmempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam
etanol(95%) P; larut dalam kloroform P dan
dalam eterP.
Kegunaan : Sebagai media penghantar panas

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat praktikum


Dalam praktikum ini, adapun alat yang digunakan yaitu beaker
gelas, bulk, corong, termometer, labu tille, pipa kapiler, labu alas bulat,
penyumbat karet, statif, benang godam, dan spirtus.
3.2 Bahan praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yakni
aluminum foil, asam salisilat, aseton, alkohol, aquades, NaOH,paraffin
cair, tissue.
3.3 Cara kerja
1. Penetuan titik lebur
Disiapkan alat dan bahan. asam salisilat yang telah
ditimbang sebelumnya, ditotol dengan menggunakan pipa kapiler
yang ujungnya telah dilelehkan. Kemudian dipasang labu tille pada
statif, diisi dengan paraffin cair, dan dimasukkan termometer ke
dalamnya. Lalu dilekatkan pipa kapiler pada termometer dengan
cara mengikatnya menggunakan benang godam, disejajarkan
dengan pijakan raksa. Kemudian dipanaskan dengan spirtus.
Diamati titik leburnya.
2. Sintesis iodoform
Disiapkan alat dan bahan, timbang sebanyak 2,01 gram
iodium, masukkan ke dalam labu alas bulat 500 mL, kemudian
tambahkan aseton 2 ml dan NaOH sedikit demi sedikit sebanyak
20-30 mL (basahi lab kering kemudian di bungkus labu alas bulat)
atau digunakan alumunium foil untuk menutupi semua bagian dari
labu alas bulat untuk agar iodium tidak mudah tehidrolisi akibat
cahaya, setelah terjadi kristal kuning di tambahkan 60 ml air, dan
saring kristal tersebut, cuci kristal tersebut sampai filtrat tidak alkalis
lagi lalu di kristalisasi dengan alkohol dan tentukan persen iodoform
yang terbentuk.
ALVINA FAISAL NASRAH
15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


1. Penentuan titik lebur
Sampel : Asam salisilat
Hasil Suhu Lebur
Praktikum 140 °C
Teori 155 °C
Perhitungan :
𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
% 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑒𝑏𝑢𝑟 = × 100 %
𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
140 °𝐶
% 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑒𝑏𝑢𝑟 = × 100 %
155°𝐶
% 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑒𝑏𝑢𝑟 = 90 %
2. Sintesis iodoform

Sampel Berat kertas saring Berat kertas saring + iod Berat iod
Iodium 0,80 gram 1,80 gram 1 gram
Reaksi
CH3-CO-CH3 + 3I2 CH3-CO-CI3 + 3HI
CH3-CO-CI3 + NaOH CHI3 + CH3-COONa
3NaOH + 3HI 3NaI + 3H2O
CH3-CO-CH3+3I2+4NaOH CHI3 + CH3COONa + 3NaI + 3H2O
Perhitungan
mol I2 setara dengan 1 mol CHI3
mol = mol
𝑔𝑟 𝑔𝑟
= 𝑏𝑚
𝑏𝑚
2,01 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟
= 176
6(53)

318×gr = 353,76
353,76
gr = = 1,11 gram
318

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑜𝑑𝑜𝑓𝑜𝑟𝑚 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚


% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛 = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑜𝑑𝑜𝑓𝑜𝑟𝑚 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛 = × 100%
1,11 𝑔𝑟𝑎𝑚
% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛 = 91 %

4.2 Pembahasan
Pada percobaan sintesa iodoform ini dilakukan pembuatan
iodoform yang diperoleh dari hasil reaksi antara aseton dan iodium
serta menggunakan NaOH sebagai katalisator yang akan
mempercepat jalannya reaksi.
Pada percobaan ini digunakan labu alas bulat. Penambahan air
dengan segera dan banyak setelah terjadi kristal iodoform
dimaksudkan untuk mengencerkan NaOH yang berlebihan, sehingga
dapat mengurangi kecepatan terhidrolisnya iodoform yang terjadi
dengan NaOH membentuk iodium kembali.
Penambahan NaOH dilakukan secara hati-hati setetes demi tetes.
Apabila telah terbentuk sedikit kristal kuning maka penambahan
segera dihentikan. Penambahan NaOH yang pekat tidak boleh
berlebihan Karena dapat menyebabkan terjadinya reaksi antara
iodoform dengan NaOH atau terhidrolisisnya iodoform dengan NaOH.
Penambahan NaOH yang berlebih ditandai dengan terbentuknya
endapan coklat.Kristal kuning iodoform yang terbentuk harus di cuci
berulang kali dengan air sampai tidak beraksi alkalis lagi.
Dari hasil perhitungan dan percobaan yang telah dilakukan
diperoleh hasil berat iodoform adalah 1 gram sedangkan menurut teori
berat dari iodoform adalah 1,11 gram. Dan hasil rendamen yang
diperoleh adalah 91 %. Adapun aplikasi iodoform dalam bidang

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

farmasi yaitu pembuatan senyawa iodoform dari aseton dan iod


sebagai bahan obat.
Pada percobaan penentuan titik lebur kita menggunakan asam
salisilat. Disiapkan alat dan bahan. asam salisilat yang telah ditimbang
sebelumnya, ditotol dengan menggunakan pipa kapiler yang ujungnya
telah dilelehkan. Kemudian dipasang labu tille pada statif, diisi dengan
paraffin cair, dan dimasukkan termometer ke dalamnya. Lalu
dilekatkan pipa kapiler pada termometer dengan cara mengikatnya
menggunakan benang godam, disejajarkan dengan pijakan raksa.
Kemudian dipanaskan dengan spirtus. Asam salisilat melebur
sepenuhnya di suhu 140 °C sedangkan suhu teori adalah 155 °C. Jadi
titik lebur asam salisilat adalah 90 %.

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

BAB 5 PENUTUP
.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan didapatkan hasil yaitu pada
praktikum penentuan titik lebur suhu yang didapatkan saat praktikum
adalah 140 °C dan suhu teori adalah 155 °C. Jadi titik lebur asam
salisilat adalah 90 %. Hasil praktikum sintesis iodoform yaitu berat
kristal iodoform yaitu 1 gram dan berat teori iodoform adalah 1,11 gam
jadi persen rendamen iiodoform adalah 91%.

.2 Kritik dan Saran


Bahan dan alat tolong dilengkapi supaya jalannya praktikum lancar,
karena saat praktikum ada gelas kimia yang retak.

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

DAFTAR PUSTAKA

Arora, A., 2006, Hydrocarbons, alkanes, alkens, and Alkynes, Discovery


Publishing House : New Delhi.

Carey, Francis A., 2006, Organic Chemistry Sixth Editio. Mcgraw-hill : New
York

Cairns, Donald. 2008.Intisari Kimia Farmasi. Penerbit Buku EGC : Jakarta

Dirjen POM. 1979.Farmakope Indonesia Edisike-III. Departemen


Kesehatan RI : Jakarta

Fessenden & Fessenden, 1992, Kimia Organik, Edisi ketiga, Penerbit


Erlangga : Jakarta.

Martin, A., 1990. Farmasi Fisika Edisi III. UI Press : Jakarta.

Moore. John T.2003.Kimia For Dummies. Pakar Raya : Indonesia

Raharjo. Sentot B.2007.Kimia Berbasis Eksperimen. Yrama Widya : Solo

Sunarya. Yayan.2010.KIMIA DASAR 1 Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia


Terkini. Yrama Widya : Bandung

Tjay, T., 2002. Obat – Obat Penting. PT. Gramedia : Jakarata.

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

LAMPIRAN
a. Skema Kerja
Penetuan titik lebur
Disiapkan alat dan bahan

Sebanyak 1 gr asetosal ditimbang

Kemudian ditotol dengan menggunakan pipa kapiler yang ujungnya telah


dilelehkan (dengan ketinggian 3 mm)

Kemudian dipasang labu tille pada statif

Diisi dengan paraffin cair

Dimasukkan termometer ke dalamnya

Lalu dilekatkan pipa kapiler pada termometer (diikat benang godam)

Disejajarkan dengan pijakan raksa

Kemudian dipanaskan dengan spirtus

Diamati titik leburnya

 Sintesis iodoform
Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang 2,01 gr iod

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008
SINTESA IODOFORM DAN PENENTUAN TITIK LEBUR

Lalu dimasukkan ke dalam labu alas bulat (yang telah dibungkus


aluminium foil)

Dilarutkan dengan 2 mL aseton

Lalu ditambahkan sedikit demi sedikit NaOH ke dalam labu alas bulat,
hingga terbentuk Kristal kuning

Ditambahkan aquades

Selanjutnya disaring dengan corong


Direkristalisasi dengan alcohol

Setelah itu, Kristal yang tersaring dikeringkan

Hitung % rendamen

b. Foto Hasil Pengamatan

ALVINA FAISAL NASRAH


15020170008

Anda mungkin juga menyukai